BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH FASILITAS DAN HARGA TIKET TEHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG OBYEK WISATA UMBUL PENGGING TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. taman rekreasi, dengan fasilitas-fasilitas lainnya meliputi water boom,

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tempat wisata untuk mengembangkan diri. Melalui suatu atraksi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. satu di Medan. Kota Medan memiliki objek wisata yang bernilai lebih di mata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara merupakan Provinsi yang terletak di pulau Sumatera

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin ketat yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. hiburan, industri dan sebagainya. Karena itu sudah jarang terlihat ada lahan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang akan selalu berusaha untuk terus memenuhi kebutuhannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata di Indonesia semakin tumbuh dan berkembang. Industri

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

BAB I PENDAHULUAN. wisata. Pariwisata merupakan bagian dari wisata yaitu segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pariwisata yang semakin pesat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. harinya dengan penuh aktivitas yang terkadang membuat stress, jenuh, penat, tegang dan rasa

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya di Indonesia merupakan fenomena yang sangat menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dapat membawa perubahan

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi.

CAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dewasa ini telah masuk dalam era baru, dimana menonton

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan yang mencari laba atau nirlaba. Adanya kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menarik wisatawan datang ke kota ini. Selain itu Kota Bogor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengembangan kepariwisataan perlu diterapkan nilai-nilai asli

BAB I PENDAHULUAN. aspek ekonomisnya. Untuk mengadakan perjalanan wisata orang harus

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai

VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK

BAB 1 PENDAHULUAN. ataupun rohani dari kesibukan bekerja dan akitivitas lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan juga akan diikuti dengan

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan bisnis jasa restoran pada akhir-akhir ini semakin meningkat,

KAWASAN AGROWISATA DI KOPENG

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM

VIII. ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan. melibatkan masyarakat. Sehingga dengan adanya tempat wisata

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan dunia bisnis semakin ketat. Banyak

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pada waktu luang dan sesuai kehendak sendiri tanpa terjadwal. mahal harganya dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia. Sebagai ibu kota

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempunyai macam-macam kebutuhan, berjenjang dari kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. belum adanya transportasi yang memadahi. Namun sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan keuangan seseorang sangat menentukan dalam

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah jasa pelayanan penginapan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tarik pelanggan. adalah dengan mengelola citra sebuah usaha tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan kegiatan komoditas yang dibutuhkan oleh hampir setiap orang. Marpaung (2001:13) mengatakan bahwa: Dengan melaksanakan kegiatan kepariwisataan seseorang dapat meningkatkan daya kreativitas,mengurangi kejenuhan kerja, membuka wawasan mengenai suatu budaya, relaksasi, mengetahui peninggalan yang berhubungan dari suatu Bangsa, berbelanja di Negara lain, serta melakukan bisnis. Kegiatan rekreasi atau wisata digunakan sebagai sarana melepas stes. Pola dan gaya hidup masyarakat yang semakin sibuk dalam rutinitasnya, sempitnya waktu membuat banyak orang yang membutuhkan wisata untuk melepaskan ketegangan dan memperoleh suasana baru yang menyenangkan dan menghibur. Kabupaten Boyolali, khususnya daerah Pengging mempunyai beberapa obyek wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan untuk berekreasi melepas sejenak kepenatan rutinitas sehari-hari. Obyek wisata yang terletak dikawasan Pengging diantaranya Umbul pengging atau sering disebut Tirto Marto, Umbul Sungsang, Masjid Cipto Mulyo yang merupakan peninggalan Sunan Pakubuwono X, Makam RN.Ng.Yosodipura. Agro wisata air yaitu Umbul Pengging merupakan salah satu alternative pemenuhan kebutuhan akan rekreasi dan wisata. Dalam hal ini, Obyek Wisata Umbul Pengging menyediakan beberapa fasilitas seperti kolam renang yang bersih, tempat makan dan minum yang bersih, area parker yang memadai, kamar mandi yang bersih dan nyaman serta factor tambahan seperti suasana yang nyaman, lingkunagan yang bersih dan keamanan area wisata. Obyek wisata umbul pengging yang terletak di wilayah Pengging Kecamatan Banyudono Kabupaen Boyolali merupakan wisata peninggalan kerajaan Pengging. Pada zaman dahulu pemandian umbul pengging merupakan tempat bersantai para raja dan keluarganya. 1 Pemandian ini

