ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL PADA NASKAH PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
Catatan: J.P. van Bruggen H. van der Giessen Otto von Bismarck Vasco da Gama

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

Petunjuk: Pilih satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E pada lembar jawaban!

BAHASA INDONESIA FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MASANI BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh NORVAHANA NIM

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Mashuri NIM

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

THE ANALYSIS OF THE USE OF CAPITAL LETTERS ON THE ESSAY DESCRIPTION FIFTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 1 PEKANBARU

ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMKN 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

ANALISIS KESALAHAN AFIKS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FARINA DWI ASMARANI NIM

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA SURAT DINAS KELUAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 BINTAN. Oleh

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR DENGAN KEMAMPUAN BERPIDATO. Oleh: Erna Ikawati 1

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7?

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis, Ejaan, Berita

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

KESALAHAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG

EJOURNAL. diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM

ANALISIS DIKSI BAHASA IKLAN PRODUK KOSMETIK DALAM MEDIA CETAK (Majalah Femina Edisi Januari-Februari 2011)

KETERAMPILAN MENULIS RESENSI NOVEL KARYA GOL A. GONG SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THE ANALYSIS OF THE UNDERSTANDING OF GRADE 5 STUDENTS OF SD NEGERI 136 PEKANBARU IN USING CAPITAL LETTERS

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

ANALISIS KESALAHAN EJAAN BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI MARET 2013

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF MELALUI MEDIA POSTER SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEMESTER GASAL 2013/2014

RISKI EKA AFRIANTI NIM

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

Dona Aji Karunia Putra. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ***

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KESALAHAN EJAAN PADA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR. Sri Mulyani Universitas Indraprasta PGRI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL PADA SURAT DINAS SEKOLAH MENENGAH ATAS MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN 2012

ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA HALAMAN PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI MARET 2013

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh SRI DEWI RAMAWATI NIM

ANALISIS PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA SURAT KELUAR KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA DEPAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS KEEFEKTIFAN KALIMAT SURAT DINAS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI

PENGGUNAAN BAHASA DALAM SURAT UNDANGAN RESMI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NGANTRU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh MURIYANI NIM

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

ANALISIS KONTRASTIF KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MALAYSIA PADA FILM ANIMASI BOBOIBOY

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

Peningkatan Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital melalui Metode Penugasan pada siswa Kelas V SDN Inti Tondo Palu

KEMAHIRAN MENULIS PIDATO SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh AGUS SUDARMAN NIM

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

ANALISIS PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/ 2013

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

Penyesuaian Diri Peserta Didik SMAN 1 Kediri SKRIPSI

STRATEGI BERTANYA GURU DALAM INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MALANG SKRIPSI

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN SISWA KELAS VIII SMP N 20 PADANG DALAM MENULIS SURAT DINAS E JURNAL ILMIAH

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA AMANAT UPACARA GURU SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL

PROSIDING SEMNAS KBSP V

KEMAHIRAN MENYUNTING TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X AKUNTANSI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN SURAT DINAS SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS II SDN 7 BALAESANG

KOSAKATA BAHASA INDONESIA SERAPAN DARI BAHASA ARAB: REGISTER KEAGAMAAN. (Dipresentasikan dalam Seminar Jurusan

TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF EKSPOSISI PADA ARTIKEL KESEHATAN DI INTISARI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN MENULIS KELAS X SMA SKRIPSI

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Ibrahim NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

PEMAKAIAN HURUF, PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN PEMAKAIAN HURUF MIRING PADA BAHASA TULIS

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

ANALISIS FUNGSI DAN PERAN KATA DALAM KALIMAT TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS EDISI JANUARI 2015

KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 BINTAN

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1

KEKEEFEKTIFAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT KECAMATAN KUMUN DEBAI KOTA SUNGAI PENUH

ANALISIS KONTRASTIF PROSES MORFOLOGIS BAHASA KANGEAN DAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI. Oleh: Ummu Atika

PERTEMUAN : I SEJARAH BAHASA INDONESIA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS DALAM BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013

SKRIPSI. Oleh : NUR INAYAH

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KESALAHAN EJAAN DALAM SURAT DINAS SISWA KELAS VI SD

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

Transkripsi:

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL PADA NASKAH PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Apriani Alpaujiah NIM 1112013000009 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

ABSTRAK Apriani Alpaujiah, NIM 1112013000009, Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Naskah Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dosen pembimbing Dra. Mahmudah Fitriyah Z.A, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan penggunaan huruf kapital pada naskah pidato siswa kelas X di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif deskriptif. Adapun pengumpulan data yang diambil ialah dokumen berisi teks pidato siswa dengan menggunakan teknik simple random sampling serta wawancara. Teknik pengolahan data yang digunakan ialah pengumpulan data, pengkodean, pengidentifikasian kesalahan, pengelompokan kesalahan, pernyataan frekuensi aspek kesalahan serta penginterpretasian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari jumlah kalimat yang dianalisis sebanyak 142 kalimat. Kesalahan terbesar terdapat pada aspek kesalahan nomor 1, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat sebanyak 87 kesalahan atau 61,27%, sedangkan kesalahan terkecil terdapat pada aspek kesalahan nomor 3, yaitu huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung sebanyak 1 kesalahan atau 0,70% dan nomor 6, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat sebanyak 1 kesalahan atau 0,70% serta tidak ditemukan kesalahan penggunaan huruf kapital pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 10, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk dan aspek nomor 12, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Kata kunci: Analisis Kesalahan, Huruf Kapital, Naskah Pidato, SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. i

ABSTRACK Apriani Alpaujiah, 1112013000009, The Error of The Use of Capital Letter on Speech Script is a Class X Students of Senior High School 8 Tangerang Selatan, Departement of Indonesian Language dan Literature, Faculty of Tarbiyah and Teacher Learning, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. Advisor: Dra. Mahmudah Fitriyah Z.A., M.Pd. The aim of this research was to know the error of the use of capital letter on speech script is a Class X Students of Senior High 8 Tangerang Selatan. The research method used in this research was descriptive qualitative method. The technique of data collecting were documents which were students speech text by using simple random sampling technique and also interview. Technique of data analysis were collecting the data, decoding, identifying the error, grouping the error, stating the frequent of error aspect and also interpreting. The result of this research showed the total of sentences whih was analyzed was 142 sentences. The most error was on number 1 of error aspect, which was capital letter used as the first letter in beginning of a sentence, there were 87 errors or 61,27%, meanwhile the least error was on number 3 of error aspect, which was capital letter used as in beginning of direct quotation, there was 1 error or 0,70% and on number 6 of error aspect, which was capital letter used as the first letter of job position and rank position followed by name of person or used as substitution of particular person s name, name of institute, or name of place, it was about 0,70%, and there was not found an error of using capital letter on error aspect of using capital letter number 10, which was capital letter used as the first letter of all words (including all elements of perfect repetition form) on country, institute, corporation, organization, or document, except word of order like in, to, from, and, is, dan for and error aspect number 12, which was capital letter used as the first letter of abbreviation of name of degree, rank, or greeting. Keywords: Error Analysis, Capital Letter, Speech Script, SMA State 8 South Tangerang. ii

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT. atas berkat rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Naskah Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarja pendidikan Strata 1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Proses penulisan skripsi ini tentu saja tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya doa, usaha, dukungan serta semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah melancarkan penyelesaian skripsi ini; 2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah melancarkan penyelesaian skripsi ini; 3. Dra. Mahmudah Fitriyah Z.A, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membantu, membimbing, mengarahkan serta memberikan inspirasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini; 4. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis; 5. Kedua orang tuaku tersayang yang telah memberikan kasih sayang, semangat, motivasi dukungan, serta doa yang menjadi sumber kekuatan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta adikku Septianti Mardiah yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis; 6. Seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), khususnya kelas A angkatan 2012 atas dukungan serta pengalaman yang tak pernah terlupakan bagi penulis; iii

7. Sahabat-sahabat tercinta Serlinda Nurmala Shinta, Ismawati, Cahya Yuga Ningsih, dan Nur Aini yang selalu mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini serta memberikan semangat dan dukungan kepada penulis; 8. Rakhmat Syukur yang telah memberikan nasihat, semangat serta motivasi kepada penulis agar segera menyelesaikan skripsi ini; 9. Seluruh keluarga besar SMA Negeri 8 Tangerang Selatan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian terkait skripsi ini; 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kalian yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, mendapat pahala yang besar dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Tangerang Selatan, 2 Desember 2016 Penulis Apriani Alpaujiah iv

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN i iii v viii x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Identifikasi Masalah 4 C. Batasan Masalah 4 D. Rumusan Masalah 4 E. Tujuan Penelitian 4 F. Manfaat Penelitian 5 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 6 1. Ejaan 6 a. Pengertian Ejaan 6 b. Jenis Ejaan yang Pernah Berlaku di Indonesia 7 c. Pengertian Huruf Kapital 9 d. Kaidah Penulisan Huruf Kapital 10 2. Pidato 17 a. Pengertian Pidato 17 b. Metode-metode Pidato 18 c. Pengertian Naskah Pidato 19 v

d. Sistematika Penyusunan Naskah Pidato 19 e. Penyuntingan Naskah Pidato 21 f. Penyempurnaan Naskah Pidato 21 g. Penyampaian Pidato 21 h. Ciri-ciri Pidato yang Baik 22 3. Analisis Kesalahan 22 a. Pengertian Analisis Kesalahan 22 b. Tujuan Analisis Kesalahan 23 B. Penelitian yang Relevan 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 26 B. Tempat dan Waktu Penelitian 26 C. Metode Penelitian 26 D. Teknik Pengumpulan Data 28 E. Teknik Pengolahan Data 29 F. Analisis Data 30 G. Instrumen Penelitian 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah 36 B. Deskripsi Data 40 C. Analisis Data 40 D. Interpretasi Data 129 BAB V PENUTUP A. Simpulan 131 B. Saran 133 DAFTAR PUSTAKA 134 vi

LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENULIS vii

DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1 : Instrumen Penelitian 2. Tabel 4.1 : Visi SMA Negeri 8 Tangerang Selatan 3. Tabel 4.2 : Misi SMA Negeri 8 Tangerang Selatan 4. Tabel 4.3 : Keadaan Guru SMA Negeri 8 Tangerang Selatan 5. Tabel 4.4 : Tata Usaha SMA Negeri 8 Tangerang Selatan 6. Tabel 4.5 : Keadaan dan Rombongan Belajar Siswa SMA Negeri 8 Tangerang Selatan 7. Tabel 4.6 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Aditya Ayu Putri 8. Tabel 4.7 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Annisa Rafida 9. Tabel 4.8 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Azura Zuhri 10. Tabel 4.9 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Diana Fermata Sari 11. Tabel 4.10 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Diana Tri Wulandari 12. Tabel 4.11 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Difa Fadhila 13. Tabel 4.12 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Fidella Azaria 14. Tabel 4.13 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Kencana Rahma Dewi 15. Tabel 4.14 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Latifa Dewi Prameswari 16. Tabel 4.15 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Layla Azizah Ditha Sari 17. Tabel 4.16 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Meta Bellina viii

18. Tabel 4.17 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Miftah Afifah Zahrani 19. Tabel 4.18 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Muhammad Sulaeman 20. Tabel 4.19 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Qatrunnada Fara Rizkiana 21. Tabel 4.20 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Qur aeni Hajizah Tardiah 22. Tabel 4.21 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Rahmatullah Ramadhan 23. Tabel 4.22 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Randifta Salva Az Zahra 24. Tabel 4.23 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Rizkya Amalia Putri 25. Tabel 4.24 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Veronica Romauli 26. Tabel 4.25 : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Via Arsita Sari ix

DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran 1 : Lembar Uji Referensi 2. Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3. Lampiran 3 : Naskah Pidato Siswa 4. Lampiran 4 : Daftar Hasil Wawancara Guru Bahasa Indonesia 5. Lampiran 5 : Surat Bimbingan Skripsi 6. Lampiran 6 : Surat Permohonan Izin Penelitian 7. Lampiran 7 : Surat Keterangan Penelitian x

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya bahasa, masyarakat dapat menyampaikan ide serta gagasan kepada orang lain. Bahasa akan membuat orang mengerti maksud serta tujuan yang disampaikan oleh orang lain. Tanpa adanya bahasa, kehidupan masyarakat tidak akan berjalan dengan baik, oleh karena itu bahasa sangat penting dalam kegiatan berkomunikasi, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Chaer mengatakan bahwa: Bahasa lisan memang penting dan dianggap primer dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan bahasa tulis merupakan sekunder. Meskipun demikian, tetapi peranan atau fungsi bahasa tulis di dalam kehidupan modern sangat besar sekali. Bahasa tulis bisa menembus ruang dan waktu, selain itu bahasa tulis juga dapat disimpan lama sampai waktu yang tak terbatas. Karena itulah kita bisa memperoleh informasi dari masa lalu atau dari tempat yang jauh melalui bahasa tulis, tetapi tidak melalui bahasa lisan. 1 Mengingat pentingnya bahasa tulis, maka siswa dituntut untuk memiliki keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu aspek penting dalam keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa untuk digunakan dalam kehidupan seharihari. Heaton mengungkapkan bahwa: Sebagai bagian dari keterampilan berbahasa, menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks. Oleh karena itu, keterampilan menulis dikuasai seseorang sesudah menguasai keterampilan berbahasa yang lain. Dengan demikian, keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang dikuasai seseorang sesudah menguasai keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. 2 1 Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h. 82-83. 2 Kundharu Sadhono dan St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia (Teori dan Aplikasi), (Bandung: Karya Putra Darwati, 2012), h. 96. 1

2 Hal ini menunjukkan bahwa setiap keterampilan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Selain itu, seseorang dapat menulis dengan baik setelah menguasai ketiga keterampilan berbahasa tersebut karena memang tidak mudah seseorang dapat menulis dengan baik dan benar yang sesuai dengan kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Suatu tulisan atau karangan dapat dikatakan baik apabila terdapat keterpaduan antara kata per kata, hingga paragraf per paragraf. Selain itu dilihat pula dari segi bahasa yang digunakan, isi tulisan atau karangan serta bentuk dan cara penyampaiannya lalu penggunaan kalimat efektif serta diksi yang tepat. Begitu pula siswa dalam keterampilan menulis naskah pidato harus memperhatikan kaidah penulisannya. Dalam berpidato ada beberapa metode yang digunakan, di antaranya metode impromtu, menghafal, naskah dan ekstemporan. Metode naskah digunakan dengan cara membaca naskah yang telah dipersiapkan. Hal ini berarti seseorang yang akan berpidato harus membuat naskah pidato terlebih dahulu yang kemudian akan dibacakan. Dalam menulis naskah pidato, siswa perlu mengetahui bagaimana sistematika penyusunan naskah pidato yang benar. Selain itu, dalam menulis naskah pidato siswa juga harus memperhatikan penerapan penulisan yang baik dan benar, khususnya pada penggunaan huruf kapital. Menulis tulisan atau karangan khususnya pada naskah pidato yang sesuai dengan penerapan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) sudah selayaknya mampu diterapkan oleh siswa SMA karena sebelumnya mereka sudah mempelajari cara menulis yang baik dan benar di sekolah menengah pertama. Oleh sebab itu, siswa SMA sudah mampu memahami cara menulis yang baik dan benar. Pada kegiatan menulis, seseorang harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang merupakan pergantian dari Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Kaidah-kaidah tersebut ialah pemakaian huruf,

3 penulisan kata, pemakaian tanda baca, serta penulisan unsur serapan. Bagi para pengguna bahasa, penerapan penggunaan huruf kapital pada tulisan diharuskan agar bentuk tulisan terlihat rapi dan teratur. Dengan demikian, pembaca dapat mengerti maksud yang ingin disampaikan oleh penulis. Di dalam menulis suatu tulisan atau karangan, penggunaan huruf kapital perlu ditingkatkan dan dimengerti oleh setiap pemakai bahasa Indonesia, khususnya bagi para siswa. Namun, pada kenyataannya penulis melihat bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam menerapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) khususnya pada penggunaan huruf kapital. Seperti pengalaman penulis pada saat mengajar murid-murid di kelas X SMA Negeri 8 Tangerang Selatan, bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam penggunaan huruf kapital yang terdapat pada tulisan siswa. Hal ini terlihat pada buku catatan maupun latihan mereka. Ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami penggunaan huruf kapital masih tergolong rendah. Mereka seolah-olah terbiasa dengan kesalahan tersebut tanpa menghiraukan bagaimana penulisan yang baik dan benar. Kesalahan penggunaan huruf kapital dalam tulisan siswa, memang tidak terlalu menjadi masalah besar, namun apabila dibiasakan, para siswa akan terbiasa dan menjadi suatu kebiasaan. Mengingat pentingnya keterampilan menulis sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) khususnya pada penggunaan huruf kapital hendaknya guru menjelaskan terlebih dahulu mengenai penggunaan huruf kapital tersebut sebelum meminta siswa untuk mengerjakan tugas menulis serta memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat menulis sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Naskah Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Tangerang Selatan.

