PENDIDIKAN ISLAM MENURUT PEMIKIRAN SUNAN KALIJAGA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. serta mudah dipahami oleh orang awam lantaran pendekatan-pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

PEDOMAN HIDUP ISLAMI (PHI) WARGA MUHAMMADIYAH. Drs. H. Gunarto Muchsin

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

1 Mahmud Yunus, Pedoman Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1980), hal. 127.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek dikarenakan adanya. saling tukar menukar informasi dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam tradisi Jawa dikenal dengan nama Wali Sanga. Wali Sanga

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I. mengandung nilai-nilai rahmatan lil alamin, artinya ajarannya bersifat universal,

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

BAB V PENUTUP. penulis angkat dalam mengkaji pendidikan ekologi dalam perspektif Islam,

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keanekaragaman suku bangsa dengan budayanya di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB XIII KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku seharihari.

BAB V PENUTUP. tesis ini yang berjudul: Konsep Berpikir Multidimensional Musa Asy arie. dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam, sebagai berikut:

Mengukir Masa dengan Tulisan

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR. A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis penelitian mengenai konsep tujuan pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

Transkripsi:

PENDIDIKAN ISLAM MENURUT PEMIKIRAN SUNAN KALIJAGA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pada Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah Oleh : T U T I K S U P I Y A H NIM. G.000.000.013 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2007

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam merupakan penataan individual dan sosial yang dapat menyebabkan seseorang tunduk dan patuh pada Islam serta menerapkannya secara sempurna di dalam kehidupan individu dan masyaakat. Berdasarkan makna ini maka pendidikan Islam berupaya untuk mempersiapkan diri manusia agar dapat melaksanakan amanat yang dipikulnya yaitu sebagai khalifah Allah SWT yang bertugas memakmurkan bumi, sebagai hamba Allag SWT berkewajiban untuk mengabdi dan beribadah semata-mata hanya kepada Allah SWT. Islam sebagai agama yang mengandung konsep-konsep, wawasanwawasan, dan ide-ide dasar yang memberi inspirasi terhdap pemikiran umat manusia sekaligus sebagai sistem peradaban mengisyaratkan betapa pentingnya pendidikan. Isyarat ini dijelaskan dari berbagai muatan dalam konsep ajarannya salah satu diantaranya melalui pendekatan filosfis, ilmu pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses kependidikan yang didasari oleh nilai-nilai Islam menurut konsepsi filosofi yang bersumberkan pada Al-Qur an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW (Arifin, 2000:109). Islam adalah agama yang memberikan dorongan yang begitu besar terhadap pendidikan yang mengajarkan kepada manusia mengenai berbagai 1

2 kehidupan baik duniawi ataupun ukhrawi. Salah satu ajaran Islam tersebut adalah mewajibkan kepada manusia untuk melaksanakan pendidikan. Islam merupakan syari at Allah SWT bagi manusia yang dengan bekal Syari at itu manusia beribadah, agar manusia mampu memikul dan merealisasikan amanat besar itu, syari at itu membutuhkan pengalaman, pengembangan dan pembinaan. Pengembangan dan pembinaan itulah yang dimaksud dengan Pendidikan Islam. Seperti halnya tercantum dalam surat Al- Ahzab : 72. Pendidikan sebagai suatu proses dalam pandangan filsafat pendidikan Islam, sebagaimana tidak dapat dilepaskan dari keterkaitan dengan fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Dengan demikian pendidikan pada hakikatnya adalah rangkaian bimbingan dan pengarahan hidup manusia berupa kemampuan-kemampuan dasar (potensi fitrah) dan kemampuan ajar (Intervensi), sehingga terjadi perubahan dalam kehidupan pribadinya baik dalam statusnya sebagai makhluk individu sosial serta hubungannya dengan alam sekitar dimana ia hidup (M. Arifin, 1994 : 14). Proses tersebut senantiasa harus berada dalam nilai-nilai Islam yaitu nilai-nilai yang melahirkan normanorma Syari at dan Akhlaq al Karimah.

