IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. evaluasi. Kesemua unsur-unsur pembelajaran tersebut sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. membekali setiap sumber daya manusia dengan pengetahuan, kecakapan dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data, perkembangan pendidikan Indonesia masih tertinggal

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

APLIKASI PAKEM MODEL KERJA ILMIAH SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I AMBARAWA SKRIPSI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2005, pasal 1 tentang Standar Nasional Pendidikan ditegaskan:

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

PENERAPAN CREATIVE APPROACH BERBASIS PICTORIAL RIDDLE APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP DI SURAKARTA

PRATIYAN ISNAENI K

BAB I PENDAHULUAN. cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibbin Syah, 2003:10).

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Fatihah Indah Rohmani K

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI X

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

BAB I PENDAHULUAN. kini, dan pendidikan berkualitas akan muncul ketika pendidikan di sekolah juga

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENAMBAHAN PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEDUA DI SMPIT NUR HIDAYAH SURAKARTA

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Oleh karena itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

Skripsi. Oleh Nurma Permata Sari K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

IMPLEMENTASI STRATEGI PETA KONSEP DALAM COOPERATIF LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI.

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

*Keperluan korespondensi, HP: ,

SKRIPSI. Oleh: ARI SUSANTI NIM: K

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun

OLEH : YUNITA NUR INDAH SARI K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran merupakan aspek. mampu menerima ilmu yang diberikan oleh guru.

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN ACTIVE LEARNING

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII.

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk

Transkripsi:

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII-A SMP NEGERI 1 GESI TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI OLEH : NANIK SISWIDYAWATI X4304016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

ABSTRAK NANIK SISWIDYAWATI. X4304016. Pendidikan Biologi Jurusan P. MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII-A SMP NEGERI I GESI TAHUN AJARAN 2007/2008. Februari 2009. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi pokok bahasan Pengelolaan lingkungan untuk mengatasi kerusakan dan pencemaran lingkungan. Metode Penelitian yang digunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Tindakan tersebut diberikan oleh guru dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa. Data dan Tehnik pengumpulan data dengan Observasi, angket, dan tes. Validitas datanya dengan menggunakan tekhnik triangulasi metode. Prosedur penelitian ini dengan menggunakan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Analisis data dilakukan dengan menyeleksi dan mengelompokkan, memaparkan atau mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Penggunaan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Gesi tahun ajaran 2007/2008 terhadap materi pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari tercapainya target nilai pada semua ranah. Pada ranah kognitif siklus I persentase rata-rata kelas 73,54% sedangkan pada siklus II 76,31%. Pada ranah afektif persentase rata-rata kelas siklus I 76,93% sedangkan siklus II 81,75. Pada ranah psikomotorik persentase rata-rata kelas siklus I 48,75% sedangkan siklus II 75%.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan Belajar mengajar guru tidak boleh berpandangan merasa nomor satu, tetapi harus dapat menjadi teman dan pendamping sehingga siswa merasa nyaman dalam belajar. Guru harus mempunyai kreatifitas tinggi dalam memilih model pembelajaran yang menarik minat siswa, proses pembelajaran dengan metode konvensional masih belum cukup memberikan kesan yang mendalam pada siswa, karena peran guru dalam menyampaikan materi lebih dominan dibandingkan keaktifan siswa sendiri. Guru lebih banyak memberikan penjelasan dari pada mencari tahu sejauh mana siswa bisa menerima dan memahami informasi yang disampaikan. Permasalahan yang timbul adalah pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Termasuk mata pelajaran biologi. Disisi lain adanya banyak fakta bahwa guru menguasai materi suatu subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model pembelajaran tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Proses belajar mengajar didalam kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, dimana ceramah menjadi pilihan utama proses belajar mengajar. Hasil Observasi di SMP Negeri 1 Gesi Sragen khususnya kelas VII-A menunjukkan proses pembelajarannya masih dengan konvensional, yaitu dengan ceramah saja. Guru lebih memprioritaskan untuk menghabiskan materi yang cukup banyak pada kurikulum, sedangkan jam pelajaran hanya dua jam selama satu minggu, sehingga kurang memperhatikan siswa sudah menguasai materi yang disampaikan atau belum. Guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran. Peran serta siswa dalam proses pembelajaran masih kurang, hanya sekitar 5% siswa pandai yang menunjukkan keaktifan dan peran sertanya. Sebanyak 30% kurang mempunyai semangat atau motivasi dalam mengikuti pelajaran di kelas, kurang 1

