NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.79 PERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JULII 2015 SEBESAR 95,42 ATAU NAIK SEBESAR 0,76 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.96 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2015 SEBESAR 95,11 ATAU TURUN SEBESAR 0,32 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2015 SEBESAR 96,93 ATAU NAIK SEBESAR 0,52 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA OKTOBER 2015 SEBESAR 96,43 ATAU NAIK SEBESAR 0,57 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JUNI 2016 SEBESAR 97,00 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,38 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2016 SEBESAR 96,63 ATAU MENURUN SEBESAR 0,52 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.78 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARET 2015 SEBESAR ATAU TURUN 1.04 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2016 SEBESAR 97,14 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,31 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2015 SEBESAR 96,85 ATAU TURUN SEBESAR 0,09 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2015 SEBESAR 95,89 ATAU NAIK SEBESAR 0,82 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2017 SEBESAR 92,86 ATAU MENURUN SEBESAR 1,15 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2016 SEBESAR 97,69 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,86 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2016 SEBESAR 93,94 ATAU MENURUN SEBESAR 0.53 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.36 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2016 SEBESAR 94,44 ATAU MENURUN SEBESAR 0.11 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA FEBRUARI 2016 SEBESAR 97,47 ATAU MENURUN SEBESAR 0,22 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JULI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA AGUSTUS 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA FEBRUARI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JUNI 2017

NTP Sulawesi Utara September 2017 Naik 0,79 Persen

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MEI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU AGUSTUS 2014 SEBESAR 96,41 ATAU TURUN 1,17 PERSEN

Perkembangan Nilai Tukar Petani Sulawesi Utara Oktober 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU APRIL 2016 SEBESAR 99,41 ATAU NAIK 2,10 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU OKTOBER 2016 SEBESAR 99,65 ATAU NAIK 0,55 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2017 SEBESAR 101,25, TURUN 1,31 PERSEN DIBANDING JUNI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2015 SEBESAR 96,24 ATAU NAIK 1,05 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2017 SEBESAR 102,59, NAIK 0,60 PERSEN DIBANDING MEI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2017 SEBESAR 101,98 ATAU TURUN 1,09 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU APRIL 2017 SEBESAR 103,10 ATAU TURUN 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU SEPTEMBER 2016 SEBESAR 99,11 ATAU NAIK 1,15 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2017 SEBESAR 103,50 ATAU TURUN 0,29 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU FEBRUARI 2017 SEBESAR 103,79 ATAU NAIK 0,83 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU AGUSTUS 2017 SEBESAR 101,90, NAIK 0,64 PERSEN DIBANDING JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2014 SEBESAR 95,02 ATAU TURUN 1,63 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2015 SEBESAR 95,03ATAU NAIK 0,35 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU OKTOBER 2015 SEBESAR 94,11 ATAU NAIK 1,13 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JANUARI 2017 SEBESAR 102,94 ATAU NAIK 0,69 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2016 SEBESAR 98,11 ATAU TURUN 1,67 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU NOVEMBER 2016 SEBESAR 100,62 ATAU NAIK 0,97 PERSEN

Nilai NTP (Nilai Tukar Petani) Provinsi Sulawesi Utara di bulan Desember sebesar 97.35

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN MEI 2015

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN DESEMBER 2016

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU DESEMBER 2016 SEBESAR 102,23 ATAU NAIK 1,60 PERSEN

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Utara Bulan September 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BERITA RESMI STATISTIK

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2015 SEBESAR 94,74 ATAU TURUN 1,56 PERSEN

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2017

Transkripsi:

