BAB I PENDAHULUAN. memenuhi terjaminnya barang dan jasa dan memanfaatkan nikmat-nikmat yang Allah

dokumen-dokumen yang mirip
Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan. Gadai

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang perkreditan tidak lepas dari pengaruhnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

TANGGUNG JAWAB MURTAHIN (PENERIMA GADAI SYARIAH) TERHADAP MARHUN (BARANG JAMINAN) DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH UJUNG GURUN PADANG

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DENGAN AKAD RAHN

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah S.W.T. sebagai khalifah untuk memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian, seperti perkembangan dalam sistim perbankan. Bank

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli hukum Islam memberikan pengertian harta ( al-maal ) adalah. disimpan lama dan dapat dipergunakan waktu diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang bertujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB III STUDI PUSTAKA. Dalam istilah bahasa Arab, gadai diistilahkan dengan rahn dan dapat

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan pada Perum Pegadaian Cabang Bandar Lampung

banyak-banyak agar kamu beruntung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian masyarakat berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB IV DI BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA. A. Analisis tentang Prosedur-Prosedur Pemberian Pembiayaan Mura>bah}ah di

BAB I PENDAHULUAN. membeli atau membayar berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. syariah menjadi sebuah kebutuhan primer. Hal ini karena agama Islam mengatur. ALLAH SWT dan tolong menolong antar sesama.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam segala aspek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

BAB I PENDAHULUAN. barang yang digadaikan tersebut masih sayang untuk dijual. Pengertian gadai

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Karena itulah sangat perlu sekali kita mengetahui aturan islam dalam

AKAD RAHN. No

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dalam memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Oleh sebab

BAB II LANDASAN TEORITIS. " artinya menggadaikan atau merungguhkan. 1 Gadai juga diartikan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada. sehingga dapat mengakibatkan pemborosan.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, muncul lembaga keuangan syariah yang menjadi kompetitor dari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan,(Edisi II, Balai Pustaka, 1991), h Bintang, 2002), h ), h. 290.

BAB II MEKANISME GADAI SYARIAH (RAHN) harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, dan dapat diambil kembali

BAB I PENDAHULUAN. membayar berbagai keperluan tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta. Oleh

BAB II KAJIAN TEORI. Pelaksanaan Gadai dengan Sistem Syariah di Perum Pegadaian. penjagaan dan penaksiran serta dilakukan hanya sekali pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa istilah-istilah yang terkait dengan judul skripsi ini.

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. negara hukum menjamin kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum yang berintikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Pendahuluan. kemiskinan di Indonesia masih di atas rata-rata. Kondisi ini semakin parah setelah

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Praktik Denda bagi Pihak Penggadai Sawah oleh Penerima Gadai di Desa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PE DAHULUA. keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Di Indonesia banyak

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PRAKTIK PENAHANAN BAYI SEBAGAI JAMINAN PERSALINAN DI RUMAH SAKIT DR.

STAIN Ponorogo Press, 2010, h Agustina Wulansari, "Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada PT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam belakangan ini mulai menunjukkan. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian agar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menolong, orang yang kaya harus menolong orang yang miskin, orang yang. itu bisa berupa pemberian maupun pinjaman dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan untuk menambah fungsi dari bank selain fungsi bank yaitu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak awal sejarah manusia,orang-orang bekerja keras dalam kehidupan untuk memenuhi terjaminnya barang dan jasa dan memanfaatkan nikmat-nikmat yang Allah berikan bagi mereka. Ketika tidak sanggup seorang diri dalam memenuhi segala kebutuhan barang dan jasa, terjadilah kerja sama sesama manusia dalam rangka menjamin terpenuhinya kebutuhan itu. Keperluan yang banyak dan beragam menjadikan saling ketergantungan antar manusia yang semakin bertambah mendorong adanya spesialisasi dan pembagian kerja.ini kemudian mendorong manusia untuk saling bertukar hasil-hasil produksi masing-masing. Dalam kegiatan sehari-hari,uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau membayar berbagai keperluan dan yang menjadi masalah terkadang kebutuhan yang ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah demikian,maka mau tidak mau kita mengurangi untuk membeli berbagai keperluan yang dianggap tidak penting.namun untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada. Jika kebutuhan dana jumlahnya besar, maka dalam jangka waktu pendek sulit untuk dipenuhi,apalagi jika harus dipenuhi lewat perbankan. Namun jika dana yang dibutuhkan relative kecil tidak jadi masalah,karena banyak tersedia sumber dana yang 1

