EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN BERDASARKAN TITLE EKSEKUTORIAL DALAM SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEKUATAN EKSEKUTORIAL SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA BERDASAR UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jaminan perorangan. Jaminan kebendaan memberikan hak. benda yang memiliki hubungan langsung dengan benda-benda itu, dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyalurkan kredit secara lancar kepada masyarakat. Mengingat

TINJAUAN TENTANG KEKUATAN EKSEKUTORIAL SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN APABILA ADA PERLAWANAN DARI DEBITUR WANPRESTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana dari masyarakat secara efektif dan efisien. Salah satu

BAB V PEMBAHASAN. Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tulungagung. sebagai barang yang digunakan untuk menjamin jumlah nilai pembiayaan

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi sebagai bagian dari pembangunan nasional. merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang merupakan salah satu upaya untuk mencapai masyarakat yang

BAB III PENUTUP. ditentukan 3 (tiga) cara eksekusi secara terpisah yaitu parate executie,

EKSEKUSI KREDIT MACET TERHADAP HAK TANGGUNGAN

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN MELALUI PENJUALAN DI BAWAH TANGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN KREDIT MACET DI PD.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari manusia lain

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. usaha dan pemenuhan kebutuhan taraf hidup. Maka dari itu anggota masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat penting dan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN HAK TANGGUNGAN PADA PT. BPR ARTHA SAMUDRA DI KEDIRI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR PENERIMA

BAB I PENDAHULUAN. atas tanah berikut atau tidak berikut benda- benda lain yang merupakan

Hak Tanggungan. Oleh: Agus S. Primasta 2

KEWENANGAN PELAKSANAAN EKSEKUSI OLEH KREDITUR TERHADAP JAMINAN FIDUSIA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN SERTIFIKAT HAK MILIK ATAS TANAH MENURUT UNDANG - UNDANG NOMOR 04 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai orang perseorangan dan badan hukum 3, dibutuhkan penyediaan dana yang. mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Kekuatan Eksekutorial Hak Tanggungan dalam lelang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi termasuk sektor keuangan dan perbankan harus segera

Mengenai Hak Tanggungan. Sebagai Satu-Satunya Lembaga Hak Jaminan atas Tanah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 4 TAHUN 1996

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya.

pada umumnya dapat mempergunakan bentuk perjanjian baku ( standard contract)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi sebagai salah satu bagian yang terpenting dari

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Pasal 33 Undang-Undang dasar 1945 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB 1 PENDAHULUAN. Nomor 4 Tahun 1996 angka (1). Universitas Indonesia. Perlindungan hukum..., Sendy Putri Maharani, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhannya tersebut, bank mempunyai fungsi yang beragam dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

PERBEDAAN ANTARA GADAI DAN FIDUSIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum

Bab 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. terutama oleh instansi-instansi yang menurut Undang-Undang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Pinjam meminjam merupakan salah satu bagian dari perjanjian pada

BAB I PENDAHULUAN. penyalur dana masyarakat yang bertujuan melaksanakan pembangunan

PROSES PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN PADA SERTIFIKAT HAK MILIK DALAM PERIKATAN JAMINAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam

Kedudukan Hukum Pemegang Hak Tanggungan Dalam Hal Terjadinya Kepailitan Suatu Perseroan Terbatas Menurut Perundang-Undangan Di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat mendukung pertumbuhan ekonomi. Pengertian kredit menurutundang-undang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak untuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, salah satu usaha untuk mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam rangka memelihara

II. TINJAUAN PUSTAKA. kewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut. Pendapat lain menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan atau agunan yang diajukan atau yang diberikan oleh debitur

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

BATASAN RUMAH SUSUN YANG DIJADIKAN AGUNAN PADA BANK. J. Andy Hartanto Universitas Narotama, Surabaya

HAK TANGGUNGAN TANAH & BANGUNAN SEBAGAI JAMINAN PELUNASAN UTANG

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penyediaan dana secara cepat ketika harus segera dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang diintrodusir oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang. Perdata. Dalam Pasal 51 UUPA ditentukan bahwa Hak Tanggungan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Bakti, 2006), hlm. xv. 1 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, cet.v, (Bandung:Citra Aditya

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

TINJAUAN MENGENAI PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN HAK TANGGUNGAN ABSTRAK. Keywords: Credit Agreement, Bail Right, Banking ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dalam rangka memelihara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan laju perekonomian akan menimbulkan tumbuh dan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat tergantung kepada tanah

BAB I PENDAHULUAN. adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

EKSEKUSI BARANG JAMINAN FIDUSIA DAN HAMBATANNYA DALAM PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Dalam. rangka upaya peningkatan pembangunan nasional yang bertitik berat

BAB I PENDAHULUAN. efisien. Tujuan kegiatan bank tersebut sesuai dengan Pasal 1 butir 2. UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana, dalam hal ini bank

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

AKIBAT PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN KEKUATAN HUKUM SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA YANG DITERBITKAN OLEH KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA

3 Lihat UU No. 4 Tahun 1996 (UUHT) Pasal 20 ayat (1) 4 Sudarsono, Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hal. 339

DAMPAK PELAKSANAAN EKSEKUSI TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN PASAL 29 UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan kondisi masyarakat dewasa ini membeli suatu benda

BAB I PENDAHULUAN. pelunasan dari debitor sebagai pihak yang meminjam uang. Definisi utang

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi sebagai dampak krisis ekonomi global. tahun 2008 mencapai (dua belas ribu) per dollar Amerika 1).

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT PADA UMUMNYA. A. Pengertian Bank, Kredit dan Perjanjian Kredit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

: EMMA MARDIASTA PUTRI NIM : C.

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN (Studi Kasus di PT. Bank Capital Indonesia Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

PENJUALAN DIBAWAH TANGAN TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA SEBAGAI PENYELESAIAN KREDIT NARATAMA BERSADA CABANG CIKUPA, KABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

PARATE EXECUTIE PADA HAK TANGGUNGAN SEBAGAI PERLINDUNGAN ASET KREDITOR DAN DEBITOR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

PENDAHULUAN. mempengaruhi tingkat kesehatan dunia perbankan. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 7 tahun 1992

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN DALAM UU.NO.4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA- BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH

BAB 3 PARATE EKSEKUSI DALAM KAITANNYA DENGAN JANJI EKSEKUTORIAL DALAM HAK TANGGUNGAN, PERMASALAHAN YANG ADA SERTA PEMBAHASANNYA

BAB I PENDAHULUAN. tidaklah semata-mata untuk pangan dan sandang saja, tetapi mencakup kebutuhan

Transkripsi:

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN BERDASARKAN TITLE EKSEKUTORIAL DALAM SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN Evie Hanavia Email : Mahasiswa S2 Program MknFH UNS Widodo Tresno Novianto Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract be done by creditor when non performance occurs, including execution over the self-power. This study was a juridical normative research. The result of discussion showed that execution based on executorial title DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA (For the sake of justice based on the power. When the debtor did not perform duly, the creditor asked directly the District Court to make execution Keywords: security right, execution, executorial title, non-performance Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman eksekusi haktanggungan berdasarkan title eksekutorial dalam oleh pihak kreditur saat terjadi wanprestasi antara lain eksekusi atas kekuasaan sendiri.jenis penelitian A. Pendahuluan bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan di Indonesia. Perbankan turut berperan dalam Indonesia. atau kesepakatan pinjam - meminjam antara bank 21

