SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-) PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA /0/0
CONTOH PERHITUNGAN NORMA ABSOLUT SKALA 00 DENGAN Z SKOR b. Menggunakan Z skor Z X M SD X = nilai yang diperoleh siswa tertentu M = mean ideal SD = standar deviasi Contoh: salah satu siswa dapat skor Z Z Z 0, /0/0
NORMA RELATIF a. Langkah-langkah. Mencari Mean Aktual (MA) dengan rumus statistik. Mencari SD Aktual (SDA) dengan rumus statistik. Membuat pedoman konversi, seperti Norma Absolut Dapat juga menggunakan rumus Persentil (Buku Statistik) P cfb N fp x00 P = Persentil, cfb = jml freq yg mendapat skor di bawah skor yg akan dicari persentilnya, fp = jml freq yg mendapat skor sama dg skor yg akan dicari persentilnya, N = subjek b. Contoh data: Hasil Ujian Akhir Smester 6 7 7 0 0 6 0 7 Konversikan ke skala,,, dan 00!!! /0/0
Contoh Norma Relatif Skala Mean Aktual dari data di slide adalah : 6, X M N 6 M M 6, SD Aktual dari data di slide adalah :, 0 (SD = 6, : =,0) Pedoman Konversi: M +, SD = 6, +, x,0 =,7 M + 0, SD = 6, + 0, x,0 =,7 M - 0, SD = 6, - 0, x,0 = 0,7 M -, SD = 6, -, x,0 =,7 A B C D E Untuk skala,, dan seterusnya langkah-langkahnya sama seperti di atas, yang berbeda hanya pedoman konversi /0/0
KUALITAS TES YANG BAIK A. Validitas C. Tingkat Kesukaran B. Reliabilitas D. Daya Pembeda A. VALIDITAS. Pengertian Suatu alat ukur dikatakan valid jika dapat mengukur secara tepat apa yang seharusnya diukur. Contoh: Termometer suhu badan, Barometer tekanan udara, dsb.. Jenis Validitas a. Content Validity c. Construct Validity b. Predictive Validity d. Concurent Validity /0/0
a. Content Validity (Validitas Isi) Materi atau bahan yang diteskan sesuai dengan isi kurikulum. Untuk menilai apakah suatu tes memiliki validitas isi atau tidak dapat dilakukan dengan cara membandingkan materi tes dengan analisis rasional terhadap bahan/materi yang ada pada kurikulum /0/0 6
b. Predictive Validity (Validitas Ramalan) Ketepatan tes ditinjau dari kemampuan tes tersebut untuk meramalkan prestasi yang dicapai kemudian. Misalnya tes hasil belajar dikatakan mempunyai validitas ramalan yang tinggi jika hasil yang dicapai anak dalam tes tersebut benar-benar dapat meramalkan sukses tidaknya anakanak dalam pelajaran yang akan datang. Cara yang dipergunakan adalah mencari korelasi antara nilainilai yang dicapai oleh anak-anak dalam tes tersebut dengan nilai-nilai yang dicapainya kemudian. Secara statistik dapat menggunakan rumus korelasi product moment sbb: {(N. X N. XY - ( X) ( Y) - (X) }{N. Y - ( Y) } /0/0 7
c. Construct Validity (Validitas Susunan) Ketepatan tes dilihat dari susunannya. Misalnya tes matematika soal harus dibuat ringkas, benar-benar mengukur kecakapan mateatika, bukan mengukur kemampuan bahasa dg bahasa yang panjang Untuk mengetahui kita dapat membandingkan susunan tes tersebut dengan syarat-syarat penyusunan tes yang baik. Jika tes tersebut telah disusun dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan berarti tes tersebut memenuhi syarat construct validity. /0/0
d. Concurent Validity (Validitas Bandingan) Ketepatan tes dilihat dari korelasinya terhadap kecakapan yang dimiliki saat ini secara riil. Caranya mengkorelasikan hasil riil yang diperoleh saat ini dengan tes sejenis yang sudah standar Rumus yang digunakan seperti pada slide sebelumnya atau dengan rumus pendek sbb: ( x xy )( y ) Menggunakan simpangan baku (SD) x = X - X /0/0
