IRIGASI DARI MASA KE MASA DALAM KAITANNYA DENGAN PERANCANGAN Bahan kuliah minggu I PENDAHULUAN
PENGANTAR INDONESIA TERLETAK DI WILAYAH MUSON TROPIS KEBERADAAN AIR SANGAT KHAS (I) HUJAN BANYAK JATUH PADA BULAN- BULAN BASAH YANG BERLANGSUNG DALAM BEBERAPA BULAN. (II) AIR CENDERUNG BERLIMPAH PADA MUSIM BASAH (III) MASYARAKAT INDONESIA SEJAK AWAL TELAH AKRAB DENGAN BUDAYA PENGAIRAN MASYARAKAT HIDROLIK
Irrigated area IRIGASI SEBAGAI BAGIAN DAUR HIDROLOGI
IRIGASI SEBAGAI BAGIAN DARI DAUR HIDROLOGI Air lebih dapat dimanfaatkan manusia apabila perputaran daur lambat Laju perputaran daur dipengaruhi oleh : - klimat - bentuk muka bumi - manusia Manusia lebih dominan pengaruhnya Semakin lajak semakin cepat perputaran daur dan semakin kecil air yang dapat dimanfaatkan Juga mempengaruhi mutu air, karena air juga sebagai pembawa larutan
FUNGSI IRIGASI : memasok kebutuhan air tanaman menjamin ketersediaan air apabila terjadi kekurangan air menurunkan suhu tanah mengurangi kerusakan akibat frost melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah. Menurunkan konsentrasi garam di lapisan olah
Definisi irigasi : Irigasi adalah proses penambahan air untuk memenuhi kebutuhan lengas tanah bagi pertumbuhan tanaman israelsen & hansen, 1980 Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawahtanah, irigasi pompa dan irigasi rawa PP 77/2001
Definisi irigasi : Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, pemanfaatan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak. (PP Irigasi no 20/2006) Tindakan intervensi manusia untuk mengubah agihan air dari sumbernya menurut ruang dan waktu serta mengelola sebagian atau seluruh jumlah tersebut untuk menaikkan produksi tanaman. Small & Svendsen, 1992
PELAJARI UU No.11 Tahun 1974 tentang PENGAIRAN UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air PP No.20 Tahun 2006 tentang IRIGASI KP-03 Dirjen Perencanaan SDA,Dept.PU tentang Standart Perencanaan Irigasi
IRIGASI SEBAGAI SISTEM Irigasi sebagai sistem sosio-teknis dan transformasi sosio-kultural masyarakat Ciri- ciri : Interelasi antara struktur sosial dan teknologi Bersifat terbuka dan timbal balik dengan lingkungan Berwawasan pencapaian tujuan
KEBIJAKAN Pola Pikir FISIK Sosial-Ek Artefak SOS- EK Non human technology Sistem irigasi sebagai Sistem sosio-kultural Masyarakat EKOLOGI
Perubahan lingkungan strategis Perubahan lingkungan strategis dapat terjadi karena beberapa sebab Perubahan ekologi, sosial ekonomi masyarakat, kebijakan dan perubahan fisik sistem semuanya akan mempengaruhi karakteristik keempat subsistem
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKAN MERUBAH KEEMPAT SUBSISTEM DALAM SISTEM IRIGASI SEBAGAI SISTEM SOSIO- KULTURAL MASYARAKAT TERMASUK TEKNOLOGI DALAM BEBERAPA TAHUN TERAKHIR PERUBAHAN KEBIJAKAN MENJADI FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEEMPAT SUBSISTEM
APLIKASI TEKNOLOGI DALAM PERANCANGAN IRIGASI SELAMA INI PERANCANGAN SELALU DITENGARAI SEBAGAI SUATU APLIKASI TEKNOLOGI DAN TANPA MEMPERHATIKAN DISIPLIN ILMU LAIN IRIGASI DIANGGAP SEBAGAI APLIKASI TEKNIK SAJA TANPA MEMPERHATIKAN UNSUR SOSIO-TEKNIS AKIBATNYA ADALAH ADANYA KESENJANGAN DALAM PERANCANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI SISTEM IRIGASI MENJADI KURANG EFEKTIF DIGUNAKAN
Kaitan irigasi dan drainase Fungsinya saling menunjang Sal Irigasi : pembawa, ditentukan atas kbth maks tanaman memperhitungkan koef. kehilangan air Sal Drainase : pembuang, ditentukan jumlah air yg harus dibuang dari daerah pada waktu tertentu
Pengaruh iklim, siklus air dan topografi musim hujan dan kemarau menentukan * kebutuhan air tanaman * masalah ++ dan --- air Kelebihan air perlu drainase
Satuan dalam irigasi 1. Tebal air dinyatakan dalam mm, cm atau m 2. debit air dinyatakan dalam liter/detik/hektar
Pembagian daerah irigasi 1. Saluran induk : dari waduk/bendung atau sungai daerah yang dilayani petak primer 2. Sal. Sekunder : mengambil dari sal primer, daerah yg dilayani petak sekunder 3. Sal. Tersier : mengambil dari bangunan bagi dari sal sekunder/primer yg melayani petak tersier.
Hubungan saling pengaruh antara tanah, air, udara dan tanaman Peran air bagi tanaman, komposisi tanah, lengas tanah, frekuensi pemberian air irigasi, zone perakaran, respon tanaman thd air, infiltrasi dan perkolasi
Cara menentukan kebutuhan air tanaman bbrp metode pendekatan Blaney criddle, radiasi, Penman, Penman-Monteith, panci koefisien tanaman
Pemberian air secara golongan Susunan daerah irigasi Bangunan pembagi Tata guna air di tingkat petani Modeling untuk memberi air dengan Cropwat-8
RKPS (1) 1. Pendahuluan 2. Hubungan Tanah-Air-Tanaman 3. Neraca Air 4. Aplikasi Cropwat 8.0 5. Metode Irigasi Permukaan (surface) 6. Metode Irigasi Curah (sprinkler) 7. Metode irigasi tetes (drip) 8. UTS (Laporan Pemilihan Metode)
RKPS (2) 10. Jaringan dan Alat Ukur Debit 11. Audit Irigasi 12. Ketersediaan Air dan Kualitas Air 13. Pompa dan Sumur Groundwater 14. Drainase 15. Alokasi Air Irigasi dan RTTG 16. Analisis Finansial /Ekonomi Irigasi 17. UAS (Evaluasi Kelayakan & Perencanaan)
KONTRAK PERKULIAHAN Tutorial (20% Nilai) Praktikum (20% Nilai) Tugas terstruktur (10% Nilai) UTS (20% Nilai) UAS (30% Nilai) Cara Penilaian (Rata-rata) Tata Tertib (Kuliah, Penyelesaian tugas)