2 murah dan cepat. Mulai dari pinjaman ketetangga sampai kepinjaman dari berbagai lembaga keuangan lainnya. Bagi mereka yang memiliki barang-barang berharga kesulitan dana dapat segera dipenuhi dengan cara menjual barang berharga tersebut,sehingga sejumlah uang yang diinginkan dapat terpenuhi. Namun, resikonya barang yang telah dijual akan hilang dan sulit untuk kembali. Kemudian jumlah uang yang diperoleh terkadang lebih besar dari yang diinginkan sehingga dapat mengakibatkan pemborosan. Untuk mengatasi kesulitan diatas dimana kebutuhan dana dapat dipenuhi tanpa kehilangan barang-barang berharga, maka masyarakat dapat menjaminkan barang-barangnya kelembaga tertentu. Misalnya dilembaga Pegadaian.Barang yang dijaminkan tersebutpada waktu tertentu dapat ditebus kembali setelah masyarakat melunasi pinjamannya. Selain itu,seperti diketahui bahwa menariknya pinjaman uang di Pegadaian disebabkan prosedurnya yang mudah,cepat dan biaya yang dikenakan relative ringan.masyarakat hanya menunjukan bukti identitas diri dan barang bergerak sebagai jaminan.uang pinjaman dapat diperoleh dalam waktu yang relative tidak lama. Begitupun untuk melunasi pinjaman,nasabah cukup dengan menyerahkan sejumlah uang dan surat bukti saja denga waktu proses yang juga singkat. Atau dengan kata lain lembaga Pegadaian menjadi alternative pilihan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Hal ini dilakukan sesuai dengan salah satu tujuan dari

3 Pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan motto Mengatasi masalah tanpa masalah Kata Rahn secara bahasa artinya tetap dan kekal.kata ma un rahinartinya air yang tetap atau menggenang.kata ni matun raahinah artinya nikmat yang tetap atau kekal. Pendapat lain mengatakan bahwa akar maknanya adalah menahan dan mengikat. Kata Rahn menurut syariah berarti harta yang dijadikan jaminan hutang apabila orang yang berhutang tidak sanggup melunasinya.transaksi ini dibolehkan menurut Al-Quran, Sunnah dan Ijma. disebutkan : Sedangkan menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 1150 Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berhutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana yang harus didahulukan. Landasan konsep pegadaian syariah mengacu kepada syariah islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadist. Adapun landasan dari Al-Qur an adalah sebagaimana firman Allah SWT :

4 Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagaian yang lain, maka hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya ; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah : 283) Sedangkan dalam Hadist : Artinya : Dari Siti Aisyah ra. Bahwa Rasulullah SAW membeli makanan dari seorang yahudi dengan menggadaikan baju besi beliau kepadanya.(hr. Bukhari dan Muslim). Lembaga Pegadaian melaksanakan kegiatan usaha penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai.nasabah/peminjam ada kalanya tidak memenuhi kewajibannya sesuai waktu yang disepakati. Setelah melalui peringatan terlebih dahulu, namun tidak diindahkan dan tidak melakukan perpanjangan, maka Lembaga Pegadaian mempunyai hak untuk mengambil pelunasan piutangnya dengan cara melelang barang jaminan gadai yang dibawah kekuasaannya. Didalam perjanjian pegadaian yang disepakati kedua belah pihak, apabila pihak nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam menyelesaikan pinjaman yang dilakukan sistem pegadaian, maka pihak pegadaian terlebih dahulu melakukan pendekatan baik secara lisan maupun tertulis menyampaikan kepada nasabah tentang jatuh tempo peminjaman, jika pihak nasabah ingkar janji dalam perjanjian tersebut

