HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

dokumen-dokumen yang mirip
TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

PENGARUH KECEMASAN IBU TERHADAP PROSES PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI BPS ATIK SUHARIJATI SURABAYA. Nur Masruroh*

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI SELAMA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN HARIYADI, KARTIKA

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

A ALISIS FAKTOR-FAKTOR YA G MEMPE GARUHI KECEMASA IBU DALAM ME GHADAPI PERSALI A KALA I DI RUMAH BERSALI MARDI RAHAYU SEMARA G

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

ABSTRACT Based on the survey early third trimester pregnant women in the village of Karang Mangu District of Sarang, Rembang of 10 respondents (100%)

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

USIA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN ANTENATAL CARE IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang wanita akan

Kata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN KALA I DI RUMAH BERSALIN WILAYAH KOTA UNGARAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL TM III DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester Ketiga Dalam Menghadapi Persalinan

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RUMAH BERSALIN CITRA PALEMBANG TAHUN 2015

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEBAHAGIAAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA SKRIPSI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA PRIMIPARA DAN MULTIPARA TERHADAP TINDAKAN CURRATAGE DI RUANG TERATAI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. normal dapat dialami oleh setiap wanita, namun selama masa-masa tersebut terjadi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HYPNOBIRTHING DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TERAPI HYPNOBIRTHING DI BPM Ny.

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

RELATIONSHIP WITH HUSBAND OF ASSISTANCE ANXIETY IN MOTHER MATERNITY KALA 1 BPM REGION PUBLIC HEALTH DISTRICT BUBUTAN PURWODADI DISTRICT OF PURWOREJO

HUBUNGAN ANTARA PERAN SUAMI DENGAN KESIAPAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RB. RAHAYU UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

Elvira Harmia Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ABSTRACT

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

KELAS IBU HAMIL MEMPUNYAI PENGARUH POSITIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA MENGHADAPI PERSALINAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Jurnal Care Vol.5, No.1,Tahun 2017

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG CARA MENGATASI MUAL MUNTAH DI BPS NY. WIDI ASTUTIK, Amd.Keb.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN (Studi di BPS Subiyana, Amd.Keb Kab.

LUARAN IBU BERSALIN MENOPOUSE. Outcome Maternal Labor In Menopousal Age

PERAN SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL

MENGANALISIS PERBEDAAN KEPATUHAN IBU MEMBAWA BUKU KIA SERTA KELENGKAPAN PENGISIAN BUKU KIA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN :

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

DETERMINAN STRES PERSALINAN DAN LAMANYA PROSES PERSALINAN DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

KESIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN PERSALINAN PASCA RELAKSASI HYPNOBIRTHING

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEYER I KABUPATEN GROBOGAN

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

KARYA TULIS AKHIR TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA PRIMIGRAVIDA DIBANDINGKAN MULTIGRAVIDA DI RSU HAJI SURABAYA

PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPM ARIFIN S SURABAYA. Irmah Nur Lailia*, Fauziyatun Nisa**

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

PENELITIAN DUKUNGAN SUAMI SIAGA DALAM PENDAMPINGAN KEHAMILAN

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**

KARYA TULIS ILMIAH. Karakteristik Ibu Hamil yang Melahirkan Bayi Prematur Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Pada Tahun 2012.

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

DAFTAR PUSTAKA. APN, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta: JNPK-KR.

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI DESA TUALANG TEUNGOH KECAMATAN LANGSA KOTA KABUPATEN KOTA LANGSA TAHUN 2014

Transkripsi:

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN ISSN 2303-1433 (Relationship Between Parity With The Level Of Anxiety In The Third Trimester Pregnant Women Facing Childbirth.) Triatmi Andri Yanuarini, Dwi Estuning Rahayu, Hanna Salehtra Hardiati ABSTRAC At each stage of pregnancy, pregnant women will experience different psychological processes. In the third trimester approaching delivery day there will be a new turmoil to deal with childbirth. With the approach of the time of delivery, a mother haunted by face anxiety the birth process. Birth experience is different from one woman to another, as well as between the first delivery with the next labor in women at the same or different women. Psychological changes dealing labor influenced by several factors, one of which is a factor that can be determined prior experience of parity. The purpose of this study was to determine is there a relationship between parity with the level of anxiety in the third trimester pregnant women facing childbirth. This study uses cross-sectional correlation research design. The sample used by 30 respondents third trimester pregnant women with quota sampling technique. While the variables studied were parity using parity data collection table and anxiety levels using a questionnaire ( Scale HARS ). The data were analyzed using the Spearman correlation test with 95% confidence intervals. From the results of the study found the majority of respondents nullipara status ( 43.33 % ) and their level of anxiety experienced third trimester pregnant women were mostly anxiety ( 43.33 % ). After analysis of data by using the Spearman correlation test results obtained by the relationship between parity with the level of anxiety in the third trimester pregnant women facing childbirth. Keywords : Parity, Anxiety Levels, III Trimester Pregnancy, Childbirth Pendahuluan Pada setiap tahapan kehamilan, ibu hamil akan mengalami proses kejiwaan yang berbeda. Pada trimester III yang sudah mendekati hari persalinan akan timbul gejolak baru untuk menghadapi persalinan dan perasaan tanggung jawab sebagai ibu pada pengurusan bayi yang akan dilahirkan. Saat ini kehidupan psikologis dan emosional ibu hamil dipenuhi oleh pikiran dan perasaan mengenai persalinan dan tanggung jawab sebagai ibu (Mochtar, Rustam. 1998 : 179). Persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 37-40 minggu disebut persalinan normal. Pada masa ini baik tubuh bayi maupun ibu sudah siap memasuki proses persalinan. Untuk itu, persiapan mental menuju persalinan sudah harus dimulai (Pusdiknakes, 2002). Walaupun persalinan adalah sebuah proses alami yang sekaligus menakjubkan dan sudah menjadi kodrat bagi seorang wanita untuk menjalaninya, tetapi seringkali ibu hamil tidak dapat menghilangkan rasa khawatir dan takut dalam menghadapi proses persalinan tersebut (Andriana, Evarini, 2007). Proses melahirkan pada setiap ibu pasti berbeda-beda. Ternyata, selain penyebab yang bersifat klinis, suasana psikologis sang ibu yang tidak mendukung juga ikut andil mempersulit proses persalinan. Seperti ibu dalam kondisi cemas, khawatir dan takut yang berlebihan, hingga akhirnya berujung pada stres. Itulah sebabnya menjelang proses persalinan, ibu hamil membutuhkan ketenangan agar proses persalinan menjadi lancar tanpa hambatan. Semakin ibu tenang menghadapi proses persalinan maka persalinan akan berjalan semakin lancar (Pusparini, Wening, 2003). 41

Perasaan takut, kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan adalah manifestasi cemas yang dapat dialami oleh setiap orang terutama pada ibu hamil yang menantikan proses persalinan. Penelitian di luar negeri menyebutkan 12% wanita menyatakan persalinan adalah saat-saat yang menyeramkan. Rasa cemas, takut dan sakit menimbulkan stres yang mengakibatkan gangguan proses persalinan, sehingga menghilangkan rasa cemas dan takut selama proses persalinan menjadi sangat penting (Aryasatiani, Ekarini, 2007). Perubahan psikologis menghadapi persalinan dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah faktor pengalaman sebelumnya (Mahasiswi Prodi Kebidanan Negeri Jakarta, 2002). Menurut Kuswandi, semua orang selalu mengatakan bahwa melahirkan itu sakit sekali, oleh karena itu muncul ketakutan-ketakutan pada ibu yang baru pertama hamil dan belum memiliki pengalaman bersalin. Jika dilihat dari pengalaman melahirkan, ada dua golongan ibu yang diliputi rasa takut dan cemas menghadapi persalinan. Golongan pertama adalah perempuan yang sudah pernah melahirkan, namun mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan pada kehamilan dan persalinan sebelumnya. Golongan kedua adalah ibu hamil pertama kali dan belum pernah mempunyai pengalaman melahirkan sebelumnya, tetapi banyak mendengar tentang cerita-cerita dan pengalamanpengalaman yang menakutkan dari orang lain tentang proses persalinan (Arifin, Laili, 2007). BPS Laili Fauziah, Amd. Keb. terletak di Desa Rejomulyo Kecamatan Kras Kabupaten Kediri. Dari studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti, dalam waktu satu minggu (7 hari) terdapat 21 ibu hamil trimester III yang melakukan pemeriksaan ANC, terdiri dari 10 nullipara, 7 primipara, 3 multipara, 1 grandemultipara. Dari wawancara yang dilakukan, seluruh ibu hamil nullipara dan sebagian besar ibu hamil primipara mengeluh merasa cemas menghadapi persalinan, sedangkan ibu hamil multipara dan grandemultipara mengatakan biasa saja atau tidak merasa cemas dalam menghadapi persalinan. Dari data yang diperoleh menunjukkan cukup tingginya jumlah ibu hamil khususnya trimester III yang melakukan pemeriksaan ANC, macam paritas beragam dan tingkat kecemasan menghadapi persalinannyapun bervariasi. Melihat fenomena yang terjadi di atas, peneliti tertarik untuk meneliti adakah Hubungan Paritas Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di BPS Laili Fauziah, Amd.Keb. Desa Rejomulyo Kecamatan Kras Kabupaten Kediri. Metode Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu mengkaji hubungan antar variabel dengan mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada, di mana data yang menyangkut variabel bebas atau variabel resiko dan variabel terikat atau variabel akibat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Nursalam. 2003 : 84). Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil trimester III yang melakukan pemeriksaan ANC di BPS Laili Fauziah, Amd.Keb. Desa Rejomulyo Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, yaitu sebanyak 32 orang. Besar sampel adalah 30 dicari dengan menggunakan rumus : N n = 2 1 N.( d) Keterangan : n : Perkiraan jumlah sampel N : Perkiraan besar populasi d : Tingkat kesalahan yang dipilih (d=0,05) (Nursalam. 2003 : 96) Tehnik sampling yang digunakan teknik Quota Sampling. Variabel independent adalah paritas ibu hamil trimester III. Variabel dependent adalah tingkat menghadapi persalinan. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan lembar pengumpul data 42

paritas untuk mengetahui paritas responden, sedangkan untuk mengukur tingkat menghadapi persalinan, digunakan kuesioner yang dimodifikasi dari skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Selanjutnya untuk menganalisa hubungan paritas dan tingkat kecemasan digunakan uji spearman rank. Untuk menentukan ditemukan ada tidaknya korelasi antara paritas dan tingkat menghadapi persalinan, kemudian hasilnya dikonsulkan ke tabel harga ρ dengan interval kepercayaan 95% (α 5% = 0,05), dengan ketentuan sebagai berikut : Jika ρ ρ tabel, maka hipotesis kerja diterima (ada hubungan antara paritas dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan). Hasil Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data bahwa dari 30 responden, 13 responden berstatus nullipara (43,33%), 9 primipara (30%), 6 multipara (20%), dan 2 grandemultipara (6,67%). Tingkat kecemasan responden didapatkan hasil 30 responden, 9 responden mengalami kecemasan ringan (30%), 13 responden mengalami kecemasan sedang (43,33%), dan 8 responden mengalami kecemasan berat (26,67%). Dari analisa data dengan Uji Spearman Rank, didapatkan hasil nilai ρxy = 0,553, kemudian dikonsulkan ke tabel harga kritik dengan taraf signifikasi 95 % ( 0,364 ), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesa kerja diterima, yaitu Ada Hubungan Antara Paritas Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan. Pembahasan 1. Paritas Tingkat paritas telah menarik perhatian para peneliti dalam hubungannya dengan kesehatan ibu dan bayi. Dikatakan bahwa terdapat kecenderungan kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik daripada yang berparitas tinggi, terdapat asosiasi antara paritas dengan penyakit-penyakit tertentu (Notoatmojo, Soekidjo. 2003 : 19). Menurut Sarwono (2005), paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi viabel, artinya calon ibu tersebut belum pernah mempunyai pengalaman melahirkan dan mempunyai bayi sebelumnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan parent educations, seperti persiapan yang diperlukan untuk menghadapi persalinan, baik persiapan moril maupun materil. Perlengkapan-perlengkapan ibu dan bayi yang dibutuhkan pada saat melahirkan hendaknya sudah dipersiapkan sebelum hari persalinan tiba. Kendaraan yang dipakai untuk mengantar ibu, siapa yang mendampingi ibu serta sarana dan tenaga kesehatan mana yang akan dituju, sebaiknya sudah dibicarakan dan diputuskan sebelum ibu melahirkan. Karena itu, diperlukan penjelasan dan informasi dari tenaga kesehatan khususnya bidan kepada ibu dan suami tentang hal tersebut pada saat ibu melakukan pemeriksaan ANC, sehingga pada saat persalinan baik ibu, suami, maupun keluarga sudah siap. 2. Tingkat Kecemasan Suliswati (2005) menyatakan, pada tingkat kecemasan ringan dihubungkan dengan ketegangan yang dialami sehari-hari dimana individu masih waspada dan lapang persepsinya meluas. Pada tingkat kecemasan sedang individu berfokus hanya pada pikiran yang menjadi perhatiannya, terjadi penyempitan lahan persepsi, tetapi masih dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang lain. Sedangkan pada tingkat kecemasan berat lapang persepsi menyempit, tidak dapat berpikir tentang halhal lain. Dari hasil penelitian tidak ada satupun responden yang tidak mengalami kecemasan sama sekali. Suliswati (2005) menyatakan, secara umum individu tidak terlepas dari sressor dan pengalaman cemas, dimana timbulnya kecemasan tiap individu berbedabeda menurut tingkatannya. Perbedaan itu 43

disebabkan karena tiap individu mempunyai pengalaman dalam menggunakan mekanisme koping. Carpenito (1999) menyatakan bahwa ansietas ringan diperlukan seseorang agar berfungsi dan berespon secara efektif terhadap lingkungan dan kejadian, kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup. Kecemasan atau ansietas tidak dapat dihindarkan dari kehidupan individu dalam memelihara keseimbangan dan kecemasan tersebut biasanya mengiringi ketakutan. Perasaan takut, kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan adalah salah satu manifestasi cemas yang dapat dialami oleh setiap orang terutama pada ibu hamil yang sedang menantikan proses persalinan. Hal itu wajar terjadi karena semakin tuanya umur kehamilan dan semakin dekatnya hari persalinan, maka semua ibu hamil tentunya akan mulai memikirkan dan mempersiapkan proses kelahiran bayinya. Tingkat kecemasan pada setiap orang pasti berbeda-beda tergantung dari individu masing-masing. Pada tingkat kecemasan sedang individu terfokus hanya pada pikiran yang menjadi perhatiannya, terjadi penyempitan lahan persepsi, tetapi masih dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa pada tingkat kecemasan sedang, ibu masih dapat dikatakan mengalami kecemasan pada batas normal, akan tetapi ibu juga sangat membutuhkan arahan atau bimbingan serta dukungan dari orang lain, khususnya orangorang terdekat yaitu suami dan keluarga, sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. 3. Hubungan Antara Paritas dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan Dari hasil perhitungan terdapat hubungan antara paritas dan tingkat menghadapi persalinan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nullipara merupakan paritas tertinggi yang mengalami kecemasan berat, sedangkan multipara merupakan paritas tertinggi yang mengalami kecemasan ringan. Pada proses kejiwaan kehamilan trimester III timbul gejolak baru menghadapi persalinan dan perasaan tanggung jawab sebagai ibu terhadap bayi yang akan dilahirkan. Saat ini kehidupan psikologis dan emosional ibu hamil dipenuhi oleh pikiran dan perasaan mengenai persalinan dan tanggung jawab sebagai ibu (Mochtar, Rustam. 1998 : 179). Pada trimester III rasa cemas dan takut akan proses persalinan dan kelahiran meningkat. Ibu dihantui kecemasan menghadapi persalinan. Semakin bertambah dekatnya waktu persalinan akan membuat tingkat stres dan kecemasan ibu semakin meningkat (Sastranegara, Amanda, 2007). Kuswandi (2007) menyatakan, semua orang selalu mengatakan bahwa melahirkan itu sakit sekali, oleh karena itu muncul ketakutan-ketakutan pada ibu yang baru pertama hamil dan belum memiliki pengalaman bersalin. Menurut Laili Arifin (2007) jika dilihat dari pengalaman melahirkan, ada dua golongan ibu yang diliputi rasa takut dan cemas mengahadapi persalinan. Golongan pertama adalah perempuan yang sudah pernah melahirkan, namun mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan pada kehamilan dan persalinan sebelumnya. Golongan kedua adalah ibu hamil pertama kali dan belum pernah mempunyai pengalaman melahirkan sebelumnya, tetapi banyak mendengar cerita-cerita dan pengalaman-pengalaman yang menakutkan dari orang lain tentang proses persalinan. Pada saat umur kehamilan semakin tua, para ibu hamil mulai memikirkan proses persalinan yang akan dialaminya. Tidak sedikit para ibu hamil yang merasa cemas dan takut menghadapi proses persalinan. Oleh karena itu persiapan mental atau psikologis dalam menghadapi persalinan sangat penting dan jauh lebih baik bila dipersiapkan lebih awal sebelum proses persalinan tersebut berlangsung, sehingga ketika hari persalinan tiba ibu sudah siap menjalaninya dengan tenang tanpa rasa cemas dan takut. 44

Kecemasan para ibu menghadapi persalinan salah satunya bisa disebabkan oleh ketakutan dan kecemasan menghadapi rasa sakit dan nyeri, apalagi bagi calon ibu yang belum pernah melahirkan sebelumnya (nullipara). Pengalaman rasa nyeri berbeda antara satu wanita dengan wanita yang lain, demikian pula antara persalinan pertama dengan persalinan berikutnya pada wanita yang sama ataupun pada wanita yang berbeda. Dengan semakin dekatnya jadwal persalinan, terutama pada persalian pertama, wajar timbul perasaan cemas ataupun takut. Untuk persalinan pertama, timbulnya kecemasan ini sangat wajar karena segala sesuatunya adalah pengalaman baru. Itulah salah satu penyebab sebagian besar yang mengalami kecemasan berat adalah nullipara dan kecemasan ringan kebanyakan dialami oleh multipara. Pengalaman melahirkan sebelumnya turut ambil andil dalam mempengaruhi tingkat kecemasan seorang ibu dalam menghadapi proses persalinan. Bagi ibu yang belum pernah mempunyai pengalaman melahirkan sebelumnya (nullipara) banyak yang mengalami kecemasan berat, dikarenakan ibu takut akan pikiran dan bayangan sendiri tentang proses persalinan, ada pula yang banyak mendengar ceritacerita yang menakutkan tentang proses persalinan dari orang lain. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi para ibu yang sudah pernah mempunyai pengalaman melahirkan sebelumnya juga mengalami kecemasan, baik kecemasan ringan, sedang, maupun berat. Hal ini dapat disebabkan oleh pengalaman yang buruk pada persalinan sebelumnya, sehingga menyebabkan ibu merasa trauma dan takut menghadapi persalinan berikutnya. Kesimpulan 1. Sebagian besar paritas yang ditemukan adalah nullipara sebanyak 43,33%. 2. Tingkat kecemasan yang dialami oleh ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan sebagian besar adalah kecemasan sedang sebanyak 43,33%. 3. Dari analisa data menggunakan uji korelasi Spearman dengan interval kepercayaan 95% diperoleh hasil ρ hitung lebih besar dari ρ tabel (0,553 > 0,364), maka hipotesa kerja diterima yaitu Ada hubungan antara paritas dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan. Saran 1. Bagi Lahan Penelitian Penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dalam memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan sesuai dengan asuhan sayang ibu untuk meminimalkan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan, sehingga ibu sudah siap secara mental dan tenang dalam menghadapi persalinan yang dapat membantu kelancaran proses persalinan. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan bahan informasi untuk melakukan riset kebidanan yang lebih spesifik lagi, mengingat banyak faktor lain disamping faktor paritas yang mempengaruhi tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan dan pada trimester III dapat dibagi lagi pada tiap minggunya yang tentunya perbedaan umur kehamilan tersebut juga ikut mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Daftar Pustaka A. Aziz, Alimul. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Andriana, Evarini. 2007. Kekhawatiran Saat Hamil. http://www.ibu hamil.com/new_design/lihat_artikel.php?id/2008/03/07 Arifin, Laili. 2007. Menjalani Kehamilan Dengan Rileks. http://www.bagibagi.com/dewasa/2- lahir/kontraksi.htm/2008/03/07 Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Aryasatiani. Ekarini. 2007. Mengapa Wanita Takut Menghadapi Persalinan?. 45

http://www.gky.or.id/buletin/infosehat.h tm/2008/03/07 Dinas Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Carpenito, L.J. 1998. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC. Dorland. 2002. Kamus Kedokteran. Jakarta: EGC. Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Hasan, Iqbal. 2004. Analisa Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. James, D.K. 2001. High Risk Pregnancy. Jakarta: EGC. Jensen, Bobak. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta: Hipokrates. Mahasiswi Prodi Kebidanan Negeri Jakarta. 2002. Memberikan Asuhan Persalinan. http://www.hypno_birthing.web.id/2008 /03/07 Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC. Notoatmojo, Soekidjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP. Pusdiknakes. 2002. Saat-Saat Menghadapi Persalinan. http://www.pusdiknakes.or.id./?show=d etailnews&kode=950&tbl=biaswanita/2 008/03/07 Pusparini, Wening. 2003. Stres Menjelang Persalinan. http://www.conectique.com/tips_solutio n/pregnancy/baby_dilevery?article.php? article_id=2933/2008/03/07 Sastranegara, Amanda. 2007. Keluhan Trimester Ketiga. http://www.bluefame.com/lofiversion/in dex.php/82112.html/2008/04/10 Stuart, Gail.W. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta. Suheimi, K. 2007. Anamnesis Riwayat Psikoseksual. http://www.ksuheimi.blogspot..com/200 7/10/anamnesis-riwayatpsikoseksual.html/2008/04/10 Suliswati. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC. Razak, Matin Abdul. 2006. Program KB Indonesia Mendapat Pujian Internasional. http://www.gerbang.jabar.go.id/2008/07 /28 Wulandari, Primatia Y. 2007. Kehamilan Dan Persalinan Pertama. http://www.journal.unair.ac.id/filerfdt/ 2008/04/10. 2008. Hamilton Anxiety Scale (HAMA). http://www.anxietyhelp.org/information/ha ma.html/2008/04/14 46