semangat untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Siswa merasa bosan dengan pelajaran yang monoton berpusat pada guru saja, hal ini ditunjukkan dengan siswa kurang memperhatikan guru pada saat pelajaran berlangsung, 20% lebih senang berbicara dengan teman semejanya. Akibat proses pembelajaran tersebut nilai rata-rata ulangan harian pada pokok bahasan Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan hanya 6,78. Nilai tersebut memang berada di atas nilai batas tuntas pelajaran IPA di SMP ini yaitu 6,0. Tetapi hasilnya belum maksimal dan memuaskan. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan kualitas sekolah dan kualitas pembelajaran. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku sekarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pembelajaran pada tingkat satuan pendidikan sebagai upaya mempersiapkan program dan memberikan pelayanan kepada setiap siswa agar mereka dapat berkembang secara maksimum sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Guru sebagai fasilitator harus mampu memberikan pelayanan kepada setiap siswa agar mereka dapat berkembang secara maksimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki dan mampu mewujudkan peluang untuk berprestasi. Agar upaya tersebut berhasil maka harus dipilih model belajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa serta lingkungan belajar, siswa dapat aktif, interaktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan manifestasi dari kreatifitas seorang guru agar siswa tidak jenuh atau bosan dalam menerima pelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat juga akan memperjelas konsep-konsep yang diberikan kepada siswa senantiasa antusias berfikir dan berperan aktif. Model pembelajaran yang efektif dapat digunakan guru untuk mentransfer ilmu dengan baik dan benar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Model pembelajaran akan efisien jika menghasilkan kemampuan siswa seperti yang diharapkan dalam tujuan dan sesuai dengan target perhitungan dalam segi materi dan waktu. Seorang guru sebaiknya mampu memilih model yang tepat bagi siswa didiknya. Pemilihan model pembelajaran haruslah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan pembelajaran yang jelas akan memperjelas proses belajar mengajar dalam arti situasi dan kondisi yang harus

diperbuat dalam proses belajar mengajar. Kemampuan dan kualifikasi siswa maupun guru berbeda-beda, sehingga pemilihan model pembelajaran yang tepat juga akan mengalami kesukaran karena tujuan yang berhubungan dengan emosi, perasaan, atau sikap dan tujuan yang beraspek afektif sulit dirumuskan dan sukar diukur keberhasilannya. Model pembelajaran yang digunakan guru seharusnya dapat membantu proses analisis siswa. Salah satu model tersebut adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Diharapkan model PBL lebih efektif bila dibandingkan dengan metode konvensional. Keefektifan model ini adalah siswa lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi secara berkelompok dengan melakukan investigasi dan inquiri terhadap permasalahan yang real disekitarnya sehingga mereka mendapatkan kesan yang mendalam dan lebih bermakna tentang apa yang mereka pelajari. Model PBL merupakan salah satu model pembelajaran dimana authentic assesment (penalaran yang nyata atau konkret) dapat diterapkan secara komprehensif, sebab didalamnya terdapat unsur menemukan masalah dan sekaligus memecahkannya (unsur terdapat didalamnya yaitu problem possing atau menemukan permasalahan dan problem solving atau memecahkan masalah). Tujuan dari PBL untuk menantang siswa mengajukan permasalahan dan juga menyelesaikan masalah yang lebih rumit dari sebelumnya, dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapatnya, menggalang kerjasama dan kekompakan siswa dalam kelompok, mengembangkan kepemimpinan siswa serta mengembangkan kemampuan pola analisis dan dapat membantu siswa mengembangkan proses nalarnya. Pengajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk belajar bagaimana belajar. Pengajaran berbasis masalah tidak dapat dilaksanakan jika guru tidak mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka. Intinya, siswa dihadapkan situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat menantang siswa untuk memecahkannya (Nurhadi, 2004: 109)

Berdasarkan Latar Belakang diatas maka diadakan penelitian yang berjudul Implikasi model Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Biologi kelas VII-A SMP N 1 Gesi Tahun ajaran 2007/2008 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Rendahnya tingkat pencapaian hasil belajar biologi siswa yang kemungkinan disebabkan model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat. 2. Perlu model pembelajaran yang bervariasi dalam penyampaian pelajaran biologi. 3. Metode ceramah atau konvensional yang digunakan guru kurang melibatkan siswa, kurang menuntut perhatian dan keaktifan siswa. C. Pembatasan Masalah Agar permasalahan dan pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka perlu diberikan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini meliputi: 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-A Semester II SMP Negeri 1 Gesi tahun pelajaran 2007/2008. 2. Obyek Penelitian a. Model Pembelajaran Model Problem Based Learning (PBL) adalah adalah suatu model pembelajaran yang berorientasi pada penggunaan masalah nyata sebagai cara untuk melibatkan siswa dalam proses belajarnya. b. Materi Pokok

Materi pokok yang dipilih dalam pembelajaran biologi ini adalah materi Pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. c. Hasil Belajar Hasil belajar pada penelitian ini mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif (aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan analisis), ranah afektif (aspek penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan pembentukan pola hidup), dan ranah psikomotorik (aspek kesiapan, dan menyesuaikan). D. Perumusan Masalah Berdasarkan pada pembatasan Masalah yang ada, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar biologi dibidang kognitif, afektif dan psikomotorik siswa kelas VII-A semester II SMP Negeri 1 Gesi Tahun Pelajaran 2007/2008? E. Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah sebagai berikut: Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan yang ingin dicapai dengan penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi pokok bahasan Pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. F. Manfaat Penelitian Dari uraian-uraian diatas, maka penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa dapat mendorong aktif, meningkatkan kualitas belajar, mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran. 2. Bagi guru sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.

3. Bagi sekolah sebagai masukan dalam pengembangan pembelajaran pada mata pelajaran lain. 4. Bagi para pengembang pengetahuan dan pengembang pembelajaran, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran di SMP, serta bagi peneliti mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dan mendukung teori-teori yang telah ada, pada penelitian selanjutnya.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN Hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII-A SMP N 1 Gesi Tahun ajaran 2007/2008 secara menyeluruh baik untuk aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. B. IMPLIKASI 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian tindakan kelas di SMP N 1 Gesi dan dapat dijadikan upaya bersama antara sekolah, guru dan peneliti yang lain untuk meningkatkan hasil belajar secara menyeluruh. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada proses pembelajaran materi Pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan yaitu bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar biologi. C. SARAN 1. Siswa Siswa hendaknya berusaha untuk dapat mengikuti kegiatan pembelajaran yang menggunakan model PBL dengan baik, sehingga diharapkan hasil belajar siswa meningkat baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. 2. Guru 55

Guru hendaknya mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA Biologi, misalnya dengan menerapkan model pembelajaran PBL yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa. 3. Kepala Sekolah Kepala sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap sehingga dapat menunjang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Misalnya penyediaan alat dan bahan praktikum yang lengkap sehingga dapat memperlancar proses pembelajaran. 4. Orang Tua Orang tua hendaknya memberikan perhatian dan bimbingan kepada anaknya agar memiliki kemampuan afektif dan psikomotor yang tinggi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa termasuk pencapaian kompetensi kognitif. 5. Peneliti Bagi para peneliti di bidang pendidikan khususnya Biologi disarankan untuk mengadakan penelitian yang sejenis yang melibatkan variable lain yang berkaitan dengan hasil belajar, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang mempunyai hubungan dengan hasil belajar. 6. Pengawas Bidang Studi Pengawas hendaknya memantau jalannya sosialisasi model pembelajaran PBL yang dilakukan oleh setiap guru bidang studi dan memberikan masukan atau saran kepada guru bidang studi apabila mengalami kesulitan dalam penggunaan model pembelajaran tersebut. 7. Tim MGMP SMP Tim MGMP SMP hendaknya dalam menyusun soal-soal ujian Lembar Kerja Siswa (LKS) maupun buku-buku paket pendukung pembelajaran disesuaikan denagn cakupan materi yang terdapat dalam kurikulum KTSP.