BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kotler, dalam bukunya Marketing Management (The Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman keemasan bagi pengusaha untuk melakukan bisnis warnet. Bisnis warnet menjadi hancur karena kebutuhan akan pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. alternatif yang baik terhadap perubahan tersebut. Perubahan pola persaingan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat,

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

Pen g a r u h P e r i k l a n a n ( A d v e r t i s i n g ) t e r h a d a p P r o s e s K e p u t u s a n P e m b e l i a n K o n s u m e n 1 BAB I

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jenis barang dagang yang belakangan ini harganya meningkat pesat

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktivitas sehari-hari kita sering menjumpai iklan dan berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets et al,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah jasa pelayanan penginapan.

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di antaranya melalui promosi terhadap produk-produk yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB II LANDASAN TEORI

Strategi Promotion (Promosi)

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi

BAB 2 LANDASAN TEORI

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

KONSEP PASAR. Dapat menghasilkan skala ekonomi Investasi kecil Hasil besar Resiko kecil C & C 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

Alternatif strategistrategi

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2007: 204) Komunikasi Pemasaran adalah sarana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Setelah mempelajari Bab ini

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

BAB II URAIAN TEORETIS. Promosi dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Yamaha Mio.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi tersebut juga berlaku pada perusahaan yang bergerak dalam bisnis distribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi seperti sekarang ini makin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. era lepas landas. Pembangunan di sektor perekonomian juga mengalami

I. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu dilaksanakan oleh perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran manusia akan keinginan tidak manjadi sederhana lagi, sehingga struktur

Manajemen Pemasaran. Endang Suryana, M.M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan konsumen. Banyak orang berfikir pemasaran hanya sebuah penjualan dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

Kotler & Keller (2008:214): Schiffman & Kanuk (2008:6):

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB II Landasan Teori

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat selain itu pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa akan. dihadapkan pada masalah bagaimana cara memasarkan barang atau jasa

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kota Bandung merupakan salah satu kota padat penduduk di Indonesia dimana di kota ini terkenal banyak dipenuhi oleh berbagai jenis usaha baik itu factory outlet, restoran, hotel, dsb. Dari data yang diperoleh dari www.jabar.bps.go.id, jumlah penduduk kota Bandung pada tahun 2010 sebesar 2.331.710 jiwa. Letaknya yang cukup strategis, ketersediaan berbagai kebutuhan masyarakat yang mudah ditemui dengan harga yang terjangkau, ditambah dengan udaranya yang sejuk, menjadi beberapa alasan mengapa kota Bandung ramai dikunjungi oleh para wisatawan pada akhir pekan dan hari libur. Bandung dikenal sebagai kota tujuan wisata dengan keanekaragaman kulinernya. Dari data yang diperoleh melalui www.bandungtourism.com, diketahui bahwa jumlah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner (restoran) di kota Bandung pada tahun 2010 adalah sebanyak 484 perusahaan. Tentu dengan jumlah sebanyak ini meningkatkan tingkat persaingan usaha bagi para perusahaan yang bergerak dibidang kuliner di kota Bandung. Para perusahaan semakin berlomba-lomba untuk melakukan promosi untuk memperkenalkan produk atau jasa yang mereka tawarkan ke pasar dan mencuri perhatian konsumen Dimana dengan promosi yang efektif dan tepat sasaran maka perusahaan bisa segera merasakan manfaat dari promosi tersebut. Selain untuk memperkenalkan produk yang ditawarkan, media promosi memiliki tujuan utama bagi perusahaan yaitu untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen.. Salah satu kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melakukan mobile marketing.. Dengan menggunakan mobile marketing, konsumen menjadi lebih dimudahkan dalam pencarian informasi mengenai produk atau jasa yang sedang mereka butuhkan, dan juga para konsumen lebih mudah untuk memperoleh produk atau jasa yang sedang mereka butuhkan pada saat itu. Berdasarkan observasi penulis yang dilakukan dengan melakukan wawancara dengan masyarakat kota Bandung, kegiatan promosi dengan menggunakan media-media mobile