No.40/06/71/Th.IX, 01 Juni 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2015 SEBESAR 95.79 ATAU TURUN 0.79 PERSEN Pada bulan Mei 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 95.79 atau turun sebesar 0.79 persen dibanding NTP April 2015 yaitu 96.55. Penurunan NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0.46 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0.33 persen. Sedangkan pertumbuhan NTP tahun kalender dan YoY menurun masing-masing sebesar 1.60% dan 4.16%. Pada bulan Mei 2015, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara terjadi inflasi sebesar 0.43 persen. Inflasi perdesaan ini disebabkan oleh meningkatnya indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan dan makanan jadi yang mendominasi kelompok pengeluaran lainnya, dengan besaran masing-masing sebesar 0.60 % dan 0.92%. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sulawesi Utara di bulan Me 2015 sebesar 102.58 atau turun sebesar 0.52 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya, yakni 103.12. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dan dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani. Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar (term of trade) petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik. Mulai Januari 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergesaran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.IX, 01 Juni 2015 1

umum yang dihitung di 33 provinsi, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara terpisah. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (I t ) terhadap indeks harga yang dibayar petani (I b ), dimana komponen I b hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi rumah tangga dari komponen indeks harga yang dibayar petani (I b ), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 1 NILAI TUKAR PETANI (NTP) GABUNGAN PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2015 (2012 = 100) Indeks Gabungan Sulut Perubahan (%) Rincian Prbhn Tahun April15 Mei 15 Mei 15 thd YoY Kalender April 15 [1] [2] [3] [4] [5] [6] Indeks Harga yang Diterima Petani 113.20 112.68-0.46-1.63 1.31 Indeks Harga yang Dibayar Petani 117.24 117.63 0.33-0.02 5.70 Konsumsi Rumah Tangga 120.06 120.58 0.43 0.08 6.38 Bahan Makanan 125.92 126.68 0.60-0.17 8.22 Makanan Jadi 112.86 113.90 0.92 1.82 5.06 Perumahan 116.21 116.31 0.09 0.98 4.73 Sandang 109.08 109.07 0.00 0.17 3.67 Kesehatan 110.23 110.29 0.06 2.36 4.72 Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 105.50 105.46-0.04 0.22 2.38 Transportasi dan Komunikasi 128.88 128.95 0.06-3.36 6.45 BPPBM 109.78 109.85 0.06-0.19 3.64 Bibit 108.74 108.65-0.09-0.50 1.82 Obat-obatan & Pupuk 106.33 106.31-0.02-0.48 1.93 Sewa Lahan, Pajak & Lainnya 107.40 107.72 0.29 1.34 2.79 Transportasi 128.62 128.90 0.22-6.29 10.28 Penambahan Barang Modal 106.78 106.42-0.34-0.10 1.38 Upah Buruh Tani 110.27 110.47 0.18 1.91 4.62 Nilai Tukar Petani 96.55 95.79-0.79-1.60-4.16 Nilai Tukar Usaha Pertanian 103.12 102.58-0.52-1.44-2.25 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.IX, 01 Juni 2015 2

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di Provinsi Sulawesi Utara, NTP pada bulan Mei 2015 sebesar 95.79 atau turun sebesar 0.79 persen dibanding NTP bulan April 2015 yaitu 96.55. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani melalui harga barang/produk pertanian yang dihasilkan lebih kecil dari indeks yang dikeluarkan petani berupa konsumsi rumah tangga dan keperluan produksi pertanian, seperti terlihat pada Tabel 1. Di sisi lain NTP Sulawesi Utara masih berada di bawah nilai 100, artinya bahwa daya beli petani di Sulawesi Utara masih belum lebih baik dibandingkan dengan keadaan di tahun dasarnya, 2012. Atau dengan kata lain bahwa kesejahteraan petani di Sulawesi Utara dapat diindikasikan masih kurang lebih baik dibandingkan tahun dasarnya, 2012. 1 Tanaman Pangan Tabel 2 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MEI 2015 (2012 = 100) Subsektor April'15 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.IX, 01 Juni 2015 3 Bulan Mei 15 % Perub. [1] [2] [3] [4] a Indeks Harga yang Diterima (It) 114.36 112.32-1.78 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 118.30 118.74 0.37 c Nilai Tukar Petani (NTPP) 96.66 94.60-2.14 2 Hortikultura a Indeks Harga yang Diterima (It) 120.63 121.50 0.72 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 117.92 118.19 0.23 c Nilai Tukar Petani (NTPH) 102.30 102.80 0.48 3 Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (It) 105.29 104.68-0.58 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 117.58 118.08 0.42 c Nilai Tukar Petani (NTPR) 89.55 88.65-1.00 4 Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (It) 114.18 114.29 0.10 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 113.54 113.79 0.22 c Nilai Tukar Petani (NTPT) 100.56 100.43-0.13 5 Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (It) 125.61 125.39-0.18 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 118.51 118.89 0.32 c Nilai Tukar Petani (NTNP) 105.99 105.47-0.50 5.1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (It) 132.23 132.07-0.12 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 118.97 119.40 0.36 c Nilai Tukar Petani (NTN) 111.14 110.61-0.48 5.2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (It) 113.67 113.31-0.31 b Indeks Harga yang Dibayar (Ib) 117.68 117.96 0.24 c Nilai Tukar Petani (NTPi) 96.59 96.06-0.55

Jika dibandingkan dengan NTP April 2015, NTP Mei 2015 hampir seluruh sub sektor pertanian mengalami penurunan kecuali subsektor hortikultura yang meningkat sebesar, 0.48 persen, sehingga hal ini mengakibatkan penurunan pada nilai NTP sektor pertanian provinsi Sulawesi Utara secara umum. 1. Indeks harga yang diterima petani (I t ) Pada Mei 2015 indeks harga yang diterima petani (I t ) di Provinsi Sulawesi Utara mencapai nilai 112.68. Indeks harga yang diterima ini mengalami penurunan sebesar 0.46 persen jika dibandingkan dengan I t pada April 2015, sebesar 113.20. Penurunan I t terjadi di hampir seluruh subsektor, kecuali sub sektor hortikultura dan peternakan. Kenaikan I t yang tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura sebesar 0.72 persen, selanjutnya diikuti oleh subektor peternakan sebesar 0.10 persen. Sedangkan subsektor tanaman pangan, perkebunan rakyat, perikanan tangkap dan perikanan budidaya mengalami penurunan sebesar 1.78%, 0.58%, 0.12%, 0.31%. 2. Indeks harga yang dibayar petani (I b ) Indeks harga yang dibayar petani (I b ) dapat menunjukkan fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya rumah tangga petani yang merupakan bagian kelompok terbesar yang ada di daerah perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani (I b )Sulawesi Utara sebesar 117.63, meningkat sebesar 0.33 persen dibandingkan bulan April 2015, sebesar 117.24. I b yang terbesar pada Mei 2015 berada pada subsektor perikanan tangkap, sebesar 119.40. Sedangkan perubahan yang tertinggi berada pada subsektor perkebunan rakyat, sebesar 0.42 persen. 3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan/Padi & Palawija (NTPP) NTP sub sektor tanaman pangan pada bulan Mei 2015 mengalami penurunan sebesar 2.14 persen dibandingkan dengan NTPP bulan April 2015, dari nilai 96.66 di bulan April 2015 menurun menjadi 94.60 di bulan Mei 2015. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1.78 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0.37 persen. Indeks harga yang diterima petani berasal dari kelompok padi dan palawija dimana indeks pada kelompok ini mengalami penurunan masing-masing sebesar 1.85% dan 1.70%. Komoditi yang memberikan penurunan indeks yang diterima petani terbesar didominasi oleh penurunan indeks pada komoditi kacang kedelai, ubi kayu, gabah dan ubi jalar, dengan masing-masing perubahan sebesar 5.13%, 2.62%, 1.85% dan 1.58%. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.IX, 01 Juni 2015 4

