RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG

dokumen-dokumen yang mirip
KEKUATAN PEMBUKTIAN SEBUAH FOTOKOPI ALAT BUKTI TERTULIS

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut pihak-pihak sebaiknya dituangkan dalam suatu surat yang memiliki

KEDUDUKAN RISALAH LELANG SEBAGAI UPAYA HUKUM PENEGAKAN HAK-HAK KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

AKIBAT PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN KEKUATAN HUKUM SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA YANG DITERBITKAN OLEH KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA

SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Rachmadi Usman, Hukum Lelang, Sinar Grafika, Jakarta, 2016, hlm.15 Ibid.

KELAYAKAN SAKSI DALAM PEMBUATAN AKTA JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

BAB I PENDAHULUAN. yang terikat di dalamnya. Menurut Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. berbasiskan internet yaitu pelaksanaan lelang melalui internet.

KAJIAN HUKUM KEKUATAN AKTA RISALAH LELANG YANG DIBUAT OLEH NOTARIS SEBAGAI PEJABAT LELANG KELAS II DALAM PERKARA PERDATA DWI NURUL AMALIA ABSTRACT

Oleh I Made Erwan Kemara A.A.Gede Agung Dharma Kusuma I Ketut Westra Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGATURAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

BAB I. Kehadiran profesi Notaris sangat dinantikan untuk memberikan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HARTA SUAMI - ISTRI DENGAN ADANYA PERJANJIAN KAWIN

EKSEKUSI KREDIT MACET TERHADAP HAK TANGGUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI YANG DILAKUKAN OLEH PEMBELI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TANAH YANG BELUM LUNAS DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. usaha dan pemenuhan kebutuhan taraf hidup. Maka dari itu anggota masyarakat

BAB III PERANAN NOTARIS DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN DENGAN ADANYA SURAT KETERANGAN WARIS

PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH ANTARA PIHAK MENYEWAKAN DAN PIHAK PENYEWA DI KOTA DENPASAR

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG AKTA NOTARIIL. Istilah atau perkataan akta dalam bahasa Belanda disebut acte atau akta

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP AKTA SERTA KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA NOTARIS. A. Pengertian Akta dan Macam-Macam Akta

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKIBAT HUKUM JAMINAN FIDUSIA YANG BELUM DI DAFTARKAN TERHADAP PEMINJAMAN KREDIT PADA BANK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMENANG LELANG TERKAIT KEPEMILIKAN TANAH SECARA ABSENTEE

ASPEK HUKUM PEMBUKTIAN YANG BERUPA AKTA

SAHAM SEBAGAI OBJEK PEWARISAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu alat bukti, maka tulisan tersebut dinamakan akta (acte) 1.

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan individu maupun badan usaha. Dalam dunia usaha dikenal adanya

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhannya tersebut, bank mempunyai fungsi yang beragam dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu cara yang dapat dilakukan adalah membuka hubungan seluas-luasnya dengan

BAB II SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN. A. Pengertian Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan

HAK KREDITUR ATAS PENJUALAN BARANG GADAI

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum..., Elizabeth Karina Leonita, FH UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI APARTEMEN MELALUI PEMESANAN

BENTUK PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH TOKO (RUKO) ANTARA PENYEWA RUKO DENGAN PEMILIK RUKO DI KOTA DENPASAR

BAB II PEMBERIAN KUASA DIREKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Kemasyarakatan yang dikenal sebagai notariat timbul dari

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyalurkan kredit secara lancar kepada masyarakat. Mengingat

Imma Indra Dewi Windajani

TANGGUNGGUGAT NOTARIS SELAKU PEJABAT UMUM DALAM PEMBUATAN PERJANJIAN KREDIT PERBANKAN Adwin Tista Abstrak

Oleh I Wayan Gede Pradnyana Widiantara I Nengah Suantra Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

: FUNGSI AKTA OTENTIK DALAM PERJANJIAN JUAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAK

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN PADA UMUMNYA, PERJANJIAN KREDIT, HAK TANGGUNGAN, PEMBUKTIAN, AKTA OTENTIK, DAN LELANG

IMPLEMENTASI PERJANJIAN KREDIT YANG DIBUAT SECARA DI BAWAH TANGAN PADA BPR DI KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

KLAUSULA BAKU PERJANJIAN KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA

Hak Paten Sebagai Objek Jaminan Kebendaan

KEAUTENTIKKAN RISALAH LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN SEBAGAI BUKTI PEMINDAHAN HAK ATAS TANAH. Made Oka Cahyadi Wiguna 1

