2 pribadi yang kokoh dan tahan uji, melainkan juga bersifat kuratif secara personal maupun sosial. Pendidikan karakter bisa menjadi salah satu sarana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER

PENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap insan manusia.

PENDIDIKAN PANCASILA. Pendahuluan. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Teknik Sipil. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2013

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN. tinggi (dalam Prayitno & B. Manullang, 2011:47). Universitas Negeri Medan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. sikap ( attitudes), perilaku (behaviours), motivasi (motivations) dan keterampilan

Pendidikan Karakter KARAKTER??? Ketertentuan sesuatu. Kejelasan sesuatu. Jati diri, akhlak, sifat jiwa. Who are you?

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DITENGAH PUDARNYA NILAI-NILAI MORAL DIKALANGAN ANGGOTA MASYARAKAT DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI

BAB I PENDAHULUAN. sadar ini menunjukkan sifat pendidikan itu yang memanusiakan manusia.

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tris Yuniar, 2015 Peranan panti sosial asuhan anak dalam mengembangkan karakter kepedulian sosial

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

PLEASE BE PATIENT!!!

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

I. PENDAHULUAN. karakter bangsa (National and Character Building). Konsekuensinya dalam

IDENTITAS NASIONAL/JATI DIRI BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang. merupakan bagian dari upaya membangun karakter dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBIASAAN MENYANYIKAN LAGU WAJIB NASIONAL DI SDM 21 SURAKARTA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

HASIL SIDANG KOMISI 8 REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Modul ke: Identitas Nasional. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga karena setiap manusia besar dan dididik di dalamnya. Tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEBNDAHULUAN. Menengah Atas (SMA) hingga tingkat Perguruan Tinggi (PT). Hill (dalam

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

B. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

MODUL 1 PANCASILA. PENDAHULUAN (Landasan Pendidikan Pancasila) Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA. Pendahuluan. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan karakter mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan menjawab rumusan masalah tentang pemahaman nilai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. mengenai Upaya Bela Negara yaitu ketentuan Pasal 27 Ayat (3): Setiap warga

MENERAPKAN PENILAIAN AUTENTIK DI MADRASAH ALIYAH KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan berbagai cara, agar semua anak-anak di seluruh wilayah di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Implementasi karakter positif sangat penting dilaksanakan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. ada pada diri seseorang. Hal-hal yang sangat abstrak yang ada pada diri

BAB I PENDAHULUAN. memberi dorongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

PIDATO HARI KEBANGKITAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Identitas Nasional

KISI KISI PENILAIAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan melahirkan putra putri bangsa yang mengharumkan nama baik di kancah nasional maupun internasional. Pendidikan memang harus dilakukan pada seseorang yang sadar akan pentingnya pendidikan untuk hari esok. Dalam UU Nomor 2 Tahun 2005 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dengan kata lain pendidikan merupakan proses di mana segala ketrampilan, kemampuan dan pengetahuan yang notabennya dimiliki oleh tiap individu untuk dikembangkan menuju ke arah yang lebih baik sebagai bekal untuk menyusuri kehidupan mendatang yang penuh dengan tantangan zaman. Berbagai faktor yang menunjang pendidikan yaitu faktor pendidik, peserta didik, materi pendidikan, metode, dan target yang merupakan penyukses pendidikan yang terbungkus dalam sebuah lembaga pendidikan. Selain faktor tersebut, terdapat faktor lain yaitu karakter guru di dalam menyampaikan ilmunya kepada peserta didik. Karakter guru mempunyai andil yang begitu besar di dalam mendidik peserta didik untuk menjadi manusia yang sesungguhnya. Selain itu, dengan adanya karakter baik yang disampaikan oleh guru akan membentuk peserta didik dengan jati diri yang sebenarnya. Pendidikan karakter sangat berpengaruh dalam mencetak generasi bangsa yang berakhlak. Pendidikan karakter yang membentuk bangsa yang berkarakter dengan menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter pada peserta didik. Selain itu, dengan adanya pendidikan karaker maka jati diri peserta didik akan terbentuk secara baik sehingga bangsa ini akan mempunyai akhlak yang mulia. Pendidikan karakter bukan hanya sekedar memiliki dimensi integratif, dalam arti mengukuhkan moral intelektual anak didik sehingga menjadi 1

