BAB IV PENUTUP. ditujukan bagi MBR yang memenuhi kriteria, yaitu Untuk pembelian rumah

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PEMBERIAN KPR BTN SEJAHTERA FLPP PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Gambaran Umum PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Negara adalah Bank Tabungan milik Negara, yang didirikan dengan

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi

BAB V KESIMPULAN. bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal. Selain itu dari

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA

PROSEDUR KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH SUBSIDI DAN NON SUBSIDI PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI

SISTEM PERHITUNGAN BUNGA KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH BTN SUBSIDI (RUMAH SEJAHTERA TAPAK FLPP) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA TAPAK DI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) KANTOR CABANG GRESIK

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Berdasarkan kebutuhan, setiap masyarakat memiliki kebutuhan

PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) SEJAHTERA DENGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN (FLPP) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BTN PLATINUM PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perekonomian nasional. Hal ini menyebabkan. kebutuhan hidup penduduk Indonesia juga terus mengalami kenaikan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil kajian penulis selama kegiatan Kuliah Kerja

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tercapainya tujuan dari perusahaan, jika sumber daya manusia tidak

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 13 /PERMEN/M/2008 TENTANG

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA

Kualitas Rumah Subsidi dan KPR Bagi Pekerja Informal Menjadi Perhatian Menteri Basuki

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian atau pengamatan mengenai Prosedur Pemberian Kredit Usaha

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK UNIT PALSIGUNUNG, DEPOK.

BAB I PENDAHULUAN. atau dikenal dengan kebutuhan primer, juga kebutuhan sekunder maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini perubahan laju pembangunan terus mengalami

PermataKPR Bijak Biarkan Uang Anda yang Bekerja

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : Alamat : No. KTP : Yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama;

BAB I PENDAHULUAN. Tempat tinggal merupakan suatu kebutuhan dasar bagi setiap manusia dalam

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI RUMAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibandingkan anggota lembaga keuangan lainnya (Mangani, K.S:2009).

Dengan Bersama, Cicilan KPR Jadi Ringan

Prosedur Persetujuan, Pencairan Dana, Dan Pengelolaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank BTN Cabang Bekasi Kranji

BAB I PENDAHULUAN. rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. 1 Bidang perumahan

PETUNJUK PELAKSANAAN KPR SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN FLPP BAB I KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan hidup, terutama kebutuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pembiayaan KPR Sejahtera pada Bank BRISyariah Cabang Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak yang

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK

BAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah

RUMAHKU SURGAKU. Oleh: Ahmad Gozali

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan yang diberikan PT. Bank Nagari Cabang Sijunjung dalam. a. Kredit Kepada Masyarakat yang Berpenghasilan Tetap (Kredit

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.403, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera. Rumah Sejahtera Murah Tapak.

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Perkembangan perbankan nasional ini tentunya membawa

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan pihak pengembang yaitu manager

By : Angga Hapsila, SE.MM

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA FLPP BAB I FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. terutama dari golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Loan Service. Tugas tugas yang dilaksanakan antara lain : sesuai dengan prosedur pemberian kredit yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman, agar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Kolektibilitas adalah tingkat atau ukuran kualitas suatu kredit. Penggolongan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan banknote dengan kegiatan

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA FLPP BAB I FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN

BAB V PENUTUP. 1. Mekanisme aplikasi pembiayaan produk KPR Sejahtera BRI Syariah ib

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTUAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. PERIODE 2013

PROSES PEMBERIAN KREDIT GRIYA MULTI DAN PENGELOLAANNYA PADA BANK BTN CABANG BOGOR. (Studi Kasus PT. Bank Tabungan Negara Cabang Bogor)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat suku

1kemudahan. *) Tenor 4 & 5 tahun hanya khusus bagi karyawan dengan pendapatan bersih minimum Rp

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka menyejahterakan hidupnya. Keinginan manusia akan benda

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka Pembangunan Nasional Indoinesia yang pada. hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau seluruh lapisan masyarakat dikarenakan harganya yang tinggi. Kondisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pilih produk PermataKPR yang sesuai dengan kebutuhan dan nikmati berbagai keuntungan PermataKPR bagi Anda dan Keluarga.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 7/PERMEN/M/2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang tampak secara jelas bagaimana bidang konstruksi

Variabel Indikator Sub Indikator Butir Butir Pertanyaan Pengendalian Preventif. 1. Calon nasabah memperoleh informasi kredit.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.715, 2010 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. KPR Bersubsidi. KPR Sarusuna Bersubsidi. Perubahan.

