Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BAB VI TINGKAT PARTISIPASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN PERILAKU PESERTA PROGRAM

BAB VII EVALUASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

KUESIONER PENELITIAN

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

LOMBA KEBERSIHAN ANTAR RUKUN TETANGGA SE- BOGOR

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan.

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

1. Pendahuluan ABSTRAK:

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BUPATI POLEWALI MANDAR

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

PROFIL & KEGIATAN LINGKUNGAN RT 29 RW 07

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dan KesehatanISSN EISSN

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

III. METODOLOGI PENELITIAN

NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN NO SUMBER INFORMASI HASIL KOORDINASI

KUESIONER UNTUK PEDAGANG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KUESIONER PENELITIAN

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1 Uji Chi Square Test Uji Korelasi Kendall. Test Statistics

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

Kuesioner Penelitian

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH KELUARGA UPAYA MENGURANGI PENCEMARAN SUNGAI (STUDI KASUS RW 07 KELURAHAN CIBEUREUM, KECAMATAN CIMAHI SELATAN)

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

BAB I PENDAHULUAN. (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Pelaksanaan Survey 1.1. Foto Survey di SMP Yohanes XXIII Semarang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Dusun Kaliabu RW 13 dan Bank Sampah Karesma

PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan sampah tidak lepas dari adanya aktivitas manusia di

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAN ASPEK KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH KOMPREHENSIF MENUJU ZERO WASTE (Studi Kasus di Kecamatan Lamongan)

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG DAN KOTA YOGYAKARTA

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

EVALUASI PROGRAM KOMPOSTING SAMPAH RUMAH TANGGA

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

PERANAN IBU-IBU DALAM PENGELOLAAN KOMPREHENSIF SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN SUKOMULYO KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KERIPIK BUAH DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunaan kesehatan menuju Indonesia sehat ditetapkan enam

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

(Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang anda rasa benar) 1. Apa yang ibu ketahui tentang kantong plastik?

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

Utomo, M., Eddy Rifai dan Abdulmutalib Thahir Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung: Universitas Lampung.

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN. 1. Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia dengan jujur

Lampiran- 3 KUESIONER PENELITIAN

SUMMARY. PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus di UD. Loak Jaya)

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

BAB I. Pendahuluan. peningkatan sebesar jiwa. Pada tahun 2015, diperkirakan jumlah penduduk akan mencapai

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

Jarak tangki septik ke sumber air bersih 10 m, ke bangunan 1,5 m. Ada bidang resapan. Ada jaringan pipa air limbah.

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

95 Tabel 6.2 Pengetahuan Warga Mengenai Akibat Membuang Sampah Secara Sembarangan Sebelum Adanya Kelembagaan Partisipatoris, Sub DAS Cikapundung, Band

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau

Transkripsi:

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kegiatan Lokasi I. Proposal dan Kolokium Penyusunan draft Kampus IPB Darmaga Konsultasi dan revisi proposal Kampus IPB Darmaga Studi penjajagan Kota Depok Kolokium Kampus IPB Darmaga II. Studi Lapang Pengumpulan data RW 14, Kota Depok Pengolahan analisis data dan RW 14, Kota Depok III. Penulisan Laporan Analisis lanjutan Kampus IPB Darmaga Penyusunan draft dan revisi Kampus IPB Darmaga Konsultasi laporan Kampus IPB Darmaga IV. Ujian Skripsi Ujian Kampus IPB Darmaga Perbaikan skripsi Kampus IPB Darmaga April Mei Juni Juli Agustus September 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

Lampiran 2. Teknik Pengumpulan Data No. Masalah Penelitian 1. Implementasi Program Komposting Rumah Tangga 2. Tingkat partisipasi rumah tangga dalam implementasi Program Komposting Rumah Tangga 3. Hubungan pengaruh tingkat partisipasi dalam implementasi program terhadap perubahan perilaku rumah tangga dalam mengelola sampah domestik Data yang diperlukan 1) Deskripsi program 2) Tujuan program 3) Sasaran Program 4) Kelembagaan dalam program 5) Materi tentang pengelolaan sampah rumah tangga 6) Materi tentang Lubang Resapan Biopori 7) Materi tentang pengkomposan dengan Keranjang Takakura sebagai media komposter 8) Kebijakan mengenai program pengelolaan sampah kota Keterlibatan rumah tangga dalam program sesuai dengan tahapan partisipasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi rumah tangga Perilaku rumah tangga terhadap Program Komposting Rumah Tangga, dilihat dari: 1) Aspek pengetahuan tentang pengelolaan sampah dan program kompsoting rumah tangga 2) Aspek sikap terhadap program komposting rumah tangga dan pengelolaan sampah 3) Aspek tindakan sebagai respon dari pengetahuan dan sikap terhadap program komposting rumah tangga dan pengelolaan sampah Sumber Data Data Primer: Informan 1) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok 2) Pengurus Kelembagaan RW Hijau Data Sekunder: 1) Draft Program Komposting Rumah Tangga 2) Data Persampahan Kota Depok khususnya di wilayah penelitian 3) Data sampah yang masuk ke TPA Cipayung dari TPS di RW 14 4) Perundangundangan yang mengatur tentang pengelolaan sampah Data Primer: Responden Warga Perumahan Griya Indah Pancoran Mas RW 14, termasuk kader lingkungan RW Hijau Data Primer: Responden Warga Perumahan Griya Indah Pancoran Mas RW 14, termasuk kader lingkungan RW Hijau Teknik Pengumpulan Data 1) Wawancara mendalam 2) Pengamatan terhadap kegiatan pengelolaan sampah 3) Analisis dokumen Kuesioner Kuesioner

