Pengembangan Soal Biologi Berbasis Literasi Sains untuk Siswa SMA Kelas X Semester 1

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

BUKU IPA TERPADU BERBASIS PROBLEM SOLVING DAN LITERASI SAINS UNTUK SISWA KELAS VII SMP

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Brain Based Learning

PENGEMBANGAN PAKET SOAL MODEL PISA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

RANCANGAN PEMBELAJARAN GERAK MAKHLUK HIDUP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN LITERASI SAINS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

Key Words: LKS, brain based learning, aljabar operation.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN MODUL MATERI LINGKARAN BERBASIS DISCOVERY UNTUK SISWA SMP

TINJAUAN TENTANG PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS INQUIRY UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VII SMP

PENYUSUNAN MEDIA BELAJAR MANDIRI BERBASIS BLOG SUBMATERI SISTEM SARAF MANUSIA UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP

Oleh: Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat. ABSTRACT

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI IPA E JURNAL

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERBASIS KELAS PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN AUTHENTIC ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

Artikel Ilmiah PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR BERORIENTASI PADA VOCATIONAL SKILL PRAKTIKUM BIOLOGI SMA

PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

PRAKTIKALITAS MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT

PENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

Unnes Journal of Biology Education PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM STRUKTUR TUBUH HEWAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LUBUK ALUNG

VALIDASI LEMBAR KERJA PADA MATERI LIMIT, TURUNAN, DAN INTEGRAL PADA PERKULIAHAN MATEMATIKA DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DIPADUKAN BUDAYA LOKAL PAPUA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

Pendahuluan. Tito et al., Pengembangan Paket Soal Model PISA Konten Space and Shape...

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

Key Words: Discovery, module, development, one variable equations.

BAB III METODE PENELITIAN

Valeria Christy Octavia, Sulisetijono, dan Masjhudi Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PERSAMAAN DAN INDENTITAS TRIGONOMETRI KELAS X MIA DI SMAN 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

DEVELOPING MATHEMATICAL LEARNING BASED ON DISCOVERY LEARNING MODEL

Berkala Ilmiah Bidang Biologi ISSN :

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MATERI TRIGONOMETRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTORIK PADA PESERTA DIDIK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENERAPKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION HILMARISA 2008/02393

Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR DAN BERKARAKTER PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK TINGKAT SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBENTUK MODUL BERNUANSA MAJALAH DILENGKAPI DENGAN GLOSARIUM UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMPN 12 PADANG

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E

Fashion and Fashion Education Journal

PENGEMBANGAN WEBSITE BAHAN AJAR TURUNAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK

MEDIA DEVELOPMENT LEARNING INSTRUCTIONAL GAMES MACROMEDIA FLASH-BASED IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL. Triska Yeti Evrianis, Azrita 1), M.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

ABSTRACT. Keywords : Learning media, Video and animation, Learning media result.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Penggunaan Modul Fisika SMA/MA dan SMK Berbasis Inkuiri yang Disertai Penilaian Portofolio Dilihat dari Praktikalitas

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Konsep Disertai Contoh pada Materi Sel untuk Siswa SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL DI SMA

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial

Transkripsi:

Pengembangan Soal Biologi Berbasis Literasi Sains untuk Siswa SMA Kelas X Semester 1 Zulyusri 1), Ramadhan Sumarmin 2), Miswati 3) 1), 2) Staf Pengajar Jurusan Biologi, Universitas Negeri Padang 3) Alumni Pascasarjana Jurusan Biologi, Universitas Negeri Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang, Indonesia Email: zulyusriilyas@yahoo.com 1), ramadhan_unp@yahoo.com 2), miswatisyahrial2@gmailcom 3) ABSTRACT The purpose of this study was to develop evaluation tools in the form of learning about science literacy based biology subjects for class X semester 1. The type of this research is research and development, with a preparatory study design, prototype, one to one, small group and field tests. Small scale pilot study subjects were 20 students of SMAN 1 Bukit Sundi, and wide-scale trials were 64 students of SMAN 1 Gunung Talang. Product-based research is a matter of scientific literacy that includes three indicators of votes with four component aspects that owned the aspect of the context, content, processes and attitudes. The results of scientific literacy progression based this matter indicates that the matter developed valid, reliable and high level of practicality. This is demonstrated by the average validity showed extremely valid criteria. The effectivity of instruments is indicated by the student's ability to answer questions on indicators 2 and 3 which is a matter that demands high reasoning. Practicality instruments indicated by the positive response by teachers and students. Keywords: evaluation, scientific literacy, valid, practicality, reliability, effectif PENDAHULUAN Sains memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Novikasari (2013) menyatakan bahwa tujuan pengembangan sains adalah agar siswa: 1) memiliki kemampuan dasar untuk memenuhi kebutuhannya; 2) memiliki keterampilan dalam memperoleh dan menerapkan sains dalam hidupnya; 3) memiliki sikap ilmiah dan menggunakan pendekatan dalam menyelesaikan masalah; 4) memiliki kesadaran akan keteraturan alam dan segala keindahannya; 5) memiliki tingkat kreativitas yang lebih berarti; dan 6) tumbuh dan berkembang minatnya untuk studi lanjut di bidang sains. Berdasarkan data pengukuran Programe for International Student Assessment- Organisation for Economic Cooperation and Development (PISA-OECD) tahun 2012 diketahui bahwa kemampuan literasi sains siswa di Indonesia masih termasuk kategori rendah. Hasil penelitian PISA mengenai literasi sains siswa Indonesia pada tahun 2003 menempatkan Indonesia pada urutan 38 dari 41 negara peserta tes literasi sains PISA. Sementara tahun 2006 Indonesia menempati urutan ke 50 dari 57 peserta. Pada tahun 2009 skor PISA siswa Indonesia berada pada urutan 60 dari 65 Zulyusri, Ramadhan Sumarmin & Miswati 88

negara peserta, sedangkan pada tahun 2012 siswa Indonesia memperoleh skor 383, berada pada peringkat 64 dari 65 negara (OECD: 2010). Hasil ujicoba soal PISA yang penulis lakukan pada siswa SMP dan SMA peserta olimpiade sains tingkat Sumbar, Riau dan Jambi di Universitas Negeri Padang tanggal 6 Februari 2016 juga menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Dari 144 butir soal yang diujikan hanya 22% siswa dari 138 orang peserta yang menjawab lebih dari setengah jumlah soal. Hal ini mungkin disebabkan siswa belum terlatih dalam menyelesaikan soal-soal PISA sehingga untuk mengerjakan soal PISA terasa sukar bagi mereka. Pengujian soal PISA telah dilakukan pada beberapa sekolah SMP dan SMA di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat. Namun hasil yang didapatkan hampir sama yaitu tingkat literasi sains siswa masih tergolong rendah. Namun perangkat pembelajaran berupa soal berbasis literasi sains belum tersedia di sekolah. Berdasarkan permasalahan di atas dan mengingat pentingnya literasi sains bagi seorang siswa, maka penulis tertarik untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa soal berbasis literasi sains pada mata pelajaran biologi untuk siswa SMA kelas X semester I. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMAN 1 Gunung Talang Kabupaten Solok. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan Plomp (1994). Metode penelitian dan pengembangan ini menghasilkan soal berbasis literasi sains mata pelajaran biologi untuk kelas X. Penelitian pengembangan ini difokuskan pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation (Tessmer, 1933) yang meliputi self evaluation, prototyping (expert review dan one to one, dan small group), serta field test adapun alur desain formative evaluation sebagai berikut: Self evaluation Expert review revisi One to one revisi Small Group Field Test revisi Gambar 1. Alur Desain Formative Evaluation Zulyusri, Ramadhan Sumarmin & Miswati 89