(bergerak) seperti koran, majalah, telepon selular (HP), motor, mobil, dan sebagainya yang semakin banyak dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang kuliner di kota Bandung membuat produk atau jasa yang mereka tawarkan dapat mencuri perhatian konsumen sehingga mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Pada masa sekarang ini dimana kecanggihan teknologi semakin tinggi, perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang kuliner di kota Bandung pun semakin berlomba-lomba untuk melakukan kegiatan pemasaran melalui media mobile seperti HP dan laptop melalui suatu situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan sebagainya dimana media-media sosial tersebut sedang banyak diminati oleh masyarakat. Kapanpun dan dimanapun, konsumen dapat mengakses media-media sosial tersebut baik melalui ponsel maupun laptop. Dari sumber yang diperoleh penulis, mengikuti kecanggihan teknologi pada saat ini, diperoleh artikel yang menyatakan bahwa: 2009 merupakan tahun kebangkitan Mobile Marketing di Indonesia. Terbukanya penggunaan fitur internet di ponsel pintar dan low end, serta integrasi media sosial (facebook, twitter, dan sebagainya) dengan teknologi mobile, membuat mobile marketing tumbuh cepat di dunia, termasuk Indonesia. (MIX/03/VII/Maret 2010). Besarnya peran ponsel pada kehidupan sehari-hari masyarakat, meningkatkan kepentingan perusahaan - perusahan untuk memahami penggunaan ponsel sebagai media pemasaran brandnya. Salah satu alasan mobile marketing menjadi perangkat pemasaran yang efektif, yaitu karena mampu memberikan sarana kepada perusahaan untuk meraih target demografis (profiling) pasar yang diinginkan, kapan saja dan dimana saja tanpa harus menunggu masyarakat untuk melihat iklan mereka pada saat sedang menonton TV, browsing internet atau membaca majalah. (MIX/03/VII/Maret 2010). Berdasarkan dari latar belakang di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan mengambil judul sebagai berikut: Pengaruh Mobile Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Kota Bandung (studi kasus pada produk makanan).

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membatasi masalah dengan mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan konsumen tentang pelaksanaan Mobile Marketing di kota Bandung? 2. Bagaimana tanggapan konsumen tentang keputusan pembelian konsumen di kota Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh Mobile Marketing terhadap keputusan pembelian konsumen di kota Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh Mobile Marketing terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan penulisan skripsi yang akan diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada program studi Manajemen Pemasaran di Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini di antaranya adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen tentang pelaksanaan mobile marketing di kota Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen tentang keputusan pembelian konsumen di kota Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara mobile marketing terhadap keputusan pembelian konsumen di kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Kegunaan penelitian ini diantaranya adalah: 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai mobile marketing dalam pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen, sehingga diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan yang melaksanakan mobile marketing untuk produk atau jasanya. 1. Bagi Penulis Sebagai salah satu proses belajar dan agar penulis lebih memahami mengenai mobile marketing yang merupakan suatu bentuk komunikasi yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, serta sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan literatur yang sifatnya teoritis. 2. Bagi Lingkungan Akademik Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai mobile marketing, serta dapat menjadi masukan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai mobile marketing dan keputusan pembelian konsumen. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Pada masa sekarang ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin gencar. Semua perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terunggul di bidangnya. Karena semakin ketatnya persaingan antar produsen yang sejenis maka usaha perusahaan untuk tetap bertahan dan berkembang semakin sulit. Untuk dapat bertahan dari persaingan yang ada, perusahaan perlu melakukan aktifitas pemasaran agar dapat memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen. Dewasa ini, pelaku bisnis dituntut untuk memberikan sesuatu yang lebih baik agar dapat disukai oleh konsumen dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Ilmu pemasaran saat ini memegang peranan penting untuk membantu perusahaan meraih konsumen dan mempertahankan konsumen yang ada.

Menurut Kotler (2006;6) mendefinisikan pemasaran secara sosial adalah sebagai berikut: Marketing is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products and services of value with others. Dari definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dimana setiap individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, penawaran dan melakukan pertukaran produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Suatu perusahaan harus memiliki strategi untuk memasarkan produknya sehingga dapat meningkatkan penjualan melalui keputusan pembelian konsumen. Menurut William F.Glueck dan Lawrence Jauch yang dikutip oleh H. Djaslim Saladin,SE., dalam bukunya Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan (2001;1) menguraikan : Strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Kegiatan dalam pemasaran menyangkut empat alat pemasaran, yaitu tindakan mengenai produk, harga, promosi, dan distribusi. Keempat tindakan tersebut dikenal sebagai 4P dari bauran pemasaran. Pengertian bauran pemasaran menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006;70) adalah: Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Salah satu Bauran Pemasaran adalah promosi, yang merupakan media komunikasi para pelaku bisnis dengan konsumennya.