3 Pendidikan Islam adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba-hamba Allah SWT (Nur Uhbiyati, 1997 : 12). Menurut Solicin bahwa membicarakan tentang Wali Sanga berarti membicarakan mengenai Islam di tanah Jawa. Oleh karena Wali Sangalah yang mempelopori dakwah Islam di bumi Jawa. Wali Sanga dianggap sebagai tokoh-tokoh sejarah kharismatik yang membumikan Islam di tanah Jawa yang sebelumnya berkembang bersama tradisi Hindu-Budha (Purwadi, 2003:33) Kata wali berasal dari bahasa Arab itu artinya dekat atau kerabat, atu teman. Dalam Al-Qur an istilah ini disebutkan dalam surat Yunus : 62 dan Al-Baqarah : 257. Menurut Efendy (dalam Purwadi, 2003 : 39) kata wali menurut istilah, ialah sebutan bagi orang-orang Islam yang dianggap keramat, mereka adalah penyebar agama Islam. Mereka dianggap manusia suci kekasih Allah, orang-orang yang sangat dekat dengan Allah, yang dikaruniai tenaga ghaib, mempunyai kekuatan-kekuatan batin yang sangat berlebih, mempunyai ilmu yang sangat tinggi, sakti berjaya-kejiwaan.

4 Menurut Hadiwiyono, kata sanga menurut pendapat Mohammad Adnan adalah perubahan dari kata sana yang berasal dari kata Arab tsana berarti sama dengan mahmud yang terpuji. Jadi Wali Sana artinya wali-wali terpuji. Pendapat Raden Tanoyo (pengarang kitab Wali Sanga). Hanya saja Tanoyo mengartikan sana bukan hanya terpuji tetapi tempat (Purwadi, 2003:39). Di antara Wali Sanga itu adalah merea Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid (Rahimsah, 2002 : 5). Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai tabib bagi kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebaagai paus dari Timur hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa yakni Hindu dan Budha (Purwadi, 2003: 73). Tokoh wali yang sangat banyak mengandung misteri adalah Sunan Kalijaga. Ia salah seorang wali yang mulus berdarah Jawa. Bapaknya bernama Ari Teja, perdana Menteri Majapahit pada masa Bhre Kertabumi Brawijaya V, yang juga menjabat adipaati di Tuban dengan gelar Ki Tumenggung Wilwatika.

5 Sebagai penyeru agama, Sunan Kalijaga termasyur ke mana-mana. Ia seorang mubalig keliling yang daerah operasinya sangat luas. Pengikutnya tidak terbatas pada satu dua golongan saja. Banyak kaum bangsawan serta kaum cendikiawan yang tertarik kepada tablignya, karena dalam berdakwah ia amat pandai menyesuaikan diri dengan keadaan. Ia berusha mengawinkan adat istiadat Jawa dengan kebudayan Islam, dan menjadikannya media untuk meluaskan syiar Islam. Dalam kisah kewalian, Sunan Kalijaga dikenal sebagai orang yang menciptakan pakaian takwa, tembang-temang Jawa, seni memperingati Maulid Nabi yang telah dikenal dengan sebutan Grebed Mulud. Upacara Sekaten (syahadatain, mengucapkan dua kalimat syahadat) yang dilakukan setiap tahun untuk mengajak orang Jawa masuk Islam adalah ciptaannya (Achmad Chodjim, 2003 : 13). Salah satu karya besarnya Sunan Kalijaga adalah menciptakan bentuk ukiran wayang kulit yang bentuknya dirubah sedemikian rupa, sehinga tidak menyalahi hukum Islam. Tembang-temang yang diciptakan Sunan Kalijaga sebenarnya merupakan ajaran makrifat, ajaran mistis, dalam agama Islam. Meski banyak tembang yang telah diciptakannya, tapi hanya tembang ilir-ilir yang dikenal oleh masyarakat Jawa. Tembang ini diajarkan kepada anak-anak SD di Jawa. Sudah barang tentu tembang-tembang tersebut dimaksudkan untuk tujuan dakwah. Tembang ini sekalipun termasuk jenis tembang dolanan namun bila direnungkan secara dalam, syair tersebut sangat indah

