Kumpulan fenomena rasa tercurahkan oleh kata yang berharap bermakna untuk pembaca sebagai inspirasi dari sebuah persepsi. 2010 Kita, Untuk Selamanya! Sekolah menengah atas adalah masa yang kita telah lalui baru beberapa puluh jam saja, ribuan canda dan tawa telah terlewatkan rasa benci menjadi kangen pun ada sungguh perasaan yang begitu aneh, mengapa demikian yah? adakah yang istimewa dari semua ini?
hanya momen-momen kebersamaan, yang terdiri dari ego, solidaritas, bercampur dengan tangisan jutaan rasa terimakasih dan maaf ingin diucapkan tapi pada siapa? dan mengapa? pada semua pihak yang membentuk jiwa kami yang begitu rapuh, menjadi utuh kita selama ini belajar dengan remedial kita selama ini belajar dengan sanksi kita belajar arti persahabatan, meskipun diawali perkelahian kita belajar arti kesetiaan, meskipun diakhiri pengkhianatan kita telah terlena, tanpa menyadari amat berharga setiap harinya jika kita menyadari, kita akan menghitung setiap detik dan takkan pernah menyia-nyiakanya kita berjanji akan menjadi sesosok kayu yang kokoh kita akan kembali, ke rumah yang hangat membawa kabar keberhasilan akan suatu kesuksesan
kurindukan kalian Teman.. Pipimu merah manis Hey.. Siapakah itu? gadis manis bertudung jingga mengapa langkahmu melambat adakah yang ragu dengan senyuman? kesini mari minum teh makan kue agar segarkan imajinasimu roket sebentar lagi berangkat kamu tidak ingin pergi sambil menari menghibur bulan sayang sekali kamu belum berpijar jika kelak bersinar, kepakkan sayap lemahmu
tunjukkan pada dunia manusia salju akan mencair memberikan hangat yang mengalir kepada rotan dan pasir yang belum mengakar dan melebur pipi merahmu buat kami malu, hingga sedikit tersipu samarkan pesonamu seperti keluguanmu dulu Malu.. Aku malu melihatmu, sungguh malu..
Senandung Hujan Hari ini langit terdiam Dikala venus melahap butir padi Indah nian sinar parasnya Membius setiap kaum adam Siapakah pria yang tidak ingin dengannya? Ketulusannya meluluhkan kutub selatan Keceriaannya menghentikan rotasi sejenak Awan merekah tanda ketakjuban Diakah senja penyejuk raga? Diakah embun penenang pagi? Tiada yang mampu memuja hadirnya Karena dia teman Karena dia lebih dari sekedar kata 'teman' Karena dia, Sahabat yang takkan pernah mati
Jejak Desember Rona memerah pertanda ada kasih terjalin cukup tali ketulusan yang membingkai aromamu masih hangat melekat teriris dengan sesal dan tangis maafkan aku yang lupa akan berharganya nirwana maafkan aku yang lupa oleh hormon pencinta dunia madu itu manis membuatku mabuk ocehan jam dinding tak kuhiraukan teriakan berita tv membongkar sunyi warna crayonku sudah menggelap kapan hujan di bulan Desember kembali?
kini aku tersadar dengan angin mengoyak kapas akan berbekas pada lemahnya getir kini aku terbangun oleh kicau di senja yang mulai memudar nafasku sedikit terengah kakiku mulai goyah mencari keseimbangan angan tuk dapatkan harapan tentang Aku,Kita dan Cinta..
Gadis tanpa huruf 'z' Roma.. Ku berkelana mencari hening Saat mutiara tak lagi melegam Kepakan merak membawaku pada desir Nyawaku telah senyap membeku Menatap cakrawala di matamu Rayuan pujangga tak lumpuhkan imajimu Hijau, hanya hijau isi didadaku seperti bayam dalam kunyahan bayi tentram dan tenang laksana nelayan pergi melaut Kemanakah sore itu? Sore yang ada dijiwamu yang selalu bermanja pada keadaan haruskah ku diam dan bermimpi? agar bertemu dengan sore kembali aurora pertanda kehadiranmu meratapi senyuman sang mawar bintang senja kapankah kau pulang? membawa kisah tentang perjuangan Hidupku dan hidupmu.. Teruntuk Zohra Feliza Kumangki
Tahun yang hilang Detik bergerak lambat Mengesampingkan hingar bingar Hening bertambah sunyi Dibalik alunan nada nyaring terompet Tahun ini akan menghilang? Terbunuh oleh Sang Waktu Desah malam memecah kepala Pertanda ada fana yang merayu Merayu lelaki pemalu Pemalu terhadap dosanya Isakan penyair mewarnai langit Gerakan awan yang tersipu sayu Biarlah galaksi menari Merangkai keindahan malam terakhir Ada Harapan, Ada Detak, Inilah keajaiban