IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Topografi Kota Bandar Lampung sangat beragam, mulai dari dataran pantai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dan sandang demi kesejahteraan manusia. Untuk mewujudkan kesejahteraan

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan sebuah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kebudayaan serta kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan dan lingkungan hidup merupakan dua hal yang tidak dapat

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata.

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

PARTURAN DAERAH KABUPTEN TANGGAMUS NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung adalah

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA TASIKMALAYA,

Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a) Kondisi Grafis Kota Bandar Lampung

STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN HIDUP. Bagian Kesatu Kedudukan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KELURAHAN.

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini. Selama ini air seperti halnya udara telah dianggap oleh manusia sebagai

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA SURAKARTA,

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 18 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Bukit Sukamenanti Topografi Kota Bandar Lampung sangat beragam, mulai dari dataran pantai sampai kawasan perbukitan hingga bergunung, dengan ketinggian permukaan antara 0 m sampai 700 m daerah dengan topografi perbukitan hinggga bergunung membentang dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur. Topografi tiap-tiap wilayah di Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut: Wilayah pantai terdapat disekitar Teluk Betung dan Panjang dan pulau di bagian Selatan Wilayah landai atau dataran terdapat disekitar Kedaton dan Sukarame di bagian Utara Wilayah perbukitan terdapat di sekitar Telukbetung bagian Utara Wilayah dataran tinggi dan sedikit bergunung terdapat disekitar Tanjung Karang bagian Barat yaitu wilayah Gunung Betung, Sukadana Ham, dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok di bagian Timur. Dilihat dari ketinggian yang dimiliki, Kecamatan Kedaton dan Rajabasa merupakan wilayah dengan ketinggian paling tinggi dibandingkan dengan

53 kecamatan-kecamatan lainnya yaitu berada pada ketinggian maksimum 700 mdpl. Sedangkan Kecamatan Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Panjang memiliki ketinggian masing-masing hanya sekitar 2 5 mdpl atau kecamatan dengan ketinggian paling rendah/minimum dari seluruh wilayah di Kota Bandar Lampung. Sebagian wilayah Kota Bandar Lampung merupakan perbukitan, yang diantaranya yaitu: Gunung Kunyit, Gunung Mastur, Gunung Bakung, Gunung Sulah, Gunung Celigi, Gunung Perahu, Gunung Cerepung, Gunung Sari, Gunung Palu, Gunung Depok, Gunung Kucing, Gunung Banten, Gunung Sukajawa, Bukit Serampok, Jaha dan Lereng, Bukit Asam, Bukit Pidada, Bukit Balau, gugusan Bukit Hatta, Bukit Cepagoh, Bukit Kaliawi, Bukit Palapa I, Bukit Palapa II, Bukit Pasir Gintung, Bukit Kaki Gunung Betung, Bukit Sukadana ham, Bukit Susunan Baru, Bukit Sukamenanti, Bukit Kelutum, Bukit Randu, Bukit Langgar, Bukit Camang Timur dan Bukit Camang Barat. Bukit Sukamenanti merupakan salah satu bukit di Bandar Lampung yang mengalami kerusakan. Bukit Sukamenanti berada di Kelurahan Sukamenanti, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung. Bukit Sukamenanti memiliki ketinggian sekitar 800 m diatas permukaan laut. Saat ini, kerusakan yang terjadi di Bukit Sukamenanti mencapai 50 persen.

54 Gambar 1 Kondisi Bukit Sukamenanti Sumber: Dokumentasi Bukit Sukamenanti, Walhi Lampung 2014 Pengelolaan Bukit Sukamenanti dilakukan oleh pihak swasta. Kepemilikan lahan penambangan di Bukit Sukamenanti dimiliki oleh Bapak Loko Marso, yang juga merupakan warga Sukamenanti. Saat ini, terdapat sekitar 160 kepala keluarga yang menggantungkan pekerjaannya sebagai penambang si Bukit Sukamenanti. Sebelum penambangan di Bukit Sukamenanti dihentikan oleh pemerintah pada tahun 2014, terdapat lima titik penambangan disekitar Bukit Sukamenanti yang menggunakan alat berat. Saat ini penambangan dilakukan dengan cara manual dengan adanya dispensasi dari Walikota Bandar Lampung. Aktivitas penambangan yang dilakukan di Bukit Sukamenanti merupakan pemerataan lahan yang nantinya akan dijadikan wilayah perumahan. Sejauh ini aktivitas penambangan di Bukit Sukamenanti mengakibatkan kerusakan jalan di sekitar bukit dan debu yang diakibatkan proses penambangan.

