PERTANIAN BERBASIS SUMBERDAYA & KEARIFAN LOKAL. Benyamin Lakitan 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Materi 05 Manajemen Produksi Tanaman Pengelolaan Produksi Tanaman Berbasis Agroklimat. Benyamin Lakitan

Pada saat ini Indonesia telah memasuki tahap pembangunan

Perkembangan Potensi Lahan Kering Masam

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau

PEDOMAN TEKNIS KRITERIA DAN PERSYARATAN KAWASAN, LAHAN, DAN LAHAN CADANGAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

BAB I. kemampuannya. Indonesia sebagai Negara agraris memiliki potensi pertanian

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 07/Permentan/OT.140/2/2012

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

BAB I. PENDAHULUAN. kegiatan pertanian yang mendominasi perekonomian masyarakat desa, dimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Materi 04 Pertimbangan dalam Pemilihan Komoditas. Benyamin Lakitan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

PEMBANGUNAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. dibutuhkan secara berkesinambungan, karena merupakan bahan pangan yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir (SI 40Z1) 1.1. UMUM

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

Setitik Harapan dari Ajamu

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PENDAHULUAN. kadang-kadang tidak mencukupi (Ekstensia, 2003). Peran sektor pertanian di Indonesia terlebih di Sumatera Utara

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM PENGEMBANGAN KELAPA BERKELANJUTAN DI PROVINSI JAMBI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

PERNCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH ( Bangwil)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penggunaan Lahan Pertanian dan Arah Pengembangan ke Depan

PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi dalam pengusahaan tanah-tanah miring. berlereng adalah erosi. Untuk itu dalam usaha pemanfaatan lahan-lahan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor perkebunan sebagai bag ian dari. pengolahan ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi nyata.

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

PENDAHULUAN. Latar Belakang. dikonsumsi di Indonesia, karena sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah

I. PENDAHULUAN. Pertanian di Indonesia memiliki 2 jenis lahan yaitu lahan kering dan lahan

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PERAN KUALITAS LAHAN DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN KUALITAS DAN DAYA SAING PRODUK HORTIKULTURA

PENDAHULUAN Latar Belakang

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan suatu proses produksi untuk menghasilkan barang

Unsur-unsur subsistem agribisnis (usaha tani)

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Spasial

BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan hutan mangrove di Indonesia, kini semakin merata ke berbagai

Boks.1 UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

Kebijakan Sistem Inovasi dalam Membangun Pusat Unggulan Peternakan

I. PENDAHULUAN. kualitas produk melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat di segala

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha yang meliputi perubahan pada berbagai aspek

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi

TINJAUAN PUSTAKA. seluruh uang atau hasil material lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2015 HUBUNGAN SIFAT LAHAN SAWAH DENGAN PRODUKTIVITAS PADI DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk industri atau pemukiman dan masalah pasar bagi produk pertanian. Oleh

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada proses. Suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pilihan yang sulit dihindari (Manwan, dkk dan Suryana. 2004). Hal ini

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

INDEKS. biofuel 63, ceteris paribus 164 constant return to scale 156, 166

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

Luas dan Penggunaan Lahan Kabupaten Mamuju Tahun 2014

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Panjang pantai Indonesia

PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

I. PENDAHULUAN. bercocok tanam. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya, tergenang secara terus menerus atau musiman, terbentuk secara alami

PENDAHULUAN Latar Belakang

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN

Transkripsi:

3 PERTANIAN BERBASIS SUMBERDAYA & KEARIFAN LOKAL Benyamin Lakitan 2017

Pertanian berbasis Sumberdaya & Kearifan Lokal Kuliah ke Sumberdaya Pertanian 3 Urgensi, Legalitas & Konsepsi Sumberdaya Pertanian Kearifan Lokal Contoh Sistem Pertanian Lokal

SUMBER DAYA PERTA NIAN ALAM bentang lahan MANUSIA sosiokultural EKONOMI pembiayaan TEKNOLOGI sarana produksi

Sumberdaya Alam Sumatera Selatan Lahan Tersedia untuk pertanian di Sumatera Selatan bervariasi dari rawa pasang surut di pesisir timur, rawa lebak, lahan kering dataran rendah, sampai dataran tinggi dan pegunungan di sebelah barat. Sistem/praktek budidaya dan pilihan komoditas utama pada empat ekosistem yang berbeda ini tentu memiliki kekhasan masing-masing, dan membuka peluang lahirnya kearifan lokal yang spesifik dan berbeda-beda pula.

Sumberdaya Manusia (SDM) Pertanian Dalam konteks pertanian, SDM dapat berada pada dua sisi yang berbeda pada saat yang sama, yakni sebagai tenaga kerja potensial sektor pertanian dan sekaligus sudah pasti juga merupakan konsumen komoditas/produk pertanian. Namun demikian, yang dimaksud sebagai SDM pertanian lazimnya adalah mereka yang berkiprah langsung dalam proses penyiapan lahan dan budidaya komoditas. Pengolah hasil dan pemasar produk pertanian lebih umum dikategorikan sebagai SDM perindustrian dan perdagangan.

