V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial variabel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi

BAB I PENDAHULUAN. negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai pengaruh selisih M2, selisih GDP,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder runtut waktu

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil yang diperoleh dari estimasi VECM pada periode penerapan base

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mekanisme transmisi kebijakan moneter didefenisikan sebagai jalur yang

BAB V PENUTUP. penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Saham Syariah

BAB I PENDAHULUAN. lalu-lintas modal, dan neraca lalu-lintas moneter. perdagangan dan neraca jasa. Terdapat tiga pokok persoalan dalam neraca

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Perbankan nasional mengalami krisis

ANALISIS INVESTASI LANGSUNG DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Bruto (PDRB) per kapita, kurs (nilai tukar) rupiah terhadap dolar terhadap

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai nilai tambah total yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. urutan waktu dimulai dari penerapan Base Money Targeting Framework

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit dan Jalur Harga Aset di Indonesia Pendekatan VECM (Periode 2005: :12)

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk

ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN Oleh: Anggun Sundari

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI,

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara sangat menentukan tingkat. kesejahteraan masyarakat suatu negara, yang berarti bahwa suatu negara

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

PENGARUH NILAI KURS RUPIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA. Oleh : Natalia Artha Malau, SE, M.Si Dosen Universitas Negeri Menado

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan dan bahan baku industri, penyumbang PDB, penghasil devisa. Menurut data RENSTRA KEMENTAN (2015) dalam lima tahun

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 2007) perekonomian ekonomi Indonesia pada tahun 2003 hingga 2007 mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Rp14.900/$ pada kuartal berikutnya. Sama seperti pada tahun1998, Indonesia juga

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

METODE PENELITIAN. berbagai institusi seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, World Bank,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cadangan devisa didefenisikan sebagai saham eksternal aset, yang tersedia

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

49 Analisis Pengaruh Suku Bunga terhadap Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Provinsi Jambi

I. PENDAHULUAN. kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) untuk mencapai tujuannya yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil perhitungan dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial variabel suku bunga kredit modal kerja memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan ekspor di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pada tabel 10. Nilai koefisien dari SBK adalah 0.191035 dan bertanda negatif. Nilai tersebut menunjukkan bahwa peningkatan suku bunga kredit modal kerja sebesar 1 persen akan menurunkan permintaan ekspor sebesar 0.19 % dengan asumsi variabel lain tetap atau citeris paribus. Dari hasil probabilitas dapat diketahui bahwa tingkat suku bunga kredit modal kerja tidak signifikan pada 5%, dengan t-hitung > t-tabel (-2.704713 > -1.986). Dengan demikian, Ho ditolak. Artinya, suku bunga kredit modal kerja merupakan variabel penjelas yang berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor di Indonesia. 2. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial inflasi (IHK) memberikan pengaruh negatif dan tsignifikan terhadap permintaan ekspor di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pada tabel 10. Nilai koefisien dari IHK adalah 0.087635 dan bertanda negatif. Nilai

65 tersebut menunjukkan bahwa peningkatan Inflasi(IHK) sebesar 1 persen akan menurunkan Ekspor sebesar 0.087635% dengan asumsi variabel lain tetap atau citeris paribus. Dari hasil probabilitas dapat diketahui bahwa tingkat Inflasi (IHK) signifikan pada 5%, dengan t-hitung > t-tabel (- 2.289 > -1.986). Dengan demikian, Ha diterima. Artinya, inflasi (IHK) merupakan variabel penjelas yang berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor di Indonesia. 3. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial kurs memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan ekspor di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pada tabel 10. Variabel kurs memberikan pengaruh yang positif dan signifikan pada tingkat kepercayaan 95% terhadap Ekspor. Nilai koefisien dari Kurs adalah 0.549949 dan bertanda positif. Nilai tersebut menunjukkan bahwa peningkatan Kurs sebesar 1 persen akan meningkatkan permintaan ekspor sebesar 0.54 % dengan asumsi variabel lain tetap atau ceteris paribus. Dari hasil probabilitas dapat diketahui bahwa Kurs signifikan pada 5%, dengan t-hitung > t-tabel (6.158 > 1.986). Dengan demikian, Ho ditolak. Artinya, Kurs merupakan variabel penjelas yang berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor di Indonesia. 4. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial PDB Riil memberikan pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap permintaan ekspor di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pada tabel 10. Nilai koefisien dari PDB Riil adalah 0.079742 dan bertanda positif. Nilai tersebut menunjukkan bahwa peningkatan kurs sebesar 1 persen akan

