BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB II LANDASAN TEORI PEMBIAYAAN EKSPOR IMPOR MELALUI LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL WADI< AH PADA TABUNGAN ZAKAT DI PT. BPRS BAKTI MAKMUR INDAH

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV. suatu transaksi. Pembiayaan yang terjadi yaitu pembiayaan mura>bah}ah bi alwaka>lah.

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi (bermuamalah), yaitu suatu aktivitas yang dilakukan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB II TABUNGAN ZAKAT AL-WADI< AH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI QARD} BERAGUN EMAS DI BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG (KC) SIDOARJO

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antara pihak principal atau kontraktor dan pihak obligee atau pemilik

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB III IMPLEMENTASI AKAD QARD} YANG DIRANGKAI DENGAN AKAD IJA<RAH TEMPAT PENYIMPANAN BARANG JAMINAN QARD} DI KJKS BMT NUSYA, SUKODADI, LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK PENGIRIMAN BARANG BERGARANSI POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA ( PERSERO) KANTOR POS SURABAYA

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. menyatakan ijab dan yang kedua menyatakan qabul, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB I PENDAHULUAN. rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Agama telah menganjarkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

Bacaan Tahlil Lengkap

BAB IV ANALISA TERHADAP APLIKASI METODE ACCRUAL BASIC. DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk. CABANG SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Bai Bitsaman Ajil dalam Fiqh Muamalah

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah mempunyai arti menghambakan diri kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PROSES MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA DENGAN PROSES PERDAMAIAN DI MAHKAMAH SYARI AH KUCHING SARAWAK MALAYSIA

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah perubahan. Sekedar contoh, dalam sejarah manusia telah terjadi

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB II LANDASAN TEORI. skim pembiayaan syari ah. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian tentang

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

monay, dalam perbankan dan pembolehan sepekulasi menyebabkan penciptaan uang

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH A. Analisis Terhadap Aplikasi Pembiayaan Ekspor Impor Melalui Leter of Credit (L/C) di Bank Mandiri Syari ah Cabang Surabaya Sesuai dengan prinsip operasionalnya, untuk memenuhi keinginan para nasabah dalam persoalan dana (financial), maka bank syariah antara lain Bank Syariah Mandiri perlu memberikan pembiayaan kepada para nasabah. Dalam hal ini bank harus mempersiapkan strategi penggunaan dana-dana yang dihimpunnya sesuai dengan rencana alokasi berdasarkan kebijakan yang telah diataur. Alokasi dana ini mempunyai tujuan : 1. Aman Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat resiko yang rendah 2. Mempertahankan kepercayaan masyarakat Untuk mencapai kedua keinginan tersebut maka alokasi dana bank harus diarahkan sedemikian rupa agar saat diperlukan semua kepentingan nasabah dapat terpenuhi. Alokasi penggunaan dana tersebut pada dasarnya dapat dibagi dalam dua bagian penting dari aktiva bank, yaitu aktiva yang menghasilkan (Earning Asset) dan aktiva yang tidak menghasilkan (Non Earning Asset). Dalam hal ini bisa berupa Pembiayaan yang merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana 56

57 untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit bagi bank itu sendiri. Seperti halnya yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri pada pembiayana ekspor impor melalui Letter of Credit (L/C) dilakukan berdasarkan akad Waka>lah yang berbeda dengan pembiayaan di Bank Konvensional yang menerapkan system bunga bank, sedangkan di Bank Mandiri Syariah dengan system bagi hasil. Fasilitas Letter of Credit (L/C) ini mempunyai keuntungan bagi kedua belah pihak. Bagi bank manfaat yang dapat diambil adalah sebagai berikut: a) Penerimaan berupa biaya administrasi berupa komisi yang merupakan Fee Based Income bagi bank; b) Pengendapan dana storjam yang merupakan dana murah bagi bank; c) Memberikan pelayanan mudah kepada nasabah, sehingga nasabah menjadi loyal pada bank. Sedangkan bagi nasabah, manfaatnya yaitu sebagai berikut: d) Bagi Importir, menghindari adanya kerugian adanya pembayaran untuk barang yang belum diterima. e) Bagi Eksportir, menghindari resiko penipuan yaitu dengan adanya garansi dari bank untuk pembayaran barang yang sudah dikirim. Sebagai mana diketahuai bahwa akad yang digunakan oleh Bank Mandiri Syariah dalam melaksanakan pembiayaan ekspor impor melalui

