Surat 2 Yohanes (Bagian 26) Wednesday, March 16, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Tahun C Hari Minggu Biasa XXIV LITURGI SABDA

Surat 2 Yohanes (Bagian 25) Sunday, March 13, 2016

L; re.- o~ ChNs+ rl'l&oil,si'a tt '

Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,

Level 1 Pelajaran 6 PERTOBATAN

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

Surat 2 Yohanes (Bagian 14) Sunday, February 14, 2016

Surat 2 Yohanes (Bagian 2) Wednesday, January 13, 2016

Surat 2 Yohanes (Bagian 75) Friday, July 15, 2016

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 2) Wednesday, April 1, 2015

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 1) Sunday, March 29, 2015

Surat 3 Yohanes (Bagian 113) Wednesday, July 19, 2017

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

Surat 2 Yohanes (Bagian 21) Wednesday, March 2, 2016

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016

2. "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. " Kolose 4:5.

Surat 3 Yohanes (Bagian 37) Sunday, January 8, 2017

Surat 2 Yohanes (Bagian 23) Sunday, March 6, 2016

Surat 3 Yohanes (Bagian 66) Friday, March 17, 2017

Surat Yohanes yang pertama

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya

Surat 2 Yohanes (Bagian 7) Wednesday, January 27, 2016

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 37) Sunday, July 5, 2015

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri

Surat 2 Yohanes (Bagian 52) Wednesday, May 18, 2016

Surat 3 Yohanes (Bagian 55) Sunday, February 19, 2017

Surat 1 Yohanes 4 (Bag. 55) Sunday, March 8, 2015

1 Yohannes 1. 1 Yohannes 2

Pertumbuhan Iman Menuju Kesempurnaan

Surat 3 Yohanes (Bagian 67) Sunday, March 19, 2017

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Surat 2 Yohanes (Bagian 34) Sunday, April 3, 2016

Surat 3 Yohanes (Bagian 17) Wednesday, November 9, 2016

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #7 oleh Chris McCann

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari.. Keangkatan Orang Percaya Pemerintahan Yesus Di Bumi Pengakuan Orang-orang Yang Tak Percaya

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

1 Yohanes. 1 1 Kami memberitakan kepadamu tentang. 2 1 Anak-anakku, aku menuliskan ini. Yesus Pembela Kita

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 89) Friday, November 13, 2015

Yesus Adalah Gembala Yang Baik. Kejadian fasal 4,ayat 2, tertulis, " Habel menjadi gembala kambing domba, Kain

Surat Yohanes yang pertama

Kisah Para Rasul 2 : 9 Kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 55) Sunday, August 23, 2015

Percaya Akan Kasih Allah

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Surat 3 Yohanes (Bagian 97) Wednesday, June 7, 2017

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-2

Singa adalah lambang kerajaan, kalau singa sudah mengaum maka raja sedang memperdengarkan suaranya.

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong

Surat Petrus yang kedua

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Penderitaan. 1 Petrus 2: Kebangkitan. 1 Petrus 1:3-4, 21; 3:21. Mesias [Kristus]. 1 Petrus 1:11. Allah. 2 Petrus 1:1.

Surat 2 Yohanes (Bagian 4) Sunday, January 17, 2016

Surat Petrus yang pertama

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

Surat 3 Yohanes (Bagian 80) Wednesday, April 26, 2017

Yesus Adalah Korban Pendamaian Manusia. ingin mengikuti kehendak dan kemauan hati diri sendiri. Hal-hal yang dikejar

Surat 3 Yohanes (Bagian 122) Wednesday, August 9, 2017

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan

Surat 3 Yohanes (Bagian 53) Wednesday, February 15, 2017

Pdt. Gerry CJ Takaria

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

8 BLESSINGS OF THE BEATITUDES #1 8 BERKAT UCAPAN BAHAGIA #1 HEAVEN AND JOY SORGA DAN SUKACITA

Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka

Surat 3 Yohanes (Bagian 108) Sunday, July 2, 2017

Lesson 9 for May 27, 2017

Ibadah Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus Wednesday, April 19, 2017

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

1. Khotbah di bukit (Matius 5-7) 2. Ilmu homelitik dan Ilmu Penggembalaan dari Yesus, khusus kepada 12 muridnya (Pasal 9:35 11:1). 3.

Surat 3 Yohanes (Bagian 103) Wednesday, June 21, 2017

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di

Janji YESUS KRISTUS. 2. Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan TUHAN dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

KARENA AKU TELAH MEMPERTUNANGKAN KAMU (2 KORINTUS 11 : 2) - Warta Jemaat, 23 September

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann

Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 11) Wednesday, April 22, 2015

Surat 3 Yohanes (Bagian 86) Friday, May 12, 2017

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

PEKERJAAN ROH KUDUS Lesson 12 for March 25, 2017

KHOTBAH DI ATAS BUKIT

Perumpamaan tentang Pemuridan. Written by GI. Pieter Yoksan Tuesday, 20 April :20 -

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

THE THRONE OF HEAVEN (PART I) Wahyu 4 : Shalom.

