BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. terdaftar di indeks LQ-45 periode

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka pikir digunakan untuk menggambarkan secara keseluruhan penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, KURS DAN RISIKO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM. Ariyani Indriastuti Jurusan Manajemen STIE SEMARANG dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB III. Metode Penelitian. bagaimana hasilnya apakah signifikan atau tidak. terhadap variabel-variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kemudian akan dianalisis tentang Pengaruh Pengungkapan Liabilitas Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

Analisis Harga Saham Properti di Indonesia menggunakan metode GARCH

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penetapan Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Earning Per Share

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Paparan Statistika Deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar didalam

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian Efficient Market Hypothesis dan Fractal Market Hypothesis terhadap perilaku return harian indeks LQ45 dan saham-saham perbankan yang tergabung dalam LQ45 pada Bursa Efek Indonesia secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat tahap pengerjaan, yaitu pengumpulan data, pengolahan data yang dibagi menjadi dua bagian yaitu melakukan pengujian statistika terhadap konsep Efficient Market Hypothesis dan pengolahan data sesuai konsep Fractal Market Hypothesis, dan tahap terakhir adalah analisis dan kesimpulan hasil pengujian. 3.1 Pengumpulan Data Metodologi penelitian dalam karya akhir ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa data harga penutupan harian dari transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2 Juni 2008 sampai dengan 1 September 2009. Penelitian ini dilakukan terhadap indeks LQ45 dan terhadap saham-saham perbankan yang selalu masuk dalam kelompok saham LQ45 di pasar regular selama periode penelitian, dengan pertimbangan bahwa saham-saham LQ45 di Indonesia adalah saham-saham yang paling banyak diminati oleh investor karena memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar tinggi, memiliki frekuensi perdagangan tinggi dan memiliki prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan yang cukup baik. Berdasarkan pengamatan terdapat lima saham perbankan dari 21 saham yang selalu masuk dalam kelompok LQ45 sepanjang periode penelitian, yaitu BBCA, BBNI, BDMN, BMRI, dan BBRI. Industri perbankan dipilih karena saham-saham dalam industri ini yang paling banyak masuk dalam kelompok LQ45 selama periode penelitian.

Pengumpulan Data Kelompok saham LQ45 (2 Jun 2008-1 Sept 2009) Efficient Market Hypothesis Fractal Market Hypothesis Perhitungan Return Perhitungan Return Proses Autoregressive Pengujian Skewness dan Kurtosis (Return harian) Analisis Rescaled Range - Jangkauan (R=Range) - Simpangan Baku (S) - Rescaled range (R/S) Uji Goodness of fit chi square (Return harian) Eksponen Hurst Kemiringan garis R/S Uji Struktur Waktu dari Volatilitas Uji Analisis R/S - Pengacakan/scrambled - Sensitivitas waktu analisis Analisis dan Kesimpulan Hasil Pengujian - Pembuktian EMH dan FMH - Jika FMH, dengan eksponen Hurst: Koefisien korelasi Dimensi fraktal / tingkat risiko Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

3.2 Pengolahan Data Setelah seluruh data dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dua tahap, yaitu tahap pengujian konsep Efficient Market Hypothesis (EMH) dan pengolahan data sesuai konsep Fractal Market Hypothesis (FMH). 3.2.1 Pengujian Konsep Efficient Market Hypothesis (EMH) Pengujian terhadap asumsi konsep EMH yang menyatakan bahwa investor bersifat rasional, pasar efisien dan random walk, yaitu dengan menentukan return pasar, diikuti pengujian skewness dan kurtosis, uji goodness of fit chi square, dan uji struktur waktu dari volatilitas. Uraian langkah-langkah metode statistika sesuai konsep EMH dijelaskan di bawah ini: a. Perhitungan return Penentuan return pasar harus dilakukan karena data-data saham LQ45 yang diperoleh hanya memperlihatkan tingkat harga saham dalam pasar, sedangkan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah laju perubahan harga saham. Return saham LQ45 pada periode t dapat mewakili return pasar dan dihitung dengan rumus sebagai berikut: dengan: = return harian pada periode t (3.1) = saham LQ45 pada periode t = saham LQ45 pada periode t-1

