Asistem Dpolitik Zindonesia Suprastuktur dan Infrastuktur Politik di Indonesia Setiap negara punya stuktur negara masing-masing. Stuktur adalah Jaringan hubungan sosial yang relatif stabil yang memberikan posisi dan status tertentu. Stuktur Politik adalah pelembagaan hubungan organisasi-organisasi antara komponen-komponen yang membentuk suatu sistem. Stuktur politik dibagi menjadi 2 yaitu suprastuktur politik dan infrastuktur politik. > Suprastuktur Politik Suprastuktur Politik sering disebut sebagai bangun atas politik / mesin politik resmi, / lembaga-lembaga pembuat keputusan yang sah. Lembaga-lembaga itu mempunyai nama yang berbeda, semisal : Montesquieu menamakan lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Lembaga Suprastuktur berfunsi untuk membuat peraturan, melaksanakan peraturan, dan menyelesaikan masalah yang terjadi selama peraturan dilaksanakan. > Infrastuktur Politik Infrastuktur politik sering disebut sebagai bangun bawah politik / mesin politik informal / mesin politik masyarakat. Terdiri dari kelompok-kelompok masyarakat, yang dibentuk atas dasar kesamaan sosial, ekonomi, tujuan, dan lain-lain. Contohnya antara lain : Partai Politik, media massa, kelompok tokoh masyarakat, dll. Mereka ini sangat penting dalam sistem politik, sbab secara nyata merekalah yang mengerakkan sistem politik, memberi input, memberi pendidikan politik, mengartikulasikan kepentingan politik, memberikan sosialisasi politik, melakukan seleksi kepemimpinan politik, dan menyelesaikan sengketa politik. Tabel perbedaan Suprastuktur Politik dan Infrastuktur Politik Pembeda Suprastuktur Politik Infrastuktur Politik Nama lain - Bangun atas politik - Bangun bawah politik - Mesin Politik Resmi - Mesin Politik Informal - Pembuat keputusan sah Terdiri dari Lembaga-lembaga pemerintah Kelompok-kelompok atas dasar kesamaan tertentu Contoh - Lembaga legislatif - Partai Politik Rangkuman BAB III 1
Fungsi - Lembaga eksekutif - Lembaga Yudikatif - membuat peraturan - melaksanakan peraturan - Menyelesaikan masalah - media massa - Tokoh Masyarakat - Menggerakkan sistem politik - memberikan input dalam proses politik - memberi pendidikan politik - mengartikulasikan kepentingan politik - memberikan sosialisasi politik - melakukan seleksi kepemimpinan politik - menyelesaikan sengketa politik Macam-macam Sistem Politik Pengertian Sistem Politik Sistem Sistem berasal dari kata Systema (latin), atau Systematos (yunani), dari akar kata Synistani yang berarti menempatkan bersama. Politik Menurut orang awam diartikan sebagai kelicikan, tipu muslihat atau hal-hal negatif yang harus dihindari. Menurut Max Weber Politik adalah Iktiar untuk mendapat andil (bagian) kekuasaan / mempengaruhi kekuasaan. Bisa terjadi dalam suatu negara / kelompok masyarakat. 3 Dimensi : - Bentuk : Tempat / lembaga sebagai ajang melakukan apa yang disebut politik. - Isi : Segala sesuatu yang harus diwujudkan melalui tindakan, perbuatan / kegiatan politik. - Proses : Mekanisme / jalan yang ditempuh ketika mewujudkan. Batasan- batasan yg dapat membantu pemahaman sistem politik : 1. Sistem Politik adalah suatu bentuk interaksi yang mempengaruhi penggunaan kekuasaan ancaman pemaksaan yang sah. 2. Sistem Politik adalah interaksi yang menyatakan nilai-nilai secara sah kepada rakyat. 3. Sistem Politik adalah cara menetapkan nilai-nilai melalui berbagai kebijakan dan bersifat autoritatif dan mengikat seluruh rakyat. Rangkuman BAB III 2
Visualisasi Sistem Politik Sistem Politik sulit dipahami oleh orang awam namun berdampak nyata pada kehidupan. Elemen-elemen penting dalam sistem Politik 4 Variabel menurut Samuel H. bear 1. Budaya Politik 2. Kekuasaan 3. Kepentingan 4. Kebikjasanaan Menurut Dr. Yanuarius Koli Bau, Msi 1. Inputs 2. Authoritative Decision making aktivities / agency (Kegiatan-kegiatan /Lembaga-lembaga pembuat keputusan Politik yang sah) 3. Outputs (Keluaran) 4. Feedback (umpan Balik) 5. Environment (Lingkungan) Macam-macam sistem politik a. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam Sistem Politik Budaya Politik (Political Culture) Stuktur Politik Sosialisasi Politik b. Pembagian Sistem Politik Sistem Politik Otoriter Sistem Politik Otoriter adalah sistem politik yang ditaktor dipimpin dan diputuskan oleh satu orang. Sistem Politik otoriter melahirkan paham komunisme. Nilai-nilai yang terkandung dalam komunis : Monisme (menolak adanya golongan / keaneragaman masyarakat) Kekerasan merupakan alat yang sah. Negara merupakan alat tercapainya lomunisme. Sistem Politik Liberal Liberialisme adalah sesuatu yang total dalam masyarakat, bukan siapa kuat yang menang. Nilai-nilai yang melandasi Liberialisme (menurut Henry B Mayo) : Rangkuman BAB III 3
Menyelesaikan masalah secara damai dan melembaga Menjamin terselenggaranya perubahan masyarakat secara damai Menyelenggarakan pimpinan secara teratur Membatasi penggunaan kekerasan seminimal mungkin Mengakui dan menganggap wajar adanya keaneragaman Menjamin tetap tegaknya keadilan Sistem Politik Demokrasi Pancasila Prinsip-prinsip Sistem Politik Demokrasi Pancasila : Bukan diambil dari bangsa lain, karena dari bangsa lain tidak cocok. Tidak ada mayoritas dan minoritas. Didasarkan pada sila ke-4 Keputusan diambil dngan asas musyawarah. Mengharagai pendapat orang lain. Menghormati perbedaan pendapat. Asas-asas Sistem Politik Demokrasi Pancasila : Persamaan Keseimbangan hak dan kewajiban Kebebasan yang bertanggung jawab Musyawarah mufakat Keadilan sosial Persatuan nasional Kekeluargaan Cita-cita Nasional Perbedaan Sistem Politik Sistem politik otoriter dan liberal dan sistem politik demokrasi pancasila Sistem Politik Otoriter Ssistem Politik Liberal Sistem Politik Demokrasi Pancasila Sistem Satu Partai (Komunis) Sistem Dwi Partai (yang menang dan kalah) Multi Partai Rangkuman BAB III 4
Kebebasan Dibatasi Kebebasan Tidak dibatasi Kebebasan bertanggung jawab Muncul kesewenangwenangan Keadilan Ditegakkan Musyawarah Muncul Kekerasan Kekerasan dibatasi seminimal mungkin Kekeluargaan Muncul Kediktatoran Perbedaan dianggap wajar Menghormati Perbedaan Sikap Positif terhadap pengembangan Demokrasi di Indonesia Sikap Positif : Mengembangkan dan melestarikan demokrasi di Indonesia. Contoh : Sumpah Pemuda Budi Utomo Pembahasan konsep dasar Pancasila Amandemen UUD 1945 Apresiasi Sistem Politik Demokrasi Pancasila Aspek yang melandasi dalam pelaksanaan 1. Dasar Negara, yaitu UUD 1945 2. Peraturan Perundang-undangan RI (menurut Tap MPR no. III/MPR/2000) : a) UUD 1945 b) Ketetapan MPR c) Undang-undang d) Perpu (Peraturan Pemerintah) pengganti UU e) Peraturan Pemerintah f) Keputusan Pemerintah g) Peraturan Daerah Peran Serta dalam sistem Politik indonesia Setiap orang memiliki hak politik yang sama (dijamin oleh UUD 1945 pasal 28). Partisipasi peran serta warga negara dibagi menjadi 2 : Sebagai suatu subjek (yang melakukan kegiatan-kegiatan politik) Sebagai suatu obyek (Yang diperlakukan / dikenai oleh kegiatan-kegiatan politik) Rangkuman BAB III 5
Contoh : Protes mahalnya biaya pendidikan Mahasiswa Undip berjemur diatas Kampus (Sumber : Solo Pos 23 Oktober 2004) Pelaksanaan Demokrasi Pancasila dalam Pengambilan Keputusan Pelaksanaan Demokrasi Pancasila dalam Pengambilan Keputusan dibagi dalam 2 cara : Musyawarah Mufakat : Ciri khas Demokrasi Pancasila Voting / suara terbanyak Diambil Jika : Musyawarah mengalami jalan buntu ada dua pendapat atau lebih yang tidak dapat dipersatukan Faktor waktu yang mendesak Dalam demokrasi pancasila putusan yang diambil harus dengan itikad yang baik, dilaksanakan oleh semua pihak, dengan penuh tanggung jawab. Rangkuman BAB III 6