BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. satu objek kajian yang dipelajari dalam semua jenjang pendidikan. Biologi

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. percobaan/lapangan yang terjadwal (Tim b, 2011). Untuk memudahkan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

PENERAPAN PENILAIAN AFEKTIF PADA PRAKTIKUM SHV ( SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA) TERHADAP PENINGKATAN HASIL PRAKTIKUM

BAB I PENDAHULUAN. sebagai cabang biologi yang mengkhususkan diri pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu

Kata Kunci : Zoologi Vertebrata, multimedia, kompetensi

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA DI LABORATORIUM BIOLOGI DITINJAU DARI HASIL AKHIR PRAKTIKUM NASKAH PUBLIKASI

vii Tinjauan Mata Kuliah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang lebih efektif dan efisien. Upaya tersebut meliputi peningkatan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

7-066 ANALYSIS OF ANIMAL PHYSIOLOGY PRACTICAL BIOLOGY EDUCATION STUDENT FKIP UMS BASED STRATEGY AND MEDIA USED IN DEBRIEFING OF PRACTICAL

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersifat pelaksanaan praktis di laboratorium. Mahasiswa wajib mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini melibatkan keterampilan dan penalaran. Untuk. untuk kreatif, percaya diri dan berfikir kritis.

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun kelompok, siswa belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA DI LABORATORIUM BIOLOGI UMS DITINJAU DARI PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA

DENY FEBRIANA A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. demi detik sejak manusia lahir sampai mati. Manusia sejak lahir belajar untuk

IDENTIFIKASI MATERI PRAKTIKUM MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UMS 2014/2015 DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM MATA KULIAH SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI. Triana Kartika Santi*

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: ANDIK SUMAWAN A.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemajuan suatu negara. Sebaliknya, terhambatnya atau merosotnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Efektivitas Pelaksanaan Praktikum Anatomi Hewan Pendidikan Biologi FKIP UMS Tahun 2011/2012 dan 2012/2013 Ditinjau dari Nilai Akhir Praktikum

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CHART

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENGUKUR TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATERI ORGANEL-ORGANEL SEL

BAB I PENDAHULUAN. yang kecil yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya (Harahap, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Yuni Wibowo, S.Pd. Jurusan Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sholat dengan menggunakan adobe flash ini dapat. dan proses penyampaian pesan pembelajaran. Tambunan (2012), media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN SPATIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. penerapannya banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Fisika berperan

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I. Program Studi Biologi

BAB I PENDAHULUAN. keadaan dimana hampir semua hal dapat direpresentasikan dalam bentuk digital dan

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran. dan perkembangan kurikulum yang semakin kompleks.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia yang. memberikan bekal untuk menjalani kehidupan dan untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wiwin Windarni, 2014 Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

BAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan antara lain meliputi proses pembelajaran, media pembelajaran,

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik serta psikologis siswa (Peraturan Pemerintah, 2005).

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang dilakukan saat ini biasanya sangat membosankan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dunia pendidikan adalah cermin dari maju mundurnya suatu

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan salah satu dari beberapa instansi

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang berlangsung di sekolah berkat guru dan siswa. Tugas utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas guru sampai saat ini tetap menjadi persoalan yang penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan mata pelajaran melalui pendekatan sciencetific learning

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian merupakan sebuah harta bagi sebuah universitas.

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan aktifitas manusia yang sangat vital dan secara terus menerus dilakukan selama manusia tersebut masih hidup. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan atau sikapnya. Chaidar Warianto (2011), mengemukakan bahwa Biologi merupakan cabang sains yang mempelajari berbagai permasalahan makhluk hidup, dan untuk mempelajari melalui proses dan sikap ilmiah ini sebagai konsekuensi Biologi. Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah akan memperoleh produk ilmiah. Biologi merupakan salah satu objek kajian yang dipelajari dalam semua jenjang pendidikan. Biologi berasal dari kata bios yang artinya hidup dan logos yang artinya kajian/ilmu, sehingga Biologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Setiap penelitian yang dilakukan dalam Biologi disusun berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah. Kajian ilmu Biologi sangat luas meliputi mikroorganisme, hewan, dan tumbuhan, serta lingkungan. Karena kajian hewan dan tumbuhan yang ada di alam mudah didapat maka belajar Biologi tidak hanya dilakukan dengan teori saja, 1

2 akan tetapi juga dengan praktikum. Diadakannya praktikum dalam pembelajaran Biologi diharapkan mahasiswa lebih paham pada materi yang diajarkan karena objek yang diamati lebih jelas. Praktikum dapat dilakukan di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Praktikum di dalam ruangan biasanya digunakan dalam pengamatan objek-objek yang kecil, sedangkan praktikum di luar ruangan digunakan untuk pengamatan objek dengan ukuran besar serta jumlah yang banyak yang tidak memungkinkan dilakukan di dalam ruangan. Anonim (2005), menyatakan bahwa sistematika adalah disiplin ilmu berkaitan tentang penemuan, deskripsi, dan klasifikasi kelompok organisme yang berdasar pada karakteristik morfologi dan fisiologi untuk menentukan sejauh mana perbedaan diantara saling mirip. Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang. Tulangtulang yang menyusun tulang belakang disebut vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Hewan vertebrata terdiri dari beberapa kelas yaitu: kelas Pisces (ikan), kelas Amphibia (latin Amphi = dua, bia = hidup), kelas Reptilia (bahasa latin repare = merangkak/merayap), kelas Aves (burung), dan kelas Mammalia (bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, Mammalia artinya hewan yang mempunyai kelenjar mamae). Salah satu mata praktikum yang ditempuh bagi mahasiswa pendidikan Biologi FKIP UMS semester V adalah Sistemtika Hewan Vertebrata (SHV) dengan bobot satu sks. Mata praktikum SHV dilaksanakan melalui lima latihan dari Classis Pisces sampai Mammalia dan diakhiri dengan kegiatan

3 responsi atau ujian akhir praktikum. Dalam pelaksanaannya tiga latihan dilakukan di laboratorium sedangkan latihan empat dan lima dilakukan di lapangan (PKL). Ketika mahasiswa melakukan praktikum di laboratorium mahasiswa mengamati secara morfologi hewan dan mengidentifikasi hewan vertebrata yang ada. Praktikum yang dilaksanakan di lapangan, mahasiswa selain mengamati hewan vertebrata yang ada di lapangan, mahasiswa juga mengambil gambar hewan yang diamati. Sebelum diadakan praktikum, ada kegiatan yang mengawalinya yaitu kegiatan asitensi untuk setiap latihannya. Pada kegiatan asitensi mahasiswa mendapatkan pengahan apa saja yang akan dilakukan ketika kegiatan praktikum berlangsung. Kegiatan asistensi bertujuan agar mahasaswa benar-benar paham dengan materi yang akan dipraktikumkan. Setiap akan praktikum diadakan pretes yang tujuannya untuk mengetahui kesiapan dari mahasiswa untuk mengikuti praktikum. Proses pembelajaran seringkali dihadapkan dengan sesuatu yang abstrak dan di luar pengalaman peserta didik sehari-hari, sehingga materi manjadi sulit diajarkan oleh pendidik dan sulit dipahami oleh peserta didik. Visualisasi adalah salah satu cara mengkonkritkan sesuatu yang abstrak. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya mampu menggunakan pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Pendidik diharapkan semaksimal mungkin dapat menggunakan alat yang murah, efisien, dan sederhana, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan, pendidik menggunakan hasil teknologi dalam proses belajar, di

4 antara media yang dapat digunakan adalah media audio, media visual, dan media audio visual. Tidak dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu memberi kesan besar dalam bidang media pembelajaran. Multimedia telah mengembangkan proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih dinamik. Diharapkan penggunaan multimedia dalam proses pengajaran dan pembelajaran dapat meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran. Menurut Daryanto (2010) menyatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar adalah dengan menggunakan media pembelajaran metode yang bervariasi sehingga pembelajaran tidak membosankan dan mahasiswa lebih fokus untuk menerima materi. Menurut Sanjaya (2006), dilihat dari sifatnya, media pembelajaran dapat dibagi ke dalam : a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara, b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara, c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain dapat mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, dan berbagai ukuran film. Kemapuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media, yaitu audio dan visual. Selama ini di Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta khususnya pada mata praktikum Sistemetika Hewan Vertebrata ketika kegiatan asiatensi berlangsung menggunakan media power point. Hal ini sudah sering dilakukan di dalam asistensi, sehingga pembelajaran menjadi

5 monoton dan membuat mahasiswa menjadi bosan. Supaya pembelajaran menjadi lebih menarik maka perlu adanya suatu inovasi dalam pembelajaran salah satunya yaitu dengan video sebagai media pembelajaran. Berdasarkan kelebihan video yaitu mampu memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik serta mampu menjelaskan suatu proses dan ketrampilan maka pada asistensi praktikum Sistematika Hewan Vertebrata (SHV) pada tahun ajaran 2011/201 media yang digunakan adalah media video. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kristanto (2011), media video dapat meningkatkan pemahaman materi dalam pembelajaran mata kuliah produksi video/tv di program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Berdasarkan penelitian tersebut diharapkan dengan menggunakan video pada asistensi praktikum Sistematika Hewan Vertebrata dapat meningkatkan hasil praktikum bagi mahasiswa Biologi tahun ajaran 2011. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengadakan penelitian tentang: PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA (SHV) ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DAN POWER POINT PADA ASISTENSI MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

6 B. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah di dalam penelitian dan mencegah terjadinya perluasan masalah serta mempermudah dalam memahami masalah, maka adanya pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun akademik 2010/2011 dan 2011/2012 yang menempuh praktikum SHV. 2. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perbedaan media pembelajaran pada asistensi praktikum SHV Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun akademik 2010/2011 dan 2011/2012. 3. Parameter Penelitian Parameter dalam penelitian ini adalah skor hasil praktikum SHV mahasiswa dari : a. Pretes, b. Laporan praktikum, c. Ujian praktikum (Responsi). C. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah pengaruh perbedaan media pembelajaran power point dan video terhadap hasil akhir praktikum SHV mahasiswa pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun akademik 2011/2012?

7 D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan media pembelajaran terhadap hasil akhir praktikum mahasiswa pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun akademik 2011/2012. E. Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini diharapkan agar hasilnya dapat bermanfaat bagi pembimbing praktikum Biologi : 1. Memberikan masukan dalam menentukan media pembelajaran yang akan digunakan dalam asistensi. 2. Sebagai media bahan pertimbangan lain untuk dapat meningkatkan hasil belajar melalui media video.