55 B. Gambaran Umum Badan Pengelolaaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) Bandar Lampung 1. Profil Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) Kota Bandar Lampung Badan Pengelolaaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) Kota Bandar Lampung yang sebelumnya bernama Bapedalda merupakan instansi teknis pemerintah Kota Bandar Lampung yang mempunyai tugas, pokok dan fungsi sesuai dengan namanya membidangi masalah lingkungan yang berada di Kota Bandar Lampung. 2. Visi Dan Misi Visi BPPLH Kota Bandar Lampung mewujudkan masyarakat yang sadar lingkungan dan keselarasan pemanfaatan sumber daya alam dengan fungsi lingkungan hidup secara berkelanjutan. Misi a. Melaksanakan penataan dan pengendalian lingkungan hidup b. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup c. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan d. Melaksanakan konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam lingkungan hidup e. Meningkatkan aksesbilitas informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup f. Mendorong optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup

56 g. Meningkatkan fungsi kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup 3. Tugas Pokok dan Fungsi Susunan organisasi Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung terdiri dari : a. Kepala Badan Kepala BPPLH mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup, sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan kebijakan yang diberikan walikota. b. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang kesekretariatan. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada kepala badan. Sekretariat mempunyai fungsi : 1) Pengelolaan urusan penyusunan program, monitoring dan evaluasi; 2) Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian; 3) Pengelolaan urusan keuangan; 4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan diberikan oleh atasan Sekretariat terdiri dari : a) Sub Bagian Penyusunan Program, Monitoring dan Evaluasi Sub Bagian Penyusunan Program, Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas:

57 1) Menghimpun dan menyusun program kegiatan 2) Melaksanakan monitoring kegiatan 3) Menghimpun dan menyusun laporan kegiatan 4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas: 1) Melakukan pengelolaan dan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan dinas, melaksanakan urusan rumah tangga, pengelolaan sarana dan prasarana, hubungan masyarakat, urusan hukum dan menyiapkan rapat badan. 2) Melakukan pengelolaan dan pelaporan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana pegawai, mutasi, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai. 3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. c) Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas: 1) Melakukan pengelolaan urusan administrasi keuangan yang meliputi urusan penyusunan anggaran badan, administrasi gaji, administrasi perjalanan dinas 2) Menyusun pembukuan, pertanggungjawaban keuangan dan pelaporannya 3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

58 c. Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang pengawasan, pengendalian daa penegakan hukum lingkungan yang meliputi pelaksanaan teknis, pembinaan, koordinasi pengawaan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta pembinaan dan penegakan hukum lingkungan. Bidang pengawasan, pengendalian dan penegakan hukum dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala BPPLH. Bidang pengawasan pengendalian dan penegakan hukum dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi : 1) Penyusunan kebijakan teknis dalam pengawasan dan pengendalian pencemaran serta kerusakan lingkungan hidup; 2) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dalam pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan lingkungan hidup; 3) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, monitoring dalam pengawasan pengenalian kerusakan lingkungan hidup; 4) Penyusunan kebijakan teknis penegakan hukum lingkungan hidup; 5) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, monitoring dalam penegakan hukum lingkungan hidup; Bidang Pengawasan, Pengendalian, dan Penegakan Hukum terdiri dari Sub bidang pengawasan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

59 a) Sub bidang pengawasan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup Sub bidang pengawasan, pengendalian pencemaran dan kerusakanlingkungan hidup mempunyai tugas : 1) Menyiapkan bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dalam pengawasan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta pengelolaan limbah dan bahan B3 2) Menyusun kebijakan teknis pengawasan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta pengelolaan limbah dan bahan B3 3) Melaksanakan koordinasi, pembinaan, pengawasan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta pengelolaan limbah dan bahan B3 4) Menindaklanjuti laporan terjadinya pencemar, kerusakan lingkungan hidup 5) Menindaklanjuti hasil pengawasan lapangan untuk pelaksanaan sanksi atas pelanggaran yang terjadi sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku 6) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan sub bidang pengawasan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup 7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