4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menemukan beberapa identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Pentingnya pengetahuan bagi siswa mengenai sistematika penyusunan naskah pidato yang benar. 2. Penerapan penggunaan huruf kapital pada tulisan siswa, bertujuan agar bentuk tulisan terlihat rapi dan teratur. 3. Pentingnya keterampilan menulis sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) khususnya pada penggunaan huruf kapital. 4. Kesalahan penggunaan huruf kapital dalam tulisan siswa, memang tidak terlalu menjadi masalah besar, namun apabila dibiasakan, maka akan menjadi suatu kebiasaan. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah pada kesalahan penggunaan huruf kapital pada naskah pidato siswa kelas X di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. D. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah kesalahan penggunaan huruf kapital pada naskah pidato siswa kelas X di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan?. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesalahan penggunaan huruf kapital pada naskah pidato siswa kelas X di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan.

5 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru Dengan adanya penelitian ini guru mendapatkan wawasan mengenai penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) khususnya pada penggunaan huruf kapital. Selain itu, dapat mengingatkan kepada guru agar menggunakan metode maupun strategi yang lebih bervariasi dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis naskah pidato. 2. Bagi siswa Dengan adanya penelitian ini dapat memudahkan siswa dalam memahami penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) khususnya pada materi menulis naskah pidato.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Ejaan a. Pengertian Ejaan Menurut Chaer, Pada hakikatnya ejaan itu tidak lain dari konvensi grafis, perjanjian di antara anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya. 1 Menurut Kuntarto, Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah yang mengatur cara melambangkan bunyi, cara memisahkan atau menggabungkan kata, dan cara menggunakan tanda baca. 2 Arifin dan Tasai mengatakan bahwa, Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana atarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. 3 Gani dan Fitriyah Z.A mengungkapkan bahwa, Ejaan adalah sistem tulis-menulis yang dibakukan (distandarisasikan). Ejaan berarti pula lambang ujaran. Dengan kata lain, ejaan adalah lambang dari bunyi bahasa. 4 Menurut Tim Dosen Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Muhammadiyah Malang, Ejaan merupakan keseluruhan peraturan penggambaran lambang-lambang bunyi ujar suatu bahasa dan hubungan lambang satu dengan 1 Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta:Rineka Cipta, 2011), h. 36. 2 Niknik M. Kuntarto, Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010), h. 31. 3 Zaenal Arifin dan Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2009), h. 164. 4 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Pembinaan Bahasa Indonesia, (Ciputat, Lembaga Penelitian UIN Jakarta Press, 2007), h. 17. 6

7 lambang yang lain, baik dalam penggabungan ataupun dalam pemisahannya.. 5 Berdasarkan beberapa pemaparan mengenai pengertian ejaan, penulis dapat menyimpulkan mengenai ejaan. Ejaan ialah keseluruhan aturan atau kaidah yang berlaku mengenai lambanglambang bunyi ujaran. b. Jenis-jenis Ejaan yang Pernah Berlaku di Indonesia 1. Ejaan Van Ophuijsen Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin, yang disebut Ejaan van Ophuijsen. Van Ophuijsen merancang ejaan itu dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan van Ophuijsen adalah sebagai berikut: a. Huruf j dipakai untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang. b. Huruf oe dipakai untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer. c. Tanda diakritik, seperti koma, ain dan tanda trema, dipakai untuk menuliskan kata-kata ma moer, akal, ta, pa, dinamai. 6 2. Ejaan Soewandi Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi diresmikan untuk menggantikan Ejaan van Ophuisen. Ejaan baru itu oleh masyarakat diberi julukan Ejaan Republik. Hal-hal yang perlu diketahui sehubungan dengan pergantian ejaan adalah sebagai berikut: a. Huruf oe diganti dengan u, seperti pada guru, itu, umur. 5 Tim Dosen Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Muhammadiyah Malang, Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah, (Malang, UPT Penerbitan Muhammadiyah Malang, 2013), h. 133. 6 Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., op. cit., h. 164-165

8 b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, rakjat. c. Kata ulang boleh ditulis dengan angka-2, seperti anak2, berjalan2, ke-barat2-an. d. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, seperti kata depan di pada, dirumah, dikebun, disamakan dengan imbuhan di- pada ditulis, dikarang. 7 3. Ejaan Melindo Pada akhir 1959 sidang perutusan Indonesia dan Melayu (Slametmulyana-Syeh Nasir bin Ismail, Ketua) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan itu. 8 4. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Pada tahun 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia. Peresmian Ejaan baru itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu. Oleh karena penuntunan itu perlu dilengkapi, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidkan dan Kebudayaan, yang dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya tanggal 12 Oktober 1972, No. 156/P/1972 (Amran Halim, Ketua), menyusun buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan 7 Ibid., h. 165. 8 Ibid.

9 yang berupa pemaparan kaidah ejaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya No. 0196/1975 memberlakukan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Pada tahun 1987 kedua pedoman tersebut direvisi. Edisi revisi dikuatkan dengan surat Putusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan No. 0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987. 9 5. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Penyempurnaan terhadap ejaan bahasa Indonesia telah dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penyempurnaan tersebut menghasilkan naskah yang pada tahun 2015 telah ditetapkan menjadi Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Pada tahun 2016 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Anis Baswedan, Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (PUEYD) diganti dengan nama Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang penyempurnaan naskahnya disusun oleh pusat Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 10 c. Pengertian Huruf Kapital Menurut Sugono, Huruf kapital merupakan huruf besar, biasanya digunakan pada huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat atau huruf pertama nama, seperti A, B, dan C. 11 9 Ibid., h. 165-166. 10 Tim Pengembangan Pedoman Bahasa Indonesia, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, (Jakarta, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016), h. viii-ix. 11 Dendy Sugono, dkk., Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), Cet ke-1, hlm. 112.

10 Tarigan mengatakan bahwa, Istilah huruf besar bersinonim dengan huruf kapital. Dalam bahasa Inggris, kedua istilah itu disebut capital letter. Bagi orang tertentu huruf besar bersifat ambiguitas, mengandung makna taksa atau berarti dua. Harus disadari benar bahwa tidak semua huruf besar merupakan huruf besar atau huruf kapital. Walaupun berbentuk kecil, suatu huruf dapat juga merupakan huruf kapital atau huruf besar. 12 Dari beberapa pemaparan mengenai pengertian huruf kapital, penulis dapat menyimpulkan mengenai pengertian huruf kapital. Huruf kapital ialah huruf besar yang biasa digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. d. Kaidah Penulisan Huruf Kapital Peneliti dalam hal ini merujuk kepada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang merupakan pergantian dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Penulisan huruf kapital yang kita jumpai dalam tulisantulisan resmi kadang-kadang menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah penulisan huruf kapital itu adalah sebagai berikut: 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya: Apa maksudnya? Dia membaca buku. Kita harus bekerja keras. Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Misalnya: Amir Hamzah Dewi Sartika 2009), h. 47-48. 12 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia, (Bandung: Angkasa,

11 Wage Rudolf Supratman Jenderal Kancil Dewa Pedang Alessandro Volta André-Marie Ampère Mujair Catatan: a. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: ikan mujair mesin diesel 5 ampere 10 volt b. Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna anak dari, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas. Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini Siti Fatimah binti Salim Indani boru Sitanggang Charles Adriaan van Ophuijsen Ayam Jantan dari Timur 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, "Kapan kita pulang?" Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!" "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya. "Besok pagi," kata dia, "mereka akan berangkat."

12 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Islam Alquran Kristen Weda Hindu Allah Tuhan Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-nya. Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-mu ke jalan yang Engkau beri rahmat. 5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Misalnya: Sultan Hasanuddin Mahaputra Yamin Haji Agus Salim Imam Hambali Nabi Ibrahim Raden Ajeng Kartini Doktor Mohammad Hatta Agung Permana, Sarjana Hukum b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Misalnya: Selamat datang, Yang Mulia. Semoga berbahagia, Sultan.

13 Terima kasih, Kiai. Selamat pagi, Dokter. Silakan duduk, Prof. Mohon izin, Jenderal. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik Profesor Supomo Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta) Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia suku Dani bahasa Bali Catatan: Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital. Misalnya: pengindonesiaan kata asing keinggris-inggrisan kejawa-jawaan 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. Misalnya:

14 tahun Hijriah tarikh Masehi bulan Agustus bulan Maulid hari Jumat hari Galungan hari Lebaran hari Natal b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah. Misalnya: Konferensi Asia Afrika Perang Dunia II Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Catatan: Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya: Jakarta Asia Tenggara Pulau Miangas Amerika Serikat Bukit Barisan Jawa Barat Dataran Tinggi Dieng Danau Toba Jalan Sulawesi Gunung Semeru Ngarai Sianok Jazirah Arab Selat Lombok Lembah Baliem Sungai Musi Pegunungan Himalaya Teluk Benggala Tanjung Harapan Terusan Suez Kecamatan Cicadas Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun

15 Catatan: a. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: berlayar ke teluk mandi di sungai menyeberangi selat berenang di danau b. Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: jeruk bali (Citrus maxima) kacang bogor (Voandzeia subterranea) nangka belanda (Anona muricata) petai cina (Leucaena glauca) Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya. Misalnya: Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur. Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda. Contoh berikut bukan nama jenis. Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Yogyakarta, dan batik Madura. Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang, Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan. 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

16 Misalnya: Republik Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya Perserikatan Bangsa-Bangsa Kitab Undang-Undang Hukum Pidana 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra. Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan. Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata". 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Misalnya: S.H. sarjana hukum Dg. daeng S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat Dt. datuk S.S. sarjana sastra R.A. raden ayu M.A. master of arts St. sutan M.Hum. magister humaniora Tb. tubagus M.Si. magister sains Dr. doktor K.H. kiai haji Prof. profesor

17 Hj. hajah Tn. tuan Mgr. monseigneur Ny. nyonya Pdt. pendeta Sdr. saudara 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya: Kapan Bapak berangkat? tanya Hasan. Dendi bertanya, Itu apa, Bu? Silakan duduk, Dik! kata orang itu. Surat Saudara telah kami terima dengan baik. Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa? Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak. Catatan a. Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan. Misalnya: Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. b. Kaga ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital. Misalnya: Sudahkah Anda tahu? Siapa nama Anda? 13 2. Pidato a. Pengertian Pidato Menurut Tarigan, Pidato didefinisikan sebagai (i) pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan 13 Tim Pengembangan Pedoman Bahasa Indonesia, op.cit., h. 5-13.

18 kepada orang lain, dan (ii) wacana yang disiapkan secara tertulis untuk diucapkan di depan khalayak ramai. 14 Arifin dan Tasai mengemukakan bahwa, Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Oleh sebab itu, berpidato memerlukan dan mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh aspek nonbahasa, seperti ekspresi wajah, kontak pandang, dan intonasi suara. 15 Dari beberapa pemaparan di atas, penulis dapat menyimpulkan mengenai pengertian pidato. Pidato ialah suatu kegiatan berbicara di depan umum untuk mengungkapkan pikirannya dengan didukung oleh ekspresi wajah, kontak pandang serta intonasi suara. b. Metode-metode Pidato Macam-macam metode pidato sebagai berikut: 1) Metode Impromtu Metode pidato berdasarkan kebutuhan sesaat, tidak ada persiapan. Orang yang berpidato secara sertamerta berbicara/berpidato berdasarkan pengetahuan dan kemahirannya. 2) Metode Menghafal Metode pidato yang terlebih dahulu ditulis naskahnya dengan mengikuti aturan-aturan penulisan naskah pidato, setelah itu naskah pidato tersebut dihafalkan kata demi kata. 3) Metode Naskah Metode pidato yang dilakukan dengan cara membaca naskah yang telah dipersiapkan. Cara atau metode ini biasanya dilakukan dalam pidato-pidato resmi. 4) Metode Ekstemporan 14 Djago Tarigan, dkk, Pendidikan Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), h. 4.63. 15 Zaenal Arifin dan Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2010), h. 228.

19 Metode pidato yang dilakukan dengan menggunakan catatancatatan kecil yang isinya berupa catatan-catatan penting sejenis kerangka sebagai pedoman. 16 c. Pengertian Naskah Pidato Arifin dan Tasai mengatakan bahwa, Menulis naskah pidato pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis yang siap dilisankan. Pilihan kosa kata, kalimat, dan paragraf dalam menulis sebuah pidato sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan menulis naskah yang lain. Situasi resmi akan menentukan kosakata dalam menulis.. 17 Sadhono dan Slamet mengatakan bahwa, Naskah pidato adalah sejenis karangan. Oleh karena itu persyaratan yang berlaku untuk suatu karangan berlaku juga untuk naskah pidato. Naskah pidato bertolak dari suatu ide atau gagasan. Ide tersebut dikembangkan dengan berbagai penjelasan, uraian, dan contoh-contoh agar mudah dipahami. 18 Bagi mereka yang masih belajar berpidato, naskah tertulis ini dibaca dengan bersuara. Naskah pidato adalah sebuah karangan yang berisi tulisan yang memuat segala masalah yang akan diuraikan di dalam pidato. 19 Dari beberapa pemaparan mengenai pengertian naskah pidato, penulis dapat menyimpulkan mengenai pengertian naskah pidato. Naskah pidato ialah karangan yang berisi ide atau gagasan penulis dalam bentuk tulisan yang nantinya akan disampaikan secara lisan. d. Sistematika Penyusunan Naskah Pidato 1. Pembukaan Pidato biasanya diawali dengan kata atau salam pembuka, misalnya: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera bagi Kita 16 Tarigan, dkk, op. cit., h. 8. 29-8.30. 17 Arifin dan Amran Tasai, op. cit, h. 229. 18 Sadhono dan ST. Y. Slamet, op. cit., h. 112. 19 Ibid.

20 Merdeka dan sebagainya. Untuk acara-acara yang bersifat keagamaan biasanya didahului oleh pembacaan beberapa ayat suci. 2. Pendahuluan Pendahuluan berupa ucapan terima kasih yang disampaikan kepada para undangan atas/waktu/kesempatan yang telah diberikan, dan juga sedikit penjelasan mengenai pokok masalah yang akan kita uraikan dalam pidato. 3. Simpulan Dalam naskah pidato faktor simpulan ini sangat penting, karena dengan menyimpulkan segala sesuatu yang telah dibicarakan, ditambah dengan penjelasan dan anjuran, hadirin dapat menghayati maksud dan tujuan semua yang dibicarakan oleh si pembicara, karena apa yang terakhir dikatakan biasanya lebih mudah dan lebih lama diingat. 4. Harapan Harapan merupakan sebagian dari simpulan, tetapi biasanya merupakan suatu dorongan agar hadirin menaruh minat dan memberikan kesan terhadap pembicaraannya, misalnya:... dengan tuntutan serta perkembangan zaman yang sangat maju serta dalam era globalisasi hendaknya orang tua selalu memperhatikan kegiatan yang dilakukan putra-putrinya, baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat, agar jangan.... 5. Penutup Setiap naskah pidato biasanya diakhiri dengan penutup. Ini merupakan ucapan terima kasih atas kesediaan hadirin untuk memperhatikan isi pidato disertai salam penutup kepada hadirin, misalnya: Sebagai akhir kata kami ucapkan terima kasih...

21 Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 20 e. Penyuntingan Naskah Pidato Seperti halnya naskah makalah atau artikel, naskah pidato pun perlu disunting. Melalui penyuntingan itu, naskah pidato itu akan menjadi lebih sempurna. Hal yang disunting adalah isi, bahasa, dan penalaran dalam naskah pidato itu. Isinya dicermati kembali apakah telah sesuai dengan tujuan pidato, sesuai dengan calon pendengar, dan sesuai dengan kegiatan yang digelar. Selain itu, isinya juga dipastikan apakah benar, representatif, dan mengandung informasi yang relevan dengan konteks pidato. Kemudian, penyuntingan terhadap bahasa diarahkan kepada pilihan kosakata, kalimat, dan paragraf. Ketepatan pilihan kata, kalimat dan satuan-satuan gagasan dalam paragraf menjadi perhatian utama. Lalu, penalaran dalam naskah pidato juga disunting untuk memastikan apakah isi dalam naskah pidato telah dikembangkan dengan menggunakan penalaran yang tepat, misalnya dengan pola induktif, deduktif, atau campuran. 21 f. Penyempurnaan Naskah Pidato Penyempurnaan aspek bahasa dilakukan dengan mengganti kosakata yang lebih tepat dan menyempurnakan kalimat dengan memperbaiki struktur dan gagasannya. Sementara itu, penambahan kalimat, penyempurnaan kalimat, atau penghilangan kalimat perlu dilakukan. 22 g. Penyampaian Pidato Menyampaikan pidato berarti melisankan naskah pidato yang telah disiapkan. Akan tetapi, menyampaikan pidato bukan sekadar membacakan naskah pidato di depan hadirin, tetap perlu juga menghidupkan dan menghangatkan suasana dan menciptakan interaksi yang hangat dengan audiensi. Untuk itu, seseorang yang 20 Ibid., h. 113-114. 21 Zaenal Arifin dan Amran Tasai, op cit., h. 229-230. 22 Ibid., h. 230.

