MANAJEMEN SYAHWAT. Oleh: Muhsin Hariyanto

dokumen-dokumen yang mirip
Gay, Kaum Yang Melampaui Batas

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini,

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Diantara rahasia dan hakekat shiyam Ramadhan dapat disimpulkan menjadi tujuh perkara yang dapat dirasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan:

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB I PENDAHULUAN. yang terjerumus dalam hal-hal yang menyangkut hawa nafsu. Di sisi lain

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

و أت م ىا ال ح ج و ال ع م ز ة ل ل ه )البقزة : مناسك الحج والعمرة. Manasik Umrah Duha Wisata. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

SABAR ITU MAHAL. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag.

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

MENGIKUTI HAWA NAFSU

AKHLAK ISLAMI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

Konsisten dalam kebaikan

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

Bersama : H. Ahmad Bisyri Syakur,Lc.MA.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembinaan kepada anak didik lebih menekankan pada pembentukan

UMRAH. Umrah artinya berkunjung atau berziarah. Waktunya dapat dilakukan setiap saat. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi

BAB III PUASA DALAM KITAB HIKMAH AL-TASYRI WA FALSAFATUHU KARYA SYEIKH ALI AHMAD AL-JURJAWI

Dunia telah menjadi DESA BESAR, Dunia tanpa Batas (pelaksanaan Haji, Pertandingan Sepak Bola dll, bisa dilihat secara langsung ASRORI, MA.

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

MATIKAN ROKOK. Sebelum. MATI Karena ROKOK. Publication: 1434 H_2013 M. MATIKAN ROKOK Sebelum Mati Karena ROKOK

BAB I PENDAHULUAN. mencapai orang. (Giras Pasopati/

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Oleh: Ustadz Sanusin Muhammad Yusuf حفظه هللا

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

اهلل أكبر اهلل أكبر اهلل أكبر X3

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

PERAYAAN NATAL BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada globalisasi ini semakin berkembang

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Dalam Bahasa Arab, kata keluhan dan aduan diungkap dengan Syakwa شكوى) ). Asal kata ini

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima 1. Informasi adalah

BAB IV ANALISIS HUKUMPIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK TERHORMAT ANGGOTA KOMISI KEJAKSAAN RI

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

BAB I PENDAHULUAN. oleh kehendak hawa nafsu di luar ketentuan hukum Islam dan melanggar

ISBN:

ZAKAT A. Pengertian Zakat

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ANAK KITA MASA DEPAN DUNIA DAN AKHIRAT. Nur Rochmah K.

BAB II HAKIKAT BURUK SANGKA

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

BAB IV PERBANDINGAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERKAIT PRAKTEK OPERASI HYMEN

UNTUK KALANGAN SENDIRI

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM ATAS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN ANAK DIBAWAH UMUR

AKHLAK & ETIKA BEKERJA DALAM ISLAM

PEMENUHAN KEBUTUHAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH

Etos Kerja adalah pandangan bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai kesuksesan ASRORI, MA.

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

KONSEP PERHITUNGAN & PEMBUKUAN ZAKAT-PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengikuti perkembangan fashion. Fashion dianggap dapat membawa

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

dan 3 ماضي juga dapat di-tashrif (diubah) berdasarkan kata ganti, baik dalam bentuk المزيد

PENERANGAN MENGENAI : Ihram Tawaf Saei Gunting/cukur

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Transkripsi:

MANAJEMEN SYAHWAT Oleh: Muhsin Hariyanto Bagi orang awam syahwat selalu dikonotasikan dengan seks sehingga orang 'suka' malu jika disebut besar syahwatnya. Sesungguhnya syahwat merupakan salah satu subsistem dalam sistem kejiwaan (sistem nafsani) manusia, bersama dengan akal, hati, dan hati nurani. Syahwat itu bersifat fitrah, manusiawi, normal, tidak tercela, bahkan dibutuhkan keberadaannya, sebab jika seseorang sudah tidak memiliki syahwat pasti ia tidak lagi memiliki semangat hidup. Yang diperlukan adalah kemampuan memenej syahwat, sehingga ia terkendali dan menjadi penggerak tingkahlaku secara proporsional. Memang syahwat yang tidak terkendali dapat berubah menjadi hawa (menurut bahasa Indonesia hawa nafsu) yang bersifat destruktif. Pengertian Syahwat Kata syahwat berasal dari bahasa Arab syahiya-syahâ yasyhâ - syahwatan, secara lughawi (bahasa berarti menyukai dan menyenangi. Sedangkan pengertian syahwat adalah kecenderungan jiwa terhadap apa yang dikehendakinya; nuzû' an nafs ilââ mâ turîduhu. Dalam al-quran, kata syahwat terkadang dimaksudkan untuk objek yang diinginkan, tetapi di ayat yang lain digunakan untuk menyebut potensi keinginan manusia. Syahwat digunakan al-quran untuk menyebut hal-hal yang berhubungan dengan syahwat seksual (QS al-a'râf. 7: 81 1, QS an-naml, 27: 55 2 ), berhubungan dengan mengikuti pendapat orang secara membabibuta (QS an-nisâ', 4: 27 3 ) dan berhubungan dengan keinginan manusia terhadap kelezatan serta kesenangan (QS Âli 'Imrân, 3: 14 4, QS 1 Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. 2 Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu-(mu), bukan (mendatangi) wanita? sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu). 3 Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). 4 Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). 1

Maryam, 19: 59 5 ). Salah satu ayat yang menyebut adanya syahwat pada manusia adalah sebagai berikut: ن ي وال ب ق ناط ي ساء و ا لب الن ب ب نعام مة وا ل ال ب م سو ن ل ل ن اس ح ب ز ي ال ب م ق نطر ة م ن و الب رب ال ش هوات م ن ا ذل هب وال ب ف ض ة وا ب لي ب ل ياة ا دل ب نيا ذ ل ك متاع الب و ا لل ع نده ح ب سن ال ب مآب "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apaapa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak 6 dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS Âli 'Imrân, 3: 14) Ayat tersebut di atas menyebut syahwat sebagai potensi keinginan manusia. Dalam ayat tersebut ditegaskan bahwa pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan kesenangan kepada wanita/lawan jenis (seksual), anak-anak (kebanggaan), harta kekayaan (kebanggaan, kesombongan dan kemanfaatan), kendaraan yang bagus (kebanggaan, kenyamanan dan kemanfaatan), binatang ternak (kesenangan dan kemanfaatan), dan sawah ladang (kesenangan, kemanfaatan). Dengan demikian maka kecenderungan manusia kepada kesenangan seksual, harta benda dan kenyamanan, menurut al-quran adalah manusiawi. Jika manusia senang memeroleh hal-hal tersebut di atas, maka sebaliknya kegagalan dalam memerolehnya bagi orang yang sangat menginginkan adalah penderitaan, apalagi jika apa yang sudah dimiliki dan sedang dinikmati tiba-tiba hilang dari tangannya. Bagi orang yang kapasitas jiwanya kecil tidak terpenuhinya dorongan syahwat dapat menggerakkan perilku menyimpang. Watak Syahwat Karena syahwat merupakan fitrah manusia dan manusia merasa indah jika syahwatnya terpenuhi maka syahwat menjadi penggerak tingkah laku. 5 Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memerturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan. 6 Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang lazim diternakkan, seperti: unta, lembu, kambing dan biri-biri. 2

Jika seseorang sedang lapar atau haus maka tingkahlakunya selalu mengarah kepada tempat dimana dapat diperoleh makanan dan minuman. Jika yang sedang dominan syahwat seksual maka perilakunya juga selalu mengarah kepada hal-hal yang memberi kepuasan seksual. Begitulah seterusnya, perilaku manusia sangat dpengaruhi oleh syahwat apa yang sedang dominant dalam dirinya; syahwat seksual, syahwat politik, syahwat pemilikan, syahwat kenyamanan, syahwat harga diri, syahwat kelezatan dan lain-lainnya.. Syahwat itu seperti anak-anak, jika dilepas maka ia akan melakukan apa saja tanpa kendali, karena anak-anak hanya mengikuti dorongan kepuasan, belum mengerti tanggung jawab.jika dididik, jangankan anak-anak binatangpun tingkahlakunya bisa dikendalikan. Syahwat yang dimanjakan akan mendorong pada pola hidup glamour dan hedonis. Mengendalikan Syahwat Dalam agama Buddha dikenal adanya ajaran bagaimana mengendalikan syahwat dengan konsep samsara. Rumusannya adalah sebagai berikut: (Hidup adalah samsara (sengsara/penderitaan), Samsara disebabkan karena adanya keinginan, untuk menghilangkan samsara dilakukan dengan cara menghilangkan keinginan, dan untuk menghilangkan keinginan harus mengikuti metode delapan jalan kebenaran, yaitu; pengertian yang benar, pikiran yang benar, ucapan yang benar, berbuatan yang benar, mata pencaharian yang benar, usaha yang benar, perhatian yang benar dan semedi (perenungan) yang benar.) Sedangkan dalam Islam metode pengendalikan syahwat, d1lakukan secara sistemik dalam ajaran yang terkemas dalam syari`ah dan akhlak. 1. Pengendalian syahwat seksual dilakukan dengan anjuran menikah, menutup aurat tubuh, larangan pergaulan bebas antar jenis, dan puasa (puasa mata, telinga dan perut). Hidup melajang tidak direkomendasi meskipun itu merupakan bisa disebut sebagai hak asasi setiap orang. 2. Pengendalian syahwat perut dilakukan dengan anjuran; jangan makan kecuali ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang, disamping puasa wajib dan puasa sunat. 3. Pengendalian syahwat kekayaan dilakukan dengan pola hidup sederhana dan kewajiban membayar zakat, dan anjuran infaq dan shadaqah. Sederhana tidak identik dengan miskin, sederhana adalah 3

