BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mambandingkan prasangka sosial terhadap etnis Tionghoa oleh mahasiswa etnis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. angka dalam pengumpulan data, penafsiran data dan penampilan hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk uji coba instrumen telah dilakukan pada 30 orang ibu yang memiliki anak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

Transkripsi:

32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek yang digunakan dalam penelitian (Arikunto, 2006:130). Dalam penelitian ini, menggunakan populasi siswa kelas 6 SDN Sukagalih Bandung yang berjumlah 88 orang. 3. Sampel dan Teknik Sampling Penelitian Menurut Arikunto (2006), sampel merupakan bagian dari populasi dalam penelitian. Apabila responden kurang dari 100 orang lebih baik diambil seluruhnya, sehingga penelitian yang dilakukan termasuk penelitian populasi. Sebaliknya, untuk jumlah responden lebih dari 100 orang atau lebih, maka sample yang digunakan sejumlah 10%-15% dari keseluruhan responden sampai dengan 20%-25% atau lebih, sesuai dengan: a. Kesanggupan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. b. Lokasi pengamatan, karena dapat berpengaruh pada banyak atau sedikitnya responden. c. Resiko yang kemungkinan didapat oleh peneliti ketika melakukan peneltian. (Arikunto, 2006:131)

33 Karena populasi siswa kelas 6 SDN Sukagalih Bandung berjumlah 88 orang, maka sampel yang diambil adalah sebanyak 88 orang. Jadi penelitian ini merupakan penelitian populasi. B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugioyono (2009), metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism dan digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel metode peneltian ini, pada umumnya dilakukan secara random. Sedangkan pengumpulan data dapat menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode penelitian korelasional, yaitu penelitian yang dapat mencari tahu hubungan antara variabel-variabel dan melihat bagaimana hubungan tersebut dapat terjadi (Sugiyono, 2009). Penelitian ini menggunakan metode korelasional karena ingin mendapatkan gambaran yang jelas mengenai hubungan antara kelekatan siswa pada guru dengan motivasi belajar siswa. C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah gaya kelekatan dan motivasi belajar, definisi operasional dari kedua variabel tersebut yaitu: 1. Gaya kelekatan merupakan hubungan yang terjalin secara emosional yang kuat antara anak dengan figur lekatnya, dalam hal ini digambarkan oleh siswa dengan gurunya. Gaya kelekatan ini dapat diungkap melalui tiga dimensi gaya kelekatan menurut Ainsworth (1978) yaitu gaya kelekatan aman, cemas dan menghindar. a. Gaya Kelekatan Aman ditandai dengan: siswa merasa senang dengan kelekatan dan kekariban yang terjalin dengan guru

34 b. Gaya Kelekatan Cemas ditandai dengan: siswa merasa cemas jika ditolak dan diterlantarkan oleh guru. c. Gaya Kelekatan Menolak ditandai dengan: siswa tidak senang atau menolak jika berada di dekat guru. 2. Variabel yang berikutnya adalah motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan dorongan seorang siswa untuk belajar agar mendapat atau mencapai tujuan yang diinginkan. Tinggi rendahnya motivasi belajar, dilihat dari indikator sebagaimana dikemukakan oleh Makmun (2003:40), yaitu: 1. Jumlah waktu yang diluangkan siswa untuk belajar. 2. Seberapa sering siswa belajar di sekolah maupun di rumah. 3. Fokus siswa untuk mendapat atau mencapai tujuan yang diinginkan. 4. Siswa tidak mudah putus asa ketika mendapat kesulitan dan berusaha mencari jalan keluarnya. 5. Pengorbanan siswa dari segi moral maupun materil untuk mencapai tujuan. 6. Tingkat tujuan yang ingin diraih siswa. 7. Prestasi yang sudah didapat dengan usaha siswa. 8. Sikap yang dilakukan siswa dalam mencapai tujuan. D. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2012:137) pengumpulan data penelitian kuantitatif dapat dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner/angket, dan observasi. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan yang dibuat untuk mengetahui informasi tentang responden yang bersifat pribadi Arikunto (2006) Pengumpulan data, menggunakan instrumen berupa kuesioner yang disebarkan pada siswa kelas 6 SDN Sukagalih Bandung.

