HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AISYIYAH KLATEN TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

ANALISA HUBUNGAN PENGARUH CARA MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON SRAGEN

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU USIA MUDA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENYUSUI DENGAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

ABSTRACT. Bibliography : 13 ( ) Keywords : Knowledge mother, Implementation Techniques truthful Breastfeeding

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEMBIMBING AKADEMIK (PA) DENGAN SIKAP UNTUK BERKONSULTASI DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

Keterangan: Xxx = koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1<0<1) A = jumlah ranking atas

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TEKNIK MENYUSUI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN MEDIA INFORMASI DENGAN PERILAKU SEKSUAL IBU PASCANIFAS DI PUSKESMAS MERGANGSAN NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

Prodi D-III Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta 3,4. Prodi D-III Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks

Jurnal Delima Harapan Volume 9 No.8 (Agustus 2017-Januari 2018)

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KELAS IBU HAMIL DI DESA WATES SIMO BOYOLALI TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Sunarti 2) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan

Putri Kusumawati Priyono

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI PERTAMA (KOLOSTRUM) Dl RUMAH BERSALIN AN-NISSA SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG ACEH BESAR JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

SURVEY FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG ABSTRAK

Mitha Destyowati ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

ST NURRAHMAH, S.ST AKADEMI KEBIDANAN KONAWE. Jl. Letj.DII Panjaitan No.217, Unaaha, Konawe Sulawesi Tenggara. Telp/Fax (0408)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA PADA MASA NIFAS DI BPS DINI MELANI YOGYAKARTA SKRIPSI

Ihda Mauliyah*, Nawang Indah PS** ABSTRAK

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

KARAKTERISTIK IBU MEYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI. Danik Riawati Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA NEONATUS DENGAN IBU PASCA SECTIO CAESAREA DI RUANG MAWAR RSUD dr.doris SYLVANUS, PALANGKA RAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

ANALISIS KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI MALIAH PALEMBANG TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

BAB III KERANGKA KONSEP. tujuan penelitian, maka hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemberian ASI dari ibu ke bayi yang dilakukan dengan baik dan benar.

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AISYIYAH KLATEN TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ERLINA SETIYAWAN NIM : 201310104228 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2014

THE RELATIONSHIP LEVEL OF KNOWLEDGE WITH BREASTFEDING RIGHT METHOD ON MOTHER POSTPARTUM IN HOSPITAL FOR MOTHER AND CHILD AISYIYAH KLATEN IN 2014 ¹ Erlina Setiyawan ² Farida Kartini ³ ABSTRACT Background: How to breastfeed is one of the factors that affect milk production where if it is not feeding properly, it can cause sore nipples and make breastfeeding mothers. Factors that affect the way breastfeeding are knowledge, psycology, the condition of the breast and parity. Research Objectives: To know the relationship between the level of knowledge with the right to breastfeed at the Hospital for Mother and Child Aisyiyah Klaten in 2014. Research Methods: Non-experimental research design with analytical survey with cross sectional approach. Determination of the number of samples in this study using kuota sampling as many as 76 sample.the analysis of the Kendall s Tau. Research Result: Analysis of research result obtained by Kendall s Tau rate of 0,341 significant at 0,000 < 0,05, so there is a relationship between the level of knowledge with the right to breastfeed at the Hospital for Mother and Child Aisyiyah Klaten. Suggestions for Hospital for Mother and Child Aisyiyah Klaten to pay more attention to the care of breastfeeding and create policies and programs on breastfeeding Key Words : level of knowledge, the method right breastfeed