KEDUDUKAN HUKUM SUAMI ISTRI DALAM HAL JUAL BELI DENGAN ADANYA PERJANJIAN KAWIN (KAJIAN UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN)

PENDAHULUAN. R. Soegondo Notodisoerjo, Hukum Notariat di Indonesia, Suatu Penjelasan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993 hlm. 23

BAB I PENDAHULUAN. umum berwenang untuk membuat akta otentik, sejauh pembuatan akta otentik

KEWENANGAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) DALAM PROSES JUAL BELI TANAH

BAB II AKTA NOTARIS DAPAT MENJADI BATAL OLEH SUATU PUTUSAN PENGADILAN

ANALISIS YURIDIS AKTA KETERANGAN LUNAS YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS SEBAGAI DASAR DIBUATNYA KUASA MENJUAL JURNAL. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Bakti, 2006), hlm. xv. 1 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, cet.v, (Bandung:Citra Aditya

KEDUDUKAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011

DAMPAK PELAKSANAAN EKSEKUSI TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN PASAL 29 UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

KEKUATAN HUKUM DARI HASIL MEDIASI DI PENGADILAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN HAK TANGGUNGAN PADA PT. BPR ARTHA SAMUDRA DI KEDIRI

PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

KEKUATAN HUKUM DARI SEBUAH AKTA DI BAWAH TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.

SAHAM PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI OBJEK JAMINAN GADAI

BAB V PEMBAHASAN. Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tulungagung. sebagai barang yang digunakan untuk menjamin jumlah nilai pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu perjanjian accsoir yang ada dalam suatu perjanjian kredit.

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website :

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

Lex Privatum, Vol. III/No. 2/Apr-Jun/2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma,

PERAN DAN KEWENANGAN NOTARIS SEBAGAI PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DI INDONESIA

KAJIAN YURIDIS JUAL BELI HAK WARIS ATAS WARISAN YANG BELUM TERBAGI MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

BATASAN RUMAH SUSUN YANG DIJADIKAN AGUNAN PADA BANK. J. Andy Hartanto Universitas Narotama, Surabaya

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM HAL KETERLAMBATAN SAMPAINYA BARANG

BAB I PENDAHULUAN. transaksi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk kredit atau pinjaman.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam fase kehidupan manusia terdapat tiga peristiwa penting yaitu, kelahiran,

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Kewenangan Notaris sebagai Pejabat Lelang Kelas II dalam Memberikan Penyuluhan Hukum atas Akta Risalah Lelang yang Dibuatnya.

Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016. PROSES PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN Oleh : Naomi Meriam Walewangko 2

BAB I PENDAHULUAN. yang dibuat oleh pihak bank. Salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi dalam

KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA DIBAWAH TANGAN YANG DILEGALISASI NOTARIS DENPASAR

PENJATUHAN HUKUMAN UNTUK PELAKU TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN HEWAN

PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH DALAM HAL TERJADI KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN BARANG JAMINAN DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

BAB III TANGGUNG JAWAB PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI DALAM MENYELENGGARAKAN PENGURUSAN SATUAN RUMAH SUSUN

AKIBAT HUKUM YANG DITIMBULKAN DARI WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN AUTENTIK SEWA-MENYEWA TANAH

Transkripsi:

RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG Oleh: Ni Kadek Ayu Ena Widiasih I Made Sarjana Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract: This paper titled Treatise of the Authentic Substitute For Auction Sale and Purchase Agreements In The Auction, which is also the subject matter to be discussed in this paper. Based on of this paper is the purchase of objects both movable or immovable by the buyer through an auction tender noted in the treatise as a substitute authentic act deed of sale. The purpose of this paper is to determine the position of the treatise of the auction as a substitute for authentic deed of sale in the auction based on the draft Civil Code, Ministry of Finance, as well as related literature. The conclusion of this paper is the treatise in the auction which is named as the treatise of the auction is an authentic act which can be used as a substitute for the deed of sale. Keywords: Auction Tract, and Authentic Act Abstrak: Karya ilmiah ini berjudul Risalah Lelang Sebagai Akta Otentik Pengganti Akta Jual Beli Dalam Lelang, yang juga menjadi pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini. Latar belakang dari tulisan ini adalah pembelian benda baik bergerak maupun tidak bergerak oleh pembeli melalui lelang yang dituangkan dalam risalah lelang sebagai suatu akta otentik pengganti akta jual beli. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kedudukan risalah lelang sebagai akta otentik pengganti akta jual beli dalam lelang berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Peraturan Menteri Keuangan, serta literatur terkait. Kesimpulan dari penulisan ini adalah berita acara dalam lelang yang dinamakan sebagai risalah lelang merupakan suatu akta otentik yang dapat digunakan sebagai pengganti akta jual beli. Kata Kunci: Risalah Lelang, dan Akta Otentik 1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perjanjian kredit merupakan perjanjian yang diikuti dengan perjanjian jaminan sebagai perjanjian tambahan, hal tersebut dimaksudkan untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Perjanjian jaminan atau angunan kredit tersebut diikat dengan akta notaris yang bersifat baku serta berakhirnya perjanjian jaminan tersebut ditentukan oleh perjanjian utama atau perjanjian kredit. Dengan demikian kreditur atau pihak bank memiliki wewenang untuk melakukan lelang terhadap angunan tersebut apabila debitur melakukan wanprestasi atau tidak dapat melunasi kewajiban membayar sejumlah uang yang telah disepakati dengan bantuan lembaga lelang. Dalam pelaksanaan lelang terhadap angunan kredit tersebut dilakukan oleh dan/atau Pejabat Lelang sebagai Pejabat Umum terkecuali ditentukan lain oleh undangundang. Setiap berakhirnya pelaksanaan lelang, pejabat lelang wajib membuat suatu berita acara lelang atau yang disebut dengan risalah lelang. Serta penjual dan pembeli lelang tersebut akan mendapatkan sebuah salinan dan kutipan risalah lelang. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu untuk mengetahui kedudukan risalah lelang sebagai akta otentik pengganti akta jual beli dalam lelang berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Peraturan Menteri Keuangan. II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Dalam penulisan karya ilmiah ini metode penelitian yang digunakan adalah metode hukum normatif. Metode hukum normatif merupakan metode yang menempatkan sistem hukum sebagai objek kajiannya. 1 Dengan menggunakan metode hukum normatif tersebut, dilakukan suatu analisis terhadap Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Peraturan Menteri Keuangan, dan literatur-literatur terkait. Serta dalam penulisan karya ilmiah ini, pendekatan yang digunakan adalah jenis pendekatan perundang-undangan. 1 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Hal. 36. 2

2.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Risalah Lelang Sebagai Akta Otentik Pengganti Akta Jual Beli dalam Lelang Dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 106/PMK.06/2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, yang selanjutnya disebut Peraturan Menteri Keuangan Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang Pasal 1 Angka 32 dinyatakan bahwa: Risalah Lelang adalah berita acara pelaksanaan lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang yang merupakan akta otentik dan mempunyai kekuatan pembuktian sempurna. Dalam Pasal 77 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang juga mengatur mengenai kewajiban untuk membuat suatu risalah lelang, dimana pasal 77 ayat (1) menyatakan bahwa: Pejabat Lelang yang melaksanakan lelang wajib membuat berita acara lelang yang disebut risalah lelang. Risalah Lelang merupakan suatu akta otentik yang dapat dipersamakan dengan akta notaris. Akta Otentik adalah suatu akta yang bentuknya sudah ditentukan undangundang, yang dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum yang mempunyai wewenang untuk itu di tempat mana akta tersebut dibuat. 2 Ketentuan dalam Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyatakan bahwa: Suatu Akta Otentik ialah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-undang oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat. Suatu akta adalah otentik, bukan karena penetapan undang-undang, akan tetapi karena dibuat oleh atau dihadapan seorang pejabat umum. 3 Sehingga dalam hal ini seseorang harus memiliki kedudukan sebagai pejabat umum untuk dapat membuat suatu akta otentik. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Pejabat Lelang merupakan pejabat umum yang diberi wewenang khusus untuk melaksanakan penjualan barang secara lelang, karena itu Pejabat lelang diwajibkan untuk membuat risalah lelang sebagai berita acara pelaksanaan lelang yang merupakan akta otentik. 4 Risalah Lelang sebagai akta otentik mempunyai kekuatan pembuktian sempurna tentang apa yang dimuat di dalamnya. Kekuatan pembuktian sempurna atas akta otentik 2 Rachmadi Usman, 2015, Hukum Lelang, Sinar Grafika, Jakarta, Hal. 156. 3 G.H.S. Lumban Tobing, 1992, Peraturan Jabatan Notaris (Notaris Reglement), Erlangga, Jakarta, Hal. 50. 4 Rachmadi Usman, Op. Cit, Hal. 157. 3