Definisi Promosi menurut Lamb, Hair, Mcdaniel (2001;146) dalam buku Pemasaran, yaitu: Promosi adalah komunikasi oleh pemasar yang menginformasikan dan mengingtkan calon pembeli mengenai sebuah produk untuk mempengaruhi suatu pendapat atau memperoleh suatu respons. Tujuan utama dari promosi menurut Tjiptono (2008;221), yaitu: Menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Untuk membuat calon pembeli menyadari keberadaan suatu produk di pasar, diperlukan suatu alat atau sarana yang dapat menginformasikan adanya produk tersebut. Alat yang dapat dimanfaatkan perusahaan adalah berupa promotion mix (advertising, personal selling, sales promotion, public relation, dan direct marketing/mobile marketing). Pengertian promotion mix menurut Swastha dan Irawan (2003;349): Promotion mix (bauran promosi) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan). Salah satu alat yang digunakan dalam promotion mix adalah mobile marketing. Dimana pengertian mobile marketing menurut Asosiasi Mobile Marketing adalah; Sekumpulan praktik yang memungkinkan sebuah organisasi berkomunikasi dan terikat (engage) dengan khalayak (audience) mereka dalam cara yang interaktif dan relevan melalui peralatan atau jaringan mobile Mobile marketing merujuk pada kegiatan pemasaran dengan menggunakan perangkat mobile (bergerak), seperti ponsel, mobil, motor, surat, dsb. Maka mobile marketing dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran bergerak. Pada era skarang ini, penerapan mobile marketing pun dapat kita jumpai pada ponsel maupun laptop dengan melalui jejaring sosial seperti: Facebook, Twitter, dan sebagainya.

Dimana situs jejaring sosial tersebut sedang diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan usia. Dewasa ini, sebagian besar masyarakat telah memiliki ponsel dan mengenal penggunaan internet, sehingga penggunaan internet bisa diakses melalui ponsel. Komunikasi pemasaran yang biasanya dilakukan melalu internet dan e-mail bisa dilakukan melalui ponsel dengan waktu yang sangat cepat, bahkan tanggapan dari konsumen dapat diterima oleh perusahan pada saat itu juga ketika konsumen megirimkan pesan balik melalui ponselnya. (MIX/03/VII/Maret 2010). Mobile Marketing terdiri dari empat fungsi penting,yaitu: 1. Mobile Advertising Ketika berbicara mengenai advertising, Philip Kotler menyarankan untuk menggunakan perangkat yang berhubungan dengan media massa seperti TV, radio,dan lain-lain. Tetapi saat ini, advertising bisa dilakukan di sebuah perangkat mobile yang tidak bersifat massal. Namun, dilakukan dengan teknik yang sama seperti yang dilakukan di TV, radio, billboard, dll. Format-format pemasaran yang bias dilakukan bermacammacam : mobile internet ( banner ads, sticker, dll), mobile search, mobile portal, mobile radio, mobile tv, mobile casting, bluecasting, mobile games, ringback tones, dll. 2. Mobile sales promotion Sales promotion adalah aktifitas komunikasi pemasaran yang digunakan untuk mendorong terjadinya perdagangan atau mendorong end customer untuk membeli produk atau jasa, atau melakukan tindakan tertentu akibat dari bertambahnya nilai dari persepsi terhadap produk yang sedang dipromosikan. Untuk konteks mobile marketing ada beberapa aktifitas yang termasuk dalam sales promotion, misalnya seperti downloads, ringback tones, games, wallpaper dari ponsel pengguna, mobile content yang disponsori oleh brand tertentu yang melayani beragam content kepada pengguna seperti berita terbaru, berita olah raga, zodiak, informasi cuaca dll, atau bahkan pengiriman kupon diskon tertentu langsung ke ponsel pengguna.

3. Mobile Direct Marketing Direct Marketing berhubungan dengan komunikasi langsung dengan segmentasi konsumen tertentu untuk mendapatkan reaksi langsung dari konsumen dan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan. Dengan munculnya komunikasi one to one dalam dunia marketing, perusahaan-perusahaan meningkatkan direct marketingnya untuk mendapatkan loyalitas customer dengan melakukan komunikasi yang lebih personal. Selain internet dan email, mobile media telah terbukti menjadi media yang efektif untuk melakukan komunikasi langsung dengan konsumen. 4. Mobile CRM (Customer Relation Management) Meskipun tidak ada ketentuan mengenai jenis CRM yang seharusnya dilaksanakan oleh perusahaan, me-manage customer relationship menjadi salah satu aktifitas yang penting bagi mereka. Dan karena alasan inilah, komunikasi one to one dilakukan dan komunikasi melalui media masa secara bertahap digantikan dengan komunikasi yang lebih personal dan lebih fokus melalui media mobile. Beberapa keuntungan dari mobile marketing : 1. Immediacy Dengan mobile marketing, pengiriman informasi sebagai komunikasi pemasaran dapat dilakukan saat itu juga, bahkan dalam hitungan detik. 2. Reabilitas tinggi Tingkat kegagalan dalam proses penyampaian informasi ke ponsel sangat kecil. 3. Mobility Pelanggan dapat menerima informasi dimana saja, kapan saja tanpa batasan waktu dan tempat. 4. Effectiveness Informasi disampaikan secara efektif, karena dikirimkan dan diterima langsung oleh target pelanggan yang ingin dituju. 5. Personalization Perusahaan dapat memilih jenis target yang ingin dituju berdasarkan klasifikasi yang diinginkan misalnya secara demografis, usia, jenis kelamin, dll.