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU POSTPAERTUM DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AISYIYAH KLATEN TAHUN 2014¹ Erlina Setiyawan ² Farida Kartini ³ ABSTRAK Pendahuluan: Cara menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI apabila cara menyusui tidak benar, dapat menyebabkan puting lecet dan menjadikan ibu tidak mau menyusui. Faktor-faktor yang mempengaruhi cara menyusui yaitu pengetahuan, psikologi, keadaan payudara dan paritas Tujuan penelitian: Diketahuinya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan cara menyusui yang benar pada ibu postpartum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten Tahun 2014. Metode penelitian: Penelitian non eksperimen dengan desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penentuan jumlah sampel menggunakan kuota sampling yaitu sebanyak 76 sampel. Analisis data menggunakan Kendall s Tau. Hasil penelitian: Hasil analisis Kendall s Tau didapatkan angka signifikansi 0,341 (p value = 0,000<0,05) yang artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan cara menyusui yang benar dengan keeratan hubungan rendah. Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan cara menyusui yang benar pada ibu postpartum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten Tahun 2014 dengan keeratan hubungan rendah. Saran bagi Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten yaitu agar lebih memperhatikan asuhan tentang menyusui dan membuat kebijakan dan program terkait tentang menyusui. Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Cara Menyusui yang Benar PENDAHULUAN Latar Belakang Cara menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI. Cara menyusui yang tidak benar dapat menyebabkan puting lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui bayinya akibatnya bayi akan jarang menyusu. Bila hisapan bayi kurang pada puting susu, lama-kelamaan akan menyebabkan produksi ASI menurun, selain itu bila payudara tidak segera kosong akan menyebabkan terjadinya bendungan ASI sehingga menyebabkan payudara bengkak dan terasa nyeri. Bila hal ini tidak segera teratasi dapat menyebabkan mastitis bahkan abses payudara (Dierni, 2007). Laporan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (2007) diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di dunia atau sekitar 38% didapati tidak menyusui bayinya karena terjadi pembengkakan payudara dan di Indonesia angka cakupan ASI eksklusif mencapai 32,3% untuk ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008-2009 menunjukkan bahwa 55% ibu menyusui mengalami mastitis dan puting susu lecet, kemungkinan hal tersebut disebabkan karena teknik menyusui yang tidak benar. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 25 Februari sampai dengan 27 Februari yang dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten menunjukkan bahwa pada bulan Januari terdapat 132 persalinan normal maupun sectio caesarea. Dari observasi

dan tanya jawab pada ibu-ibu postpartum saat menyusui bayinya terdapat sekitar 10 ibu nifas yang menyusui bayinya terdapat 6 ibu yang cara menyusuinya kurang benar. Selain itu, dari bulan Januari sampai Februari terdapat angka kejadian bendungan ASI dan puting lecet sebanyak 16 orang atau 6,34% dari 252 persalinan. Ketrampilan menyusui didapatkan dari adanya pendidikan, bimbingan dan latihan tentang cara menyusui yang benar yang diberikan oleh bidan atau perawat pada saat pertama kali mulai menyusui. Pengetahuan tentang cara menyusui yang benar merupakan faktor pendukung untuk keberhasilan menyusui. Ibu yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang cara menyusui yang benar diharapkan dapat memberikan nutrisi yang adekuat bagi bayinya dan dapat mencegah masalah yang timbul saat menyusui seperti puting lecet dan bendungan ASI. Komitmen pemerintah Indonesia terhadap penggunaan ASI telah diperlihatkan pada pekan ASI sedunia tahun 1999 yaitu ketika Presiden RI mencanangkan gerakan masyarakat peduli ASI. Pencanangan tersebut menunjukkan betapa tinggi dukungan pemerintah dalam penggunakan ASI disertai amanat bahwa dengan memberikan ASI, kaum ibu mempelopori peningkatan kualitas manusia Indonesia. Selain itu, ditetapkan Rencana Peraturan Pemerintah (RPP) tentang larangan susu formula untuk bayi usia 0 bulan (IDAI, 2010). Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik meneliti tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Cara Menyusui yang Benar pada Ibu Pospartum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten Tahun 2014. Rumusan Masalah Adakah Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Cara Menyusui yang Benar pada Ibu Postpartum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten Tahun 2014? Tujuan Tujuan Umum Mengetahui hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan cara menyusui yang benar di Rumah sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten. Tujuan Khusus a. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang cara menyusui yang benar di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten. b. Diketahuinya cara menyusui ibu postpartum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten. c. Diketahuinya keeratan hubungan antara pengetahuan ibu postpartum dengan cara menyusui yang benar di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah survey. Pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dimana pengambilan data dilakukan sekaligus pada waktu yang sama dan satu kali pengumpulan (Notoatmodjo, 2007). Variabel Penelitian Variabel bebasnya adalah tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui, variabel terikatnya adalah cara menyusui yang benar.

Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di RSIA Aisyiyah Klaten pada bulan Mei. Jumlah populasi yang ada di RSIA Asyiyah Klaten adalah 244 ibu postpartum yang terdiri dari 162 ibu yang melahirkan secara sectio caesarea dan 82 ibu melahirkan secara pervaginam. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik kuota sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 76 responden. Alat dan Metode Pengumpulan Data 1. Alat Pengumpulan Data Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel bebas tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui digunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner yang berjumlah 30 item soal. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas mengunakan rumus product moment dan Kuder Richardson (KR 20) didapatkan 25 soal yang dinyatakan valid. Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data variabel terikat tentang cara menyusui yang benar dilakukan melalui observasi. Alat bantu yang digunakan adalah lembar pengamatan berupa cheklist yang berisi identitas ibu postpartum yang memberikan ASI, serta berisi item-item yang diteliti yaitu tentang caracara menyusui yang benar yang berjumlah 17. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data variabel bebas dengan cara pengisian kuisioner. Metode pengumpulan data terikat menggunakan checklist. Responden diminta untuk menyusui dengan posisi duduk ataupun berbaring miring dengan pengetahuan yang dimiliki, tanpa memberikan intervensi apapun. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Editing Editing yaitu memeriksa data yang terkumpul dari responden, memeriksa kelengkapan data apakah data yang diperlukan sudah lengkap. 2. Coding Coding yaitu memberikan simbol untuk memdahkan pengolahan data. Pengkodean pada variabel bebas tingkat pengetahuan ibu postpartum berupa nilai 0 dan 1, dimana nilai 0 untuk jawaban salah dan nilai 1 untuk jawaban benar. Pengkodean pada variabel terikat cara menyusui yang benar berupa nilai 0 dan 1, dimana nilai 0 untuk tindakan yang salah atau tidak dilakukan, nilai 1 untuk tindakan yang dilakukan dengan benar. Kode tersebut disusun kedalam lembar kode tersendiri untuk pedoman analisis data dan penulisan pelaporan. 3. Tabulating Tabulating yaitu angka-angka dalam skor setiap kriteria dijumlahkan sehingga diperoleh skor keseluruhan kemudian disajikan dalam bentuk tabel. 4. Analisis data a. Analisis Univariat Analisis variabel tingkat pengetahuan diukur dengan kuisioner dan cara menyusui yang benar diukur dengan menggunakan checklist. Setelah dijumlahkan skor keduanya kemudian dibuat presentase dengan rumus : = 100% Keterangan : P : prosentase x : skor tingkat pengetahuan atau cara menyusui yang benar