22 akan menyampaikan pidato harus mampu menganalisis situasi dan memanfaatkan hasil analisisnya itu menghidupkan suasana dalam pidato yang akan dilakukan. 23 h. Ciri-ciri Pidato yang Baik 1. Mengandung tujuan yang jelas 2. Isi pidato mengandung kebenaran 3. Cara penyampaiannya sesuai dengan kondisi pendengar serta 4. Penyampaian jelas dan menarik. 24 3. Analisis Kesalahan a. Pengertian Analisis Kesalahan Menurut Tarigan, Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu. 25 Duskova dan Rosaipal berpendapat bahwa, Analisis kesalahan juga harus dapat (1) menganalisis sumber kesalahan (seperti interferensi, ketidakmantapan dalam ujaran atau sistem bahasa ujaran) dan (2) penentuan tingkat kekacauan yang disebabkan oleh kesalahan dalam hubungan dengan komunikasi dan norma-norma pemakaian. 26 Menurut Tarigan, Analisis kesalahan (anakes) adalah pengkajian segala aspek kesalahan. 27 Dawud menjelaskan bahwa, Perbedaan kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake), secara teknis kesalahan merupakan penyimpangan penggunaan bahasa karena pelajar bahasa tidak mengetahui norma yang benar. Kesalahan merupakan perwujudan kekurangmampuan atau belum memiliki kompetensi berbahasa. Dengan kata lain, kesalahan merupakan fenomena kompetensi. Sebaliknya kekeliruan 23 Ibid. 24 Suparno, Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 171. 25 Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1988), h. 68. 26 Jos Daniel Parera, Linguistik Edukasional: Metodologi Pembelajaran Bahasa, Analisis Kontrastif Antarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa, ( Jakarta: Erlangga, 1997), h. 145. 27 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Remedi Bahasa, (Bandung: Angkasa, 2009), h. 6

23 terjadi jika pelajar bahasa gagal mengungkapkan kompetensinya, padahal sebenarnya dia sudah menguasai norma bahasa tersebut. 28 Analisis kesalahan atau anakes mempunyai langkahlangkah kerja sebagai berikut: 1. Pengumpulan sampel kesalahan 2. Pengidentifikasian kesalahan 3. Penjelasan kesalahan 4. Pengklasifikasian kesalahan 5. Pengevaluasian kesalahan. 29 b. Tujuan Analisis Kesalahan Analisis kesalahan dapat membantu guru untuk mengetahui jenis kesalahan yang dibuat, daerah kesalahan, sifat kesalahan, dan sumber serta penyebab kesalahan. 30 Analisis kesalahan juga bertujuan untuk menemukan kesalahan, mengklasifikasikan, dan terutama untuk melakukan tindakan perbaikan. Kesalahan si terdidik mungkin saja disebabkan oleh si terdidik sendiri, tetapi mungkin pula disebabkan oleh guru, bahan, metode atau barangkali teknik mengajar guru. Dengan analisis kesalahan, guru dapat merencanakan pengajaran remedial dan dengan demikian dapat pula menentukan bahan yang akan diujikan. 31 B. Penelitian yang Relevan Yeti Puspitasari (1110018300008) lulusan tahun 2014. Ia merupakan mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, mengambil judul penelitian Analisis Kesalahan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada Paragraf Deskriptif Siswa Kelas V SD Negeri Sampay-Bogor. 143. 28 Dawud, Perspektif Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Malang: UM PRESS, 2008), h. 29 Tarigan, loc. cit. 30 Mansoer Pateda, Analisis Kesalahan, (Flores: Nusa Indah, 1989), h. 35. 31 Ibid., h. 37.

24 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan huruf kapital dan tanda baca yang dibuat oleh siswa dalam menulis paragraf deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriprif. Dari hasil penelitiannya, kesalahan terbanyak terdapat pada penulisan huruf pertama kata awal kalimat, baik awal kalimat maupun pergantian kalimat sebanyak 48%. Penelitian yang dilakukan oleh penulis berbeda dengan penelitian Yeti Puspitasari yang meneliti kesalahan huruf kapital dan tanda baca pada paragraf deskriptif siswa kelas V. Penelitian penulis hanya fokus pada kesalahan penggunaan huruf kapital pada naskah pidato siswa. Wiwi Kartiwi (1811013000016) lulusan tahun 2015. Ia merupakan mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, mengambil judul Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Karangan Narasi Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jatisampurna, Bekasi. Dari hasil penelitiaannya, kesalahan terbanyak terdapat pada penggunaan huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat, sebanyak 58,70%. Ini menunjukkan bahwa hampir setengah dari jumlah siswa kelas VII belum memahami penggunaan huruf kapital pada aspek ini. Metode yang digunakan ialah kualitatif deskriptif. Adapun perbedaan penelitian Wiwi Kartiwi dengan penelitian penulis yaitu terletak pada objek yang diteliti. Objek yang diteliti oleh Wiwi Kartiwi ialah pada karangan narasi siswa kelas VII, sedangkan objek yang penulis teliti ialah naskah pidato siswa kelas X. Agung Setiawan (208013000035) lulusan tahun 2012. Ia merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, mengambil judul Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Karangan Narasi Siswa Kelas X SMK Bintang Nusantara Pondok Aren, Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

25 Metode yang digunakan ialah metode kualitatif deskriptif dan pengumpulan data yang penulis gunakan adalah teknik tes menulis karangan secara langsung. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bentukbentuk kesalahan huruf kapital dalam karangan narasi yang dilakukan oleh siswa kelas X SMK Bintang Nusantara. Kesalahan terbanyak yaitu kesalahan penggunaan huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat, sebanyak 59,19%. Ini menunjukkan bahwa hampir setangah dari jumlah siswa kelas X, belum memahami semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna). Berdasarkan pemaparan tersebut, maka terdapat perbedaan antara penelitian Agung Setiawan dengan penulis. Perbedaannya terdapat pada objek yang diteliti. Objek yang diteliti oleh Agung Setiawan ialah karangan narasi siswa kelas X, sedangkan objek penelitian penulis yaitu naskah pidato siswa kelas X. Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian ini merupakan penelitian terkini yang berusaha memperkaya khazanah penelitian. Dengan demikian hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah huruf kapital yang terdapat pada naskah pidato siswa kelas X. Objek dalam penelitian ini ialah naskah pidato yang ditulis oleh siswa kelas X SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan yang beralamat di jalan Cirendeu Raya No. 5, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juli hingga Desember 2016. C. Metode Penelitian Penelitian ini berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Naskah Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Tangerang Selatan, bentuk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Denzin dan Licoln, Kata kualitatif menyiratkan penekanan pada proses dan makna yang tidak dikaji secara ketat atau belum diukur dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensinya. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan serta antara peneliti dan subjek yang diteliti. 1 Creswell menyatakan bahwa, Penelitian kualitatif sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. 2 2011), h. 34. 2 Ibid. 1 Juliasnyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 26

27 Strauss dan Corbin mengatakan bahwa, Penelitian kualitatif ialah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. 3 Emzir mengatakan bahwa, Penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. 4 Putra mengatakan bahwa, Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Artinya hasil eksplorasi atas subjek penelitian atau para partisipasi melalui pengamatan dengan semua variannya, dan wawancara mendalam serta FGD (Focus Group Desain) harus dideskripsikan dalam catatan wawancara, catatan pribadi, catatan metodologis, dan catatan teoritis. 5 Moleong mengungkapkan bahwa, Salah satu ciri dari kualitatif ialah deskriptif yakni laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. 6 Menurut Nazir, Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. 7 Noor mengatakan bahwa, Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha 3 Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2009), h. 4. 4 Emzir, Metodologi penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 3. 5 Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), h. 71 6 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), h. 11. 7 Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 54.

28 mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. 8 Menurut Narbuko dan Ahmadi bahwa, Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. 9 Menurut Muktar, Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku subjek penelitian pada suatu periode tertentu. Penelitian kualitatif deskriptif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 10 Penelitian deskriptif tidak memerlukan administrasi yang rigit atau kaku, seperti keharusan pengontrolan terhadap suatu perlakuan. Dalam penelitian deskriptif kebanyakan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tapi lebih menggambarkan apa adanya tentang suatu subjek dalam social setting. 11 D. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Dokumentasi merupakan salah satu prosedur pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis. Pengumpulan dokumentasi, diperlukan seperangkat alat atau instrumen yang memandu untuk pengambilan data-data dokumen. Ini dilakukan, agar dapat menyeleksi dokumen mana yang dipandang dibutuhkan secara langsung dan mana yang tidak diperlukan. 12 Data yang dimaksud oleh penulis ialah seluruh hasil tulisan siswa dalam naskah pidato. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan data sekunder. Data primer 8 Noor, op. cit., h. 34-35. 9 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 44. 10 Muktar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Ciputat: REFERENSI (GP Press Group), 2013), h. 10-11. 11 Ibid., 12 Ibid., h. 101.

29 ialah data yang menjadi sumber utama yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu naskah pidato siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik simple random sampling, dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. 13 Peneliti mengumpulkan hasil tulisan siswa dalam bentuk naskah pidato sebanyak 40 siswa kemudian peneliti mengambil secara acak naskah pidato menjadi sebanyak 20 siswa yang selanjutnya data tersebut akan diolah dan dianalisis sehingga dapat diketahui adanya kesalahan penggunaan huruf kapital pada naskah pidato siswa. Sedangkan data sekunder ialah data tambahan seperti profil sekolah dan data-data pendukung lainnya. 2. Wawancara Dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui metode serta strategi yang digunakan oleh guru dalam mengajar Bahasa Indonesia khususnya pada pembelajaran menulis naskah pidato dengan memperhatikan penulisan yang sesuai dengan kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) khususnya pada penggunaan huruf kapital. E. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: a. Mengumpulkan data, yaitu mengumpulkan kesalahan penggunaan huruf kapital yang terdapat dalam naskah pidato yang dibuat oleh siswa. b. Memberikan kode, yaitu memberikan kode berupa angka-angka sesuai dengan urutan kaidah penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan PUEBI. 13 Muslich Ansori dan Sri Iswati, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Airalngga University Press, 2009), h. 103.

30 c. Mengidentifikasi kesalahan, yaitu menentukan kesalahankesalahan penggunaan huruf kapital yang terdapat dalam naskah pidato siswa. d. Mengelompokkan kesalahan, yaitu mengelompokkan jenis kesalahan penggunaan huruf kapital yang terdapat dalam naskah pidato siswa. e. Membuat pernyataan tentang frekuensi aspek kesalahan; yaitu membuat pernyataan mengenai jumlah terbanyak aspek kesalahan penggunaan huruf kapital yang dibuat oleh siswa. f. Menginterpretasikan, yaitu memberikan kesimpulan berupa saran dan pendapat mengenai kesalahan penggunaan huruf kapital dalam naskah pidato siswa. F. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan dengan cara memberikan kode berupa angka-angka pada setiap data sesuai dengan urutan kaidah penulisan huruf kapital sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Setelah memberikan kode barulah peneliti mendeskripsikan jenis kesalahan serta memberikan perbaikan pada setiap kesalahan penggunaan huruf kapital yang dibuat oleh siswa. Adapun aspek kesalahan pada penggunaan huruf kapital penulis menggunakan kode angka, berikut ini merupakan kode kesalahan yang terdapat dalam kaidah penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI): 1. Kesalahan penggunaan huruf kapital sebagai huruf pertama awal kalimat. 2. Kesalahan penggunaan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Kesalahan penggunaan huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

31 4. Kesalahan penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Kesalahan penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Kesalahan penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Kesalahan penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 10. Kesalahan penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Kesalahan penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

32 12. Kesalahan penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Kesalahan penggunaan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Setelah diketahui jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa, maka selanjutnya peneliti membuat tabel frekuensi aspek kesalahan dilengkapi dengan penjabaran kesalahan serta perbaikan kesalahan. Langkah selanjutnya ialah menghitung persentase mengenai jumlah kesalahan yang dibuat oleh siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: F N = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya = Number of Case (jumlah frekuensi/banyaknya individu) P = Angka persentase. 14 G. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai instrumen ialah peneliti sendiri. Selain sebagai instrumen, peneliti juga betindak sebagai pengumpul data. Peneliti bersama dengan pihak sekolah, guru Bahasa Indonesia serta para siswa bekerja sama dalam membantu proses penelitian analisis kesalahan penggunaan huruf kapital pada naskah pidato siswa kelas X-8. Para siswa diminta untuk membuat naskah pidato yang 40-41. 14 Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1997), h.

33 nantinya akan dianalisis penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan PUEBI. Penggunaan huruf kapital yang akan dianalisis berupa, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan, huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung, huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya), huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang maupun profesi serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya dan nama peristiwa sejarah, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan

34 paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Berdasarkan teknik pengumpulan data serta analisis data, instrumen yang dibuat ialah sebagai berikut: Tabel 3.1 Instrumen Penelitian No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan Jumlah Keterangan: 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan -nya). 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.

35 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah 1. Sejarah Singkat Sekolah SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan merupakan penjelmaan (reinkarnasi) dari SMA Negeri Cireundeu yang pernah berdiri berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi Jawa Barat Tahun 1986. Namun karena ketiadaan lahan, maka SMA Cireundeu menghilang dan sebagai gantinya berdiri SMA Negeri 2 Ciputat di Komplek Pamulang Permai II. Namun karena status wilayah Pamulang berubah menjadi kecamatan, maka nama SMA Negeri 2 Ciputat berubah menjadi SMA Negeri 1 Pamulang. Akhirnya pada tahun 2006 niat masyarakat Cireundeu dan sekitarnya untuk memiliki SMA Negeri akhirnya tercapai juga setelah berdirinya SMA Negeri 3 Ciputat pada tanggal 26 April 2006 berdasarkan SK Bupati Tangerang Nomor 421/Kep.134-Huk/2006, dan sekarang telah berganti nama menjadi SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan berdasarkan Perwal No.10 Tanggal 25 Mei 2009. Secara geografis SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan berada di Kecamatan Ciputat Timur, dan mempunyai lokasi yang strategis karena terletak pada jalur lalu lintas utama yang menghubungkan daerah Provinsi DKI Jakarta dengan Kota Tangerang Selatan yaitu langsung berbatasan dengan Kelurahan Lebak Bulus Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan dan Kelurahan Limo Kecamatan Cinere Kota Depok. Sehingga sekolah ini diharapkan akan menjadi sekolah kebanggaan masyarakat Kecamatan Ciputat Timur dan sekitarnya. 36

37 2. Visi dan Misi Sekolah a. Visi Unggul dalam prestasi, terampil, mandiri yang dilandasi iman dan taqwa. Tabel 4.1 Visi SMA Negeri 8 Tangerang Selatan Visi Indikator (Visi) Unggul dalam prestasi Unggul dalam bahasa. Unggul dalam sains. Unggul dalam lomba karya ilmiah. Unggul dalam lomba seni budaya. Unggul dalam lomba olahraga. Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi favorit lokal maupun internasional. Terampil Terampil dalam mengaplikasikan alat musik. Terampil mengoperasikan IT. Mandiri Mandiri untuk menentukan pilihan ke jenjang yang lebih tinggi. Mandiri dalam kewirausahaan. Beriman dan bertaqwa Unggul dalam disiplin. Unggul dalam aktivitas keagamaan. Unggul dalam kepedulian sosial dan lingkungan. b. Misi Tabel 4.2 Misi SMA Negeri 8 Tangerang Selatan Misi Menciptakan lulusan yang kompetitif, berbudaya berlandaskan Indikator (Misi) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga peserta didik dapat dapat berkembang secara optimal.

38 iman dan taqwa. Menjadikan/mendorong lulusan yang mandiri dalam bidang kewirausahaan sehingga dapat diterima di dunia usaha/dunia industri dan masyarakat. Menjadikan/mendorong lulusan yang terampil dalam mengaplikasikan alat musik sehingga dapat mengembangkan potensi dirinya. Menjadikan/mendorong lulusan yang siap bersaing dijenjang pendidikan yang lebih tinggi baik lokal maupun internasional.. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah. Menumbuhkan semangat profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan. Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dapat dikembangkan secara optimal. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga menjadi kearifan dalam bertindak. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah. Menyiapkan peserta didik menjadi kader generasi yang berkualitas baik moral, mental, spiritual, intelektual, emosional maupun fisik dan keterampilan.

