BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rifki Arif Nugraha, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Masalah Melisa Prasetiawati, 2014

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Octantya Prameswari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ENTENG KARYANA, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iin Indriyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nina Maulida Sari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sadar dapat mengembangkan aspek potensial dalam dirinya terhadap. sehingga Allah meninggikan kedudukannya beberapa derajat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nia Rosmayasari, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Santi Purnama Sari, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PENERAPAN METODE ESCO (ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELENGKAPI CERITA RUMPANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Sutiawati, 2014

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, yaitu pendekatan komunikatif yang mencerminkan ciri khas mutu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Fanovita Mulyani, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terdiri atas menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika secara tuntas di setiap jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media alam dilingkungan sekolah sebagai sumber belajar untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskriptif terhadap siswa. Adapun fokus masalah dalam penelitian ini untuk mengetahui proses pemanfaatan media alam dilingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam menulis karangan deskriptif, serta peningkatan hasil dengan pemanfaatan media alam dilingkungan sekolah sebagai sumber belajar terhadap kemampuan siswa dalam menuliskan sebuah karangan deskriptif. Manfaat dari penggunaan media alam sebagai sumber belajar, akan membuat siswa menjadi lebih aktif serta akan meningkatkan minat siswa didalam proses pembelajaran. Untuk mencapai hal tersebut pada bab ini akan mendeskripsikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, serta definisi oprasional. Penulis akan membahasnya secara kronologis. A. Latar Belakang Pada dasarnya bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dalam berinteraksi dengan sesama manusia untuk saling mendapatkan informasi. Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah di sampaikan bahwa bahasa pada hakikatnya telah di kuasai oleh setiap individu dari fase anak-anak. Sesuai dengan perkataan Resmini dan Hartati (2006, hlm. 2.) bahwa pemerolehan bahasa adalah proses-proses yang berlaku di dalam otak seorang anak ketika memperoleh bahasa ibunya. Artinya ketika seorang anak dilahirkan itu sudah mulai merespon dari ibunya dengan membaca pemahaman melibatkan kemampuan mengamati atau kemampuan mempersepsi kalimat-kalimat yang didengar kemudian diucapkan. Maka dari itu untuk memperkaya keterampilan berbahasa ada empat aspek yang harus dikuasai yaitu keterampilan menulis, membaca, menyimak dan berbicara karena dari setiap keterampilan ini akan selalu berkaitan dan berkesinambungan dari setiap materinya.

2 Menurut Zainurrahman (2013, hlm. 2.) menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang mendasar (berbicara, mendengar, menulis, dan membaca) diantara empat keterampilan berbahasa yang lain, menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang. Di dalam keterampilan menulis, latihan merupakan kunci yang paling utama demi mencapai kesuksesan untuk mencapai predikat mampu menulis dengan baik dan benar. Dengan menulis sebuah karangan khususnya karangan deskriptif siswa bisa menuangkan pemikiran, inspirasi yang dia lihat dalam bentuk tulisan sebagai bentuk ekspresi siswa terhadap apa yang mereka pikirkan sekaligus melatih siswa untuk menulis. Menulis karangan deskriptif telah dipelajari di sekolah dasar sebagai sarana untuk melatih dan membiasakan siswa untuk menulis, yang mana dalam fase anak-anak siswa sangat suka menceritakan apa yang telah mereka lihat. Sedangkan karangan deskriptif menurut Tompkins (dalam Zainurrahman 2013, hlm. 45.) adalah tulisan yang seolah-olah melukis sebuah gambar dengan menggunakan kata-kata. Hal baru yang dialami berupa pengalaman anak-anak yang masih suka menceritakan pengalamannya bisa dijadikan sebuah tulisan, contohnya ketika mereka liburan itu sangat cocok sekali dituangkan dalam sebuah karangan deskriptif yang menceritakan pengalaman siswa yang mereka alami secara jelas dan terperinci. Faktor utama yang paling penting yaitu untuk membiasakan siswa dalam menulis tinggal bagaimana cara penyampaian atau penerapan guru didalam proses pembelajaran, sehingga siswa tertarik untuk memahami pembelajaran menulis karangan deskriptif. Akan tetapi pada kenyataannya didalam proses pembelajaran menulis karangan deskriptif ini khususnya di sekolah dasar masih terlihat ada sedikit kekurangan didalam proses pembelajaran sehingga siswa kurang memahami apa yang disampaikan oleh guru dan membuat siswa menjadi malas untuk menulis. Berdasarkan hasil observasi peneliti di SDN Saruni 2 Pandeglang khususnya di kelas V A didalam proses pembelajaran menulis karangan

3 deskriptif terlihat masih ada sedikit kekurangan dalam pengelolaan kelas didalam belajar, yang masih dikelola seacara monoton dengan menggunakan metode konvensional didalam pembelajaran menulis karangan deskriptif, sehingga membuat pembelajaran menjadi jenuh dan membosankan karena menggunakan pola teradisional guru hanya ceramah didepan kelas, kemudian tanya jawab dan penugasan tanpa melihat siswa memahami atau tidak apa yang telah disampaikan oleh guru. Dengan demikian sangat sulit untuk bisa dipahami oleh siswa didalam proses pembelajaran. Dalam hasil wawancara dengan guru serta uji tes siswa didalam pembelajaran bahasa indonesia khususnya didalam menulis karangan deskriptif ditemukan data dari dua puluh enam siswa 3 orang siswa memperoleh nilai yang baik sedangkan 22 orang siswa memperoleh nilai yang kurang dan 1 siswa memiliki nilai yang amat baik. Disini terlihat dari hasil pekerjaan siswa dalam menuliskan sebuah karangan deskriptif memperoleh nilai rata-rata 57. Berdasarkan temuan diatas dapat diketahui bahwa siswa masih belum benar-benar menguasai dalam menulis sebuah karangan deskriptif, dan hal tersebut menjadi masalah yang dihadapi siswa karena nilai KKM yang perlu dicapai oleh siswa adalah 65. Maka dari itu dari hasil observasi peneliti mengidentifikasi masalah yang ditemukan dilapangan, yaitu guru selalu menggunakan gaya pembelajaran yang monoton cendrung membosankan khususnya didalam pembelajaran menulis karangan deskriptif, sehingga siswa merasa jenuh dan tidak bisa menerima apa yang telah disampaikan oleh guru karena selalu dicekoki dengan lautan kata-kata tanpa memikirkan interaksi antara siswa dan guru. Permasalahan ini janganlah dianggap sepele karena pada hakikatnya keterampilan menulis tidak kalah pentingnya dengan keterampilanketerampilan berbahasa lainya. Jika hal tersebut terus dibiarkan maka kemampuan siswa dalam menulis khususnya karangan deskriptif masih jauh dari harapan. Selain itu juga terdapat kerugian-kerugian tidak hanya bagi siswa akan tetapi juga bagi guru.guru tidak akan pernah tau dan memahami berbagai macam model atau media pembelajaran.

4 Dari fokus permasalahan diatas maka peneliti ingin mencoba ikut berpartisipasi didalam proses pembelajaran dengan mengadakan penelitian yang menggunakan media alam di lingkungan sekolah sebagai sumber belajar bagi siswa, khususnya didalam keterampilan berbahasa yaitu menulis karangan deskriptif. Penggunaan media alam ini bisa dijadikan tolak ukur dalam mengatasi kesulitan belajar siswa didalam menulis karangan deskriptif. Pada dasarnya penggunaan media alam di lingkungan sekolah dalam menulis karangan deskriptif sangat efisien didalam pembelajaran karena siswa diajak belajar mengamati objek lingkungan alam di sekolah secara langsung sebagai sumber belajar membuat minat dan suasana siswa menjadi berbeda sehingga sesuai dengan fase anak sekolah dasar yang masih ingin belajar sambil bermain. Menurut Rousseau (dalam Barlia 2010, hlm. 1.) Mengatakan bahwa proses pendidikan akan lebih berhasil apa bila tidak hanya dititik beratkan kepada kegiatan membaca buku, dan menghapalkan istilah atau definisi saja, tetapi lebih di tekankan kepada keterlibatan indra dan pemikiran anak didik sendiri. Maka dari itu penggunaan media alam bisa dijadikan salah satu alternatif yang dapat digunakan khususnya didalam menulis karangan deskriptif disekolah dasar untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskriptif. Dengan demikian dari uraian diatas peneliti tertarik mengadakan sebuah penelitian untuk mencari solusi tentang permasalahan dikelas V A SDN Saruni 2 Pandeglang dengan judul: PEMANFAATAN MEDIA ALAM DILINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS V A SDN B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