Lampiran 3. Kuesioner Tanggal Pengisian Nomor Responden R KUESIONER Peneliti bernama Annisa!& Rizkina Rosa, mahasiswi ' # Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi (&) & Manusia, Institut Pertanian Bogor. Saat ini peneliti sedang menyelesaikan *"+ ( skripsi dengan judul Evaluasi Program Pengelolaan Sampah Kota melalui Program Komposting Rumah Tangga di RW 14, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru,! Kecamatan!, Pancoran Mas, Kota -.&!/("& Depok. Penelitian ini merupakan salah satu syarat kelulusan &# studi. + (+ Peneliti berharap Anda bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan % berikut dengan lengkap, jujur, ' dan (0( sesuai dengan kondisi (&& Anda yang sebenarnya bukan harapan Anda. Identitas dan jawaban Anda %((%+*' sepenuhnya dijamin kerahasiaannya dan semata-mata digunakan % untuk ( kepentingan penulisan ( skripsi. Jawaban Anda 0 akan menjadi data berharga +/' bagi kelancaran penelitian ini. % + Terima kasih atas kesediaan Anda mengisi kuesioner ini. Petunjuk Pengisian: Isilah titik-titik (...) dan berilah tanda Silang [X] pada pilihan jawaban yang tersedia yang menurut Anda tepat dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, BUKAN harapan Anda!!! Nama Responden Jenis Kelamin [a] Laki-laki [b] Perempuan Alamat di RW 14 [a] RT 01 [e] RT 05 [b] RT 02 [f] RT 06 [c] RT 03 [g] RT 07 [d] RT 04

Bagian I * diisi oleh peneliti 1. Usia : [a] < 30 tahun [b] 30 50 tahun [c] > 50 tahun 2. Pendidikan Terakhir : [a] tidak tamat sekolah [d] tamat SMA [b] tamat SD [e] Diploma (D1, D2, D3) [c] tamat SMP [f] Sarjana/Pascasarjana 3. Jenis Pekerjaan: [a] PNS [d] TNI/POLRI [b] Pegawai Swasta [e] Lainnya:. [c] Wiraswasta 4. Pendapatan (/bulan) : [a] < Rp 1.078.000 [b] Rp 1.078.000 - Rp 2.156.000 [c] > Rp 2.156.000 5. Lama kerja per hari:... jam/hari 6. Lama tinggal : [a] 0-5 tahun [b] 6-11 tahun 7. Status tempat tinggal : [a] Rumah sendiri [c] Sewa/ Kontrakan/Kost [b] Rumah dinas [d] Menumpang 8. Luas Halaman :.. m 2 9. Apakah Anda menghadiri kegiatan bimbingan dan penyuluhan? [a] Ya [b] Tidak Jika memilih jawaban YA, lanjut ke pertanyaan nomor 10, sedangkan jawaban TIDAK, langsung ke pertanyaan Bagian II 10. Berapa kali Anda menghadiri kegiatan bimbingan dan penyuluhan? Jawab: Bagian II 11. Apakah Anda mengetahui program komposting rumah tangga? [a] Ya [b] Tidak

12. Jika YA, darimanakah Anda mengetahui program tersebut? [a] Televisi atau Radio [d] Tetangga [b] Koran atau selebaran [e] Lainnya: [c] Internet 13. Dalam program ini Anda berperan sebagai... [a] Kader Lingkungan [c] Perencana program [b] Pengurus RT/RW [d] Partisipan saja 14. Apakah Anda terlibat dalam proses perencanaan program? [a] Ya [b] Tidak 15. Jika YA,bentuk keterlibatan Anda dalam perencanaan program adalah: Jawab: 16. Apakah Anda terlibat dalam pelaksanaan program ini? [a] Ya [b] Tidak 17. Jika YA, alasan Anda mengikuti program ini adalah: Jawab: 18. Jika TIDAK, alasan Anda tidak mengikuti program ini adalah: Jawab: 19. Program yang paling Anda sukai adalah... [a] Membuat kompos dengan Keranjang Takakura [b] Memilah sampah organik dan anorganik [c] Daur ulang sampah anorganik (sampah plastik atau kemasan) [d] Sosialisasi Lubang Biopori 20. Apakah Anda senang dengan keberadaan program ini? [a] Ya [b] Tidak 21. Jika YA, alasan Anda merasa senang terhadap keberadaan program ini: Jawab: 22. Jika TIDAK, alasan Anda merasa tidak senang terhadap keberadaan program ini: Jawab: 23. Apakah pelaksanaan program masih berlanjut hingga saat ini? [a] Ya [b] Tidak

24. Apakah Anda masih melaksanakan program hingga saat ini? [a] Ya [b] Tidak 25. Jika TIDAK, menurut Anda program tidak berkelanjutan karena: Jawab: 26. Apakah program ini bermanfaat bagi Anda? [a] Ya [b] Tidak 27. Jika YA, manfaat yang dirasakan dengan adanya program adalah: Jawab: Bagian III Petunjuk Pengisian: Berilah tanda Silang [X] pada kolom jawaban yang telah tersedia! ASPEK PENGETAHUAN No. Pernyataan SAMPAH 1. Sampah adalah bahan-bahan sisa yang tidak digunakan lagi atau sudah diambil bagian utamanya Jawaban Benar Salah 2. Sampah terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik 3. Sampah dari daun-daunan, kayu, kertas, tulang, sayur, dan buah termasuk sampah organik 4. Sampah plastik, kaleng, logam, gelas, mika, kemasan, termasuk sampah anorganik 5. Sampah dapat menimbulkan pencemaran 6. Sampah dapat merusak pemandangan 7. Sampah menimbulkan bau tidak sedap 8. Sampah juga dapat menimbulkan penyakit 9. Komposisi sampah terbesar adalah sampah domestik 10. Dalam pengumpulannya sampah organik dipisahkan dengan sampah anorganik PENGELOLAAN SAMPAH 11. Pengelolaan sampah langsung dari sumbernya, yakni rumah tangga dapat mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPS/TPA 12. Pembakaran sampah dapat mengganggu lingkungan 13. Membakar sampah berarti mengelola sampah tanpa mengambil manfaat 14. Dahulu, sampah dikumpulkan, diangkut lalu dibuang 15. Sekarang, sampah dapat dikelola dengan mengurangi jumlahnya, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah (reduce, reuse, dan recycle)

16. Sampah dapat dikurangi dengan menggunakan kembali sampah yang masih befungsi 17. Sampah dapat didaur ulang menjadi kompos dan kerajinan tangan 18. Sampah basah (organik) dapat dibuat menjadi kompos 19. Sampah kering (anorganik) dapat diberikan ke pemulung, dijual ke lapak, dan didaur ulang menjadi kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual 20. Sampah dipilah terlebih dahulu sebelum dikelola atau dibuang Pengetahuan Umun Pengetahuan tentang Program Komposting Rumah Tangga No. Pernyataan GAMBARAN UMUM PROGRAM 1. Program Komposting Rumah Tangga merupakan pilot project Pemkot Depok 2. Program Komposting Rumah Tangga merupakan program pengelolaan sampah dengan pendekatan skala rumah tangga 3. Tujuan program ini adalah untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan per rumah tangga 4. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga bulan yakni mulai bulan Juni hingga Agustus 2008 5. Program Komposting Rumah Tangga meliputi kegiatan sosialisasi Lubang Resapan Biopori dan pemilahan sampah rumah tangga 6. Sampah organik dibuat menjadi kompos dengan Keranjang Takakura 7. Sampah anorganik dapat dijual ke lapak atau didaur ulang menjadi kerajinan tangan LUBANG RESAPAN BIOPORI 8. Lubang Resapan Biopori bermanfaat sebagai media resapan air sehingga komplek perumahan terhindar dari kekeringan air tanah 9. Lubang Resapan Biopori dapat digunakan untuk menampung sampah basah seperti sayur basi, tulang, ikan, kulit udang, kulit telur, dan semua jenis sampah yang bau. 10. Lubang Resapan Biopori dapat digunakan sebagai media penampung aliran buangan air AC 11 Dalam membuat Lubang Resapan Biopori, saat ngebor diberi air agar tidak berat 12. Lubang Resapan Bipori ditutup dengan pot atau batu 13. Pada dinding atas Lubang Resapan diberi pipa paralon agar lubang tidak tertutup kembali KERANJANG TAKAKURA 14. Komposter dengan menggunakan keranjang sebagai medianya ditemukan oleh pakar kompos asal Jepang yang bernama Koji Takakura 15. Keranjang Takakura merupakan media pembuatan kompos dengan sampah organik sebagai bahan bakunya 16. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam keranjang takakura adalah sampah dapur kering, seperti potongan sayur kering dan kulit buah yg tidak basah Benar Jawaban Salah 17. Sampah dapur kering yang akan dimasukkan ke dalam keranjang dipotong kecil-kecil terlebih dahulu agar mudah diuraikan 18. Daging dan telur tidak dimasukkan ke dalam keranjang takakura