1. Uji Validitas Soal Berbasis Literasi Sains Uji validitas dimulai dengan penialaian pakar terdiri dari tiga orang dosen Universitas Negeri Padang, antara lain dua orang dari program studi Biologi dan satu orang dari Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Selain itu juga dibantu oleh validator dari guru bidang Studi Biologi SMA. Nama validator yang menilai validasi soal berbasis literasi sains tertera pada Tabel 2. Tabel 2. Nama Validator Soal Berbasis Literasi Sains No Nama Keterangan 1 Prof. Dr.Ermanto, M.Hum. Dosen Universitas Negeri Padang 2 Dr. Yuni Ahda, M.Si. Dosen Universitas Negeri Padang 3 Dr. Dwi Hilda Putri, M.Biomed. Dosen Universsitas Negeri Padang 4 Nurrahmi, S.Pd. Guru SMA N 1 Gunung Talang 5 Marta Wilis, S.Pd. Guru SMA N 1 Bukit Sundi 6 Fitri, S.Pd. Guru Biologi SMA Baiturrahmah (teman sejawat) 2. Uji Praktikalitas Soal berbasis Literasi Sains Uji praktikalitas soal adalah uji kepraktisan soal yang digunakan oleh guru untuk menilai tingkat literasi sains siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui manfaat, kemudahan penggunaan dan efisiensi waktu yang digunakan oleh siswa untuk mengerjakan soal biologi berbasis literasi sains tersebut. Sukardi (2008) mengemukakan pertimbangan praktikalitas dapat dilihat dalam aspek-aspek berikut: (1) kemudahan penggunaan, meliputi mudah diatur, disimpan, dan dapat digunakan sewaktu-waktu, (2) waktu yang diperlukan dalam pelaksanan sebaiknya singkat, cepat dan tepat, (3) daya tarik siswa terhadap soal yang disajikan, (4) mudah diinterpretasikan oleh guru ahli maupun guru lain, (5) memiliki ekuivalensi yang sama, sehingga bisa digunakan sebagai pengganti atau variasi. 3. Uji Efektivitas Soal Berbasis Literasi Sains Efektivitas artinya ada dampak, pengaruh dan hasil yang ditimbulkan. Uji efektivitas dilakukan untuk mengetahui tercapainya tujuan pembuatan soal. Slameto dalam Rahmatina (2013) menyatakan bahwa efektif merupakan kesesuaian antara siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan sasara atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Artinya bila tujuan tercapai, masih harus dipertanyakan seberapa jauh efektifitasnya. Suatu cara untuk mengukur efektivitas ialah dengan jalan menentukan transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang dipelajari. Instrumen Pengumpul Data: 1. Butir Soal berbasis literasi sains Tes yang digunakan berupa soal-soal berbasis literasi sains yang telah dikembangkan dan divalidasi oleh validator disesuaikan dengan standar PISA yang Zulyusri, Ramadhan Sumarmin & Miswati 90

