BAB V PENCEMARAN SUNGAI DUSUN LUWUNG. yang langsung dialirkan pada sungai. Hal tersebut menyeba bkan pe ndangkalan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Lokasi yang menjadi tujuan riset aksi peneliti adalah Dusun Luwung

BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Deskripsi Pengelolaan Situ Rawa Badung. akibat pembangunan jalan dan pemukiman (lihat Gambar 3).

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan kebutuhan penduduk terhadap lahan baik itu untuk

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

kuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

KINERJA KEGIATAN DAUR ULANG SAMPAH DI LOKASI DAUR ULANG SAMPAH TAMBAKBOYO (Studi Kasus: Kabupaten Sleman)

Masalah Sosial dan Budaya di Lingkungan Sekitar Pencemaran Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup merupakan suatu tempat berlangsungnya kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam semua aspek kehidupan manusia selalu menghasilkan manusia

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) dalam Buletin. penyebab utama kematian pada balita adalah diare (post neonatal) 14%,

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

BAB. Kesehatan Lingkungan

PENGELOLAAN SAMPAH BOTOL MINUMAN OLEH IBU PKK DESA BANTRUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Manusia membutuhkan tempat bermukim untuk memudahkan aktivtias seharihari.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpadu dengan lingkungannya dan diantaranya terjalin suatu hubungan fungsional

PENENTUAN DAERAH PRIORITAS PELAYANAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI KECAMATAN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

Permasalahan Sosial. Kehidupan di dalam masyarakat tidak terlepas dari berbagai permasalahan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi akan. mempengaruhi perilaku, gaya hidup, dan pola konsumsi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi akan mempengaruhi kualitas

Ciptakan lingkungan hijau dan bersih! Sehat akan menjadi sahabat kita.

Makalah Permasalahan Sampah

Kata Pengantar. Siborongborong, Penulis, Abdiel P. Manullang

BAB IV POTRET KEHIDUPAN MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI DUSUN LUWUNG. Sidomojo. Kelurahan Sidomojo merupakan salah satu daerah yang ada di

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

KUESIONER PENELITIAN

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut pun akan sedikit terganggu. Dalam melakukan suatu pekerjaan tentunya. hidup tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kawasan budidaya dan kawasan non budidaya. Pantai non budidaya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan yang bertujuan untuk membangun manusia indonesia

Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perlu dijaga agar tetap mampu menunjang kehidupan yang normal. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.2

Bertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAKTI SOSIAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III STUDI LITERATUR

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk dunia bergerak cepat dan terus bertambah. Sejarah

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN

PLPBK RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN BASIRIH BANJARMASIN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengetaskan kemiskinan, tetapi hingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

BAB I. PENDAHULUAN. masyarakat yang bermukim di pedesaan, sehingga mereka termotivasi untuk

Oleh: ANA KUSUMAWATI

I. PENDAHULUAN. Padatnya penduduk di wilayah perkotaan berdampak terhadap daerah perkotaan

1. Menjaga lingkungan. 2. Mengurangi penggunaan air. 3. Membuang sampah pada tempatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP),

PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR

Tentang Lingkungan Hidup. Wan Muhamad Idris Baros Management

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PENGOLAHAN BERBASIS SAMPAH MENJADI BISNIS FANDHY BANGUN PAMBAJENG S1TI-11

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah...

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL

BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

BAB II TINJAUAN TEORITIK. peneliti diharapkan terjun ke subyek penelitian dengan kepala kosong atau tanpa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA

I. PENDAHULUAN. sekaligus faktor utama penunjang pembangunan ekonomi karena peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan corak kehidupan dan mempunyai peranan yang sangat dominan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sungai,

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

Transkripsi:

76 BAB V PENCEMARAN SUNGAI DUSUN LUWUNG Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada sungai. Hal tersebut menyeba bkan pe ndangkalan sungai. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit. Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Kebiasaan masyarakat dengan latar belakang ekonomi, tatanan pemukiman masyarakat bantaran sungai yang terbatas menjadikan mereka tidak sadar akan pentingnya lingkungan sehat, keterbatasan tempat tinggal atau lahan mereka membentuk mereka menjadi terbiasa sehingga membudaya dalam menjadikan sungai TPA untuk segala aktifita s. Sedangkan lingkungan yang sehat akan membuat mereka hidup lebih nyaman dan sejahtera. Namun, jika tidak ada kesadaran dari diri masyarakat sendiri, hidup sejahtera tidak akan terwujud, bahkan kebiasaan mereka akan menjadikan belenggu untuk lingkungan se kitar mereka dan kehidupan mereka sendiri. Begitu penting ar ti lingkungan hidup bagi manusia dimanapun. Meskipun kenyataannya masalah lingkungan diabaikan oleh manusia. Bahkan kenyataan yang terjadi justru selalu terjadi eksploitasi besar-besaran terhadap lingkungan. Salah satu eksploitasi tersebut dalam bentuksss pemukiman sekitar bantaran 76

77 sungai. Meskipun dari awalnya Tuhan menciptakan alam dan segala isinya memang untuk kehidupan manusia dan segala mahkluk diciptakan-nya, namun seiring dengan tuntutan persaingan, manusia yang keluar sebagai mahkluk yang diberi akal justru seakan-akan memanfaatkan kesempatan itu untuk mengeruk sebesar-besarnya segala manfaat dari alam dan lingkungan sekitarnya. Pada bab ini sebagai bab inti, penulis hendak menyajikan hasil rangkaian analisis permasalahan pencemaran sungai Dusun Luwung, selama melakukan riset aksi dan pendampingan pada masyarakat bantaran sungai. A. Penyebab Terjadinya Pencemaran Sungai Dusun Luwung Gambar 5.18 Sampah rumah tangga dibuang ke Sungai

78 Gambar 5.19 Limbah rumah tangga dan limbah home industri langsung dialirkan ke sungai Berbagai kondisi sosial, ekonomi, dan kebiasaan masyarakat yang sudah membudaya telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yang merupakan latar belakang permasalahan pencemaran lingkungan sekitar masyarakat bantaran sungai. Semua kondisi tersebut mempengaruhi terhadap kesejahteraan hidup bahkan kesehatan lingkungan sekitar. Semua faktor di atas berperan dalam membentuk hal-hal yang harus dihadapi oleh masyarakat sendiri. 1. Ibu-ibu Rumah Tangga Dan Sanitasi Keluarga Gambar 5.20 Ibu rumah tangga sedang membuang sampah ke Sungai

79 Segala aktifitas rumah merupakan pekerjaan seorang Ibu rumah tangga, dari mulai memasak, menyapu, dan mengurus segala hal tentang rumah tangga adalah seorang ibu ruma h tangga yang sedang menjaga di rumah. Pada pagi hari Ibu rumah tangga bangun tidur langsung sholat pukul 05.00 WIB selanjutnya belanja, dan memasak sekitar jam 06.00-07.00 WIB sambil bersih-bersih rumah lalu makan. Kemudian pada jam 07. 00-09.00 WIB mereka para ibu yang mempunyai anak-anak kecil mengantar sekolah. Ketika jam 09.00-12. 00 WIB mereka lebih suka bertentangga atau (ngerumpi), jika pada pukul 12.00-15.00 WIB mereka sholat dan istirahat. Saat jarum jam menuju pukul 15.00-17.30 WIB mereka bangun dan bersih-bersih rumah, mandi, sholat sambil menunggu suami pulang kerja, dan ketika jam 18.00 WIB sampai pkul 19.30 WIB mereka bersantai berkumpul dengan keluarga sambil menonton TV, setelah itu mereka tidur, dan seperti itu setiap harinya. Berbicara tentang sehari-hari kegiatan ibu rumah tangga, itu tidak jauh beda dengan segala aktifitas kegiatan ibu dalam membersihkan rumah dan dapur. Ada beberapa aktifitas ibu rumah tangga yang memanfaatkan sungai belakang rumah-rumah mereka. Sampah rumah tangga langsung dibuang ke sungai seperti sayur mayur, sampah dapur, nasi basi dan lain sebagainya, kemudian sampah rumah atau halaman juga dibuang ke sungai seperti dedaunan, bekas tempat ciki, bekas tempat mie dan lain sebagainya.