19. Sayur dan buah basah tidak dimasukkan ke dalam keranjang takakura 20. Keranjang selalu ditutup agar terhindar dari lalat dan bau ASPEK SIKAP Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju No. Pernyataan 1. Saya peduli terhadap lingkungan sekitar 2. Saya sadar akan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga 3. Saya akan membuang sampah pada tempat sampah dimanapun berada 4. Saya akan menegur orang yang membuang sampah sembarangan 5. Saya senang memilah sampah rumah tangga sesuai jenisnya 6. Saya senang mengolah sampah organik menjadi kompos 7. Saya senang mengumpulkan sampah organik 8. Saya senang mendaur-ulang sampah anorganik 9. Saya akan menjual sampah anorganik kepada lapak 10. Saya akan memberikan sampah anorganik kepada pemulung 11. Saya senang dengan adanya Program Komposting Rumah Tangga 12. Saya sadar akan pentingnya program ini Saya yakin program ini bermanfaat dalam mengurangi 13. jumlah sampah yang dihasilkan oleh masing-masing rumah tangga Saya merasa program ini sesuai dengan kebutuhan saya 14. yakni dalam hal mengelola sampah rumah tangga Skala Sikap SS S TS STS 15. 16. 17. 18. 19. 20. Saya merasa program ini meningkatkan pengetahuan saya tentang pengelolaan sampah rumah tangga Saya menyukai cara pihak DKP Depok dalam mensosialisasikan program ini Saya merasa bahwa materi yang disampaikan dalam sosialisasi program mudah dimengerti Saya bersedia membuat lubang resapan Biopori di halaman rumah Saya bersedia memilah sampah organik dan anorganik Saya bersedia membuat kompos dari sampah organik dengan Keranjang Takakura sebagai media komposter No. Pernyataan ASPEK TINDAKAN 1. Saya menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya Skala Sikap Selalu Sering Jarang Tidak Pernah

2. Saya membuang sampah di tempat sampah dimanapun saya berada 3. Saya membuang sampah rumah tangga langsung ke tempat sampah tanpa dipilah terlebih dahulu 4. Saya mengolah sampah dengan cara dibakar 5. Saya melakukan pemilahan sampah rumah tangga 6. Saya mengolah sampah organik menjadi kompos 7. Saya mengumpulkan sampah anorganik 8. Saya menjual sampah anorganik kepada lapak 9. Saya memberikan sampah anorganik kepada pemulung 10. Saya mendaur ulang sampah organik menjadi kerajinan tangan 11. Saya menghadiri sosialisasi program yang diadakan oleh DKP Depok 12. Saya mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang terdapat dalam Program Komposting Rumah Tangga 13. Saya menerapkan cara pengelolaan sampah rumah tangga yang ada dalam materi sosialisasi program 14. Saya membuat lubang resapan Biopori di halaman rumah 15. Saya memanfaatkan lubang resapan Biopori untuk menampung sampah basah seperti sayur basi, tulang, ikan, kulit udang, kulit telur, dan semua jenis sampah yang bau 16. Saya menutup lubang resapan Biopori dengan paving block agar tidak menimbulkan bau 17. Saya memilah sampah rumah tangga sesuai dengan jenisnya 18. Saya menyediakan tempat sampah khusus untuk masing-masing jenis sampah rumah tangga 19. Saya membuat kompos dari sampah organik dengan Keranjang Takakura sebagai media komposter 20. Saya memanfaatkan kompos sebagai pupuk bagi tanaman Saran, kritik, dan harapan Anda terhadap program Komposting Rumah Tangga sebagai bahan evaluasi program Saran: Kritik: Harapan:

Lampiran 4. Lembar Panduan Pengamatan KEADAAN LINGKUNGAN RUMAH No. Indikator Pilihan Jawaban Kode* 1. Tempat sampah [a] Tidak Ada [b] Ada, tidak dipilah, terbuka [c] Ada, tidak dipilah, tertutup [d] Ada, dipilah, terbuka [e] Ada, dipilah, tertutup 2. Kondisi sampah [a] Berbau dan berserakan [b] Berbau tetapi tidak berserakan [c] Tidak berbau tetapi berserakan [d] Tidak berbau dan tidak berserakan 3. Saluran air/got [a] Tidak mengalir (tersumbat) [b] Mengalir tetapi kotor [c] Mengalir dan bersih 4. Kondisi halaman rumah [a] Tidak punya halaman [b] Kotor dan tidak terawat [c] Bersih dan terawat 5. Jarak WC ke septic tank [a] <10 m [b] 10 m 6. Kondisi air [a] Kotor dan berbau [b] Bersih, bening, dan tidak berbau Keterangan: * diisi oleh peneliti