6 dan mengandung nilai dakwah Islamiyah yang tinggi nilainya (Surya Alam, tt:3). Pada saat ini keseniang wayang, tembang Ilir-ilir, upacara sekaten dan gerebeg maulud masih digemari oleh masyarakat walaupun hanya sekedar untuk ajang hiburan saja. Akibatnya seni dan budaya Jawa yang bernuansa Islamiah ini tertinggal jauh dibandingkan dengan mdia dan teknologi modern yang tengah merajalela. Hal ini banyak pengaruh negatif yang dapat mencemari jiwa dan akhlak masyarakat, seperti adanya lagu-lagu barat, disco, bioskop-film yang banyak digemari anak-anak muda sekarang. Untuk itu kita harus melestarikan kembali seni dan budaya tersebut dengan melalui pendekatan-pendekatan yang halus tanpa paksaan agar masyarakat menjadi tertarik kembali. Berangkat dari uraian tersebut diatas, penulis merasa sangat tertarik dan berminat untuk mengadakan studi secara mendalam tentang pendidikan Islam menurut pemikiran Sunan Kalijaga sebagai objek kajian utama dalam penelitian. Terutama caranya berdakwah, yang dianggap berbeda dengan metode para wali yang lain. Dia berani memadukan dakwah dengan seni budaya yang mengakar di masyarakat. Ia tidak melakukan konfrontasi dengan budaya yang mengakar di masyarakat. Ia tidak melakukan konfrontasi dengan budaya masyarakat yang ada melainkan dengan tapa geli (mengikuti aliran air) dengan kebiasaan yang berlaku dan memberi baju Islam atau memberi pesan-pesan keislaman. Dengan demikian andil dan peranan Islam dalam membentuk kebudayaan Islam di Indonesia pada masa lalu hingga sekarang

7 sangat besar, bahkan telah memberikan corak khusus bagi pendidikan Islam. Penulis berharap agar nantinya dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pendidikan Islam yang tidak hanya bersifat teori tapi juga bernilai praktis dan akhirnya dapat membantu melahirkan generasi-generasi sholeh dan sholehah dalam mengembangkan kehidupan dunia akhiratnya di atas landasan iman dan taqwanya kepada Allah SWT. B. Penegasan Istilah Untuk memberi gambaran yang jelas dan menghindari kesimpang siuran dalam memahami arti dari masing-masing istilah serta untuk memudahkan dalam memahami maksud dari judul ini, maka penulis menegaskan terlebih dahulu masing-masing istilah yang terdapat dalam judul di muka: 1. Pendidikan Islam Menurut Mohd-Fadli Al-Djamaly (dalam Arifin, 2000 : 17) pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarannya (pengaruh dari luar). 2. Pemikiran Pemikiran: bersal dari kata fikir yang berarti akal budi, ingatan, kata hari, pendapat. Kata fikir jika di tambah akhiran an yang berarti hasil berfikir (memikirkan) jika di tambah awalan pe dan akhiran an

8 menjadi pemikiran yang artinya cara atau hasil berfikir (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991: 767). Yang dimaksud pemikiran dalam skripsi ini adalah hasil dari proses berfikir yang ditampilkan dalam berbagai bentuk yang tertuang dalam buku-buku pendidikan Islam menurut pemikiran Sunan Kalijaga. 3. Sunan Kalijaga Sunan Kalijaga adalah salah satu wali yang sangat terkenal bagi orang jawa. Ketenaran wali ini adalah karena ia seorng ulama yang sakti dan cerdas. Ia juga seorang politikus yang mengasuh para raja beberapa kerajaan Islam. Selain itu Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai budayawan yang santun dan seniman wayang yang hebat (Purwadi, 2003 : 150). Kalijaga artinya yang menjaga aliran sungai. Ada yang mengartikan kalijaga sebagai orang yang menjaga aliran kepercayaan masyarakat pada masa itu. Sunan Kalijaga sangat halus dalam berdakwah, dia tidak langsung menunjukkan sikap anti pati terhadap kepercayaan masyarakat pada zaman itu, semua aliran didekati, dipergauli yang kemudian pada akhirnya diarahkan kepada agama Islam (Surya Alam, tt, 30). Setelah mengetahui arti dan istilah-istilah di atas, maka maksud dari judul skripsi Pendidikan Islam Menurut Pemikiran Sunan Kalijaga adalah semua hal yang penting dan berguna bagi proses pendidikan Islam yang terdapat dalam pemikiran Sunan Kalijaga.