n : skor yang diharapkan Nilai presentase yang diperoleh untuk tingkat pengetahuan kemudian dimasukkan kedalam kriteria berikut : 1) Tingkat pengetahuan yang tinggi jika jawaaban benar 76-100% 2) Tingkat pengetahuan yang sedang jika jawaban benar 56-75% 3) Tingkat pengetahuan yang rendah jika jawaban benar < 55% Nilai presentase yang diperoleh untuk cara menyusui yang benar kemudian dimasukkan dalam kriteria : 1) Cara menyusui yang baik dari hasil observasi yang dilakukan 76-100% 2) Cara menyusui yang cukup dari hasil observasi yang dilakukan 56-75% 3) Cara menyusui yang kurang dari hasil observasi yang dilakukan <55% b. Analisis Bivariat Cara yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat dan menguji hipotesis asosiasi menggunakan uji statistik non parametrik yang dilakukan dengan teknik korelasi kendal s tau. Teknik korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan dan menguji hipotesis bila data berbentuk ordinal dan ordinal atau rangking (Sugiyono, 2007). Rumus yang digunakan adalah : = ( 1) /2 Keterangan : : koefisien korelasi kendall s tau yang besarnya (-1< <1) A : jumlah rangking atas B : jumlah rangking bawah N : jumlah rangking sampel Cara yang digunakan untuk melihat korelasi yang dilakukan dengan membandingkan taraf signifikan penelitian. Jika taraf signifikan penelitian yang dihasilkan lebih kecil dari taraf signifikan penelitian 0,05, maka hipotesis dinyatakan bahwa kedua variabel berhubungan diterima begitu ula sebaliknya, hipotesis yang menyatakan bahwa kedua variabel tidak berhubungan ditolak (Sugiyono, 2007). Sedangkan untuk membuktikan apakah koefisien itu dapat diberlakukan dimana sampel tersebut diambil, maka perlu dilakukan uji signifikan dengan menggunakan rumus Z, dimana rumusnya adalah sebagai berikut : = 2(2 + 5) 9 ( 1) Keterangan : Z : menyatakan luas kurva normal N : jumlah anggota sampel : koefisien korelasi kendall s tau yang besarnya (-1<0<1) Harga Z hitung tersebut diatas selanjutnya dibandingkan dengan harga z tabel dengan taraf nilai kesalahan 5 %. Bila nilai z hitung lebih besar dari z tabel, maka koefisien yang ditemukan adalah signifikan (Sugiyono, 2007).

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten (RSIA) adalah salah satu rumah sakit di Klaten yang beralamatkan, Unit 1 di Jalan Pramuka No. 10 Klaten dan Unit II di Jalan Hasyim Ashari Mojayan Klaten (By Pass Klaten). Rumah sakit ini dibawah yayasan Aisyiyah dan telah berdiri sejak tahun 1975. Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan yaitu pelayanan persalinan 24 jam, ruang operasi, beberapa poliklinik diantaranya poliklinik kebidanan, poliklinik gigi, poliklinik anak, poliklinik penyakit dalam, poliklinik dokter umum, apotek 24 jam dan laboratorium klinik 24 jam. Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten juga memiliki dokter jaga 24 jam untuk pelayanan umum, anak dan bersalin. Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten mempunyai 62 orang diantaranya 34 dibagian ruang bersalin dan ruang nifas, 10 orang di kamar bayi dan lainya tersebar dibagian poliklinik dan Unit Gawat Darurat. Dilihat dari jumlah tenaga medis, khususnya bagian kamar bayi ada ketidakseimbangan antara jumlah tenaga medis dengan jumlah bayi yang ada setiap harinya, dimana satu kali jaga jumlah tenaga medis dua sampai tiga orang dengan jumlah bayi rata-rata perhari sebanyak 15-20 bayi. Karakteristik Umur Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu Postpartum di Rumah Sakit Ibu dan anak Aisyiyah Klaten Tahun 2014 Umur Jumlah Prosentase < 19 tahun 20-35 tahun > 35 tahun Jumlah 2 71 3 76 2,63 % 93,42 % 3,94 % 100 Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 20-35 tahun yaitu sejumlah 71 responden (93,42%) dan responden paling sedikit adalah berumur < 19 tahun yaitu sebanyak 2 responden (2,63%). Tingkat pendidikan Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu Postpartum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten Tahun 2014 Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase SMP SMA Perguruan Tinggi Jumlah 2 29 45 76 2,64 % 38,15 % 59,21 % 100% Berdasarkan tabel, jumlah responden yang mempunyai tingkat pendidikan paling banyak adalah tingkat perguruan tinggi sebanyak 45 responden (59,21%) dan paling sedikit adalah pendidikan tingkat SMP sebanyak 2 responden (2,64%). Hasil penelitian Tingkat pengetahuan tentang cara menyusui yang benar Distribusi Fekuensi Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten Tahun 2014