Lampiran 5. Pedoman Wawancara PANDUAN PERTANYAAN WAWANCARA MENDALAM A. Badan Lingkungan Hidup Kota Depok Hari/tanggal/waktu : Lokasi : Nama Informan : Jabatan : 1. Bagaimana kondisi persampahan Kota Depok hingga saat ini? 2. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah terkait predikat Depok sebagai kota terkotor? 3. Bagaimana pengelolaan sampah (pengolahan dan manajerial) Kota Depok? 4. Apa latar belakang Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok membuat Program Percontohan Komposting Rumah Tangga sebagai upaya pengelolaan sampah kota? 5. Apa tujuan diadakannya program ini? 6. Siapa sajakah yang menjadi sasaran program ini? 7. Mengapa pilot project ini dilaksanakan di RW 14? 8. Bagaimana koordinasi DKP dengan warga RW 14 Kelurahan Rangkapan Jaya dalam menyelenggarakan program ini? 9. Apa saja kegiatan yang terdapat dalam program ini? 10. Apa terdapat tim khusus untuk menyelenggarakan program ini? 11. Siapa saja aktor yang terlibat dalam program ini? 12. Bagaimana sosialisasi program terhadap masyarakat? 13. Bagaimana reaksi atau tanggapan masyarakat terhadap keberadaan program ini? 14. Apakah masyarakat dilibatkan dalam proses perencanaan hingga evaluasi dan monitoring program? 15. Kendala apa saja yang dihadapi selama penyelenggaraan program? 16. Apakah manfaat yang dirasakan oleh DKP dalam menyelenggarakan program ini? 17. Apakah terdapat kerugian yang dialami DKP dalam menyelenggarakan program ini? 18. Apakah DKP melakukan evaluasi terhadap program ini? 19. Jika YA, bagaimana sistem evaluasinya? 20. Apa saran Anda terhadap program lanjutan Komposting Rumah Tangga untuk kelurahan lainnya?

B. Kelembagaan RW Hijau Hari/tanggal/waktu : Lokasi : Nama Informan : Jabatan : 1. Bagaimana sejarah terbentuknya kelembagaan RW Hijau? 2. Siapa inisiator pembentukan kelembagaan RW Hijau? 3. Apakah fungsi kelembagaan RW Hijau? 4. Bagaimana struktur kelembagaan RW Hijau? 5. Apakah ada norma khusus yang diterapkan di dalam kelembagaan ini? 6. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh kelembagaan ini dan bagaimana keberlanjutan kegiatan tersebut? 7. Bagaimana partisipasi pengurus dan anggota kelembagaan RW Hijau? 8. Bagaimana tanggapan warga terhadap keberadaan kelembagaan RW Hijau? C. Kader Lingkungan Hari/tanggal/waktu : Lokasi : Nama Informan : Jabatan : 1. Bagaimana sejarah terbentuknya kader lingkungan? 2. Sejak kapan Ibu menjadi kader lingkungan? 3. Mengapa Ibu bersedia mnejadi kader lingkungan 4. Apakah tugas dan kewajiban Ibu sebagai kader lingkungan? 5. Apa manfaat yang Ibu rasakan selama menjadi kader lingkungan? 6. Kendala apa yang Ibu rasakan selama menjadi kader lingkungan? 7. Bagaimana mengatasi kendala yang Ibu hadapi tersebut?

Lampiran 6. Lembar Catatan Harian Peneliti CATATAN HARIAN Hari/tanggal/waktu : Kamis/ 19 Maret 2009/ pukul 08.00 s.d. 09.00 Lokasi : Kantor Badan Lingkungan Hidup Kota Depok Nama Informan : Bapak Indra Jabatan : Staf Bidang Pemberdayaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Pengelolaan Lingkungan No. Panduan Pertanyaan Hasil 1. Latar belakang Program Komposting Rumah Tangga - Adanya undang-undang tentang persampahan, yakni UU No. 18 tahun 2008 - Pengelolaan sampah sebagai isu utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang termasuk dalam Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu (SIPESAT) - Predikat Kota Depok sebagai kota metropolitan terkotor pada penilaian Adipura tahun 2005 mengingat jumlah timbulan sampah yang meningkat seiring pertumbuhan penduduk beserta aktivitas konsumsi yang mengikutinya - Lahan TPA Cipayung diperkirakan oleh peneliti hanya mampu menampung sampah 2. Waktu dan lokasi pelaksanaan program kota hingga tahun 2009 Program Mulai Diimplementasikan Pada Awal Tahun 2008 Dan Berjalan Hingga Sekarang Di RW 14 Perumahan Griya Pancoran Mas Indah, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok 3. Tujuan program Secara umum program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melakukan pengolahan sampah dengan cara 3R (Reuse - Reduce - Recycle) guna mereduksi sampah skala kawasan. Namun secara khusus tujuan khusus program sebagai berikut. a. Membentuk Kader-kader Lingkungan di setiap RT untuk menjadi motor penggerak kebersihan di lingkungan rumah dan RT-nya. b. Mengajak setiap warga (Rumah) untuk melakukan pemilahan sampah (organik dan anorganik). c. Memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk dengan disediakan keranjang TAKAKURA d. Memanfaatkan sampah anorganik untuk dijual kepada Lapak atau dimanfaatkan