Jurnal Repertorium Volume IV No. 1 Januari-Juni 2017 Hak atas tanah berikut atau tidak berikut benda- Perjanjian kredit juga mengikat para pihak dengan hak jaminan. Perjanjian jaminan ini membuat suatu janji dengan mengikatkan benda tujuan memberikan keamanan dan kepastian hukum pengembalian kredit atau pelaksanaan perjanjian pokok jaminan. hak atas tanah tersebut berikut dengan benda benda ditentukan dalam perjanjian dan bukan dalam keadaan memaksa.wanprestasi dapat berwujud tiga macam oleh pihak peminjam dalam rangka pinjaman uang sangat terkait dengan kesepakatan diantara pihak- pelunasan hutang bilamana dikemudian hari apabila debitur cidera janji atau wanprestasi. Apabila debitur cidera janji dengan tidak melakukan pelunasan setelah melewati proses somasi atas perjanjian utang Wanprestasi atau ingkar janji baik debitur maupun kreditur seringkali suatu perjanjian melibatkan hak milik maupun hak tanggungan pribadi hal ini untuk mencegah kerugian salah satu dapat dipahami sebagaikonsekuensi logis atas diperjanjikan atau tidak diperjanjikan dalam akta pembebanan hak tanggungan. Karena sertifikat Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka Pengertian eksekusi secara umum adalah secara paksa putusan pengadilan dengan bantuan cara pelelangan umum. hukum tetap. untuk umum dengan penawaran harga secara didahului dengan pengumuman lelang. Keberadaan telah memperoleh putusan pengadilan. Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan bisa berpindah atau dengan kata lain benda tetap. Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor bergerak karena ketentuan undang-undang. 22

Urusan Piutang Negara. Sedangkan lelang sukarela melaksanakan lelang adalah Kantor Lelang Negara sedangkan untuk lelang sukarela dapat dilaksanakan oleh Kantor Lelang Negara atau Balai Lelang Swasta. istilah di bedakan. Istilah jaminan mengandung atas kemampuan atau kesanggupan debitur untuk jaminan untuk melunasi utang nasabah debitur. Pengertian jaminan terdapat dalam SK Direksi Bank kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai umum.berdasarkan uraian tersebut maka perlu dikaji mengenai eksekusi hak tanggungan berdasartakan Sedangkan pengertian agunan diatur dalam B. Pengertian Kredit dan Jaminan Tambahan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammewajibkan pihak peminjam untuk melunasi jumlah bungan imbalan atau pembagian hasil keuntungan menurut Undang-undang Perbankan No dapat : peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian; 3. memperlancar arus barang dan arus uang; 1. Jaminan pokok nasabah pabrik roti mendapat kredit untuk pembakar roti tersebut menjadi jaminan pokok. Atau seorang nasabah lain mendapat jaminan 7. meningkatkan semangat berusaha bagi rumah tersebut. Begitupula apabila ada nasabah 23

Jurnal Repertorium Volume IV No. 1 Januari-Juni 2017 2. Jaminan khusus kreditur tertentu saja. 3. Jaminan Tambahan dipindah tanggankan dapat juga dibebani hak tanggungan. 3. Pembebanan hak tanggungan pada hak pakai atas tanah hak milik akan ditur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. dijadikan jaminan untuk menambah jaminan dijual. Pada saat menjual tersebut membutuhkan ber-imb. C. Hak Tanggungan dan Eksekusi pembebanan hak tanggungan atas benda mendatangkan serta pada akta pemberian hak akta otentik. sebagai berikut: dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dalam pembebanan Hak tanggungan adalah pemberi hak tanggungan dan pemegang hak tanggungan. melakukan perbuatan hukum terhadap objek hak Asas-asas dalam hak tanggungan sebagai lembaga jaminan atas tanah guna pelunasan hutang tertentu meliputi: tanggungan adalah : a. Hak Milik; b. Hak Guna Usaha; c. Hak Guna Bangunan. bahwa kreditor pemegang hak tanggungan tersebut; 24