Kategori Jumlah Prosentase Tinggi (76-100%) Sedang (56-75%) Rendah (< 55%) Jumlah 26 47 3 76 34.2 % 61.8 % 3.9 % 100.0 % Berdasarkan tabel, maka dapat diketahui sebagian besar tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang cara menyusui yang benar termasuk kriteria sedang sebanyak 47 responden (61,8%) dan yang paling sedikit termasuk kriteria rendah yaitu 3 responden (3,9%). Cara menyusui yang benar Distribusi Frekuensi tentang Cara Menyusui yang Benar di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten Tahun 2014 Kategori Jumlah Prosentase Baik (76-100%) Cukup (56-75%) Kurang (<55%) Jumlah 12 46 18 76 15.8 % 60.5 % 23.7 % 100.0 % Berdasarkan tabel, maka dapat diketahui sebagian besar cara menyusui yang benar termasuk kriteria cukup yaitu sebanyak 46 responden atau 60,5% dan yang termasuk kriteria kurang yaitu 18 responden atau 23,7%. Tabel silang (cross tab) tingkat pengetahuan tentang cara menyusui yang benar pada ibu postpartum. Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan tentang Cara Menyusui yang Benar di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten Tahun 2014 Cara Tingkat Pengetahuan Total Menyusui Tinggi Sedang Rendah F % F % F % F % Baik Cukup Kurang Total 12 10 4 26 15,8 3,2 5,3 34,2 0 36 11 47 0 47,7 14,5 61,8 0 0 3 3 0 0 3,9 3,9 12 46 18 76 15,8 60,5 23,7 100 Berdasarkan tabulasi silang diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan yang termasuk dalam kriteria sedang yaitu 47 responden atau 61,8 % dan cara menyusui yang benar termasuk dalam kriteria cukup baik yaitu 46 responden atau 60,5 %. Analisis variabel penelitian Berdasarkan hasil analisis data menggunakan Kendal Tau didapatkan angka Tau sebesar 0,341 dengan signifikan sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang cara menyusui yang benar pada ibu postpartum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten. Selanjutnya, untuk membuktikan apakah koefisien itu dapat diberlakukan pada populasi yaitu seluruh ibu postpartum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten maka uji signifikansi dilakukan dengan rumus Z. Nilai Z pada taraf signifikansi 5% dibagi dua,

sehingga menjadi 2,5%. Selanjutnya harga Z dapat dilihat pada kurva normal dengan Z adalah 0,475 (0,475 diperoleh dari 0,5 0,025). Berdasarkan angka tersebut maka harga Z adalah 1,96 sehingga didapatkan nilai Z hitung > nilai Z tabel (4,37>1,96). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yng signifikan antara Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Cara Menyusui yang Benar pada Ibu Postpartum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten Tahun 2014. Angka Tau yang didapat kemudian diinterpretasikan terhadap koefisien korelasi untuk mengetahui keeratan hubungan, angka tau yang didapat adalah 0,341. Setelah dicocokkan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi angka tau 0,341 masuk dalam interval koefisien rendah antara 0,200-0,400. Jadi keeratan hubungan antara hubungan tingkat pengetahuan dengan cara menyusui yang benar pada ibu postpartum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten adalah rendah. PEMBAHASAN Karakteristik Umur Dalam penelitian ini sebagian responden berumur 20-35 tahun berjumlah 71 responden (93,42%) dan responden paling sedikit berumur < 19 tahun sebanyak (2,63%). Selain itu, ada 3 responden yang berumur > 35 tahun atau sebesar 3,94% yang masuk dalam faktor resiko dalam melahirkan.. Penelitian yang dilakukan oleh Roro (2007) menjelaskan bahwa kelompok usia reproduktif akan lebih mudah menerima informasi dan pada usia tersebut, wanita sudah merasa siap untuk menjadi ibu yang harus memberikan nutrisi yang baik kepada bayinya termasuk nantinya ketika bayi tersebut lahir yaitu dalam proses menyusui. Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Responden dalam penelitian ini adalah ibu primipara sehingga ini adalah pengalaman pertama mereka. Secara psikologis pada usia reproduksi manusia lebih mudah menerima dan menyerap informasi-informasi yang diberikan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007), bertanbahnya usia seseorang dapat menyebabkan perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pada aspek psikologis atau mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa, sehingga pengetahuan yang didapatkan dari proses berfikir yang matang. Tingkat pendidikan Jumlah responden yang mempunyai tingkat pendidikan paling banyak adalah tingkat perguruan tinggi sebanyak 45 responden (59,21%) dan paling sedikit adalah tingkat SMP sebanyak 2 responden (2,64%). Hal ini mendukung bahwa ibu yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih mudah mengetahui bagaimana cara mencari dan memperoleh informasi tentang cara menyusui yang benar. Informasi tersebut dapat diperoleh dari media cetak, media massa dan media elektronik. Penelitian yang dilakukan Roro (2007) menjelaskan bahwa ibu yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi mempunyai tingkat pengetahuan yang luas dan mereka mengetahui bagaimana cara mendapatkan informasi tentang cara menyusui yang benar. Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perilaku positif yang meningkat. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami sehingga makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak

pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilainilai yang baru diperkenalkan. Hasil Penelitian Tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui Berdasarkan hasil analisis diatas bahwa tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh ibu postpartum adalah termasuk dalam kriteria sedang yaitu 47 orang atau 61,8%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pada ibu postpartum yang ada di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten tidak sesuai yang diharapkan peneliti yaitu pada kriteria tinggi. Terlihat dari jawaban responden dimana ada beberapa item dari jawaban responden yang mendapatkan skor nol adalah pada pernyataan penyebab puting yang lecet karena cara menyusui yang salah, menyusui hanya memasukkan puting saja tidak sampai ke areolanya, cara melepaskan mulut bayi dari payudara ibu setelah selesai menyusui adalah dengan memasukkan kelingking ke mulut bayi dengan ditarik secara perlahan-lahan. Apabila ibu postpartum tidak mengetahui hal tersebut maka akan terjadi beberapa masalah dalam menyusui baik bagi ibu maupun bayi. Hal tersebut juga dinyatakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Herliyati (2008) yang menyebutkan bahwa pengetahuan ibu tentang teknik menyusui tidak terlepas dari tingkat pengetahuan dan tersebarnya informasi yang luas mengenai cara menyusui yang baik. Ibu dengan tingkat pengetahuan yang rendah akan lebih sulit menangkap informasi yang diberikan daripada ibu dengan latar belakang pendidikan yang tinggi. Perhatian kepada ibu postpartum masih perlu ditingkatkan lagi dengan peran serta dari tenaga kesehatan khususnya bidan dan perawat dalam memberikan informasi-informasi dngan berbagai media yang mudah diterima. Peran keluarga dan suami perlu diikutsertakan dalam hal ini karena pengetahuan sendiri adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmodjo,2007). Pengetahuan ibu adalah salah satu faktor yang penting dalam menyusui karena dengan pengetahuan yang baik, ibu tahu bagaimana seharusnya menyusui yang benar. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya adalah pendidikan, budaya, informasi, pengalaman dan sosial ekonomi. Apabila ditinjau dari tingkat pendidikan, makin tinggi tingkat pendidikan diharapkan pengetahuan akan pentingnya pemberian ASI akan semakin meningkat. Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Tingkat pengetahuan juga dipengaruhi oleh budaya karena informasi yang baru akan disaring apakah sesuai atau tidak dengan budaya yang ada dan agama yang diyakini. Pengalaman sering kali dijadikan gambaran untuk melakukan sesuatu sehingga dengan adanya pengalaman seseorang akan melihat pengalamannya dan dijadikan pengetahuan. Secara sosial ekonomi, semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang kemudahan akses informasi akan semakin bertambah sehingga pengetahuan yang didapat semakin meningkat. Cara menyusui yang benar Menyusui mempunyai cara-cara tersendiri untuk dapat mencapai kesuksesan dalam menyusui. Hasil analisis tentang cara menyusui diketahui bahwa responden yang diteliti memiliki cara menyusui dalam kriteria cukup baik yaitu sebanyak 46 responden atau 60,5 %. Hal ini membuktikan bahwa ada sebagian responden yang melakukan cara menyusui yang kurang benar yang bisa berdampak negatif pada ibu dan bayi. Hal ini terlihat dari hasil observasi tentang cara menyusui beberapa responden yang kurang tepat dalam menyusui ataupun yang mendapatkan nilai nol yaitu diantaranya payudara bagian atas tidak dipegang

dengan ibu jari dan empat jari yang lain menopang dibawahnya, sebagian besar areolanya tidak masuk dan setelah menyusui tidak menyendawakan bayinya terlebih dulu. Bila aktifitas menyusui yang kurang tepat ini dibiarkan akan menimbulkan masalah bagi ibu dan bayinya. Penelitian yang dilakukan oleh Roso (2010) yang menjelaskan bahwa pada ibu primipara mempunyai cara menyusui yang cukup baik. Hal ini disebabkan karena menyusui adalah pengalaman pertama bagi mereka dan dengan seringnya bimbingan dan latihan menyusui akan mendapatkan cara atau teknik menyusui yang baik agar tidak terjadi dampak atau masalah yang negatif bagi ibu dan bayinya. Masalah-masalah yang berkaitan dengan proses atau cara menyusui dapat terjadi pada ibu dan bayinya. Masalah yang terjadi pada ibu seperti stress, puting susu datar atau terbenam, puting susu lecet atau nyeri, bendungan payudara, mastitis dan abses payudara. Masalah yang biasa terjadi pada bayi yang berhubungan dengan cara menyusui seperti bingung puting dan bayi enggan menyusu. Hal ini membuktikan bahwa tingkat pengetahuan yang tinggi akan mempunyai teknik atau cara menyusui yang baik pada ibu postpartum. Sebaliknya orang yang mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah akan mempunyai teknik atau cara menyusui yang kurang baik pula. Peran dari bidan dan perawat sangat dibutuhkan oleh ibu postpartum yang baru mempunyai pengalaman pertama dalam menyusui. Banyak informasi tentang cara menyusui yang benar yang dibutuhkan oeh para ibu tersebut. Informasi tentang cara menyusui bisa didapat dari berbagai sumber seperti penyuluhan, media massa, media cetak maupun media elektronik. Selain itu, petugas kesehatan seperti dokter, bidan dan perawat turut berperan dalam keberhasilan menyusui ibu postpartum. Perintah menyusui tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 233 yang artinya dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi mereka yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah adalah mencari nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya. Dalam Surat Al-Baqarah tersebut dapat memberikan motivasi ibu postpartum dalam menyusui bayinya dengan cara yang baik agar dapat menyusui secara sempurna. Hubungan tingkat pengetahuan tentang cara menyusui yang benar Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang cara menyusui yang benar. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji Kendall s Tau yaitu diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,005). Hasil uji Kendall s Tau diperoleh nilai Z hitung > nilai Z tabel (4,37 > 1,69). Maka ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang cara menyusui yang benar. Hasil ini dapat diartikan bahwa seseorang yang mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang cara menyusui yang benar akan menerapkan cara menyusui yang benar pula. Sebaliknya, ibu yang mempubyai tingkat pendidikan yang sedang atau rendah tentang cara menyusui, maka akan menerapkan cara menyusui yang kurang baik juga. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Herliyati (2008), diketahui bahwa hasil analisis uji Kendall s Tau diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hasil uji Kendall s Tau diperoleh nilai Z hitung sebesar 5,238 dengan nilai Z tabel 1,960. Oleh karena nilai Z hitung lebih besar dari Z tabel maka ada hubungan yang signifikansi antara tingkat pengetahuan tentang menyusui dengan teknik menyusui ibu primipara. Hal ini dapat diartikan bahwa seseorang yang mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang menyusui akan menerapkan teknik menyusui yang baik.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah : 1. Tingkat pengetahuan tentang cara menyusui yang benar paling banyak masuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 47 responden (61,8%). 2. Cara menyusui yang benar paling banyak masuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 46 responden (60,5%). 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan tingkat pengetahuan dengan cara menyusui yang benar pada ibu postpartum. Hal ini ditunjukkan dengan Z hitung > Z tabel (4,37 > 1,96). 4. Keeratan hubungan tingkat pengetahuan dengan cara menyusui yang benar adalah rendah. Hal ini dilihat dari nilai Tau yaitu 0,341 dan dicocokan dengan koefisien korelasi termasuk dalam keeratan rendah yaitu 0,200-0,400. SARAN Berdasarkan dari kesimpulan penelitian diatas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi bidan dan perawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten agar dapat meningkatkan peran sertanya dalam memberikan asuhan kebidanan dan keperawatannya terutama dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar. 2. Bagi Koordinator Kebidanan dan Kamar Bayi Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten agar membuat prosedur tetap yang berhubungan dengan bimbingan tentang cara dan teknik menyusui yang benar. 3. Bagi Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Klaten agar dapat mempertimbangkan hasil penelitian ini untuk menbuat kebijakan atau program dalam memberikan informasi melalui leaflet, gambar yang disediakan disetiap ruangan nifas dan dibukanya kelas khusus seputar kehamilan atau prenatal class tentang cara menyusui yang benar. 4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan mengembangkan penelitian dengan mengambil responden pada ibu melahirkan dengan mengambil variabel lainnya yang berhubungan dengan cara menyusui diantaranya faktor psikologis, keadaan payudara, kesehatan ibu dan paritas. DAFTAR PUSTAKA Al-Quran, Surat Al-Baqrah Ayat 233 Al-Quran, Surat Al-Mujaadilah Ayat 11 Alimul, Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta. Ambarwati, Retno. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Mitra Cendikia Press. Yogyakarta Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta Baskoro, A. 2008. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Banyu Medika. Yogyakarta. Chadwell, K. & Turner-Maffei, C (2011) Pocket Guide For Lactation Management. Jones and Bartlett Publishers, Inc. Chumbley, J. (2004) Menyusui. Jakarta : Erlangga Derni, M dan Orin. 2007. Serba-Serbi Menyusui. Banyu Medika. Yogyakarta