2 dibangaun oleh Raja Kasunana Surakarta yaitu Sri Paduka Pakubuwono X. Pemandian umbul pengging dulunya tidak dibuka untuk umum, namun dengan seiring berjalannya waktu pemandian umbul pengging kini bebas dimasuki setiap pengunjung yang ingin menikmati keindahan taman dan kesejukan airnya. Obyek Wisata Umbul Pengging merupakan kawasan wisata yang memadukan antara wisata asejarah, wisata budaya, dan wisata alam dalam satu kawasan. Pengelolaan situs sejarah ini pada masa colonial dilakukan oleh Kasunana Surakarta dan sekarang tanggung jawab berada di tangan Pemerintah Kabupaten Boyolali. Pengunjung obyek wisata umbul pengging merupakan konsumen yang harus dilayani seperti seorang raja, namun bukan berarti menyerahkan segalanya kepada konsumen. Usaha memuaskan kebutuhan konsumen harus dilakukan secara menguntungkan atau win win situation yaitu kondisi dimana kedua belah pihak merasa senang atau tidak dirugikan. Menurut Tjiptono dan Chandra (2001:195) Kepuasan konsumen merupakan suatu hal yang sangat berharga demi mempertahankan keberadaan konsumennya tersebut untuk tetap berjalannya suatu bisnis atau usaha. Sedangkan kepuasan menurut Kotler dan Armstrong (2001:9) Kepuasan konsumen adalah sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan pembeli. Bila Perasaan seseorang tersebut memenuhi bahkan melebihi harapannya maka seseorang tersebut dapat dikatakan puas. Kepuasaan pengunjung obyek wisata umbul pengging setelah berekreasi di umbul penging merupakan suatu kondisi yang tercapai setelah melalui suatu proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang merupakan variabel-variabel pemasaran seperti kualitas pelayanan, Pengelola obyek wisata umbul pengging harus mempunyai kelebihan yang lain seperti penetapan harga yang kompettif, memiliki fasilitas pendukung atau kelebihan lain.biasanya konsumen yang akan membeli jasa yang ditawarkan pasti akan membandingkan-bandingkan harga, memilih layanan terbaik dan memilih penyedia jasa yang dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman dan lengkap.

3 Menurut Tjiptono (2001:184) Fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen. Fasilitas dapat pula berupa segala sesuatu yang memudahkan pengunjung dalam memperoleh kepuasan. Fasilitas merupakan sarana maupun prasarana yang penting dalam usaha meningkatkan kepuasan seperti memberi kemudahan,memenuhi kebutuhan dan kenyamanan bagi pengguna jasa. Apabila fasilitas yang disediakan sesuai dengan kebutuhan maka pengunnung akan merasa puas. Pengunjung harus dipuaskan, sebab apabila tidak puas pengunjung akan berhenti berwisata di obyek wisata umbul pengging dan memilih berwisata di obyek wisata lainya. Hal ini akan mengakibatkan penurunan penjualan dan pada gilirannya akan menurunkan laba. Pada Obyek Wisata Umbul Pengging sendiri memiliki beberapa masalah berkaitan dengan fasilitas yang disediakan yaitu meliputi kebersihan kamar mandi kurang terjaga, banyak sampah yang berserakan di sekitar kolam renang masih belum adanya hospot. Harga salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu poduk karena harga adalah salah satu dari empat bauran pemasaran atau marketing mix (4P : Product, Price, Place, Promotion ). Menurut Assuari Sofjan (2012:200) Harga adalah strategi pemasaran satu-satunya yang terkait langsung dalam menghasilkan pendapatan. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu Dinas Pariwisata karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh Dinas Pariwisata dari penjualan tiket obyek wisata umbul pengging yang memberikan jasa rekreasi berupa wahana air. Namun, keputusan mengenai harga (terutama dalam bisnis jasa) tidak mudah untuk dilakukan. Harga yang terlalu mahal akan meningkatkan laba jangka pendek akan tetapi disisi lain akan sulit dijangkau oleh konsumen dan sukar bersaing dengan kompetitor. Dalam kasus tertentu harga yang terlalu mahal akan mendapatkan protes dari lembaga konsumen bahkan akan ada campur tangan pemerintah untuk menurunkannya. Pengelola obyek wisata umbul penging memiliki beberapa masalah yang berhubungan dengan kepuasan penggunjung obyek wisata umbul

4 pengging. Seperti mahalnya tiket di pemandian umbul Pengging dikeluhkan sejumlah pengujung. Pasalnya, mahalnya tiket tidak sebanding dengan fasilitas yang disediakan oleh obyek wisata umbul pengging. Contohnya kotornya kolam yang dipenuhi dengan daun-daun kering. Pengunjung umbul pengging mengaku gatal-gatal setelah mandi di kolam tersebut. Rasa gatal tersebut diduga berasal dari daun-daunan dari phon di sepanjang kolam yang rontok dan masuk ke dalam kolam. Kotornya kolam dinilai tidak sebanding dengan harga tiket yang dinilai sangat mahal, karena tidak dilengkapi fasilitas yang memadai. Pengunjung yang masuk dikenai tarif tiket perorangan, masuk kawasan Rp 2.500, tiket motor Rp 1.000, karcis parkir Rp 1.000, dan tiket masuk kolam 2.000. Selain itu pengunjung juga mengeluhakan area parkir yang kurang luas, karena pada saat hari libur atau padusan banyak kendaraan yang harus pakir di luar kawasan wisata sebab area parkir telah dipenuhi kendaraan. http://www.timlo.net/baca/39518/masuk-habis-rp-6500-pulang-berenangmalah-gatal/ Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul PENGARUH FASILITAS DAN HARGA TIKET TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG OBYEK WISATA UMBUL PENGGING TAHUN 2015. B. Pembatasan Masalah Berdasarkan dari paparan latar belakang di atas, agar masalah yang diteliti tidak meluas maka peneliti perlu melakukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah ini sangat penting karena merupakan fokus penelitian dan kesalahan pemahaman dapat dihindarkan. Adapun pembatasan dalam masalah ini : 1. Penelitian dilakukan pada pengunjung Obyek Wisata Umbul Pengging Tahun 2015.

5 2. Sesuai dengan judul yang penelitian yang diajukan, penelitian ini hanya membahas tentang fasilitas, harga tiket dan kepuasan pengunjung obyek Wisata Umbul Pengging. 3. Kepuasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perasaan senang dan bahagia bahwa apa yang diaharapkan telah terpenuhi setelah membeli dan menggunakan produk atau jasa. Indikator Kepuasan : a. Kepuasan pelanggan keseluruhan b. Dimensi kepuasan pelanggan c. Konfirmasi harapan d. Minat pembelian ulang e. Kesediaan untuk merekomendasikan f. Ketidakpuasan pelanggan 4. Fasilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah wujud fisik yang disediakan oleh pengelola obyek wisata umbul pengging untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Indikator Fasilitas: a. Pertimbangan dan perencanaan spacial b. Perencanaan ruang c. Perlengkapan d. Tata cahaya dan warna e. Pesan-pesan seara grafis f. Unsur pendukung lainnya 5. Harga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nominal yang tertera pada tiket. Indikator Harga: a. Keterjangkauan harga b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk c. Daya saing harga d. Kesesuaian harga dengan manfaat produk C. Identifikasi Masalah 1. Banyak ditemukan sampah yang berserakan di pinggir kolam renang,kamar mandi dan kamar ganti.

6 2. Tempat parkir yang kurang memadai jika memasuki musim libur kareana padatnya pengunjung. 3. Harga tiket yang dianggap terlalu mahal oleh sebagaian pengunjung. D. Perumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Adakah berpengaruh fasilitas terhadap kepuasan pengunjung obyek wisata umbul pengging tahun 2015? 2. Adakah berpengaruh harga terhadap kepuasan pengunjung obyek wisata umbul pengging tahun 2015? 3. Adakah pengaruh fasilitas dan harga tiket terhadap kepuasan pengunjung obyek wisata umbul pengging 2015? E. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini diperlukan adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat bekerja secara terarah dalam mencapai data sampai pada pemecahan masalah. Adapun tujuan masalah penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas terhadap kepuasan pengunjung obyek wisata umbul Pengging tahun 2015. 2. Untuk mengetahui pengaruh harga tiket terhadap kepuasan penunjung obyek wisata umbul Pengging tahun 2015. 3. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas dan harga tiket terhadap kepuasan pengunjung obyek wisata umbul Pengging tahun 2015. F. Manfaat Penelitian Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut :

7 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif fasilitas dan harga tiket secara serempak terhadap kepuasan pengunjung obyek wisata umbul pengging tahun 2015. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pengelola Obyek Wisata Umbul Pengging Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengelola obyek wisata umbul pengging dalam mengambilan keputusan dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan pemasaran dan pengembangan usaha. b. Bagi Konsumen Memberikan wacana mengenai kepuasan yang dapat diperoleh konsumen dan berbagai hal yang termasuk di dalamnya berkaitan dengan upaya memaksimalkan kepuasan dalam pengunaan dan pembelian produk/jasa suatu perusahaan. c. Bagi peneliti Sebagai tambahan referensi bagi peneliti dan mereka yang memiliki perhatian terhadap masalah pemasaran, sehingga memungkinkan munculnya penelitian-penelitian lanjut yang lebih spesifik khususnya dalam hal meningkatkan kepuasan pelanggan.