58 Letter of Credit adalah akad Waka>lah maka akibanya bank hanya mendapatkan fee saja. Dan didalam Letter of Credit bank hanya sebagai perantara maka hanya menguntungkan salah satu pihak saja dengan adanya sistem bunga namun dengan dilakukannya akad Waka>lah di Bank Mandiri Syariah maka telah dilakukan transaksi islami tanpa bunga berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Islam melarang adanya bunga, untuk menghindari ketidakadilan dan bunga yang berlebihan, maka bank syariah telah memberikan solusi yang dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bank syariah telah dapat mengadopsi mekanisme L/C itu dengan menggunakan skema transaksi yang islami, seperti musya>rakah, mud{a>rabah ataupun mura>bahah. Hal ini dikuatkan lagi oleh fatwa yang ditetapkan Dewan Syariah Nasional No. 34, bahwa L/C Impor Syariah dalam pelaksanaannya dapat menggunakan akadakad Waka>lah bil Ujrah, Qard}, Mura>bahah, Salam/Istishna, Mud}a>rabah, Musya>rakah dan Hawa>lah. Dalam transaksi akad Waka>lah bil ujrah, bank hanya memperoleh pendapatan berupa fee saja atas jasa yang telah diberikan, yaitu untuk pengurusan dokumen-dokumen transaksi impor, karena disini importir memiliki dana sendiri. Besarnya ujrah disepakati diawal perjanjian secara pasti dalam bentuk nominal bukan prosentase untuk menghindari adanya riba. Demikian pula untuk transaksi L/C yang menggunakan akad Qard} (pinjaman).

59 Jika terdapat kelalaian dalam melaksanakan transaksi tersebut maka menjadi tanggung jawab bank kecuali kegagalan karena force majeur maka menjadi tanggung jawab nasabah. Namun bagi Bank itu sendiri proses Letter of Credit dengan akad Waka>lah terdapat manfaat yaitu mendapatkan biaya administrasi, memberikan pelayanan yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Dan bank dilarang menerbitkan atau melakukan perubahan L/C apabila importir tidak memenuhi ketentuan Departemen Perindustrian dan Perdagangan yang berlaku di bidang impor yang berkaitan dengan persyaratan sebagai importir, dan barang yang diawasi dan diatur tata niaga impornya. Pada dasarnya fasilitas Letter of Credit yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri Syariah adalah merupakan bentuk usaha untuk menghadapi perkembangan zaman dalam proses perdagangan antar negara dan hal ini merupaka fasilitas yang tergolong baru, sehingga adanya kekurangan dalam mekanismenya mungkin akan terjadi, Bank Mandiri Syariah berani menanggung resiko yang mungkin akan terjadi karena pada proses permohonan Letter of Credit Bank Mandiri Syariah telah mensyaratkan/ mempersiapkan tindakan pengamanan dngan memberlakukan aturan yang sesuai dengan undang-undang dan prinsip syariah. Tata cara atau prosedur Letter of Credit adalah melalui pengisian formulir oleh nasabah yang disediakan oleh Bank Mandiri Syariah. Dan dalam formulir tersebut di dijelaskan bahwa barang yang akan di impor

60 telah diasuransikan jadi pihak Bank Mandiri Syariah tidak harus khawatir jika terdapat cacat pada barang yang diimpor. Begitu juga ketika barang tersebut telah dikirim kepada investor, pihak Bank Mandiri tidak ambil resiko dengan mencantumkan syarat khusus pada formulir permintaan Letter of Credit yang berbunyi Penerima Letter of Credit wajib dan bertanggung jawab untuk mengatur segala sesuatunya untuk memungkinkan dan melancarkan pelaksanaan pemeriksaan oleh surveyor hal tersebut boleh dilakukan karena perjanjian tersebut dijelaskan pada saat akad dilakukan dan sesuai kesepakatan bersama. Sebenarnya dalam mekanismenya Letter of Credit tidak terdapat masalah meskipun proses Letter of Credit hal yang baru di Indonesia. Namun ketika transaksi impor atau ekspor dilakukan dengan negara yang berbeda prinsip maka atauran yang digunakan akan berbeda. Apalagi prinsip yang digunakan oleh bank mandiri adalah prinsip menurut ajaran islam. Katakanlah antara bank syariah dengan Bank konvensional yang menerapkan imbalan bunga, sedangkan bank syariah menerapkan imbalan bagi-hasil. Karena itu harus ada ketentuan dari awal dengan perjanjian antara bank prinsip apa yang akan dipakai, Demikian pula, sudah ada Peraturan Bank Indonesia (setara dengan Surat Keputusan Direksi) tentang PUAS (Pasar Uang Antar Bank Berdasarkan Prinsip Syariah) dan SWBI (Sertifikat Wadiah Bank Indonesia).