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA FLPP BAB I FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN

Sistem Bunga Flat, Efektif, Fixed & Floating

2017, No Perumahan Rakyat tentang Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rum

BAB I PENDAHULUAN. perumahan sebagai kebutuhan dasar. Rumah merupakan kebutuhan dasar. manusia dalam meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI

PENDAHULUAN. mengelompokan bank terbagi dua kategori berdasarkan fungsinya yaitu bank

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Konsumer-unit pemasaran di Kantor Cabang Bank BJB Tasikmalaya yang beralamat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

Kop Surat Bank. Nomor :...,... Lampiran :

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dengan suku bunga rendah, cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit. Bank BTN menyalurkan FLPP ini melalui dua produk, yakni KPR BTN Sejahtera Tapak (untuk pembelian rumah tapak/landed house) dan KPR BTN Sejahtera Susun (untuk pembelian rumah susun). Produk ini ditujukan bagi MBR yang memenuhi kriteria, yaitu Untuk pembelian rumah pertama, Belum pernah menerima subsidi, Memiliki NPWP dan SPT/Surat Pernyataan Penghasilan; dan, Memiliki penghasilan pokok maksimal Rp3,5 juta/bulan untuk KPR BTN Sejahtera Tapak dan Rp5,5 juta per bulan untuk KPR BTN Sejahtera Susun. Pemberian KPR Dengan Ketentuan Dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP bank BTN adalah Agunan Sertipikat dan IMB atas nama penjual, Maksimal Kredit 90% dari taksasi agunan, Jangka waktu maksimal 20 Tahun, Pemohon belum punya rumah, Pemohon belum pernah mendapatkan subsidi perumahan, Mempunyai NPWP, Harga jual rumah maksimal Rp. 88.000.000. Prosedur KPR FLPP mulai dari prosedur administrasi yaitu pengumpulan berkas berkas seusuai dengan persyaratan dan ketentuan yang sudah ada, wawancara yaitu dengan melontarkan berbagai pertanyaan seputar kehidupan, perkerjaan, penghasilan, tanggungan, kemampuan membayar dll 113

sebagai langkah awal lolos atau tidaknya kredit, selanjutnya adalah BI Checking dengan mengecek apakah sebelumnya pihak debitur telah memiliki tanggungan di bank lain dan bagaimana rapor debitur sebelumnya, On the Spot yaitu kunjungan ketempat tinggal maupun ketempat kerja guna mencocokkan kenyataan dengan berkas berkas yang dikumpulkan, Komisi Pemutus Kredit adalah dewan yang bertindak menilai dari kredit tersebut dan memutuskan apakah kredit dapat diberikan ataupun tidak, SP3K surat penegasan pemberian pembiayaan kredit sebagai tanda bahwa kredit tersebut lolos dan bank bersedia untuk membiayai, Taksasi Agunan adalah pengecekan kembali rumah yang akan dibeli apakan sesuai atau tidak penilaian meliputi harga jual rumah tersebut apakan sesuai dengan kesepakatan bank atau tidak, Realisasi Kredit dilakukan setelah rumah itu jadi yaitu dengan melakukan Akad yaitu penandatanganan akta akta notariel contohnya akta jual beli, langkah terakhir adalah Pengarsipan yaitu mengarsipkan data data kredit nasabah sengan rapi agas bila suatu saat nanti dibutuhkan bisa dengan mudah dicari dan ditemukan, untuk Pembayaran Angsuran ada 3 motode yang biasanya digunakan yaitu mengansur perbulan sesuai dengan kesepakatan selama jangka waktu kredit, pelunasan setengah setengah dan pelunasan total sebelum jangka waktu kredit. Yang terakhir yaitu apabila kredit tersebut telah selesai maka langkah selanjutnya yaitu pengembalian Jaminan. Bank Tabungan Negara dalam memberikan kredit selalu dengan metode berhitungan bunga anuitas, karena metode bunga anuitas sangatlah cocok dalam pemberian kredit jangka panjang. Metode bunga anuitas angsuran 114