60 b) Sub bidang pembinaan dan penegakan hukum lingkungan hidup Sub bidang pembinaan dan penegakan hukum lingkungan hidup mempunyai tugas : 1) Menyiapkan bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dalam penegakan hukum lingkungan hidup 2) Menyusun kebijakan teknis penegakan hukum lingkungan hidup 3) Melaksanakan koordinasi, pembinaan, penegakan hukum lingkungan hidup 4) Melaksanakan sosialisasi/penyuluhan hukum lingkungan 5) Melaksanakan penyidikan kasus lingkungan hidup dan penyelesaian sengketa lingkungan hidup 6) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan sub bidang pembinaan dan penegakan hukum 7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Masing-masing sub bidang dipimpin oleh seorang kepala sub bidang yang dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. d. Bidang Penataan dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang penataan dan pemanfaatan lingkungan hidup meliputi pelaksanaan teknis, koordinasi penataan dan pemanfaatan lingkungan hidup. Bidang penataan dan pemanfaatan lingkungan hidup dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepala BPPLH.

61 Dalam melaksanakan tugasnya bidang penataan dan pemanfaatan lingkungan hidup mempunyai fungsi : 1) Penyusunan kebijakan teknis penataan lingkungan hidup 2) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monitoring penataan lingkungan hidup 3) Penyusunan kebijakan teknis pemanfaatan lingkungan 4) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monitoring pemanfaatan lingkungan hidup Bidang Penataan dan Pemanfaatan Lingkungan hidup terdiri atas: a. Sub bidang penataan lingkungan hidup Sub bidang penataan lingkungan hidup mempunyai tugas: 1) Menyiapkan bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dalam penataan lingkungan hidup. 2) Menyusun kebijakan teknis penataan lingkungan hidup. 3) Melaksanakan koordinasi, pembinaan dalam penataan lingkungan hidup. 4) Menyiapkan bahan kebijakan teknis, koordinasi dalam pembinaan, penerapan, penilaian, evaluasi, pengkajian teknis, AMDAL dan UKL/UPL. 5) Menyusun kebijakan teknis AMDAL dan UKL/UPL dalam rangka penataan lingkungan hidup. 6) Melaksanakan koordinasi, pembinaan, penerapan, penilaian, evaluasi pengkajian teknis AMDAL dan UKL/.UPL.

62 7) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan penataan lingkungan hidup serta AMDAL dan UKL/UPL. 8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. b. Sub bidang pemanfaatan lingkungan hidup Sub bidang pemanfaatan lingkungan hidup mempunyai tugas : 1) Menyiapkan bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dalam pemanfaatan lingkungan hidup. 2) Menyusun kebijakan dalam pemanfaatan lingkungan hidup. 3) Melaksanakan koordinasi, pembinaan dalam pemanfaatan lingkungan hidup. 4) Menyusun petunjuk teknis perizinan dibidang lingkungan hidup. 5) Melaksanakan koordinasi, pembinaan perizinan dibidang lingkungan hidup. 6) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pemanfaatan lingkungan hidup dan perizinan dibidang lingkungan hidup. 7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. Masing-masing sub bidang dipimpin oleh seorang kepala sub bidang yang dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada kepala bidang penataan dan pemanfaatan lingkungan hidup.

63 e. Bidang Konservasi dan Mitra Lingkungan Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang konservasi sumber daya alam dan mitra lingkungan hidup meliputi pelaksanaan teknis, pembinaan, koordinasi, konservasi, rehabilitasi lingkungan hidup dan mitra lingkungan. Bidang konservasi dan mitra lingkungan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepaala BPPLH. Dalam melaksanakan tugasnya bidang konservasi dan mitra lingkungan mempunyai fungsi : a) Penyusunan kebijakan teknis dalam konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam dan lingkungan hidup b) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, monitoring konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengembangan mitra lingkungan c) Penyusunan kebijakan teknis pengembangan mitra lingkungan hidup d) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, monitoring pengambangan mitra lingkungan Bidang konservasi dan mitra lingkungan terdiri atas : a. Sub bidang konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam Sub bidang konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam mempunyai tugas :

64 1) Menyiapkan bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dalam konservasi dan rehabilitasi sumber dya alam serta lingkungan hidup. 2) Menyusun kebijakan teknis konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. 3) Melaksanakan koordinasi, pembinaan dalam konsevasi dan rehabilitasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. 4) Menghimpun data untuk pengembangan kawasan konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. 5) Melaksanakan pengembangan kawasan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. 6) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sub bidang konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam. 7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan b. Sub bidang mitra lingkungan Sub bidang mitra lingkungan mempunyai tugas : 1) Menyiapkan bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dalam pengembangan potensi kemitraan antara pemerintah dengan lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, tokoh mayarakat dan dunia pendidikan. 2) Menyusun kebijakan teknis pengembangan potensi kemitraan antara pemerintah dengan lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, tokoh mayarakat dan dunia pendidikan.

65 3) Melaksanakan koordinasi, pembinaan dalam pengembangan potensi kemitraan antara pemerintah dengan lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, tokoh mayarakat dan dunia pendidikan. 4) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sub bidang sosial budaya dan mitra lingkungan. 5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Masing-masing sub bidang dipimpin oleh seorang kepala sub bidang yang dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada kepala bidang konservasi dan mitra lingkungan. f. Bidang Pertambangan dan Energi Bidang ini mempunyai tugas melaksankan sebagian tugas badan dibidang pertambangan dan energi meliputi pelaksanaan teknis, pembinaan, koordinasi, penelitian dan pengembangan serta pengusahaan pertambangan dan energi. Bidang pertambangan dan energi dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada kepaala BPPLH. Dalam melaksanakan tugasnya bidang pertambangan dan energi mempunyai fungsi : a) Penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan pertambangan dan energi b) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, penelitian dan pengembangan pertambangan dan energi

66 c) Penyusunan kebijakan teknis pengusahaan pertambangan dan energi d) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan monitoring pengusahaan pertambangan dan energi Bidang pertambangan dan energi terdiri atas : a. Sub bidang penelitian dan pengembangan pertambangan dan energi Sub bidang penelitian dan pengembangan pertambangan dan energi mempunyai tugas : 1) Menyiapkan bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dalam penelitian dan pengembangan sumber daya mineral dan energi non migas diluar radio aktif 2) Menyusun kebijakan teknis penelitian dan pengembangan sumber daya mineral dan energi non migas diluar radio aktif 3) Melaksanakan koordinasi dan pembinaan pengembangan sumber daya mineral dan energi non migas diluar radio aktif 4) Menghimpun dan mengolah data potensi pertambangan dan energi serta air bawah tanah 5) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sub bidang penelitian, pengembangan pertambangan dan energi 6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan b. Sub bidang pengusahaan pertambangan dan energi Sub bidang pengusahaan pertambangan dan energi mempunyai tugas :

67 1) Menyiapkan bahan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dalam pengusahaan pertambangan dan energi 2) Menyusun kebijakan teknis dibidang pengusahaan pertambangan dan energi 3) Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan monitoring dalam pengusahaan pertambangan dan energi 4) Memberikan rekomendasi bidang pertambangan dan energi 5) Menyusun petunjuk teknis perizinan dibidang pertambangan dan energi 6) Melaksanakan penetapan royalty pertambangan dan pajak mineral bukan logam dan batuan dan air bawah tanah 7) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perizinan dan pengusahaan dibidang pertambangan dan energi 8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan g. Unit Pelaksana Teknis Sampai saat ini Unit Pelaksana Teknis yang telah dibentuk adalah Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan Hidup berdasarkan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 41 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboraturium Lingkungan Hidup pada Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung. UPT tersebut mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau teknis penunjang dibidang pengujian parameter kualitas

68 lingkungan hidup, kalibrasi, pemeliharaan alat, sarana dan prasarana laboratorium. Dalam menjalankan tugasnya UPT Lab Lingkugan hidup mempunyai fungsi : a. Perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi kebijakan teknis dibidang pengujian parameter kualitas lingkungan hidup dan/atau kalibrasi b. Perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi pemeliharaan alat, sarana dan prasarana laboratorium c. Perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi pengelolaan dan penyajian data dan bank data kualitas lingkungan d. Perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi pembuatan bahan acuan standar, sertifikasi dan bahan uji parameter kualitas lingkungan e. Pelaksanaan kerjasama penelitian dibidang lingkungan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan sesuai dengan tugas dan fungsinya Susunan organisasi dan UPT Laboratorium lingkungan terdiri dari kepala UPT, Kepala sub bagian tata usaha dan Kelompok jabatan fungsional. Kepala UPT bertanggung jawab kepada kepala BPPLH Kota Bandar Lampung.