9 Dari pemahaman yang mendalam terhadap pemikiran tersebut diharapkan dapat ditarik hikmah untuk dijadikan pedoman aktivitaspendidikan, khususnya pendidikan Islam sekarang. Dengan demikian andil dan peranan Islam dalam membentuk kebudayaan Islam di Indnesia khususnya kebudayaan Jawa pada masa lalu hingga sekarang sangat besar, bahkan telah memberikan corak khusus bagi pendidikan Islam. C. Rumusan Masalah Dengan berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan ditelaah adalah: Bagaimana pendidikan Islam menurut pemikiran Sunan Kalijaga?. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui dan meneliti lebih dalam dan luas tentaang Pendidikan Islam Menurut Pemikiran Sunan Kalijaga. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi pendidikan, sebagai sumbangan terhadap khazanah ilmu Pengetahuan Islam. b. Bagi Dakultas Agama Islam jurusan Tarbiyah, menjadi literatur tazmbahan dalam pendalaman pengajaran pendidikan Islam.

10 c. Bagi peneliti, dengan melakukan penelitian ini berari memperluas wawasan dan mendalami bidang yang menjadi pilihan spesialisasinya yaitu program Pendidikan Agama Islam. E. Tinjaun Pustaka Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan Diwi Rahmawati (2001) dalam skripsi dengan judul METODE PENDIDIKAN RASUSULLAH SAW DALAM PEMBENTUKAN PRIBADI MUSLIM (Tinjauan kritis Nabi periode Makkah) menjelaskan bahwa: Pendidikan adalah satu proses dan proses tersebut pada dasarnya merupakan keseluruhan aktivitas pendidikan yang berupaya untuk mencapai tujuan. Satu tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu perwujudan nilai-nilai yang ideal, berupaya terbentuknya pribadipribadi manusia yang diinginkan. bagi seorang muslim nilai-nilai itu merujuk kepaada AL-Qur an dan Sunnah Nabi. Pendidikan yang dilakukan oleh Rasulullah saw di Makkah merupakan suatu pendidikan untuk membentuk pribadi muslim, mereka dibina untuk menjadi kader-kader muslim yang sejati, kader-kader yang mempunyai jiwa perjuangan yang tinggi. Keberhasilan Rasulullah saw dalam mendidik keluarga dan para sahabatnya ini dibantu oleh beberapa faktor antara lain : bahwa memang ajaran Islam ini bersifat rasional dan fitrah, mudah diterima dan dicerna oleh siapa saja yang mau berfikir secara terbuka dan transparan. Di samping itu juga ditunjng oleh sikap dan pribadi Rasulullah saw sendiri

11 sebagai uswah hasanah baik sebelum maupun sesudah menjadi Nabi utusan Allah SWT. Nur Hidayah (2002) dalam skripsi dengan judul TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PRESPEKTIF AL-QUR AN berdasarkan hasil penulisan ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa tujuan pendidikan Islam dalam Al-Qur an sebagai berikut: 1. Dimensi Ruang dan Waktu Sejalan dengan petunjuk Al-Qur an, bahwa dalam kaitan dengan dimensi ruang dan waktu ini. Secara garis besarnya pendidikan Islam diarahkan pada tujuan utama yaitu memperoleh keselamatan hidup di dunia dan kesejahteraan hidup diakherat. Di atas dapat dirumuskan tujuan pendidikan Islam yang ideal dan operasional dengan ruang lingkup yang memberikan nilai kehidupan manusia yang paripurna duniawiyah dan ukhrowiyah yang melaksanakan tugas hidup individu dan sosial berdasarkan perintah Allah SWT. 2. Dimensi Tauhid Mengacu pada dimensi ini, maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepada upaya pembentukan sikap takwa kepatuhan terhadap Allah SWT. Dalam dimensi tauhid ini dinyatakan sebagai kepatuhan yang mutlak, dengan menempatkan Allah sebaagai Dzat yang tunggal. Hanya kepada-nya memohon pertolongaan. Prinsip tersebut menjaadi kerangka acuan dalam bertingkah laku, baik secara lahir maupun batin.

12 3. Dimensi Sosial Manusia adalah makhluk sosial, dalam kaitannya dengan masyarakat tujuan pendidikan diarahkan pada pembentukan manusia sosial yang memiliki sifat takwa sebagai dasar sikap dan perilaku. 4. Dimensi hakekat penciptaan manusia Berdasarkan dimensi ini, tujuan pendidikan Islam diarahkan kepada pencapaian target yang berkaitan dengan hakekat penciptaan manusia oleh Allah SWT. Dari sudut pandang ini, maka pendidikan Islam bertujuan untuk membimbing perkembangan peserta didik secara optimal agar menjadi pengabdi Allah SWT yang setia dan taat. Rumusan tujuan akhir pada pendidikan Islam ialah mewujudkan manusia yang berkepribadian muslim yang bulan lahiriah dan batiniah yang mampu mengabdikan segala amal perbuatannya untuk mencari keridhoan Allah SWT. Layly Noorida (2001) dalam skripsi dengan judul PEMIKIRAN HASAN AL BANNA TENTANG PENDIDIKAN AQIDAH menjelaskan bahwa: Pendidikan Aqidah yang ditanamkan oleh Al-Banna kepada setiap anggota aktifnya adalah mewajibkan untuk mempelajari risalah tentang dasardasar aqidah dan mengamalkannya. Disamping itu juga Al-Banna selalu memberikan pengajaran l-ilahiyat, An-Nurbuwwal, Ar-Ruhaniyal, As- Samiyyat, yang semuanya itu diajarkan dan disampaikan dengan tujuan agar

13 mereka memahami Islam secara utuh dalam praktiknya, sehingga memiliki aqidah yang bersih dan kuat. Pendidikan Aqidah dipraktekkan dalam bentuk amal nyata seperti sholat, membaca Al-Qur an, zikir, doa, zakat dan sebagainya, yang semuanya itu dilakukan berdasarkan Al-Qur an dan as-sunnah sehingga dapat memberi pengaruh bagi seorang muslim pada perilakunya setiap hari. Tujuan pendidikan Aqidah adalah membentuk kepribadian muslim, yakni manusia yang terdidik akalnya, memiliki pemahaman yang benar sehingga dapat membedaakan yang benar dari yang salah, memiliki cita rasa yang dapat merasakan perbedaan antara yang baik dan yang buurk, dan tekad kuat yang tidak melemah dan tidak luntur dihadapkan kebenaran. Berdasarkan uraian di atas, keaslian penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan. Dan dari uraian diatas telah ada penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, walaupun judulnya berbeda tetapi intinya sama, maka penulis tertarik untuk meneliti Pendidikan Islam menurut pemikiran Sunan Kalijaga. Dalam peneliyian ini penulis lebih memfokuskan pada Pendidikan Islam yang terkandung dalam pemikiran Sunan Kalijaga, yang nantinya akan dipaparkan beberapa analisis Sunan Kalijaga dan sekaligus akan dipaparkan pula bagaimana penulis mengamati dan menelusuri pemikirannya di sinilah letak perbedaannya.