NTP pada sub sektor ini berada di bawah nilai 100, artinya bahwa tingkat daya beli rumah tangga petani pada sub sektor tanaman pangan di bulan Mei 2015 masih belum lebih baik dibandingkan keadaan di tahun dasar 2012. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) NTP subsektor Hortikultura mengalami peningkatan sebesar 0.48 persen di bulan Mei 2015. Hal ini disebabkan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih besar dibanding dengan peningkatan indeks harga yang dibayar petani. Peningkatan indeks harga yang diterima petani sebesar 0.72 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0.23 persen. Nilai NTPH di bulan April 2015 sebesar 102.30 meningkat menjadi 102.80 di bulan Mei 2015. Komodit yang mendominasi peningkatan indeks NTP sub sektor hortikultura adalah Cabai Merah, Cabai Rawit dan Tomat, masing-masing dengan peningkatan sebesar 6.35%, 6.21%, dan 4.05%. Berbeda halnya dengan sub sektor tanaman pangan, NTP pada sub sektor hortikultura berada pada nilai di atas 100. Artinya adalah bahwa kemampuan daya beli rumah tangga petani sub sektor hortikultura dalam memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan untuk biaya produksi dan penambahan barang modal untuk usaha pertaniannya lebih baik dibandingkan dengan keadaan di tahun dasar 2012. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada bulan Mei 2015, NTPR mengalami penurunan sebesar 1.00 persen, dari 89.55 di bulan April 2015 menurun menjadi 88.65 di bulan Mei 2015. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0.58 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani meningkat walaupun sebesar 0.42 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani disebabkan oleh menurunnya indeks beberapa komoditi pada sub sektor ini, antara lain Pala Biji, Cengkeh dan Vanili, masing-masing sebesar 3.53%, 1.24%, dan 1.20%. d. Subsektor Peternakan (NTPT) Berbeda dengan sub sektor sebelumnya, di bulan Mei 2015 NTPT Peternakan mengalami penurunan, sebesar 0.13 persen. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami peningkatan, sebesar 0.10 persen, tidak dapat melampaui peningkatan yang dialami indeks yang dibayarkan petani sebesar 0.22 persen. Peningkatan indeks harga yang diterima petani yang melambat ini disebabkan oleh peningkatan yang terjadi hanya pada satu indeks pembentuk I t yakni pada kelompok ternak kecil, yakni sebesar 0.96 persen. Sedangkan pada kelompok ternak besar, ungags, dan hasil ternak mengalami penurunan indeks, masingmasing sebesar 0.11%, 0.38%, dan 0.55%. Sedangkan pada kelompok indeks yang dibayarkan petani, kelompok pengeluaran yang berpengaruh besar pada peningkatan indeks ini adalah indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0.26 persen dan BPPBM sebesar 0.46 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.IX, 01 Juni 2015 5

