semua kalangan usia. Tetapi biasanya pelanggan terbesarnya adalah para anak anak muda. Kota Bogor memiliki banyak potensi untuk dijadikan tempat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA - BANDUNG 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR

ABSTRAK. Keywords: Longe, bar, klub malam, body shape, transformation, gay. iii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari tiap aspek kehidupan manusia, musik membuat hidup tiap manusia lebih berwarna

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ruang lingkup manusia pada umumnya dalam bersosialisasi dapat membedakan

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH

ABSTRAK. Perancangan Nightclub Dengan Konsep Modern City

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman di era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, banyak orang bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang semakin

wine. 2 Tempat seperti ini dapat digolongkan sebagai wine house atau wine lounge. Tempat yang di dalamnya terdapat sarana sarana pendukung yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM TEH DI BOGOR BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi. Dalam prosesnya, sebuah budaya menghasilkan

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Beberapa tempat olahraga terutama tempat fitness dari hasil survey lebih berupa ruang khusus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Gaya hidup secara luas didefenisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin. berkembang dan semakin majunya juga perkembangan teknologi yang

PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA

PERANCANGAN INTERIOR LIQUID KARAOKE YOGYAKARTA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. ABSTRAK...iii. DAFTAR ISI...iv. DAFTAR GAMBAR...vii. DAFTAR TABEL...xi BAB I PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia semakin maju terlihat dari gedung-gedung yang menjulang tinggi di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Contohnya adalah tren untuk makan sambil hang-out

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kata kunci: Video Game, Futuristic Fantasy, Gamers, PC & Console Game, Kota

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. gemerlap. Dimana dugem yang diadopsi dari dunia barat ini telah menjadi istiah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAKSI. Keyword: Gallery, Wedding, Mars and Venus


BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN. membantu manusia dalam melakukan segala kegiatannya sehari-hari. Pertama kali,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beragamnya jenis musik, terdapat salah satu jenis musik yang sedang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas hanya kamera Digital Single Lens Reflect (DSLR) tetapi terdapat

A. LATAR BELAKANG MASALAH


BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

STUDI PUSTAKA STYLE DAN TEMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gaya hidup sebagai ciri modernisai yang populer pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Komunitas Musik Di Jogjakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. memanjakan diri, sehingga membuat masyarakat menjadi jenuh. Waktu liburan untuk

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Soraya Desiana, 2015

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era sekarang ini kebutuhan hiburan setiap orang sudah semakin beragam, tidak hanya berdiam diri di rumah sambil menonton televisi, medengarkan musik atau berekreasi ke tempat tempat hiburan atau pusat perbelanjaan, tapi juga kebutuhan hiburan setiap orang memiliki tempat masing masing untuk dijadikan tempat pelepas penat. Begitu pula dengan kebutuhan anak muda jaman sekarang yang memiliki banyak hobby dan juga hal yang bisa dilakukan untuk hiburan. Kebutuhan hiburan yang semakin bertambah membuat banyak orang membuka tempat tempat hiburan yang disesuaikan dengan gengsi masing masing orang, ada tempat yang memang untuk menengah kebawah sampai tempat khusus menengah ke atas, begitu pula dengan pengunjungnya, ada yang dikhususkan untuk anak anak muda ataupun untuk 1

semua kalangan usia. Tetapi biasanya pelanggan terbesarnya adalah para anak anak muda. Kota Bogor memiliki banyak potensi untuk dijadikan tempat hiburan baik itu rekreasi dan juga pusat perbelanjaan, karena tempatnya tidak jauh dari kota besar dan Bogor sudah sangat terkenal sebagai tempat wisata, begitu pula dengan anak muda nya yang terlihat semakin membutuhkan tempat hiburan lain selain cafe ataupun ¹lounge. Sesuai dengan gaya hidup anak muda sekarang yang lebih suka sesuatu hal yang baru, berbeda dan juga suka hedonisme atau bersenang senang. Gaya hidup anak muda Bogor yang kini tidak jauh berbeda dengan gaya hidup anak muda Jakarta dikarenakan lokasi yang tidak terlalu jauh dan mudah dengan adanya akses tol. Adanya akses tersebut menjadikan mereka membutuhkan tempat hiburan yang sekarang sedang banyak digandrungi bahkan dibicarakan banyak orang, yang juga tempat hiburan tersebut memiliki gengsi tersendiri bagi anak muda sekarang. Rata rata anak muda Bogor saat ini lebih menyukai lebih menyukai nongkrong di tempat yang bisa minum dan juga ada live musiknya, baik band ataupun yang ada disc jockey nya. Selain itu juga banyak dibuka tempat untuk belajar menjadi disc jokey, karena ini merupakan bagian dari trend pada saat ini, dengan menjadi seorang Disk Jockey dan dengan adanya night club ternyata bisa membuat sebagian orang yang memiliki gengsi yang tinggi, itu akan membuat mereka menambah eksistensi di antara kalangannya dan juga menambah popularitas selain menjadi trend saat ini. Berprofesi sebagai seorang Disk Jokey itu menghasilkan banyak keuntungan, selain bisa terkenal juga menghasilkan uang yang banyak. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa acara yang diadakan di setiap Club yang ternyata dengan crowd yang banyak, tamu yang melakukan open both dan acara yang sukses dari situ para Event Organizer dengan memiliki talent yaitu Disk Jokey yang banyak dikenal, maka akan menambah keuntungan materi yang hasilnya akan sangat banyak, terlebih lagi apabila disesuaikan dengan event tertentu misalnya DJ bekerja sama sebagai talent dengan majalah, dan memberikan live performance pada acara majalah tersebut, baik itu acara launching ataupun anniversary. Salah satu contoh Disk Jockey yang terkenal dan juga telah meraup keuntungan yang banyak dengan kemampuannya yang telah diakui masyarakat yaitu salah satu nya adalah DJ wingky yang memiliki nama asli yaitu Nurayendra Irwindo, dia merupakan salah satu talent utama di label Junko yang dimana lebel tersebut sangat terkenal dalam dunia clubbing. 2

