perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang

dokumen-dokumen yang mirip
Penelitian ini tidak tergolong kepada penelitian kuantitatif karena tujuan pokok

pelatihan tenaga perawat di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung, sebagai

peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk

penelitian ini ditujukan untuk memahami perilaku manusia dari sudut si pelaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

beberapa karakteristik seperti yang dikemukakan oleh Bogdan & Biklen dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang proses pelaksanaan

(o) mengadakan analisis sejak awal penelitian. Sedangkan karakteristik lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang

pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data, dan tahap-tahap

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

berbentuk deskripsi perilaku, maka metode yang sesuai dalam penelitian ini

informasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

dimana mereka melaksanakan kegiatannya dan dalam waktu yang relatif cukup

BAB III METODE DAN SAMPEL PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan atau ucapan, katakata,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sacara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengkaji,

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian Tentang Pembinaan Kemampuan Profesional Guru

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

kualitatif. Menurut Lexy Moleong (1990) penelitian kualitatif berakar pada keabsahan data melalui kesepakatan antara peneliti dengan subyek yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

fenomenologi. Alasan metode dan teknik penelitian dipilih karena masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode-metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

METODE PENELITIAN KUALITATIF. Imam Gunawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

masalah yang kontekstual, menpunyai sifat khas tertentu dalam situasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja

BAB III METODE PENELITIAN

SMU Islam Ma'arif Kec. Jepara, SMU Islam Kec. Keling,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini,pendekatan yang digunakan adalah

kajian dalam penelitian ini menyangkut perilaku organisasi, maka metode yang dianggap tepat adalah metode deskriptif pendekatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF. Anik Ghufron. Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

(purposive). Pemilihan informan dari responden yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

hasil pengolahan data kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berangkat

BAB III METODE PENELITIAN

yaitu (1) bagaimana distribusi tenaga guru SLTPN di Kabupaten Serang, (2) bagaimana pola mutasi guru SLTPN di Kabupaten Serang, (3)

Bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pemilihan metode yang tepat yang digunakan dalam suatu penelitian. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field

tepat untuk jenis penelitian ini adalah metode kuautatif, yakni metode yang ditujukan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran tentang Implementasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB in METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan, dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

70 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian deskriptif dilaksanakan dengan memfokuskan pada upaya untuk mendeskripsikan dan menganalisis aspek-aspek sebagai berikut: (1) garis-garis besar kebijakan program kerja PGRI, dengan aspek yang dianalisis seperti; (a) isi program kerja PGRI dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru-guru sekolah dasar, (b) proses penyusunan kebijakan program kerja PGRI, (c) forum yang dipakai dalam merumuskan kebijakan program kerja PGRI, dan (d) pihak yang dilibatkan dalam perumusan kebijakan program kerja PGRI; (2) pelaksanaan Kebijakan dan program kerja PGRI, dengan aspek yang dianalisis seperti; (a) strategi yang digunakan dalam melaksanakan program kerja PGRI, (b) teknik pengawasan yang digunakan dalam memonitor pelaksanaan program kerja PGRI, dan (c) teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program kerja PGRI; dan (3) analisis SWOT dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, dengan aspek-aspek seperti: (a) kekuatan yang terkandung dalam proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (b) kelemahan yang terkandung dalam proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang yang dapat dikembangkan dalam proses perumusan dan pelaksanaan

71 kebijakan program kerja PGRI, dan (d) ancaman yang perlu diantasipasi dalam proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI. Mencermati karakteristik permasalahan yang akan diteliti tersebut, maka metode yang dinilai relevan untuk digunakan adalah metode kualitatif (naturalistik). Penggunaan metode ini, karena pada hakikatnya inti kegiatan dari penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan lingkungan mereka, dan berusaha memahami bahasa serta tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya (Nasution, 1988: 5). Sebagai dasar teoritis, disajikan ciri-ciri penelitian kualitatif yang dirangkum dari berbagai ahli di bidangnya seperti yang dikemukakan oleh Bogdan &Biklen, 1982; Lincoln &Guba, 1985; Muhadjir, 1989; Nasution, 1988; Sonhadji, 1994, dalam Imron Arifin (1996: 4-6), yakni sebagai berikut: 1. Latar alami (natural setting), yaitu konteks alami secara menyeluruh (holistic) yang tidak dapat diisolasi atau dieliminasi sehingga teriepas dari konteksnya; 2. Instrumen manusia (human instrument) yang berarti peneliti merupakan instrumen kunci (key instrument) guna menangkap makna, interaksi nilai, dan nilai lokal yang berbeda, di mana hal ini tidak memungkinkan diungkap lewat kuesioner (instrument non-human); 3. Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan, karena realitas diasumsikan mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan dengan yang terkatakan; 4. Data kualitatif untuk mengungkap realitas ganda, mengungkap hubungan alami antara peneliti dengan informan; 5. Sampelbertujuan (purpossive sampling), artinya sampeldipilih menurut tujuan (purpose) penelitian dan bukan menggunakan sampling random, populasi dan sampel banyak, sehingga peneliti kualitatif mementingkan data langsung (first hand) bukan data kedua (second hand);

72 6. Analisis data induktif (inductive data analysis) guna lebih mempermudah pendeskripsian konteks yang muncul (emerge) dari bawah, daripada analisis deduktif; 7. Teori mendasar (grounded theory), yaitu mengarahkan penyusunan teori yang mendasar dari lapangan langsung (emergent data), berdasarkan pada pola dan tema untuk mencari makna (meaning); 8. Desain sementara, disebabkan adanya realitas ganda yang sulit dikerangkakan, pola lapangan yang sulit dibakukan terlebih dahulu, dan banyaknya sistem nilai yang terkait dan interaksinya tak terduga, sehingga desain penelitian tampil dalam proses penelitian, yang didesain secara berulang-ulang (emergent, evolving, developing); 9. Pensepakatan hasil terhadap makna dan tafsir atas data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dengan melakukan pengecekan anggota (member check), sebab responden lebih memahami konteksnya dan pengaruh pola nilai lokal, perspektif responden selanjutnya dikenal sebagai perspektif emic, 10. Modus laporan studi kasus guna menghindari bias dari interaksi peneliti dengan responden dalam pengungkapan realitas ganda, dan memungkinkan tampilnya pandangan nilai peneliti, teori substansialnya, paradigma metodologinya dan nilai kontekstualnya; 11. Penafsiran idiografik atau keberlakuan khusus yang diarahkan dalam penafsiran data kualitatif, bukan nomotetik (keberlakuan umum), karena penafsiran yang berbeda lebih bermakna untuk realitas yang berbeda konteksnya, hal khusus lokal, interaktif faktor lokal, dan sistem nilainya; 12. Aplikasi tentatif, disebabkan realitas ganda dan berbeda, interaksi peneliti dan responden bersifat khusus dan tidak dapat dipublikasikan, sehinggatidak memungkinkan membuat aplikasi meluas atas hasil temuan; 13. Ikatan konteks terfokus disebabkan tuntutan pendekatan holistik, kebulatan keseluruhan yang teraksentu&si pada fokus sesuai dengan masalahnya, evaluasinya, tugas-tugas yang hendak dicapai, sehingga ikatan keseluruhan tetap terjaga dalam konteksnya, tidak teriepas dari sistem nilai lokalnya; dan; 14. Kriteria keabsahan yang meliputi kredibilitas, transferbalitas, dependabilitas, dan konformabilitas. Dengan berbagai karakteristik penelitian yang dikemukakan di atas, dalam implementasinya peneliti secara langsung berhubungan dengan sumber data untuk melakukan pengamatan sambil berpartisipasi,

73 sehingga dapat menghasilkan data yang lebih mendalam, lebih banyak dan lebih terinci. M.Q. Patton (Nasution, 1996), menjelaskan sifat observasi dalam penelitian kualitatif, bahwa "Participant observation is the most comprehensive of all types of research strategies". Mengamati obyek maupun subyek merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan peneliti dalam penelitian kualitatif. Kegiatan ini harus terjadi dalam suasana wajar tanpa kondisi yang dimanifulasi (dikondisikan), agar data yang diperoleh benar-benar alamiah dan tidak manipulatif. Kegiatan penting lainnya, yaitu berinteraksi dengan lingkungan terutama dengan subyek penelitian. Dalam kegiatan ini, peneliti harus mampu menciptakan hubungan baik agar informasi yang dibutuhkan akan dengan mudah diperoleh. Selanjutnya, peneliti harus mampu memahami bahasa dan tafsiran yang terungkap, baik dari obyek maupun subyek penelitian agar tidak memunculkan pembiasan yang tidak diharapkan. Kegiatan ini berkenaan dengan kemampuan menganalisis dari peneliti. B. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan cara terjun ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang diperiukan yang berkenaan dengan fokus penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk lebih memahami kenyataan yang terjadi di lapangan sesuai dengan konteks. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi berbagai cara, yaitu melalui pengamatan (observasi), wawancara

74 dan studi dokumentasi. Ketiga teknik pengumpulan data tersebut digunakan dengan harapan saling melengkapi sehingga dapat diperoleh kemudian diklasifikasikan menurut jenisnya, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi. 1. Observasi Partisipasi pengamat (peneliti) dalam melakukan observasi dapat dilakukan dalam berbagai kondisi, seperti yang dikemukakan oleh Nasution (1996:61), bahwa "terdapat tingkatan dalam melakukan observasi, yaitu partisipasi nihil, partisipasi aktif, dan partisipasi penuh" dalam penelitian. Hal tersebut sangat dimungkinkan karena penelitian berada di lingkungan kerja peneliti. Dengan demikian, diperoleh banyak keuntungan terutama dalam pengumpulan data dan informasi. Dalam kaitan ini keuntungan diperoleh karena peranan peneliti tersamar bagi orang yang menjadi subyek penelitian sehingga dapat memperoleh informasi secara maksimal (Nasution). Kaitannya dengan fokus penelitian, maka kegiatan observasi difokuskan untuk mengamati berbagai fenomena yang terjadi di lokasi penelitian, terutama yang berhubungan dengan implementasi kebijakan program kerja PGRI, seperti; (a) strategi yang digunakan dalam melaksanakan program kerja PGRI, (b) teknik pengawasan yang digunakan dalam memonitor pelaksanaan program kerja PGRI, dan (c) teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

75 pelaksanaan program kerja PGRI. Analisis SWOT tentang pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, digali melalui kegiatan observasi. 2. Wawancara Teknik ini digunakan untuk menggali dan memperoleh data atau informasi yang lebih mendalam dan relevan dengan masalah yang diteliti. Kegiatan wawancara ini ditujukan untuk mengungkap informasi dari responden tentang kegiatan-kegiatan, terutama yang berhubungan dengan garis-garis besar kebijakan program kerja PGRI, seperti: (a) isi program kerja PGRI dalam rangka meningkatkan profesionalisme guruguru sekolah dasar, (b) proses penyusunan kebijakan program kerja PGRI, (c)forum yang dipakai dalam merumuskan kebijakan program kerja PGRI, dan (d) pihak yang dilibatkan dalam perumusan kebijakan program kerja PGRI. Analisis SWOT tentang perumusan kebijakan program kerja PGRI digali melalui wawancara dengan responden yang dipandang dapat memberikan informasi secara refresentatif. 3. Studi Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dan informasii tentang aspek-aspek yang berhubungan dokumen dan arsip resmi yang dimiliki oleh Pengurus Daerah Tingkat II PGRI Kota Bandung. C. Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen kunci (utama) dengan cara melakukan pengamatan, wawancara, dan studi

76 dokumentasi secara langsung di lokasi penelitian. Untuk mempermudah proses pengumpulan data, maka sebelum peneliti memasuki lokasi penelitian dipandang perlu untuk merumuskan kisi-kisi tentang aspekaspek yang akan diamati (diteliti). Adapun aspek-aspek yang menjadi fokus peneliti ketika memasuki lokasi penelitian, dapat digambarkan dalam tabel berikut: Tabel 1 Kisi-Kisi Penelitian Aspek Penelitian Sub Aspek Penelitian Alat Pengumpul Data 1. Garis-Garis- Besar Kebijakan : a. Isi Program Kerja PGRI Nomor Item 1-9 b. Proses Penyusunan Kebijakan Program Kerja PGRI 10-15 c. Forum yang digunakan dalam Merumuskan Kebijakan PGRI Program 16-20 d. Pihak yang Dilibatkan dalam Perumusan 21-25 2. Pelaksanaan Kebijakan : a. Strategi Pelaksanaan 26-30 b. Teknik Pengawasan Pelaksanaan 31-35 c. Teknik Penilaian Pelaksanaan 36-50

77 3. Analisis SWOT Perumusan :a. Kekuatan dalam dan Pelaksanaan Program Perumusan dan Kerja PGRI Pelaksanaan b. Kelemahan dalam Perumusan dan Pelaksanaan m fhnefitasi w * %!; ' / -,; \\ ^*,>,,- -Wawanc^ta - :< tv 54 /' 55-58 c. Peluang dalam Perumusan dan Pelaksanaan 59-62 d. Ancaman dalam Perumusan dan j Pelaksanaan 63-66 D. Subyek Penelitian Pada penelitian kualitatif, menurut Lincoln dan Guba (Lexy J. Moleong, 1997:165), peneliti mulai dengan asumsi bahwa konteksnya sendiri. Selain itu dalam penelitian kualitatif peneliti sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. Dalam hal ini penentuan subyek penelitian diharapkan mampu menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam rumusan konteks yang unik dan menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Penentuan subyek penelitian dilakukan secara purpossive (bertujuan), yaitu pengambilan subyek sebagai sumber informasi yang

78 didasarkan kepada adanya tujuan tertentu. Penentuan subyek penelitian dalam penelitian kualitatif, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Lexy J. Moleong, 1997:165-166): a. Sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu. b. Pemilihan sampel secara berurutan, teknik "Snowball Sampling", dengan cara responden diminta menunjuk orang lain yang dapat memberiakn informasi dan responden berikutnya diminta pula menunjuk lagi dan begitu seterusnya, sehingga makin lama sampling akan semakin banyak. c. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel. Pada mulanya setiap sampel dapat sama kegunaannya, Pada saat informasi semakin banyak diperoleh dan semakin mengembangkan hipotesis kerja, sampel dipilih atas dasar fokus penelitian. d. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan, jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring, maka penarikan sampel dihentikan. Yang dijadikan sebagai subyek penelitian adalah yang memiliki berbagai karakteristik, unsur, nilai yang berkaitan dengan kegiatan Pengurus Daerah Tingkat II PGRI Kota Bandung, dan Kepala Sekolah Dasar yang ada di wilayah kerja Dinas Pendidikan Kota Bandung. E. Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyusunan laporan. 1. Tahap Persiapan Langkah pertama yang dilakukan dalam tahap ini adalah pemahaman literatur yang berhubungan dengan konsep profesionalisme dalam setting guru sekolah dasar. Peneliti berupaya mengumpulkan data mengenai program kerja PD PGRI Tingkat Kota Bandung yang berkaitan

79 dengan upaya peningkatan profesionalisme guru sekolah dasar, dan berbagai permasalahannya yang diperoleh dari studi pendahuluan. 2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti berusaha memperoleh informasi tentang latar penelitian secara tepat, untuk itu perlu dijalin hubungan, baik secara formal maupun informal dengan subyek penelitian. Fleksibilitas dan adaptabilitas sangat perlu dimiliki peneliti selama proses pengumpulan data. Pada tahap ini dilakukan triangulasi, yaitu mengecek kebenaran data untuk menghindari subyektivitas dengan cara memperoleh data tersebut dari sumber lain yang menggunakan metode yang sama atau berbeda (Nasution, 1996:10). Selain itu, juga dilakukan member check untuk menginformasikan kebenaran catatan lapangan yang telah dianalisis pada sumber datanya. Berikutnya adalah kegiatan mendeskripsikan dan menganlisis data lapangan dengan merujuk kajian teoritis untuk menghasilkan temuan lapangan. 3. Tahap Penyusunan Laporan Pada tahap ini disusun laporan penelitian secara sistematis dalam bentuk tesis yang akan dipertanggungjawabkan secara ilmiah dalam progres report, ujian tahap I dan ujian tahap II.

80 F. Teknik Analisa Data Analisis data adalah proses mengorganisasi dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data (Lexy J. Moleong, 1997:103). Sedangkan Bogdan dan Biklen (1990:189), mengemukakan bahwa "Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun untuk menambah pemahaman mengenai bahan-bahan itu dan melaporkan yang telah ditemukan kepada pihak lain". Dapat disimpulkan, bahwa analisa data adalah pengorganisasian data, mengurutkan dan membentuknya ke dalam pola, kategori, dan uraian dasar untuk pemberian makna dan pemahaman. Analisa data dilakukan pada waktu peneliti masih berada di lapangan dan setelah proses pengumpulan data, yaitu peneliti meninggalkan lapangan. Pada saat penelitian dilakukan, analisis data dilakukan dengan cara merekam data lapangan, melakukan member check kepada sampel penelitian, melakukan triangulasi, dan melakukan penyempurnaan analisis, kemudian menyusun kecenderungankecenderungan yang timbul sesuai dengan proses dan jenis data yang diperoleh untuk mendapatkan makna yang terkandung di dalam data. Analisa data setelah peneliti meninggalkan lapangan dilakukan dengan cara mereduksi data dan menunjukkan data sehingga hubungan

data akan teriihat dan membentuk kesatuan yang utuh serta dapat ditarik kesimpulan.