BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdsarkan hasil penelitian dan pembahsan Pengaruh Nilai Tukar (IDR/USD),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Gambaran Tingkat Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar dan Indeks

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan dan perekonomian suatu negara, Sirait dan D. Siagian

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator yang penting dalam kegiatan pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 silam dikarenakan kejatuhan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan (sebagai hasil kerja bertahun-tahun sebelum go public)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1997, Indonesia mengalami dampak atas memburuknya kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

I. PENDAHULUAN. menguntungkan bagi pemulihan perekonomian pasca krisis seperti isu terorisme

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB V PEMBAHASAN. Wenny (2011) yang menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan rata-rata

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari

4. Hasil Penelitian. Tabel 4.1 Koefisien Korelasi Inflasi, Suku Bunga dan Return Kurs terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana investasi dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Undang-Undang Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dewasa ini kita melihat dunia pasar modal semakin cukup

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Himawan Hariyoga, dalam. 283,5 trilliun. Berikut data realisasi investasi hingga September 2012:

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, kas perusahaan dan informasi lainnya yang berkaitan dengan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Berdsarkan hasil penelitian dan pembahsan Pengaruh Nilai Tukar (IDR/USD), BI Rate dan Laju Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Nilai Tukar (IDR/USD), BI Rate dan Laju Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012 a. Perkembangan Nilai Tukar (IDR/USD di Indonesia pada tahun 2008-2012 secara umum mengalami fluktuasi. Nilai tukar mengalami pelemahan yang signifikan pada tahun 2009 hingga awal semester 2009. Pada tahun berikutnya fluktuasi nilai tukar cenderung stabil dam menguat karena perkembangan dunia bisnis mulai membaik terutama pada sektor properti. Selain itu, melemahnya Dolar AS akibat data ekonomi yang mengecewakan membuat para pelaku pasar khusunya investor asing untuk memburu Rupiah, yang pada akhirnya berpengaruh positif pada pergerakan Rupiah. b. Perkembangan Tingkat Suku Bunga (BI Rate) di Indonesia secara umum pada tahun 2008-2012 cenderung berfluktuasi dengan tingkat suku bunga tertinggi pada tahun 2008 sebesar 8,67% yang disebabkan oleh 124

125 melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar akibat krisis ekonomi. Tingkat suku bunga terendah adalah pada tahun 2012 yaitu sebesar 5,77% yang bergerak cukup stabil dari 2010 hingga 2012, karena mulai stabilnya perekonomian di Indonesia. c. Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia periode 2008-2012 secara umum mengalami kejadian yang berfluktuatif setiap tahunnya. Dengan tingkat inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008 dan tingkat inflasi terendah terjadi ditahun 2011. Pada tahun 2008 inflasi mencapai 2.5 dibulan juni dan terendah terjadi di akhir tahun yankni bulan desember, bila dicermati dengan seksama inflasi yang terjadi pada tahun 2008 ini dikarenakan pada tahun 2009 akan diadakanya pemilahan presiden pada bulan april tahun 2009 sehingga inflasi meningkat di tahun 2008. Pada tahun 2009 inflasi cenderung menurun dibandingkan pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2008 terlihat pada bulan april inflasi mengalami penurunan hingga -0.31 dan inflasi tertinggi di bulan September pada tahun 2009. Hal ini terjadi karena harga-harga bahan pokok pada tahun 2009 ditentukan oleh pemerintah. Dilanjutkan lagi dengan tahun 2010 laju inflasi tetap berfluktuatif namun tidak sebesar pada tahun 2008 namun yang perlu kita cermati ditahun 2010 ada laju tingkat inflasi yang mengalami fluktuatif cukup signifikan yakni pada bulan juli sebesar 1.57 dan pada bulan sebelumnya sebesar 0.97. Dan tahun 2011 laju inflasi dikuartal pertama dibuka dengan penurunan dibulan maret dan april

126 dampak dari menurunya tingkat infalsi ini adlaah dapat merangsang konsumsi masyrakat meningkat kemudian ditahun selanjutnya tahun 2012 laju inflasi tetap sama sepreti tahun-tahun sebelumnya tetap berfluktuatif namun ditahun 2012 ini laju inflasi Indonesia berfluktiaf dengan kisaran yang normal. d. Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2012 secara umum setiap tahunya mengalami kenaikan dan penurunan secara fluktuatif atau tidak berurutan namun bila dicermati dengan seksama setiap tahunya dari tahun 2008 sampai dengan 2012 IHSG mengalami kenaikan dimana pada setiap tahunya point IHSG selalu mengalami penguatan. 2. Pengaruh Nilai Tukar (IDR/USD), BI Rate, Laju Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012 secara Simultan. Pengaruh Nilai Tukar (IDR/USD), BI Rate dan Laju Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012, berdasarkan uji regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signiikan. Sedangkan hasil uji korelasi menunjukkan bahwa Tingkat Inflasi, Nilai Tukar (IDR/USD) dan

127 Tingkat Suku Bunga memiliki hubungan yang searah dengan keeratan yang sangat kuat terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012 3. Pengaruh Nilai Tukar (IDR/USD), BI Rate dan Laju Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012 secara Parsial a. Nilai Tukar (IDR/USD) memiliki keeratan hubungan rendah atau tidak signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Hal tersebut dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan Rizky Septian (2012) yang menyatakan bahwa nilai tukar tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. b. BI Rate memiliki keeratan hubungan yang sangat kuat atau signifkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012.Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizky Septian (2012) menyatakan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh terhadap harga saham. Dan tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Achmad Ath Thobbary (2009) menyatakan bahwa tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap IHSG. c. Tingkat Inflasi memiliki keeratan hubungan sangat rendah atau tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan searah dengan Indeks Harga Saham Gabungan

128 di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Hal teresebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmacd Ath Thobary (2009). Dari semua hipotesis yang ada dapat disimpulkan bahwa variabel nilai tukar(idr/usd),bi rate dan Laju Inflasi berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Hal ini dapat dikatakan, penelitian ini sesuai dengan teori dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan juga bahwa variabel nilai tukar(idr/usd),bi rate dan Laju Inflasi memiliki keeratan hubungan yang sangat kuat terhadap Indeks Harga Saham Gabungan, hal tersebut juga sesuai dengan fenomena yang terjadi berdasarkan media informasi (Kompas online, 2013). 5.2 Saran a. Memperhatikan faktor nilai tukar(idr/usd),bi rate dan Laju Inflasi sebelum mengambil keputusan berinvestasi. Informasi-informasi tersebut telah terbukti berpengaruh terhadap pergerakan harga saham secara simultan dan faktor-faktor tersebut juga dapat mempengaruhi harga saham secara parsial, sehingga dapat digunakan sebagai bagian dari pertimbangan untuk memprediksi harga saham dan kemudian dapat mengambil keputusan dalam berinvestasi.

129 b. Menggunakan informasi-informasi lainnya juga yang dapat digunakan untuk referensi dalam pengambilan keputusan berinvestasi karena tentu banyak faktor lain yang mempengaruhi pergerakan harga saham selain faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini. c. Bagi Pemerintah Bijak dalam mengendalikan kondisi perekonomian di Indonesia, agar berjalan sehat dan stabil yang akan memberikan meningkatnya gairah investasi dalam negeri. d. Bagi Peneliti Selanjutnya Menggunakan variabel penelitian yang lebih luas lagi, misalnya penggunaan risiko sistematis dan tidak sistematis agar lebih tercermin variabel apa saja yang berpengaruh terhadap harga saham suatu perusahaan.