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa

Pelajaran Sembilan. Yesus Itu Adalah Roti Hidup. rohani. Tentu saja Yesus bukan roti secara harfiah, tetapi kata- kata ini adalah

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Ragi orang Farisi & Saduki penyebab kebutaan dan ketimpangan pertumbuhan rohani kita

Transkripsi:

Surat 2 Yohanes (Bagian 26) Wednesday, March 16, 2016 2 Yoh. 1:1-3 1:1 Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran, 1:2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya. 1:3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih. - Seorang penatua adalah wakil Allah yang ditempatkan Allah di tengah-tengah sidang jemaat, untuk menyatakan Kebenaran dan Kasih Allah, sebab seorang penatua adalah pribadi yang mengalami dan tinggal di dalam Kebenaran dan Kasih Allah. - Tujuan Allah menempatkan wakil-nya ditengah umat-nya adalah Allah ingin membangun kehidupan sidang-nya menjadi suatu menara yang kuat, dengan dasar yang sangat kuat. Suatu bangunan yang sangat mahal, seharga anggaran yang telah disediakan oleh Allah, yaitu Kurban Kristus di atas kayu salib. - Sebagai seorang Raja, Allah juga ingin menjadikan umat-nya sebagai prajurit yang militant, yang bisa dibawa ke medan peperangan dengan tidak memusingkan dirinya sendiri. Seorang prajurit yang suka mendengar dan dengar-dengaran akan perintah Raja. - Tuhan juga merindukan supaya umat-nya memiliki sifat seperti garam yang rela habis, rela berkurban, dan dilebur, supaya dengan demikian umat Tuhan bisa menjadi kesaksian dan berkat bagi orang lain. - Garam adalah kehidupan yang sudah diperdamaikan dengan Tuhan, itu sebabnya umat Allah yang bertabiatkan garam suka berdamai dengan yang lain, ada terang yang terpancar. Supaya terjadi kedamaian, dibutuhkan penghampaan diri dan merendahkan diri serendah-rendahnya, itulah garam. Penatua adalah jabatan rohani yang ditetapkan oleh Allah melalui suatu pentahbisan. Dia adalah seorang raja dan imam-imam bagi Allah (Maz.9:50). Dia bukan saja pribadi yang dipanggil, tetapi juga dipilih oleh Allah dari sekian banyak orang yang telah dipanggil oleh Allah. Dia bukan saja dipilih, tetapi dari sekian banyak yang dipilih, dia adalah orang yang dipakai oleh Allah. Untuk bisa dipakai atau menerima tahbisan dari Allah, pertama-tama seorang harus memiliki 3 macam kurban, yaitu (Kasih dan kebenaran): a. Kurban Penghapus Dosa (lembu jantan muda) b. Kurban Penyerahan atau Kurban Bakaran (domba jantan pertama) c. Kurban Tahbisan (domba jantan kedua) Kurban yang sangat erat hubungan dengan darah merupakan kekuatan ilahi yang memampukan setiap orang yang memiliki-nya untuk bisa hidup beribadah atau hidup menyatu dengan Tuhan, hidup yang hanya diperuntukkan kepada Allah. Di saat kehidupan itu menyatu dengan Tuhan, di saat kehidupan itu hanya diperuntukkan bagi Allah, pada saat itu kita bisa merasakan dan mengerti akan kuasa-nya yang mulia dan ajaib. Inilah kekuatan ilahi yang ada pada darah (2 Pet.1:3-4). Lembu jantan dan domba jantan menunjuk kepada pribadi Yesus Kristus. Keberadaan Darah Kristus ini bukan saja memberi kekuatan, tetapi juga mampu mengundang berkat-berkat dari Allah. Berkat dari Allah adalah berkat yang mampu melepaskan kita dari segala keinginan yang jahat. Berkat dari Allah adalah berkat yang membuat kita menjadi manusia ilahi (manusia yang takut akan Allah). Page1

