BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai komponen utama dalam pembangunan nasional harus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V ini penulis menguraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan. pembangunan nasional, karena pada hakekatnya pendidikan bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia berkualitas yang perlu di kembangkan dan tetap dijaga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fakultas. Salah satu program studi yang terdapat di UPI yaitu Pendidikan Tata

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional tersebut di berbagai bidang salah satunya di bidang pendidikan. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang RI No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu : Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, berilmu, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Penyelenggaraan Pendidikan Nasional dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1, yaitu: 1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 2. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu pendidikan tinggi formal, mempersiapkan lulusan yang memiliki kemampuan menjadi tenaga

pendidik yang profesional, seperti tercantum dalam visi dan misi UPI (2007:3) sebagai berikut: Visi UPI untuk menjadi Universitas Pelopor dan Unggul dalam disiplin ilmu pendidikan dan pendidikan disiplin ilmu di Indonesia pada tahun 2010 dan menjadi salah satu universitas Pelopor dan Unggul di Asia pada tahun 2025. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) (2007:4) memiliki misi sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga pendidik profesional lainnya yang berdaya saing global. 2. Mengembangkan teori-teori pendidikan dan keilmuan lain yang inovatif serta penerapannya untuk menjadi landasan dalam penetapan kebijakan pendidikan nasional. 3. Menyelenggarakan layanan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dalam rangka ikut serta memecahkan masalah nasional dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. 4. Menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional melalui pengembangan dan pengokohan jejaring dan kemitraan dengan berbagai Perguruan Tinggi dan lembaga pada tingkat nasional, regional, dan internasional Progam Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik dan profesi pada progam keahlian, sehingga lulusannya tidak hanya menjadi tenaga pendidik tetapi juga sebagai pengelola usaha salah satunya adalah usaha restoran daerah. Kurikulum Progam Studi Pendidikan Tata Boga terdapat Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang bersifat wajib salah satunya adalah mata kuliah Makanan Nusantara. Mata kuliah ini berisi tentang konsep dasar Makanan Nusantara, pengetahuan resep dan bahan resep, pengetahuan bumbu, teknik pengolahan dan penyajian makanan dari berbagai daerah di Indonesia serta makanan istimewa dari berbagai daerah. Pelaksanaan perkuliahan menggunakan pendekatan klasikal dalam bentuk ceramah, tanya jawab dan pendekatan kelompok berupa praktek,

latihan serta pemberian tugas membuat klasifikasi bumbu, dan menyusun menu makanan dari setiap daerah. Kehidupan manusia masa sekarang mulai berubah dari waktu ke waktu, hal ini didukung dengan adanya IPTEK yang semakin berkembang di kehidupan masyarakat. Salah satu kemajuan IPTEK dalam hal makanan adalah manusia dapat membuat suatu makanan yang mudah, cepat, praktis, dan siap untuk disajikan bagi konsumen. Kebanyakan makanan seperti ini banyak diadopsi dari negara luar, salah satu contoh makanan yang dapat dibuat dengan mudah, cepat, praktis, dan siap untuk disajikan seperti KFC (Kentucky Friend Chicken) dan lain sebagainya. Dengan perkembangan IPTEK yang semakin maju maka dikhawatirkan makanan dari daerah sendiri dilupakan, karena cara pembuatannya yang lama, penampilan produk yang kurang menarik, tidak praktis, belum adanya sentuhan dan kreativitas seni dan budaya, dalam bentuk pengemasan, pemberian hiasan, dan penyajian hidangan. Sebaiknya calon pengusaha restoran daerah dapat membuat makanan daerah dan penampilan makanan daerah yang menarik untuk dijual dan bisa diterima baik oleh konsumen. Usaha di bidang boga khususnya restoran daerah secara tidak langsung dapat membuka peluang usaha bagi pemula. membuat makanan daerah dan penampilan makanan daerah Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari mata kuliah Makanan Nusantara diharapkan dapat dijadikan motivasi bagi mahasiswa sebagai kesiapan usaha restoran daerah. Untuk membuka suatu usaha restoran daerah tidak mudah dicapai dan tidak cukup mengandalkan bakat atau kemampuan bawaan saja, akan

tetapi perlu ditunjang oleh pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan usaha restoran daerah. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Keberhasilan mahasiswa dalam belajar Makanan Nusantara seyogyanya membuat mahasiswa siap untuk memberi respon atau bereaksi terhadap suatu situasi, yaitu kesiapan mahasiswa dalam membuat makanan daerah dan penampilan makanan daerah yang menarik untuk bisa dijual dan bisa diterima baik oleh konsumen dalam mempersiapkan diri menjadi pengusaha restoran daerah yang handal atau profesional. Uraian tersebut sejalan dengan pendapat Winkel, W.S. (2005:16) bahwa Belajar menghasilkan suatu perubahan pada siswa. Perubahan itu dapat berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Perubahan merupakan hasil dari usaha belajar yang tersimpan dalam ingatan. Alasan memilih hasil belajar dari mata kuliah Makanan Nusantara karena Makanan Nusantara dapat memberikan peluang bagi calon pengusaha restoran daerah (mahasiswa) untuk memulai usaha restoran daerah. Diharapkan setelah dibekali pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengelola suatu usaha, mahasiswa memiliki kesiapan berusaha dalam bidang boga yaitu restoran daerah. Usaha restoran daerah merupakan usaha jasa boga komersial yang memberikan pelayanan makanan maupun minuman dari berbagai daerah. Alasan memilih restoran daerah karena memiliki daya tarik tersendiri sehingga usaha restoran dapat dijadikan sebagai sumber potensial yang memiliki keuntungan yang cukup menjajikan.

Hasil belajar Makanan Nusantara adalah berupa kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Kemampuan kognitif yaitu meliputi pengetahuan tentang konsep dasar Makanan Nusantara, pengetahuan resep, pengetahuan bumbu, pengetahuan bahan makanan, dan pengetahuan tentang teknik memasak. Kemampuan afektif yaitu meliputi sikap teliti dalam memilih bumbu dan bahan makanan, teliti dalam menimbang bumbu dan bahan makanan untuk hidangan-hidangan daerah di Indonesia. Kemampuan psikomotor yaitu meliputi terampil memilih sayur daun singkong (bahan baku) yang berkualitas baik, terampil dalam membuat gudeg, terampil dalam membuat ayam pop, terampil dalam membuat sambal lado mudo, terampil dalam memvariasikan bahan makanan, dan terampil dalam memilih garnish yang menarik untuk hidangan-hidangan daerah di Indonesia. Penulis sebagai mahasiswa Progam Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI, merasa termotivasi untuk mengetahui bagaimana pendapat mahasiswa tentang hasil belajar Makanan Nusantara dalam membuat makanan daerah dan penampilan makanan daerah yang menarik untuk dijual dan bisa diterima baik oleh konsumen dalam mempersiapkan diri menjadi pengusaha restoran daerah yang handal atau profesional. Uraian latar belakang diatas merupakan titik tolak bagi penulis untuk meneliti lebih jauh bagaimana Pendapat Mahasiswa tentang Hasil Belajar Makanan Nusantara Sebagai Kesiapan Usaha Restoran Daerah. B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Makanan Nusantara adalah mata kuliah yang berisi tentang konsep dasar Makanan Nusantara, pengetahuan resep dan bahan resep, pengetahuan bumbu, teknik pengolahan dan penyajian makanan dari berbagai daerah di Indonesia serta makanan istimewa dari berbagai daerah. Usaha restoran daerah dibutuhkan kerja keras yang berpangkal pada kinerja yang berusaha mengolah dan menyajikan produk-produk yang dijual agar selalu dalam kualitas yang sangat baik dan dapat diterima oleh konsumen. Permasalahan tersebut dapat dibatasi dalam ruang lingkup penelitian ini adalah bagaimana pendapat mahasiswa tentang hasil belajar Makanan Nusantara sebagai kesiapan usaha restoran daerah. Restoran daerah dibatasi pada restoran Padang, restoran Sunda, restoran Makassar dan restoran Yogyakarta. Penelitian ini terbatas pada mahasiswa Progam Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI angkatan 2004 yang berkaitan dengan: a. Kemampuan kognitif, meliputi pengetahuan tentang konsep dasar Makanan Nusanatara, pengetahuan resep, pengetahuan bumbu, pengetahuan bahan makanan, dan pengetahuan tentang teknik memasak. b. Kemampuan afektif meliputi sikap dalam menyiapkan perencanaan ketika akan memulai usaha restoran daerah, teliti dalam memilih bumbu dan bahan makanan, teliti dalam menimbang bumbu dan bahan makanan, serta sikap dalam menjaga sanitasi dan hygiene pribadi dan lingkungan kerja. c. Kemampuan psikomotor meliputi keterampilan dalam memilih bumbu dan bahan makanan, keterampilan dalam meracik bumbu dan bahan makanan,

keterampilan dalam memasak dan menyajikan makanan daerah, keterampilan dalam memvariasikan bahan makanan, serta keterampilan dalam membuat garnish yang menarik untuk hidangan daerah. 2. Perumusan Masalah Arikunto, Suharsimi (2002 :51) mengemukakan bahwa Perumusan masalah merupakan langkah suatu problematika penelitian dan merupakan bagian pokok dari suatu kegiatan penelitian. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pendapat mahasiswa tentang hasil belajar Makanan Nusantara sebagai kesiapan usaha restoran daerah? Rumusan masalah tersebut selanjutnya penulis jadikan judul dalam penelitian ini, yaitu: Pendapat Mahasiswa Tentang Hasil Belajar Makanan Nusantara Sebagai Kesiapan Usaha Restoran Daerah (Penelitian Terbatas Pada Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan 2004). Definisi operasional dalam penelitian ini perlu dikemukakan untuk menghindari salah pengertian antara penulis dan pembaca tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : Pendapat Mahasiswa Tentang Hasil Belajar Makanan Nusantara Sebagai Kesiapan Usaha Restoran Daerah. Istilah-istilah yang perlu diberikan definisi operasional diantaranya: a. Pendapat Mahasiswa tentang Hasil Belajar Makanan Nusantara 1). Pendapat

Pendapat adalah Tanggapan atau pandangan seseorang tentang sesuatu hal. (Poerwadarminta, W.J.S. 2003:730). 2). Mahasiswa Mahasiswa adalah Orang yang belajar di Perguruan Tinggi. (Poerwadarminta, W.J.S. 2003:543). Pengertian mahasiswa dalam penelitian ini yaitu orang yang belajar di Jurusan PKK Progam Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI Angkatan 2004. 3). Hasil belajar Hasil belajar adalah Perubahan perilaku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. (Sudjana, Nana. 2004 :3) 4). Makanan Nusantara Makanan Nusantara merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diikuti mahasiswa Progam Studi Pendidikan Tata Boga. Menurut deskripsi mata kuliah Makanan Nusantara seperti yang terdapat pada silabus Makanan Nusantara (2006:11) yaitu mempelajari tentang: Konsep dasar Makanan Nusantara, pengetahuan resep dan bahan resep, pengetahuan bumbu, teknik pengolahan dan penyajian makanan dari berbagai daerah serta makanan istimewa dari berbagai daerah. Pengertian pendapat hasil belajar Makanan Nusantara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tanggapan atau pandangan mahasiswa dari perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif (pengetahuan tentang konsep dasar Makanan Nusanatara, pengetahuan resep, pengetahuan bumbu, pengetahuan bahan makanan, dan pengetahuan tentang teknik memasak), afektif (sikap dalam

menyiapkan perencanaan ketika akan memulai usaha restoran daerah, teliti dalam memilih bumbu dan bahan makanan, teliti dalam menimbang bumbu dan bahan makanan, serta sikap dalam menjaga sanitasi dan hygiene pribadi dan lingkungan kerja), dan psikomotor (keterampilan dalam memilih bumbu dan bahan makanan, keterampilan dalam meracik bumbu dan bahan makanan, keterampilan dalam memasak dan menyajikan makanan daerah, keterampilan dalam memvariasikan bahan makanan, serta keterampilan dalam membuat garnish yang menarik untuk hidangan daerah). b. Kesiapan Usaha Restoran Daerah 1). Kesiapan Kesiapan adalah Keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. (Slameto, 2003:113). 2). Usaha Usaha yaitu Kegiatan di bidang perdagangan dengan maksud mencari untung. (Poerwadarminta, W.J.S. 2003:997). 3). Restoran Restoran adalah Suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik berupa makan atau minum. (Marsum, 2005:7) 4). Daerah

Pengertian Daerah adalah Tempat-tempat sekeliling atau yang termasuk di lingkungan; suatu kota; lingkungan pemerintahan pusat; kawasan. (Poerwadaminta, W.J.S. 2006:120) Pengertian kesiapan usaha restoran daerah yang dimaksud adalah keadaan mahasiswa dalam merespon dan menangani suatu kegiatan atau menyelenggarakan pelayanan dengan baik yaitu berupa makanan atau minuman khas lingkungan atau kota tertentu. C. Tujuan Penelitian Penelitian akan berhasil apabila memiliki tujuan yang jelas, karena tujuan merupakan pedoman bagi peneliti dalam menentukan arah dalam peneltian. 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui data mengenai pendapat mahasiswa tentang hasil belajar Makanan Nusantara sebagai kesiapan usaha restoran daerah yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data spesifik tentang: a. Pendapat mahasiswa tentang hasil belajar Makanan Nusantara sebagai kesiapan usaha restoran daerah ditinjau dari kemampuan kognitif meliputi pengetahuan tentang konsep dasar Makanan Nusanatara, pengetahuan resep, pengetahuan bumbu, pengetahuan bahan makanan, dan pengetahuan tentang teknik memasak.

b. Pendapat mahasiswa tentang hasil belajar Makanan Nusantara sebagai kesiapan usaha restoran daerah ditinjau dari kemampuan afektif meliputi sikap dalam menyiapkan perencanaan ketika akan memulai usaha restoran daerah, teliti dalam memilih bumbu dan bahan makanan, teliti dalam menimbang bumbu dan bahan makanan, serta sikap dalam menjaga sanitasi dan hygiene pribadi dan lingkungan kerja. c. Pendapat mahasiswa tentang hasil belajar Makanan Nusantara sebagai kesiapan usaha restoran daearah ditinjau dari kemampuan psikomotor meliputi Keterampilan dalam memilih bumbu dan bahan makanan, keterampilan dalam meracik bumbu dan bahan makanan, keterampilan dalam memasak dan menyajikan makanan daerah, keterampilan dalam memvariasikan bahan makanan, serta keterampilan dalam membuat garnish yang menarik untuk hidangan daerah. D. Asumsi Asumsi atau anggapan dasar merupakan titik pangkal dalam penelitian. Asumsi yang menjadi titik tolak pemikiran masalah yang diteliti adalah: 1. Hasil belajar Makanan Nusantara merupakan gambaran penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah belajar Makanan Nusantara dapat menjadi pendorong untuk kesiapan berusaha restoran daerah. Asumsi ini didukung oleh pendapat Sudjana, Nana (2001:22) Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

2. Penguasaan Hasil belajar Makanan Nusantara dapat memberikan kesiapan sebagai penunjang dalam mempersiapkan diri menjadi pengelola usaha bidang boga, salah satunya yaitu berusaha restoran daerah. Asumsi ini didukung oleh pendapat Slameto (2003:113) bahwa Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. 3. Mahasiswa harus sering berlatih secara terus menerus dalam pengolahan makanan daerah agar dapat merasakan hasil belajar Makanan Nusantara. Anggapan ini didukung oleh pendapat Winarno, Surachmad (2003:106) bahwa Untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan biasanya diperlukan latihan berkali-kali atau terus-menerus terhadap apa yang dipelajarinya. E. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian diperlukan sebagai acuan penulis dalam membuat rumusan pertanyaan sebagai langkah mengumpulkan data. Rumusan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pendapat mahasiswa tentang hasil belajar Makanan Nusantara sebagai kesiapan usaha restoran daerah ditinjau dari kemampuan kognitif meliputi pengetahuan tentang konsep dasar Makanan Nusanatara, pengetahuan resep, pengetahuan bumbu, pengetahuan bahan makanan, dan pengetahuan tentang teknik memasak sebagai kesiapan usaha restoran daerah? 2. Bagaimana pendapat mahasiswa tentang hasil belajar Makanan Nusantara sebagai kesiapan usaha restoran daerah ditinjau dari kemampuan afektif

meliputi sikap dalam menyiapkan perencanaan ketika akan memulai usaha restoran daerah, teliti dalam memilih bumbu dan bahan makanan, teliti dalam menimbang bumbu dan bahan makanan, serta sikap dalam menjaga sanitasi dan hygiene pribadi dan lingkungan kerja sebagai kesiapan usaha restoran daerah? 3. Bagaimana pendapat mahasiswa tentang hasil belajar Makanan Nusantara sebagai kesiapan usaha restoran daerah ditinjau dari kemampuan psikomotor meliputi keterampilan dalam memilih bumbu dan bahan makanan, keterampilan dalam meracik bumbu dan bahan makanan, keterampilan dalam memasak dan menyajikan makanan daerah, keterampilan dalam memvariasikan bahan makanan, serta keterampilan dalam membuat garnish yang menarik untuk hidangan daerah sebagai kesiapan usaha restoran daerah? F. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian untuk mendapatkan gambaran data yang ada pada saat sekarang dan sedang berlangsung. Instrumen sebagai alat pengolahan data yang digunakan adalah angket. G. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat kegiatan untuk memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam penelitian ini yaitu Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga (PKK) Progam Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI, Jl. Dr. Setiabudi No.299 Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan PKK Progam Studi Pendidikan Tata Boga Angkatan 2004 yang telah lulus mata kuliah Makanan Nusantara sebanyak 55 orang.