BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Ambarwati, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
2015 KONTRIBUSI HASIL BELAJAR BUSANA PESTA TERHADAP KESIAPAN UJI KOMPETENSI PEMBUATAN BUSANA PESTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

D KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MANAJEMEN USAHA BUSANA TERHADAP KESIAPAN PERINTISAN USAHA BISNIS BUTIK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN BISNIS BUSANA BUTIK SEBAGAI KESIAPAN PERINTISAN BISNIS BUTIK BUSANA MUSLIMAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tri Romelah Dini Sutrisno,2013

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

2016 MANFAAT HASIL BELAJAR TREN MODE SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION BUYER DI SPECIALTY STORE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlinda, 2014

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. penelitian dengan judul Manfaat Hasil Belajar Estetika dan Mode sebagai Kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. setiap saat fashion berubah-ubah baik dari model, bahan maupun motif/coraknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Nur Fadilah,2013 MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya diperlukan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan, dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Sinta Kumalasari,2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menumbuhkan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andri Haerudin, 2014 Analisis Kualitas Hasil Praktik Adibusana Pada Mata Kuliah Adibusana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN BISNIS BUSANA BUTIK SEBAGAI KESIAPAN PERINTISAN BISNIS D ISTRO BUSANA MUSLIMAH

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurul Chairiah Iriani, 2014 Manfaat Hasil Belajar Fesyen Sebagai Kesiapan Menjadi Personal Shopper

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MATA KULIAH PROYEK DESAIN MODE SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION VISUAL MERCHANDISER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asstia Rachmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ANALISIS MODEL BUSANA

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

2014 PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG METODA PENELITIAN PENDIDIKAN TATA BOGA SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

2015 PENERAPAN HASIL BELAJAR TEKNOLOGI DESAIN BUSANA PADA PEMBUATAN LAYOUT DESAIN ILUSTRASI DALAM MATA KULIAH PROYEK DESAIN MODE

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Salah satu yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab V akan dikemukakan mengenai kesimpulan dari seluruh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herlindri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada Bab V ini akan diuraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION PACKAGING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION PACKAGING DESIGNER

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pendidikan adalah dunia yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nindy Agustina, 2014 Manfaat hasil belajar membuat pola di atas kain sebagai kesiapan kerja di tailoring

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri di bidang fashion merupakan industri yang sedang berkembang saat ini seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia akan fashion. Hal ini mendorong industri-industri fashion untuk lebih kreatif menciptakan produk-produk busana yang inovatif. Setiap jenis usaha dalam bidang busana selain menciptakan produk-produk yang inovatif dan kreatif, kualitas produk yang dihasilkan juga perlu diperhatikan. Salah satu industri di bidang fashion yang sangat memperhatikan kualitas yaitu Butik. Kualitas busana yang baik antara lain ditentukan dalam proses pengukuran dan pembuatan pola. Proses pembuatan pola pada industri butik merupakan kunci utama dalam menghasilkan kualitas busana yang baik, sehingga perlu didukung dengan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten pada bidang pola. Pattern maker merupakan salah satu profesi di bidang busana yang bertugas membuat pola busana. Pattern Maker menurut Kamus Mode Indonesia adalah pembuat pola dan menerjemahkan sketsa desain menjadi lembaran-lembaran pola untuk dijadikan baju. Seorang pattern maker harus memiliki pemahaman yang kuat tentang model busana baik dari faham gambar berbagai model busana sampai menganalisis model busana, kontruksi pola dan ukuran. Pattern maker dan desainer di butik harus bekerja sama dalam menerjemahkan gambar model busana, agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan pola. Pattern maker di butik biasanya seorang yang professional dan menempuh pendidikan dalam bidang pola, sehingga diharapkan dapat menghasilkan busana berkualitas baik yang pas dan sesuai dengan ukuran badan, serta ekslusif. Butik yaitu usaha di bidang busana yang memberikan pelayanan jasa dan produk kepada konsumen berupa pesanan pembuatan busana dan penjualan busana