b. Pengujian Skewness dan Kurtosis Pengujian skewness dan kurtosis dari distribusi return bertujuan untuk menguji asumsi bahwa investor bersifat rasional dan pasar efisien. Uji skewness dan kurtosis dapat digunakan untuk menjawab bagaimana hubungan antara aliran informasi dengan perubahan harga yang terjadi yang mempengaruhi perilaku investor. Skewness dihitung berdasarkan rumus: sedangkan kurtosis dihitung berdasarkan rumus: (3.2) dengan: n = jumlah data (3.3) s = simpangan baku = nilai rata-rata c. Pengujian Goodness of Fit Chi square Uji goodness of fit chi square dilakukan untuk menguji asumsi ketiga EMH random walk, apakah perubahan return harian saham LQ45 berdistribusi normal atau tidak. Pengujian goodness of fit chi square didasarkan pada perbedaan frekuensi dalam kelas sampel yang diobservasi dan frekuensi kelas yang diharapkan pada suatu distribusi teoretis yang diduga. Uji statistika chi square menggunakan rumus: (3.4)

dengan Oi dan Ei berturut-turut adalah frekuensi observasi dalam kelas ke-i dan frekuensi ekspektasi dalam kelas ke-i. Sedangkan k adalah jumlah kelas yang digunakan. Distribusi mendekati distribusi normal dengan derajat kebebasan sama dengan k-1-m, dengan m adalah jumlah parameter yang diperkirakan untuk menentukan frekuensi ekspektasi. Nilai yang lebih kecil dari nilai kritis tertentu menyatakan bahwa variabel random mendekati distribusi statistika teoretis tertentu karena frekuensi observasi Oi tidak berbeda jauh dari frekuensi ekspektasi Ei. Nilai yang lebih besar daripada nilai kritis tertentu menyatakan bahwa variabel random tidak mendekati distribusi statistika teoretis tertentu. Sedangkan nilai kritis ditentukan oleh derajat kebebasan dan tingkat α signifikan yang dipilih. d. Pengujian Struktur Waktu Volatilitas Pengujian mengenai perilaku volatilitas difokuskan pada struktur waktu dari volatilitas. Uji struktur waktu dari volatilitas ini ditujukan untuk menguji apakah investor mengalami risiko yang sama atau berbeda dengan risiko yang diimplementasikan oleh distribusi normal dari waktu ke waktu. Arti kata volatilitas sendiri sebenarnya adalah simpangan baku dari harga saham. Dalam konsep EMH, simpangan baku digunakan untuk mengukur risiko yang dialami investor dari waktu ke waktu dengan asumsi return berdistribusi normal. Secara teoretis, bila return berdistribusi normal, simpangan baku return n-harian seharusnya sebesar simpangan baku return harian dikalikan akar kuadrat dari n. Karakteristik skala pada distribusi normal ini dikenal dengan aturan T 0.5, T adalah peningkatan waktu. Untuk mendapatkan struktur waktu dari volatilitas, data dibagi dalam beberapa subperiode dengan selang waktu tertentu agar diperoleh cukup banyak titik data sehingga hasil perhitungan tidak bias. Contoh: jika ada 300 data maka akan dapat dibentuk beberapa subperiode dengan selang waktu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15,

20, 25, 30, 50, 60, 75, dan 100. Setelah return saham LQ45 semua subperiode untuk tiap selang waktu dihitung, lalu dicari simpangan baku returnnya. Kemudian dapat dibandingkan nilai simpangan baku return tersebut dengan perilaku return sesuai aturan T 0.5. 3.2.2 Pengolahan Data Sesuai Konsep Fractal Market Hypothesis (FMH) Metode statistika sesuai konsep FMH dilakukan dimulai dengan perhitungan return pasar, melakukan analisis rescaled range sampai ditemukannya nilai eksponen Hurst. Analisis ini dilakukan karena metode statistika ini tidak memiliki asumsi awal mengenai bentuk distribusi probabilitas yang akan dipelajari. Uraian langkah-langkah metode statistika sesuai konsep FMH dijelaskan di bawah ini: a. Menghitung return harian menggunakan Persamaan 3.1 di halaman 22 b. Proses autoregressive. Suatu proses autoregressive adalah proses perubahan dalam suatu variabel pada suatu titik waktu berkolerasi dengan perubahan sebelumnya. Metode regresi yang autoregressive tidak bisa ditaksir dengan metode regresi linier klasik karena dalam model ini terdapat kemungkinan adanya variabel-variabel bebas yang stokastik dan korelasi serial di antara error terms atau noise. Bentuk umum proses autoregressive adalah: (3.5) dengan: = nilai C pada waktu t = konstanta dengan -1 1 = error atau noise Persamaan 3.5 adalah proses autoregressive berorde k atau AR(k), karena nilai C pada waktu t berhubungan dengan nilai C dalam k periode terakhir.

Ketergantungan linier akibat suatu proses autoregressive (AR) dapat membuat eksponen Hurst (H) menjadi bias, kelihatan signifikan padahal tidak, terdapat proses ingatan jangka panjang. Oleh karena itu, harus digunakan residual AR(k) terhadap perubahan yang terjadi. Karena perkiraan tingginya frekuensi perubahan harga saham yang terjadi dan saling mempengaruhi di antara investor maka penggunaan residual AR(1) cukup memadai. Penggunaan residual AR(1) dapat menghilangkan bias serta menghilangkan, atau setidaknya meminimumkan ketergantungan linier. Proses ini sering disebut sebagai detrending. Dalam analisis R/S, detrending akan menghilangkan korelasi yang muncul akibat ingatan jangka pendek, pertumbuhan karena inflasi, dan lain-lain. (Peters, 1994). Untuk mendapatkan sisa AR(1) tersebut, terlebih dahulu perlu dilakukan regresi dengan r t sebagai variabel dependen terhadap r t-1 sebagai variabel independen, dan diperoleh nilai koefisien intercept (a) dan koefisien kemiringan (b) sesuai persamaan berikut (3.6) Kemudian proses autoregressive dilakukan dengan mengambil sisa AR(1), dengan menggunakan persamaan (3.7) dengan adalah sisa AR(1) dari S pada waktu t. c. Analisis Rescaled Range (R/S) Setelah diperoleh nilai sisa AR(1) atau N t, langkah selanjutnya adalah: Membagi time series N menjadi A subperiode sesuai banyak faktor kelipatan dari total N t. Untuk masing-masing subperiode (a), nilai rata-rata didefinisikan sebagai: (3.8)

Perhitungan time series simpangan kumulatif (= ) dari nilai rata-rata tiap subperiode didefinisikan sebagai: (3.9) nilai yang terkahir selalu sama dengan nol. Jangkauan nilai maksimum dan minimum Dalam tiap subperiode (adjusted range) didefinisikan sebagai: (3.10) Simpangan baku dari N t dihitung berdasarkan rumus: (3.11) Rescaled range merupakan perbandingan adjusted range dengan simpangan baku tiap subperiode,. Nilai rata-rata Rescaled range seluruh periode A didefinisikan sebagai: (3.12) Langkah a sampai e diulang untuk nilai n yang lebih besar sesuai faktor kelipatan jumlah total untuk indeks dan setiap saham. Perhitungan Eksponen Hurst dengan melakukan regresi sebagai variabel dependen terhadap sebagai variabel independen. Kemiringan persamaan tersebut menunjukkan nilai eksponen Hurst (H).

d. Pengujian Analisis Rescaled range Pengujian analisis Rescaled range (R/S) dilakukan untuk menguji validitas hasil analisis R/S, khususnya terhadap nilai eksponen Hurst. Dua teknik pengujian estimasi eksponen Hurst, yaitu pengacakan (scrambled) yang dikembangkan oleh Scheinkman dan LeBaron (1986) dan sensitivitas waktu analisis R/S, oleh Greene dan Fielitz (1997,1979). Pada intinya, pengacakan data adalah mengacak urutan pengamatan menjadi sama sekali berbeda dari time series semula. Pengacakan dilakukan untuk menghancurkan struktur sistem yang sedang dipelajari. Walaupun distribusi frekuensi pengamatan tidak berubah, dengan mengacak data, estimasi H yang baru seharusnya berbeda dengan estimasi H sebelum pengacakan data. Manfaat yang diperoleh dari uji pengacakan data adalah urutan data (series) ternyata sangat penting dan menandakan adanya pengaruh ingatan jangka panjang. Sedangkan uji sensitivitas waktu R/S dilakukan untuk menguji kestabilan analisis R/S setiap waktu. Pendekatannya adalah dengan mengambil dua atau lebih periode data yang independen, melakukan analisis R/S yang terpisah untuk masingmasing periode, dan membandingkan stabilitas hasilnya. 3.3 Analisis dan Kesimpulan Hasil Pengolahan Data Analisis hasil pengolahan data dilakukan dengan membuktikan apakah pengolahan data dengan EMH atau FMH yang lebih tepat digunakan khususnya ditinjau dari perilaku return harian indeks LQ45 dan saham-saham perbankan kelompok LQ45 sepanjang periode penelitian. Analisis hasil uji dua konsep tersebut jelas dapat membuktikan bagaimana perilaku saham-saham LQ45 pada Bursa Efek Indonesia. Selain itu dalam bagian analisis juga akan dijelaskan nilai-nilai lain yang dapat diperoleh berdasarkan nilai eksponen Hurst (H). Nilai-nilai tersebut adalah Pengukur Korelasi (C), Tingkat Risiko (α) dan Dimensi Fraktal (D). Pengukur Korelasi (C) mengukur arah waktu atau mengukur korelasi pengaruh masa lalu terhadap pengaruh masa depan, berdasarkan persamaan:

Tingkat Risiko (α) dengan persamaan: (3.13) (3.14) dan Dimensi Fraktal (D) dengan menggunakan persamaan: D = 2 H (3.15) dengan H = eksponen Hurst Jika nilai H sama dengan 0.50 menyatakan sebuah random series. Kejadian tersebut random dan tidak berkorelasi. Masa sekarang tidak mempengaruhi masa datang. Analisis R/S mampu mengklasifikasikan series yang independen, apapun bentuk distribusi yang mendasarinya. Perlu diperhatikan bahwa karena analisis R/S tidak mengasumsikan distribusi yang mendasari series adalah distribusi normal, nilai H=0.50 sebenarnya tidak membuktikan series adalah random walk yang berdistribusi normal, melainkan tidak ada bukti untuk menyatakan sistem memiliki ingatan jangka panjang. Jika nilai H berada di antara 0 H<0,50 menyatakan jenis sistem yang antipersistent atau ergodic series atau dengan istilah lain merata-ratakan kembali. Bila sistem sedang naik dalam periode sebelumnya, maka sistem cenderung turun dalam periode berikutnya. Kekuatan antipersistent ini bergantung pada kedekatan nilai eksponen H dengan nol. Jenis series ini akan lebih bergerigi daripada random series karena banyak mengandung pembalikan. Jika nilai H berada di antara 0,50<H 1 menunjukkan bahwa series yang di uji merupakan sistem yang persistent atau trend yang menguatkan. Bila series sedang naik pada periode sebelumnya, kemungkinan besar akan terus naik pada periode berikutnya. Trendnya jelas. Kekuatan perilaku persistent bertambah begitu H mendekati 1.0. Makin dekat nilai H ke 0.5, makin banyak noise dan makin tidak kelihatan trendnya. Kekuatan bias tergantung seberapa jauh H di atas 0.50.

Nilai H yang lebih tinggi menandakan ukuran risiko yang lebih rendah karena menunjukkan sistem dengan lebih sedikit noise, lebih persistent, dan trend yang lebih jelas. Menurut Mandelbrot (1972), tingkat risiko (α) dapat digunakan juga untuk menentukan dimensi fraktal dari perilaku (time series) return harian saham-saham LQ45. Uraian rinci analisis dan kesimpulan hasil pengolahan data akan dijelaskan dalam Bab 4 dan Bab 5.