EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN KELAS II SD NEGERI TEMPELAN 2 BLORA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENILAIAN DAN PEMBAHASAN PEKERJAAN RUMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan dan menghasilkan peserta didik yang memiliki potensi dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN. (Di SMP Muhammadiyah 14 Boyolali) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MPBI DENGAN METODE MASYARAKAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIIE SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SKRIPSI

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN VAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S 1 Pendidikan Matematika. Oleh : DARI SUPRAPTI A

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PENGAJUAN SOAL (PROBLEM POSSING) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG TERHADAP

HARTANTO A

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu sumber daya manusia, maka bidang pendidikan. seharusnya bergerak lebih agresif dan inovatif dalam menggali dan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pembelajaran di sekolah, khususnya Sekolah Dasar (SD) dewasa

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang tinggi untuk menghadapi tantangan tersebut. Salah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : WAHYU VITA LESTARI A

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Diajukan Oleh: RIKKI ASMARANDANI A

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

: ERNA DWI JAYANTI NIM A

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

WILLY MONARINDRA A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SKRIPSI

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang telah hendak dicapai,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Biologi. Diajukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan usaha, pengaruh, terampil, bertanggung jawab, produktif dan berbudi pekerti luhur.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Kemampuan. hidupnya. Tanpa dunia luar manusia akan mati.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Adapun. dengan meningkatkan kualitas pendidikan.

PENINGKATAN PEMBELAJARAN EKONOMI KONSEP PRINSIP EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI SMP N 2 TODANAN TESIS

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemauan belajar yang tinggi pada mata pelajaran IPA. kurangnya siswa yang menunjukkan jari untuk bertanya dan menjawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DENGAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, kemampuan berpikir sangat penting sebagai modal. utama untuk meningkatkan hasil belajar matematika.

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tujuan tertentu yang hendak dicapai. Proses itu merupakan tindakan konkrit

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembaharuan metode atau cara mengajar. Pembaharuan dalam metode atau cara

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

(Eksperimen pada siswa kelas V11 semester ganjil SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

SETI YANINGSIH NIM : A

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. Jalur pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga arah yaitu. pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal.

S K R I P S I. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

PENERAPAN STRATEGI SCAFFOLDING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP MATEMATIKA PADA VOLUME BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

I. PENDAHULUAN. demi peningkatan kualitas maupun kuantitas prestasi belajar peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang berkualitas pula.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN

Transkripsi:

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN KELAS II SD NEGERI TEMPELAN 2 BLORA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika Diajukan Oleh: ARUM KUSUMANINGTYAS A410040135 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses kehidupan. Majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Pendidikan yang dimaksud disini bukan bersifat nonformal melainkan bersifat formal, meliputi proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa. Peningkatan kualitas pendidikan dicerminkan oleh prestasi belajar siswa. Sedangkan keberhasilan atau prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang bagus. Karena kualitas pendidikan yang bagus akan membawa siswa untuk meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik. Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya pengembangan dan pembaharuan dibidang pendidikan antara lain adalah pembaharuan modelmodel pembelajaran. Model-model pembelajaran tersebut hendaknya mendukung tercapainya tujuan pengajaran. Jadi pertimbangan untuk pemilihan model ialah tujuan pengajaran yang akan dicapai. Adapun tujuan pengajaran yaitu agar siswa dapat berpikir aktif dan diberi kesempatan untuk mencoba dalam berbagai kegiatan belajar. Pada dasarnya belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatkan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan 1

2 dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan (Mulyati, 2005: 5). Pengertian mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar (Hasibuan, 2006: 3). Mengajar merupakan serangkaian kegiatan yang salah satu tujuannya adalah untuk menanamkan konsep-konsep yang ada dalam materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Suatu konsep akan lebih mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur atau langkah-langkah yang tepat dan menarik. Mengajar bagi seorang guru bukan sekedar menyelesaikan sejumlah materi pelajaran, tetapi guru harus benar-benar mampu menanamkan konsep-konsep materi pelajaran sehingga dapat dengan mudah dikuasai siswa. Inti dari pendidikan adalah proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa adalah sebagai subjek dari kegiatan pengajaran. Sehingga inti dari proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran akan tercapai jika siswa berusaha secara aktif untuk mencapainya (Djamarah, 2002: 44). Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan materi. Semakin tinggi tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan, maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan yang dicapai. Dari jabaran kegiatan belajar mengajar di atas dapat disimpulkan bahwa siswa dapat dikatakan belajar apabila terjadi perubahan perilaku pada dirinya sebagai hasil dari suatu pengalaman. Dari pengertian tersebut dapat

