DIREKTORAT STATUS DAN KEDUDUKAN KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG

1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

2012, No A. Syarat Syarat Dan Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan KELENGKAPAN BERKAS USULAN

PP 70 Tahun tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN. Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PEMBERHENTIAN PNS DENGAN HAK PENSIUN DI KABUPATEN BLORA

NAMA DAN SUSUNAN PANGKAT SERTA GOLONGAN RUANG PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN NO PANGKAT GOLONGAN RUANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1981 TENTANG PERAWATAN, TUNJANGAN CACAD, DAN UANG DUKA PEGAWAI NEGERI SIPIL

APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENYELENGGARAAN JKK DAN JKM APARATUR SIPIL NEGARA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

PENSIUN PEGAWAI DAN PENSIUN JANDA / DUDA PEGAWAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)

SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI

Kelompok Dokumen / Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

Kenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. PNS. Pemberhentian. Pedoman.

GOLONGAN RUANG IV/b KE BAWAH

PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT

LAYANAN KEPEGAWAIAN. Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Daerah PERMOHONAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

INDEKSPERATURANPERUNDANG-UNDANGAN BIDANGKEPEGAWAIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1981 TENTANG PERAWATAN, TUNJANGAN CACAD, DAN UANG DUKA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-145/A/J.A/02/2003

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2005 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KENAIKAN PANGKAT ASN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PP 12/1981, PEERAWATAN, TUNJANGAN CACAD, DAN UANG DUKA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Tentang:PERAWATAN, TUNJANGAN CACAD, DAN UANG DUKA PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I

KELENGKAPAN BERKAS USULAN PENSIUN DAN PEMBERHENTIAN

KENAIKAN PANGKAT ASN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

KENAIKAN PANGKAT. Kenaikan pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 7S TAHUN 2014

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BEBERAPA PERATURAN YANG HARUS DIPERHATIKAN DOSEN DAN TINDIK (SUMBER:

JENIS, PROSEDUR DAN PERSYARATAN PELAYANAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

PERSYARATAN USUL PENSIUN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman.

Bagian Pertama : KENAIKAN PANGKAT

Presiden Republik Indonesia,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

Sumber:

PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (Lembaran Negara Repu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

2016, No atasnama Presiden selain dibuat secara individual perlu dibuat secara kolektif; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Presiden Republik Indonesia,

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG HAK KEUANGAN/ADMINISTRATIF MENTERI NEGARA DAN BEKAS MENTERI NEGARA SERTA JANDA/DUDANYA.

tentang - Dr.Sihabudin,SH.,MH - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAHAN PANJA RUU Aparatur Sipil Negara, 29 FEBRUARI 2012 (Berdasarkan hasil rapat antar Instansi Tanggal 24 Februari 2012)

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

PERSYARATAN PENGAJUAN KARPEG/KARIS/KARSU

TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS DATA UTAMA PNS Data Pribadi NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat

Pasal 5. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 April 2001 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PROSEDUR PELAYANAN SISTEM LOKET PADA BIDANG KEPANGKATAN, PENGGAJIAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI BKD DAN DIKLAT KOTA PALEMBANG

PEMBERIAN KUASA. BAGI PNS GOL/RUANG a. Sekretaris Jenderal a. Menandatangani pengumuman penerimaan ASN

LAYANAN KEPEGAWAIAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KAB.SIJUNJUNG

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG

P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT HAKIM

Oleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan. Badan Kepegawaian Negara

CUTI PNS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. ( PP Nomor 24 Tahun 1976 ) Direktorat Peraturan Perundang-undangan

PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

Standard Operating Procedure. Pemberhentian / Pensiun Pegawai Negeri Sipil

Transkripsi:

DIREKTORAT STATUS DAN KEDUDUKAN KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Oleh : SRI WIDAYANTI, SH DIREKTORAT STATUS DAN KEDUDUKAN KEPEGAWAIAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 2017

PENGERTIAN KEDUDUKAN (HUKUM) KEPEGAWAIAN Suatu Penetapan Negara berkaitan dengan kewajiban dan hak kepegawaian Pegawai Negeri Sipil

TUGAS POKOK I. Rekomendasi / Pertimbangan Tewas II. Persetujuan Pemberian Uang Duka Tewas III. Pertimbangan/Persetujuan Pertimbangan Cacat Karena Dinas IV. Penetapan tanggal lahir/nama V. Persetujuan Pengangkatan CPNS yang menjalani masa percobaan lebih dua tahun menjadi PNS 1