bunga dihitung dari sisa pokok kredit tersebut, meskipun jumlah angsuran (pokok+bunga) yang dibayarkan setiap bulannya sama tetapi komposisi dari pembayarannya berbeda. bunga yang dibayarkan setiap bulan akan semakin menurun. Sedangkan angsuran pokok yang dibayarkan yaitu angsuran (pokok+bunga) angsuran bunga, angsuran pokok yang dibayarkan setiap bulannya semakin bertambah. Realisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, KCP Sukoharjo pada Oktober Desember 2010 25 Debitur Rp 1.397.400.000 mengalami peningkatan 88% pada Tahun 2011 yaitu 234 Debitur Rp 10.714.500. pada tahun 2012 19 Debitur Rp 1.098.000.000 mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu 91% dari tahun sebelumnya dikarenakan pada Tahun 2012 Pemerintah merubah kebijakan Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP. Pada Tahun 2013 bank kembali mengalami peningkatan 64% meskipun tidak sebesar tahun 2010 dan 2011 tapi peningkatan ini cukup membanggakan yaitu dapat membiayai KPR FLPP sebesar Rp 3.094.000,- 185 Debitur. Dan Pada Januari Maret 2014 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, KCP Sukoharjo telah Membiayai 19 Debitur yaitu dengan total Rp 1.291.890.000. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) FLPP juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Karena pada dasarnya kelebihan dan kelemahan itu wajar adanya. Tergantung bagaimana pihak yang terkait mensikapi kelebihan dan kelemahan tersebut karena pandangan orang itu berbeda beda. Beberapa contoh tentang Kelebihan KPR Sejahtera FLPP adalah Suku bunga nya 115

ringan karena disubsidi oleh pemerintah, ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yaitu <Rp 3.500.000 baik berpenghasilan tetap misal PNS atau Pegawai Swasta dan berpenghasilan tidak tetap yaitu Wirausaha, rumah langsung bisa ditempati dan lain sebagainya. Sedangkan beberapa contoh Kelemahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP adalah tidak semua kredit dapat diberikan oleh bank meskipun sudah membayar DP, Adanya developer nakal meskipun banyak juga developer yang jujur, kredit jangka panjang memiliki risiko yang cukup besar terutama untuk debitur berpenghasilan tidak tetap. Begitu pula dengan & Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Platinum juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. kelebihan dan kekurangan (KPR) Sejahtera FLPP & Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Platinum. Pada dasarnya kelebihan dan kekurangan itu wajar adanya. Tergantung bagaimana pihak yang terkait mensikapi kelebihan dan kelemahan tersebut karena pandangan orang itu berbeda beda. 4.2 SARAN Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP yang selama ini telah ditetapkan oleh kementrian Perumahan Rakyat yaitu Dari FLPP 2010 Hingga FLPP 2012 Sudah sangat baik diterapkan di masyarakat. Hanya saja masih ada kekurangan kekurangannya. Saran yang dapat penulis sampaikan yaitu: a. Pemerintah harus lebih teliti dalam mengawasi developer developer perumahan. Karena tidak sedikit dari mereka yang melakukan kecurangan meskipun banyak dari mereka yang jujur. Sanksi sanksi 116

untuk developer nakal harus lebih ditegaskan lagi agar developer tersebut jera dan tidak mengulanginya lagi. b. Harapan kedepan tentang KPR Sejahtera berdasarkan hasil wawancara, nasabah berharap agar KPR Sejahtera FLPP tetap ada dan suku bunganya tetap ringan. Oleh karena itu pemerintah harus peka dengan masyarakat terutamanya berpenghasilan rendah, apabila terpaksanya harus merubah kebijakan KPR Sejahtera FLPP lagi semoga kebijakan tersebut nantinya tidak memberatkan nasabah. c. Berdasarkan hasil wawancara dengan nasabah BTN sukoharjo dalam pembiayaan kredit pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP sudah baik. Pelayanan untuk kedepannya lebih diperbaiki lagi agar bank dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk nasabah. d. Baik dari pemerintah, perbankan maupun pihak developer lebih meingkatkan penyampaian informasi yang ada. Agar informasi tentang perumahan subsidi tersebut dapat terinformasikan kepada manyarakat dengan baik. Dengan begitu pula penjualan rumah akan meningkat dan dapat mensejahterakan masyarakat berpenghasilan Rendah. e. Untuk peneliti selanjutnya penulis menyarankan untuk memperbarui data data perkembangan kredit tahun selanjutnya, memperbarui ketentuan tentang KPR FLPP apabila nantinya kebijakan diubah kembali. Metode penulisan yang penulis gunakan yaitu metode kualitatif dimana hanya dengan wawancara dan studi pustaka, saran untuk penulis selanjutnya dapat melakukan wawancara dengan nasabah dan pihak bank agar informasi dapat dibandingkan antara kedua pihak tersebut. 117