dengan permohonan pendaftaran hak atas tanah hak tanggungan tersebut telah beralih atau Eksekusi adalah pelaksanaan putusan hakim. mengikat. 3. Memenuhi asas spesialitas dan publisitas. Asas identitas dan domisili pemegang dan pemberi Asas Publisitas wajib dilakukan dengan akta didaftarkan pada Kantor Pertanahan. Subjek dari hak tanggungan sebagaimana diatur hukum terhadap objek hak tanggungan pada saat ini merupakan tahap terakhir dalam proses acara 1. Eksekusi melalui penjualan di bawah tangan (Pasal 20 Undang- Undang Hak Tanggungan) dan dapat diperjanjikan bersama oleh pemberi penjualan objek hak tanggungan secara di bawah tangan adalah untuk mencari harga tertinggi sehingga tidak merugikan debitur atau pemilik barang jaminan. Penjualan objek hak tanggungan dilakukan melalui pelelangan umum maka harga jual jauh di bawah harga pasar. Eksekusi objek hak tanggungan secara di telah disepakati bersama oleh pemberi dan pemegang hak tanggungan. janji untuk memberikan tanggungan sebagai dituangkan didalam dan merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian utang piutang menimbulkan utang tersebut. pembuatan akta pemberian hak tanggungan adalah kreditur. Untuk melakukan tindakan tersebut kreditur mutlak harus membuat kesepakatan dengan debitur. Eksekusi atas kekuasaan sendiri. Eksekusi ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Undang-Undang pelelangan umum serta mengambil pelunasan 25

Jurnal Repertorium Volume IV No. 1 Januari-Juni 2017 Berdasarkan pada Pasal 6 Undang-Undang Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki kekuatan menjual atas kekuasaan sendiri objek hak tanggungan apabila debitur cidera janji. 2. Eksekusi berdasarkan title eksekutorial maka apabila debitur cidera janji maka kreditor dapat langsung melakukan eksekusi jaminan tanpa harus melakukan gugatan perdata kepada debitur melalui Pengadilan Negeri. kepada Kantor Lelang. kekuatan eksekutorial. Jika debitur wanprestasi maka kreditur langsung meminta kepada Pengadilan Negeri agar dilaksanakan eksekusi penjual lelang. 3. Penentuan harga limit oleh penjual dan diserahkan kepada Pejabat lelang sebelum lelang dimulai. terhadap dokumen selain putusan pengadilan dilakukan oleh kreditur dengan cara mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri diperbolehkan mengikuti lelang di seluruh Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : PMK No. 40/ untuk umum dengan penawaran harga secara atau surat perintah sehingga eksekusi dapat dijalankan secara paksa bahkan dengan bantuan aparat keamanan sekalipun. 3. Parate Eksekusi (Pasal 6 dan Pasal 11 huruf c UUHT) didahului dengan pengumuman lelang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Lelang memiliki pengertian umumm adalah suatu rangkaian proses penjualan bahwa hak untuk menjual hak tanggungan atas kekuasaan sendiri adalah salah satu dapat mengajukan penawaran harga. Berdasarkan hukum untuk langsung melakukan eksekusi jaminan melakukan eksekusi atau penjualan jaminan hutang melalui pelelangan umum tanpa ditawarkan. 26

D. Penutup atau kesepakatan pinjam - meminjam antara bank dan dengan pemberian bunga Menurut ketentuan Kitab Undang- Undang Hukum Perdata diatur dalam Pasal mana satu orang atau lebih dengan mengikatkan Seri Hukum Harta Kekayaan Hak Tanggungan. Jakarta: Kencana. Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia Persada. Hukum Jaminan.Materi Kuliah Mkn. FH UNS Parate Executie Obyek Hak Tanggunga (Inkonsistensi, Konflik Norma dan Kesesatan Penalaran dalam UUHT). Indonesia Hukum Acara Perdata Jurnal sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil Sebelum mengkikatkan diri dalam perjanjian sangat penting apabila para pihak memahami tentang suatu perjanjian. Dalam asas ini itikad baik dimulai oleh para pihak pihak terkait dan setelah perjanjian Jaminan Kredit.Jurnal Advokasi Pihak Ketiga Berdasarkan Perjanjian Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Penjamin Dalam Perjanjian Kredit Akibat Wanprestasi.Jurnal Ilmiah Progressif Vol.6. transparan tanpa ada pertikaian dikemudian hari. Peraturan Perundang Undangan : Daftar Pustaka Buku: Indonesa Hukum Perdata Hukum Hak Tanggungan. Kitab Undang Undang Hukum Perdata. Hukum Perikatan pada Umumnya. Bandung : Alumni. Beberapa Segi Hukum Tentang Somasi (bagian I).Bandung: Alumni 27