80 Namun tidak hanya itu saja sani tasi keluarga pun juga dialirkan ke sungai belakang rumah-rumah mereka. 2. Home Industri Tahu Home industri tahu yang ada disekitar pemukiman masyarakat bantaran sungai ada dua. Industri tahu disekitar dimiliki oleh salah satu masyarakat Luwung sendiri, Salem (32 th ) yang alat industri tahunya disewakan kepada masyarakat. 38 Keberadaan home industri tahu di dalam lingkungan masyarakat sekitar itu sangat membantu perekonomian masyarakat. Namun, sebaliknya home industri tahu juga menimbulkan dampak yang dapat mengganggu kesehatan dan lingkungan disekitar seperti: rumah disekeliling pabrik selalu berdebu (anges ireng ), jika dipegang dapat membekas hitam seperti arang, bau menyengat akibat bahan bakar yang digunakan sebagian banyak dari plastik, kemudia n limbah pabrik juga dialirkan ke sungai belakang rumah-rumah warga tanpa ada daur ulang limbah terlebih dahulu. 3. Wenter Keberadaan wenter disekitar rumah warga telah mengganggu masyarakat sekitar, selain limbah wenter yang langsung dialirkan ke sungai, bau pengelolaan wenter juga mengganggu penciuman sehingga dapat mengganggu pernafasan masyarakat sekitar. Limbah wenter Februari 2010. 38 Hasil wawancara dengan Salem (32 th ), (pemilik home industri tahu), pada tanggal 21

81 langsung dialirkan ke sungai, dan wenter tersebut dikelola oleh salah satu warga Luwung sendiri. Beberepa pola kebiasaan masyarakat yang mencemari sungai dengan menggunakan sungai sebagai TPA, dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan lingkungan sekitar masyarakat sendiri. B. Dampak Buruk Sungai Yang Tercemar Membuang sampah di sungai memang sudah menjadi kebiasaan. Dengan peringatan model apapun sepertinya sudah tidak digubris lagi oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk tersebut. Selain menimbulkan pencemaran, membuang sampah di sungai juga bisa menimbulkan bencana banjir, karena sampah bisa menyumbat saluran air atau pun membuat sungai menjadi dangkal. Ketika musim penghujan sungai Luwung meluap kepermukaan, sehingga dapat membanjiri lingkungan disekitar ruma h-rumah warga bantaran sungai. Selain rumah-rumah mereka dibanjiri oleh luapan air yang meluap, rumah mereka pun dimasuki hewan kecil-kecil seperti cuyu, cacing, kecowak, kodok, dan tikus semua itu masuk melalui pipa saluran yang menempel dengan sungai. Tidak hanya itu terkadang para balita masyarakat sekitar terkena penyakit diare, pilek, DBD. Dari kebiasaan masyarakat dala m membuang sampah atau limbah rumah tangga ke dalam sungai itu akan mengakibatkan datangnya hewan kecil-kesil. Lalat yang hinggap di sampah dan di permukaan air limbah atau tikus selokan yang masuk kedalam saluran air limbah dapat membawa

82 sejumlah kuman penyebab penyakit. Bila lalat atau tikus tersebut menyentuh makanan atau minuman maka besar kemungkinan orang yang menelan makanan dan minuman tersebut akan menderita salah satu penyakit seperti yang tersebut di atas. Demikian pula dengan anak-anak kecil yang bermain atau orang dewasa yang bekerja di dekat atau mengalami kontak langsung dengan air limbah dan sampah dapat terkena penyakit seperti yang tersebut di atas, terutama bila tidak membersihkan anggota badan terlebih dahulu. C. Faktor-Faktor Yang Mengakibatkan Sungai Menjadi TPA Bagi Warga Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya proses pencemaran sungai yang terjadi pada lingkungan sekitar masyarakat bantaran sungai. Faktor-faktor tersebut antara lain sosial ekonomi, SDM, ekosistem, politik, dan hukum. 1. Faktor Sosial Ekonomi Sudah dijelaskan Dalam analisis situasi pada bab pertama bahwa ekonomi keluarga yang pas-pasan merupakan penyebab utama. Hal tersebut sebagai faktor yang dominan bagi penyebab pencemaran sungai yang ada di belakang pemukiman warga. Minimnya lahan yang sudah terjual mengakibatkan kepadatan pemukiman dan meningkatnya jumlah penduduk Luwung. Mereka menjadikan sungai sebagai TPA, karena tidak ada lahan kosong yang dapat dijadikan tempat pembuangan sampah atau pengelolaan limbah, jadi mereka memanfaatkan sungai sebagai alternatif yang utama bagi mereka.

