BAB I PENDAHULUAN. Jika ditanya mengenai Kerajaan Arab Saudi pada saat ini maka penulis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini penulis mencoba untuk memaparkan berbagai langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perjalanan Islam di Nusantara (Indonesia) erat kaitannya dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang banyak dijalankan oleh negara Eropa bagian barat dan bagian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Adam Jamaluddin, 2014 Gejolak patani dalam pemerintahan Thailand Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB I PENDAHULUAN. imam dan mempunyai hak memberi sakramen penguatan dan menahbiskan imam,

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini berjudul Perbandingan Pemikiran Musso dan Dipa Nusantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

BAB I PENDAHULUAN. dalam periode , yang ditandai dengan munculnya konflik-konflik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kehidupan beragama di dunia banyak diwarnai konflik antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi historis (historical studies) meneliti peristiwa peristiwa-peristiwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

2016 PERANG ENAM HARI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang

PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika ditanya mengenai Kerajaan Arab Saudi pada saat ini maka penulis akan berpandangan bahwa Arab Saudi adalah negara kaya karena kandungan minyak bumi didalamnya. Namun selain para sejarawan dan para antropolog maupun para sosiolog, khalayak umum dianggap kurang memiliki pengetahuan mengenai bagaimana negara itu menemukan minyak. Jauh sebelum pertambangan minyak ditemukan, rakyat Saudi hidup dalam kesederhanaan. Arab Saudi hanyalah bagian dari sebuah jazirah padang pasir yang miskin dan diperintah oleh syeikh-syeikh serta sultan-sultan kecil. Awalnya rakyat Arab hidup dengan cara nomaden dan tak memiliki pola kehidupan yang tetap dan teratur. Wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dan sedikit sekali lahan pertanian yang bisa diolah. Hal inilah yang membentuk karakteristik bangsa Arab pada umumnya yakni memiliki watak yang keras (Lacey, 1986 : 180). Sejarah berdirinya Kerajaan Arab Saudi pada dasarnya adalah sejarah Dinasti Al-Saud, yang telah menguasai keluasan Sahara Najd, Arabia Tengah, selama lebih dari 200 tahun. Pendiri dinasti ini adalah Amir Muhammad bin Saud (1704-1792). Pada tahun 1744-1745, Amir Muhammad dipengaruhi oleh seorang Pembaharu Islam bernama Muhammad bin Abdul Wahab, yang kemudian gerakan pembaharuan agama ini lebih dikenal dengan gerakan wahhabi. Mazhab Wahhabi telah mewarnai hakikat kehidupan dan menjadi kekuatan moral serta 1

menciptakan kesatuan rakyat Saudi. Hubungan keluarga Al-Saud dengan para ulama pada abad ke-18 merupakan hubungan kemitraan yang sangat strategis sesuai dengan teori politik Islam tradisional dan prinsip-prinsip yang wahhabi. Pengaruh Islam nampak pada setiap sendi kehidupan, seperti penggunaan kalender bertarikh Islam yang penanggalannya sebelas hari lebih cepat daripada kalender masehi atau kalender modern (Leksikon Islam, 1988: 73). John Esposito dalam Ensiklopedi Dunia Islam (2001: 37) menegaskan bahwa perkembangan jazirah Arab selalu diwarnai oleh pertempuran antar suku sebagai usaha untuk memperebutkan dan memperluas daerah kekuasaannya. Hal inilah yang mengakibatkan Dinasti Al-Saud mengalami keruntuhan pada masa Amir Abdullah di abad ke-19 setelah Provinsi Timur diduduki kembali oleh tentara Usmaniah. Konflik intern Dinasti Al-Saud telah menghancurkan kekuasaannya dan memaksa mereka untuk terbang ke Riyadh dan mendapatkan pengasingan selama 10 tahun di Kuwait. Dinasti Al-Saud memerintah kembali atas kerja keras dari generasi ke-7 dinasti Al-Saud, yakni anak dari Abdul Al-Rahman yaitu Abdul Al-Aziz bin Abd Al-Rahman Al-Saud yang lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Saud, berhasil merebut kembali kekuasaan dari Ibnu Rashid. Ibnu Saud melakukan perubahan yang revolusioner, visi kekuasaannya tidak lagi terbatas pada Najd, tetapi lebih luas dan bersifat regional serta terlibat dalam aktivitas ekonomi-politik yang bersifat internasional. Upaya Ibnu Saud tersebut diawali dengan merebut kembali kota Riyadh pada tahun 1902. Pengaruh Ibnu Rashid akhirnya berakhir juga setelah dua dekade masa pemerintahannya, dengan menguasai Al-Hayil (1922), 2

