jambi No. 17/03/15 /Th. X, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI JAMBI (ANGKA SEMENTARA ) A. PADI Produksi padi tahun (Angka Sementara) diperkirakan sebesar 541.486 ton GKG, atau turun sebesar 123.235 ton (-18,54 persen) dibandingkan tahun. Penurunan produksi terjadi karena adanya penurunan Luas panen sebesar 23.776 hektar (-16,29 persen) dan penurunan produktivitas sebesar 1,23 kuintal/hektar ( -2,69 persen). B. JAGUNG Produksi jagung tahun (Angka Sementara) diperkirakan sebesar 51.724 ton pipilan kering atau mengalami kenaikan produksi sebesar 8.107 ton pipilan kering (18,59 persen) dibanding produksi tahun. Kenaikan produksi disebabkan karena peningkatan luas panen seluas 551 hektar (6,94 persen) dan peningkatan produktivitas jagung sebesar 5,98 kuintal/hektar (10,89 persen). C. KEDELAI Produksi kedelai tahun (Angka Sementara) diperkirakan 6.732 ton biji kering atau mengalami penurunan produksi sebesar 68 ton biji kering (-0,99 persen) dibanding tahun. Penurunan ini disebabkan karena menurunnya luas panen kedelai seluas 382 hektar (-7,22 persen) sedangkan untuk produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,86 kuintal/hektar (6,71 persen) 1. PRODUKSI PADI 1.1. Angka Sementara Tahun Angka Sementara produksi padi Provinsi Jambi tahun diperkirakan 541.486 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan produksi tahun, terjadi penurunan sebanyak 123.235 ton GKG (-18,54 persen). Penurunan produksi terjadi karena adanya penurunan Luas Panen sebesar 23.776 hektar (-16,29 persen) dan produktivitas menurun sebesar 1,23 kuintal/hektar (2,69 persen). Produksi padi Provinsi Jambi tahun menyumbang terhadap produksi padi nasional sebesar 0,72 persen. Sedangkan kontribusi pulau Sumatera yang terdiri dari 10 provinsi terhadap produksi padi nasional sebesar 24,36 persen dan kontribusi terbesar secara Nasional masih disumbangkan oleh Pulau Jawa. Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No.17/03/15/Th.X, 1 Maret 2016 1
Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi Menurut Wilayah, 2013- Uraian 2013 Perkembangan Distribusi (%) 2013- - 2013 Absolut (%) Absolut (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (ASEMI) 1. Luas Panen (ha) - Jambi 153.243 145.990 122.214-7.253-4,73-23.776-16,29 1,11 1,06 0,87 - Sumatera 3.518.149 3.466.211 3.701.081-51.938-1,48 234.870 6,78 25,43 25,12 26,22 - Indonesia 13.835.252 13.797.307 14.115.475-37.945-0,27 318.168 2,31 100,00 100,00 100,00 2. Produktivitas (ku/ha) - Jambi 43,36 45,53 44,31 2,17 4,99-1,23-2,69 - Sumatera 47,61 47,97 49,60 0,36 0,77 1,63 3,39 - Indonesia 51,52 51,35 53,39-0,17-0,33 2,04 3,97 3. Produksi (ton) - Jambi 664.533 664.721 541.486 187 0,03-123.235-18,54 0,93 0,94 0,72 - Sumatera 16.749.659 16.628.893 18.358.385-120.766-0,72 1.729.492 10,40 23,50 23,47 24,36 - Indonesia 71.279.709 70.846.465 75.361.248-433.244-0,61 4.514.783 6,37 100,00 100,00 100,00 Keterangan : Kualitas produksi padi adalah Gabah Kering Giling (GKG) 1.2. Pola Panen Tahun 2013- Secara umum pola panen padi antar subround pada kondisi normal cenderung sama, yaitu luas panen terbesar terjadi pada subround I (Januari-April), disusul subround II (Mei-Agustus) dan subround III (September-Desember). Pola panen padi antar subround pada tahun dan 2013 relatif sama dan sedikit berbeda pada pola panen tahun. di bandingkan tahun 2013 dan. Luas panen pada subround II menurun signifikan akibat standing crop bulan april yang lebih kecil, sebaliknya adanya indikasi pergeseran tanam atau tunda tanam dari subround I ke subround II ditambah penanaman pada awal subround III mengakibatkan luas panen pada subround III meningkat. Dengan demikian pola panen, luas panen terbesar pada subround I (Januri April), disusul subround III (September-Desember) dan paling kecil pada subround II (Mei-Agustus). Pola panen padi antar subround pada tahun, terlihat bahwa luas panen terbesar terjadi pada subround I (Januari-April), disusul subround II (Mei-Agustus) dan luas panen terkecil subround III (September-Desember). Standing Crop (luas tanaman akhir bulan) pada akhir april lebih besar dibandingkan pada periode yang sama, sehingga luas panen subround II menjadi lebih besar dibandingkan subround II tahun, sedangkan Standing Crop (luas tanaman akhir bulan) 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No.17/03/15/Th.X, 1 Maret 2016
pada akhir agustus lebih kecil dibandingkan pada periode yang sama, Penurunan luas panen subround III salah satunya disebabkan penurunan luas tanam akibat pengaruh cuaca kemarau yang datang lebih awal dan berakhir lebih lama. Gambar 1. Pola Panen Padi Provinsi Jambi Tahun 2013- (Ha) 80 000 70 000 60 000 50 000 40 000 30 000 20 000 Jan-Apr Mei-Agt Sep-Des 2013 57 971 49 031 46 241 68 424 33 236 44 330 57 022 42 237 22 955 2. PRODUKSI JAGUNG 2.1. Angka Sementara Tahun Angka Sementara produksi jagung Provinsi Jambi tahun diperkirakan sebesar 51.724 ton pipilan kering. Dibandingkan produksi tahun terjadi kenaikan sebesar 8.107 ton atau sebesar 18,59 persen. Kenaikan produksi jagung terjadi karena peningkatan luas panen seluas 551 hektar (6,94 persen) dan peningkatan produktivitas jagung sebesar 5,98 kuintal/hektar (10,89 persen). Produksi jagung tahun sebesar 51.724 ton memberikan kontribusi terhadap produksi jagung nasional sebesar 0,26 persen, lebih besar dibandingkan tahun yang menyumbang 0,23 persen. Sedangkan kontribusi pulau Sumatera terhadap produksi jagung nasional pada tahun sebesar 21,70 persen, sementara lebih dari 50 persen jagung masih dihasilkan oleh Pulau Jawa. Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No.17/03/15/Th.X, 1 Maret 2016 3
Tabel 2. Perkembangan dan Distribusi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung Menurut Wilayah, 2013- Uraian 2013 Perkembangan Distribusi (%) 2013- - 2013 Absolut (%) Absolut (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Luas Panen (ha) - Jambi 6.504 7.937 8.488 1.433 22,03 551 6,94 0,17 0,21 0,22 - Sumatera 753.469 748.033 750.814-5.436-0,72 2.781 0,37 19,72 19,50 19,83 - Indonesia 3.821.504 3.837.019 3.786.815 15.515 0,41-50.204-1,31 100,00 100,00 100,00 2. Produktivitas (ku/ha) - Jambi 39,50 54,95 60,94 15,45 39,12 5,98 10,89 - Sumatera 52,89 53,81 56,67 0,92 1,74 2,86 5,32 - Indonesia 48,44 49,54 51,79 1,10 2,27 2,25 4,54 3. Produksi (ton) - Jambi 25.691 43.617 51.724 17.925 69,77 8.107 18,59 0,14 0,23 0,26 - Sumatera 3.985.308 4.025.273 4.255.179 39.965 1,00 229.906 5,71 21,53 21,18 21,70 - Indonesia 18.511.853 19.008.426 19.611.704 496.573 2,68 603.278 3,17 100,00 100,00 100,00 Keterangan: Kualitas produksi jagung adalah pipilan kering 2.2. Pola Panen Tahun 2013- Pola panen jagung berbeda dengan pola panen padi, dimana luas panen jagung tertinggi biasanya terjadi pada subround III (Sepember Desember), sedang luas panen padi tertinggi terjadi pada subround I (Januari April). Terlihat bahwa pada pola panen jagung tahun 2013 sampai dengan cenderung mempunyai pola panen hampir sama. Sebagaimana pada Gambar 2, pola panen tertinggi pada tiga tahun terakhir terjadi pada subround III (Sepember Desember), disusul subround II (Mei-Agustus) dan paling kecil pada subround I (Januari April). Pola panen tersebut cenderung dipengaruhi peningkatan luas tanam jagung, dengan adanya peningkatan luas tanam berakibat pada kenaikan luas panen dari subround ke subround. Pada pola panen tahun terlihat luas panen subround III tetap tinggi hal ini akibat peningkatan luas tanam pada subround II secara signifikan dimana luas tanam akhir pada bulan agustus sebesar 4.551 hektar, sedangkan pengaruh cuaca kemarau panjang pada waktu itu mengurangi luas panen dengan adanya luas puso/rusak sebesar 443 hektar dan luas panen muda sebesar 888 hektar selama tahun. Dengan kata lain luasan tanam lebih banyak dari penurunan luas panen akibat pengaruh cuaca kemarau, sehingga luas panen tetap meningkat. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No.17/03/15/Th.X, 1 Maret 2016
Gambar 2. Pola Panen Jagung Provinsi Jambi Tahun 2013- (Ha) 6 000 5 000 4 000 3 000 2 000 1 000 0 Jan-Apr Mei-Agt Sep-Des 2013 1 194 1 385 3 925 1 349 1 939 4 649 1 661 1 833 4 994 3. PRODUKSI KEDELAI 3.1. Angka Sementara Tahun Angka Sementara produksi kedelai tahun diperkirakan sebesar 6.732 ton biji kering. Dibandingkan produksi tahun, terjadi sedikit penurunan produksi sebesar 68 ton biji kering (-0,99 persen). Penurunan produksi kedelai tahun terjadi karena menurunnya luas panen seluas 382 hektar (-7,22 persen) sedangkan produktivitas meningkat sebesar 0,86 kuintal/hektar (6,71 persen). Perkembangan produksi kedelai selama tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi, yang mana pada tahun 2013 produksi hanya mencapai 2.372 ton biji kering, pada tahun produksi sebesar 6.800 ton biji kering atau mengalami peningkatan sebesar 186,65 persen dibandingkan tahun 2013. Produksi kedelai tahun memberikan kontribusi terhadap produksi kedelai nasional diperkirakan sebesar 0,70 persen, sedikit menurun dibandingkan kontribusi yang sebesar 0,71 persen, namun tetap meningkat dibanding kontribusi pada tahun 2013 yang hanya mencapai 0,30 persen. Sedangkan kontribusi Pulau Sumatera terhadap produksi kedelai nasional pada tahun sebesar 9,94 persen dan lebih dari 50 persen kontribusi produksi kedelai nasional dihasilkan oleh Pulau Jawa. Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No.17/03/15/Th.X, 1 Maret 2016 5
Tabel 3 Perkembangan dan Distribusi Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai Menurut Wilayah, 2013- Uraian 2013 Perkembangan Distribusi (%) 2013- - 2013 Absolut (%) Absolut (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Luas Panen (ha) - Jambi 1.877 5.288 4.906 3.411 181,73-382 -7,22 0,34 0,86 0,80 - Sumatera 50.508 79.905 68.618 29.397 58,20-11.287-14,13 9,17 12,98 11,18 - Indonesia 550.793 615.685 613.885 64.892 11,78-1.800-0,29 100,00 100,00 100,00 2. Produktivitas (ku/ha) - Jambi 12,64 12,86 13,72 0,22 1,75 0,86 6,71 - Sumatera 13,64 13,91 13,95 0,28 2,02 0,04 0,28 - Indonesia 14,16 15,51 15,69 1,35 9,53 0,18 1,14 3. Produksi (ton) - Jambi 2.372 6.800 6.732 4.428 186,65-68 -0,99 0,30 0,71 0,70 - Sumatera 68.872 111.163 95.726 42.291 61,41-15.437-13,89 8,83 11,64 9,94 - Indonesia 779.992 954.997 963.099 175.005 22,44 8.102 0,85 100,00 100,00 100,00 Keterangan : Bentuk produksi kedelai adalah biji kering 3.2. Pola Panen Tahun 2013- Pola panen kedelai berbeda dengan pola panen padi dan jagung, dimana pada pola panen kedelai biasanya luas panen tertinggi terjadi pada subround II (Mei Agustus). Sehingga ketiga tanaman tersebut (padi, jagung dan kedelai) mempunyai luas panen tertinggi tidak ada yang sama. Pola panen kedelai tahun diperkirakan panen tertinggi tetap pada subround II, sesuai dengan pola panen tahun 2013 dan. (Gambar 3). Pada pola panen kedelai terlihat bahwa luas panen tertinggi pada subround II, diperkirakan karena adanya pergeseran masa tanam, sebagaimana diketahui penanaman kedelai sangat dipengaruhi oleh cuaca dan ketersediaan benih (penyaluran bantuan benih). Pada tahun regulasi pada program bantuan benih dapat dipercepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana bantuan benih dapat terealisasi pada awal tahun sehingga petani dapat menanam kedelai lebih cepat dan sesuai masa tanamnya, namun musim kemarau datang lebih awal dan berakhir lebih lama (kemarau lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya) yang berakibat pada luas panen subround III mengalami penurunan. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No.17/03/15/Th.X, 1 Maret 2016
Gambar 3. Pola Panen Kedelai Provinsi Jambi Tahun 2013- (Ha) 3 000 2 500 2 000 1 500 1 000 500 0 Jan-Apr Mei-Agt Sep-Des 2013 397 1 003 477 1 423 2 203 1 662 1 564 2 693 649 Berita Resmi Statistik Provinsi Jambi No.17/03/15/Th.X, 1 Maret 2016 7