Herliyati, 2008. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui dengan Teknik Menyusui pada Ibu Primipara di Puskesmas Mergangsang Yogyakarta. STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Hulliana, M.2007. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta. IDAI. 2010. Indonesia Menyusui. Badan Penerbit IDAI. Jakarta. Isgiyanto, A. 2009. Teknik Pengambilan Sampel. Mitra Cendikia Press. Yogyakarta. Machfoedz, I. 2013. Metodologi Penelitian. Fitramaya. Yogyakarta Maryunani, A. 2009. Asuhan Pada Ibu dalam Masa Nifas (Postpartum). Trans Info Medika. Jakarta. Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta Perinatologi. 2009. Manajemen Laktasi. Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Jakarta Purwanti, S. 2008. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. EGC. Jakarta. Riwidikdo, H. 2008. Statistik Kesehatan. Mitra Cendikia Press. Yogyakarta. Roesli, U & Rulina, S. 2008. Manfaat ASI dan Menyusui. FKUI. Jakarta Roro, A. 2007. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui dengan Karakteristik Responden Di BPS Sutimah Sleman. STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Roso, S. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Teknik Menyusui ada Ibu Primigravida Di Rumah Sakt PKU Muhammadiyah Yogyakarta. STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Sastroasmoro, S. 2007. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Binarupa Aksara. Jakarta Sidi. 2011. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Edisi 2 Program Manajemen Laktasi Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Jakarta Sugiyono. 2013. Statistik Untuk Penelitian. Alphabeta. Bandung Sulistya Dewi. 2005. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Waktu Pelaksanaan Menyusui Pada Ibu Pasca Bedah Caesar di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Welford, H. (2008) Menyusui Bayi Anda. Jakarta : Dian Rakyat.