3 ditarik dua aspek yang ada dalam kegiatan pembelajaran. Aspek pertama yaitu aspek hasil belajar yakni perubahan perilaku pada diri siswa. Aspek yang kedua adalah aspek proses belajar yakni sejumlah pengalaman intelektual, emosional dan fisik pada diri siswa. Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa, yaitu strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri bukan menghafal fakta-fakta. Berdasarkan fakta yang ada, nilai pelajaran matematika memiliki ranking terendah dibanding dengan pelajaran lainnya seperti nilai ulangan bahkan nilai ujian nasional. Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat siswa dalam berlatih mengerjakan soal-soal dan kurangnya kemampuan belajar pada diri siswa. Selain itu penyajian materi oleh guru yang kurang menarik dan membosankan membuat siswa menjadi malas belajar sehingga menyebabkan prestasi belajar siswa menurun. Dalam pengajaran matematika, suatu metode mengajar tertentu belum tentu cocok untuk setiap pokok bahasan yang akan diajarkan. Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut mampu memberikan bimbingan, menciptakan situasi sedemikian sehingga dapat melibatkan siswa untuk berpikir secara aktif. Selain itu guru juga dituntut untuk bersikap profesional dalam memilih metode yang tepat terhadap pokok bahasan yang akan diajarkan sehingga

4 siswa dapat dengan mudah memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Penggunaan pendekatan kontekstual dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar. Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang mengaitkan antara materi pelajaran dengan situasi dunia nyata yang pernah dialami oleh siswa. Pendekatan pembelajaran matematika harus bisa menggabungkan konsep dan ketrampilan dasar matematika dengan situasi sosial. Tujuan sosial dari belajar dan mengajar matematika adalah penggunaan pengetahuan dan ketrampilan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Selain guru, yang berperan penting dalam keberhasilan siswa yaitu siswa itu sendiri. Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Perkalian merupakan salah satu pokok bahasan pengajaran matematika kelas 2 SD. Untuk memudahkan siswa dalam menguasai dan memahami materi pokok bahasan perkalian maka terlebih dahulu siswa harus mengerti apa itu definisi perkalian dan bagaimana cara mengoperasikannya. Maka dengan menggunakan pendekatan kontekstual diharapkan siswa dapat mengerti dan memahami materi pelajaran serta dapat menyelesaikan soal matematika dengan baik dan benar. Dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam memahami setiap konsep yang ada dalam materi perkalian maka secara tidak langsung dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual pada Pokok Bahasan Perkalian Kelas II SD Negeri Tempelan 2 Blora.

5 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah (1) kurangnya pemahaman siswa dalam belajar matematika, (2) kurangnya prestasi belajar siswa dalam bidang studi matematika, (3) pemberian metode pembelajaran yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Adapun hal-hal yang membatasi dalam penelitian ini adalah (1) pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kontekstual, (2) prestasi belajar siswa dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran serta mampu menyelesaikan soal-soal dengan baik dan benar, (3) peneliti hanya meneliti siswa kelas 2 SD Tempelan II semester genap pada materi perkalian. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas maka permasalahan umum yang dicari jawabannya melalui penelitian dirumuskan sebagai berikut: adakah perbedaan prestasi belajar antara kelas eksperimen yang diberi pendekatan kontekstual dan kelas kontrol yang diberi pendekatan deduktif?.

6 E. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan mengetahui perbedaan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual dengan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan deduktif pada pokok bahasan perkalian dilihat dari prestasi belajar siswa. Tujuan secara khusus yaitu mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan perkalian melalui pendekatan kontekstual dan pendekatan deduktif. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini secara teoritis dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui penggunaan pendekatan kontekstual dalam upaya peningkatan prestasi belajar pada diri siswa. Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbamgan bagi guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penggunaan dan pemilihan metode atau pendekatan mengajar.