Berkat-berkat yang berasal dari Allah tidak membuat kita menjadi buta dan picik, tidak menjadi sandungan, tetapi malah membuat panggilan dan pilihan Allah atas kehidupan kita menjadi semakin teguh, sampai saatnya kita menerima hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal. Lukas pasal 15 Pintu Tirai (Lukas pasal 12-17) Dalam Injil Lukas 15, kita menemukan 3 perumpamaan yang disampaikan secara pribadi oleh Yesus. Perumpamaan ini berbicara tentang seorang imam yang telah memiliki tahbisan. Perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus mengandung suatu nubuatan yang harus kita mengerti dengan tepat dan benar. Perumpamaan pertama tentang domba yang hilang (ayat 1-7), perumpamaan yang berbicara tentang hubungan gembala dan domba. Domba adalah gambaran pribadi yang dimiliki oleh Allah dan tinggal di dalam penggembalaan. Tetapi sementara mereka tinggal di dalam pengembalaan, ada satu domba yang tersesat dan hilang. Dalam Yer. 3:6-25 kita bisa melihat domba-domba Allah, itulah umat pilihan Allah, tersesat di atas bukit. Mereka mengadakan penyembahan kepada berhala-berhala bangsa-bangsa lain. Inilah yang banyak terjadi di dalam penggembalaan. Mereka sudah disebut domba dan sepertinya tinggal di dalam penggembalaan, tetapi kehidupannya dikuasai oleh berhala-berhala. Berhalaberhala itu ditempatkan pada puncak kehidupannya. Padahal puncak bukit itu gundul, ada tangisan, tipu daya, di sana mereka ditelan habis dan dinodai. Berhala-berhala itu sudah menjadikan mereka buta dan picik, sehingga mereka tidak tahu ke arah mana mereka akan berjalan. Berhala-berhala itu sudah menjadikan mereka hidup dalam kekafiran, sehingga segala sesuatu dijadikan berhala (dipuja dan disembah). Perumpamaan kedua tentang dirham yang hilang (ayat 8-10). Dirham (uang perak) adalah gambaran imam yang berkualitas atau memiliki nilai, sebab sudah mengalami penebusan. Dari sepuluh dirham, hilang satu dirham. Kehilangan ini bukan terjadi di luar, tetapi di dalam rumah Allah. Untuk menemukan kembali dirham yang berharga di dalam rumah Allah, harus diadakan sweeping, untuk itu diperlukan pelita (Roh Allah) dan sapu (Firman Allah). Firman Allah dalam urapan Roh Kudus inilah yang akan bekerja untuk me-sweeping. Berapa banyak kehidupan anak-anak Tuhan yang ada di dalam gereja Tuhan yang tidak bisa nampak nilai ketebusan yang sudah dikerjakan oleh kurban Kristus? Hal ini disebabkan oleh karena banyaknya debu yang lembut yang mampu menutup nilai ketebusan. Ada banyak dosa yang kelihatannya tidak dosa, seperti terlambat datang, meninggalkan ibadah dan pelayanan, acuh tak acuh dalam mendengar Firman Allah, tidak mengerjakan yang baik, tidak mengembalikan miliki Allah (perpuluhan), tidak mengerjakan yang baik, membuat dan mengerjakan rancangan sendiri. Jangan sampai kejahatan dan kenajisan menutup kehidupan kita. Di sini diperlukan sweeping, supaya nilai yang sudah Tuhan berikan ini bisa ditampilkan, sebab kita akan ditampilkan di dalam kerajaan Allah, dengan nilai yang sangat mahal, sebagai ciptaan sulung. Luk. 15:11-32 Perumpamaan tentang anak yang hilang Pada perumpamaan ini, Yesus tampilkan seorang bapak yang memiliki dua orang putra. Satu tinggal di rumah (si sulung) dan satu lagi hilang (si bungsu), tetapi kemudian yang tinggal di dalam rumah ternyata juga terhilang. Dari ketiga perumpamaan ini, kita bisa melihat terjadinya suatu perkembangan dosa menjelang akhir zaman: 1. Seratus ekor domba, hilang satu ekor. Yang terhilang hanya seperseratus (1%) 2. Sepuluh dirham, hilang satu dirham. Yang terhilang sepersepuluh (10%) Page2

3. Dua anak, hilang satu anak. Yang terhilang separo (50%) Di sini kita bisa melihat bagaimana dosa semakin meningkat. Tetapi jika kita yang memiliki satusatunya Yesus dan satu-satunya kurban penebusan ini hilang, berarti kita kehilangan 100% atau kehilangan segala-galanya. Tuhan Yesus Kristus adalah Kasih Firman Roh. Dalam ibadah di Bedugul, Tuhan ingatkan bahwa segala sesuatu yang tidak dikaitkan dengan Firman Allah adalah kefanaan (1 Yoh. 2:15-17). Oleh sebab itu, jangan hidup tanpa Firman Allah, tetapi kaitkan segala sesuatu dengan Firman Allah. Segala sesuatu yang tidak dikaitkan dengan Kasih Allah adalah kosong (1 Kor. 13:1-3). Biarlah kita dikuasai oleh Kasih Tuhan. Apapun yang kita kerjakan tanpa dorongan dari Kasih Allah, tidak ada arti di hadapan Allah, dan semuanya akan menjadi kesia-siaan. Segala sesuatu yang tidak dikaitkan dengan Roh Allah adalah daging. Daging dengan segala keinginannya hanya akan membawa manusia kepada kematian. Dalam Yoh. 6:63 dikatakan Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Jika segala sesuatu itu tidak ada tanda dari Roh Kudus, itu daging, dan daging sama sekali tidak ada gunanya. Jika Firman Allah sudah katakan sama sekali tidak berguna, jangan berbantah dengan Firman Allah. Jangan kita kehilangan Kasih Allah, Firman Allah, dan Roh Allah. Jadi, ketiga perkara ini (Kasih Firman Roh) merupakan kaitan kita dengan Tuhan. Jangan sampai kita kehilangan seluruhnya. Luk. 15:11-32 15:11 Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. - Dalam perumpamaan ini, seorang imam tidak lagi diumpamakan seekor domba atau sekeping dirham, tetapi sudah disebut sebagai anak. Suatu kehidupan yang mempunyai tanda darah, dan kepada anak ini dpercayakan harta (karena ada darah, Tuhan percayakan harta). - Bagi seorang yang memiliki tanda darah, Tuhan percayakan harta yang menjadi hak. Rasul Petrus katakan bahwa yang membuat kita punya hak di dalam rumah Allah adalah panggilan dan pilihan Tuhan. - Kepada kita yang sudah ditebus oleh darah Kristus, Tuhan percayakan suatu tahbisan untuk menjadi seorang imam, itu adalah hak yang Tuhan berikan. Jika kita sudah menerima tahbisan, mau kita bawa ke mana tahbisan ini? 15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. - Negeri yang jauh artinya jauh dari Allah (Kasih-Firman-Roh). Sekalipun secara jarak itu dekat (di dalam rumah atau bahkan tinggal di dalam gereja), tetapi jika dalam hidup ini tidak ada Kasih Firman Roh, itu jauh. - Kita sudah dipanggil, sudah dipilih oleh Tuhan, bahkan sudah ditahbiskan oleh Tuhan menjadi imam-imam. Kita membawa miliki Tuhan (hak) ke negeri yang jauh untuk diborososkan (dihabiskan) semuanya. Tahbisan yang sudah Tuhan percayakan kepada kita, itu kita tukar dengan sesuatu (pekerjaan, kesibukan, dan lain-lain) yang tidak senilai dengan hak dari Tuhan. - Tanpa disadari, kehidupan semacam ini telah menjauhkan diri dari Tuhan. Sekalipun ada banyak alasan untuk melakukan itu (meninggalkan ibadah pelayanan), tetapi apapun alasannya, kita sudah menjauhkan diri dari Tuhan. Kita tidak menghargai tahbisan yang seharga kurban Kristus (baca Ibr. 10:25-29, ayat 25: meninggalkan/ menjauhkan diri dari ibadah pelayanan = menginjak-injak Kurban Kristus = menghina Roh Kudus, akibatnya hanya kematian yang mengerikan = kematian rohani). Page3