menjadi bentuk lain seperti tas, dompet dll. e. Mengubah pola kebiasaan masyarakat yang tadinya membuang sampah, menjadi memilah dan memanfaatkan sampah bahkan bisa mendatangkan manfaat ekonomis. f. Mensosialisasikan lubang resapan BIOPORI kepada masyarakat sebagai bagian dari media komposting sekaligus bermanfaat sebagai resapan air. 4. Stakeholder yang terlibat - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) - Komunitas RW Hijau (warga RW 14) 5. Kegiatan yang tedapat dalam Program 6. Sosialisasi program kepada warga 7. Respons warga terhadap program 8. Keterlibatan warga dalam perencanaan dan pelaksanaan program a. Membentuk Kader Lingkungan di setiap RT b. Pembuatan kompos dari sampah organik dengan Metode Takakura c. Mengajak warga untuk memilah sampah dan memanfaatkannya untuk dijual ke lapak atau dimanfaatkan untuk kerajinan d. Sosialisasi lubang resapan BIOPORI sebagai media composting sekaligus sebagai resapan air Sosialisasi program kepada warga dilakukan melalui kader-kader lingkungan yang telah dibentuk di setiap RT. Sangat baik mengingat program ini demi kebersihan lingkungan sekitar Warga dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Dalam perencanaan program warga yang diwakili oleh para tokoh masyarkat turut dilibatkan, sehingg program ini bersifat partisipatif 9. Evaluasi program Hingga saat ini belum ada evaluasi terhadap program yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait. Jika peneliti berkeinginan untuk membantu dalam evaluasi program ini, makapemerintah Kota Depok, dalam hal ini DKP dan BLH akan merasa sangat terbantu sekali. 10. Manfaat Program Dapat mereduksi jumlah sampah skala kawasan yang terangkut ke TPA 11. Kendala dalam pelaksanaan program 12. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala - Warga mulai enggan melakukan composting dengan metode takakura, karena alasan kesibukan kerja - Kekurangan ketrampilan dalam membuat kerajinan layak jual dari sampah anorganik - Kader lingkungan gencar dalam memotivasi warga untuk terus

yang ada melaksanakan program - Monitoring rutin oleh ketua RT dan RW setempat Hari/tanggal/waktu : Kamis/ 19 April 2009/ pukul 14.30 s.d. 15.30 Lokasi : Kantor Badan Lingkungan Hidup Kota Depok Nama Informan : Bapak Maman Jabatan : Ketua Pokja RW Hijau No. Panduan Pertanyaan Hasil 1. Kapan dan dimana kelembagaan RW Hijau terbentuk Kelembagaan RW hijau terbentuk pada bulan Mei 2008 sesaat setelah adanya instruksi dari DKP Kota Depok mengenai pilot project Program Komposting Rumah Tangga di Perumahan Griya Indah Pancoran Mas (RW 14) 2. Siapa inisiator Warga RW 14 langsung berinisiatif kelembagaan 3. Bagaimana proses pembentukan kelembagaan RW Hijau 4. Apakah fungsi kelembagaan RW Hijau 5. Apa saja bentuk kegiatan kelembagaan RW Hijau membentuk kelembagaan RW Hijau Melalui forum rapat kelompok kerja RW Hijau pada Jumat, 2 Mei 2008 dirumuskan beberapa tahapan dalam pembentukan kelembagaan ini yaitu: (1) Pembentukan kepengurusan kelompok kerja (POKJA) RW Hijau yang dilaksanakan oleh RW 14 (2) Pembentukan tim pemantauan pelaksanaan pemilahan sampah di setiap rumah tangga (Kader lingkungan) yang diprakarsai oleh ibu-ibu PKK RT masing-masing sebanyak empat orang sebagai wadah untuk melaksanakan program secara berkelanjutan (1) Rapat persiapan seremonial acara pelatihan komposting sampah rumah tangga sekaligus memeriahkan acara hari lingkungan hidup se-dunia yang akan dihadiri oleh ibu-ibu PKK se-kota Depok dan pejabat Pemkot Depok Sosialisasi tata cara komposting di setiap pertemuan rapat atau arisan (2) Pembagian keranjang Takakura, bor Biopori, dan keranjang kawat di setiap RT (3) Pengumpulan barang yang terbuang tapi mempunyai nilai ekonomis atau nilai jual yang akan ditampung oleh Ketua Pokja melalui ibu-ibu PKK yang ditunjuk dari setiap RT (4) Menyelenggarakan penilaian kebersihan lingkungan rumah dan penghijauan halaman

6. Struktur kelembagaan RW Hijau 7. Bagaimana partisipasi anggota dan pengurus 8. Adakah pertemuan rutin? Kapan dan berapa kali dalam seminggu 9. Bagaimanakah tanggapan warga dengan adanya kelembagaan RW Hijau 10. Apakah kegiatan dalam kelembagaan RW Hijau berlanjut Seiring turunnya surat keputusan dari DKP Depok mengenai pejabat pelaksana teknis kegiatan pilot project composting rumah tangga (SK Nomor. 001/KJL-PPKRT/V/2008) ditetapkan bahwa: - Ketua RW Hijau: Maman Suparman - Sekretaris: Yaya Suryadarma - Anggota: Hartawi (ketua RT 01), Husein (ketua RT 02), M. Yusuf (ketua RT 03), Langgeng (ketua RT 06), dan Syahril (ketua RT 07) Anggota dan pengurus berpartisipasi aktif dalam kelembagaan ini Ada pertemuan rutin yang dilaksanakan yakni sekali dalam sebulan Warga mendukung keberadaan kelembagaan ini tetapi hanya di awal saja (aktif tiga bulan pertama program) Hari/tanggal/waktu : Rabu/ 10 Juni 2009/ Lokasi : Kediaman Ibu Atik (blok C8/No.1) Nama Informan : Ibu Atik Jabatan : Kader Lingkungan RT 05 No. Konteks Hasil 1. Profil Informan Ibu Atik menjadi ibu rumah tangga sejak Mei 2008, sebelumnya beliau bekerja di Carrefour Depok sebagai kepala kasir. Semenjak resign dari Carrefour, beliau mulai aktif di kegiatan sosial masyarakat, seperti arisan RT/RW, pengajian, senam (hari selasa dan jumat), dan kegiatan kebersihan lingkungan. Keluarga ibu Atik terdiri dari suami (bapak Agus) dan tiga orang anak, yakni Nayaka (SDIT kelas 1), Nairha (TK A), dan Naisha (2 tahun). Bapak Agus bekerja pada malam hari karena mendapat shift malam di bagian sirkulasi harian kota Daily News. Keluarga ibu Atik telah tinggal di perumahan ini sejak tahun 2000. 2. Sejarah Perumahan Awalnya perumahan ini bernama Griya Pasaraya karena diperuntukkan bagi karyawan Pasaraya. Kemudian berubah nama menjadi Griya Indah Pancoran Mas pada tahun 2003. 3. Kegiatan kerja bakti Jarang ada, palingan kalo ada yang lagi bebersih, kita ikutan bebersih..

4. Kapan menjadi Kader Sejak resign dari kerja (Mei 2008) sudah 1 tahun menjadi kader 5. Alasan bersedia menjadi Menjadi kader lingkungan ditunjuk oleh RW kader setempat dan saya bersedia karena saya sekarang sudah tidak bekerja lagi (ibu rumah tangga), 6. Tugas dan kewajiban kader lingkungan 7. Kendala selama menjadi kader sehingga mempunyai waktu lebih Di setiap RT terdapat pos untuk mengumpulkan sampah anorganik yang dikumpulkan di keranjang belanja di masing-masing rumah tangga, kader bertugas untuk mengambilnya setiap hari minggu dari rumah warga. Namun, ada warga yang mengantarkan sendiri ke pos atau ke rumah kader. Sampah yang sudah terkumpul di pos kemudian diambil oleh lapak. Alhamdulillah selama menjadi kader tidak mendapat kendala yang berarti, karena warga sangat kooperatif. Misalnya, dalam mengumpulkan sampah anorganik tidak usah menunggu didatangi oleh kader, tetapi warga aktif mengumpulkan ke pos. Hari/tanggal/waktu : Rabu/ 10 Juni 2009/ Lokasi : Kediaman Ibu Kusmedi (blok /No.) Nama Informan : Ibu Kusmedi Jabatan : Kader Lingkungan RT 03 No. Konteks Hasil 1. Profil Informan Informan tinggal di perumahan ini sejak perumahan dibangun yakni tahun 1998. Ibu Kus, begitu beliau akrab disapa dulunya seorang wiraswasta. Bersama suaminya beliau membuka toko da menjadi agen distributor aqua gallon, gas elpiji, dan minyak tanah. Usahanya sukses dengan meraup omset maksimal 40 juta rupiah setiap bulannya dan mampu mempekerjakan 4 orang pegawai serta memeiliki 3 buah mobil pick up untuk menjalankan bisnisnya. Namun,semenjak krisis ekonomi usahanya pun terpaksa gulung tikar. Kemudian beliau aktif menjadi kader lingkungan dengan menghasilkan karya dari sampah, seperti menyulap potongan sedotan air mineral kemasan gelas menjadi beragam pernakpernik, seperti taplak, tas, dompet, tempat handphone, dan sebagainya. 2. Kapan menjadi Kader Sejak program bergulir sudah 1 tahun menjadi kader lingkungan ditunjuk oleh RW setempat karena beliau aktif di berbagai kegiatan RT dan juga kreatif. 5. Alasan bersedia menjadi kader Bersedia menjadi kader lingkungan karena dapat menyalurkan kreativitas yang dimiliki seperti membuat barang-barang kreasi dari sampah