ditentukan dalam Pasal 1870 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa: Bagi para pihak yang berkepentingan beserta para ahli warisnya ataupun bagi orang-orang yang mendapatkan hak dari mereka, suatu akta otentik memberikan suatu bukti yang sempurna tentang apa yang termuat di dalamnya. Dalam hal ini, risalah lelang mempunyai tiga macam kekuatan pembuktian yaitu: 1. Kekuatan pembuktian lahir, artinya bahwa apa yang tampak pada lahirnya, yaitu risalah lelang yang tampak seperti akta dianggap seperti akta sepanjang tidak terbukti sebaliknya. 2. Kekuatan pembuktian formal, ialah kepastian bahwa suatu kejadian yang ada dalam risalah lelang betul-betul dilakukan oleh Pejabat Lelang. 3. Kekuatan pembuktian materiil, bahwa kepastian apa yang terebut dalam risalah lelang itu benar dan merupakan pembuktian yang sempurna dan sah terhadap pihak, yaitu penjual, pembeli lelang, dan berlaku untuk umum, kecuali ada pembuktian sebaliknya. 5 Lelang merupakan penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis atau lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului dengan pengumuman lelang. Lelang sebagai suatu perjanjian jual beli bertujuan untuk mengalihkan hak milik kebendaan yang dijual, serta ketentuan jual beli sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata juga berlaku dalam lelang. 6 Lelang mengandung unsur-unsur yang tercantum dalam definisi jual beli antara subjek hukum yaitu penjual dan pembeli, adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang barang dan harga, adanya hak dan kewajiban yang timbul antara pihak penjual dan pembeli. Esensi dari lelang dan jual beli adalah penyerahan barang dan pembayaran harga. Lelang adalah perjanjian jual beli, hubungan hukum yang terdapat di lelang adalah hubungan hukum jual beli antara penjual lelang dengan pembeli lelang dengan perantara Pejabat Lelang. 7 5 Rachmadi Usman, Op. Cit, Hal. 158. 6 Purnama Tioria Sianturi, 2013, Perlindungan Hukum Terhadap Pembeli Jaminan Tidak Bergerak Melalui Lelang, CV. Mandar Maju, Bandung, Hal. 96. 7 Ibid. 4

Risalah Lelang memiliki fungsi berkenaan dengan keabsahan tindakan hukum yang merupakan kesepakatan penjual dan pembeli lelang dalam bentuk tertulis. Risalah Lelang merupakan perjanjian formil, karena Vendu Reglement telah mengatur perjumpaan kehendak antara penjual dan pembeli lelang harus dituangkan ke dalam bentuk tertentu atau dikaitkan dengan formalitas tertentu, sebagaimana diatur dalam Pasal 37 sampai dengan Pasal 39 Vendu Reglement. 8 Oleh karena itu, risalah lelang berisi jual beli yang didasari oleh kesepakatan antara dua pihak. Sehingga risalah lelang tersebut dapat digunakan sebagai pengganti akta jual beli, mengingat pula lelang tersebut termasuk kedalam perjanjian bernama di luar Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang tidak diatur secara khusus dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata namun tunduk dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata seperti yang ditegaskan dalam Pasal 1319 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. III. KESIMPULAN Berita acara dalam lelang yang dinamakan sebagai risalah lelang merupakan suatu akta otentik yang dapat digunakan sebagai pengganti akta jual beli. DAFTAR PUSTAKA Buku: Fajar, Mukti dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Sianturi, Purnama Tioria, 2013, Perlindungan Hukum Terhadap Pembeli Jaminan Tidak Bergerak Melalui Lelang, CV. Mandar Maju, Bandung. Tobing, G.H.S. Lumban, 1992, Peraturan Jabatan Notaris (Notaris Reglement), Erlangga, Jakarta. Usman, Rachmadi, 2015, Hukum Lelang, Sinar Grafika, Jakarta. 8 Ibid. Hal. 433-434. 5

Peraturan Perundang-Undangan: Redaksi Aksara Sukses, 2013, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Aksara Sukses, Yogyakarta. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 106/PMK.06/2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang. 6