2 I. PERTIMBANGAN TEWAS DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tanggal 8 Agustus 1969, tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai 2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 3. Keputusan Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2002 tanggal 17 Juni 2002, tentang Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat PNS sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 12 Tahun 2002 4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian PNS

5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1981 tentang Tunjangan cacat dan uang duka PNS 6. SEB Menteri Kesehatan dan Kepala BAKN Nomor : 368/Men-kes/EB/VII/1981 dan Nomor : 09/SE/1981 7. SEB Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : 74/Menkes/E/III/1983, Nomor : 804.1/2315/SJ Nomor : SE-18/MK/1983

PERUBAHAN PERATURAN Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan jaminan Kematian (JKM) bagi Pegawai ASN Pelaksanaan dari PP 70 th 2015 : Peraturan Kepala BKN Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pedoman Kriteria Penetapan Kecelakaan Kerja, Cacat dan Penyakit Akibat Kerja serta Kriteria Penetapan Tewas bagi Pegawai ASN

Jaminan Kecelakaan kerja Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi : a. Dalam menjalankan tugas kewajiban; b. Dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas, sehingga kecelakaan itu disamakan dengan kecelakaan yang terjadi dalam menjalankan tugas kewajibannya; c. Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggungjawab ataupun sebagai akibat terhadap anasir itu dalam melaksanakan tugas d. Dalam perjalanan menuju tempat tugas atau sebaliknya e. Yang menyebabkan penyakit akibat kerja..

KRITERIA KECELAKAAN KERJA 1. Kecelakaan Kerja dalam menjalankan tugas kewajiban a. Di lingkungan kerja 1) melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kewenangan yg diberikan dan/atau melaksanakan tugas kedinasan yang diperintahkan secara tertulis oleh pimpinan 2) Melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan b. Di luar lingkungan kerja 1) melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kewenangan yang diberikan dan/atau melaksanaktugas kedinasan lainnya yang diperintahkan secara tertulis oleh pimpinan

2) kecelakaan kerja terjadi pada waktu dan tempat tujuan sesuai dngan surat perintah/tugas atau pada waktu dan tempat lain sepanjang terdapat alasan yang dapat dibenarkan 3) melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan 2, 3, 4 sama dengan pengertian 5. Kecelakaan kerja yang menyebabkan penyakit akibat kerja a. Dinyatakan dengan surat keterangan dokter b. Penyakit akibat kerja bukan disebabkan oleh penyakit bawaan

3 PENGERTIAN TEWAS ( PP 70 th 2015) Yang dimaksud dengan tewas, ialah : 1. Meninggal dunia dalam menjalankan tugas kewajibannya; 2. Meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas sehingga kematian itu disamakan dengan meninggal dunia dalam menjalankan tugas kewajibannya; 3. Meninggal dunia karena perbuatan anasir-anasir yang tidak bertang-gung jawab ataupun sebagai akibat dari tindakan terhadap anasir-anasir itu.

Kriteria Tewas 1. Meninggal dunia dalam menjalankan tugas kewajibannya a. Meninggal dunia langsung/tidak langsung dalam dan karena melaksanakan tugas kewajibannya di lingkungan kerja 1) melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kewenangan yang diberikan 2) melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan secara tertulis oleh pimpinan 3) melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan b. Meninggal dunia langsung/tidak langsung dalam dan karena melaksanakan tugas kewajibannya di luar lingkungan kerja 1) Melaksanakan tugas kedinasan sesuai dengan SPT dari pimpinan dan/atau pejabat yang memiliki kewenangan

2) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan secara tertulis oleh pimpinan 3) Meninggal dunia di tempat tujuan sesuai dengan surat perintah/tugas 4) Meninggal dunia di tempat lain yang ada hubungannya dengan surat perintah/tugas sepanjang terdapat alasan yang dapat dibenarkan 2. Meninggal dunia dalam keadaan yang ada hubungannya dengan dinas sehingga kematiannya disamakan dengan meninggal dunia dalam menjalankan tugas kewajibannya 3. Meninggal dunia karena perbuatan anasir yang tidak bertanggungjawab atau sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu dalam menjalankan tugas kewajiabnnya 4. Dalam hal pegawai ASN tewas yang sebelumnya diakibatkan kecelakaan kerja, maka tidak diperlukan surat perintah secara tertulis oleh pimpinan