5 1. Bagaimana proses pemanfaatan media alam dilingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam menulis karangan deskriptif dikelas V A SDN Saruni 2 Pandeglang? 2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan media alam dilingkungan sekolah sebagai sumber belajar terhadap kemampuan menulis karangan deskriptif dikelas V A SDN Saruni 2 Pandeglang? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka peneliti telah merumuskan tujuan penelitiaan yang ingin dicapai sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui proses menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media alam di lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa. 2. Untuk memperoleh gambaran hasil peningkatan pembelajaran siswa dalam menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media alam di lingkungan sekolah. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diadakan tidak hanya untuk sekedar penelitian akan tetapi harus ada sisi manfaat yang terdapat didalam penelitian adapun manfaat yang diinginkan dari hasil penelitian sebagai berikut: 1. Manfaat Bagi Guru Bagi guru dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk proses pembelajaran menulis dengan pemanfaatan alam sebagai sumber belajar, serta menambah kreativitas dan pemahaman dalam menggunakan media pembelajaran. Selain itu juga manfaat penelitian ini membantu memperlancar proses pembelajaran khususnya dalam menulis karangan deskriptif. 2. Manfaat Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah hasil penelitian ini bisa dijadikan masukan untuk melaksanakan perbaikan kebijakan didalam proses belajar mengajar.

6 3. Manfaat Bagi Peneliti Manfaat bagi peneliti didalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan atau solusi didalam menentukan media pembelajaran dan bagi peneliti yang sejenis bisa dijadikan sebagai bandingan atau lanjutan yang berhubungan dengan pembelajaran menulis. 4. Manfaat Bagi Siswa Manfaat bagi siswa diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis karangan deskriptif dikelas V A SDN Saruni 2 Pandeglang. E. Definisi Oprasional 1. Media Media biasanya dikenal sebagai alat bantu guru dalam penyampaian materi didalam proses pembelajran. Media pembelajaran merupakan alat pengantar pesan atau materi yang dapat merangsang perasaan, kemauan serta pikiran siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses pembelajaran.( Arsyad 2011, hlm. 3) 2. Media alam dilingkungan sekolah Media adalah sebagai alat atau pengantar sedangkan alam dilingkungan sekolah sebagai sarana yang dijadikan media pembelajaran. Media alam merupakan media yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sarana atau sumber belajar didalam proses pembelajaran. (Yaumi dkk 2013, hlm. 182) 3. Keterampilan Menulis Keterampilan menulis adalah suatu keterampilan yang dapat melukiskan atau menurunkan sebuah simbol-simbol grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut dan memahami bahasa dan grafis itu. Tarigan (dalam Dalman 2014, hlm.4) 4. Karangan Deskriptif

7 Karangan deskriptif adalah karangan yang seolah-olah melukis sebuah gambar dengan menggunakan kata-kata. Dengan kata lain tulisan deskriptif digunakan oleh penulis untuk menggambarkan sebuah keadaan atau situasi, karakter objek secara komperhensif,dengan mengandalkan kosakata. Tompkins (dalam Zainurrahman 2013, hlm. 45) F. Sistematika Penulisan Penulisan sistematika dalam penelitian ini terdiri dari BAB I sampai dengan BAB V adapun isi yang terdapat dari setiap secara singkat adalah sebagai berikut: 1. BAB I Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujan penelitian dan manfaat penelitian serta definisi oprasional yang akan membahas tahap awal permasalahan yang ditemukan oleh peneliti yang akan dijadikan sebuah penelitian. 2. BAB II Pembahasan yang akan dipaparkan dalam bab ini mengenai kajian teori penelitian untuk memperjelas isi materi yang akan dijadikan sebagai tindakan yang dilakukan dalam penelitian. 3. BAB III Pada bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang terdiri dari metode penelitian, prosedur penelitian, subjek dan lokasi penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, dan validitas realibitas. Untuk memperjelas dalam teknis yang akan dilakukan oleh peneliti didalam penelitian. 4. BAB IV Dalam bab ini akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Pemaparan hasil tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti serta pembahasan yang telah diperoleh didalam penelitian.

8 5. BAB V Dalam bab ini menarik kesimpulan dari apa yang telah dilakukan oleh peneliti selama melakukan proses penelitian serta rokumendasi oleh peneliti sebagai bahan masukan dari hasil penelitian. Dengan demikian Setelah membahas tentang masalah yang ditemukan oleh peneliti dalam menulis sebuah karangan deskriptif pada pembelajaran bahasa indonesia secara jelas penulis ingin menegaskan bahwa pada bab ini telah dideskripsikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta definisi oprasional. Selanjutnya peneliti akan membahas kajian pustaka pada bab berikutnya