15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat. - Perhatikan: Dunia yang tidak ada kaitan dengan pribadi Tuhan itu melarat (tidak punya apa-apa) dan dalam ancaman bencana kelaparan. Bukan lapar dan haus akan makanan dan minuman, tetapi untuk mendengar Firman Allah. - Meninggalkan tahbisan sama dengan kehilangan Yesus, dan itu artinya melarat. Di dunia dia sengsara, dan akhirnya masuk penghukuman kekal. Jika demikian, apa arti hidup ini? Yesus sudah katakan Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?(mat. 16:26) - Dia membawa haknya Tuhan, dia seorang imam, tetapi tidak hidup di dalam suasana rumah Bapa (suasana Surga). Hidup dalam suasana rumah bapa artinya hidup dalam kebenaran dan kekudusan. - Jika seorang imam tidak hidup dalam kebenaran Allah dan kesucian Allah, dia adalah seorang imam yang jauh dari rumah Allah (suasana Surga), untuk sekali waktu dia akan dinyatakan kehilangan segala-galanya dan tidak bisa menerima kembali. 15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. - Perhatikan cara pandang dari seorang imam yang jauh dari rumah Allah, suatu cara pandang yang sangat ngeri. Dari cara pandang yang salah, dia melakukan suatu keputusan yang salah. Dari keputusan yang salah, dia mengerjakan yang salah. - Perhatikan hasil dari pandangan yang salah ini, dia berada pada tangan seorang majikan di negeri itu. Siapa yang dimaksud dengan majikan ini? Itulah setan yang menguasai dunia dan penguasa angkasa. - Menjadi kehidupan yang kembali dikuasai dan diperbudak oleh setan. Perhatikan baik-baik: bukan majikan itu yang datang untuk menawarkan pekerjaan, tetapi si bungsu ini sendiri yang datang untuk memperhambakan dirinya kepada majikan itu. - Saat kita ditebus oleh darah Kristus, tubuh dosa kita hilang kuasanya. Selama kita tinggal di dalam kebenaran dan kekudusan Allah (Rumah Allah), kita tidak ada hubungan dengan majikan itu dan majikan itu juga tidak punya kuasa untuk menjamah kita. - Tetapi jika kita sengaja-sengaja melepaskan diri dari Bapa dan menjauhkan dari rumah Bapa, tanpa kita sadari langkah-langkah kaki kita sedang menuju kepada majikan untuk memperhambakan diri kepada setan yang berkuasa atas dunia ini. Dalam sidang jemaat ini ada kelompok sekolah minggu, kaum remaja, kaum muda, dan dewasa. Hal ini suatu kaitan yang tidak bisa diputuskan. Ada masa-masa tertentu di mana seseorang berada pada masa floating (terutama antara kaum muda dan kaum tua). Dikatakan kaum muda tapi sudah tua, dikatakan kaum bapak atau kaum ibu tetapi belum menikah, sehingga mereka mengambang, baik dalam hidupnya maupun kegiatannya. Sebenarnya mereka sangat dibutuhkan, tetapi mau ikut kegiatan umum, dia masih muda. Mau diangkat jadi pemimpin, belum matang, sehingga pada generasi itu banyak yang hilang. Antara kaum dan kaum dewasa ini merupakan suatu kaitan yang harus diperhatikan. Salah satu penyebab terjadinya suatu floating adalah sudah ditahbiskan tetapi tahbisan itu tidak dibawa di dalam rumah Allah, tetapi dibawa ke luar. Dia seakan-akan berada dalam kebebasan yang sebenarnya bukan kebebasan. Di dunia sama sekali tidak ada kebebasan. Kebebasan yang ada di dunia itu palsu, dan bersifat menjerat. Begitu jerat itu diikatkan kepada seseorang, maka sangat sulit untuk bisa lepas. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. 15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. - Apa yang dicari oleh seorang imam yang lari dari rumah Allah? Mencari apa yang dimiliki oleh orang yang ada di dalam negeri itu, inilah yang dicari orang di dunia: ampas makanan babi suatu Page4