Sumberdaya Ekonomi Sumberdaya Ekonomi dalam konteks proses produksi komoditas pertanian dikaitkan dengan kapasitas untuk pembiayaan kegiatan usaha tani, baik yang bersumber dari modal pribadi maupun lembaga keuangan. Akses ke sumber pembiayaan dan bunga pinjaman merupakan isu relevan terkait sumberdaya ekonomi sektor pertanian.

Sumberdaya Teknologi Sumberdaya teknologi mencakup kapasitas nasional dalam pengembangan teknologi yang dibutuhkankan untuk proses produksi, pengolahan, distribusi, dan pemasaran komoditas dan/atau produk olahan berbahan baku komoditas pertanian. Teknologi harus secara substansial relevan, secara ekonomi terjangkau dan menguntungkan, secara sosial bersifat inklusif, dan akrab lingkungan.

SUMBER DAYA LAHAN RAWA LEBAK RAWA PASANG SURUT DATARAN RENDAH DATARAN TINGGI

Isu Lahan Rawa Pasang Surut intrusi air laut gambut tebal keracunan pirit konservasi - abrasi ph miskin hara tata air drainasi sistem surjan aksesibilitas transportasi - padi kelapa sawit transmigrasi

Isu Lahan Rawa Lebak genangan air minim infrastruktur drainasi - irigasi aksesibilitas transportasi - musim tanam ketidakpastian iklim ph miskin hara padi monokultur - tenaga kerja konversi lahan - teknologi

Isu Lahan Kering Dataran Rendah miskin hara sumber air irigasi - ph tanah dominasi perkebunan sawit karet sayuran semusim buahan tahunan - industri pengolahan

Isu Lahan Dataran Tinggi konservasi perambahan hutan - kemiringan lahan terasering jaringan irigasi - aksesibilitas transportasi industri pengolahan kopi rakyat perkebunan teh sayuran dataran tinggi

SUMBER DAYA MANU SIA SEDIKIT PENGALAMAN PENGALAMAN BERTANI PETANI PEMULA PETANI TEMPORER KAYA PENGALAMAN PETANI SEJATI PETANI UNGGUL TANPA KETERAMPILAN LAIN DENGAN KETERAMPILAN LAIN ALTERNATIF KETERAMPILAN

Isu Pokok SDM Pertanian Minat bekerja di sektor pertanian terus menurun, kalah bersaing dengan sektor ekonomi lainnya. Latarbelakang pendidikan formal rendah, terampil tapi kurang antisipatif Motivasi untuk meningkatkan produktivitas rendah, karena tidak menjamin peningkatan kesejahteraan petani

SUMBER DAYA EKO NOMI LUAS (> 2 Ha) LAHAN DIKELOLA MAKMUR +LUAS SEMPIT < 2hA) PETANI MISKIN MENGELOLA LAHAN SEMPIT RENDAH TINGGI KAPASITAS MODAL

Isu Sumberdaya Ekonomi untuk Pertanian Petani mayoritas miskin dan lahan yang dikelola sempit, sehingga sulit untuk bisa mendongkrak kesejahteraan petani. Kapasitas modal usaha sangat rendah dan akses ke lembaga keuangan sering terkendala faktor prosedural. Petani terampil memproduksi, tapi sangat lemah dalam pemasaran hasil. Pemasaran dikuasai oleh pedagang, sehingga peningkatan produktivitas hasil tidak secara nyata meningkatkan kesejahteraan petani.

SUMBER DAYA TEKNO LOGI MAJU /MODERN KEMAJUAN TEKNOLOGI Adopsi Teknologi Makin Rendah Manfaat bagi Petani Rendah Biaya Tinggi Teknologi sesuai Kebutuhan Produktivitas Tinggi Peningkatan Kesejahteraan TRADISIONAL /KONVENSIONAL Adopsi Teknologi Rendah Efisiensi Rendah Dampak Lingkungan Kearifan Lokal Berkelanjutan Produktivitas Rendah RELEVANSI RENDAH RELEVANSI TINGGI RELEVANSI TEKNOLOGI

Isu Sumberdaya Teknologi Pertanian Adopsi teknologi oleh petani masih terbatas. Teknologi domestik yang dikembangkan sering tidak relevan dengan Kebutuhan atau persoalan yang dihadapi petani. Teknologi yang ditawarkan sering tidak sepadan dengan kemampuan finansial petani. Aplikasi teknologi kadang tidak meningkatkan pendapatan petani.

Pertanian berbasis Sumberdaya & Kearifan Lokal Kuliah ke Kearifan Lokal 4 Urgensi, Legalitas & Konsepsi Sumberdaya Pertanian Kearifan Lokal Contoh Sistem Pertanian Lokal