39 3. Keadaan Guru, Pegawai/Personil Tahun Pelajaran 2015/2016 a. Keadaan Guru Tabel 4.3 Keadaan Guru SMA Negeri 8 Tangerang Selatan No Jenis Guru Jumlah Ket 1. Kepala Sekolah 1 PNS 2. Guru Negeri 32 3. Guru Tidak Tetap 14 Jumlah 47 b. Tata Usaha Tabel 4.4 Tata Usaha SMA Negeri 8 Tangerang Selatan No. Jenis Tata Usaha Jumlah Keterangan 1 2 3 Tata Usaha Tetap/PNS Tata Usaha Tidak Tetap Penjaga dan Kebersihan 2 5 8 Jumlah 15 4. Keadaan Siswa dan Rombongan Belajar Tahun Pelajaran 2016/2017 Tabel 4.5 Keadaan Siswa dan Rombongan Belajar Tahun Pelajaran 2016/2017 No Kelas Rombel Jumlah Siswa Jumlah Total 1 X 8 132 169 301 2 XI IPA 5 76 99 175 3 XI IPS 3 67 83 150 4 XII IPA 4 81 92 173 5 XII IPS 3 44 52 96 Jumlah 24 400 495 895 Keterangan

40 B. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan dilakukan di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. Penelitian dilakukan selama kurang lebih satu minggu. Dimulai pada tanggal 26-30 September 2016. Peneliti mulai melakukan penelitian di kelas X-8 pada hari Rabu tanggal 28 September 2016 dengan memberikan sekilas materi mengenai pidato serta penulisan naskah pidato yang baik dan benar, setelah itu, barulah para siswa diminta untuk membuat naskah pidato untuk kemudian dikumpulkan kepada peneliti guna mengetahui kesalahan penggunaan huruf kapital yang terdapat pada naskah pidato siswa. Dari total keseluruhan jumlah siswa di kelas X-8 berjumlah 40 siswa, kemudian peneliti mengambil sampel secara acak sebanyak 20 siswa. Alasan peneliti hanya mengambil sampel sebanyak 20 siswa ialah karena setelah peneliti mengecek naskah pidato siswa terdapat beberapa kesamaan antara judul serta isi dari naskah pidato yang dibuat oleh siswa, oleh sebab itu, peneliti mengambil data secara acak dari beberapa naskah pidato yang sama, hingga akhirnya peneliti hanya meneliti sebanyak 20 siswa. Data tersebut selanjutnya akan diteliti dan dianalisis kesalahan penggunaan huruf kapital sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya menggunakan tes berupa tulisan siswa yang terdapat pada naskah pidato, tetapi juga melakukan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia yang mengajar mereka. C. Analisis Data Tabel 4.6 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Aditya Ayu Putri No Kalimat Aspek Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan Jumlah

41 1 serta teman-temanku yang saya banggakan... (Paragraf ke-1) 2 pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT... (paragraf ke-1) 3 pada kesempatan kali ini... (Paragraf ke-2) 4 seperti yang kita tahu bahwa disiplin adalah taat... (Paragraf ke-2) 5... sesuai dengan apa yang kita Inginkan. (Paragraf ke- 2) 6 kedisiplinan merupakan sesuatu yang sangat penting... (Paragraf ke-2) 7 peraturan sekolah bertujuan untuk membina... (Paragraf ke- 2) 8... apabila timbul keperluan Tambahan Ini akan diumumkan dan dikuatkuasakan Adalah tanggung jawab setiap pelajar... (Paragraf ke- 2) 9 pihak sekolah berhak mengenakan sanksi... (Paragraf ke-2) 10 seorang siswa dalam mengikuti kegiatan tata tertib... (Paragraf ke-3) 1 Serta temantemanku yang saya banggakan... 1 Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT... 1 Pada kesempatan kali ini... 1 Seperti yang kita tahu bahwa disiplin adalah taat... 1... sesuai dengan apa yang kita inginkan. 1 Kedisiplinan merupakan sesuatu yang sangat penting... 1 Peraturan sekolah bertujuan untuk membina... 1... apabila timbul keperluan tambahan ini akan diumumkan dan dikuatkuasakan adalah tanggung jawab setiap pelajar... 1 Pihak sekolah berhak mengenakan sanksi... 1 Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan tata tertib... 14

42 11 pelaku kriminal yang terjadi di kalangan siswa... (Paragraf ke- 3) 12... keterlibatan dalam Narkoba dan berbagai tindakan... (paragraf ke- 3) 13 keuntungan yang membuat diri kita lebih baik... (Paragraf ke-6) 14 Agar kita selalu mendapatkan apa yang kita Inginkan. (Paragraf ke-6) 15 Yang terhormat, bapak Ade Irwan setiawan... (Paragraf ke-1) 16 Teks Pidato tentang kedisiplinan di sekolah (Paragraf ke- 1) 17...bapak Ade Irwan setiawan selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia. (Paragraf ke-1) 1 Pelaku kriminal yang terjadi di kalangan siswa... 1... keterlibatan dalam narkoba dan berbagai tindakan... 1 Keuntungan yang membuat diri kita lebih baik... 1 Agar kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. 2 Yang terhormat, Bapak Ade Irwan Setiawan... 11 Teks Pidato tentang Kedisiplinan di Sekolah 13 Bapak Ade Irwan Setiawan selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia 1 1 1 Jumlah Total 17 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Aditya Ayu Putri sebanyak 17 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, 2, 11 dan 13. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat, serta teman-temanku yang saya banggakan.... Penulisan huruf S pada kata serta dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal

43 kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Serta teman-temanku yang saya banggakan.... Kesalahan nomor dua pada kalimat, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT.... Penulisan huruf P pada kata pertama dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT.... Kesalahan nomor tiga pada kalimat, pada kesempatan kali ini.... Penulisan huruf P pada kata pada dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Pada kesempatan kali ini.... Kesalahan nomor empat pada kalimat, seperti yang kita tahu.... Penulisan huruf S pada kata seperti dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Seperti yang kita tahu.... Kesalahan nomor lima pada kalimat,... sesuai dengan apa yang kita Inginkan.. Penulisan huruf I pada kata Inginkan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di akhir kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... sesuai dengan apa yang kita inginkan.. Kesalahan nomor enam pada kalimat, kedisiplinan merupakan sesuatu yang sangat penting.... Penulisan huruf K pada kata kedisiplinan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf

44 kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Kedisiplinan merupakan sesuatu yang sangat penting.... Kesalahan nomor tujuh pada kalimat, peraturan sekolah bertujuan untuk membina.... Penulisan huruf P pada kata peraturan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Peraturan sekolah bertujuan untuk membina.... Kesalahan nomor delapan pada kalimat,... apabila timbul keperluan Tambahan Ini akan diumumkan dan dikuatkuasakan Adalah tanggung jawab setiap pelajar.... Penulisan huruf T, I dan A pada kata Tambahan, Ini dan Adalah dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... apabila timbul keperluan tambahan ini akan diumumkan dan dikuatkuasakan adalah tanggung jawab setiap pelajar.... Kesalahan nomor sembilan pada kalimat, pihak sekolah berhak mengenakan sanksi.... Penulisan huruf P pada kata pihak dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Pihak sekolah berhak mengenakan sanksi.... Kesalahan nomor sepuluh pada kalimat, seorang siswa dalam mengikuti kegiatan tata tertib.... Penulisan huruf S pada kata seorang dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah

45 melakukan perbaikan menjadi, Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan tata tertib.... Kesalahan nomor sebelas pada kalimat, pelaku kriminal yang terjadi di kalangan siswa.... Penulisan huruf P pada kata pelaku dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Pelaku kriminal yang terjadi di kalangan siswa.... Kesalahan nomor dua belas pada kalimat,... keterlibatan dalam Narkoba dan berbagai tindakan.... Penulisan huruf N pada kata Narkoba dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... keterlibatan dalam narkoba dan berbagai tindakan... Kesalahan nomor tiga belas pada kalimat, keuntungan yang membuat diri kita lebih baik.... Penulisan huruf K pada kata keuntungan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Keuntungan yang membuat diri kita lebih baik.... Kesalahan nomor empat belas pada kalimat, Agar kita selalu mendapatkan apa yang kita Inginkan.. Penulisan huruf I pada kata Inginkan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di akhir kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Agar kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

46 Kesalahan nomor lima belas pada kalimat, Yang terhormat, bapak Ade Irwan setiawan.... Penulisan huruf S pada kata setiawan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata setiawan merupakan lanjutan nama lengkap seseorang. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Yang terhormat, Bapak Ade Irwan Setiawan.... 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah.

47 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Kesalahan nomor enam belas pada kalimat, Teks Pidato tentang kedisiplinan di sekolah.. Penulisan huruf S pada kata sekolah dan K pada kata kedisiplinan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata kedisiplinan dan sekolah merupakan lanjutan kata dari judul naskah pidato. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Teks Pidato tentang Kedisiplinan di Sekolah. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Kesalahan nomor tujuh belas pada kalimat, Yang terhormat, bapak Ade Irwan setiawan.... Penulisan huruf B pada kata bapak dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata bapak merupakan kata penunjuk hubungan kekerabatan. Jadi kalimat

48 yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Yang terhormat, Bapak Ade Irwan Setiawan.... Tabel 4.7 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Annisa Rafida No Kalimat Aspek Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan Jumlah 1 seperti sekolahnya menjadi terbengkalai... (Paragraf ke-4) 2 oleh karena itu kita harus menjauhi perbuatan tersebut... (Paragraf ke- 4) 3 semoga pidato yang telah saya sampaikan kali ini... (Paragraf ke- 4) 4... puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua... (Paragraf ke-1) 1 Seperti sekolahnya menjadi terbengkalai... 1 Oleh karena itu kita harus menjauhi perbuatan tersebut... 1 Semoga pidato yang telah saya sampaikan kali ini... 4... puji syukur kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-nya kepada kita semua... Jumlah Total 4 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Annisa Rafida sebanyak 4 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1 dan 4. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat 3 1

49 Kesalahan nomor satu pada kalimat, seperti sekolahnya menjadi terbengkalai.... Penulisan huruf S pada kata seperti dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Seperti sekolahnya menjadi terbengkalai.... Kesalahan nomor dua pada kalimat, oleh karena itu kita harus menjauhi perbuatan tersebut.... Penulisan huruf O pada kata oleh dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Oleh karena itu kita harus menjauhi perbuatan tersebut.... Kesalahan nomor tiga pada kalimat, semoga pidato yang telah saya sampaikan kali ini.... Penulisan huruf S pada kata semoga dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Semoga pidato yang telah saya sampaikan kali ini.... 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). Kesalahan nomor empat pada kalimat,... puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua.... Penulisan kata rahmatnya dalam kalimat tersebut kurang tepat, seharusnya penulisan huruf pertama pada akhiran nya ditulis menggunakan huruf kapital karena merupakan kata ganti untuk Tuhan.

50 Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... puji syukur kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat- Nya kepada kita semua.... 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan

51 makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Tabel 4.8 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Azura Zuhri No Kalimat Aspek Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan Jumlah 1 ada beberapa pola 1 Ada beberapa hidup sehat yang pola hidup sehat perlu diperhatikan... yang perlu (Paragraf ke-2) diperhatikan... 2 tidak terlalu banyak 1 Tidak terlalu mengkonsumsi banyak karbohidrat dan mengkonsumsi lemak. (Paragraf ke- karbohidrat dan 3) lemak. 3 mencukupi 1 Mencukupi kebutuhan makanan kebutuhan berserat. (Paragraf makanan ke-3) berserat. 4 menghindari bahan 1 Menghindari makanan yang bahan makanan memicu kanker. yang memicu (Paragraf ke-3) kanker. 5 mencukupi minum 1 Mencukupi 13

52 kebutuhan air putih. (Paragraf ke-3) 6 memenuhi asupan buah dan sayur setiap hari. (Paragraf ke-3) 7 menghindari minum berlebih pada saat makan. (Paragraf ke- 3) 8 istirahat yang cukup akan memulihkan tubuh kita... (Paragraf ke-4) 9 optimisme juga berdampak baik bagi kesehatan tubuh. (paragraf ke-4) 10 pertama pantang mengkonsumsi apapun... (Paragraf ke-5) 11 cukup sekian yang dapat saya sampaikan... (Paragraf ke-6) 12 maaf apabila ada kesalahan. (Paragraf ke-6) 13... membuat badan sehat, Juga dapat membuat kita terhindar dari penyakit. (Paragraf ke-2) 14... tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad saw... (Paragraf ke- 2) minum kebutuhan air putih. 1 Memenuhi asupan buah dan sayur setiap hari. 1 Menghindari minum berlebih pada saat makan. 1 Istirahat yang cukup akan memulihkan tubuh kita... 1 Optimisme juga berdampak baik bagi kesehatan tubuh. 1 Pertama pantang mengkonsumsi apapun... 1 Cukup sekian yang dapat saya sampaikan... 1 Maaf apabila ada kesalahan. 1... membuat badan sehat, juga dapat membuat kita terhindar dari penyakit. 5... tercurah 1 kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw... Jumlah Total 14

53 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Azura Zuhri sebanyak 14 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1 dan 5. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat, ada beberapa pola hidup sehat yang perlu diperhatikan. Penulisan huruf A pada kata ada dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Ada beberapa pola hidup sehat yang perlu diperhatikan. Kesalahan nomor dua pada kalimat, tidak terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dan lemak.. Penulisan huruf T pada kata tidak dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Tidak terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat dan lemak.. Kesalahan nomor tiga pada kalimat, mencukupi kebutuhan makanan berserat.. Penulisan huruf M pada kata mencukupi dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Mencukupi kebutuhan makanan berserat.. Kesalahan nomor empat pada kalimat, menghindari bahan makanan yang memicu kanker.. Penulisan huruf M pada kata menghindari dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Menghindari bahan makanan yang memicu kanker..

54 Kesalahan nomor lima pada kalimat, mencukupi minum kebutuhan air putih.. Penulisan huruf M pada kata mencukupi dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Mencukupi minum kebutuhan air putih. Kesalahan nomor enam pada kalimat, memenuhi asupan buah dan sayur setiap hari.. Penulisan huruf M pada kata memenuhi dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Memenuhi asupan buah dan sayur setiap hari. Kesalahan nomor tujuh pada kalimat, menghindari minum berlebih pada saat makan.. Penulisan huruf M pada kata menghindari dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Menghindari minum berlebih pada saat makan.. Kesalahan nomor delapan pada kalimat, istirahat yang cukup akan memulihkan tubuh kita.... Penulisan huruf I pada kata istirahat dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Istirahat yang cukup akan memulihkan tubuh kita.... Kesalahan nomor sembilan pada kalimat, optimisme juga berdampak baik bagi kesehatan tubuh.. Penulisan huruf O pada kata optimisme dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah

55 melakukan perbaikan menjadi, Optimisme juga berdampak baik bagi kesehatan tubuh.. Kesalahan nomor sepuluh pada kalimat, pertama pantang mengkonsumsi apapun.... Penulisan huruf P pada kata pertama dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Pertama pantang mengkonsumsi apapun.... Kesalahan nomor sebelas pada kalimat, cukup sekian yang dapat saya sampaikan.... Penulisan huruf C pada kata cukup dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Cukup sekian yang dapat saya sampaikan.... Kesalahan nomor dua belas pada kalimat, maaf apabila ada kesalahan.. Penulisan huruf M pada kata maaf dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Maaf apabila ada kesalahan.. Kesalahan nomor tiga belas pada kalimat,... membuat badan sehat, Juga dapat membuat kita terhindar dari penyakit.. Penulisan huruf J pada kata Juga dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... membuat badan sehat, juga dapat membuat kita terhindar dari penyakit.. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

56 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Kesalahan nomor empat belas pada kalimat,... tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad saw.... Penulisan huruf N pada kata nabi dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata nabi merupakan gelar keagamaan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.... b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi

57 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Tabel 4.9 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Diana Fermata Sari No Kalimat Aspek Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan 1... puji syukur kita 4... puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya berupa kesehatan... (Paragraf ke-2) kita Allah yang memberikan nikmat-nya berupa kesehatan... kehadirat SWT. telah Jumlah 1

58 2... berkumpul 8... berkumpul disini dalam disini dalam rangka rangka memperingati memperingati hari sumpah hari Sumpah pemuda. Pemuda. (Paragraf ke-2) 2 3... saya akan 8... saya akan memberikan memberikan pidato tentang pidato tentang sumpah pemuda. (Paragraf ke-3) Sumpah Pemuda. 4 Bapak/ibu guru 13 bapak/ibu guru 1 yang saya yang saya hormati. hormati. (Paragraf ke-1) Jumlah Total 4 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Diana Fermata Sari sebanyak 4 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 4, 8 dan 13. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). Kesalahan nomor satu pada kalimat,... puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya berupa kesehatan.... Penulisan kata nikmatnya dalam kalimat tersebut kurang tepat, seharusnya penulisan huruf pertama pada akhiran nya ditulis menggunakan huruf kapital karena merupakan kata ganti untuk Tuhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,

59 puji syukur kita kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan nikmat- Nya berupa kesehatan.... 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. Kesalahan nomor dua pada kalimat,... berkumpul disini dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda.. Penulisan huruf S dan P pada kata sumpah dan pemuda dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata tersebut termasuk ke dalam nama peristiwa sejarah. Jadi kalimat yang benar setelah diperbaiki menjadi,... berkumpul di sini dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda.. Kesalahan nomor tiga pada kalimat,... saya akan memberikan pidato tentang sumpah pemuda.. Huruf S dan P pada kata sumpah dan pemuda dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan

60 huruf kapital karena kata tersebut termasuk ke dalam nama peristiwa sejarah. Jadi kalimat yang benar setelah diperbaiki menjadi,... saya akan memberikan pidato tentang Sumpah Pemuda.. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Kesalahan nomor empat pada kalimat, Bapak/ibu guru yang saya hormati.. Penulisan huruf B pada kata Bapak dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena kata Bapak dalam kalimat tersebut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, bapak/ibu guru yang saya hormati..