dan sebelah Timur Jazirah Arabia dari penguasaan pihak Ottoman (Sihbudi, 1995:28). Tahun 1925 Abdul Aziz bersama 40 pasukannya memperoleh keuntungan dari warisan Saudi dengan merebut dan menjadi Amir di Najd. Dan setelah merebut Hijaz dari Syarif Husayn, Abdul Aziz menjadi Raja Hijaz sekaligus Sultan Nejd. Negara Arab didirikan setelah unifikasi dua wilayah penting tersebut. Diproklamasikan secara resmi oleh Abdul Al-Aziz Ibn Saud tepatnya pada tanggal 23 September 1932. Arab Saudi menjadi sebuah negara yang menganut sistem monarki mutlak yang berpijak pada ideologi mazhab wahhabi. Dengan melakukan konsolidasi dan perbaikan kembali atas wilayah kekuasaan Saudi, Ibn Saud menasbihkan dirinya sebagai raja yang paling luas kekuasaannya di jazirah Arab, serta menyebut dirinya sebagai penjaga dua kota suci umat Islam yakni Mekkah dan Madinah. Setelah berhasil mendirikan sebuah kerajaan, tugas Ibnu Saud selanjutnya ialah membawa Arab Saudi dan rakyatnya menjadi sejahtera. Pada masa-masa awal pemerintahannya, kas kerajaan telah hampir habis karena digunakan untuk membiayai perang antar suku. Pendapatan negara hanya diperoleh dari penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. Namun karena depresi yang telah menghancurkan dunia sejak tahun 1929 telah mengurangi jumlah jemaah haji yang datang ke Mekkah, sampai pada tahun 1930-an jemaah haji mencapai angka terendah hanya 40.000 orang yang awalnya mencapai angka 130.000 orang di tahun 1920-an. Ini masih disertai turunnya permintaan akan beberapa barang ekspor Najd, terutama kurma. Sebagai imbasnya maka Abdul Aziz harus mencari 3

jalan lain untuk mengatasi masalah ekonomi demi kelangsungan negaranya. Harus dicari cara untuk mengatasi defisit,dan ini hanya berarti bantuan asing, dari sekutu atau dari poros. (Lenczowski, 2003: 354) Untuk pertama kalinya Abdul Aziz sebagai raja Saudi menyambut kedatangan orang asing dari Amerika di istananya untuk melakukan kerja sama, orang tersebut bernama Charles R. Crane di bulan pebruari 1931. Tujuan kedatangannya adalah untuk melakukan penelitian geologi di tanah Saudi (Lacey, 1986:285-286). Lenczowski (2003: 353) menambahkan bahwa hal inilah yang kemudian menjadi cikal bakal ditemukannya kandungan minyak bumi di tanah Saudi. Dan hal ini pulalah yang membuka jalan bagi Dunia Barat khususnya Amerika untuk masuk ke jazirah Arab dan melakukan hubungan kerjasama yang dikemudian hari mencapai kesepakatan konsesi dengan Kerajaan Arab Saudi. Salah satu permulaan bagi para pemegang konsesinya ialah harus memberikan pinjaman dalam bentuk emas kepada Arab Saudi. Perkembangan Arab Saudi pada Perang Dunia II belum disertai dengan pembangunan sumber daya manusia yang progresif untuk perubahan mentalitas warganya yang harus sesuai dengan tuntutan zaman. Namun pada hal lain terjadi perubahan revolusioner yang terjadi akibat perang yakni kerjasama yang erat dengan Amerika Serikat. Dan hal ini sangat dibutuhkan oleh Arab Saudi dalam rangka mendukung program modernisasinya. Dan faktor yang memungkinkan realisasi pembangunan tersebut sebenarnya cukup potensial, yaitu komersialisasi minyak, maka hal lain yang dibutuhkan oleh sebuah negara untuk mengolah 4