5 danpihak perusahaan dapat melakukan proses penyitaan terhadap jaminan yang diborohkan, dan akan menjadi hak milik pihak perusahaan. Barang-barang sitaan pegadaian yang dimiliki oleh perusahaan akan di lelang. Proses pelelangan terbuka untuk umum, dan siapapun dapat memiliki barang tersebut dengan berpedoman kepada peraturan lelang baik secara aturan yang dibuat oleh perusahaan maupun secara nasional. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai masalah yang berkaitan dengan sistem peminjaman pada PT. Pegadaian Syariah Cabang Ahmad Yani Pekanbaru dengan judul yaitu PROSEDUR GADAI SYARIAH DAN PELELANGAN PADA PT. PEGADAIAN SYARIAH CABANG AHMAD YANI PEKANBARU. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan diatas, penulis menyimpulkan suatu perumusan masalah : 1. Bagaimana Prosedur gadai yang dilakukan pada PT. Pegadaian Syariah Cabang Ahmad Yani Pekanbaru? 2. Bagaimana Prosedur Pelelangan yang dilakukan pada PT. Pengadaian Syariah Cabang Ahamad Yani Pekanbaru? C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan Laporan 1. Tujuan Penulisan Laporan

6 Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui prosedur gadai yang dilakukan pada PT. Pengadaian Syariah Cabang Ahmad Yani Pekanbaru. b. Untuk mengetahui prosedur pelelangan yang dilakukan pada PT. Pengadaian Syariah Cabang Ahmad Yani Pekanbaru. 2. Kegunaan Penulisan Laporan a. Bagi Penulis, laporan ini diharapkan menambah wawasan mengenai sistem Gadai dan Pelelangan. b. Bagi Perusahaan, sebagai informasi tambahan dan dijadikan bahan pertimbangan didalam pengambilan keputusan. c. Bagi pihak lain sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya dimasa yang akan datang. D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penulis melakukan penelitian ini di PT. Pegadaian Syariah Cabang Ahmad Yani Pekanbaru yang beralamat di Jl.Ahmad Yani No. 1/27 28114 Pekanbaru. 2. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

7 Yaitu berupa data pokok yang dijadikan sebagai sumber dalam menyelesaikan tugas akhir ini.seperti menentukan Prosedur Gadai dan Pelelangan yang dilakukan oleh nasabah Di PT. Pegadaian Syariah Cabang Ahmad Yani Pekanbaru. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari perusahaan yang sudah jadi seperti struktur organisasi dan sejarah PT. Pegadaian Syariah Cabang Ahmad Yani Pekanbaru. 3. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak terkait. b. Daftar Pertanyaan Yaitu mengumpulkan data dengan menggunakan daftar pertanyaan mengenai sistem peminjaman. 4. Analisis Data Data yang dikumpulkan penulis dari perusahaan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif.dengan metode deskriptif, data disusun sedemikian rupa sehingga dapat diteliti berdasarkan teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan. Selanjutnya data akan dianalisis dan dievaluasi sehingga diambil kesimpulan.

8 E. Sistematika Penulisan Dalam penulisan laporan ini dibagi atas empat bab, dimana dibagi atas beberapa sub bagian dengan sistematika penulisan sebagai berikut. BAB I : Bab ini merupakan bab yang berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan laporan, metode pengumpulan data serta sistematika. BAB II : Bab ini berisikan gambaran umum PT. Pagadaian Syariah Cabang Ahmad Yani Pekanbaru yang menjelaskan sejarah singkat dan aktifitas perusahaan. BAB III : Bab ini menguraikan tentang beberapa konsep yang berhubungan dengan masalah yang diangkat, mengemukakan beberapa landasan hukum dan kajian teoritis yang mendasar tentang ilmu pegadaian dan juga teori lelang barang jaminan, pertama berisikan tentang barang jaminan gadai, yang kedua tentang jual beli dan yang ketiga tentang akad atau teori perikatan. BAB IV: Bab ini merupakan bagian penutup dan menguraikan kesimpulan dan saran dari pembahasan bab-bab sebelumnya.