mengonsumsi sesuai dengan standar kebutuhan universal. Jadi orang boleh punya kekayaan sebanyak-banyaknya, tetapi yang dikonsumsi (makanan, pakaian, kendaraan, rumah dan sebagainya) adalah sekadar yang dibutuhkan menurut standar kebutuhan universal. Banyak orang kaya yang hidupnya sederhana dan tak jarang orang miskin yang hidup bermewah-mewah. 4. Syahwat politik dikendalikan dengan penekanan, bahwa pada hakikatnya seorang pemimpin adalah pelayan dari orang banyak yang dipimpin (sayyid al-qaum khâdimuhum). Politik adalah medan pengabdian, pemimpin adalah pejuang yang berpegang pada prinsip untuk memberi perlindungan dan kesejahteraan orang banyak yang dipimpin. 5. Syahwat gengsi dikendalikan dengan kesadaran akan fungsi, bahwa mobil adalah alat transportasi, pakaian adalah pelindung badan dan penutup aurat, rumah adalah tempat tinggal dan istirahat, harta adalah alat untuk menggapai keutamaan. Syahwat dan Hawa Nafsu Orang tertarik kepada lawan jenis dalah wajar dan tidak tercela. Jika ia men-follow up-i dengan pendekatan, melamar dan menikah maka itu menjadi keutamaan, menjadi ibadah dan berpahala. Tetapi jika men-follow up-i dengan merayu, menipu dan memerkosanya atau berzina, maka syahwat itu sudah berubah menjadi apa yang dalam al-quran disebut hawâ, yang dalam bahasa Indonesia menjadi hawa nafsu. Demikian juga orang boleh ingin kaya, ingin jadi bupati, anggota DPR atau bahkan ingin jadi presiden, itu semua adalah syahwat politik yang wajar, manusiawi, dan tidak tercela. Demikian juga orang yang ingin menjadi milyarder atau konglomerat, adalah wajar-wajar saja. Dorongan syahwat jika diikuti dengan tetap memerhatikan nilai-nilai moral, maka ia bernilai positif. Nah jika dorongan syahwat dituruti tanpa kendali moral, maka ia berubah menjadi dorongan hawa nafsu yang bersifat destruktif. Ingin kaya dengan cara korupsi atau menipu, ingin menjadi pejabat dengan cara menyuap, nah itu semua ujungnya pasti destruktif. Watak Hawa Nafsu Syahwat yang terkendali oleh akal sehat dan hati yang bersih, apalagi jika juga didasarkan nurani yang tajam, maka syahwat berfungsi 4

sebagai penggerak tingkah laku atau motif dan menyuburkan motivasi ke arah keutamaan hidup. Dalam kondisi demikian syahwat seperti energi yang selalu menggerakkan mesin untuk tepap hidup dan hangat. Keseimbangan itu menjadikan orang mampu menekan dorongan syahwat yang pada saatnya harus ditekan (seperti rem-mobil), dan memberinya hak sesuai dengan kadar yang dibutuhkan. Sedangkan hawa nafsu memiliki tabiat menuntut pemuasan seketika tanpa memedulikan dampak bagi orang lain maupun bagi diri sendiri. Begitu kuatnya dorongan hawa nafsu, maka al-quran mengibaratkan kedudukan hawa nafsu bagi orang yang tidak mampu mengendalikannya seperti "tuhan" yang harus disembah (ittakhadza ilâhahu hawâhu 7 ). Pengabdi hawa nafsu akan menuruti apapun perilaku yang harus dikerjakan, betapapun itu menjijikkan. Jika orang memanjakan syahwat dapat terjerumus pada glamourism dan hedonis, maka orang yang selalu mengikuti dorongan hawa nafsunya pasti akan terjerumus pada kriminalitas dan kenistaan. Penulis adalah Dosen Tetap FAI-UM Yogyakarta dan Dosen Tidak Tetap STIKES Aisyiyah Yogyakarta 7 Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-nya (Maksudnya Tuhan membiarkan orang itu sesat, karena Allah telah mengetahui bahwa Dia tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya) dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS al-jâtsiyah, 45: 23) 5