61 Tabel 4.10 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Diana Tri Wulandari No Kalimat Aspek Perbaikan Jumlah Kesalahan Huruf Kapital (1-13) 1... junjungan kita 1... junjungan kita 1 nabi besar nabi besar Muhammad SAW. Muhammad saw. Beserta keluarganya, para sahabat, dan kita beserta keluarganya, para sahabat, dan kita selaku umatnya... selaku umatnya... (Paragraf ke- 2) 2... puji syukur atas 4... puji syukur atas kehadirat Allah kehadirat Allah SWT yang telah SWT. yang telah memerikan kita memerikan kita 1 nikmat dan nikmat dan karuniakarunianya... (Paragraf ke-2) Nya... 3 Yang terhormat 13 Yang terhormat bapak Ade Irwan Bapak Ade Irwan Setiawan, S.Pd. Setiawan, S. Pd. (Paragraf ke-1) 4 Bapak Ibu guru 13 bapak ibu guru yang yang saya saya hormati... hormati... (Paragraf 3 ke- 3) 5 Bapak Ibu guru 13 bapak ibu guru yang yang saya saya hormati... hormati... (Paragraf ke-5) Jumlah Total 5 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Diana Tri Wulandari sebanyak 5 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, 4 dan 13. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat,... junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabat, dan kita selaku

62 umatnya.... Penulisan huruf B pada kata Beserta dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di pertengahan kalimat. Tanda titik tersebut bukan merupakan akhir kalimat, tetapi digunakan karena ditulis setelah singkatan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... junjungan kita nabi besar Muhammad saw. beserta keluarganya, para sahabat, dan kita selaku umatnya.... 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). Kesalahan nomor dua pada kalimat,... puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memerikan kita nikmat dan karunianya.... Penulisan kata karunianya dalam kalimat tersebut kurang tepat, seharusnya penulisan huruf pertama pada akhiran nya ditulis menggunakan huruf kapital karena merupakan kata ganti untuk Tuhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memerikan kita nikmat dan karunia- Nya.... 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.

63 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Kesalahan nomor lima pada kalimat, Yang terhormat bapak Ade Irwan Setiawan, S.Pd.. Penulisan huruf B pada kata bapak dalam

64 kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata bapak merupakan kata penunjuk hubungan kekerabatan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Yang terhormat Bapak Ade Irwan Setiawan, S.Pd.. Kesalahan nomor enam pada kalimat, Bapak Ibu guru yang saya hormati.... Penulisan huruf B dan I pada kata Bapak dan Ibu dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena kata Bapak dan Ibu dalam kalimat tersebut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, bapak ibu guru yang saya hormati.... Kesalahan nomor tujuh pada kalimat, Bapak Ibu guru yang saya hormati.... Penulisan huruf B dan I pada kata Bapak dan Ibu dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena kata Bapak dan Ibu dalam kalimat tersebut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, bapak ibu guru yang saya hormati.... Tabel 4.11 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Difa Fadhila No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan 1... dari situlah 1... dari situlah kita kita harus harus menjaga menjaga pergaulan kita... pergaulan kita... (Paragraf ke-4) 2 Narkoba adalah salah satu Jenis 1 Narkoba adalah salah satu jenis Jumlah 5

65 obat psikotropika. obat psikotropika. (Paragraf ke-5) 3... saat ini 1... saat ini narkoba narkoba dijadikan sebagai dijadikan sebagai penghilang stres, penghilang stres, bahkan menjadi bahkan menjadi tren masa kini tren masa kini dalam dunia dalam dunia remaja. remaja. (Paragraf ke-5) 4... bila sudah 1... bila sudah menjadi pecandu... menjadi pecandu... (Paragraf ke-6) 5 kita isi 1 kita isi kemerdekaan kemerdekaan dengan selalu dengan selalu belajar dan belajar dan menjunjung menjunjung tinggi tinggi harkat... harkat... (Paragraf ke-6) 6... puji serta 4... puji serta 1 syukur kehadirat Allah yang maha syukur kehadirat Allah Yang Maha esa... (Paragraf Esa... ke-1) Jumlah Total 6 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Difa Fadhilah sebanyak 6 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1 dan 4. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat,... dari situlah kita harus menjaga pergaulan kita.... Penulisan huruf J pada kata menjaga dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di pertengahan kata dalam kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... dari situlah kita harus menjaga pergaulan kita....

66 Kesalahan nomor dua pada kalimat, Narkoba adalah salah satu Jenis obat psikotropika.. Penulisan huruf J pada kata Jenis dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Narkoba adalah salah satu jenis obat psikotropika.. Kesalahan nomor tiga pada kalimat,... saat ini narkoba dijadikan sebagai penghilang stres, bahkan menjadi tren masa kini dalam dunia remaja. Penulisan huruf J pada kata dijadikan, menjadi, dan remaja dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di pertengahan kata dalam kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... saat ini narkoba dijadikan sebagai penghilang stres, bahkan menjadi tren masa kini dalam dunia remaja. Kesalahan nomor empat pada kalimat,... bila sudah menjadi pecandu.... Penulisan huruf J pada kata menjadi dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di pertengahan kata dalam kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... bila sudah menjadi pecandu.... Kesalahan nomor lima pada kalimat,... kita isi kemerdekaan dengan selalu belajar dan menjunjung tinggi harkat.... Penulisan huruf J pada kata menjunjung dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di pertengahan kata dalam kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... kita isi kemerdekaan dengan selalu belajar dan menjunjung tinggi harkat.... 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

67 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). Kesalahan nomor enam pada kalimat... puji serta syukur kehadirat Allah yang maha esa.... Penulisan huruf Y pada kata yang, M pada kata maha dan E pada kata esa dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berhubungan dengan Tuhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... puji serta syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa.... 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah.

68 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Tidak terdapat kesalahan pada spek ini. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Tabel 4.12 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Fidella Azaria No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan 1... nikmat berupa 1... nikmat berupa kesehatan kesehatan jasmani Jasmani dan dan rohani rohani sehingga sehingga kita kita dapat dapat berkumpul berkumpul pada pada hari ini. hari ini. (Paragraf Jumlah 7

69 ke- 2) 2 pada hari ini saya akan membacakan pidato tentang kebersihan lingkungan. (Paragraf ke-2) 3 Alangkah tidak bijaknya Jika lingkungan... (Paragraf ke-3) 4 setiap kelas seharusnya sudah memiliki kedisiplinan... (Paragraf ke-3) 5 Dan setiap kelas harus mempunyai Jadwal piket... (Paragraf ke- 5) 6... seperti yang diajarkan oleh Agama... (Paragraf ke-6) 7... menanamkan perilaku hidup bersih dan Juga bisa mendorong... (Paragraf ke-7) 1 Pada hari ini saya akan membacakan pidato tentang kebersihan lingkungan. 1 Alangkah tidak bijaknya jika lingkungan... 1 Setiap kelas seharusnya sudah memiliki kedisiplinan... 1 Dan setiap kelas harus mempunyai jadwal piket... 1... seperti yang diajarkan oleh agama... 1... menanamkan perilaku hidup bersih dan juga bisa mendorong... Jumlah Total 7 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Fidella Azaria sebanyak 7 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat,... nikmat berupa kesehatan Jasmani dan rohani sehingga kita dapat berkumpul pada hari ini.. Penulisan huruf J pada kata Jasmani dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi

70 kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... nikmat berupa kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita dapat berkumpul pada hari ini.. Kesalahan nomor dua pada kalimat, pada hari ini saya akan membacakan pidato tentang kebersihan lingkungan.. Penulisan huruf P pada kata pada dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Pada hari ini saya akan membacakan pidato tentang kebersihan lingkungan.. Kesalahan nomor tiga pada kalimat, Alangkah tidak bijaknya Jika lingkungan.... Penulisan huruf J pada kata Jika dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Alangkah tidak bijaknya jika lingkungan.... Kesalahan nomor empat pada kalimat, setiap kelas seharusnya sudah memiliki kedisiplinan.... Penulisan huruf S pada kata setiap dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Setiap kelas seharusnya sudah memiliki kedisiplinan.... Kesalahan nomor lima pada kalimat, Dan setiap kelas harus mempunyai Jadwal piket.... Penulisan huruf J pada kata Jadwal dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Dan setiap kelas harus mempunyai jadwal piket... Kesalahan nomor enam pada kalimat,... seperti yang diajarkan oleh Agama.... Penulisan huruf A pada kata Agama dalam kalimat

71 tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat, bukan di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... seperti yang diajarkan oleh agama.... Kesalahan nomor tujuh pada kalimat,... menanamkan perilaku hidup bersih dan Juga bisa mendorong.... Penulisan huruf J pada kata Juga dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah diperbaiki menjadi,... menanamkan perilaku hidup bersih dan juga bisa mendorong.... 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

72 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.

73 Tabel 4.13 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Kencana Rahma Dewi No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan 1 saudara-saudara 1 Saudara-saudara sebangsa dan sebangsa dan setanah setanah air... air... (Paragraf ke- 4) 2... rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang ia berikan... (Paragraf ke-2) 3... dapat berkumpul bersama dalam rangka peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. (paragraf ke-2) 4... rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang Ia berikan... 8... dapat berkumpul bersama dalam rangka peringatan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Jumlah 4 saudara-saudara 13 Saudara-saudara 1 sebangsa dan sebangsa dan setanah setanah air... air... (Paragraf ke- 4) Jumlah Total 4 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Kencana Rahma Dewi sebanyak 4 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, 4, 8, dan 13. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat, 1 1 1 saudara-saudara sebangsa dan setanah air.... Penulisan huruf S pada kata saudara dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air....

74 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Tidak terdapat kesalahan pada spek ini. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). Kesalahan nomor dua pada kalimat,... rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang ia berikan.... Penulisan huruf I pada kata ia dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena merupakan kata ganti untuk Tuhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang Ia berikan.... 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.

75 b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. Kesalahan nomor tiga pada kalimat,... dapat berkumpul bersama dalam rangka peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Penulisan huruf K pada kata kemerdekaan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata tersebut termasuk ke dalam nama peristiwa sejarah. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... dapat berkumpul bersama dalam rangka peringatan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Tidak terdapat kesalahan pada spek ini. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Kesalahan nomor empat pada kalimat, saudara-saudara sebangsa dan setanah air.... Penulisan huruf S pada kata saudara bukan ditulis menggunakan huruf kecil, melainkan huruf kapital karena

76 merupakan kata penunjuk hubungan kekerabatan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.... Tabel 4.14 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Latifa Dewi Prameswari No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) 1 Aspek berikutnya Fashion. (Paragraf ke-6) 2... puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah yang telah memberikan hidayahnya... (Paragraf ke-2) 3 Yang terhormat bapak Ade Irwan Setiawan.. (Paragraf ke-1) Perbaikan 1 Aspek berikutnya fashion. 4... puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah yang telah memberikan hidayah-nya... 13 Yang terhormat Bapak Ade Irwan Setiawan.. Jumlah Jumlah Total 3 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Latifa Dewi Prameswari sebanyak 3 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, 4 dan 13. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat, Aspek berikutnya Fashion.. Penulisan huruf F pada kata Fashion dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di akhir kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah diperbaiki menjadi, Aspek berikutnya fashion.. 1 1 1

77 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). Kesalahan nomor dua pada kalimat,... puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah yang telah memberikan hidayahnya.... Penulisan kata hidayahnya dalam kalimat tersebut kurang tepat, seharusnya penulisan huruf pertama pada akhiran nya ditulis menggunakan huruf kapital karena merupakan kata ganti untuk Tuhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah yang telah memberikan hidayah- Nya.... 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.

78 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Kesalahan nomor tiga pada kalimat, Yang terhormat bapak Ade Irwan Setiawan.... Penulisan huruf B pada kata bapak dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata bapak merupakan kata penunjuk hubungan kekerabatan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Yang terhormat Bapak Ade Irwan Setiawan....

79 Tabel 4.15 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Layla Azizah Ditha Sari No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan 1... puji syukur 1... puji syukur kehadirat Allah kehadirat Allah SWT. Atas berkat SWT. atas berkat rahmat dan rahmat dan hidayahhidayah-nya... Nya... (Paragraf ke-2) 2 Pentingnya 11 Pentingnya Pendidikan Bagi Pendidikan bagi Pelajar. Pelajar. 3 Yang terhormat bapak Ade Irwan Setiawan... (Paragraf ke-1) 13 Yang terhormat Bapak Ade Irwan Setiawan... Jumlah Jumlah Total 3 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Layla Azizah Ditha Sari sebanyak 3 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, 11,`13. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat,... puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan hidayah-nya.... Penulisan huruf A pada kata Atas dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di pertengahan kata dalam kalimat. Tanda titik tersebut bukan merupakan akhir kalimat, tetapi digunakan karena ditulis setelah singkatan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... puji syukur kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan hidayah-nya.... 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 1 1 1

80 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

81 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Kesalahan nomor dua pada kalimat, Pentingnya Pendidikan Bagi Pelajar. Penulisan huruf B pada kata Bagi dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena kata Bagi merupakan kata depan untuk menanyakan tujuan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Pentingnya Pendidikan bagi Pelajar. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Kesalahan nomor tiga pada kalimat, Yang terhormat bapak Ade Irwan Setiawan.... Penulisan huruf B pada kata bapak dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata bapak merupakan kata penunjuk hubungan kekerabatan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Yang terhormat Bapak Ade Irwan Setiawan.... Tabel 4.16 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Meta Bellina No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Perbaikan Jumlah

82 Kapital (1-13) 1 oleh sebab Itu 1 oleh sebab itu 1 teman-teman dalam teman-teman dalam kesempatan yang kesempatan yang berbahagia Ini... berbahagia ini... (Paragraf ke-4) 2... yang telah 7... yang telah diberikan oleh para diberikan oleh para pejuang Bangsa pejuang bangsa kita... (Paragraf ke- kita... 3) 3... penjajah kolonial yang menggerogoti 7... penjajah kolonial yang menggerogoti Bangsa kita. bangsa kita (Paragraf ke-3) 4... demi kemajuan 7... demi kemajuan dan kejayaan dan kejayaan bangsa 5 Bangsa dan dan negara... Negara... (Paragraf ke-4) 5 Dirgahayu Bangsa 7 Dirgahayu bangsa Indonesia! (Paragraf ke-5) Indonesia! 6... demi Nusa dan Bangsa... (Paragraf ke-5) 7... demi nusa dan bangsa... Jumlah Total 6 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Meta Bellina sebanyak 6 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1 dan 7. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Kesalahan nomor satu pada kalimat, oleh sebab Itu temanteman dalam kesempatan yang berbahagia Ini.... Penulisan huruf I pada kata Itu dan Ini dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, oleh sebab itu teman-teman dalam kesempatan yang berbahagia ini....

83 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Kesalahan nomor dua pada kalimat,... yang telah diberikan oleh para pejuang Bangsa kita.... Penulisan huruf B pada kata Bangsa dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena tidak terdapat nama bangsanya. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... yang telah diberikan oleh para pejuang bangsa kita.... Kesalahan nomor tiga pada kalimat,... penjajah kolonial yang menggerogoti Bangsa kita.. Penulisan huruf B pada kata Bangsa

84 dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena tidak terdapat nama bangsanya. Jadi kalimat yang benar setelah diperbaiki menjadi,... penjajah kolonial yang menggerogoti bangsa kita.. Kesalahan nomor empat pada kalimat,... demi kemajuan dan kejayaan Bangsa dan Negara.... Penulisan huruf B dan N pada kata Bangsa dan Negara dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena tidak terdapat nama negara dan bangsanya. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... demi kemajuan dan kejayaan bangsa dan negara.... Kesalahan nomor lima pada kalimat, Dirgahayu Bangsa Indonesia!. Penulisan huruf B pada kata Bangsa dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena yang seharusnya ditulis huruf kapital ialah hanya kata Indonesia saja. Sehingga kata Bangsa seharusnya ditulis menjadi bangsa. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Dirgahayu bangsa Indonesia!. Kesalahan nomor enam pada kalimat,... demi Nusa dan Bangsa.... Penulisan huruf N dan B pada kata Nusa dan Bangsa dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena tidak terdapat nama bangsanya. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... demi nusa dan bangsa.... 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi

85 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Tabel 4.17 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Miftah Afifah Zahrani No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan 1 kebanyakan mereka 1 Kebanyakan mereka telah terjerumus ke telah terjerumus ke dalam suatu dalam suatu perbuatan... perbuatan... (Paragraf ke-4) 2 ketiadaan ilmu 1 Ketiadaan ilmu agama membuat agama membuat para para remaja... remaja... (Paragraf ke-6) 3 oleh karena itu 1 Oleh karena itu Jumlah 3

86 marilah kita marilah kita mencegah pergaulan bebas... mencegah pergaulan bebas... (Paragraf ke-9) Jumlah Total 3 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Miftah Azizah Zahrani sebanyak 3 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat, kebanyakan mereka telah terjerumus ke dalam suatu perbuatan.... Penulisan huruf K pada kata kebanyakan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Kebanyakan mereka telah terjerumus ke dalam suatu perbuatan.... Kesalahan nomor dua pada kalimat, ketiadaan ilmu agama membuat para remaja.... Penulisan huruf K pada kata ketiadaan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Ketiadaan ilmu agama membuat para remaja.... Kesalahan nomor tiga pada kalimat, oleh karena itu marilah kita mencegah pergaulan bebas.... Penulisan huruf O pada kata oleh dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Oleh karena itu marilah kita mencegah pergaulan bebas.... 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

87 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

88 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Tabel 4.18 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Muhammad Sulaeman No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan 1 yang saya 1 Yang saya hormati... hormati... (Paragraf ke-1) 2 mari kita panjatkan puji serta syukur... (Paragraf ke-2) 3 kekerasan adalah suatu tindak kekerasan... (Paragraf ke-3) 4 ia tidak bisa mengontrol emosi... (paragraf ke-3) 5 biasanya sanga korban kekerasan akan mengalami gangguan... (Paragraf ke-3) 1 Mari kita panjatkan puji serta syukur... 1 Kekerasan adalah suatu tindak kekerasan... 1 Ia tidak bisa mengontrol emosi... 1 Biasanya sanga korban kekerasan akan mengalami gangguan... Jumlah 10

89 6 Fisik: bully, Penyiksaan, kekerasan. (Paragraf ke-3) 7 Seksual: pelecehan, Pemerkosaan. (Paragraf ke-3) 8 mari kita hindari kekerasan di lingkungan sekitar. (Paragraf ke-4) 9 sekian pidato dari saya... (Paragraf ke- 4) 10 apabila ada katakata yang kurang berkenan... (Paragraf ke-4) 11... Bapak Ade IRWAN SETiAWAN... (Paragraf ke-1) 12... puji serta syukur kepada allah swt... (Paragraf ke-2) 1 Fisik: bully, penyiksaan, kekerasan. 1 Seksual: pelecehan, pemerkosaan. 1 Mari kita hindari kekerasan di lingkungan sekitar. 1 Sekian pidato dari saya... 1 Apabila ada katakata yang kurang berkenan... 2... Bapak Ade Irwan Setiawan... 4... puji serta syukur kepada Allah SWT... 1 Jumlah Total 12 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Muhammad Sulaeman sebanyak 12 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, 2 dan 4. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat, yang saya hormati.... Penulisan huruf Y pada kata yang dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Yang saya hormati.... Kesalahan nomor dua pada kalimat, mari kita panjatkan puji serta syukur.... Penulisan huruf M pada kata mari dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, 1

90 seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Mari kita panjatkan puji serta syukur.... Kesalahan nomor tiga pada kalimat, kekerasan adalah suatu tindak kekerasan.... Penulisan huruf K pada kata kekerasan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Kekerasan adalah suatu tindak kekerasan.... Kesalahan nomor empat pada kalimat, ia tidak bisa mengontrol emosi.... Penulisan huruf I pada kata ia dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Ia tidak bisa mengontrol emosi.... Kesalahan nomor lima pada kalimat, biasanya sang korban kekerasan akan mengalami gangguan.... Penulisan huruf B pada kata biasanya dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Biasanya sang korban kekerasan akan mengalami gangguan.... Kesalahan nomor enam pada kalimat, Fisik: bully, Penyiksaan, kekerasan.. Penulisan huruf P pada kata Penyiksaan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Fisik: bully, penyiksaan, kekerasan.. Kesalahan nomor tujuh pada kalimat, Seksual: pelecehan, Pemerkosaan.. Penulisan huruf P pada kata Pemerkosaan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital,

91 seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di akhir kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Seksual: pelecehan, pemerkosaan. Kesalahan nomor delapan pada kalimat, mari kita hindari kekerasan di lingkungan sekitar.. Penulisan huruf M pada kata mari dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Mari kita hindari kekerasan di lingkungan sekitar.. Kesalahan nomor sembilan pada kalimat, sekian pidato dari saya.... Penulisan huruf S pada kata sekian dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Sekian pidato dari saya.... Kesalahan nomor sepuluh pada kalimat, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.... Penulisan huruf A pada kata apabila dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.... 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Kesalahan nomor sebelas pada kalimat,... Bapak Ade IRWAN SETiAWAN.... Penulisan kata IRWAN SETiAWAN... dalam kalimat tersebut kurang tepat karena seharusnya huruf kapital ditulis pada awal kata saja, bukan secara keseluruhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... Bapak Ade Irwan Setiawan.... 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

92 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). Kesalahan nomor dua belas pada kalimat,... puji serta syukur kepada allah swt.... Penulisan huruf A pada kata allah dalam kalimat tersebut kurang tepat, karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata allah merupakan nama Tuhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... puji serta syukur kepada Allah SWT.... 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara,

93 lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Tabel 4.19 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Qatrunnada Fara Rizkiana No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan 1 sholawat serta 1 Sholawat serta salam salam tidak lupa tidak lupa kita kita sanjungkan... sanjungkan... (Paragraf ke-2) 2... kepada nabi kita 5... kepada nabi kita nabi Muhammad Nabi Muhammad saw... (Paragraf ke- saw... 2) 3...bapak Ade selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia. (Paragraf ke- 1) 13...Bapak Ade selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia. Jumlah Jumlah Total 3 1 1 1

94 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Qatrunnada Fara Rizkiana sebanyak 3 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, 5, dan 13. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat, sholawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan.... Penulisan huruf S pada kata sholawat dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi Sholawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan.... 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Kesalahan nomor dua pada kalimat,... kepada nabi kita nabi Muhammad saw.... penulisan huruf N pada kata nabi dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena merupakan gelar keagamaan yang diikuti nama orang. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... kepada nabi kita Nabi Muhammad saw....

95 b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.

96 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Kesalahan nomor tiga pada kalimat,...bapak Ade selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia.. Penulisan huruf B pada kata bapak dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata bapak merupakan kata penunjuk hubungan kekerabatan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,...bapak Ade selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia.... Tabel 4.20 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Qur aeni Hajizah Tardiah No Kalimat Aspek 1... Ade Irwan Setiawan Selaku guru... (Paragraf ke- 1) 2... harus diajarkan Kepada generasi sekarang ini... (Paragraf ke-3) 3... seringkali kita Jumpai bahkan terkadang... (Paragraf ke-3) 4... dalam tingkat sekolah formal, Justru sering diabaikan. (Paragraf ke-3) Kesalahan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan 1... Ade Irwan Setiawan guru... selaku 1... harus diajarkan kepada sekarang ini... generasi 1... seringkali kita jumpai terkadang... bahkan 1... dalam tingkat sekolah justru formal, sering Jumlah 9

97 5... maka Jawabannya pasti pengetahuan. (Paragraf ke-5) 6 Hal itu tentulah dapat dijadikan koreksi... (Paragraf ke-5) 7 Bagi generasi muda, Jangan lelah menggapai cita. (Paragraf ke-6) 8... kobarkan persatuan dan Jaga nama baik... (Paragraf ke-6) 9... nama baik Negara kita Indonesia. (Paragraf ke-6) 10... puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya... (Paragraf ke-2) 11 yang terhormat, bapak Ade Irwan Setiawan... (Paragraf ke-1) diabaikan. 1... maka jawabannya pasti pengetahuan. 1 Hal itu tentulah dapat dijadikan koreksi... 1 Bagi generasi muda, Jangan menggapai cita. lelah 1... kobarkan persatuan dan jaga nama baik... 1... nama baik negara kita Indonesia. 4... puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya... 13 yang terhormat, Bapak Ade Irwan Setiawan... Jumlah Total 11 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Qur aieni Hajizah Tardiah sebanyak 11 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, 4 dan 13. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat,... Ade Irwan Setiawan Selaku guru.... Penulisan huruf S pada kata Selaku dalam kalimat 1 1

98 tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... Ade Irwan Setiawan selaku guru.... Kesalahan nomor dua pada kalimat,... harus diajarkan Kepada generasi sekarang ini.... Penulisan huruf K pada kata Kepada dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... harus diajarkan kepada generasi sekarang ini... Kesalahan nomor tiga pada kalimat,... seringkali kita Jumpai bahkan terkadang.... Penulisan huruf J pada kata Jumpai dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... seringkali kita jumpai bahkan terkadang.... Kesalahan nomor empat pada kalimat,... dalam tingkat sekolah formal, Justru sering diabaikan.. Penulisan huruf J pada kata Justru dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... dalam tingkat sekolah formal, justru sering diabaikan.. Kesalahan nomor lima pada kalimat,... maka Jawabannya pasti pengetahuan.. Penulisan huruf J pada kata Jawabannya dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... maka jawabannya pasti pengetahuan.. Kesalahan nomor enam pada kalimat, Hal itu tentulah dapat dijadikan koreksi.... Penulisan huruf J pada kata dijadikan

99 dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Hal itu tentulah dapat dijadikan koreksi.... Kesalahan nomor tujuh pada kalimat, Bagi generasi muda, Jangan lelah menggapai cita. Penulisan huruf J pada kata Jangan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Bagi generasi muda, jangan lelah menggapai cita. Kesalahan nomor delapan pada kalimat,... kobarkan persatuan dan Jaga nama baik.... Penulisan huruf J pada kata Jaga dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... kobarkan persatuan dan jaga nama baik.... Kesalahan nomor sembilan pada kalimat,... nama baik Negara kita Indonesia.. Penulisan huruf N pada kata Negara dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... nama baik negara kita Indonesia.. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya).

100 Kesalahan nomor sepuluh pada kalimat,... puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya.... Penulisan kata hidayahnya dalam kalimat tersebut kurang tepat, seharusnya penulisan huruf pertama pada akhiran nya ditulis menggunakan huruf kapital karena merupakan kata ganti untuk Tuhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya.... 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara,

101 lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Kesalahan nomor sebelas pada kalimat, yang terhormat, bapak Ade Irwan Setiawan.... Penulisan huruf B pada kata bapak dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata bapak merupakan kata penunjuk hubungan kekerabatan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, yang terhormat, Bapak Ade Irwan Setiawan.... Tabel 4.21 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Rahmatullah Ramadhan No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) 1... kepada tuhan yang maha esa atas Nikmat yang diberikan kepada Perbaikan 1... kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang diberikan kepada Jumlah 1

102 kita... (Paragraf kita... ke-1) 2... rasa syukur 4... rasa syukur kita kita kepada kepada Tuhan Yang tuhan yang Maha Maha Esa... Esa... (Paragraf ke-1) 3... disisi Tuhan 4... disisi Tuhan 2 yang Maha Esa Yang Maha Esa dengan bukti dengan bukti perjuangan... perjuangan... (Paragraf ke-3) 4... dalam rangka 8... dalam rangka 1 memperingati memperingati hari hari Kemerdekaan kemerdekaan Republik Republik Indonesia ini... Indonesia ini... (Paragraf ke-6) 5 saudara-saudara 13 Saudara-saudara yang saya yang saya hormati. hormati. (Paragraf ke-1) 6 Oleh sebab itu 13 Oleh sebab itu 2 saudarasaudara... Saudara-saudara... (Paragraf ke-6) Jumlah Total 6 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Rahmatullah Ramadhan sebanyak 6 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, 4, 8 dan 13. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat,... kepada tuhan yang maha esa atas Nikmat yang diberikan kepada kita.... Penulisan huruf N pada kata Nikmat dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang diberikan kepada kita....

103 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). Kesalahan nomor dua pada kalimat... rasa syukur kita kepada tuhan yang Maha Esa.... Penulisan huruf T dan Y pada kata Tuhan dan Yang dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berhubungan dengan Tuhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.... Kesalahan nomor tiga pada kalimat... disisi Tuhan yang Maha Esa dengan bukti perjuangan.... Penulisan huruf Y pada kata yang dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berhubungan dengan Tuhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... disisi Tuhan Yang Maha Esa dengan bukti perjuangan.... 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.

104 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. Kesalahan nomor empat pada kalimat,... dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ini.... Penulisan huruf K pada kata kemerdekaan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata tersebut termasuk ke dalam nama peristiwa sejarah. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini.... 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

105 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Kesalahan nomor lima pada kalimat, saudara-saudara yang saya hormati.. Penulisan huruf S pada kata saudara dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata saudara merupakan kata penunjuk hubungan kekerabatan. Jadi kalimat yang benar setelah diperbaiki menjadi, Saudara-saudara yang saya hormati.. Kesalahan nomor enam pada kalimat, Oleh sebab itu saudarasaudara.... Penulisan huruf S pada kata saudara dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata saudara merupakan kata penunjuk hubungan kekerabatan. Jadi kalimat yang benar setelah diperbaiki menjadi, Oleh sebab itu Saudara-saudara.... Tabel 4.22 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Randifta Salva Az Zahra No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan 1 Kepada Yang 1 Kepada yang Terhormat Kepala terhormat Kepala Sekolah... (Paragraf Sekolah... ke-1) 2 puji syukur kehadirat Allah SWT... (Paragraf 1 Puji syukur kehadirat Allah SWT... Jumlah 2

106 ke-2) 3... merayakan 9... merayakan Kelulusan dan Kelulusan dan Perpisahan Murid Perpisahan Murid SMAN 8 Tangsel SMAN 8 Tangerang angkatan 2018. Selatan angkatan (Paragraf ke-2) 2018. 2 4... teman akrab saat 9... teman akrab saat bersekolah di bersekolah di SMAN SMAN 8 Tangsel. 8 Tangerang Selatan. (Paragraf ke-4) Jumlah Total 4 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Randifta Salva Az Zahra sebanyak 4 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1 dan 9. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat, Kepada Yang Terhormat Kepala Sekolah.... Penulisan huruf Y dan T pada kata Yang dan Terhormat dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Kepada yang terhormat Kepala Sekolah.... Kesalahan nomor dua pada kalimat, puji syukur kehadirat Allah SWT.... Penulisan huruf P pada kata puji dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Puji syukur kehadirat Allah SWT.... 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

107 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi Kesalahan nomor tiga pada kalimat,... merayakan kelulusan dan Perpisahan Murid SMAN 8 Tangsel angkatan 2018.. Kata tangsel dalam kalimat tersebut kurang tepat. Penulisan huruf T pada kata tangsel ditulis dengan menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata tangsel merupakan bagian dari nama geografi, selain itu, penulisan kata tangsel juga salah karena ditulis dengan cara mengakronimkan. Jadi kata tangsel seharusnya ditulis menjadi Tangerang Selatan.

108 Penulisan kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... merayakan Kelulusan dan Perpisahan Murid SMAN 8 Tangerang Selatan angkatan 2018. Kesalahan nomor empat pada kalimat,... teman akrab saat bersekolah di SMAN 8 Tangsel.. Penulisan huruf T pada kata tangsel ditulis dengan menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kata tangsel merupakan bagian dari nama geografi, selain itu, penulisan kata tangsel juga salah karena ditulis dengan cara mengakronimkan. Jadi kata tangsel seharusnya ditulis menjadi Tangerang Selatan. Penulisan kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... teman akrab saat bersekolah di SMAN 8 Tangerang Selatan. 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.

109 Tabel 4.23 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Rizkya Amalia Putri No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) 1... berdirinya saya disini saya Ingin menyampaikan... (Paragraf ke-2) 2 bahkan sekarang banyak disainer... (Paragraf ke-5) 3... biasanya geng Ini menjurus kepada kekerasan... (Paragraf ke-6) 4 selalu meminta pendapat orang tua... (Paragraf ke- 7) 5... apa yang Ingin diinginkan. (Paragraf ke-7) 6... pasti selalu ditanya mau kondangan kemana... (Paragraf ke-5) 7... pada JunJungan nabi besar kita nabi Muhammad saw... (paragraf ke-2) 8... kepala sekolah sman 8 tangsel. (Paragraf ke-1) 9... kepala sekolah sman 8 tangsel. (Paragraf ke-1) 10... sebuah pidato yang berjudul pengaruh dunia globalisasi Perbaikan 1... berdirinya saya disini saya ingin menyampaikan... 1 Bahkan sekarang banyak desainer... 1... biasanya geng ini menjurus kepada kekerasan... 1 Selalu meminta pendapat orang tua... 1... apa yang ingin diinginkan. 3... pasti selalu ditanya, Mau kondangan kemana?... 5... pada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad saw... 6... Kepala Sekolah SMAN 8 Tangerang Selatan. 9... kepala sekolah SMAN 8 Tangerang Selatan. 11... sebuah pidato yang berjudul Pengaruh Dunia Globalisasi Terhadap Jumlah 5 1 1 1 1 1

110 terhadap remaja Remaja Indonesia. Indonesia. (Paragraf ke-2) 11... berkenan di hati bapak Ibu guru dan teman-teman. 13... berkenan di hati bapak ibu guru dan teman-teman. (Paragraf ke-8) 2 12 Yang terhormat 13 Yang terhormat bapak Ibu guru bapak ibu guru (Paragraf ke-1) Jumlah Total 12 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Rizkya Amalia Putri sebanyak 12 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, 3, 5, 6, 9, 11 dan 13. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat,... berdirinya saya disini saya Ingin menyampaikan.... Penulisan huruf I pada kata Ingin dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... berdirinya saya disini saya ingin menyampaikan.... Kesalahan nomor dua pada kalimat, bahkan sekarang banyak disainer.... Penulisan huruf B pada kata bahkan dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Bahkan sekarang banyak disainer.... Kesalahan nomor tiga pada kalimat,... biasanya geng Ini menjurus kepada kekerasan.... Penullisan huruf I dan J pada kata Ini dan menjurus dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... biasanya geng ini menjurus kepada kekerasan....

111 Kesalahan nomor empat pada kalimat, selalu meminta pendapat orang tua.... Penulisan huruf S pada kata selalu dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Selalu meminta pendapat orang tua.... Kesalahan nomor lima pada kalimat,... apa yang Ingin diinginkan.. Penulisan huruf I pada kata Ingin dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... apa yang ingin diinginkan. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Kesalahan nomor enam pada kalimat,... pasti selalu ditanya mau kondangan kemana. Penulisan huruf M pada kata mau dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat dalam petikan langsung. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... pasti selalu ditanya, Mau kondangan kemana?. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.

112 Kesalahan nomor tujuh pada kalimat,... pada JunJungan nabi besar kita nabi Muhammad saw.... Penulisan huruf N pada kata nabi dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena merupakan unsur nama gelar keagamaan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... pada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad saw.... b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Kesalahan nomor delapan pada kalimat, kepala sekolah sman 8 tangsel. Penulisan huruf K dan S pada kepala sekolah kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena kepala sekolah merupakan nama jabatan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Kepala Sekolah SMAN 8 Tangerang Selatan. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi Kesalahan nomor sembilan pada kalimat,... kepala sekolah sman 8 tangsel.. Penulisan huruf T pada kata tangsel ditulis dengan menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan

113 huruf kapital karena kata tangsel merupakan bagian dari nama geografi, namun penulisannya tetap salah karena ditulis dengan cara mengakronimkan huruf. Jadi kata tangsel seharusnya ditulis menjadi Tangerang Selatan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... Kepala Sekolah SMAN 8 Tangerang Selatan. 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Kesalahan nomor sepuluh pada kalimat,... sebuah pidato yang berjudul pengaruh dunia globalisasi terhadap remaja Indonesia. Penulisan huruf P, D, T, G, dan R pada kata pengaruh dunia globalisasi, terhadap dan remaja kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena merupakan penulisan judul naskah pidato. Jadi kalimat yang benar menjadi... sebuah pidato yang berjudul Pengaruh Dunia Globalisasi Terhadap Remaja Indonesia. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Kesalahan nomor sebelas pada kalimat,... berkenan di hati bapak Ibu guru dan teman-teman.. Penulisan huruf I pada kata Ibu dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan

114 huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena kata Ibu dalam kalimat tersebut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... berkenan di hati bapak ibu guru dan teman-teman. Kesalahan nomor dua belas pada kalimat, Yang terhormat bapak Ibu guru. Penulisan huruf I pada kata Ibu dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena kata Ibu dalam kalimat tersebut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Yang terhormat bapak ibu guru. Tabel 4.24 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Veronica Romauli No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) 1 Yang Terhormat Bapak Ade Irwan Setiawan... (Paragraf ke-1) 2... guru Bahasa Indonesia dan Juga teman-teman... (Paragraf ke-1) 3... setidaknya 25 Jenis penyakit. (Paragraf ke-3) 4... namun Indonesia Justru menjadi surga bagi industri rokok. (Paragraf ke- 3) 5... warga negara yang baik dan Juga peduli... (Paragraf Perbaikan 1 Yang terhormat Bapak Ade Irwan Setiawan... 1... guru Bahasa Indonesia dan juga teman-teman... 1... setidaknya 25 jenis penyakit. 1... namun Indonesia justru menjadi surga bagi industri rokok. 1... warga negara yang baik dan juga peduli... Jumlah 7

115 ke-4) 6... yang akhirnya 1... yang akhirnya memicu penyakit memicu penyakit Jantung. (Paragraf jantung. ke-5) 7 hal ini disebabkan 1 Hal ini disebabkan karena di dalam karena di dalam rokok... (Paragraf rokok... ke-5) Jumlah Total 7 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Veronica Romauli sebanyak 7 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat, Yang Terhormat Bapak Ade Irwan Setiawan.... Penulisan huruf T pada kata Terhormat dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Yang terhormat Bapak Ade Irwan Setiawan.... Kesalahan nomor dua pada kalimat,... guru bahasa Indonesia dan Juga teman-teman.... Penulisan huruf J pada kata Juga dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... guru Bahasa Indonesia dan juga teman-teman.... Kesalahan nomor tiga pada kalimat,... setidaknya 25 Jenis penyakit.. Penulisan huruf J pada kata Jenis dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... setidaknya 25 jenis penyakit.. Kesalahan nomor empat pada kalimat,... namun Indonesia Justru menjadi surga bagi industri rokok.. Penulisan huruf J pada

116 kata Justru dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... namun Indonesia justru menjadi surga bagi industri rokok.. Kesalahan nomor lima pada kalimat,... warga negara yang baik dan Juga peduli.... Penulisan huruf J pada kata Juga dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di tengah kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... warga negara yang baik dan juga peduli.... Kesalahan nomor enam pada kalimat,... yang akhirnya memicu penyakit Jantung.. Penulisan huruf J pada kata Jantung dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di akhir kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... yang akhirnya memicu penyakit jantung. Kesalahan nomor tujuh pada kalimat, hal ini disebabkan karena di dalam rokok.... Penulisan huruf H pada kata hal dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di awal kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Hal ini disebabkan karena di dalam rokok.... 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya).

117 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

118 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Tabel 4.25 Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dalam Naskah Pidato Siswa Via Arsita Sari No Kalimat Aspek Kesalahan Huruf Kapital (1-13) Perbaikan 1... berkumpul di 1... berkumpul di tempat ini dalam tempat ini dalam keadaan sehat keadaan sehat Walafiat. (Paragraf walafiat. ke-2) 2 kita semua tahu dengan belajar... (Paragraf ke-6) 3... puji sayukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya... (Paragraf ke-2) 4 Nabi kita Nabi Muhammad saw, berserta keluarga- Nya, para sahabat- Nya, dan kita selaku umat-nya... (paragraf ke-3) 5... kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad saw... (Paragraf ke- 1 Kita semua tahu dengan belajar... 4... puji sayukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya... 4 Nabi kita Nabi Muhammad saw, berserta keluarganya, para sahabatnya, dan kita selaku umatnya... 5... kepada junjungan nabi kita Nabi Muhammad saw... Jumlah 2 2 1

119 3) 6 Jika suatu Negara ingin maju dibidang teknologi maka warga Negaranya harus dibimbing... (Paragraf ke-5) 7... pendidikan merupakan kewajiban bagi semua warga Negara... (Paragraf ke-5) 8... masa depan Negara kita tercinta ini. (Paragraf ke-7) 9... pidato dengan judul pentingnya pendidikan di era globalisasi. (Paragraf ke-4) 10 Yang terhormat bapak Ade Irwan Setiawan, S. Pd... (Paragraf ke-1) 9 Jika suatu negara ingin maju dibidang teknologi maka warga negaranya harus dibimbing... 9... pendidikan merupakan kewajiban bagi semua warga negara. 9... masa depan negara kita tercinta ini. 11... pidato dengan judul Pentingnya Pendidikan di Era Globalisasi. 13 Yang terhormat Bapak Ade Irwan Setiawan, S. Pd... Jumlah Total 10 Jumlah frekuensi kesalahan penggunaan huruf kapital yang dilakukan oleh Via Arsita Sari sebanyak 10 kali, yaitu terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, 4, 9, 11 dan 13. 1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat Kesalahan nomor satu pada kalimat,... berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat Walafiat.. Penulisan huruf 3 1 1 W pada kata Walafiat dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena berada di akhir kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat..

120 Kesalahan nomor dua pada kalimat, kita semua tahu dengan belajar.... Penulisan huruf K pada kata kita dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena berada di akhir kalimat. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Kita semua tahu dengan belajar.... 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4. Huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan (ku, mu, dan - nya). Kesalahan nomor tiga pada kalimat,... puji sayukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya.... kata karunianya dalam kalimat tersebut kurang tepat, seharusnya penulisan huruf pertama pada akhiran nya ditulis menggunakan huruf kapital karena berhubungan merupakan kata ganti untuk Tuhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya.... Kesalahan nomor empat pada kalimat, Nabi kita Nabi Muhammad saw. berserta keluarga-nya, para sahabat-nya, dan kita selaku umat-nya.... kata keluarga-nya, sahabat-nya, dan umat- Nya dalam kalimat tersebut kurang tepat, seharusnya penulisan huruf pertama pada akhiran Nya ditulis menggunakan huruf kecil karena akhiran Nya dalam kalimat tersebut mengacu kepada Nabi Muhammad, bukan mengacu kepada Tuhan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, nabi kita Nabi Muhammad

121 saw. berserta keluarganya, para sahabatnya, dan kita selaku umatnya.... 5. a. Huruf besar atau huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Kesalahan nomor lima pada kalimat,... kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad saw.... Penulisan huruf N pada kata nabi dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena tidak terdapat nama nabi sesudah kata nabi tersebut. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... kepada junjungan nabi kita Nabi Muhammad saw.... b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi Kesalahan nomor enam pada kalimat, Jika suatu Negara ingin maju dibidang teknologi maka warga Negaranya harus dibimbing....

122 Penulisan huruf N pada kata Negaranya dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena tidak terdapat nama geografi. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Jika suatu negara ingin maju dibidang teknologi maka warga negaranya harus dibimbing... Kesalahan nomor tujuh pada kalimat,... pendidikan merupakan kewajiban bagi semua warga Negara.... Penulisan huruf N pada kata Negara dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena tidak terdapat nama geografi. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... pendidikan merupakan kewajiban bagi semua warga negara.... Kesalahan nomor delapan pada kalimat,... masa depan Negara kita tercinta ini. Penulisan huruf N pada kata Negara dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil karena tidak terdapat nama geografi. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... masa depan negara kita tercinta ini. 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk kata ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Kesalahan nomor sembilan pada kalimat,... pidato dengan judul pentingnya pendidikan di era globalisasi. Penulisan huruf P pada kata pentingnya, P pada kata pendidikan, E pada kata

123 era dan G pada kata globalisasi pada kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena merupaka judul dalam naskah pidato. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi,... pidato dengan judul Pentingnya Pendidikan di Era Globalisasi. 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Kesalahan nomor sepuluh pada kalimat, Yang terhormat bapak Ade Irwan Setiawan, S.Pd.... Penulisan huruf B pada kata bapak dalam kalimat tersebut kurang tepat karena ditulis menggunakan huruf kecil, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital karena merupakan kata penunjuk hubungan kekerabatan. Jadi kalimat yang benar setelah melakukan perbaikan menjadi, Yang terhormat Bapak Ade Irwan Setiawan, S.Pd.... Setelah peneliti membuat frekuensi data dari tiap-tiap siswa, selanjutnya akan dibuat rekapitulasi data. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami data. Tabel 4.26 Rekapitulasi Frekuensi Kesalahan Siswa Aspek Kesalahan No Nama Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 Aditya Ayu 14 1-0 - - - - - - 1-1 17 Putri 2 Annisa Rafida 3 0-1 - - - - - - 0-0 4 3 Azura Zuhri 13 - - 0 1 - - - - - 0 - - 14 4 Diana 0 - - 1-0 - 2 - - 0-1 4

124 Fermata Sari 5 Diana Tri Wulandari 1 0-1 - - - - - - 0 0 3 5 6 Difa Fadhila 5 0 0 1 - - - - - - 0-0 6 7 Fidella Azaria 7-0 0 - - - 0 - - 0-0 7 8 Kencana Rahma Dewi 1 0-1 - - - 1-0 - - 1 4 9 Latifa Dewi Prameswari 1 0-1 - - - - - - 0-1 3 10 Layla Azizah Ditha Sari 1 0-1 - - - - - - 1-1 4 11 Meta Bellina 1 0-0 - - 5 - - - 0-0 6 12 Miftah Afifah Zahrani 3 0-0 0 - - - - - 0-0 3 13 Muhammad Sulaeman 10 1-1 - - - - - - 0-0 12 14 Qatrunnada Fara Rizkianana 1 0-0 1 - - 0 0-0 - 1 3 15 Qur aeni Hajizah 9 0-1 - - - - - - 0-1 11 Tardiyah 16 Rahmatullah Ramadhan 1 - - 2 - - 0 1-0 - - 2 6 17 Randifta Salva Az 2-0 0-0 - - 2-0 - - 4 Zahra 18 Rizkya Amalia Putri 5-1 0 1 1 - - 1-1 - 2 12 19 Veronica 7 0 - - - - - - - - - - 0 7

125 Romauli 20 Via Arsita Sari 2 0-2 1 - - - 3 0 1 0 1 10 Total 87 2 1 13 4 1 5 4 6-4 - 15 142 Berdasarkan tabel rekapitulasi kesalahan siswa, terlihat bahwa masingmasing siswa melakukan kesalahan penggunaan huruf kapital. Tanda (-) menyatakan bahwa siswa tersebut tidak menuliskan aspek kesalahan penggunaan huruf kapital, sedangkan angka 0 berarti bahwa siswa menuliskannya dengan benar sesuai dengan kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), jadi tidak terdapat kesalahan pada aspek tersebut. Setelah peneliti melakukan rekapitulasi kesalahan siswa, kemudian akan dihitung jumlah persentase. Persentase digunakan agar memudahkan pembaca dalam mengetahui jumlah kesalahan yang dibuat oleh siswa. Berikut merupakan persentase kesalahan siswa: No Aspek Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital 1 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. 2 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. 3 Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. 4 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. 5 a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar Tabel 4.27 Persentase Kesalahan Siswa Jumlah Kesalahan Jumlah Kalimat yang Dianalisis Persentase 87 142 61,27% 2 142 1,41% 1 142 0,70% 13 142 9,15% 4 142 2,82%

126 kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. 6 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. 7 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. 8 a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah. 9 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 10 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, 1 142 0,70% 5 142 3,52% 4 142 2,82% 6 142 4,23% 0 0 0

127 dan, yang, dan untuk. 11 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, makalah, serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. 12 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. 13 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. 4 142 2,82% 0 0 0 15 142 10,56% Berdasarkan tabel persentase kesalahan siswa di atas, dapat disimpulkan bahwa: Kesalahan terbanyak pertama terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat sebanyak 87 kesalahan atau 61,27%, kesalahan terbanyak kedua terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 13, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan sebanyak 15 kesalahan atau 10,56%, kesalahan terbanyak ketiga terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 4, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan sebanyak 13 kesalahan atau 9,15%, kesalahan terbanyak keempat terdapat pada aspek kesalahan