6. Tugas dan kewajiban kader lingkungan 7. Kendala selama menjadi kader anorganik - Mengumpulkan sampah anorganik dari rumah masing-masing warga setiap hari sabtu - Memantau pengomposan takakura sebulan sekali - Memilah sampah (sesuai jenisnya) yang telah dikumpulkan di pos sampah - Penyambung lidah RW menyampaikan informasi dari RW kepada warga - Menyadarkan warga untuk menjaga kebersihan - Ada beberapa rumah tangga yang sulit untuk memilah sampah, bahkan ada yang tidak mau mengumpulkan sampah anorganik dan membuat kompos karena mereka merasa highclass sehingga tidak perlu melakukan itu - Kesulitan bahan baku (sedotan air mineral kemasan gelas) untuk membuat kreasi - Kekurangan keahlian dalam menjahit dan membuat pola barang yang akan dibua sehingga harus mengandalkan tukang jahit keliling Hari/tanggal/waktu : Rabu/ 20 Juni 2009/ 16.30 s.d. 17.45 Lokasi : Kediaman Ibu Alia (blok /No.) Nama Informan : Ibu Alia dan Ibu Yuni Jabatan : Kader Lingkungan RT 03 No. Konteks Hasil 1. Alasan menjadi kader lingkungan Menjadi kader ditunjuk dari RW (karena sebagai RT) kemudian dalam memilih kader lingkungan di RT 2 terpaksa menunjuk karena jarang ada warga yang mau. 2. Pelaksanaam program Kegiatan pemilahan dan pengumpulan sampah anorganik berjalan baik sampai bulan februari 2009, kemudian mandeg karena tidak ada tempat pengumpulan sampah (pos digusur untuk membangun masjid) 3. Penjualan sampah ke lapak Sampah anorganik yang dijual ke lapak mendapatkan harga jual lebih tinggi daripada RT lain karena pemilahan sampah paling rapih dan banyak, sehingga lapak (Bapak Rifai) menjadi senang dan memberikan harga tinggi. Smapi bulan januari-februari 2009 hasil penjualan sampah tertinggi yakni lebih dari Rp 500.000,- 4. Solusi guna keberlanjutan program Setiap pertemuan atau arisan, ibu RT selalu mengingatkan untuk tetap memilah sampah dan membuat kompos, namun karena kegiatan mulung sampah mandeg jadi menganjurkan warga untuk tetap pilah sampah, tetapi sampah anorganik bias diberikan kepada pemulung atau juga dapat dijual langsung kepada lapak.

Lampiran 7. Hasil Korelasi 7.1 Hubungan Usia dengan Tingkat Partisipasi Spearman's rho Usia Tingkat Partisipasi Correlation Coefficient Usia Tingkat Partisipasi 1.000 -.130 Sig. (2-tailed)..258 N 77 77 Correlation Coefficient -.130 1.000 Sig. (2-tailed).258. N 77 77 7.2 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Partisipasi Spearman's rho Tingkat Pendidikan 7.3 Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Tingkat Partisipasi Tingkat Partisipasi Correlation Coefficient Tingkat Pendidika n Jenis Pekerjaan Tingkat Partisipasi 1.000.114 Sig. (2-tailed)..325 N 77 77 Correlation Coefficient.114 1.000 Sig. (2-tailed).325. N 77 77 Tingkat Partisipasi Chi-Square 25.597 a 3.753 b df 3 1 Asymp. Sig..000.053 a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 19.3. b. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 38.5.

7.4 Hubungan Lama Kerja dengan Tingkat Partisipasi Spearman's rho Lama Kerja Tingkat Partisipasi 7.5 Hubungan Lama Tinggal dengan Tingkat Partisipasi Spearman's rho Lama Tinggal Tingkat Partisipasi Correlation Coefficient Correlation Coefficient Lama Tinggal Tingkat Partisipasi 1.000.072 Sig. (2-tailed)..536 N 77 77 Correlation Coefficient Lama Kerja.072 1.000 Sig. (2-tailed).536. N 77 77 7.6 Hubungan Status Tempat Tinggal Dengan Tingkat Partisipasi Status Tempat Tinggal Tingkat Partisipasi 1.000 -.009 Sig. (2-tailed)..935 N 77 77 Correlation Coefficient -.009 1.000 Sig. (2-tailed).935. N 77 77 Tingkat Partisipasi Chi-Square 136.545 a 3.753 b df 2 1 Asymp. Sig..000.053 a. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 25.7. b. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 38.5.

Lampiran 8. Peta RW 14, Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kota Depok Tahun 2008 Sumber: Data Sekunder, 2009 Keterangan : Perumahan Griya Pancoran Mas Indah (RW 14)

Lampiran 9. Poster Pengelolaan Sampah 3R

Lampiran 10. Buletin dan Poster Pemilahan Sampah Buletin Pemilahan Sampah (Bagian Depan)

Buletin Pemilahan Sampah (Bagian Belakang)

Poster Pemilahan Sampah

Lampiran 11. Buletin dan Poster Pengomposan dengan Keranjang Takakura Buletin Pengomposan dengan Keranjang Takakura (Bagian Depan)

Buletin Pengomposan dengan Keranjang Takakura (Bagian Belakang)

Poster Keranjang Takakura

Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian PEMILAHAN SAMPAH KERANJANG TAKAKURA

PEMBAGIAN KERANJANG BELANJA (SAMPAH KERING) DAN TAKAKURA (SAMPAH BASAH) LUBANG RESAPAN BIOPORI

DAUR ULANG SAMPAH ANORGANIK