BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk perguruan tinggi pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya pendidik dan peserta didik. Usaha peningkatan mutu pendidikan

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun. maju dan sejahtera apabila bangsa tersebut cerdas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No. 20 pasal ke-3 (2003)

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi merupakan sebagai bagian integral dari kehidupan bangsa dan Negara. Selain itu, memegang peranan dalam mengisi kehidupan bangsa dan negara diberbagai bidang. Tenaga ahli yang dipersiapkan oleh Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk perguruan tinggi pada usia 19-22 tahun, dan diharapkan dengan lamanya pendidikan pada program Strata I atau Sarjana yaitu 4 tahun. Universitas Pendidikan Indonesia salah satu perguruan tinggi yang ada di Indonesia, diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yang tertera dalam Undang-Undang RI Sisdiknas nomer 20 tahun 2003 Pasal 3: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk menciptakan pendidikan yang baik, harus didukung dengan guru yang baik pula, dimana tugas seorang guru mengajarkan, mendidik dan mengarahkan materi kepada peserta didik. Hal ini sejalan dengan apa yang tertera dalam Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 (2006:2) pengertian profesi guru yaitu:

2 Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada penddikan anak usia dini jalu pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Jurusan PKn sebagai salah satu jurusan yang ada di FPIPS UPI, diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana pendidikan PKn yang memiliki kemampuan yang profesional dalam mengajar di Sekolah Menengah. Adapun standar kompetensi guru PKn dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 bahwa standar kompetensi guru PKn meliputi: 1. memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. 2. memahami substansi pendidikan kewarganegaraan yang meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan sikap kewarganegaraan (civic disposition), dan ketrampilan kewarganegaraan (civic skills). 3. menunjukkan manfaat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru PKn harus memiliki standar kompetensi yang baik, agar dalam mendidik siswa tidak salah arah dan mampu memahami pelajaran PKn secara utuh. Selain standar kompetensi, guru PKn juga harus memahami arti kompetensi guru agar mampu menjadi guru yang profesional. Dalam upaya menciptakan guru profesional, UPI melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi Divisi P2JK sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MWA nomor: 21/TAP/MWA UPI/2007 bahwa tugas pokok dan fungsi Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa keprofesian (P2JK) yaitu melaksanakan dan mengorganisasikan pelaksanaan

3 kegiatan pendidikan profesi dan jasa keprofesian, salah satunya melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Program Pengalaman Lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang termasuk kelompok mata kuliah profesi pada program studi kependidikan yang bertujuan untuk mengembangkan profesi kependidikan. Melalui PPL, para mahasiswa tidak hanya dituntut menggunakan pengetahuan dan keterampilan akademik yang telah diperoleh melalui perkuliahan sesuai dengan tuntutan nyata dalam situasi kerja, tetapi para mahasiswa juga dituntut untuk mendapat pengalaman mengajar secara profesional serta mengintegrasikan pengalamannya itu ke dalam pola perilaku dirinya sebagai pribadi yang efektif dan produktif. Namun pada kenyataannya, kebanyakan mahasiswa kurang siap melaksanakan PPL, dikarenakan kurang menguasai pengetahuan dasar mengajar. Tetapi dilain pihak mahasiswa dituntut untuk melaksanakan PPL guna mencapai kelulusan pada tepat waktu. Oleh karena itu, untuk melaksanakan dan meningkatkan kesiapan PPL, mahasiswa harus menguasai pengetahuan dasar secara komprehensif melalui mata kuliah atau proses belajar mengajar, diantaranya : Belajar dan Pembelajaran PKn, Evaluasi Pembelajaran PKn, Media Pembelajaran PKn dan Simulasi Pembelajaran PKn. Dalam hal ini, peneliti akan memfokuskan suatu mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran sebagai kajian penelitian. Mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran dapat dijadikan sebagai wahana pembentukan kompetensi guru PKn, khususnya kemampuan pedagogik. Melalui mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran, mahasiswa dapat memahami fungsi

4 dan peran guru dalam pembelajaran, menganalisis keterampilan dasar dan modelmodel pembelajaran PKn, membuat RPP dan skenario pembelajaran, dan pada akhirnya mempraktekan (mensimulasikan) model-model pembelajaran yang telah disusun dalam RPP dan skenario pembelajaran melalui kegiatan peer-teaching / micro-teaching. Berangkat dari keadaan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut bagaimana Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa mengikuti program latihan profesi guru. Maka, judul skripsi ini adalah Kontribusi Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Mengikuti Program Pengalaman Lapangan. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah atau yang sering disebut problematika merupakan kegiatan penting yang harus ada dalam penulisan suatu karya ilmiah, dengan adanya permasalahan maka berarti dalam penelitian telah mengidentifikasikan persoalan yang akan diteliti secara jelas. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: Adakah kontribusi yang berarti (signifikan) dari Mata Kuliah Simulasi Model Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa mengikuti Program Pengalaman Lapangan Guru tahun akademik 2011/ 2012?.