35 E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan menggunakan skala bertingkat (rating scale). Kuesioner skala bertingkat merupakan sebuah pernyataan yang mempunyai kolom yang dapat melihat tingkat persepsi yang dirasakan oelh responden, misalnya mulai dari sangat sesuai sampai dengan sangat tidak sesuai (Arikunto, 2006). Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner gaya kelekatan dan kuesioner motivasi belajar. 1. Kuesioner Gaya Kelekatan Kuesioner gaya kelekatan yang digunakan dalam penelitian dikembangkan oleh peneliti dengan menurunkan langsung ketiga gaya kelekatan dari Ainsworth (1978), yaitu gaya kelekatan aman, cemas, dan menghindar. Kuesioner tersebut terdiri atas 30 item, yang berbentuk skala rating. Tingkat reliabilitas kuesioner untuk gaya kelekatan aman tergolong sangat reliable (0,950), gaya kelekatan cemas tergolong reliable (0,796), dan gaya kelekatan menghindar tergolong reliable (0,799). Kuesioner gaya kelekatan digunakan untuk mengetahui jenis kelekatan responden. Untuk dapat mengelompokkan reponden ke dalam jenis kelekatan, maka langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

36 a. Penyekoran Kuesioner Gaya Kelekatan Penyekoran kuesioner dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap pilihan jawaban responden, dengan ketentuan seperti tertera pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Penyekoran Kuesioner Gaya Kelekatan Pilihan Jawaban Skor Favorable Unfavorable Sangat Sesuai 5 1 Sesuai 4 2 Ragu 3 3 Tidak Sesuai 2 4 Sangat Tidak Sesuai 1 5 b. Kategorisasi Skor Gaya Kelekatan Kategorisasi pada instrumen gaya kelekatan akan mengelompokkan responden penelitian ke dalam tiga gaya kelekatan yaitu, aman, cemas dan menghindar. Kategorisasi ini dilakukan dengan cara penyekoran secara terpisah pada pernyataan-pernyataan yang mewakili setiap dimensi gaya kelekatan, sehingga setiap responden penelitian memiliki tiga skor pada instrumen gaya kelekatan. Skor tertinggi yang dimiliki responden menunjukkan kecenderungan gaya kelekatan yang dimilikinya.

37 Terdapat tiga langkah untuk mengkategorisasikan responden pada gaya kelekatan tertentu, yaitu: 1) Menetapkan skor maksimal untuk tiap gaya kelekatan Skor maksimal untuk tiap gaya kelekatan didasarkan pada perhitungan jumlah pilihan jawaban. Berikut ini adalah tabel skor maksimal untuk masing-masing gaya kelekatan: Gaya Kelekatan Tabel 3.2 Skor Maksimal Gaya Kelekatan Jumlah Item Skor Maksimal Pilihan Jawaban Skor Maksimal Gaya Kelekatan Aman 10 5 50 Cemas 10 5 50 Menghindar 10 5 50 Total 30

38 2) Menghitung Skor Gaya Kelekatan Responden Adapun rumus perhitungan skor untuk setiap gaya kelekatan responden adalah sebagai berikut: Skor Gaya Kelekatan Aman = Skor Gaya Kelekatan Cemas = Skor Gaya Kelekatan Menghindar = 3) Menggolongkan Responden ke dalam Jenis Gaya Kelekatan Untuk dapat digolongkan ke dalam salah satu gaya kelekatan, responden harus memiliki skor maksimal salah satu gaya kelekatan yang paling tinggi dari skor maksimal dua gaya kelekatan yang lain. 2. Kuesioner Motivasi Belajar Kuesioner motivasi yang digunakan dalam penelitian dikembangkan oleh peneliti dengan menurunkan langsung dari indikator motivasi belajar yang dikemukakan oleh Makmum (2003:40). Indikator tersebut yaitu: jumlah waktu yang diluangkan siswa untuk belajar, seberapa sering siswa belajar di sekolah maupun di rumah, fokus siswa untuk mendapat atau mencapai tujuan yang diinginkan, siswa tidak mudah putus asa ketika mendapat kesulitan dan berusaha mencari jalan keluarnya, pengorbanan siswa dari segi moral maupun materil untuk mencapai tujuan, tingkat tujuan yang ingin diraih siswa, prestasi yang sudah didapat dengan usaha siswa, sikap yang dilakukan siswa dalam mencapai tujuan.

39 Kuesioner terdiri atas 30 item, yang berbentuk skala rating, dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,953 (sangat reliable). Penyekoran kuesioner dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap pilihan jawaban responden, dengan ketentuan seperti yang tertera pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Penyekoran Kuesioner Motivasi Belajar Pilihan Jawaban Skor Favorable Unfavorable Sangat Sesuai 5 1 Sesuai 4 2 Ragu 3 3 Tidak Sesuai 2 4 Sangat Tidak Sesuai 1 5 Kemudian dilakukan perhitungan jumlah total skor yang didapat dari masingmasing responden, sehingga setiap responden memiliki skor motivasi belajar. Skor motivasi belajar responden ada pada rentang skor 24-120.

40 F. Uji Coba Alat Ukur Penelitian 1. Validitas Isi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa ukuran yang mampu melihat tingkat kevalidan instrumen disebut dengan validitas. Pada penelitian ini dilakukan uji validitas isi dan daya diskriminasi item untuk menilai validitas instrumen. Validitas isi dapat dilakukan dengan uji analisis rasional menurut para ahli, yaitu professional judgment (Azwar, 2011). Dalam penelitian ini professional judgement dilakukan oleh dua orang dosen jurusan Psikologi Unversitas Pendidikan Indonesia yang di dalamnya dilakukan analisis item yang telah disusun peneliti untuk dilihat pernyataanpernyataan mana saja yang cocok dengan indikator ataupun item yang harus diganti atau bahkan dibuang. 2. Uji Keterbacaan Instrumen Uji keterbacaan ini dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas fungsi aspekaspek penilaian dan kalimat-kalimat yang dipakai. Hal ini dilakukan, agar dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi karena kurang sesuainya tujuan yang ingin dinilai oleh peneliti dengan persepsi yang diterima oleh responden terhadap setiap item kuisioner. Pada penelitian ini, uji keterbacaan instrumen dilakukan 1 orang guru SD dan 8 orang siswa SD. Perubahan susunan kalimat pada setiap item gaya kelekatan dan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel yang terdapat di lampiran halaman 106-107. 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Setelah dilakukan professional judgement dan uji keterbacaan, kemudian dilakukan pengujian daya diskriminasi untuk mengetahui item yang layak dengan melihat Corrected Item-Total Correlation dan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik Cronbach s Alpha.

41 Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda, yaitu item yang dapat melihat perbedaan atribut yang ingin diukur pada responden atau kelompok responden (Azwar, 2011). Item-item yang mencapai koefesien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan, namun apabila item yang layak masih belum sesuai dengan jumlah yang diinginkan, maka peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria koefisien korelasi dari 0,30 menjadi 0,25, sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai (Azwar, 2011). Batas koefisien korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,25. a. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Gaya Kelekatan Sebelum dilakukan uji validasi, instrumen gaya kelekatan terdiri atas 30 item. Setelah dilakukan perhitungan daya diskriminasi item dengan melihat Corrected Item-Total Correlation diperoleh 25 item yang memiliki indeks daya diskriminasi yang dianggap sesuai dengan kriteria. Rincian item tersebut dapat dilihat pada lampiran halaman 97-101. Semua item yang layak kemudian digunakan dalam instrumen penelitian yang sebenarnya, sedangkan item-item yang tidak layak dibuang karena tidak mampu membedakan atribut yang ingin diukur pada responden atau kelompok responden. Setelah melakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas untuk melihat sejauh mana alat ukur yang digunakan tersebut memiliki taraf ketelitian atau kekonsitenan dalam pengukuran. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan formula Cronbach s Alpha yang dihitung pada item-item yang telah valid menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00. Untuk pedoman interpretasi koefisien reliabilitas dipergunakan kriteria menurut Guilford (Sugiyono, 2009), yaitu:

42 Koefesien Reliabilitas Alpha Cronbach Kriteria Koefesien Sangat Reliabel > 0.900 Reliabel 0.700 0.900 Cukup Reliabel 0.400 0.700 Kurang Reliabel 0.200 0.400 Tidak Reliabel < 0.200 Adapun sebaran jumlah item yang valid dan reliabilitas gaya kelekatan siswa pada guru dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Gaya Kelekatan No Dimensi Jumlah Reliabilitas Kelekatan Item Valid 1 Aman 9 0,950 2 Cemas 8 0,796 3 Menghindar 8 0,799 Seperti yang terlihat pada tabel 3.4, untuk dimensi gaya kelekatan aman setelah dilakukan uji validasi ternyata dari 10 item ada 1 item yang tidak layak (validitasnya rendah) sehingga tersisa 9 item dan nilai reliabilitasnya 0,950

43 tergolong sangat reliable. Pada dimensi gaya kelekatan cemas, dari 10 item ada 2 item yang tidak layak sehingga tersisa 8 item dan nilai reliabilitasnya 0,796 tergolong reliable. Pada dimensi gaya kelekatan menghindar ternyata dari 10 item ada 2 item yang tidak layak sehingga tersisa 8 item dan nilai reliabilitasnya 0,799 tergolong reliabel. b. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Sebelum dilakukan uji validasi instrumen motivasi belajar terdiri atas 30 item. Setelah dilakukan perhitungan daya diskriminasi item dengan melihat Corrected Item-Total Correlation diperoleh 24 item yang memiliki indeks daya diskriminasi item sesuai dengan kriteria. Rincian item tersebut dapat dilihat pada lampiran halaman 101-104. Semua item yang layak kemudian digunakan dalam instrumen penelitian yang sebenarnya, sedangkan item yang tidak layak dibuang dan tidak dipergunakan karena tidak mampu membedakan atribut yang ingin diukur pada responden. Setelah melakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana alat ukur yang digunakan tersebut memiliki taraf ketelitian atau kekonsitenan dalam pengukuran. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan formula Cronbach s Alpha yang dihitung pada item-item yang telah valid menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00. Untuk pedoman interpretasi koefisien reliabilitas dipergunakan kriteria menurut Guilford (Sugiyono, 2009) sama seperti pada instrument gaya kelekatan.

44 Adapun hasil uji yang valid itu dan reliabilitas instrument motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah: Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba Sesudah Uji Coba Jumlah Item Reliabilitas Jumlah Item Reliabilitas 30 0,927 24 0,953 Seperti terlihat pada tabel 3.6, pada Instrumen Motivasi Belajar dari 30 item diperoleh reliabilitas instrument sebesar 0,927. Namun karena terdapat 6 item yang tidak valid, maka peneliti hanya menggunakan 24 item yang valid dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,953 (sangat reliable). G. Teknik Analisis Data Untuk menjawab pertanyaan penelitian, sebelumnya peneliti menguji normalitas data untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik yang akan digunakan pada pengolahan selanjutnya. Dari hasil perhitungan uji normalitas menggunakan one sample Kolmogorof-Smirnov, diperoleh skor signifikasi sebesar 0,06 (p > 0,05) untuk variable motivasi belajar dan skor signifikasi sebesar 0,350 (p > 0,05) untuk variable gaya kelekatan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kedua instrument berdistribusi normal. Selanjutnya peneliti melakukan uji linearitas untuk mengetahui hubungan antara variabel satu yaitu gaya kelekatan (attachment) dan variabel dua yaitu motivasi belajar. Menurut Sudjana (2002), hubungan yang linear dapat terjadi jika terdapat keseuaian antar variabel, baik penurunan maupun kenaikannya..

45 Maksudnya adalah, apakah garis regresi antara variabel X dan Y membentuk garis yang linear atau tidak. Jika signifikansi < 0.05 maka dapat dikatakan hubungan antara variabel X dan Y adalah hubungan yang linear. Untuk melihat linearitas regresi menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00. Tabel 3.6 Hasil Uji Linearitas Predictors Dependent Variable F Signifikansi Aman Motivasi belajar 60.203 0.000 Cemas Motivasi belajar 4.537 0.040 Menghindar Motivasi Belajar 49.000 0.000 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai F hitung untuk gaya kelekatan aman motivasi belajar sebesar 60.203 pada tingkat signifikansi 0,000, untuk gaya kelekatan cemas motivasi belajar sebesar 4.537 pada tingkat signifikansi 0,040, dan untuk gaya kelekatan menghindar motivasi belajar sebesar 49.000 pada tingkat signifikansi 0,000. Karena F hitung lebih besar daripad F tabel (3,95288), maka semua variabel linier. Setelah melakukan uji normalitas dan uji linearitas, selanjutnya peneliti menjawab pertanyaan penelitian dengan melakukan langkah sebagai berikut:

46 1. Gambaran Gaya Kelekatan Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, yaitu bagaimana gambaran gaya kelekatan siswa pada guru di SDN Sukagalih dilakukan perhitungan dengan menggunakan teknik statitistik persentase. Rumus umum persentase adalah sebagai berikut: Keterangan : X = presentase jumlah responden n = jumlah responden N = jumlah total responden (Kuntjaraningrat dalam Efendi, 2007) Diaplikasikan pada peneltian ini, maka rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Persentase gaya kelekatan aman Keterangan: Xa = persentase jumlah responden pada gaya kelekatan aman n = jumlah responden yang memilih gaya kelekatan aman N = jumlah total responden

47 b. Persentase gaya kelekatan cemas Keterangan: Xc = persentase jumlah responden pada gaya kelekatan cemas n = jumlah responden yang memilih gaya kelekatan cemas N = jumlah total responden c. Presentase gaya kelekatan menghindar Keterangan: Xm= presentase jumlah reponden pada gaya kelekatan menghindar n = jumlah responden yang memilih gaya kelekatan menghindar N = jumlah total responden