e. Subsektor Perikanan (NTNP) Mei 2015, NTNP mengalami penurunan sebesar 0.50 persen. Penurnan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (I t ) mengalami penurunan sebesar 0.18 persen, di sisi lain indeks yang dibayarkan petani meningkat sebesar 0.32 persen. Penurunan I t pada Mei 2015 disebabkan oleh menurunnya indeks harga yang diterima pada kelompok perikanan tangkap sebesar 0.12 persen dan perikanan budidaya sebesar 0.31 persen. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani disebabkan oleh meningkatnya indeks pada kelompok BPPBM sebesar 0.46 persen sedangkan indeks konsumsi rumah tangga menurun sebesar 0.26 persen.. 1). Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Mei 2015, NTN tangkap mengalami penurunan sebesar 0.48 persen jika dibandingkan dengan NTN perikanan tangkap di bulan April 2015. Hal ini terjadi karena I t menurun sebesar 0.12 persen sedangkan I b mengalami kenaikan sebesar 0.36 persen. Penurunan I t disebabkan oleh penurunan yang terjadi pada kelompok penangkapan laut sebesar 0.12 persen. Sedangkan pada kelompok penangkapan ikan di perairan umum tidak menunjukkan perubahan sama sekali. Di sisi lain indeks I b lebih disebabkan karena peningkatan indeks BPPBM sebesar 0.60 persen dan konsumsi rumah tangga sebesar 0.26 persen. 2). Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Mei 2015 NTPi menurun sebesar 0.55 persen. Penurunan ini dikarenakan I t mengalami penurunan sebesar 0.31, sedangkan indeks I b meningkat sebesar 0.24 persen. Penurunan I t disebabkan oleh menurunnya indeks harga yang diterima petani budidaya air tawar, sebesar 0.32 persen. Sedangkan indeks I b meningkat seiring peningkatan yang terjadi pada indeks konsumsi rumah tangga dan BPPB sebesar 0.26 persen dan 0.18 persen. Tabel 3. NILAI TUKAR PETANI PER SUB SEKTOR DAN PERUBAHANNYA MEI 2015 (2012 = 100) Subsektor dan Kelompok Bulan % Perub. April 15 Mei 15 [1] [3] [4] [5 1 Tanaman Pangan a Indeks Harga yang Diterima (I t) 114.36 112.32-1.78 - Padi 112.57 110.49-1.85 - Palawija 116.27 114.29-1.70 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 118.30 118.74 0.37 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 120.05 120.62 0.48 - Indeks BPPBM 112.31 112.28-0.03 2 Hortikultura a Indeks Harga yang Diterima (I t) 120.63 121.50 0.72 - Sayur-sayuran 121.35 122.42 0.88 - Buah-buahan 117.07 117.03-0.03 - Tanaman obat 113.35 111.18-1.91 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.IX, 01 Juni 2015 6

b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 117.92 118.19 0.23 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119.50 119.82 0.27 - Indeks BPPBM 110.67 110.73 0.06 3 Tanaman Perkebunan Rakyat a Indeks Harga yang Diterima (I t) 105.29 104.68-0.58 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 105.29 104.68-0.58 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 117.58 118.08 0.42 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 119.82 120.39 0.48 - Indeks BPPBM 108.78 108.93 0.14 4 Peternakan a Indeks Harga yang Diterima (I t) 114.18 114.29 0.10 - Ternak Besar 113.97 113.84-0.11 - Ternak Kecil 111.13 112.20 0.96 - Unggas 113.94 113.50-0.38 - Hasil Ternak 122.62 121.94-0.55 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 113.54 113.79 0.22 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 120.81 121.44 0.52 - Indeks BPPBM 105.86 105.72-0.13 5 Perikanan a Indeks Harga yang Diterima (I t) 125.61 125.39-0.18 - Tangkap 132.23 132.07-0.12 - Budidaya 113.67 113.31-0.31 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 118.51 118.89 0.32 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121.25 121.56 0.26 - Indeks BPPBM 112.58 113.09 0.46 1. Perikanan Tangkap a Indeks Harga yang Diterima (I t) 132.23 132.07-0.12 - Penangkapan Perairan Umum 109.48 109.48 0.00 - Penangkapan Laut 132.24 132.09-0.12 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 118.97 119.40 0.36 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 121.40 121.72 0.26 - Indeks BPPBM 113.69 114.38 0.60 2. Perikanan Budidaya a Indeks Harga yang Diterima (I t) 113.67 113.31-0.31 - Budidaya Air Tawar 113.66 113.30-0.32 - Budidaya Air Payau 114.83 114.83 0.00 b Indeks Harga yang Dibayar (I b) 117.68 117.96 0.24 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 120.96 121.27 0.26 - Indeks BPPBM 110.56 110.76 0.18 BPPBM=Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Sulawesi Perbedaan perubahan Nilai Tukar Petani di pulau Sulawesi juga bervariasi antar provinsi. Di bulan Mei 2015, penurunan NTP yang terbesar terjadi di Sulawesi Utara, sebesar 0.79 persen, dan diikuti oleh Provinsi Sulawesi Selatan, sebesar 0.65 persen. Sedangkan peningkatan NTP yang terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 0.90 persen. Jika dilihat dari besaran NTP yang diperoleh masing-masing provinsi, terdapat tiga provinsi yang memiliki NTP di atas nilai 100, yakni Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.IX, 01 Juni 2015 7