5 Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi mahasiswa peserta PPL tentang pelaksanaan pembelajaran mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran? 2. Bagaimana kemampuan Mahasiswa Dalam Melaksanakan Kegiatan PPL? 3. Bagaimana kontribusi mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran terhadap kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan PPL? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan titik pijak untuk aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga perlu dirumuskan secara jelas. Dalam penelitian ini perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti, sehingga dapat bekerja terarah dalam mencari data sampai pada langkah pemecahan masalahnya. 1. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran dalam meningkatkan kesiapan PPL mahasiswa PKn. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui persepsi mahasiswa PPL tentang tentang pelaksanaan pembelajaran dalam mata kuliah simulasi model pembelajaan b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan PPL.

6 c. Mengetahui kontibusi mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran terhadap kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan PPL. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a) Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya maupun bagi masyarakat luas pada umumnya tentang kontribusi mata kuliah simulasi pembelajaran kepada kesiapan PPL mahasiswa PKn. b) Menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang pengaruh kontribusi mata kuliah simulasi pembelajaran kepada kesiapan PPL mahasiswa PKn Program Pengalaman Lapangan. c) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian berikut yang sejenis. 2. Manfaat Praktis a) Untuk mahasiswa hasil penelitian ini dapat memberi informasi dan masukan yang berguna tentang kontribusi mata kuliah simulasi pembelajaran kepada kesiapan PPL mahasiswa PKn. b) Untuk pendidik maka pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian dapat ditransformasikan kepada peserta didik pada khususnya maupun masyarakat pada umumnya.

7 c) Memberikan sumbangan atau masukan kepada pemerintah untuk meningkatkan pendidikan nasional. E. Variabel Variabel merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan dalam penelitian. Secara teoritis, Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2010:3) mendefinisikan variabel sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain..sejalan dengan pendapat di atas, Sugiyono (2011:38) mendefinisikan tentang variabel bahwa variabel penelitian sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua variabel, yaitu sebagai berikut. 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam hal ini variabel bebasnya adalah : mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran, indikatornya : a. Intensitas pertemuan b. Materi mata kuliah c. Metode pembelajaran PKn d. Media Pembelajaran PKn e. Sumber Pembelajaran PKn f. Evaluasi Pembelajaran

8 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel-variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Atau dapat juga diartikan sebagai variabel yang akan timbul dalam hubungan yang fungsional dengan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini : Kemampuan Mahasiswa Mengikuti Program Pengalaman Lapangan Guru, dengan indikatornya sebagai berikut : a. Penampilan mengajar Dalam penampilan mengajar ini dibagi beberapa ssub indikatornya yaitu : a) kemampuan membuka pelajaran b) sikap dalam proses pembelajaran c) penguasaan materi pelajaran d) kemampuan bertanya e) kemampuan mengelola kelas f) kemampuan membimbing diskusi g) kemampuan menutup pelajaran h) penggunaan media i) penggunaan metode j) sumber materi k) evalusi F. Hipotesis Hipotesis merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, dimana hipoteis ini merupakan suatu petunjuk yang akan memudahkan penulis dalam mengumpulkan data. Sugiyono (2003 : 82) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan teori yang relevan,

9 belum didasarkan atas fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang harusdiuji kebenarannya. Hipotesis terdiri dari dua macam, yaitu hipotesis Nihil ( Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variable satu dengan variabel lainnya, dan hipotesis alternatife ( Ha ) yaitu hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya Sehubungan dengan permasalahan penelitian ini yaitu mengenai ada tidaknya kontribusi mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa mengikuti Program Pengalaman Lapangan di Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI Angkatan 2008, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho : ada kontribusi yang signifikan dari mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa mengikuti Program Pengalaman Lapangan guru dalam mata kuliah PKn di sekolah. Ha : tidak ada kontribusi yang signifikan dari mata kuliah Simulasi Model Pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa mengikuti Program Pengalaman Lapangan guru dalam mata kuliah PKn di sekolah. Hipotesis yang diajukan selanjutnya akan diuji kebenarannya dengan bantuan statistik dengan data-data yang terkumpul.

10 G. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisisan data hasil penelitian secara eksak dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik, mulai dari pengumpulan data dan penafsiran samapai penyajian hasilnya. Metode penelitian menurut Endang Danial (2009:61) merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sesuatu, artinya memiliki karakteristik yang kompleks, tidak sekedar alat belaka, tapi ada tujuan, diperlukan langkah-langkah, program, jadual, dan pengujian. Metode yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah metode kolerasi dan deskriptif. Endang Danial (2009: 64) mengemukakan bahwa tujuan metode korelatif adalah untuk melihat gambaran keberadaan hubungan antara suatu fenomena yang satu dengan yang lain, faktor yang satu dengan faktor yang lainnya baik satu faktor maupun lebih. Selain yang disebutkan di atas, penulis juga menggunakan metode deskriptif. Endang Daniel (2009: 62) mengemukakan bahwa, Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik suatu situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu secara akurat. Setelah data diperoleh, data diidentifikasi dengan menghubungkan masalah dan data tersebut. Dalam hal ini penulis menelaah tentang keobjektifan sumber dan keakuratan data yang diperoleh, kemudian data diolah dengan sistematis.

11 Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah menggunakan teknik angket, studi literature dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik pengolahan data dan analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis korelasional. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis mengambil lokasi di Jurusan PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia dan subjek penelitian yang menjadi sampel adalah mahasiswa PKn angkatan 2008 kelas A dan B yang berjumlah 94 orang yang sedang melaksanakan PPL di sekolah pada semester delapan tahun ajaran 2011/2012.