dipublikasikan di internet dalam format buku eletronik (e-book) take the test: sample question from OEDC s PISA Assesment yang telah diterjemahkan. 1) Instrumen Kevalidan Instrumen ini berupa lembar validasi yang digunakan untuk mengumpulkan data kevalidan instrumen yang dikembangkan. Adapun standar penilaian kevalidan mengacu kepada 5 aspek, yaitu: aspek konstruk/isi, lahir/tampang, prediktif dan aspek bahasa (Margono dalam Depdiknas, 2008: 6). Sebagai validator adalah 3 orang pakar dan 3 orang guru dan 3 orang teman sejawat, data yang diperoleh akan dianalisis untuk melihat kevalidan instrumen. 2) Instrumen Kepraktisan Instrumen kepraktisan ini digunakan untuk mengumpulkan data kepraktisan. Instrumen ini diisi oleh responden yang telah menggunakan instrumen penilaian kinerja guru biologi dalam kegiatan uji coba, yaitu: guru biologi, pengawas, kepala sekolah, dan peserta didik. HASIL PENELITIAN Tingkat validitas soal diukur dengan menggunakan angket uji validasi yang diisi oleh 6 orang validator, yaitu 3 orang dosen dan 2 orang guru serta 1 orang teman sejawat. Perhitungan tersebut dilakukan dengan mencari persentase hasilnya. Aspek penilaian validasi soal adalah syarat konstruk, syarat isi, syarat bahasa dan syarat teknik. Hasil uji validitas soal berbaisis literasi sains termasuk dalam kriteria sangat valid dengan rata-rata uji validitas sebesar 90,15%. Uji keefektifan soal menggunakan ranah kognitif dengan terfokus pada tiga indikator soal PISA dan 4 komponen soal PISA dengan menghitung sebaran jawaban siswa. Uji efektifitas ini dilakukan untuk melihat apakah soal yang dikembangkan efektif untuk mengukur literasi sains siswa. Hasil validasi soal oleh validator dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Validasi Soal Berbasis Literasi Sans oleh Validator No Aspek Penilaian Rata-Rata Kategori 1 Syarat konstruk 85,61% Valid 2 Syarat isi 87,5% Valid 3 Syarat bahasa 93,75% Sangat valid 4 Syarat teknik 93,75% Sangat valid Total 90,15% Sangat valid Disamping memberikan penilaian terhadap soal berbasis literasi sains, validator juga memberikan saran untuk perbaikan soal. Berdasarkan saran-saran yang diberikan oleh validator selanjutnya menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan Zulyusri, Ramadhan Sumarmin & Miswati 91

perbaikan pada soal berbasis literasi sains. Setelah dilakukan revisi, maka hasil dihasilkan soal berbasis literasi sains yang valid dan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya. Berdasarkan hasil uji validitas, uji satu-satu (one to one), selanjutnya dilakukan ujicoba melalui kelompok kecil (small group) sebagai upaya untuk mengetahui kepraktisan soal berbasis literasi sains yang dikembangkan. Hasil praktikalitas soal berbasis literasi sains oleh siswa melalui kelompok kecil dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Praktikalitas oleh Siswa No Aspek penilaian Rata-Rata Kategori 1 Kemudahan Penggunaan 81 % Praktis 2 Keefektifan Waktu 71 % Praktis 3 Menginterpretasikan 72 % Praktis 4 Ekuivalensi 77 % Praktis Jumlah 75,25% Praktis Hasil praktikalitas soal berbasis literasi sains oleh Guru dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Praktikalitas oleh Guru Bidang Studi No Aspek penilaian Rata-Rata Kategori 1 Kemudahan Penggunaan 93,75% Sangat praktis 2 Keefektifan Waktu 75% Cukup prkatis 3 Menginterpretasikan 100% Sangat praktis 4 Ekuivalensi 100% Sangat praktis Jumlah 92,18 % Sangat praktis Reliabilitas tes adalah ketetapan suatu tes apabila diujikan kepada subjek yang sama. Suatu tes dikatakan reliabel jika ia dapat memberikan hasil yang tetap apabila diujcobakan berkali-kali, atau dengan kata lain tes dikatakan reliabel jika hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Dari hasil ujicoba kelompok kecil yang terdiri dari 20 orang didapatkan hasil reliabilitas 0,89% dengan kriteria yang sangat tinggi. Setelah diolah dan ditentukan indeks kesukaran dan daya bedanya, ada 18 buah soal yang dibuang dan beberapa soal yang direvisi. Hasil dari revisi soal diujikan lagi ke kelompok penelitian yang berbeda. Hasil yang didapatkan adalah sama dengan angka reliabilitas sebelumnya. Artinya soal tersebut sudah reliabel. Soal yang dibuang ada 18, jadi soal pertama dan kedua jumlahnya tidak jauh berbeda, makanya hasilnya pun tidak jauh berbeda. Jumlah soal untuk ujicoba kelompok kecil 60 butir, sedangkan soal untuk ujicoba penelitian pada kelompok field test adalah 42 butir. Menurut Darsono dalam Rahmatina (2013) alat evaluasi yang terdiri dari jumlah soal yang banyak cendrung lebih reliabel dibandingkan dengan soal yang jumlahnya sedikit. Zulyusri, Ramadhan Sumarmin & Miswati 92