128 penggunaan huruf kapital nomor 9, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi sebanyak 4 kesalahan atau 4,23%, kesalahan terbanyak kelima terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 7, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa sebanyak 5 kesalahan atau 3,52%. Kesalahan terbanyak keenam terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 5, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang dan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan, nomor 8, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya dan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah, dan nomor 11, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, makalah, serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal sebanyak 4 kesalahan atau 2,82%, kesalahan terbanyak ketujuh terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 2, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan sebanyak 2 kesalahan atau 1,41%, kesalahan terbanyak kedelapan terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 3, yaitu huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung dan nomor 6, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat sebanyak 1 kesalahan atau 0,70%. Pada aspek kesalahan nomor 10, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna)

129 dalam negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk tidak terdapat kesalahan karena beberapa siswa menuliskannya dengan benar dan tidak semua siswa menuliskan aspek tersebut. Pada aspek kesalahan nomor 12, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan juga tidak terdapat kesalahan karena hampir semua siswa tidak menuliskan aspek tersebut, hanya satu siswa yang menuliskannya, dan ia menuliskan dengan benar. D. Interpretasi Data Berdasarkan analisis data di atas, menunjukkan bahwa para siswa masih belum memahami penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Terbukti masih banyak terdapat kesalahan dalam menggunakan huruf kaiptal, terutama pada aspek kesalahan nomor pertama, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Faktor yang menyebabkan kesalahan penggunaan huruf kapital pada tulisan siswa tidak hanya disebabkan dari siswa, namun juga terdapat dari guru Bahasa Indonesia yang megajar mereka. Beberapa faktor yang menyebabkan kesalahan penggunaan huruf kapital pada tulisan siswa khususnya pada naskah pidato ialah karena kurangnya motivasi belajar serta rendahnya minat belajar mereka, para siswa malas untuk membaca buku pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang kini menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonnesia (PUEBI), selain itu karena kebiasaan mereka yang menulis tanpa memperhatikan cara menulis yang benar. Hasil wawancara peneliti dengan guru Bahasa Indonesia yang mengajar mereka bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan huruf kapital ialah karena tingginya rasa ketidakpedulian mereka terhadap cara menulis yang benar, artinya walaupun mereka sudah

130 mengetahui tentang penggunaan huruf kapital, namun mereka tidak menghiraukan benar atau salahnya. Faktor yang menyebabkan kesalahan penggunaan huruf kapital pada tulisan siswa khususnya pada naskah pidato, tidak hanya berasal dari siswa, namun juga berasal dari guru. Guru kurang menjelaskan secara detail mengenai penggunaan huruf kapital karena menurutnya para siswa SMA sudah mengetahui tentang penggunaan huruf kapital, selain itu juga kurangnya variasi dalam menggunakan metode serta strategi dalam pembelajaran menulis khususnya penggunaan huruf kapital serta kurangnya perhatian guru untuk memperhatikan penulisan yang benar pada setiap tulisan siswa. Cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan penggunaan huruf kapital pada tulisan siswa khususnya pada naskah pidato siswa ialah guru harus menuntut siswa untuk mempelajari buku pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang kini menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) serta membahasnya pada pembelajaran menulis, selain itu guru juga harus meningkatkan motivasi belajar pada siswa, serta guru harus menggunakan metode serta strategi yang variatif guna membangkitkan semangat belajar Bahasa Indonesia khususnya pada penggunaan huruf kapital. Tidak hanya berasal dari guru, para siswa pun harus berupaya untuk mengurangi kesalahan penggunaan huruf kapital, yaitu dengan cara terus belajar mengenai cara menulis yang benar khususnya penggunaan huruf kapital, selain itu tidak malu untuk bertanya kepada guru ataupun teman menangani materi yang kurang dipahami.

BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis kesalahan penggunaan huruf kapital pada naskah pidato siswa Kelas X SMA Negeri 8 Tangerang Selatan, maka dapat disimpulkan bahwa: Terdapat kesalahan penggunaan huruf kapital pada naskah pidato siswa kelas X SMA Negeri 8 Tangerang Selatan, yakni dari jumlah kalimat yang dianalisis sebanyak 142 kalimat. Kesalahan terbanyak pertama terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 1, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat sebanyak 87 kesalahan atau 61,27%, kesalahan terbanyak kedua terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 13, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan sebanyak 15 kesalahan atau 10,56%, kesalahan terbanyak ketiga terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 4, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan sebanyak 13 kesalahan atau 9,15%, kesalahan terbanyak keempat terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 9, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi sebanyak 4 kesalahan atau 4,23%, kesalahan terbanyak kelima terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 7, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa sebanyak 5 kesalahan atau 3,52%. Kesalahan terbanyak keenam terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 5, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau 131

132 akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang dan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan, nomor 8, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya dan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah, dan nomor 11, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, makalah, serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal sebanyak 4 kesalahan atau 2,82%, kesalahan terbanyak ketujuh terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 2, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan sebanyak 2 kesalahan atau 1,41%, kesalahan terbanyak kedelapan terdapat pada aspek kesalahan penggunaan huruf kapital nomor 3, yaitu huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung dan nomor 6, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat sebanyak 1 kesalahan atau 0,70%. Pada aspek kesalahan nomor 10, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk tidak terdapat kesalahan karena beberapa siswa menuliskannya dengan benar dan tidak semua siswa menuliskan aspek tersebut. Pada aspek kesalahan nomor 12, yaitu huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan juga tidak terdapat kesalahan karena hampir semua siswa tidak menuliskan aspek tersebut, hanya satu siswa yang menuliskannya, dan ia menuliskan dengan benar.

133 B. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan di atas, terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan oleh peneliti: 1. Bagi Guru a. Harus lebih meningkatkan variasi dalam menggunakan metode serta strategi dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada pembelajaran menulis. b. Harus lebih menekankan kepada siswa agar menulis sesuai dengan kaidah yang benar terutama pada penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). 2. Bagi Siswa a. Harus banyak mempelajari serta memahami penggunaan huruf kapital yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). b. Harus membiasakan diri agar menulis sesuai dengan kaidah yang baik dan benar terutama dalam penggunaan huruf kapital.

DAFTAR PUSTAKA Ansori, Muslich dan Sri Iswati. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Airalngga University Press, 2009. Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo, 2008. -------------------------------------------. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo, 2010. Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 2012. -----------------. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 2011. Daniel Parera, Jos. Linguistik Edukasional: Metodologi Pembelajaran Bahasa, Analisis Kontrastif Antarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Erlangga, 1997. Dawud. Perspektif Pembelajaran Bahasa Indonesia. Malang: UM PRESS, 2008. Emzir. Metodologi penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta, Rajawali Pers, 2010. Gani, Ramlan A. dan Mahmudah Fitriyah Z.A. Pembinaan Bahasa Indonesia. Ciputat, Lembaga Penelitian UIN Jakarta Press, 2007. Kuntarto, Niknik M. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010. Moleong, Lexi J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005. Muktar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Ciputat: REFERENSI (GP Press Group), 2013. Narbuko, Cholid dan Abu Ahmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011. Noor, Juliasnyah. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011. Pateda, Mansoer. Analisis Kesalahan. Flores: Nusa Indah, 1989. 134

135 Putra, Nusa. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012. Sadhono, Kundharu dan St. Y. Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia (Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati, 2012. Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 Sudijono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo, 1997. Sugono, Dendy, dkk. Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010. Suparno. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Tarigan, Djago, dkk. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2005. Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 1988. Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa, 2009a. -----------------------------. Pengajaran Remedi Bahasa. Bandung: Angkasa, 2009b. Tim Dosen Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Muhammadiyah Malang. Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah. Malang, UPT Penerbitan Muhammadiyah Malang, 2013. Tim Pengembangan Pedoman Bahasa Indonesia. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, https://drive.google.com/drive/folders/0b2rj4tg4sxtvavjytepfwhnrd GM, diunduh pada tanggal 25 Agustus 2016 pukul 13.50.

Sekolah : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu : Bahasa Indonesia : X/2 (dua) : 4x45 A. Aspek Pembelajaran Menulis B. Standar Kompetensi 1. Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan naskah pidato C. Kompetensi Dasar 1.1. Menulis naskah pidato D. Indikator - Membuat kerangka naskah pidato. - Menyusun naskah pidato berdasarkan kerangka yang sudah dibuat dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah pidato. - Menulis naskah pidato sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) khususnya mengenai penggunaan huruf kapital. E. Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa dapat membuat kerangka naskah pidato. 2. Siswa dapat menyusun naskah pidato berdasarkan kerangka yang sudah dibuat dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah pidato.

3. Siswa dapat menulis naskah pidato sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) khususnya mengenai penggunaan huruf kapital. F. Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (trustworthines), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), berani (courage) dan ketulusan (Honesty). G. Materi Pokok Pembelajaran - Kerangka naskah pidato - Penggunaan bahasa dalam naskah pidato - Kaidah menulis yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). H. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Demonstrasi I. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri Menulis naskah Contoh naskah pidato Siswa dapat pidato Kerangka naskah menulis naskah pidato pidato dengan Penggunaan bahasa dalam naskah pidato Kaidah menulis yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). kaidah penulisan yang baik dan benar sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) khususnya mengenai

penggunaan kapital. huruf J. Kegiatan Pembelajaran Tahap Kegiatan Pembelajaran Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa PEMBUKA (Apersepsi) Memberi salam dan menanyakan kabar siswa. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing untuk mengawali pelajaran. Mengabsen siswa Guru membacakan indikator pelajaran. Bersahabat/ komunikatif INTI Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru menjelaskan pengertian pidato Guru menjelaskan metode-metode dalam pidato Guru menjelaskan teknik penyusunan naskah pidato yang terdiri dari pembuka, isi dan penutup Guru menjelaskan kaidah penggunaan huruf kapital yang terdapat dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kreatif

Guru menjelaskan cara menulis naskah pidato sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dengan cara memberi dua contoh naskah pidato yang terdiri dari satu naskah pidato yang sesuai dengan kaidah PUEBI dan satu naskah pidato yang tidak sesuai dengan kaidah PUEBI. Guru memancing siswa untuk bertanya-jawab terkait dengan materi menulis naskah pidato. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru meminta siswa untuk menyimak beberapa topik mengenai naskah pidato yang terdapat pada powerpoint. Guru meminta siswa untuk memilih salah satu topik berkaitan dengan pidato. Guru meminta siswa untuk menulis naskah pidato sesuai dengan topik yang mereka pilih dan menulis sesuai dengan aturan yang terdapat pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Mandiri Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi:

Guru bertanya jawab tentang halhal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan PENUTUP Bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran. Siswa diajak merefleksikan manfat dan nilai-nilai serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Bersahabat/ komunikatif K. Alat dan Sumber Belajar: - Alat: Papan tulis, spidol, powerpoint - Bahan: Buku paket Bahasa Indonesia kelas X - Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) L. Penilaian : Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen

Membuat kerangka Tes tertulis/unjuk Uraian/uji naskah pidato. kerja peraktik Menyusun naskah kerja pidato berdasarkan kerangka yang sudah dibuat dengan memperhatikan Tes tertulis/unjuk kerja Uraian/uji peraktik kerja Terlampir kaidah penulisan naskah pidato. Menulis naskah pidato sesuai dengan kaidah penulisan yang Tes tertulis/kinerja Uji peraktik kerja baik dan benar sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) khususnya mengenai penggunaan huruf kapital. Catatan:...

FORMAT KRITERIA PENILAIAN No Aspek yang Diberi Skor Nilai Maksimal Keterangan 1 Kesesuaian sapaan dan salam pidato dengan konteks 2 Kesesuaian pembuka pidato dengan konteks 3 Kesesuaian garis besar isi pidato dengan konteks 4 Kesesuaian penutup dan salam pidato dengan konteks 20 10 30 20 5 Ketetapan penulisan ejaan 30 Jumlah skor 100 Mengetahui, Tangerang Selatan, 1 Desember 2016 Kepala Sekolah Guru Bahasa Indonesia (...) (...)

DAFTAR HASIL WAWANCARA GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN Narasumber : Ade Irwan Setiawan, S.pd. Bidang Studi : Bahasa Indonesia Hari/Tanggal : Rabu, 29 September 2016 l. Apakah bapak dengan PUEBI? sudah mengetahui bahwa sekarang EyD sudah digantikan 2. Jawaban : Ya, PUEBI. Apakah bapak khususnya pada kelas? Bapak sudah mengetahui tentang perubahan EyD menjadi mengajarkan tentang cara menulis yang baik dan benar materi tentang penulisan huruf kapital pada tulisan siswa di Jawaban : Untuk keterampilan menulis Bapak mengajarkan minimal mereka bisa mengolah gagasan, untuk ejaan mereka bisa membaca sendiri kira-kira kalau huruf kapital itu digunakan untuk apa,lagi pula mereka bisa membaca sendiri, mungkin saya hanya penerapannya saja, itu pun hanya klasikal tidak individual. J. Bagaimana metode yang bapak gunakan untuk menyampaikan materi tentang penulisan huruf kapital yang sesuai dengan PUEBI? Jawaban : Pertama Bapak jelaskan dahulu apa saja fungsi huruf kapital itu, tapi tidak semua, mungkin hanya beberapa nanti mereka bisa baca sendiri dan mereka mulai menulis dan nantinya ketahuan apa kesalahan yang mereka buat setelah baru diperbaiki. Itu metodenya berbasis masalah. Ada kesalahan baru dianalisis. 4. Menurut bapak, faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam penulisan huruf kapital pada tulisan siswa? Jawaban : Pertama sudah pasti karena mereka belum tahu penggunaan huruf kapital itu untuk apa saja, yang kedua mereka tidak peduli dalam arti saat

mereka menulis, mereka menulis saja tidak peduli benar atau salah, yang ketiga mereka belum mau belajar bagaimana cara menulis yang benar berdasarkan EYD. 5. Apakah bapak selalu memeriksa tulisan siswa? Jawaban : Ya, Bapak selalu memeriksa tulisan siswa. Tapi tidak seintensif mungkin, mungkin beberapa orang saya jadikan contoh, nanti yang lain bisa mengikuti. 6. Bagaimana cara bapak memperbaiki kesarahan penulisan khususnya pad,a penulisan huruf kapital pada tulisan siswa? Jawaban : Pertama saya ambil dua kasus yang banyak ditemukan lalu dibahas di kelas. 7. Menurut bapak, bagaimana cara mengurangi kesalahan penulisan huruf kapital yang terjadi pada tulisan siswa? Jawaban : cara mengurangi kesalahan: pertama mereka harus punya buku tentang pedoman EYD mereka bisa baca kemudian pada saat pembelajaran bisa disisipkan karena kalau khusus pemberajaran tentang huruf kapital di SMA tidak ada, jadi itu sudah terintegrasi. Yang Diwawancarai, Ade Irwan Setiawan" S.Pd. NIP.

KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia FoRM (FR) SURAT BIMBINGAN SKRIPSI No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081 Tgl. Terbit : 1 Maret 2010 No. Revisi: : 01 Hal 1t1 Nomor : Un.0 l/f 1/KM.Ot.Z t.\!.*tzorc Lamp. : - Hal :Bimbingan Skripsi Jakarta,2l Jlu]i2016 Kepada Yth. Dra. Mahmudah Fitriyah, Z.A, M.Pd. Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. As s alamu' al aikum wnw b. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama NIM Jurusan Semester Judul Skripsi Apriani Alpaujiah 1 1 12013000009 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IX (Sembilan) Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Naskah idato Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan padatanggal 22 Jlni 2016, abstraksiloutline terlampir. Saudari dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnyatanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Was s al amu' alaikum wr.w b. : :: /,Y '$. ir'r ;. di * Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs. M.Hum 200901 1 015

KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl. k- H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia FORM (FR) No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082 Tgl. Terbit : 1 Maret 2010 No. Revisi: 01 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Hal 1t1 Nomor : Un.01/F. 1 /KM.01.St.l'l.V.kZOtA Lamp.. Outline/Proposal Hal : Permohonan lzin Penelitian Jakarta, 20 September 2016 Kepada Yth. Kepala SMA Negeri 8 Tangerang Selatan di Tempat Assal am u' al ai ku m wr.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama NIM : AprianiAlpaujiah : 1112013000009 Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia Semester : 9 (Sembilan) Judul Skripsi : Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital pada Naskah Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Tangerang Selatan adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansiisekolah/madrasah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassal am u' al ai ku m wr.wb..,:':.,?'rl'!i:lqekan C**,::o;,';trfigi1q- Pepd. B ahas a dan S astra In d on e s i a --- -_- Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan Subuki, M. Hum 305200901 1015

Biodata Penulis Apriani Alpaujiah biasa dipanggil Apri. Penulis lahir di Cianjur pada tanggal 20 April 1994. Penulis merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Penulis telah menempuh pendidikan pertama kali di SDN Karawaci 14 lulus pada tahun 2006. Melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 20 Tangerang lulus pada tahun 2009. Melanjutkan pendidikannya di MAN Tangerang lulus pada tahun 2012. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan S1 di perguruan tinggi sejak tahun 2012 melalui jalur Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis telah tercatat sebagai mahasiswi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia hingga tahun 2017.