BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian observasional deskriptif adalah peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Observasional deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional. Cross sectional adalah penelitian non. data sekaligus pada suatu saat (Notoadmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional yakni dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian crosssectional

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang sedang dilakukan secara obyektif dengan desain penelitian cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen dengan rancangan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran khususnya bidang ilmu biologi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Adapun rancangan O 1 X O 2. Gambar 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara cross-sectional. Cross-sectional yaitu penelitian yang mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. mempengaruhi perilaku dosen FKIK UMY dalam penyediaan first aid kit

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

Transkripsi:

26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional dan pengumpulan data secara kuantitatif. Observasional deskriptif adalah penelitian dengan pengamatan langsung bertujuan untuk menjelaskan atau memaparkan suatu fenomena. Desain penelitian cross-sectional merupakan jenis penelitian dengan pengukuran atau observasi variabel hanya satu kali dan dalam suatu waktu (Nursalam, 2008). B. Populasi dan Subyek Penelitian 1. Populasi Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah dokter gigi yang bekerja di 27 Puskesmas di wilayah Kabupaten Bantul yang berjumlah 42 orang. 2. Subyek Subyek pada penelitian ini adalah dokter gigi umum yang bekerja di Puskesmas Kabupaten Bantul yang berjumlah 36 orang dokter gigi. Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel adalah total sampling yaitu melibatkan seluruh anggota populasi. 26

27 C. Kriteria Inklusi dan Ekslusi 1. Kriteria inklusi a) Dokter gigi yang bekerja di poli gigi Puskesmas Kabupaten Bantul b) Dokter gigi yang berperan sebagai dokter gigi fungsional c) Dokter gigi yang memiliki lama kerja minimal 1 tahun d) Puskesmas tempat bekerja dokter gigi telah menjalin kontrak kerjasama dengan BPJS 2. Kriteria eksklusi a) Dokter gigi yang menolak menjadi responden b) Dokter gigi yang cuti dalam jangka waktu lama atau adanya penyebab lain sehingga tidak dapat masuk kerja ketika penelitian berlangsung D. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kabupaten Bantul pada bulan Agustus sampai September tahun 2015. E. Variabel Penelitian 1. Variabel penelitian Variabel pada penelitian ini adalah hambatan dokter gigi dalam memberikan pelayanan era JKN dan tingkat pengetahuan dokter gigi tentang sistem JKN. 2. Variabel terkendali a) Dokter gigi yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) b) Dokter gigi yang memiliki Surat Ijin Praktek (SIP)

28 c) Dokter gigi yang berdomisili di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 3. Variabel tak terkendali a) Umur b) Jenis kelamin c) Tipe puskesmas F. Definisi Operasional 1. Hambatan Hambatan yang dimaksud pada penelitian ini adalah hambatanhambatan dokter gigi dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas di era JKN. Hambatan dokter gigi diukur menggunakan kuesioner persepsi hambatan dokter gigi dengan skala interval. 2. Tingkat pengetahuan Tingkat pengetahuan pada peneitian ini adalah tingkat pengetahuan dokter gigi di puskesmas mengenai prosedur dan cakupan pelayanan JKN bidang kedokteran gigi. Tingkat pengetahuan diukur menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dokter gigi dengan skala interval. G. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk

29 dijawab oleh responden (Sugiyono, 2011). Kuesioner dibuat oleh peneliti berdasarkan variabel-variabel yang telah diidentifikasi sebelumnya sebagai faktor-faktor hambatan pelayanan JKN di bidang kedokteran gigi. Faktorfaktor tersebut adalah besaran kapitasi, sarana kesehatan gigi, paket manfaat, beban kerja, managed care (variabel kontrol) dan pengetahuan dokter gigi tentang JKN. Kuesioner pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kuesioner persepsi Kuesioner persepsi berisi 18 butir pernyataan yang terdiri dari 4 butir pernyataan mengenai besaran kapitasi, 4 butir pernyataan mengenai sarana kesehatan gigi, 4 butir penyataan mengenai paket manfaat, 4 butir penyataan mengenai beban kerja dan 2 butir penyataan mengenai managed care sebagai variabel kontrol. Kuesioner persepsi terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable dengan skala Likert 1-4. Skala pengukuran data pada kuesioner persepsi adalah skala interval. Penilaian pernyataan favorable dan unfavorable dalam kuesioner persepsi adalah sebagai berikut. Tabel 1. Skor Penilaian Kuesioner Persepsi Pilihan jawaban Jenis pertanyaan kuesioner persepsi Favorable Unfavorable Sangat Tidak Setuju 1 4 Tidak Setuju 2 3 Setuju 3 2 Sangat Setuju 4 1

30 Menurut Sutrisno Hadi (1981) penentuan dalam klasifikasi skor, mengolah dan menganalisis data, menggunakan rumus interval yaitu : Keterangan : I = Interval NT = Nilai Tertinggi NR = Nilai Terendah K = Jumlah Kategori Jumlah kategori (K) yang dimaksud diatas adalah 2 kategori yaitu kategori menghambat dan kategori tidak menghambat. Penilaian untuk menentukan kategori hambatan pada kuesioner persepsi hambatan dokter gigi yaitu sebagai berikut. Tabel 2. Penilaian Kategori Persepsi Hambatan Dokter Gigi Variabel Nilai Nilai Nilai Tidak Nilai Terendah Tertinggi Menghambat Menghambat Besaran kapitasi 4 16 4-10 11-16 Sarana kesehatan 4 16 4-10 11-16 gigi Paket manfaat 4 16 4-10 11-16 Beban kerja 4 16 4-10 11-16 Berdasarkan jumlah pertanyaan sebanyak 4 butir pada masing-masing variabel maka di dapatkan nilai terendah adalah 4 dan nilai tertinggi adalah 16. Nilai ini didapatkan karena skor penilaian terkecil pada

31 kuesioner persepsi adalah 1 dan terbesar adalah 4, sehingga perhitungannya : Nilai Terendah (NR) = jumlah pertanyaan x skor terkecil = 4 x 1 = 4 Nilai Tertinggi (NT) = jumlah pertanyaan x skor terbesar = 4 x 4 = 16 Sehingga perhitungan rumus kategori hambatan untuk semua variabel hambatan adalah sebagai berikut : Berdasarkan hasil dari perhitungan rumus diatas maka nilai tiap responden masuk dalam kategori tidak menghambat jika nilai responden antara 4-10 dan kategori menghambat jika nilai responden antara 11-16. 2. Kuesioner pengetahuan Kuesioner pengetahuan berisi 15 pernyataan mengenai pengetahuan dokter gigi mengenai sistem JKN yang terdiri dari 4 pernyataan tentang paradigma sehat, 5 pernyataan tentang manajemen kapitasi, 4 pernyataan tentang sistem paket manfaat dan 2 pernyataan tentang sistem rujukan. Kuesioner persepsi menggunakan skala Guttman (benar/salah). Jawaban responden yang benar bernilai 1

32 sedangkan yang salah bernilai 0. Skala pengukuran data pada kuesioner pengetahuan adalah skala interval. Menurut Arikunto (2006) pengetahuan dapat dikategorikan menjadi 3 tingkatan yaitu kategori baik jika subyek menjawab dengan benar 75% dari seluruh pertanyaan, kategori cukup jika subjek menjawab dengan benar 56%-74% dari seluruh pertanyaan dan kategori kurang jika subjek menjawab 55% dari seluruh jawaban. Jumlah persentase dalam pengolahan data kuesioner pengetahuan dapat diketahui dengan rumus : Keterangan : P = Besarnya persentase F = Jumlah alternatif jawaban N = Jumlah antar item dan responden H. Jalannya Penelitian 1. Tahap persiapan a. Berkonsultasi kepada dosen pembimbing mengenai judul dan objek penelitian serta hal-hal yang berhubungan dengan penelitian b. Pembuatan proposal penelitian c. Membuat kuesioner penelitian dan informed consent 2. Tahap pra penelitian a. Membuat perijinan untuk melakukan penelitian di 27 Puskesmas Kabupaten Bantul

33 b. Mengurus surat ethical clearance c. Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Uji ini dilakukan pada 40 orang subjek yaitu dokter gigi yang berasal dari Puskesmas Kota Yogyakarta, Puskesmas Kabupaten Sleman dan Puskesmas Kabupaten Kulon Progo yang memiliki karakteristik sama dengan responden dalam penelitian. 3. Tahap penelitian Kuesioner diberikan kepada dokter gigi yang berada di 27 Puskesmas di Kabupaten Bantul yang juga telah disertai informed consent. Sebanyak 35 orang dokter gigi mengisi kuesioner dan informed consent. Terdapat satu orang responden gugur karena sedang cuti dalam jangka waktu yang lama saat penelitian berlangsung. 4. Tahap analisis data Peneliti menganalisis data menggunakan bantuan software. 5. Tahap kesimpulan Peneliti membuat kesimpuan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan.

34 I. Alur Penelitian Tahap Persiapan Membuat proposal penelitian dan membuat instrumen penelitian Tahap Pra-Penelitian Membuat perijinan penelitian serta uji validitas dan reliabilitas kuesioner Tahap Penelitian Memberikan kuesioner kepada 35 orang dokter gigi di Puskesmas Kabupaten Bantul Tahap Analisis Data Menganalisis data menggunakan bantuan software Tahap Kesimpulan Membuat kesimpuan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Gambar 2. Alur Penelitian J. Uji Validitas dan Reliabilitas Riwidikdo (2012) menyatakan untuk melakukan uji validitas dapat dilakukan dengan mengukur korelasi antara butir-butir pernyataan dengan skor pernyataan keseluruhan. Penghitungan uji validitas dapat dilakukan menggunakan korelasi pearson product moment (r). Uji reliabilitas dapat menggunakan model Cronbach s Alpha. Peneliti menggunakan analisis

35 software untuk memudahkan dalam menghitung uji validitas dan reliabilitas. Sebelum dilakukan penelitian, instrumen penelitian ini yaitu kuesioner persepsi dan kuesioner pengetahuan di uji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti melakukan uji coba kuesioner kepada 40 orang responden diluar dari subjek penelitian. Responden uji coba instrumen terdiri dari 12 dokter gigi Puskesmas Kota Yogyakarta, 16 dokter gigi Puskesmas Kabupaten Sleman dan 12 dokter gigi Puskesmas Kabupaten Kulon Progo. 1. Uji validitas Hasil uji validitas diperoleh dengan membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung per item butir pernyataan. Nilai r tabel dengan interval kepercayaan 95% dapat diperoleh melalui tabel r product moment pearson dengan df (degree of freedom) = n 2 sehingga df = 40 2 = 38, maka r tabel = 0,312. Suatu butir pernyataan dianggap valid jika nilai r hitung > r tabel. Kesahihan juga dapat dilihat dari nilai signifikan, pertanyaan dianggap valid apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (Sujarweni, 2014). Hasil uji validitas untuk kuesioner persepsi ditampilkan dalam tabel sebagai berikut.

36 Tabel 3. Hasil Uji Validitas Kuesioner Persepsi Hambatan Dokter Gigi Era Jaminan Kesehatan Nasional Variabel Pertanyaan/ Hasil uji pernyataan validitas Nilai signifikan Butir 1 0,654 0,000 Besaran Kapitasi Butir 2 0,648 0,000 Butir 3 0,433 0,001 Butir 4 0,348 0,005 Butir 1 0,517 0,028 Butir 2 0,335 0,035 Sarana Kesehatan Butir 3 0,372 0,018 Gigi Butir 4 0,510 0,001 Butir 5 0,221 0,190 Butir 6 0,126 0,440 Butir 1 0,470 0,002 Butir 2 0,373 0,018 Paket Manfaat Butir 3 0,492 0,001 Butir 4 0,043 0,790 Butir 5 0,320 0,044 Butir 1 0,509 0,001 Butir 2 0,283 0,076 Beban Kerja Butir 3 0,490 0,001 Butir 4 0,349 0,027 Butir 5 0,597 0,000 Managed Care Butir 1 0,551 0,000 Butir 2 0,368 0,19 Berdasarkan Tabel 3, nilai r tabel = 0,312, maka terdapat 4 butir pernyataan yang memiliki nilai r hitung lebih kecil dan memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05 sehingga dinyatakan tidak valid dan dikeluarkan dari kuesioner persepsi. Pernyataan yang dinyatakan tidak valid adalah butir 5 dan 6 pada variabel sarana kesehatan gigi, butir 4 pada variabel paket manfaat dan butir 2 pada variabel beban kerja. Berdasarkan hasil tersebut maka terdapat 18 pernyataan dinyatakan valid.

37 Tabel 4. Hasil Uji Validitas Kuesioner Tingkat Pengetahuan Dokter Gigi Tentang Sistem Jaminan Kesehatan Nasional Variabel Pertanyaan/ Hasil uji pernyataan validitas Nilai signifikan Butir 1 0,520 0,001 Butir 2 0,418 0,007 Butir 3 0,449 0,004 Butir 4 0,126 0,440 Butir 5-0,046 0,778 Butir 6 0,475 0,002 Butir 7 0,145 0,371 Butir 8 0,710 0,000 Pengetahuan Butir 9 0,436 0,005 Butir 10 0,710 0,000 Butir 11 0,350 0,027 Butir 12 0,343 0,030 Butir 13 0,631 0,000 Butir 14 0,527 0,000 Butir 15 0,554 0,000 Butir 16 0,710 0,000 Butir 17 0,749 0,000 Butir 18 0,707 0,000 Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa hasil uji validitas kuesioner pengetahuan dokter gigi tentang sistem jaminan kesehatan nasional terdapat 3 butir pernyataan yang tidak valid karena memiliki nilai r hitung kurang dari 0,312 dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Tiga butir penyataan tersebut adalah butir 4, 5 dan 7. Ketiganya dinyatakan tidak valid dan dikeluarkan dari kuesioner pengetahuan, sehingga terdapat 15 butir penyataan yang dinyatakan valid. 2. Uji reliabilitas Pengujian reliabilitas dapat menggunakan uji statistik Cronbach s Alpha. Suatu variabel dinyatakan reliabel jika didapatkan

38 nilai Cronbach s Alpha > 0,7, namun nilai 0,6 0,7 dapat diterima untuk bisa dinyatakan reliabel (Latan dan Temalagi, 2013). Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Persepsi Hambatan Dokter Gigi Era Jaminan Kesehatan Nasional Jumlah butir pernyataan Cronbach's Alpha 22 0,769 Hasil uji reliabilitas 22 butir dalam kuesioner persepsi hambatan dokter gigi menunjukkan nilai alpha 0,769. Nilai Cronbach s Alpha ini lebih besar dari 0,7 sehingga kuesinoer dinyatakan reliabel. Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Tingkat Pengetahuan Dokter Gigi Tentang Sistem Jaminan Kesehatan Nasional Jumlah butir pernyataan Cronbach's Alpha 18 0,675 Hasil uji reliabilitas 18 butir dalam kuesioner pengetahuan dokter gigi menunjukkan nilai Cronbach s Alpha 0,675. Berdasarakan nilai Cronbach s Alpha ini maka kuesinoer dapat dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach s Alpha 0,6 0,7 dapat diterima untuk bisa dinyatakan reliabel. K. Analisa Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif berupa distribusi frekuensi.

39 L. Etika Penelitian Penelitian ini sudah dinyatakan layak etik oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (terlampir).