kesia-siaan yang membinasakan. Sebagai gembala, saya tidak melarang saudara untuk bekerja, tetapi rohani ini jangan jauh dari Tuhan. - Silahkan saudara bekerja, tetapi apa pun pekerjaan saudara, kaitkan pekerjaan itu dengan Allah dan jangan menempatkan pekerjaan itu menjadi berhala yang harus kita sembah. Jangan sampai pekerjaan dan kegiatan yang kita lakukan itu menjadi pintu neraka bagi saudara. - Jangan mempersembahkan hidup atau mentahbiskan diri hanya bagi dunia ini. Sebagai seorang imam, seharusnya kita tahu di mana seharunya kita berada, yaitu di dalam rumah Allah. Tetapi perhatikan di mana anak bungsu ini bekerja. Di ladang babi (bukan di dalam rumah). Dia seorang anak bapa, tetapi memperhambakan diri di ladang majikan lain. - Siapa yang menjadi teman sementara dia berada di ladang? Babi (kenajisan). Menjadi kehidupan yang hanya dipermainkan oleh hawa nafsu - keinginan (api) dan kesukaan dunia (air). Babi hanya bisa diatasi dengan doa (menyerahkan diri) dan puasa (menyangkal daging, Mat. 17:21). Menjadi kehidupan yang tidak layak untuk menerima mutiara (nasihat Firman Allah). Pada saat terjadi kelaparan, babi-babi itu menerima makanan, tetapi si bungsu tidak menerima makanan. Dia tidak sadar bahwa majikan yang selama ini dia bela mati-matian itu adalah majikan yang jahat. Untuk mengatakan hal ini sangat ngeri, tetapi demi Kasih Tuhan, saya harus katakan ini. Tidak ada nasihat yang lebih tepat selain harus kembali kepada Tuhan. Jika sekarang kita menerima tawaran ini dan itu tetapi hanya untuk jauh dari rumah Allah, maka tawaran ini hanya ke kandang babi. Sekali waktu, untuk makan makanan babi pun tidak bisa. Hal ini merupakan suatu nubuatan yang sangat menakutkan. Jika sekarang kita menemukan bahwa sebenarnya kita sudah jauh dari rumah Bapa, hari ini kita diingatkan kembali dan semoga suara Tuhan sampai di dalam hati kita, untuk menyadarkan keadaan kita. 15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. - Siapa yang dimaksud dengan orang upahan bapaku? Mereka adalah orang yang memperhambakan diri kepada Bapa. Mereka hidup dalam berlimpah-limpah makanan, sementara si bungsu tidak menerima makanan. - Sekalipun kehidupan ini sudah dikatakan anak, tetapi jika kehidupan ini kita perhambakan di dunia, kita tidak menerima apa-apa. Saat Firman Allah disampaikan pun kita tidak bisa mengerti Firman Allah. Ini sesuatu yang ironi, disebut anak tetapi tidak mendapatkan makanan. Seperti babi yang tidak diijinkan kena mengena dengan mutiara. - Hamba-hamba Allah dalam kelimpahan. Perhatikan: kita adalah anak Tuhan atau orang-orang yang bekerja di dalam rumah Allah. Berapa banyak hamba Tuhan di dunia ini, sekalipun mungkin secara jasmani mereka tidak sekaya orang dunia, tetapi hati mereka berkelimpahan? - Sementara lapar tetapi berbahagia, ini kelimpahan (Luk.6:21). Sementara orang dunia yang mengejar mammon, bisa makan di mana saja tetapi tidak pernah mengalami kepuasan. Semua rumah makan sudah dicoba, tetapi tidak puas. Kaitkan segala sesuatu dengan Allah (Kasih Firman Roh). Orang yang menerima kelimpahan di dalam rumah bapa, hidup dalam suasana yang benar dan yang suci. Dia hidup dalam kelimpahan Allah, suatu kelimpahan yang tidak dimengerti, yang tidak dimiliki, dan tidak bisa disediakan oleh dunia. 15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, 15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. - Pada ayat 17 dikatakan ia menyadari keadaannya. Kemudian di sini kita melihat suatu pengakuan yang jujur. Sekalipun Bapa belum bertanya, tetapi dia sudah menyadari dan bersedia untuk Page5