kekayaan tersebut ialah sumber daya manusia yang memiliki kaeahlian atau kompetensi yang memadai. Dari berbagai sumber diketahui bahwa Arab Saudi di bawah kepemimpinan Abdul Aziz mengalami kemajuan sosial ekonomi yang sangat pesat. Faktor yang memungkinkan hal itu terjadi adalah penemuan minyak yang melimpah pada tahun 1938, yang baru diekspor setelah perang usai. Saat ini pulalah Abdul Aziz meluaskan pengaruhya di mata dunia, setelah konsesi dengan pihak Barat, Abdul Aziz membuka hubungan diplomasi dengan negara-negara maju seperti Inggris dan Amerika. Ketika Raja Abdul Aziz meninggal dunia pada tahun 1953, ia telah meletakkan dasar yang kokoh bagi para pemimpin berikutnya guna membangun kerajaan minyak modern Arab Saudi. (Farsy, 2001: 283-284) Berdasarkan penjelasan ini penulis akan meneliti lebih jauh mengenai peranan Abdul Aziz Ibn Saud sebagai raja dalam proses memodernisasi Arab Saudi yang didukung oleh penemuan minyak serta meneliti lebih jauh lagi mengenai dampaknya terhadap kehidupan rakyat Arab Saudi. Sejauh mana pemanfaatan eksploitasi minyak berperan dalam perubahan sosial rakyat Arab Saudi, dan bagaimana pola perubahan sosial itu terjadi, sehingga melahirkan kelas-kelas sosial pada kehidupan rakyat Arab Saudi. Dan meneliti lebih jauh bagaimana peningkatan ekonomi terjadi setelah kerajaan memberlakukan komersialisasi minyak melalui kebijakan konsesi dengan negara-negara Barat. Pemaparan diatas semoga dapat menjadi penjelasan singkat mengapa penulis tertarik meneliti permasalahan ini dan menuangkannya dalam bentuk 5

skripsi dengan judul Peranan Abdul Aziz Ibn Saud Dalam Memodernisasi Arab Saudi Tahun 1932-1953. Adapun alasan lain dalam pemilihan judul tersebut karena penulis tertarik dengan penulisan sejarah kawasan dan belum adanya penulisan tentang tema diatas. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pokok-pokok pikiran diatas, terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian dalam penulisan skripsi ini. Adapun permasalahan pokoknya adalah Mengapa pemberlakuan konsesi minyak pada tahun 1933 oleh Ibnu Saud memberikan pengaruh terhadap kehidupan sosial rakyat Arab Saudi?. Sementara untuk membatasi kajian penelitian ini, maka diajukan beberapa pertanyaan sekaligus sebagai rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah : 1. Bagaimana kehidupan rakyat Arab Saudi awal unifikasi tahun 1932? 2. Bagaimana pengelolaan eksplorasi minyak bumi dimanfaatkan bagi kehidupan rakyat Arab? 3. Bagaimana peran Abdul Aziz Ibnu Saud dalam memodernisasi Arab Saudi (1932-1953)? 4. Bagaimana perubahan sosial ekonomi rakyat Arab Saudi terjadi selama masa modernisasi Arab Saudi (1932-1953)? 6

1.3 Tujuan Penulisan Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapat kejelasan mengenai peranan seorang raja Arab Saudi yakni Raja Abdul Aziz Ibnu Saud, terutama mengkaji usahausaha yang dilakukan Abdul Aziz untuk mendirikan Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932. Adapun secara khusus skripsi ini bertujuan antara lain untuk mengetahui kehidupan rakyat Arab Saudi pada awal Unifikasi dua wilayah penting di jazirah Arab yakni Najd dan Hijaz pada tahun 1932. Sehingga kita mendapat deskripsi yang jelas mengenai bagaimana kehidupan rakyat Arab Saudi setelah merdeka. Selanjutnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Abdul Aziz dalam memodernisasikan Arab Saudi, apa saja kontribusi yang diberikannya dalam upayanya menjadikan Arab Saudi sebagai negara yang maju. Dan mengkaji kebijakan-kebijakan Abdul Aziz selanjutnya setelah ditemukannya minyak sebagai sumber pendapatan negara yang utama di Arab Saudi selain penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. Bagaimana Abdul Aziz mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah tersebut untuk mensejahterakan kehidupan rakyatnya. Tujuan terakhir adalah untuk menguraikan perubahan sosial dan ekonomi rakyat Arab Saudi yang terjadi pada saat modernisasi berlangsung. Disini penulis mendeskripsikan adanya pola sosial kemasyarakatan yang berubah akibat modernisasi yang terjadi di Arab Saudi. Apakah pada proses ini terjadi konflik yang mendasar dikarenakan label Islam konservatif pada Kerajaan Arab Saudi dengan mazhab wahhabinya adalah hal yang bertolak belakang dengan konsep 7

modernisasi. Dengan membatasi periodisasi penelitian, dari tahun 1932 yakni pada saat Abdul Aziz memproklamasikan unifikasi Arab Saudi, sampai tahun 1953 pada saat Abdul Aziz meninggal dunia. Sehingga kita mendapat gambaran yang jelas dari sebuah proses perubahan sosial yang terjadi akibat modernisasi yang didorong oleh pemberlakuan konsesi minyak. Tujuan inilah yang membuat penulis berusaha untuk menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah. 1.4 Metode dan Teknik Penulisan Mengkaji masalah yang dibahas, penulis menggunakan metode historis yang digunakan untuk menggambarkan apa-apa yang telah terjadi pada masa lampau. Menurut Louis Gotschalk (1986:32), metode historis merupakan proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Metode historis menurut Helius Sjamsuddin (2007 : 85-239) mencakup langkah-langkah sebagai berikut: 1. Heuristik, merupakan upaya untuk mencari dan mengumpulkan sumbersumber yang berkaitan dengan permasalahn yang dikaji. Dalam proses mencari sumber-sumber ini penulis mendatangi berbagai perpustakaan, serta mencari dan membeli buku-buku yang berkaitan dengan permasalahn yang dikaji. Adapun jurnal dan artikel-artikel yang didapat dari internet. Sumber-sumber tersebut didapat di berbagai tempat selain perpustakaan UPI, perpustakaan daerah dan perpustakaan Konferensi 8

Asia-Afrika. Penulis juga berharap dapat menemukan sumber-sumber pustaka dari perpustakaan UIN dan yang lainnya. 2. Kritik, yaitu suatu metode untuk menilai sumber yang penulis butuhkan untuk mengadakan penulis sejarah. Penilaian sumber sejarah memiliki dua aspek, yaitu aspek internal dan eskternal dari sumber sejarah. Sumber-sumber sejarah ditemukan harus dikritik terlebih dahulu, apakah sumber tersebut benar atau tidak. Kritik eksternal digunakan untuk meneliti otensitas dan integritas sumber-sumber yang diperoleh, sedangkan kritik internal digunakan untuk menilai aspek isi (content) sumber. 3. Intrepetasi, yaitu memberikan penafsiran terhadap data-data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Kegiatan penafsiran ini dilakukan dengan jalan menafsirkan fakta dan data, dengan konsepkonsep dan teori-teori. Penulis juga melakukan pemberian makna terhadap fakta dan data yang kemudian disusun, ditafsirkan selanjutnya dijadikan pokok pikiran sebagai kerangka dasar penyusunan skripsi ini. 4. Historiografi, merupakan langkah terakhir dalam penulisan ini. Penulis akan menyajikan hasil temuannya dengan cara menyusun dalam bentuk tulisan secara jelas dengan gaya bahasa yang sederhana serta tata cara penulisan EYD yang baik dan benar.sehingga menjadi salah satu kesatuan yang utuh tersusun dalam karya tulis ilmiah. Sedangkan teknik penelitian sejarah yang akan digunakan oleh penulis adalah dengan studi literatur yaitu suatu teknik dalam penelitian ilmiah dengan 9

memanfaatkan buku-buku maupun artikel ilmiah yang berkaitan langsung dengan obyek penelitian. Di dalam penelitian ini menempuh tiga langkah kerja yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian skripsi ini diharapkan dapat berguna bagi pihak yang berkepentingan bagi dunia ilmu pengetahuan. Hasil penelitian ini akan menambah khazanah keilmuan sejarah, terutama yang berkaitan dengan sejarah Asia Barat daya. Bagi mereka yang menaruh penelitian terhadap sejarah perkembangan dunia, penelitian ini akan menjadi salah satu bahan yang akan memperkaya pengetahuan tentang perkembangan modernisasi di belahan dunia. Keunikankeunikan yang ada pada proses modernisasi Arab Saudi dapat menjadi sesuatu yang menarik untuk dijadikan bahan perbandingan dan inspirasi dalam pengmbangan ilmu pengetahuan sosial. Dari sini akan didapat perspektif yang lebih luas mengenai perkembangan dunia. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian skripsi ini, maka disusunlah sistematika penulisan yang dimulai dengan, antara lain : Bab I Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan secara lebih rinci mengenai kerangka pemikiran yang menjadi latar belakang masalah diberlakukannya konsesi minyak oleh Ibnu Saud. Kemudian perumusan masalah dengan menjabarkan bentuk perubahan 10

sosial yang dialami oleh masyarakat Arab Saudi. Dilanujtkan dengan tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah yang ada. Bab II Tinjauan Kepustakaan Dalam bab ini penulis berusaha menguraikan secara lebih komprehensif tentang beberapa buku yang relevan sebagai sumber rujukan. Menjabarkan literaturliteratur yang meneliti dalam bidang yang sama dan bagaimana prosedurnya. Setelah itu, baru dapat memposisikan kedudukan penelitianskripsi ini ditengahtengah penelitian sejenis. Literatur yang digunakan terutama mengenai Arab Saudi, latar belakang dilakukannya konsesi minyak, Peneliterintahan raja-raja Arab Saudi, dan modernisasi Arab Saudi tahun 1932-1975. Bab III Metode Penelitian Bab ini membahas langkah-langkah metode dan teknik penelitian yang penulis gunakan dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, serta analisis dan cara penulisannya. Metode yang digunakan terutama adalah metode historis. Penelitian historis (historical research) adalah suatu usaha untuk menggali faktafakta, dan menyusun kesimpulan dari peristiwa-peristiwa masa lampau. Didukung oleh langkah-langkah penelitian yang mengacu pada proses metodologi penelitian dalam penelitian sejarah. BAB IV Modernisasi Arab Saudi Pada Masa Abdul Aziz Ibnu Saud Bab ini merupakan uraian penjelasan dan analisis dari hasil penelitian yang dilakukan berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dalam rumusan masalah 11

pada BAB I. Pada dasarnya dalam bab ini dituangkan beberapa pokok pikiran utama yang dijelaskan secara mendalam mengenai keadaan sosial rakyat Arab Saudi sebelum modernisasi terjadi. Lalu menjelaskan proses perkembangan modernisasi Arab Saudi dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi rakyat Arab Saudi. BAB V Kesimpulan Pada bab ini penulis mengemukakan intisari jawaban terhadap pertanyaanpertanyaan yang diajukan pada rumusan permasalahan setelah pengkajian pada bab sebelumnya. 12