Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo.

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP. adalah tentang kanker payudara. Sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analitik dengan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lintang (cross sectional) yaitu mempelajari hubungan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. UMY sebelum dan sesudah mengikuti Early Pharmaceutical Exposure diblok

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. demografi dengan kualitas hidup pasien skizofrenia. Penelitian cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap critical thinking mahasiswa prodi Farmasi FKIK UMY. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bebas dengan variabel terikat (Notoatmodjo, 2002). Sedangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang (cross-sectional).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

Transkripsi:

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Tingkat Pengetahuan Tentang Mammografi Sikap Terhadap Mammografi Wanita 3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh wanita tentang definisi, kegunaan dan manfaat mammografi serta usia yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mammografi. a. Cara Ukur : metode angket b. Alat Ukur : kuesioner, dengan mengajukan 10 pertanyaan dengan 2 pilihan jawaban : Jawaban yang benar diberi skor 1 Jawaban yang salah diberi skor 0 c. Skala Pengukuran : ordinal d. Hasil Pengukuran : Pengetahuan baik ( total skor 8-10) Pengetahuan sedang ( total skor 5-7) Pengetahuan kurang ( total skor kurang dari 5) 3.2.2. Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

b. Alat Ukur : kuesioner, dengan mengajukan 5 pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban : SS (Sangat Setuju) diberi skor 4 S (Setuju) diberi skor 3 TS (Tidak Setuju) diberi skor 2 STS(Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1 c. Skala Pengukuran : ordinal d. Hasil Pengukuran : Sikap baik (total skor 13-20) Sikap buruk (total skor kurang dari 13)

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan bentuk studi cross sectional (potong lintang) dimana penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tentang mammografi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Klinik Payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. Adapun pertimbangan pemilihan lokasi tersebut karena merupakan rumah sakit pusat rujukan di Medan. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada Juli 2012 sampai dengan September 2012 setiap hari kerja ataupun hingga jumlah sampel yang diperlukan telah terpenuhi. 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua wanita yang datang ke Klinik Payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. Adapun jumlah sampel yang diperlukan dihitung dengan cara estimasi proporsi berdasarkan rumus di bawah ini (Wahyuni, 2008): N = 2 Z 1 2 P (1 P) d 2 dimana: N = jumlah sampel minimum Z1-α/ 2 = nilai distribusi normal baku menurut tabel Z pada α tertentu P = harga proporsi di populasi d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Pada penelitian ini, ditetapkan nilai α sebesar 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) sehingga diperoleh nilai Z1-α/ 2 sebesar 1,96. Nilai P yang digunakan ialah 0,5 dengan kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir 0,1. Berdasarkan rumus di atas, besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: N = 1,962 0,5 0,5 0,1 2 N = 96,04 Dengan demikian besar sampel minimal yang diperlukan adalah 96,04 orang, dibulatkan menjadi 97 orang. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah: Kriteria Inklusi a. Wanita yang datang ke Klinik Payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik b. Pengisian kuesioner dilakukan oleh wanita yang datang ke Klinik Payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik c. Wanita yang menjadi sampel penelitian telah menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan (informed consent) Kriteria Eksklusi a. Tidak dapat membaca 4.3.2. Sampel Sampel penelitian adalah subjek yang diambil dari populasi yang memenuhi kriteria pemilihan sampel. Teknik pemilihan sampel ialah teknik nonprobability sampling dengan cara consecutive sampling. Pada consecutive sampling, semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2008).

4.4. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang didapat langsung dari masing-masing sampel penelitian, meliputi tingkat pengetahuan wanita tentang definisi, kegunaan, manfaat mammografi dan usia yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mammografi serta sikap wanita terhadap pemeriksaan mammografi. Pengumpulan dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden yang dilakukan melalui metode angket terhadap sampel penelitian. 4.4.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benarbenar mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas merupakan indeks yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Uji validitas dilakukan dengan kolerasi pearson, dimana skor yang didapat dari setiap pertanyaan dikorelasikan dengan skor total untuk tiap variabel. Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dikorelasikan dengan skor total diperoleh, nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan r tabel. Jika nilai koefisien kolerasi pearson dari suatu pertanyaan tersebut berada pada r tabel, maka pertanyaan tersebut valid. Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh pertanyaan yang valid dengan koefisien reabilitas alpha pada aplikasi Statistic Package for Social Science (SPSS). Jika nilai alpha lebih besar dari nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan SPSS. Sampel yang digunakan dalam uji validitas ini memiliki karakter yang hampir sama dengan sampel penelitian ini. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.1.