mengaku. Perhatikan: Pengakuan semacam inilah yang mampu menarik kuasa darah lembu jantan muda yang bisa menghapus dosa. - Jika pengakuan itu ditanya dulu atau karena lebih dahulu ditunjukkan bukti-bukti, maka kualitas pengakuan itu berkurang. Tetapi juga jangan seperti Adam-Hawa, sudah ditanya tetapi tetap tidak mengaku. - Pengakuan yang dikerjakan oleh si bungsu ini biarlah menjadi teladan di akhir zaman. Seperti yang rasul Petrus katakan, jika Tuhan ijinkan kita masuk dalam masa penderitaan, tujuannya supaya berhenti berbuat dosa. Saat si bungsu ini masuk dalam penderitaan, dia sadar. 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. 15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. - Pengakuan yang dikerjakan oleh si bungsu ini pengakuan secara jujur. Anak ini merasa sudah kehilangan bapa. Seorang bapa bisa mempunyai 1 anak atau bahkan 12 anak, tetapi seorang anak tidak bisa mempunyai lebih dari satu bapa dan satu ibu (bapa dan ibu itu satu). - Jika kita kehilangan orang tua, berarti kita kehilangan segala-galanya. Jika kita kehilangan Tuhan, berarti kita kehilangan segala-galanya. Sebagai orang tua, bagaimana perasaan bapa yang kehilangan anaknya? - Si bungsu tidak hanya sadar, tetapi dia mengakui. Dia tidak hanya mengaku, tetapi sekarang ada tindakan yang dia kerjakan, yaitu dia tinggalkan segala sesuatu, tidak menunggu ampas makanan babi itu habis, tetapi langsung dia tinggalkan (Mat.9:9, Mat.4:19-20), dia bangkit dan kembali kepada Bapa. - Sekalipun kita sudah jauh meninggalkan Bapa, tetapi Bapa itu tetap menanti. Dengan hati yang digerakkan oleh belas kasihan, Bapa selalu siap untuk menerima setiap kehidupan yang telah jauh meninggalkan-nya. 15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. - Jubah anak bungsu ini sempat hilang. Saat kita menerima kurban Kristus, saat itu kita terima pakaian. Tetapi jika kita kembali memperhambakan diri kepada dunia, pakaian itu hilang. Jika kita mau kembali kepada Bapa, maka Bapa siapkan jubah yang terbaik. - Dalam Perjanjian Lama, pakaian Esau disebut sebagai pakaian yang indah (Kej. 27:15). Pakaian yang ada di dalam rumah Bapa adalah pakaian yang indah, itulah pakaian dari seorang pelayan yang indah, yang di dalam rumah Bapa, untuk melakukan pekerjaan yang indah, serba indah. - Pakaian seorang imam adalah pakaian yang indah, pakaian yang dimiliki pribadi, yang di mana Yesus berada di situ dia berada (pakaian Mempelai). Pakaian yang indah ini dikembalikan untuk dikenakan kembali. Jika pakaian sudah ada, sepatu sudah ada, cincin sudah ada. - Sekarang perhatikan apa yang disediakan oleh Bapa. Lembu Jantan 15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. 15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. - Tuhan memberikan suatu perumpamaan yang tidak lepas dari ketetapan Firman Allah. Perumpamaan ini ada kaitannya dengan Kel. 29:1, lembu tambun adalah kurban pendamaian. Untuk adanya suatu tahbisan, maka diperlukan kurban lembu jantan. - Di sini kita bisa perhatikan hubungan antara pengakuan yang jujur dengan lembu jantan. Orang yang mengakui kesalahannya dengan jujur, itu sama artinya dia menjunjung tinggi kurban Kristus. Jika demikian, maka Darah Kristus yang akan menarik kita semakin mendekat kepada Bapa. Page6

- Perhatikan: Lembu tambun ini dikaitkan dengan pesta. Dalam Wahyu pasal 19 ada sebuah pesta, yaitu Perjamuan Malam Pesta Nikah Anak Domba Allah, dan yang menjadi kurban adalah lembu jantan yang tambun. Ini arah pergerakan darah. - Dalam Matius pasal 22, ada perumpamaan tentang perjamuan kawin dan di sana dikatakan bahwa lembu-lembu jantan sudah tersembelih (Mat. 22:4). Terjadi suatu pesta yang sangat meriah, sebab dengan tersembelihnya lembu tambun, itu menandakan bahwa ada satu pribadi yang telah dihidupkan kembali. - Ini suatu kedalaman dari suatu pekerjaan lembu jantan, orang yang sudah mati menjadi hidup kembali. Jika hilang dan didapat kembali, mungkin manusia masih bisa mengerjakan, tetapi jika telah mati dan menjadi hidup kembali, ini bukan kuasa manusia, tetapi ini tidak lain adalah kuasa dari Tuhan. - Perumpamaan yang disampaikan oleh Tuhan bukanlah perumpamaan dalam ukuran batas manusia, tetapi ini kemampuan Tuhan untuk menciptakan segala sesuatu yang manusia tidak bisa ciptakan. Dalam hidup ini ada banyak perkara yang tidak bisa diselesaikan manusia, termasuk masalah dalam sidang jemaat, tetapi Tuhan arahkan kita, segala sesuatu yang tidak bisa diselesaikan dengan akal, kepandaian, kekuatan kita, biarlah Tuhan yang melakukan untuk kita. Tuhan mampu menghidupkan kembali pribadi-pribadi yang telah mati. Hal ini menjadi penghiburan bagi saya sebagai seorang gembala, untuk terus berseru kepada Tuhan supaya jiwa-jiwa yang sempat tinggal di dalam penggembalaan tetapi sekarang undur bahkan meninggalkan rumah Allah, bisa ditarik kembali oleh kuasa lembu jantan (kurban pendamaian). Jika sekarang mungkin di antara kita sedang berada dalam posisi floating, mari perhatikan bagaimana Tuhan datang dan berbicara kepada kita. Tuhan mau supaya kita yang setengah mati bahkan yang sudah mati, bisa hidup kembali. 15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. 15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. 15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. 15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. - Anak sulung ini sebelumnya ada di dalam, lalu keluar dan akhirnya tidak mau masuk lagi. Perkataan ini ditujukan kepada kita yang sampai hari ini masih tinggal di dalam rumah Allah, di saat nanti mereka kembali, kita harus siap. - Di saat kegiatan-kegiatan ini digiatkan kembali, kita harus siap untuk bisa menerima. Anak sulung ini tidak siap, dia marah dan tidak mau masuk. Saat bapanya menghampiri dan berkata kepada dia, di sana kita bisa melihat isi hati dari si sulung yang selama ini kelihatannya tinggal di dalam rumah Allah. Domba Jantan 15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabatsahabatku. - Si sulung telah bertahun-tahun tinggal di dalam rumah bapa dan melayani bapa, tetapi sampai sejauh itu si sulung ternyata belum pernah mengalami kurban seekor domba. Hal ini yang harus menjadi perhatian kita. Hal ini yang harus di sweeping supaya kita jangan terhilang. - Bagi si sulung, kurban lembu (kurban penghapus dosa) memang sudah tidak perlu, sebab dia sudah tinggal di dalam rumah bapa. Bukti bahwa dia tinggal di dalam rumah bapa adalah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa - Si sulung memang tidak berbuat salah seperti si bungsu, dia menjaga kurban penghapus dosa dan tetap di dalam pelayanan. Tetapi dari pengakuan si sulung, kita bisa mengetahui bahwa dia belum Page7

pernah mengalami kurban seekor kambing supaya dia bersukacita di dalam rumah Allah dan di dalam pelayanan. - Bertahun-tahun melayani tetapi tidak ada penyerahan, sehingga tidak ada sukacita, gampang tersandung. Mari kita periksa kehidupan kita masing-masing, apakah masih ada sukacita dalam ibadah dan pelayanan yang kita kerjakan. - Orang yang mengalami sukacita oleh sebab penyerahan, pasti tidak gampang tersandung, kecewa, tersinggung, tidak melihat kesalahan orang lain, tidak menghakimi, tidak merasa lebih benar atau lebih baik dari orang lain. Si sulung ini bahkan tidak mau masuk rumah karena marah. Si sulung tersandung, sampai tersandung pada sikap Bapa. Jenuh Bosan dalam rumah Allah dan pelayanan Ini pertanyaan yang harus kita jawab, di dalam ibadah dan pelayanan ini apakah ada sukacita, ada kejenuhan, sehingga untuk melakukan ini dan itu sangat sulit? Memang si sulung ini tidak berbuat salah terhadap Bapa, tetapi kejenuhan dan tidak ada sukacita, ini petaka. Sebagai seorang imam di dalam rumah Allah, apakah kita jenuh untuk mendengar Firman Allah? Jika kita jenuh, pasti tidak ada sukacita. Saat kita melayani, apakah kita masih ada sukacita sekalipun dalam pelayaan ada sandungan, halangan, rintangan? 15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. - Di sinilah celakanya. Jika kita sudah mulai bosan, mulai jenuh, maka kita mulai gampang menuduh orang. Mulai berpendapat orang seperti itu kog boleh melayani, kog boleh masuk, dan lain-lain. Orang semacam ini adalah orang yang jenuh terhadap Firman Allah. - Perhatikan kembali perkaatan si sulung. Dia memang tahu Firman Allah, tetapi dengan akalnya. Dia tahu Firman Allah, tetapi dia tidak makan Firman Allah. Dia mengukur segala sesuatu dengan dirinya sendiri, ini tanda-tanda orang jenuh terhadap Firman Allah. - Mungkin secara bacaan ada yang jenuh dengan pembacaan 2 Yoh. 1:1-3, sebab sampai hari ini Tuhan masih ingin berbicara kepada kita tentang Kebenaran dan Kasih yang adalah dasar. Jenuh dan bosan tidak bisa memperbaharui kehidupan. - Camkan: Penyakit orang di luar rumah Tuhan adalah lapar akan kebenaran Firman Allah, tetapi penyakit di dalam gereja Tuhan adalah jenuh bosan akan Firman Allah. Kedua penyakit ini samasama bisa mengantar manusia masuk neraka. - Kedua penyakit ini sama-sama berbahaya. Mengapa berbahaya? Sebab sama-sama tidak menghargai kurban seekor domba jantan. Ada di dalam rumah Allah, ada di dalam pelayanan, tetapi secara Taurat, tidak ada penyerahan diri secara total kepada Tuhan. Menanggung kesalahan orang lain 15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. 15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali." - Perhatikan ayat 32, sebagai imam yang berada di dalam rumah Allah, kita di sweeping oleh Allah. Dalam kejenuhan, kita sering menyalahkan orang lain. Jika di dalam pelayanan kita masih bisa menunjuk kesalahan orang lain, maka itu bukan sistem pelayanan di dalam rumah Allah. Kita mengaku dosa dan mau megampuni, itulah sistem Allah bekerja. - Bapa sedang menjajaki kekurangan dari si sulung. Si sulung bisa melihat kesalahan orang lain, tetapi dia tidak bisa melihat kekurangannya sendiri, padalah kekurangan yang ada pada dirinya sangat besar dan berbahaya. - Untuk bisa melihat kekurangan kita dan bisa mengakui kekurangan kita, ini suatu kurban domba. Yesus yang adalah Anak Domba Allah, DIA tidak membenarkan diri-nya sendiri. Tetapi dia rela Page8