Dalam hal ini yang menjadi indikator efektif adalah melihat kemampuan analisis siswa terhadap soal tingkat tinggi. Setelah dilakukan penskoran, dipersentasekan pada bagian mana siswa memperoleh skor tertinggi berdasarkan indikator model soal PISA yang mencakup 3 komponen. Jika pesentase lebih tinggi pada komponen pertama berarti soal kurang efektif, sedangkan jika persentase tertinggi menunjukkan pada komponen kedua dan ketiga, berarti soal dikatakan efektif dapat mengukur analisis tingkat tinggi siswa. Efektif berarti kesesuaian antara siswa yang mengerjakan tes dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini tujuan yang ingin dicapai adalah kemampuan analisis siswa terhadap soal tingkat tinggi. Dilihat dari segi kognitif sebaran hasil tes siswa dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Ketercapaian Tujuan Indikator Soal PISA No Indikator Soal PISA Persentase (%) 1 Mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi gejala sains 43 2 Memahami penyelidikan sains 62 3 Menginterpretasikan bukti dan kesimpulan sains 77,70 Melihat sebaran hasil tes berdasarkan indikator soal PISA di atas didapatkan hasil bahwa soal yang dikembangkan sudah efektif untuk mengukur literasi sains siswa atau mengukur analisis tingkat tinggi siswa. Karena sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu meningkatkan analisis berpikr tingkat tinggi siswa yang tergambar pada aspek kedua dan ketiga. Komponen literasi sains berdasarkan studi PISA sudah terangkum dalam soal yang dikembangkan. PENUTUP Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, telah dihasilkan soal berbasis literasi sains untuk siswa kelas X yang valid, praktis, reliabel dan efektis. Nilai validitas soal 66,68% kategori cukup valid, nilai praktikalitas sal oleh guru adalah 83,16% dengan kategori sangat praktis dan oleh siswa memperoleh nilai praktikalitas 75% dengan kategori praktis. Jika dirata-ratakan keduanya nilai praktikalitas soal adalah 79,08% dengan kategori praktis. Sedangkan untuk nilai reliabilitas soal adalah 0,89 dengan kriteria reliabel pada kategori reliabilitas sangat tinggi. Dari nilai sebaran jawaban siswa berdasarkan indikator soal literasi sains dalam studi PISA, soal dinilai efektif. DAFTAR PUSTAKA Plomp, Tj. (1994). Educational Design: Introduction. From Tjeerd Plomp (eds). Educational &Training System. (online). https://navelmangelep.wordpress. com/2012/04/01/penelitian-pengembangan-development-research/ diakses 20 April 2016). Zulyusri, Ramadhan Sumarmin & Miswati 93

Prasetyo. 2012. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Hasil Belajar Sains, (online), (http://sigprasetyo.blogspot.co.id/2012/02/pengukuran-penilaian-dan-evaluasihasil.html, diakses 28 Februari 2016). Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang: Universitas Negeri Padang. Novikasari, Meli, 2013. Pentingnya Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini, (online), (http://melyloelhabox.blogspot.co.id/2013/05/pentingnyapengembangan-pembelajaran.html. Diakses 28 Februari 2016). Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Yogyakarta: Alfabeta. OECD. 2006. PISA 2006. Science Literacy framework. (online). (http://oecd.org.dataoecd/35/23/419120101.pdf. diakses tanggal 07 Oktober 2015).. 2010. PISA 2009. Result: Eksecutive Summary, (online), (http://www.oecd.org. Diakses tanggal 07 Oktober 2015). Zulyusri, Ramadhan Sumarmin & Miswati 94