Variabel Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Nomor Pertanyaan Total Pearson Correlation Status Alpha Status Pengetahuan 1 0.677 Valid 0,851 Reliabel 2 0,701 Valid Reliabel 3 0,736 Valid Reliabel 4 0,642 Valid Reliabel 5 0,445 Valid Reliabel 6 0,547 Valid Reliabel 7 0,841 Valid Reliabel 8 0.746 Valid Reliabel 9 0,649 Valid Reliabel 10 0,576 Valid Reliabel Sikap 1 0,587 Valid 0,679 Reliabel 2 0,739 Valid Reliabel 3 0,580 Valid Reliabel 4 0,831 Valid Reliabel 5 0,538 Valid Reliabel 4.5. Metode Pengolahan Data Data yang telah terkumpul dari hasil kuesioner akan ditabulasi untuk kemudian diolah lebih lanjut dengan menggunakan program Statistic Package for Social Science (SPSS).

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di Klinik Payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, yang beralamat di Jalan Bunga Lau no. 17, Medan, kelurahan Kemenangan, kecamatan Medan Tuntungan. 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden Responden yang ikut serta dalam penelitian ini berjumlah 97 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi. Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Usia Responden Kelompok Usia Jumlah (orang) Persentase (%) 20-29 tahun 7 7,2 30-39 tahun 15 15,5 40-49 tahun 24 24,7 50-59 tahun 38 39,2 60-69 tahun 11 11,3 70-79 tahun 2 2,1 Total 97 100,0 Berdasarkan tabel di atas, mayoritas subjek penelitian yang ikut serta dalam penelitian merupakan wanita dengan kelompok usia 50-59 tahun sebanyak 38 orang (39,2%), kelompok usia 20-29 tahun sebanyak 7 orang (7,2%), kelompok usia 30-39 tahun sebanyak 15 orang (15,5%), kelompok usia 40-49 tahun sebanyak 24 orang (24,7%), kelompok usia 60-69 tahun sebanyak 11 orang (11,3%), dan kelompok usia 70-79 tahun sebanyak 2 orang (2,1%).

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Suku Responden Suku Jumlah (Orang) Persentase (%) Aceh 7 7,2 Batak 66 68,0 Jawa 16 16,5 Melayu 3 3,1 Minang 5 5,2 Total 97 100,0 Berdasarkan suku responden, kelompok terbesar terdapat pada suku Batak, yaitu 66 orang (68%), dan kelompok terkecil pada suku Melayu, yaitu 3 orang (3,1%). Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Agama Responden Agama Jumlah (Orang) Persentase (%) Kristen 57 58,8 Islam 40 41,2 Total 97 100,0 Berdasarkan agama responden, kelompok terbesar terdapat pada agama Kristen dengan 57 orang (58,8%), dan kelompok terkecil pada agama Islam dengan 40 orang (41,2%).

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) Persentase (%) Tidak Sekolah 6 6,2 SD 8 8,2 SMP 22 22,7 SMA 42 43,3 Perguruan Tinggi 19 19,6 Total 97 100,0 Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir responden, kelompok terbesar terdapat pada tingkat pendidikan SMA, yaitu sebanyak 42 orang (43,3%), dan kelompok terkecil terdapat pada kelompok tidak sekolah, yaitu sebanyak 6 orang (6,2%). Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Status Pernikahan Responden Status Pernikahan Jumlah (Orang) Persentase (%) Menikah 92 94.8 Belum Menikah 5 5,2 Total 97 100,0 Berdasarkan status pernikahan responden, kelompok terbesar terdapat pada kelompok wanita yang menikah, yaitu sebanyak 92 orang (94,8%), dan kelompok terkecil terdapat pada kelompok wanita yang belum menikah, yaitu sebanyak 5 orang (5,2%). 5.1.3. Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden, maka pengetahuan wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tentang mammografi dapat dikategorikan kurang, sedang, dan baik yang dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Kategori Tingkat Pengetahuan Tingkat pengetahuan Jumlah (Orang) Persentase (%) Baik 25 25,8 Sedang 32 33,0 Kurang 40 41,2 Total 97 100,0 Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan wanita tentang mammografi, yaitu pengetahuan baik sebanyak 25 orang (25,8%), pengetahuan sedang sebanyak 32 orang (33%), dan pengetahuan kurang sebanyak 40 orang (41,2%). Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita tentang mammografi berdasarkan karakteristik kelompok usia dapat dilihat pada tabel 5.7. Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Usia Usia Tingkat Pengetahuan Total Responden Baik Sedang Kurang J % J % J % J % 20-29 1 4 2 6,3 4 10 7 7,2 30-39 6 24 4 12,5 5 12,5 15 15,5 40-49 6 24 6 18,8 12 30 24 24,7 50-59 11 44 15 46,9 12 30 38 39,2 60-69 1 4 3 9,4 7 17,5 11 11,3 70-79 0 0 2 6,3 0 0 2 2,1 Total 25 100 32 100 40 100 97 100 Berdasarkan tabel di atas, wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun, yaitu secara berurutan 44%, 46,9%, dan 30%.

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita tentang mammografi berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 5.8. Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Pendidikan Tingkat Pengetahuan Total Responden Baik Sedang Kurang J % J % J % J % Tidak sekolah 0 0 1 3,1 5 12,5 6 6,2 SD 0 0 2 6,3 6 15 8 8,2 SMP 2 8 8 25 12 30 22 22,7 SMA 15 60 12 37,5 15 37,5 42 43,3 Perguruan Tinggi 8 32 9 28,1 2 5 19 19,6 Total 25 100 32 100 40 100 97 100 Berdasarkan tabel di atas, wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA, yaitu secara berurutan 60%, 37,5%, dan 37,5%. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita tentang mammografi berdasarkan karakteristik status pernikahan dapat dilihat pada tabel 5.9. Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Status Pernikahan Status Tingkat Pengetahuan Total Pernikahan Baik Sedang Kurang J % J % J % J % Belum Menikah 2 8 1 3,1 2 5 5 5,2 Menikah 23 92 31 96,9 38 95 92 94,8 Total 25 100 32 100 40 100 97 100 Berdasarkan tabel di atas, wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah, yaitu secara berurutan 92%, 96,9%, dan 95%.

5.1.4. Frekuensi Sikap Berdasarkan Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden, maka sikap wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik terhadap mammografi dapat dikategorikan baik dan buruk, yang dapat dilihat pada tabel 5.10. Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Kategori Sikap Sikap Jumlah (Orang) Persentase (%) Baik 52 53,6 Buruk 45 46,4 Total 97 100,0 Berdasarkan tabel di atas, hasil penelitian sikap wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan terhadap mammografi adalah sikap baik sebanyak 52 orang (53,6%) dan sikap buruk sebanyak 45 orang (46,4%). Distribusi frekuensi sikap wanita terhadap mammografi berdasarkan karakteristik kelompok usia dapat dilihat pada tabel 5.11. Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Sikap Berdasarkan Usia Usia Responden Sikap Total Baik Buruk J % J % J % 20-29 3 5,8 4 8,9 7 7,2 30-39 10 19,2 5 11,1 15 15,5 40-49 12 23,1 12 26,7 24 24,7 50-59 21 40,4 17 37,8 38 39,2 60-69 4 7,7 7 15,6 11 11,3 70-79 2 3,8 0 0 2 2,1 Total 52 100 45 100 97 100

Berdasarkan tabel di atas, wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun, yaitu secara berurutan 40,4% dan 37,8%. Distribusi frekuensi sikap wanita terhadap mammografi berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 5.12 Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Sikap Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Pendidikan Sikap Total Responden Baik Buruk J % J % J % Tidak sekolah 1 1,9 5 11,1 6 6,2 SD 2 3,8 6 13,3 8 8,2 SMP 11 21,2 11 24,4 22 22,7 SMA 23 44,2 19 42,2 42 43,3 Perguruan Tinggi 15 28,8 4 8,9 19 19,6 Total 52 100 45 100 97 100 Berdasarkan tabel di atas, wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA, yaitu secara berurutan 44,2% dan 42,2%. Distribusi frekuensi sikap wanita terhadap mammografi berdasarkan karakteristik status pernikahan dapat dilihat pada tabel 5.13.

Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Sikap Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Sikap Total Baik Buruk J % J % J % Belum Menikah 2 3,8 3 6,7 5 5,2 Menikah 50 96,2 42 93,3 92 94,8 Total 52 100 45 100 97 100 Berdasarkan tabel di atas, wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah, yaitu secara berurutan 96,2% dan 93,3%. 5.1.5. Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Pernah Tidaknya Melakukan Pemeriksaan Mammografi Berdasarkan jawaban responden, frekuensi responden yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik yang pernah dan tidak pernah melakukan pemeriksaan mammografi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.14. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Pernah Tidaknya Melakukan Pemeriksaan Mammografi Mammografi Jumlah (Orang) Persentase (%) Pernah 41 42,3 Tidak Pernah 56 57,7 Total 97 100 Berdasarkan tabel di atas, wanita yang pernah dan tidak pernah melakukan mammografi, yaitu secara berurutan 42,3% dan 57,7%. 5.2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan wanita yang datang klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik adalah pengetahuan kurang sebesar 41,2%, pengetahuan sedang 33%, dan pengetahuan baik 25,8%