66 meningkatkan Ekspor sebesar 0.079 % dengan asumsi variabel lain tetap atau citeris paribus. Dari hasil probabilitas dapat diketahui bahwa PDB signifikan pada 5%, dengan t-hitung < t-tabel (0.265 < 1.986). Dengan demikian, Ho ditolak. Artinya, PDB Riil merupakan variabel penjelas yang tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor di Indonesia. 5. Berdasarkan hasil estimasi pada penelitian ini dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Inflasi (IHK), Kurs dan PDB Riil berpengaruh signifikan terhadap Ekspor di Indonesia. Dari hasil uji f, nilai f-statistik sebesar 48.82887lebih besar dibandingkan nilai f-tabel pada signifikasi 5% yang sebesar 2.70 sehingga H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini menunjukan bahwa secara bersamasama terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yang terdiri dari BI Rate, Inflasi (IHK), Kurs dan Produk Domestik Bruto di Indonesia. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang dijelaskan sebelumnya maka penulis memberikan saran. Saran yang memungkinkan untuk meningkatkan dari Ekspor di Indonesia sebagai berikut : 1. Kebijakan moneter diharapkan dapat mengendalikan nilai suku bunga agar tetap rendah dan stabil guna meningkatkan kegiatan ekspor di Indonesia. Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia yang mengendalikan suku bunga harus menjaga agar nilai rupiah dan inflasi stabil sehingga nilai suku bunga kredit akan tetap rendah dan stabil sehingga akan meningkatkan kegiatan ekspor. Kebijakan moneter juga harus lebih memperhatikan perekonomian di dalam negeri untuk menjaga nilai mata

67 uang dalam negeri sehingga kegiatan produksi dalam negeri akan terus meningkat melalui kegiatan ekspor. Kebijakan moneter dapat menggunakan instrumen seperti Operasi Pasar Terbuka (OPT) atau Fasilitas Diskonto untuk mengendalikan nilai mata uang dan inflasi dalam negeri. Di samping itu, pemerintah juga harus membatasi barang-barang impor yang akan masuk ke Indonesia dan memperhatikan produk-produk dalam negeri, sehingga masyarakat dalam negeri lebih cenderung membeli barang hasil produksi dalam negeri daripada barang di luar negeri. Pemerintah juga diharapkan dapat memfasilitasi promosi ekspor yang lebih luas dan efektif yang dapat menjangkau pasar-pasar di negara potensial tujuan ekspor, juga dapat merangkul industri-industri di daerahdaerah agar dapat memperluas pasar dan meningkatkan produktifitas komoditas ekspor mereka. Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan pendanaan dan fasilitas berupa kemudahan operasional pelaksanaan kegiatan perdagangan secara prosedural, pemberian fasilitas kemudahan dan bantuan keuangan dalam bentuk insentif dan pendanaan berbunga ringan kepada industri ekspor impor. Tentunya hal ini akan meningkatkan PDB di Indonesia. Dengan meningkatnya PDB dan kualitas barang dalam negeri yang lebih baik dan lebih murah, maka akan meningkatkan kegiatan ekspor Indonesia menjadi lebih baik dan akan meningkat. 2. Pada penelitian ini, alat analisis yang digunakan adalah menggunakan Ordinary Least Square (OLS). Sebagai perbandingan untuk peneliti selanjutnya disarankan dapat menggunakan alat analisis lainnya seperti Vector Auto Regression (VAR) atau Vector Error Correction Model (VECM) untuk mengetahui hubungan dua arah antar variabel dengan

68 menggunakan runtun waktu (time lag). Pada penelitian selanjutnya, diharapkan agar menambah variabel-variabel lain seperti PMA dan PMDN dengan tahun pengamatan yang berbeda dan jumlah runtut waktu (series) yang lebih banyak.