69 C. Gambaran Umum Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Daerah Lampung 1. Profil Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Daerah Lampung Walhi didirikan pada 15 Oktober 1980 sebagai reaksi dan keprihatinan atas ketidakadilan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan sumber-sumber kehidupan, sebagai akibat dari paradigma dan proses pembangunan yang tidak memihak keberlanjutan dan keadilan. Walhi merupakan forum kelompok masyarakat sipil yang terdiri dari organisasi non-pemerintah (LSM/Ornop/NGO), Kelompok Pecinta Alam (KPA) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Walhi Lampung didirikan pada tanggal 15 Oktober 1991, saat ini memiliki 14 Lembaga anggota dan 5 anggota individu. Walhi Lampung merupakan organisasi publik yang mandiri dan tidak berorientasi laba. Walhi Lampung membuka keanggotaan baik yang berasal dari organisasi maupun individu. Walhi Lampung juga membuka diri bagi setiap orang untuk bergabung menjadi sahabat Walhi untuk bersama-sama melakukan pembelaan dan penyelamatan lingkungan hidup. Secara nasional Walhi ada di 28 propinsi di Indonesia. Semua menjalankan forumnya dengan independen, termasuk pendanaan dan pengelolaannya. Di tingkat nasional, Eksekutif Nasional berperan sebagai koordinator dan dan fasilitator dalam aktifitas nasional dan internasional. Di tingkat internasional, Walhi berkampanye melalui jaringan Friends of the Earth Internasional yang beranggotakan 71 organisasi akar rumput di 70 negara, 15 organisasi afiliasi, dan lebih dari 2 juta anggota individu dan pendukung di seluruh dunia.

70 2. Visi dan Misi Walhi Visi Mewujudkan kedaulatan Rakyat atas sumber sumber kehidupan yang adil dan berkelanjutan. Misi 1. Menjadikan Walhi sebagai organisai publik yang berjuang demi kepentingan publik agar mendapat dukungan dari masyarakat luas. 2. Walhi Lampung harus tetap menjadi motor gerakan lingkungan hidup dengan terus mengawal serta merespon isu lingkungan hidup yang cenderung merusak untuk terus melakukan perlawana perlawan serta memberikan solusi agar terbangunya sebuah tatanan kehidupan yang berkelanjutan. 3. Mendorong lahirnya sebuah kebijakan yang berpihak kepada kepintingan lingkungan hidup 4. Melakukan penggalangan/pengorganisiran kepada generasi muda untuk terlibat akif dalam upaya ikut serta dalam penyelamatan Lingkungan Hidup 5. Mendorong percepatan akses kelola rakyat atas sumber daya alam khusunya sumberdaya hutan. 3. Struktur Kepengurusan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung DEWAN DAERAH 1. Firman Seponada, SE (Ketua) 2. Aliyan Setiadi, SH (Anggota) 3. Indra Firsada, SH, MH (Anggota)

71 4. Panji Iqbal Putra (Anggota) EKSEKUTIF DAERAH 1. Direktur Eksekutif : Hendrawan 2. Manajer Administrasi dan Keuangan : Ririn Indah Yani 3. Manajer Pendidikan dan keorganisasian : Heri Maryanto 4. Manajer Advokasi dan Kampaye : Irfan Tri Musri 5. Staff Advokasi dan Kampaye : Karnadi 6. Staff Sekretariatan : Mulyadi Sofiyan A. Lembaga Anggota Walhi Lampung 1) LBH Bandar Lampung 2) KBH Lampung 3) PBHI Lampung 4) WANACALA 5) KAWAN TANI 6) PKBI 7) ELSAPA 8) YASHADANA 9) ELSAPA 10) MATALA LAMPUNG 11) MAPALA UNILA 12) MASAPALA AKL 13) POLTAPALA 14) MAPALA ARDENSWARI B. Anggota Individu 1) Firman Seponada 2) Edison 3) Dedi Damhudi 4) Abdulah Sani 5) Hanafi Sampurna