83 Dengan bertambahnya taraf kebutuhan masyarakat dapat mengakibatkan pengangguran, sehingga masyarakat sekitar lebih memilih menjual tanah mereka untuk dijadikan modal membuka usaha dirumah. Kemajuan pesat teknologi juga sangat berpengaruh pada kehidupan mereka. Perkembangan Dusun Luwung sudah semakin maju. Dengan bertambahnya lapangan pekerjaan dan adanya home industri Luwung dapat meningkatkan perekonomian dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada disekitar. Di Dusun Luwung memiliki beberapa lapangan kerja diantaranya: industri sepatu, industri tahu, agen bunga, wenter, selep, bengkel dan toko-toko. Namun, sebagian juga masih ada yang bersawah. Masyarakat Dusun Luwung mayoritas bekerja di daerah mereka sendiri. Dibalik kemandirian mereka, masyarakat tidak pernah memikirkan suatu tatanan ekosistem yang ada disekitar mereka. Dengan padatnya rumah-rumag penduduk sanitasi masyarakat pun tidak menggunakan sapiteng, melainkan memanfaatkan sungai yang ada di belakang rumahrumah mereka untuk segala aktifitas. Tidak hanya rumah tangga saja, bahkan home industri tahu dan wenter juga sampah langsung dialirkan ke sungai, sehingga keberadaan sungai di tenggah-tenggah dusun menjadi TPA bagi masyarakat sekitar. Lingkungan sekitar tidak lagi ditepatkan sejajar dengan hubungan fungsional, melainkan ditetapkan sebagai suatu obyek yang harus dieksploitasi seoptimal mungkin oleh masyarakat, guna untuk memenuhi kebutuhan mereka.

84 2. Faktor SDM Faktor meningkatnya taraf kebutuhan menyebabkan mereka untuk berjuang menyambung hidup yang tanpa memikirkan lingkungan sekitar, mereka hanya memikirkan kebutuhan sehari-hari mereka. Sedangkan kehidupan mer eka juga membutuhkan sebuah timbal balik lingkungan, namun jika lingkungan tidak diperdulikan, bahkan dicemari, maka lingkungan akan dapat berdampak buruk bagi hidup mereka. Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di Kota maupun di desa. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita. Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah. 39 Pesatnya pertumbuhan penduduk akan mengundang masalahmasalah yang bertalian dengan aspek ekonomis, masalah pemukiman, 39 http://organisasi.org/penyebab_sebab_dan_akibat_pencemaran_lingkungan_pada_air_d an_tanah_kesehatan_lingkungan_ilmu_sains_biologi, diakses 23 Februari 2008.

85 masalah keperluan air bersih, dan lain-lain. Masalah pertum buhan penduduk yang semakin pesat akan berakumulasi dengan masalah sosial ekonomis berupa kemiskinan. Kedua bentuk masalah sosial tersebut, pada akhirnya akan memberikan tekanan pada kemampuan lingkungan dan sumber daya alam. Sehingga pertumbuhan penduduk yang pesat dan kemiskinan itu, akan merupakan penyebab yang potensial bagi terjadinya kerusakan lingkungan. 40 40 Harun M. Husen, Lingkungan Hidup Masalah Pengelolaan Dan Penegakan Hukumnya, (Bumi Aksara: Jakarta 1993), hal. 25.