MANFAAT JKK JKM J K K 1. Perawatan, berjenjang dan sampai dengan peserta sembuh 2. Santunan - pengantian biaya pengangkutan - santunan sementara - santunan cacat sebagian, cacat sebagian fungsi dan cacat total tetap - penggantian biaya rehabilitasi - penggantian biaya gigi tiruan - santunan kematian kerja, 60% kali 80 kali gaji terakhir - uang duka tewas : 6 x gaji - biaya pemakaman : 10 juta - bantuan beasiswa : sd 45 juta J K M 1. Diberikan bagi peserta yang wafat 2. Manfaat JKM berupa : - santunan sekaligus : 15 juta - uang duka wafat : 3 x gaji - biaya pemakaman : 7,5 juta - bantuan beasiwa : 15 juta dg catatan sudah membayar iuran selama 3 tahun

PROSEDUR PPK mengajukan usul verval ke BKN/Kanreg BKN dalam hal kecelakaan kerja, BKN Pusat untuk yang tewas BKN melakukan verval dan hasilnya berupa rekomendasi Rekomendasi dari BKN/Kanreg digunakan sebagai dasar PPK untuk menetapkan Kecelakaan Kerja dan atau tewas. Khusus kecelakaan kerja PPK dapat mendelegasikan kewenangannya kepada Pejabat Administrator dalam hal kecelakaan kerja dengan manfaat perawatan Setelah PPK menetapkan kecelakaan kerja segera dapat dipergunakan untuk mengajukan klaim ke PT. Taspen Bagi Pegawai ASN yang meninggal dunia langsung diajukan klaim ke PT. Taspen untuk mendapatkan jaminan kematian.

4 BESARNYA PENSIUN * Besarnya pensiun janda/duda PNS yang tewas adalah 72 % dari dasar dasar pensiun Jumlah 72 % dari dasar pensiun tidak boleh kurang dari gaji pokok terendah menurut Peraturan Pemerintah tentang gaji Apabila Pegawai Tewas dan tidak meninggalkan isteri/suami ataupun anak, maka 20 % dari pensiun janda/duda diberikan kepada orang tuanya. Jika kedua orang tua telah bercerai, maka kepada mereka masingmasing diberikan separoh dari jumlah termaksud. Keputusan kenaikan pangkat anumerta sementara diberikan sebelum PNS yang tewas dimakamkan

5 KENAIKAN PANGKAT ANUMERTA * Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan tewas, diberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat lebih tinggi * Kenaikan pangkat anumerta sebagaimana dimaksud berlaku mulai tanggal Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tewas * Calon Pegawai Negeri Sipil yang tewas, diangkat menjadi PNS terhitung mulai awal bulan yang bersangkutan tewas dan diberikan Kenaikan Pangkat Anumerta terhitung mulai tanggal yang bersangkutan tewas.

PENETAPAN KP ANUMERTA a. Presiden, bagi PNS Pusat yang dinaikkan pangkatnya menjadi Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN. b. Kepala BKN, bagi PNS Pusat yang dinaikkan pangkatnya menjadi Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b. Dengan Keppres Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 18 Desember 2014 maka SK Kenaikan Pangkat, KP Pengabdian dan Pensiun gol ruang IV/c ke atas selain JPT Utama, JPT Madya dan Jabatan Fungsional Keahlian Utama ditetapkan oleh Kepala BKN atas nama Presiden.

8 KELENGKAPAN USUL PERTIMBANGAN TEWAS 1. Pengantar Instansi; 2. Salinan/foto copy sah Surat Keputusan Kenaikan pangkat terakhir 3. Berita Acara dari Pejabat yang berwajib tentang kejadian yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia; 4. Visum et Repertum dari dokter; 5. Salinan/foto copy sah surat perintah penugasan, atau surat keterangan yang menerangkan bahwa CPNS/PNS tersebut meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas kedinasan; 6. Laporan dari pimpinan unit kerja serendah-rendahnya eselon III kepada pejabat pembina kepegawaian yang bersangkutan tentang peristiwa yang mengakibatkan PNS yang bersangkutan tewas (kronologis) ; dan 7. Salinan/foto copy sah keputusan sementara kenaikan pangkat anumerta

9 II. PERSETUJUAN UANG DUKA TEWAS * Kepada isteri atau suami PNS yang tewas diberikan uang duka tewas sebesar 6 (enam) kali penghasilan sebulan dengan ketentuan serendah-rendahnya Rp.500.000,- * Apabila PNS yang tewas tidak meninggalkan isteri atau suami, maka uang duka tewas itu diberikan kepada anaknya. * Apabila PNS yang tewas tidak meninggalkan isteri atau suami ataupun anak, maka uang duka tewas diberikan kepada orang tuanya. * Apabila PNS yang tewas tidak meninggalkan isteri, suami, anak ataupun orang tua, maka uang duka tewas itu diberikan kepada ahli waris lainnya. Tewasnya PNS harus dibuktikan dengan surat pernyataan dari pejabat yang berwenang dan surat keterangan atau berita acara dari pejabat yang berwajib Uang duka tewas diberikan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang, setelah ada persetujuan atau dengan memperhatikan pertimbangan teknis Kepala BAKN

10 KELENGKAPAN ADMINISTRASI PERSETUJUAN UANG DUKA TEWAS Surat Pengantar DAN Nota Usul tentang Pemberian Uang Duka Tewas; SK Kenaikan pangkat anumerta, serta Perincian Gaji

11 III. PERTIMBANGAN/PERSETUJUAN PEMBERIAN TUNJANGAN CACAD KARENA DINAS Dasar Hukum Surat Edaran Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor Nomor : 368/Men Kes/EB/VII/1981 : 09/SE/1981 Tanggal : 7 Juli 1981 Tentang Perawatan, Tunjangan Cacad, dan Uang Duka Pegawai Negeri Sipil

12 TUNJANGAN CACAD KARENA DINAS Cacat karena dinas adalah cacat yang disebabkan oleh kecelakaan karena dinas atau sakit karena dinas. Kecelakaan karena dinas adalah kecelakaan yang terjadi a. dalam dan karena menjalankan tugas kewajiban, atau b. dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas, atau c. karena perbuatan anasir yang tidak bertanggungjawab ataupun sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu. Sakit karena dinas adalah sakit yang diderita sebagai akibat langsung dari pelaksanaan tugas. PNS yang oleh Tim Penguji Kesehatan (TPK) dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri,yang disebabkan cacad karena dinas, berhak menerima tunjangan cacad diatas pensiun yang berhak diterima. Cacad karena dinas harus dibuktikan dengan surat pernyataan dari pejabat yang berwenang dan surat keterangan atau berita acara dari pejabat yang berwajib.

Besarnya tunjangan cacat 30% s/d 70 % sesuai dengan kehilangan fungsi dari organ tubuh. Tunjangan cacad diberikan dengan Surat Keputusan Pejabat yang berwenang setelah ada persetujuan/pertimbangan teknis dari Kepala BKN SK Tunjangan cacad diatur secara terpisah dari SK Pensiun Tunjangan Cacad dimuat dalam Daftar Pembayaran Pensiun (DAPEM) bulanan yang bersangkutan dan dibayarkan bersamaan dengan pembayaran pensiunnya Tunjangan Cacad tidak dapat diwariskan

BAHAN KELENGKAPAN PERTIMBANGAN/PERSETUJUAN TUNJANGAN CACAT KARENA DINAS Surat Pengantar dari PPK; Foto copy sah SK CPNS dan SK PNS; SK Kenaikan pangkat terakhir; Visum et Repertum; Laporan dari Kepolisian (BAP Kecelakaan); Laporan pimpinan unit kerjanya (Kronologis); Surat keterangan dari Tim Penguji Kesehatan (tentang jenis cacad); Surat Pernyataan cacad karena Dinas dari Instansi. 13

14 IV. PENETAPAN PERUBAHAN TANGGAL LAHIR/NAMA Tentang Usia Pegawai Negeri Sipil ( Pasal 10 UU Nomor 11 Tahun 1969) Usia Pegawai Negeri untuk penetapan hak atas pensiun ditentukan atas dasar tanggal kelahiran yang disebut pada pengangkatan pertama sebagai Pegawai Negeri menurut buktibukti yang sah. Apabila mengenai tanggal kelahiran itu tidak terdapat buktibukti yang sah, maka tanggal kelahiran atas umur pegawai ditetapkan berdasarkan keterangan dari pegawai yang bersangkutan pada pengangkatan pertama itu, dengan ketentuan bahwa tanggal kelahiran atau umur termaksud kemudian tidak dapat diubah lagi untuk keperluan penentuan hak atas pensiun pegawai.