serta sikap wanita terhadap mammografi didapatkan sikap baik sebesar 53,6% dan sikap buruk sebesar 46,4%. Hal ini terkait dengan penelitian yang dilakukan Prima (2010) tentang tingkat pengetahuan masyarakat (wanita) tentang kanker payudara di Kelurahan Medan Helvetia. Dalam penelitiannya, didapatkan hanya 42% masyarakat (wanita) yang menjawab benar kegunaan dari pemeriksan mammografi. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu dilakukan penyuluhan pada masyarakat (wanita) tentang mammografi untuk menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh fasilitas yang merupakan sumber informasi seseorang, yang mana hal ini akan menimbulkan keyakinan dan kesadaran seseorang. Maka dari itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan pengetahuan tentang mammografi. Usahausaha tersebut dapat berupa mencari sumber informasi, baik dari majalah kesehatan, media elektronik, ataupun dari petugas kesehatan. Ditinjau dari segi usia, kelompok responden terbesar terdapat pada usia 50-59 tahun, yaitu 39,2%. Selebihnya berada pada kelompok usia 20-29 tahun sebesar 7,2%, usia 30-39 tahun sebesar 15,5%, usia 40-49 tahun sebesar 24,7%, usia 60-69 tahun sebesar 11,3%, dan usia 70-79 tahun sebesar 2,1%. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita berdasarkan karakteristik kelompok usia diperoleh wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun, yaitu secara berurutan 44%, 46,9%, dan 30%. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan, diperoleh wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA, yaitu secara berurutan 60%, 37,5%, dan 37,5%. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita berdasarkan karakteristik status pernikahan, diperoleh bahwa wanita berpengetahuan baik, sedang, dan kurang tentang mammografi terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah, yaitu secara berurutan 92%, 96,9%, dan 95%.

Sikap seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan, lembaga agama dan pengaruh faktor emosional (Azwar, 2007). Distribusi frekuensi wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun, yaitu secara berurutan 40,4% dan 37,8%. Distribusi frekuensi wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA, yaitu secara berurutan 44,2% dan 42,2%. Distribusi frekuensi wanita dengan sikap baik dan buruk terhadap mammografi terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah, yaitu secara berurutan 96,2% dan 93,3%. Bila pengetahuan baik, maka akan timbul keyakinan dan kesadaran, yang akhirnya bisa mendorong masyarakat (wanita) untuk memiliki sikap yang baik, dalam hal ini, yaitu rutin melakukan pemeriksaan mammografi sesuai dengan usianya. Sumber informasi terkait kanker payudara dapat diperoleh dari majalah kesehatan, media elektronik, atau dapat langsung bertanya kepada petugas kesehatan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut. 1. Tingkat pengetahuan wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tentang mammografi adalah pengetahuan kurang 41,2%, pengetahuan sedang 33%, dan pengetahuan baik 25,8%. 2. Berdasarkan kategori kelompok usia, distribusi frekuensi pengetahuan terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun dengan tingkat pengetahuan sedang, yaitu sebesar 46,9%. 3. Berdasarkan kategori tingkat pendidikan terakhir, distribusi frekuensi pengetahuan terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA dengan tingkat pengetahuan baik, yaitu sebesar 60%. 4. Berdasarkan kategori status pernikahan, distribusi frekuensi pengetahuan terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah dengan tingkat pengetahuan sedang, yaitu sebesar 96,9%. 5. Sikap wanita yang datang ke klinik payudara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan terhadap mammografi adalah sikap baik 53,6% dan sikap buruk 46,4%. 6. Berdasarkan kategori kelompok usia, distribusi frekuensi sikap terbanyak terdapat pada kelompok usia 50-59 tahun dengan sikap baik, yaitu sebesar 40,4%. 7. Berdasarkan kategori tingkat pendidikan terakhir, distribusi frekuensi sikap terbanyak terdapat pada kelompok tingkat pendidikan SMA dengan sikap baik, yaitu sebesar 44,2%.

8. Berdasarkan kategori status pernikahan, distribusi frekuensi sikap terbanyak terdapat pada kelompok wanita yang sudah menikah dengan sikap baik, yaitu sebesar 96,2%. 9. Wanita yang pernah dan tidak pernah melakukan mammografi, yaitu secara berurutan 42,3% dan 57,7%. 6.2. Saran Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu: 1. Diharapkan masyarakat (wanita) untuk mencari informasi tentang mammografi sebagai upaya deteksi dini kanker payudara sehingga angka kematian akibat kanker payudara bisa diturunkan. 2. Bagi departemen terkait agar dapat meningkatkan pengetahuan wanita tentang mammografi dengan memberikan penyuluhan mengenai pentingnya mammografi sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. 3. Perlu dilaksanakan penelitian yang lebih dalam tentang topik mammografi pada wanita-wanita di Indonesia dengan cakupan responden dan lokasi penelitian yang lebih luas.