didosakan, DIA rela menanggung dosa manusia, supaya kita manusia yang berdosa bisa dijadikan benar. Ini adalah suatu peninjauan kembali. - Biasanya dalam suatu pekerjaan yang telah diselesaikan, pasti ada evaluasi atau peninjauan kembali. Seringkali saat ada peninjauan kembali, terjadi saling tunjuk kesalahan. Jika terjadi saling tunjuk, pasti terjadi pertengkaran. Tetapi jika kita saling mengaku, itulah suasana yang ada di dalam rumah Allah. Kurban Penyerahan Perkataan Bapa ini seakan menijau kembali apa yang kurang dalam si sulung, sementara dia di dalam rumah bapa dan dalam pelayaan. Kurban domba jantan yang pertama adalah kurban penyerahan. Di sinilah letak kekurangannya. Kurban Penyerahan di sini bukan seperti kita menyerahkan uang, tenaga, waktu, pikiran, dan lainlain. Memang semua itu adalah kurban, tetapi itu belum merupakan kurban yang sampai pada ukuran Allah, sebab Kurban Penyerahan ini nanti juga disebut Kurban Bakaran, sampai semuanya dibakar habis. Dalam Kurban Bakaran, nanti yang keluar hanyalah asap yang berbau harum di hadapan Allah. Di sini Bapa mengatakan Kita patut bersukacita. Jadi, bersukacitanya tidak nanti di pesta, tetapi di dalam melayani Bapa dengan tidak salah, sehingga kita patut bersukacita dan bergembira. Ini adalah suasana Pesta Nikah Anak Domba Allah (berbahagia). Inilah yang dimaksudkan dengan Penyerahan. Penyerahan adalah kerelaan kita untuk menerima dan melayani orang berdosa, untuk kembali kepada Tuhan. Seperti Yesus rela dijadikan dosa, supaya kita yang berdosa bisa didamaikan dengan Tuhan. Jika sekarang kita baru menyerahkan waktu, uang, tenaga, memang itu penyerahan, tetapi belum memuncak menjadi asap yang berbau harum di hadapan Tuhan. Seakan-akan semuanya sudah kita serahkan, tetapi kita tidak ada kerelaan untuk bisa merasakan betapa sakitnya orang berdosa. Kita tidak punya perasaan bagaimana menderitanya orang berdosa itu, kita hanya bisa menunjuk, menuduh orang berdosa, tetapi tidak memikirkan bagaimana dia bisa kembali kepada Tuhan. Jika kita rela dan bersukacita, tidak mungkin kita menjadi sombong, tidak mungkin kita mengungkit kembali, tetapi kita akan merasa bahwa apa yang sudah kita lakukan itu belum sebanding dengan apa yang sudah kita terima dari Tuhan. Inilah kerelaan. Perhatikan: Jika dalam kehidupan kita tidak ada kurban domba, maka pasti terjadi persungutan dan perbantahan. Nanti saat mendengar Firman Allah panjang sedikit, bersungut, dan tidak mau datang kembali. Nasihat Mari kita masing-masing mengoreksi diri, apakah kita sudah mengalami kurban domba jantan yang pertama. Si sulung tidak mengalami. Sementara si bungsu sudah menerima kurban lembu jantan, untuk kemudian lanjut dalam pelayanan untuk menerima kurban domba jantan. Mari kita waspada dengan apa yang Tuhan berikan melalui seorang gembala, supaya yang mati bisa bangkit kembali. Yang hilang bisa ditemukan kembali. Jangan sampai kita terhilang sementara kita berada di dalam rumah Allah. Hilang di dalam rumah Allah ada prosesnya (tidak tahu-tahu hilang). Siapa pun kita dengan masingmasing imamat, kita harus kembali kepada Bapa. Mungkin kita tidak melakukan ini dan itu, tetapi berilah diri untuk disapu (sweeping) oleh Tuhan, supaya kita bisa melihat bagaimana sebenarnya kualitas kita. Kedua anak ini (sulung dan bungsu) sama-sama kena sweeping dan kedua-duanya kembali kepada Tuhan. Tuhan merindukan supaya kita kembali kepada Tuhan, dan semoga kita mengerti dan mampu menjawab kerinduan Tuhan. Page9