Catatan Validitas ramalan dan validitas bandingan sering disebut Validitas Empiris (Empirical Validity), karena didasarkan atas perhitungan secara empiris. Validitas isi dan validitas susunan disebut juga validitas rasional (Logical Validity), sebab pengujian terhadap validitas ini didasarkan pada analisis rasional. /0/0 0
Contoh mencari validitas butir soal No. X Y X Y X Y 66 6 66 67 67 60 600 60 7 60 66 6 66 6 0 600 0 7 6 7 6 0 06 0 7 6 7 0 7 6 0 0 6 76 6 6 6 6 6 6 6 JML 0 7677 60 Keterangan X = skor butir soal nomor yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba Y = skor total seluruh butir soal yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba Atau X = hasil tes riil saat ini Y = tes yang standar /0/0
Dari data pada tabel di atas dimasukkan ke dalam rumus r xy [NX ( X) x60 ()(0) [x () NXY ( X)( Y) ][NY ( Y) ][x7677 (0) 00 [67 ][077 06] 6 [][6] ] ] 6 60 6 67,660 0,606 /0/0
Hasil dari perhitungan tersebut = 0,606 Untuk mengetahui apakah hasil tersebut signifikan atau tidak, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment pada taraf signifikansi %. Jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka hasilnya signifikan berarti butir soal nomor tes tersebut adalah valid. Berikut ini cuplikan sebagian dari tabel r Product Moment N TS % N TS % s.d. 0,7, dst 0, 0, 0, 0, 0, 6 0,7 0, 7 0, 6 0, 0,6 7 dst. 0,,dst. Ternyata r hitung : 0,606 lebih kecil dari r tabel : 0, Jadi butir soal tes nomor tersebut tidak valid /0/0
Contoh mencari validitas butir soal No. X Y X Y XY 6 Keterangan 6 0 0 0 7 0 0 6 00 6 0 0 0 X = skor butir soal nomor 6 yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba 7 0 0 6 0 7 00 6 00 0 6 0 7 Y = skor total seluruh butir soal yang diperoleh oleh seluruh subjek uji coba 6 6 6 7 0 00 0 0 7 0 0 JML 0 0 /0/0
B. RELIABILITAS TES. Pengertian Suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan hasil-hasil yang mantap dan konsisten (tetap).. Cara mencari reliabilitas a. Teknik Belah Dua, hasil tes dibagi dua kelompok item ganjil jil dan kelompok item genap, hasilnya dikorelasikan menggunakan rumus seperti pada slide sebelumnya,dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown. b. Teknik Bentuk Paralel, dua jenis tes yg identik diberikan secara berturut-turut, hasilnya dikorelasikan. c. Teknik Ulangan, tes dua kali waktu berbeda, hasilnya dikorelasikan. ( x xy )( y Product Moment ) r x ( r r xy xy Spearman Brown ) /0/0
Contoh mencari relibilitas butir soal Split - Half No. Nama Butir soal/item Ganjil Skor 6 7 0 Total butir soal Ganjil A B 0 C 0 D E 6 F 0 0 7 G H 0 0 I 0 J K 0 L 0 0 M N O 0 0 6 P 7 Q 0 R 0 /0/0 6
Contoh mencari reliabilitas split-half No. Nama Butir soal/item Genap Skor 6 7 0 Total Nomor Genap A 0 0 B C 0 D E 0 0 0 6 F 7 G H 0 0 I 0 0 J K 0 0 L M 0 N 0 O 6 P 7 Q R 0 0 /0/0 7
Contoh mencari reliabilitas split-half No. X Y X Y XY 6 6 6 0 6 X = skor kelompok butir soal belahan ganjil 6 0 Y = skor kelompok butir soal balahan genap 7 6 0 0 6 6 0 6 0 6 7 6 0 6 JML 77 7 /0/0
Dari data pada tabel di atas dimasukkan ke dalam rumus [ NX x (77)(7) [x (77) 77 ][x (7) [6 ][ 6] 7 [0][7] 7 607 7, 0,0 NXY ( X )( Y ) ( X ) ][ NY ( Y ) ] Untuk selanjutnya hasil tersebut dianalisis dengan rumus Spearman Brown sbb: r x ( r r xy xy ) ] /0/0
Untuk selanjutnya hasil tersebut dianalisis dengan rumus Spearman Brown sbb: r r r r x ( r x (,,0 0,7 r xy xy ) 0,0 0,0) Dari hasil r hitung dikonsultasikan tabel r Ternyata r hitung lebih besar dari r tabel ( 0,7 > 0,6 ), berarti signifikan. Dapat disimpulkan bahwa item tes tersebut adalah reliabel. /0/0 0