14 F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian bibliografis (M. Nazir, 1998 : 102) karena berusaha mengumpulkan data, menganalisa dan membuat interpretasi tentang pemikiran tokoh, dalam hal ini adalah pemikiran Sunan Kalijaga tentang pendidikan Islam, bila dilihat dari tempat penelitian ini dilakukan maka penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kepustakaan (Joko Subagyo, 1997 : 109). Riset kepustakaan ini dalam rangka mencari data yang valid agar dapat digunaakan untuk mengumpulkaan data-data yang penulis maksudkan serta pembahasan dan penganalisaannya secara sistematis. Sedangkan pendekatan yang dipakai adalah menggunakan pendekatan Histori Filosofis karena objek material dari penelitian adalah pemikiran tokoh yang telah meninggal. 2. Sumber data Karena penulisan skripsi ini dalam kategori penelitian literer, maka seluruh data penelitian dipusatkan pada kajian buku yang memiliki keterkaitan dengan pokok bahasan. Sumber data tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu buku karya Purwadi tentang Sejarah Sunan Kalijaga Sintesis Ajaran Wali Sanga Vs Seh Siti Jenar yang berisi tentang sejarah perjuangan Sunan Kalijaga hingga akhir hayatnya. Buku karya Widji Saksono tentang Mengislamkan tanah Jawa telaah atas metode dakwah Walisongo yang berisi tentang metode dakwah Sunan Kalijaga, alat dan

15 fasilitas dakwah. Buku karya Achmad Chodjim tentang Mistik dan makrifat Sunan Kalijaga yang berisi tentang sejarah singkat Suan Kalijaga, syariat dan belimbing. Buku karya Ridin Sofwan tentang Islamisasi dai Jawa Walisongo penyebar Islam di Jawa menurut penuturan babad yang berisi tentang sasaran dakwah, tujuan dakwah, dan metode dakwah. Sumber data sekunder meliputi : Ilmu Pendidikan Islam, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, Filsafat Pendidikan Islam, dan lain-lain. 3. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan bahan-bahan bacaan atau pustaka yang terdiri dari dokumen-dokumen, majalah-majalah, dna buku-buku yang berisi tentang Sunan Kalijaga seperi ini disebut Metode Dokumentasi (Suharsimi Arikunto, 199:131) yaitu mencari dan menggali data dari bahan-bahan bacaan atau pustaka yang berkaitan dengan Pendidikan Islam menurut pemikiran Sunan Kalijaga. 4. Metode Analisis Data Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan metode Content Analysis atau metode Kajian Isi. Menurut Holsti dikutip dari Moleong (2002: 163), kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara obyektif dan sistematis. Content analysis memut langkah-langkah sebgai berikut:

16 Mengklasifikasi tanda-tanda yang dipakai dalam suatu komunikasi (pesan) menggunakan kriteria tertentu sebagai prediksi, selain dengan metode analisa isi juga digunakan metode perbandingan, setelah mengetahui langkah-langkah untuk melakukan analisis dengan menggunakan metode di atas maka langkah-langkaah operasional yang akan dilakukan untuk menganalisis peneltian ini adalah mengklasifikasikan pemikiran Sunan Kalijaga tentang pendidikan Islam, kemudian kriteria dipakai sebagai dasar klasifikasi adalah dengan mengungkapkan kesamaan pemikiran Sunan Kalijaga atau yang memperkuatnya dengan sumber-sumber yang berkaitan, sebagai langkah akhir adalah membuat kesimpulan berdasarkan kriteria yang ada. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab dengan perincian sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan, yang berisi tentang Latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab II : Biografi Sunan Kalijaga, pada bab ini akan dibahas tentang riwayat hidup Sunan Kalijaga, jasa-jasa Sunan Kalijaga, dan Khir hayat Sunan Kalijaga. Bab III : Pendidikan Islam menurut pemikiran Sunan Kalijaga, pada bab ini akan dibahas tentang pengertian pendidikan Islam, sasaran pendidikan

17 Islam, dasar dan tujuan pendidikan Islam, metode dan sarana pendidikan Islam. Bab IV : Analisa pendidikan Islam menurut pemikiran sunan Kalijaga, pada bab ini akan dibahas tentang pengertian pendidikan Islam, sasaran pendidikan Islam, dan dasar dan tujuan pendidikan Islam, metode dan sarana pendidikan Islam. Bab V : Penutup, pada bab kelima berisi tentang kesimpulan, saransaran, kata penutup, dan daftar pustaka.