Sulawesi Barat, sedangkan sisanya, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara masih berada dibawah nilai 100. Tabel 4. NTP 6 PROVINSI DI PULAU SULAWESI DAN PERSENTASE PERUBAHANNYA MEI 2015 (2012 = 100) It Ib NTP No. Provinsi % % % Indeks Indeks Indeks Perubahan Perubahan Perubahan [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] 1 Sulawesi Utara 112.68-0.46 117.63 0.33 95.79-0.79 2 Sulawes Tengah 112.78 0.32 116.62 0.13 96.70 0.18 3 Sulawesi Selatan 121.19-0.27 117.76 0.38 102.91-0.65 4 Sulawesi Tenggara 115.14 0.96 116.94 0.28 98.46 0.68 5 Gorontalo 120.24 1.09 118.94 0.26 101.09 0.83 6 Sulawesi Barat 118.67 1.24 114.34 0.34 103.79 0.90 5. Inflasi/Deflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Mei 2015, di daerah perdesaan Provinsi Sulawesi Utara terjadi inflasi sebesar 6.38 persen. Inflasi perdesaan ini disebabkan oleh meningkatnya indeks pada semua kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga, dan peningkatan indeks yang terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 8.22 persen, seperti terlihat pada Tabel 5 berikut: Tabel 5. INDEKS HARGA KONSUMEN PERDESAAN DAN PERUBAHANNYA PROVINSI SULAWESI UTARA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN MEI 2015 (2012 = 100) Kelompok Pengeluaran April 15 Mei 15 Prbh Mei 15 thd Apr 15 [1] [2] [3] [4] Konsumsi Rumah Tangga 120.06 120.58 0.43 Bahan Makanan 125.92 126.68 0.60 Makanan Jadi, Rokok & Tembakau 112.86 113.90 0.92 Perumahan 116.21 116.31 0.09 Sandang 109.08 109.07 0.00 Kesehatan 110.23 110.29 0.06 Pendidikan, Rekreasi, & OR 105.50 105.46-0.04 Transportasi & Komunikasi 128.88 128.95 0.06 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.IX, 01 Juni 2015 8

6. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Subsektor Jika dilihat secara umum pada bulan Mei 2015 telah terjadi penurunan pada Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) sebesar 0.52 persen. Hal ini dikarenakan indeks NTUP pada masing-masing sub sektor mengalami penurunan, kecuali sub sektor peternakan. Di sisi lain, indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1.26 persen dimana penurunan ini tidak dapat melampau perubahan indeks indeks BPPBM meningkat sebesar 0.62 persen (lihat Tabel 1).. Tabel 6. NILAI TUKAR USAHA RUMAH TANGGA PERTANIAN PER SUBSEKTOR PROVINSI SULAWESI UTARA, APRIL 2015 (2012=100) Subsektor April 15 Mei 15 Mei 15 thd April 15 1. Tanaman Pangan 101.82 100.04-1.75 2. Hortikultura 109.00 109.72 0.66 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 96.79 96.09-0.72 4. Peternakan 107.86 108.11 0.23 5. Perikanan 111.58 110.87-0.63 a. Tangkap 116.30 115.47-0.72 b. Budidaya 102.81 102.31-0.49 Sulawesi Utara 103.12 102.58-0.52 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.IX, 01 Juni 2015 9

BPS PROVINSI SULAWESI UTARA Informasi lebih lanjut hubungi: Martedhy Mormin Tenggehi, S.Si Kabid. Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204 Email: bps7100@bps.go.id Homepage: http://sulut.bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No.40/06/71/Th.IX, 01 Juni 2015 10