1.1.1 Gagasan Membuat konsep Nightclub dengan Tema Techno electro yang berkonsep futuristik pada bagian Night Club dan konsep Hi-Tech pada DJ School Nightclub yang lebih untuk pecinta musik techno dan electro, karena pada saat ini kebanyakan club tidak menspesifikasikan genre musik yang dimainkan. Karena banyaknya orang yang suka dengan aliran musik techno electro Target utamanya adalah anak muda yang dimana anak muda menyukai hal hal baru yang jelasnya lebih mengikuti perkembangan jaman dan juga gengsi mereka untuk berdiam dan bersenang senang di tempat hiburan. Adanya receptionist, Bar, dance floor, dj booth, make up room, DJ room, toillet, Private room, live music Membuat Dj school yang berbeda dengan Dj school lainnya, dengan kurikulum yang telah disesuaikan yaitu mengambil kurikulum dari DJ school yang telah mendapat reputasi yang sangat baik dalam menghasilkan setiap talent. Tersedianya studio DJ Fasilitas yang mendukung kegiatan Studio recording Display untuk menjual barang atau alat alat DJ Tersedianya kelas belajar Kantor untuk management club dan juga DJ school Waiting area untuk DJ school Batasan umur untuk masuk ke Nightclub yaitu 18+, sedangkan untuk ke DJ SCHOOL tanpa ada batasan umur. 3

1.I.2 Dentifikasi Masalah Setelah di telaah dan di teliti terdapat beberapa perencanaan perancangan yang akan disusun antara lain ; 1. Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam merancang sebuah nightclub yang berkonsep techno electro yang cocok untuk anak muda? 2. Bagaimanakah menerapkan desain Techno electro dengan konsep Futuristik pada sebuah Night Club dan konsep Hi-Tech pada DJ School yang memenuhi standar? 3. Bagaimana sistem penerapan akustik yang baik untuk sebuah nightclub dan DJ school? 4. Bagaimana lighting yang sesuai untuk perancagan desain nightclub dan DJ school? 5. Bagaimanakah sirkulasi yang sesuai untuk ke DJ school dan ke area nightclub? 1.1.3 Tujuan Dengan adanya rumusan masalah diatas tersebut terdapat tujuan yang akan menjawab rumusan masalah dan menjadi perancangan yang akan digunakan. 1. Faktor yang dipertimbangkan dalam membuat nightclub yang cocok dengan anak muda dengan konsep techno electro yaitu desain yang lebih modern, desain yang lebih melambangkan anak muda. 2. menerapkan desain futuristik pada sebuah Night Club yang memenuhi standar yaitu dengan penerapan desain interior yang sesuai dengan fungsinya dan juga sistem yang tepat yang memenuhi kebutuhan pada Night Club itu sendiri. Penerapan desain Hi- Tech pada sebuah DJ school yaitu pada penerapan dibagian interiornya dan disesuaikan dengan fungsinya. 3. Penerapan sistem akustik pada sebuah studio DJ yaitu sistem akustik yang dapat menyalurkan kualitas suara yang baik dan bahan akustik yang menunjang didalamnya. 4. Lighting yang sesuai untuk perancangan nightclub dan DJ school yaitu lighting yang bisa membangkitkan suasana yang ada didalamnya dan juga mendukung kebutuhan nightclub dan DJ school tersebut. 5. Sirkulasi yang sesuai untuk ke area nightclub dan juga ke area DJ school dibuat agar tidak bertabrakan. 4

1.1.4 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan, penulis membahas tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan, dan Sistematika Penulisan. BAB II Landasan Teori, penulis memaparkan teori-teori yang berhubungan dengan Nightclub, DJ school, mencakup akustik dan lighting, futuristik, dan suasana Alam di Bogor yang dimana didalamnya terdapat teori-teori yang menjadi dasar dari penelitian. BAB III Data dan Analisa, berisi tentang data hasil analisa terhadap user, kegiatan lingkungan. BAB IV Konsep dan Desain, membahas tentang konsep perancangan Interior, keputusan-keputusan desain, skema warna, dan material. BAB V Kesimpulan dan Saran, Berisi tentang hasil kesimpulan terhadap proses perancangan yang dilakukan dan Saran. 5