15 N A M A Berdasarkan Staatsblad Tahun 1923 No.526 Jo.Staatsblad Tahun 1927 No.564, perubahan/penambahan nama seorang PNS hanya dapat dilakukan dengan keputusan Gubernur KDH Tingkat I/ Bupati/ Walikota Madya Kepala daerah Tingkat II. (Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002) Untuk kepentingan Tata Usaha Kepegawaian, perubahan / penambahan nama yang telah ditetapkan dengan keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I/Bupati/Walikota Madya Kepala Daerah Tingkat II sebagaimana dimaksud di atas, masih perlu ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang dari instansi tempat bekerja Pegawai Negeri Sipil yang berlaku. Berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2006 jo. Undang- Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan Pasal 52 :

Pencatatan perubahan nama dilaksanakan berdasarkan penetapan pengadilan negeri tempat pemohon Pencatatan perubahan nama sebagaimana dimaksud wajib dilaporkan oleh Penduduk kepada Instansi Pelaksanan yang menerbitkan akta Pencatatan Sipil paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya salinan penetapa pengadilan negeri oleh penduduk Berdasarkan laporan sebagaimana tersebut diatas, Pejabat Pencatatan Sipil membuat catatan pinggir pada register akta Pencatatn Sipil dan kutipan Akta Pencatatan Sipil

PERMASALAHAN TANGGAL LAHIR/NAMA NO ALASAN PERBEDAAN PERTIMBANGAN PENGAJUAN USUL ANTISIPASI YANG DILAKUKAN 1. Ketidaktahuan Pegawai (SK CPNS,dst beda tidak segera dilaporkan) PNS ybs akan memasuki BUP (langsung ke Dir SKK / dr Dir Pensiun) Pengecekan kebenaran data setiap kali menerima SK mulai SK CPNS, dst. Apbila terjadi perbedaan segera dilaporkan ke pengelola kepegawaian 2. Pengelola kepegawaian instansi kurang teliti Baru diketahui & diusulkan sebelum KP, bahkan sd sebelum pensiun (langsung ke Dir SKK/ dr Dir KP) Pengecekan kebenaran data setiap kali memproses SK mulai SK CPNS, dst. Apabila ditemukan kesalahan segera dilakukan perbaikan 3. Setelah ada SAPK, konversi NIP beda Untuk penyelesaian KP dan / pensiun secara online tidak dapat diupdate (langsung ke Dir SKK/ dr Dir INKA) Apabila terjadi perbedaan data segera koordinasikan dengan BKN Pusat /Kanreg BKN 4. Adanya Putusan Pengadilan yang menetapkan tanggal lahir / nama PNS beda dengan data kepegawaian 5. Kesengajaan PNS merubah data supaya BUP lebih lama (asli ijazah dan SK CPNS banyak yg dicoret, dirubah) Agar ditetapkan tanggal lahir / nama sesuai dengan putusan pengadilan (PNS lebih banyak diuntungkan) Ketika akan BUP data beda sehingga proses SK pensiun terhambat Ketelitian pengelola kepegawain dan juga BKN untuk mengecek apakah putusan pengadilan tersebut secara substansi sudah sesuai dengan data kepegawaian yang ada Ketelitian pengelola kepegawain untuk mengecek kebenaran data, sering terjadi ybs harus mengembalikan gaji

KELENGKAPAN USUL PERBAIKAN NAMA/ TANGGAL LAHIR Surat pengantar Asli ijazah yang digunakan sebagai dasar pengangkatan CPNS Asli SK CPNS Asli SK PNS Asli SK KP pertama dan SK KP terakhir Foto copy sah Karpeg Asli/Foto copy penetapan pengadilan atas perubahan nama Asli pengakuan nama dari Gubernur/Bupati/ Walikota 16

V. PENGANGKATAN PNS BAGI CPNS YANG MENJALANI MASA PERCOBAAN LEBIH DARI DUA TAHUN DASAR HUKUM : PP 98 tahun 2000 tentang Pengadaan PNS sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 11 tahun 2002 dan Keputusan Kepala BKN Nomor 11 tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaannya Peraturan Kepala BKN Nomor 38 Tahun 2003 CPNS yang menjalankan masa percobaan lebih dari 2 tahun dan telah memenuhi syarat, tetapi karena sesuatu sebab belum diangkat menjadi PNS hanya dapat diangkat menjadi PNS apabila alasannya bukan karena kesalahan yang bersangkutan dan terlebih dahulu harus melalui persetujuan Kepala BKN 17

Bahan Kelengkapan : 1. Nota usul sebagaimana contoh dalam lampiran I Surat Keputusan Kepala BKN Nomor 38 Tahun 2003 tanggal 1 September 2003; 2. Foto copy sah SK Pengangkatan CPNS; 3. Foto copy sah Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan; 4. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari DPT/TPK; 5. Foto copy sah surat pernyataan melaksanakan tugas; 6. Foto copy sah DP-3 dua tahun terakhir 18

Akhirnya... LKMD (Lebih Kurangnya Mohon Dimaafkan) Buah durian dari kekasih Sekian.. Terima kasih Semoga bermanfaat bagi kita semua dan... WASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH