BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan classroom action risech (Kemiss;

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didiknya. Dimana tindakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hasil

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar IPA dalam konsep

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting Dan Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di SDN Cicadas 03 Desa Cicadas Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. pengamatan, dan refleksi (Aunurrahman, dkk., 2009: 3-7).

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Bumi Waras Kecamatan Teluk Betung

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

Transkripsi:

22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Alur Penelitian Menurut model Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2006:97), alur penelitian itu terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I Refleksi I Siklus I Pelaksanaan I Pengamatan I Perencanaan II Refleksi II Siklus II Pelaksanaan II Pengamatan II Refleksi III Perencanaan III Siklus III Pelaksanaan III Pengamatan III Dst Gambar 3.1: Model Kemmis dan Mc Taggart

23 3. 2 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 4 Metro Utara, Kota Metro Tahun Pelajaran 2009/2010. 2. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2009/2010 selama lebih kurang 4 bulan mulai tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan. 3. 3 Subyek Penelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dan guru kelas IVA SDN 4 Metro Utara, Kelurahan Purwoasri tahun pelajaran 2009/2010, dengan jumlah 28 orang siswa. 3. 4 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan classroom action research (Kemmis dalam Wiriaatmadja, 2007:62). Metode penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2006:97).

24 Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas. Tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu meningkatnya aktivitas siswa dengan menggunakan cooperative learning tipe STAD dan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berupa nilai hasil belajar pada siklus I dibandingkan dengan nilai hasil belajar pada siklus II, dan pada siklus III. 3. 5 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas dengan menggunakan cooperative learning tipe STAD terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus memiliki empat tahapan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas, secara rinci meliputi langkah-langkah sebagai berikut : Siklus I 1. Tahap perencanaan a. Menetapkan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum 2009/2010. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan dengan menggunakan cooperative learning tipe STAD.

25 c. Menyiapkan soal pre test dan post test terkait mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan khususnya tentang materi pemerintahan tingkat pusat untuk mengetahui data hasil belajar siswa. d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok, lembar jawaban, dan lembar kuis terkait materi pemerintahan tingkat pusat. e. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. g. Menyiapkan kamera untuk dokumentasi. 2. Tahap pelaksanaan tindakan Fokus pembelajaran pada siklus I adalah pada materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tentang pemerintahan tingkat pusat yang akan dilaksanakan dalam 4 (empat) jam pelajaran (2 x pertemuan). a. Kegiatan Awal; 1. Menyajikan cerita dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi pelajaran. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada siswa dengan contoh-contoh kejadian yang ada di lingkungan sekitar.

26 b. Kegiatan Inti; 1. Melakukan pretest untuk menjaring skor dasar siswa sebelum materi diberikan. 2. Melaksanakan kegiatan kelompok dari Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dipersiapkan. 3. Mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas oleh wakil setiap kelompok. 4. Memeriksa hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaikinya jika masih terdapat kesalahankesalahan. 5. Siswa mengerjakan soal-soal tes secara individual. 6. Pemeriksaan hasil tes dan penghargaan kelompok. c. Kegiatan Akhir; 1. Menyimpulkan pemahaman konsep setelah pembelajaran. 2. Mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3. Memberikan penguatan kepada siswa. Selama proses pembelajaran akan dilakukan observasi oleh observer. Pada akhir pembelajaran siklus I diperoleh data observasi dan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran siklus I tersebut, sehingga hasil refleksinya akan menjadi acuan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II.

27 3. Tahap Observasi dan Evaluasi Pada tahap ini dilakukan secara bersamaan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan observasi penelitian tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dibantu oleh observer (pengamat) dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa yaitu dengan mencatat nilai hasil belajar yang diperoleh dari evaluasi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan setelah siklus tindakan dilaksanakan. 4. Refleksi Data hasil observasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selanjutnya dilakukan analisis data sebagai data kajian untuk melakukan refleksi, sehingga dapat diketahui perkembangan yang diperoleh dari penerapan cooperative learning tipe STAD. Siklus I setelah direfleksikan akan menjadi acuan perbaikan pada siklus II. Siklus II Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan pada siklus II secara rinci meliputi langkah-langkah, sebagai berikut :

28 1. Tahap perencanaan a. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I. b. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I. c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan dengan menggunakan cooperative learning tipe STAD. d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok, lembar jawaban, dan lembar kuis. e. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. g. Menetapkan jenis data yang dikumpulkan baik data kualitatif maupun kuantitatif. 2. Tahap pelaksanaan tindakan Fokus pembelajaran pada siklus II adalah pada materi pelajaran. Pendidikan Kewarganegaraan tentang globalisasi yang akan dilaksanakan dalam 4 (empat) jam pelajaran (2 x pertemuan). a. Kegiatan Awal; 1. Menyajikan cerita dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan

29 dengan materi pelajaran. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada siswa dengan contoh-contoh kejadian yang ada di lingkungan sekitar. b. Kegiatan Inti; 1. Melakukan pretest untuk menjaring skor dasar siswa sebelum materi diberikan. 2. Melaksanakan kegiatan kelompok dari Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dipersiapkan. 3. Mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas oleh wakil setiap kelompok. 4. Memeriksa hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaikinya jika masih terdapat kesalahan-kesalahan. 5. Siswa mengerjakan soal-soal tes secara individual. 6. Pemeriksaan hasil tes dan penghargaan kelompok. c. Kegiatan Akhir; 1. Menyimpulkan pemahaman konsep setelah pembelajaran. 2. Mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3. Memberikan penguatan kepada siswa. Selama proses pembelajaran akan dilakukan observasi oleh observer. Pada akhir pembelajaran siklus II diperoleh data observasi dan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran siklus II

30 tersebut, sehingga hasil refleksinya akan dibandingkan dengan data observasi dan hasil belajar siswa pada siklus I. 3. Tahap Observasi dan Evaluasi Pada tahap ini dilakukan secara bersamaan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan observasi penelitian tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dibantu oleh observer (pengamat) dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa yang sedang belajar dan guru yang sedang mengajar. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa yaitu dengan mencatat nilai hasil belajar diperoleh dari evaluasi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan. 4. Refleksi Data hasil observasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selanjutnya dilakukan analisis data sebagai data kajian untuk melakukan refleksi, sehingga dapat diketahui perkembangan yang diperoleh dari penerapan cooperative learning tipe STAD. Siklus II setelah direfleksikan akan dibandingkan dengan data observasi dan hasil belajar siswa pada siklus I. Siklus III Pada akhir siklus II telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus III. Adapun pelaksanaan pada siklus III secara rinci meliputi langkah-langkah :

31 1. Tahap perencanaan a. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II. b. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus III berdasarkan refleksi pada siklus II. c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan dengan menggunakan cooperative learning tipe STAD. d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok, lembar jawaban, dan lembar kuis. e. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. g. Menetapkan jenis data yang dikumpulkan baik data kualitatif maupun kuantitatif. h. Menyiapkan kuisioner untuk menjaring data tentang pendapat siswa dan guru mengenai penerapan cooperative learning tipe STAD. 2. Tahap pelaksanaan tindakan Fokus pembelajaran pada siklus III adalah pada materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tentang globalisasi yang akan dilaksanakan dalam 4 (empat) jam pelajaran (2 x pertemuan).

32 a. Kegiatan Awal; 1. Menyajikan cerita dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi pelajaran. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada siswa dengan contoh-contoh kejadian yang ada di lingkungan sekitar. b. Kegiatan Inti; 1. Melakukan pretest untuk menjaring skor dasar siswa sebelum materi diberikan. 2. Melaksanakan kegiatan kelompok dari Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dipersiapkan. 3. Mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas oleh wakil setiap kelompok. 4. Memeriksa hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaikinya jika masih terdapat kesalahan-kesalahan. 5. Siswa mengerjakan soal-soal tes secara individual. 6. Pemeriksaan hasil tes dan penghargaan kelompok. c. Kegiatan Akhir; 1. Menyimpulkan pemahaman konsep setelah pembelajaran. 2. Mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

33 3. Memberikan motivasi kepada siswa. 4. Memberikan kuesioner kepada guru dan siswa untuk mengetahui pendapat siswa dan guru tentang penerapan cooperative learning tipe STAD pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Selama proses pembelajaran akan dilakukan observasi oleh observer. Pada akhir pembelajaran siklus III diperoleh data observasi dan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran siklus III tersebut, sehingga hasil refleksinya akan dibandingkan dengan data observasi dan hasil belajar siswa pada siklus II. 3. Tahap Observasi dan Evaluasi Pada tahap ini dilakukan secara bersamaan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan observasi penelitian tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dibantu oleh observer (pengamat) dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa yang sedang belajar dan guru yang sedang mengajar. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa yaitu dengan mencatat nilai hasil belajar diperoleh dari evaluasi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan. 4. Refleksi Data hasil observasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selanjutnya dilakukan analisis data sebagai data kajian untuk melakukan refleksi, sehingga dapat diketahui perkembangan yang diperoleh dari penerapan cooperative learning tipe

STAD. Pada siklus III, setelah direfleksikan akan dibandingkan dengan data observasi dan hasil belajar siswa pada siklus II. 34 3. 6 Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA SDN 4 Metro Utara, Kota Metro semester genap tahun pelajaran 2009/2010, seperti pada table 3.1 berikut : Tabel 3.1 : Distribusi Siswa Kelas IVA SDN Negeri 4 Metro Utara Jumlah Siswa Kelas Jumlah Laki-laki Perempuan IVA 14 siswa 14 siswa 28 siswa Jumlah 14 siswa 14 siswa 28 siswa Sumber : Buku Induk Kelas IV SDN 4 Metro Utara T.P. 2009/2010 2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu 28 siswa dan guru kelas IVA. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini disebut juga sample populasi atau sample total. 3. 7 Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Skor siswa dalam mengerjakan pre test dan post test.

35 2. Data observasi yang diperoleh dari pengamatan aktivitas guru dan siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. 3. Kuesioner untuk menjaring pendapat siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan cooperative learning tipe STAD. 3. 8 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tes Arikunto (2002:127) menyatakan tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini berupa pre test (tes awal) dan post test (tes akhir). Pre test dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai bahasan yang akan diajarkan, sedangkan post test dilakukan dengan tujuan untuk melihat hasil belajar siswa setelah pemberian tindakan pembelajaran. Setelah soal selesai dikerjakan, semua lembar jawaban dikumpulkan dan dikoreksi, dan selanjutnya dianalisis oleh peneliti.

36 Dari tes ini akan diperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada kelas IVA SDN 4 Metro Utara pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Observasi Arikunto (2002:133) menyatakan observasi atau yang disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti. Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan lembar observasi. Dari teknik tes ini akan diperoleh data mengenai bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terhadap siswa kelas IVA SDN 4 Metro Utara dan untuk mengetahui bagaimana kegiatan peneliti dalam menerapkan cooperative learning tipe STAD. 3. Kuesioner Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui Arikunto (2002:128). Angket ini diberikan setelah semua tindakan pembelajaran selesai. Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner ini adalah

37 daftar cek dan tugas responden adalah membubuhkan tanda cek sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh peneliti. Dari teknik tes ini akan diperoleh data mengenai respons siswa kelas IVA SDN 4 Metro Utara dan guru pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan diterapkannya cooperative learning tipe STAD. 3.9 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. 1. Analisis kualitatif Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu data tentang aktivitas belajar siswa dan pendapat siswa dan guru tentang penerapan cooperative learning tipe STAD. Data yang tergolong kualitatif diperoleh melalui lembar observasi dan kuesioner. Lembar observasi bertujuan untuk menjaring peningkatan aktivitas belajar siswa dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran dengan diterapkannya cooperative learning tipe STAD. Sedangkan lembar kuesioner digunakan untuk menjaring data pendapat siswa dan guru mengenai penerapan cooperative learning

38 tipe STAD, yang dilakukan setelah berakhirnya keseluruhan pelaksanaan program tindakan. 2. Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif akan digunakan untuk mengidentifikasikan berbagai dinamika kemajuan kualitas hasil belajar siswa dan penguasaan materi oleh guru. Data yang tergolong kuantitatif diperoleh melalui hasil tes pada setiap akhir siklus. Hal ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa selama diterapkannya cooperative learning tipe STAD pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Data kuantitatif di dapat dari hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara deskriptif dengan rumus sebagai berikut : x x N Keterangan : X = nilai rata-rata X= jumlah semua nilai hasil N = jumlah siswa Diadopsi dari Arikunto (2007:38).