6. Cross-medium form of marketing Mobile marketing merupakan alat pelengkap media pemasaran dari yang telah ada saat ini, seperti radio, televisi, ataupun media cetak. 7. Revenue Generation Mobile marketing tidak hanya membantu perusahaan dalam melakukan efisiensi biaya promosi, tapi dapat juga dijadikan sebagai sumber penghasilan baru, misalnya bekerja sama dengan klien komersil untuk melakukan promosi brand-nya didalam portal perusahaan. 8. Measurable Dengan mobile marketing, perusahaan dapat mengetahui jumlah pelanggan yang mendapatkan informasi pemasaran secara akurat dan data tersebut dapat diperoleh kapan saja ketika dibutuhkan. (http://www.docstoc.com/docs/3592911/mobile-marketing-mobee-indonesia-mobilemarketing-mobile-marketing-dalam-dunia) Setelah konsumen menyadari/mengetahui keberadaan produk atau jasa melalui mobile marketing, maka mereka akan melakukan pencarian informasi mengenai produk atau jasa tersebut dari berbagai sumber. Lalu mengambil keputusan untuk membeli atau tidak membeli produk tersebut. Sumber sumber informasi konsumen menurut Kotler (2005;225), terbagi ke dalam empat kelompok, yaitu: a. Sumber Pribadi (keluarga, teman, tetangga, dan kenalan) b. Sumber Niaga (periklanan, petugas penjualan, penjual, pameran dan sebagainya) c. Sumber Umum (media masa dan organisasi konsumen) d. Sumber Pengalaman (pernah menangani, menguji, dan menggunakan produk). Menurut Belch (2004:105), keputusan pembelian adalah : The result of a long, detailed process that include an extensive information search, brand comparisons and evaluations, and other activities.

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2002:21), keputusan pembelian adalah: Tindakan individu yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan suatu produk/jasa yang dibutuhkan. Keputusan pembelian konsumen dapat terbentuk apabila informasi yang diterima mengenai produk atau jasa yang diperlukan adalah berita yang baik atau positif. Menurut Simamora (2004:7-14) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu: 1. Faktor Kebudayaan (Cultural Factors), yang terdiri dari: a. Budaya (Culture) b. Subbudaya (Subculture) c. Kelas Sosial (Social Class) 2. Faktor Sosial (Social Factors), yang terdiri dari: a. Kelompok Referensi (Referensi Groups) b. Keluarga (Family) c. Peranan dan Status (Roles and Statuses) 3. Faktor Pribadi (Personal Factors), yang terdiri dari: a. Usia dan Tahap Daur Hidup (Age and Life-Cycle Stage) b. Pekerjaan (Occupation) c. Keadaan Ekonomi (Economic Circumtances) d. Gaya Hidup (Life Style) e. Kepribadian dan Konsep Diri (Personality and Self-Concept) 4. Faktor Psikologis (Psychological Factors), yang terdiri dari: a. Motivasi (Motivation) b. Persepsi (Perception) c. Belajar (Learning) d. Kepercayaan dan Sikap (Beliefs and Attitudes)

Suatu proses keputusan pembelian bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan pula pada peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Menurut Saladin (2004:58), dalam memahami perilaku pembelian terdapat lima perilaku yang berperan dalam keputusan membeli, yaitu: a. Pengambilan Inisiatif (Initiator) Yaitu orang yang pertama yang menyarankan gagasan membeli. b. Orang yang Mempengaruhi (Influencer) Yaitu seseorang yang memberikan pengaruh yang diperhitungkan nasihatnya. c. Pembuat Keputusan (Deciders) Yaitu seseorang yang pada akhirnya menentukan sebagian atau keseluruhan pengambilan keputusan. d. Pembeli (Buyer) Yaitu seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya. e. Pemakai (User) Yaitu seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau memakai produk atau jasa itu. Menurut Simamora (2004:15), ada lima tahapan yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian. Model ini menekankan bahwa proses pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat jauh setelah pembelian. Setiap konsumen tentu akan melewati kelima tahap ini untuk setiap pembelian yang mereka buat. Dalam pembelian yang lebih rutin, mereka membalik tahap tahap tersebut.

Gambar 1.2 Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pascapembelia Sumber: Kotler (2005:224) Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka penulis membuat suatu hipotesis terhadap masalah penelitian, bahwa terdapat pengaruh antara mobile marketing terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen (studi kasus pada produk makanan). 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di kota Bandung. Penulis akan melakukan penelitian dari bulan Maret 2010 sampai dengan selesai.