2 pribadi yang kokoh dan tahan uji, melainkan juga bersifat kuratif secara personal maupun sosial. Pendidikan karakter bisa menjadi salah satu sarana penyembuh penyakit sosial. Pendidikan karakter menjadi sebuah jalan keluar bagi proses perbaikan dalam masyarakat kita. Situasi sosial yang ada menjadi alasan utama agar pendidikan karakter segera dilaksanakan dalam lembaga pendidikan kita (Koesoema, 2011: 116). Pendekatan dalam pendidikan karakter menurut Six Pillar bersifat umum dan tidak mengecualikan siapapun, yakni berkaitan dengan program dan materi nilai-nilai etik yang tidak bisa menyangkut enam pilar karakter. Dalam buku Nashir (2013: 10) menyatakan bahwa aspek yang berkaitan dengan karakter antar lain: Trustworthiness atau Kepercayaan, Respect atau Menghormati, Responsibility atau Tanggung jawab, Fairness atau Keadilan, Caring atau Kepedulian, Citizenship atau Kewarganegaraan. Pendidikan karakter adalah suatu istilah yang luas yang digunakan untuk menggambarkan kurikulum dan ciri-ciri organisasi sekolah yang mendorong pengembangan nilai-nilai fundamental anak-anak di sekolah. Dikatakan istilah yang luas karena mencakup berbagai subkomponen yang menjadi bagian dari program pendidikan karakter sepertipembelajaran dan kurikulum tentang keterampilan-keterampilan sosial, pengembangan moral, pendidikan nilai, pembinaan kepedulian, dan berbagai program pengembangan sekolah yang mencerminkan beraktivitas yang mengarah pada pendidikan karakter (Yaumi, 2014: 9). Apabila guru telah menjadi panutan karakter yang baik, maka peserta didik akan terbawa memiliki karakter yang baik pula. Karakter yang baik yang begitu jelas terlihat oleh kasat mata yaitu pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan. Karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan ini harus ditanamkan seorang guru kepada peserta didik sejak dini. Hal demikian harus dilakukan supaya peserta didik mempunyai bekal pendidikan karakter yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Tujuan pendidikan nasional mengarah pada pengembangan berbagai karakter manusia Indonsia, walaupun dalam penyelenggaraannya masih jauh dari apa yang dimaksudkan dalam UU. Secara singkat pendididkan nasional seharusnya pendidikan karkter bukan hanya pendidikan akademik semata (Kesuma Dharma, Triatna Cepi, Permana Johar, 2011: 8).

3 Pendidikan karakter harus digali dari landasan idiil Pancasila, dan landasan konstitusional UUD 1945. Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar Sumpah Pemuda menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa sejarah ini menunjukkan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis merefleksi keberadaan pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut lebih diperketat lagi melalui arti simbol Bhineka Tunggal Ika pada lambang negara Indonesia (Noor, 2012: 39). SDM 21 Surakarta merupakan salah satu sekolah dasar swasta yang mengimplementasikan pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan. Implementasi pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan ini terlihat pada pagi hari sebelum, peserta didik beserta guru menyanyikan lagu wajib nasional. Hal ini biasanya dilakukan di dalam dan di luar ruangan untuk membentuk karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan sehingga peserta didik memiliki jiwa nasionalisme dan semangat kebangsaan terhadap negara Indonesia. Selain hal tersebut, pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan ini terlihat setiap Hari Senin diadakan kegiatan upacara bendera. Kegiatan upacara bendera ini dilakukan untuk menanamkan karakter nasionalisme supaya peserta didik selalu cinta pada tanah air Indonesia. Kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah di SDM 21 Surakarta ini perlu diamati untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter nasional, mengetahui hambatan dalam implementasi pendidikan karakter nasional, mengetahui solusi untuk mengatasi hambatan dalam implementasi pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan melalui menyanyikan lagu wajib nasional. Dengan adanya kebijakan dari pemerintah tersebut, sampai saat ini di SDM 21 Surakarta masih mengimplementasikan menyanyikan lagu wajib nasional di awal pembelajaran. Lagu yang biasanya dinyanyikan yaitu lagu Indonesia Raya, Tanah Air.

4 Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat ditarik benang merah permasalahan yang tengah terjadi, sehingga judul dari penelitian ini yaitu Implementasi Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan Menyanyikan Lagu Wajib Nasional pada Siswa Kelas Atas di SDM 21 Surakarta. Dalam penelitian ini akan meneliti mengenai implementasi pendidikan karakter nasional. Dengan demikian, karakter peserta didik akan muncul sehingga jati diri peserta didik akan terbentuk. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka akan difokuskan pada permasalahan yaitu: 1. Bagaimana implementasi pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan melalui menyanyikan lagu wajib nasional di SDM 21 Surakarta? 2. Bagaimana hambatan dalam implementasi pendidikan karakter nasional di SDM 21 Surakarta? 3. Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan dalam implementasi pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan melalui menyanyikan lagu wajib nasional di SDM 21 Surakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan melalui menyanyikan lagu wajib nasional di SDM 21 Surakarta. 2. Mendeskripsikan hambatan dalam implementasi pendidikan karakter nasional di SDM 21 Surakarta.

5 3. Mendeskipsikan solusi untuk mengatasi hambatan dalam implementasi pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan melalui menyanyikan lagu wajib nasional di SDM 21 Surakarta. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini menambah wacana pemikiran ilmiah pendidikan mengenai implementasi pendidikan karater nasionalisme dan semangat kebangsaan melalui pembiasaan menyanyikan lagu wajib nasional. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti 1) Memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai implementasi pendidikan karater nasionalisme dan semangat kebangsaan melalui pembiasaan menyanyikan lagu wajib nasional. 2) Memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah tentang implementasi pendidikan karater nasionalisme dan semangat kebangsaan melalui pembiasaan menyanyikan lagu wajib nasional. b. Bagi guru 1) Dapat dijadikan evaluasi untuk selalu berusaha mengimplementasikan pendidikan karakter sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan serta untuk membiasakan menyanyikan lagu wajib nasional. 2) Sebagai masukan dan motivasi bagi guru untuk lebih meningkatkan mengimplementasikan pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan melalui pembiasaan menyanyikan lagu wajib nasional.

6 c. Bagi sekolah 1) Sebagai laporan tentang implementasi pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan melalui pembiasaan menyanyikan lagu wajib nasional di SDM 21 Surakarta. 2) Dapat dijadikan evaluasi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter nasionalisme dan semangat kebangsaan melalui pembiasaan menyanyikan lagu wajib nasional.