61 Begitu juga dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 4/4/PBI/2002 diatur tentang pencabutan surat keputusan direksi bank Indonesia nomor 31/201/KEP/dir tanggal 29 januari 1999 sebagaimana tertuang dalam surat keputusan bersama antara menteri keuangan republik indonesia dan gubernur bank indonesia nomor KEP-046/KM.17/1999 dan nomor 31/201/KEP/DIR tentang Program Penjaminan Ekspor dalam Rangka Penggerakan Sektor Riil. Selanjutnya diatur secra rinci pada Peraturan Bank Indonesia Nomor : 5/11 /PBI/2003 Tentang Pembayaran Transaksi Impor. 1 B. Analisis Hukum Islam terhadap Realisasi Pembiayaan ekspor impor melalui Letter of Credit di Bank Mandiri Syari ah Surabaya Bentuk aplikasi terhadap praktek jual beli ekspor impor yang saat ini banyak digunakan para subyek pasar adalah Letter of Credit (L/C). Namun dalam prakteknya sering ditemukan salah satu pihak kemungkinan akan dirugikan Maka untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi kedua belah pihak, bank konvensional telah memberikan jalan keluarnya, yaitu fasilitas Letter of Credit (L/C). Dan Bank syariah terutama Bank Mandiri Syari ah telah dapat mengadopsi mekanisme L/C itu dengan meng-gunakan skema al-waka>lah, al-musya>rakah, al-mud}a>rabah, ataupun al- 1 Peraturan BI No. 5/11/PBI/2003 tentang pembayaran transaksi impor

62 mura>bahah. Dalam hal al-waka>lah, bank syariah hanya memperoleh pendapatan berupa fee atas jasa yang diberikannya. Pada proses Letter of Credit yang dilakukan oleh Bank Mandiri Syariah dalam memberikan pembiayaan ekspor impor menggunakan akad Waka>lah dan ketentuan ini sesuai dengan apa yang menjadi rukun Waka>lah yaitu : 1. Ijab dan qabul 2. Muwakkil (yang mewakilkan), syaratnya : a. Pemilik sah yang dapat bertindak terhadap sesuatu yang ia wakilkan. b. Mukallaf atau anak mumayyiz dalam batas-batas tertentu, yakni dalam hal-hal yang bermanfaat baginya seperti mewakilkan untuk menerima hibah (hadiah) atau sedekah. 3. Wakil (yang mewakili), syaratnya : a. Tidak cacat hukum. b. Mampu mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya. c. Merupakan orang yang diberi amanat. 4. Hal-hal yang diwakilkan, syaratnya : a. Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili. b. Tidak bertentangan dengan syari ah Islam. c. Dapat diwakilkan menurut syari ah Islam. Dalam hukum Islam prinsip yang digunakan oleh Bank Mandiri Syariah berupa akad Waka>lah berdasarkan Allah SWT berfirman :

63 و إ ن خ ف ت م ش ق اق ب ي ن ه م ا ف اب ع ث وا ح ك م ا م ن أ ه ل ه و ح ك م ا م ن أ ه ل ه ا إ ن ي ر يد ا إ ص ل اح ا ي و فق الل ه ب ي ن ه م ا إ ن ال له آ ان ع ل يم ا خ ب ير ا Artinya: Maka, kirimlah seorang hakim laki-laki dan seorang hakim dari keluarga wanita (QS An-Nisa : 35). ف ا ن أ م ن ب ع ض ك م ب ع ض ا ف ل ي و د ا لذ ي اؤ ت م ن أ م ان ت ه و ل ي تق ال له ر ب ه Artinya:...Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya... (QS Al- Baqarah: 283). Dari realisasi yang ada pada proses Letter of Credit di Bank Mandiri Syariah yang disandarkan untuk memudahkan proses perekonomian modern. Kemudian kalau melihat dari analisis di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Letter of Credit tersebut terdapat manfaat yang besar, sehingga dapat diambil estimasi (taksiran) hukum bahwa Letter of Credit hukumnya adalah sunnah, karena hal itu berdasarkan kemaslahatan umum. Begitu juga dalam kaidah ushul menyatakan : ا لا ص ل ف ى ال م عا م ل ة الا با ح ة ا لا ا ن ي د ل د ل ي ل ع لى تح ر م yang ها berarti bahwa pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Sedangkan pembiayaannya yang menggunakan akad musya>rakah, hal ini kurang sesuai jika dikaitkan dengan prinsip yang ada pada Letter of Credit. Dalam hal Letter Of Credit pihak bank sepenuhnya menjadi badan yang mengatur proses transaksi atau proyek usaha. Sedangkan

64 musya>rakah pihak nasabah dan bank sama-sama mengatur dan menentukan kebijakan usaha yang dijalankan. Namun apabila sampai terjadi realisasi musya>rakah pada proses Letter of Credit, maka memang pada dasarnya realisasi ini sesuai dengan perjanjian yang dibuat antara pemohon dan penerima Letter of Credit, bahwa apabila pemohon Letter of Credit dengan pembiayaan musya>rakah telah sepakat maka akan menjadi hak penuh Bank untuk melakukan proses ekspor impor dan pihak nasabah mempunyai kewajiban mengembalikaan dana yang diberikan oleh bank dalam menjalankan ekspor impor. Hal ini sesuai dengan hukum islam bahwa menepati janji adalah suatu kewajiban dan setiap orang harus bertanggung jawab atas janjinya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.