48 Kategori presentase dapat diinterpretasikan sesuai besar presentase (Kuntjaraningrat dalam Efendi, 2007), yaitu: Tabel 3.7 Interpretasi Kategori Presentase Besar Presentase Interpretasi 0% Tidak ada 1%-49% Sebagian kecil 50% Setengahnya 51%-99% Sebagian besar 100% Seluruhnya 2. Gambaran Motivasi Belajar Untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua, yaitu bagaimana gambaran motivasi belajar siswa kelas 6 SDN Sukagalih, maka dilakukan perhitungan statistic dengan langkah sebagai berikut: a. Menghitung jumlah skor total masing-masing responden b. Menghitung skor rata-rata instrument motivasi belajar, dengan rumus: = = = 72

49 c. Mengelompokkan responden ke dalam kategorisasi motivasi belajar berdasarkan tinggi rendahnya motivasi belajar. Kategorisasi motivasi belajar digolongkan pada kriteria sebagai berikut: Tabel 3.8 Rumusan Dua Kategori Kriteria Kategori Rendah Tinggi Keterangan: X = skor total jawaban responden = Besaran skor rata-rata instrument motivasi belajar d. Menghitung persentase jumlah responden pada masing-masing kategori, dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: Xmo = presentase jumlah reponden pada motivasi belajar n = jumlah responden yang memiliki motivasi belajar tinggi/rendah N = jumlah total responden

50 3. Hubungan Gaya Kelekatan dengan Motivasi Belajar Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ketiga yaitu apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kelekatan dengan motivasi belajar siswa di SDN Sukagalih, maka dilakukan uji korelasi. Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Pearson Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan karena data dalam penelitian ini berdistribusi normal dan data yang dihubungkan berpola linear. Berikut adalah rumus korelasi Pearson Product Moment: (Riduwan, 2009: 217) Koefesien korelasi menunjukkan derajat hubungan antara variabelvariabel yang ingin diteliti. Koefisien korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan (-1 r 1). Sedangkan harga (r) akan diinterpretasikan sesuai dengan tabel 3.9 di bawah:

51 Tabel 3.9 Interpretasi Koefesien Korelasi r Interval Koefesien Tingkat Hubungan 0,00 0, 199 Sangat Lemah 0,20 0,399 Lemah 0,40 0,599 Cukup 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,00 Sangat Kuat (Riduwan, 2009: 218)

52 H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti membagi prosedur pelaksanaan menjadi empat tahap yaitu: 1. Tahap Persiapan a. Pemilihan masalah yang ingin diungkap dalam penelitian. b. Menentukan rumusan masalah, variabel, hipotesis, metode penelitian dan sumber data. c. Pembuatan proposal penelitian dan pengajuan kepada Dewan Skripsi dan dosen pembimbing. d. Penyusunan instrumen penelitian, alat ukur yang dibuat berupa kuesioner. Kuisioner tersebut dibuat sendiri dengan mengembangkan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli. Kemudian dilakukan judgement oleh professional judgement oleh dua orang dosen jurusan Psikologi untuk menilai sesuai atau tidaknya item yang akan dipakai untuk kuesioner dengan tujuan yang diinginkan. Setelah itu juga dilakukan uji keterbacaan instrumen oleh 1 orang guru SD dan 8 orang siswa SD. e. Pembuatan surat izin pada pihak-pihak terkait. f. Melakukan uji coba instrumen penelitian. 2.Tahap Pelaksanaan Peneliti menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas 6 SDN Sukagalih Bandung dan telah memperoleh ijin dari pihak sekolah. Penyebaran kuesioner ini disertai dengan penjelasan maksud dan tujuan dari pengisian kuesioner yang dilakukan.

53 3.Tahap Pengolahan Data a. Verifikasi Data Verifikasi data dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kelengkapan jumlah angket yang terkumpul dan kelengkapan pengisian angket yang diisi oleh subjek. Setelah semuanya lengkap kemudian dilakukan pengolahan data. b. Tabulasi Data Tabulasi data adalah langkah dimana peneliti merekap semua data yang diperoleh untuk kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan teknik statistika. c. Penyekoran Data Penyekoran data dilakukan dengan menggunakan pedoman penyekoran yang telah dibuat dan ditetapkan sebagai acuan dalam menentukan skor setiap jawaban subjek. d. Pengelompokan Data Jenis data yang diperoleh dikelompokan ke dalam dua kelompok, yaitu gaya kelekatan yang diperoleh dengan kuesioner gaya kelekatan dan motivasi belajar yang diperoleh dengan kuesioner motivasi belajar. 4.Penyelesaian a. Menampilkan hasil penelitian b. Membahas hasil penelitian berdasarkan teori yang digunakan c. Membuat simpulan penelitian dan rekomendasi kepada pihak terkait.