2 jadi dengan kualitas tinggi, baik dari segi bahan, dan teknik jahit. Model busana dibuat khusus berdasarkan pesanan, tidak ada di pasaran bebas, kecuali di toko yang khusus menjual busana kualitas tinggi dan busana tersebut tidak diproduksi secara masal. Usaha butik selain memproduksi dan menjual busana, menyediakan pula bahan pelengkap busana yang terdiri dari aksesoris dan milineris yang disesuaikan dengan model busana, sesuai dengan pendapat Arifah A. Riyanto (2003:120) bahwa Butik adalah suatu usaha pembuatan busana dengan jahitan kualitas tinggi dengan penjualan pelengkap busananya. Butik memiliki target pemasaran tertentu, yaitu kalangan menengah ke atas, karena busana-busananya mengutamakan keekslusifan dan busana yang dijual atau diproduksi biasanya busana-busana untuk kesempatan khusus, seperti busana pesta. Proses produksi di Butik sangat diperhatikan agar dapat menghasilkan busana dengan kualitas tinggi. Umumnya pembuatan pola di butik menggunkan sistem kontruksi, karena busana yang dibuat berdasarkan ukuran badan pemakai. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan jurusan yang berada di bawah naungan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI, yang didalamnya terdiri atas Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Program Studi Pendidikan Tata Boga, Program Studi Pendidikan Tata Busana. Program Studi Pendidikan Tata Busana mengarahkan mahasiswanya untuk menguasai konsep, sikap dan keterampilan bidang busana melalui kegiatan perkuliahan yang memadukan bidang teknologi kejuruan dan bidang profesi kependidikan. Upaya yang dapat dilakukan untuk dapat menghasilkan tenaga profesional dalam bidang busana yang mempunyai keahlian mulai dari faham gambar, analisis model busana, mengukur tubuh, membuat pola dasar dan membuat pecah pola busana sesuai model busana yaitu melalui perkuliahan Analisis Model Busana yang harus ditempuh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana. Mata kuliah Analisis Model Busana merupakan salah satu Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang wajib diikuti oleh setiap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana pada tingkat III semester V dengan bobot kuliah sebanyak 2

3 SKS. Mata Kuliah Keahlian (MKK) ditujukan untuk pengembangan kemampuan mahasiswa dalam keahlian bidang studi. Kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan Analisis Model Busana yaitu mahasiswa memiliki kompetensi faham gambar, menganalisis model busana, mengukur badan dan pecah pola busana. Ruang lingkup kompetensi tersebut tercantum dalam tujuan perkuliahan Analisis Model Busana adalah sebagai berikut: Mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mampu memahami menganalisis pola busana berdasarkan bentuk dan problema tubuh bagian atas dan bawah serta mampu menganalisis model busana. Problema tubuh bagian atas meliputi payudara tinggi, rendah dan besar, punggung bungkuk, garis lubang leher terlalu besar dan terlalu sempit, bahu persegi, turun, bahu depan menonjol, lengan besar dan kecil, puncak lengan terlalu pendek dan terlalu tinggi, sedangkan pada tubuh bagian bawah meliputi pantat, pangkal paha, dan perut besar. Menganalisis model busana meliputi faham gambar model busana, analisis model busana yang meliputi garis leher, kerah, lengan, lipit pantas, rok, pantalon dan draperi, mengukur badan, serta membuat pecah pola. Perkuliahan Analisis Model Busana dilaksanakan dalam bentuk teori dan praktek. Secara garis besar materi perkuliahan Analisis Model Busana meliputi cara menganalisis model busana mulai dari faham gambar, menganalisis model busana yang meliputi garis leher, kerah, lengan, lipit pantas, rok, pantalon dan draperi, mengukur badan, membuat pola dasar, sampai membuat pecah pola sesuai model busana. Perkuliahan Analisis Model Busana yang dilakukan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat memberikan perubahan sikap pada mahasiswa atau yang disebut dengan hasil belajar yang mencakup kognitif, afektif dan psikomotor. Sesuai dengan pendapat Bloom (Nana Sudjana, 2011: 3) yang menyatakan bahwa Hasil Belajar yaitu perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Hasil belajar Analisis Model Busana yang diharapkan dapat dikuasai oleh mahasiswa yaitu menguasai kompetensi faham gambar, menganalisis model busana, mengukur badan dan pecah pola sesuai model busana. Kompetensi hasil

4 belajar Analisis Model Busana yang dicapai mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap minat menjadi Pattern Maker di Butik. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010:180). Minat menjadi pattern maker di Butik yaitu suatu rasa suka dan ketertarikan pada profesi sebagai pattern maker atau sebagai ahli dalam membuat pola busana di butik tanpa ada yang menyuruh. Uraian diatas dijadikan dasar oleh penulis untuk melakukan penelitian tentang Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana terhadap Minat Menjadi Pattern Maker di Butik kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI angkatan 2009. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Identifikasi masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan dan mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: a. Hasil belajar Analisis Model Busana dari kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yaitu kemampuan menganalisis model busana dapat memberikan kontribusi terhadap minat menjadi pattern maker di Butik. b. Mahasiswa yang memiliki minat untuk menjadi pattern maker di Butik yaitu mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada busana dan menguasai kompetensi faham gambar, analisis model busana, mengambil ukuran, dan pecah pola sesuai model busana. c. Besarnya kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana akan mempengaruhi minat menjadi pattern maker di Butik. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi Masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Berapa Besar Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana terhadap Minat Menjadi Pattern Maker di Butik?

5 Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini cukup luas, maka perlu adanya pembatasan masalah dengan cara mengadakan lokalisasi persoalan dan daerah penelitian agar permasalahan dalam penelitian ini terfokuskan dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:49). Masalah dalam penelitian dibatasi oleh beberapa hal sebagai berikut: a. Hasil belajar Analisis Model Busana meliputi: 1) Kompetensi faham gambar busana pesta yaitu menentukan jenis busana sesuai gambar model busana dan memahami keseluruhan model busana mulai dari bagian atas busana sampai bawah busana pesta. 2) Kompetensi menganalisis model busana pesta yaitu tentang cara menganalisis detil busana dan merinci tiap bagian dari model busana untuk mengetahui ukuran dan letak jatuhnya busana pada tubuh sesuai model busana pesta. 3) Kompetensi mengukur badan yaitu tentang cara mengambil ukuran badan dengan tepat dan benar. 4) Kompetensi pecah pola busana pesta yaitu tentang cara merubah pola dasar menjadi pola sesuai dengan model busana pesta. b. Minat menjadi pattern maker di butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009. c. Kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana terhadap minat menjadi pattern maker di butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009. d. Besarnya kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana terhadap minat menjadi pattern maker di butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2002:51) yaitu rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Tujuan penelitian terbagi menjadi dua bgian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.

6 1. Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana terhadap minat menjadi pattern maker pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI Angkatan tahun 2009. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh data spesifik mengenai: a. Hasil belajar Analisis Model Busana meliputi: 1) Kompetensi faham gambar busana pesta yaitu menentukan jenis busana sesuai gambar model busana dan memahami keseluruhan model busana mulai dari bagian atas busana sampai bawah busana pesta. 2) Kompetensi menganalisis model busana pesta yaitu tentang cara menganalisis detil busana dan merinci tiap bagian dari model busana untuk mengetahui ukuran dan letak jatuhnya busana pada tubuh sesuai model busana pesta. 3) Kompetensi mengukur badan yaitu tentang cara mengambil ukuran badan dengan tepat dan benar. 4) Kompetensi pecah pola busana pesta yaitu tentang cara merubah pola dasar menjadi pola sesuai dengan model busana pesta. b. Minat menjadi pattern maker di Butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009. c. Kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana (sebagai variabel X) terhadap minat menjadi pattern maker di Butik (sebagai variabel Y) pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009. d. Besarnya kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana terhadap minat menjadi pattern maker di Butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009.

7 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya: 1. Secara Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan yang lebih kepada penulis dalam menganalisis model busana yang meliputi faham gambar, analisis model busana, mengukur badan, dan pecah pola busana khususnya pada pembuatan busana pesta. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pada penulis dalam membuat karya ilmiah khususnya tentang Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana terhadap Minat menjadi Pattern Maker di Butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009. 2. Secara Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bekal dan motivasi bagi yang berminat menjadi pattern maker di Butik. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi penulisan dalam penelitian mengenai kontribusi hasil belajar analisis model busana terhadap minat menjadi pattern maker di Butik, secara sistematis dapat diuraikan menjadi lima bagian, yaitu: Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Dan Hipotesis Penelitian, berisi tentang hasil belajar Analisis Model Busana, minat menjadi pattern maker di butik, kerangka pemikiran dan hipotesis. Bab III Metodologi Penelitian, berisi tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur dan tahap penelitian. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran.