PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU PADA LANJUT USIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENURUNAN DENYUT NADI PADA LANSIA

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PENGARUH LATIHAN PERNAPASAN DIAFRAGMA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA ANAK YANG MEMPUNYAI HOBI RENANG USIA 9-15 TAHUN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SEBELUM DAN SESUDAH BERENANG PADA WISATAWAN DI KOLAM RENANG TAMAN REKREASI KARTINI REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak bayi,

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

SENAM LANSIA MENINGKATKAN KAPASITAS INSPIRASI PARU DI PANTI SOSIAL WERDHA A YOGYAKARTA

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kolam Renang dan Studio Senam di

NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPAT GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DAN AROMATHERAPY LAVENDER EYEMASK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA MAHASISWA FISIOTERAPI D3 ANGKATAN 2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Tempat Penelitian dan Subyek Penelitian

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, memiliki UHH penduduk yang semakin meningkat sejalan dengan

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

BAB.I PENDAHULUAN. biologis, fisiologis, psikososial, dan aspek rohani dari penuaan. Penuaan

PENGARUH KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada PT. Bank Bukopin di Surakarta)

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup ilmu fisiologi pernapasan.

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP KEBUGARAN LANJUT USIA DI POSYANDU LANJUT USIA TEGALSARI DAN POSYANDU LANJUT USIA LODALANG SISWODIPURAN BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak langsung, memiliki andil besar dalam mempengaruhi berbagai aspek dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI

EFEK PENUAAN TERHADAP FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

PERBEDAAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH SENAM PILATES PADA WANITA USIA MUDA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup. Sebagian besar dari aktivitas telah digantikan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsionalnya. Olahraga yang benar akan memberikan efek yang positif berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2

I. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007).

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MELAKUKAN SENAM DAN TIDAK SENAM DI WILAYAH KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK SEMANDING DAN TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PABELAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik secara rutin seperti berolahraga. 2

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test

BAB I PENDAHULUAN. dengan degenerasi progresif sistem organ dan jaringan. 1 Menurut Undang-

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

PENGARUH SENAM LANJUT USIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI USIA LANJUT DI POSYANDU ABADI IV KARTASURA

PERBEDAAN LATIHAN FISIK DUA DAN EMPAT KALI PER MINGGU TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI ANGKATAN 2009

TERDAPAT PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN GURU TK TERHADAP KUALITAS KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. gerakan gerakan shalat yang meliputi berdiri, ruku, sujud, dan duduk adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA MAHASISWA KELAS D ANGKATAN 2014 JURUSAN PENJASKESREK UNP KEDIRI TAHUN 2015

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

Kata kunci: lansia, senam lansia, kemampuan fungsional.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nurlika Sholihatun Azizah

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyokong hidupnya. Sistem pernapasan terutama paru merupakan

PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG

Pada sistem kardiovaskuler dan respirasi terjadi perubahan yaitu penurunan kekuatan otot otot pernafasan, menurunnya aktivitas silia, menurunnya

PENGARUH YOGA TERHADAP KONTROL ASMA

BAB IV METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN LANSIA DI PANTI WREDHA PACITAN DAN DI MASYARAKAT DESA MBALONG SIDOHARJO

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN WHAT IS MY LINE

SUMMARY GAMBARAN KAPASITAS PARU PADA REMAJA PEROKOK DI DESA TULADENGGI KECAMATAN TELAGA BIRU. Dwi Purnamasari Zees

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU PADA LANJUT USIA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh : ANNISA ADENIKHEIR J120121005 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI Naskah Publikasi dengan Judul Pengaruh Pemberian Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia Naskah Publikasi Ilmiah ini Telah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi untuk di Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Diajukan oleh: ANNISA ADENIKHEIR J120121005 Pembimbing I Pembimbing II Wahyuni, SST.Ft, M.Kes Agus Widodo SST.Ft, M.Fis Mengetahui, Ka. Prodi Fisioterapi FIK UMS (Isnaini Herawati, S.Fis, M. Sc.)

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : ANNISA ADENIKHEIR NIM : J120121005 Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan / S1 Fisioterapi Jenis Penelitian : Skripsi Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan, 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / pengalih formatkan, 3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta, 4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesunggahnya dan semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, Juni 2014 Yang Menyatakan ANNISA ADENIKHEIR

PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU PADA LANJUT USIA ANNISA ADENIKHEIR Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta E-mail: annisaadenikheir@ymail.com ABSTRAK Bertambahnya usia manusia akan diikuti perubahan bentuk jaringan otot yang menyebabkan turunnya kemampuan otot dan fungsi organ yang lain, salah satunya mempengaruhi sistem pernafasan yang mulai berkurang dalam kapasitas vital paru. Pertambahan usia seseorang mempengaruhi jaringan tubuh, dimana fungsi elastisitas jaringan paru berkurang sehingga kekuatan bernafas menjadi lebih sedikit. Oleh karena itu perlu diberikan intervensi untuk meningkat fungsi respirasi khususnya pada lansia seperti senam tai chi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian senam tai chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia. Penelitian ini menggunakan metode preeksperimental dengan rancangan one group pre-test and post-test design with control group. Jumlah sampel adalah 20 orang, terdiri dari group perlakuan sebanyak 10 orang dan group kontrol sebanyak 10 orang dengan usia 60-74 tahun. Cara pengabilan sampel adalah purposive sampling, yakni pengambilan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik analisa data yang digunakan adalah Wilcoxon Test. Dari uji analisa data tersebut menunjukan bahwa pada kelompok perlakuan dengan nilai 0.005 (P<0.05) berarti ada pengaruh senam tai chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia, dan pada kelompok kontrol dengan nilai 0.765 (P<0.05) berarti tidak terjadi peningkatan kapasitas vital paru pada lanjut usia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian senam tai chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lanjut usia. Senam tai chi dapat dijadikan sebagai pilihan senam untuk eningkatkan kualitas kesehatan para lanjut usia. Kata kunci : tai chi, kapasitas vital paru, lanjut usia

PENDAHULUAN Bertambahnya usia manusia akan diikuti perubahan bentuk jaringan otot yang menyebabkan turunnya kemampuan otot dan fungsi organ yang lain, salah satunya mempengaruhi sistem pernafasan yang mulai berkurang dalam kapasitas vital paru (Sugiyanto, 1991). Peningkatan daya tahan kardiorespirasi dapat terlihat dengan mengukur VO2 max (ambilan oksigen maksimal), selain itu peningkatan daya tahan kardiorespirasi dapat terlihat dengan mengukur nilai kapasitas vital paru yang lebih mudah dan lebih praktis. Usia berhubungan dengan proses penuaan atau bertambahnya umur. Semakin tua usia seseorang maka semakin besar kemungkinan terjadi penurunan fungsi paru. Kebutuhan zat tenaga terus meningkat sampai akhirnya menurun setelah usia 40 tahun. Pada lanjut usia fungsi elastis jaringan paru berkurang, sehingga kekuatan bernafas menjadi lemah, akibatnya volume udara pada saat pernapasan menjadi lebih sedikit (Atmaja, 2007). Pada lansia alveoli menjadi kurang elastis dan lebih berserabut serta berisi kapiler kapiler yang kurang berfungsi sehingga kapasitas penggunaan menurun karena kapasitas difusi paru-paru untuk oksigen tidak dapat memenuhi permintaan tubuh, daya pegas paru-paru berkurang, sehingga secara normal toraks sedikit pada posisi terkontraksi serta disertai dengan penurunan kekuatan otot rangka pada toraks dan diafragma yang akan mempengaruhi volume pernafasan seseorang (Maryam, 2008). Olahraga merupakan aktivitas fisik yang banyak memiliki manfaat. Salah satu manfaat dari berolahraga yakni dapat meningkatkan daya tahan respirasi.

Peningkatan kebutuhan udara pernafasan terjadi karena aktivitas latihan akan menyebabkan jaringan tubuh membutuhkan oksigen dari pernafasan lebih banyak (Pradini, 2011). Salah satu kegiatan olahraga yang bisa dilakukan pada lansia adalah senam Tai Chi. Senam Tai Chi merupakan olahraga Cina yang fokus pada upaya melatih kesimbangan, kekuatan, dan kelenturan melalui gerakan lambat mengalir dikombinasikan dengan pengembangan imajinasi dan pernafasan yang dalam. Gerakan lembut mengalir dari Tai Chi dapat dijadikan program olahraga bagi orangorang tua sebab pada gerakan Tai Chi kita dilatih untuk membiasakan bernafas dengan benar, dimana kita harus menggunakan otot dada dan mendapatkan oksigen dengan optimal (Pradini, 2011). Tai Chi merupakan latihan aerobik dengan gerakan-gerakan halus yang relatif lambat sehingga dikategorikan sebagai latihan yang bersifat low impact velocity dan merupakan bentuk latihan yang cocok untuk lansia (Fuxing, 2001). Selain itu latihan Tai Chi dapat meningkatkan kemampuan otot untuk mengkonsumsi oksigen secara maksimal. Hal ini terjadi karena luas permukaan difusi O 2 di dalam otot meningkat sehingga difusi O 2 dari kapiler ke otot menjadi lebih mudah, difusi CO 2 dari kapiler ke otot menjadi lebih mudah dan metabolisme aerobik pembentukan energi dalam otot menjadi lebih baik. Melakukan senam Tai Chi secara teratur, daya tahan jantung dan paru menjadi lebih baik karena terjadi peningkatan kapasitas paru-paru akibat gerakan Tai Chi yang lembut, terus menerus, disertai dengan penarikan dan penghembusan nafas yang

panjang. Hal ini akan meningkatkan kemampuan otot-otot pernafasan, meningkatkan elastisitas rongga dada dan paru-paru, sehingga kemampuan mengembang paru-paru dan dinding dada meningkat pula. TUJUAN Tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian senam Tai Chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lansia METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan menggunakan rancangan one group pre-test and post-test design with control group. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian senam Tai Chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lansia. Penelitian ini dilakukan di RT 02/ RW 06 Kel. Sondakan, Laweyan, Surakarta yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret sampai 20 Mei 2014. Senam tai chi ini dilakukan 3 kali seminggu yakni hari selasa, kamis dan sabtu selama 7 minggu. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, sampel yang digunakan berjumlah 10 orang. Hipotesis sangat berhubungan dengan distribusi data yang akan diuji. Penentuan jenis uji statistik ditentukan oleh jumlah sampel yang dianalisis, bila jumlah sampel tidak mencapai 30 (<30) maka diasumsikan bahwa data berdistribusi tidak normal sehingga dilakukan uji statistik non parametrik.

Uji beda pre dan post pada kelompok digunakan untuk mengetahui hasil pada saat sebelum dan sesudah latihan. Kelompok pre dan post merupakan kelompok berpasangan, analisa data yang digunakan adalah Wilcoxon test. Uji beda pengaruh dua kelompok menggunakan Mann Whitney. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil a. Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia Untuk membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara senam Tai Chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia, digunakan uji Wilcoxon T Test. Tabel 4.1 Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Perlakuan Senam Tai Chi terhadap Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia Variabel Kelompok Mean SD Z Sig Senam Pre 1.6040 0.42288 Tai Chi Post 1.8181 0.42203-2.810 0.005 Sumber : Data Primer Diolah, 2014 Berdasarkan uji Wilcoxon T-Test, diperoleh nilai Z = -2.810 dengan nilai signifikansi 0.005 dan Z tabel 2.262, maka diperoleh nilai signifikansi <0.05 (0.005 < 0.05) dan Z hitung lebih besar Z tabel, maka ada pengaruh pemberian senam Tai Chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lanjut usia.

b. Perbedaan Pengaruh Pemberian Senam Tai Chi dengan Kelompok Kontrol Tanpa Pemberian Senam Tai Chi Untuk membuktikan adanya perbedaan pengaruh yang signifikan antara pemberian senam Tai Chi dengan kelompok yang tidak diberikan senam Tai Chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia, digunakan uji Mann Whitney T-Test. Tabel 4.2 Hasil Uji Mann Whitney antara Kelompok Pemberian Senam Tai Chi dengan Kelompok Tanpa Pemberian Senam Tai Chi terhadap Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia Selisih Post Mean SD Z Sig Senam Tai Chi 0.2104 0.07058-3.790 0.000 Tanpa Senam Tai Chi 0.0090 0.64606 Sumber : Data Primer Diolah, 2014 Berdasarkan hasil uji Mann Whitney T-Test, diperoleh nilai Z = -3.790 dengan nilai signifikansi 0.000, karena diperoleh nilai signifikansi <0.05 (0.000 < 0.05), maka ada pengaruh yang signifikan antara kelompok yang diberikan perlakuan Senam Tai Chi dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan sena Tai Chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia. 2. Pembahasan Umur berhubungan erat dengan proses penuaan, semakin tua seseorang maka akan terjadi penurunan elastis paru-parunya sehingga akan berpengaruh pada hasil tes fungsi paru. Faktor umur mempengaruhi kekenyalan paru sebagaimana jaringan lain dalam tubuh.. Menurut Siswanto (1991) dalam Atmaja (2007), bahwa pertambahan usia seseorang mempengaruhi jaringan tubuh. Fungsi elastis jaringan paru berkurang,

sehingga kekuatan bernafas menjadi lemah, akibatnya volume udara pada saat pernapasan menjadi lebih sedikit. Pada gerakan Tai Chi kita dituntut untuk melakukan olah pernafasan dengan sebaiknya, yaitu dengan pernapasan perut dengan lembut dan lambat (Fuxing, 2001). Dengan menggunakan pernapasan perut akan mengakibatkan berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, sehingga tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil dari pada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk ke paru-paru. Semakin lambat gerakan seseorang akan berhubungan dengan pernafasan yang dijalankannya, dan dengan latihan yang tekun, lambat laun nafas akan menjadi panjang dan halus tanpa suatu usaha yang dipaksakan melainkan secara alami. Gerakan menghirup udara dalam jumlah yang banyak dan mengeluarkan secara perlahan-lahan sesuai dengan irama bisa melatih efisiensi dan frekuensi pernafasan serta membuat saluran nafas lebih fleksibel, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan fungsi paru (Pradini, 2011). Didalam pernapasan ada peristiwa inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi merupakan proses aktif dimana kontraksi otot-otot inspirasi akan meningkatkan volume intratorakal. Tekanan intrapleura dibagian basis paru akan turun dari nilai normal, jaringan paru semakin teregang. Tekanan di dalam saluran udara menjadi sedikit lebih negatif, dan udara mengalir ke dalam paru. Pada akhir inspirasi, daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan ekspirasi, sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan dinding dada. Tekanan di dalam saluran udara menjadi sedikit lebih positif, dan udara mengalir meninggalkan

paru. Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume intratorakal. Namun pada awal ekspirasi, masih terdapat kontraksi ringan otot inspirasi. Kontraksi ini berfungsi sebagai pereda daya rekoil paru dan memperlambat ekspirasi. Pada inspirasi kuat, tekanan intrapleura turun, menimbulkan pengembangan jaringan paru yang lebih besar. Apabila ventilasi meningkat, derajat pengempisan jaringan paru juga ditingkatkan melalui kontraksi aktif otot-otot ekspirasi yang menurunkan volume intratorakal (Ganong, 2003). Pada gerakan menghembuskan udara dari paru-paru yang bergantian dengan masuknya udara segar ketika menghirup akan meningkatkan kapasitas paru-paru, peregangan otot-otot yang terlibat dalam pernapasan, dan melepaskan ketegngan. Pernapasan yang lambat akan membuat tubuh rileks dan melebarkan pembuluh darah kapiler, sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Hal ini karena ketika mengambil napas dalam-dala dan menghembuskan napas sepenuhnya akan meningkatkan sirkulasi O 2 dan CO 2, kemudian darah yang kaya O 2 banyak mengalir ke otak. Senam tai chi terdiri dari gerakan ringan yang kontinyu dan diikuti dengan penarikan serta penghembusan nafas secara teratur Setiap gerakan pada senam Tai Chi menekankan pada pernafasan dalam pada setiap awal gerakan. Hal ini akan meningkatkan efisiensi kerja jantung. Selain itu gerakan dalam Tai Chi juga mempengaruhi kemampuan otot dalam mengkonsumsi O 2 secara maksimal untuk meningkatkan suatu gerakan yang halus. Hal tersebut terjadi karena adanya proses difusi O 2, karena luas permukaan O 2 di dalam otot akan meningkat maka difusi O 2 ke

pembuluh darah kapiler paru juga meningkat. Dengan adanya proses difusi O 2 memungkinkan terjadinya peningkatan kemapuan otot-otot pernafasan, peningkatan elastisitas rongga dada dan paru, sehingga kemampuan pengembangan paru-paru meningkat (Ghafadi, 2011). Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ada peningkatan kapasitas vital paruparu pada lanjut usia setelah diberikan senam Tai Chi. Pada penelitian ini tampak adanya peningkatan kapasitas vital ketika sebelum diberikan senam Tai Chi dan setelah diberikannya senam Tai Chi. Selisih kenaikan kapasitas vital pre dan post pada responden antara 0.14 L sampai dengan 0.35 L. Tergantung dari respon tubuh masing-masing responden. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjanto (2006), tentang Pengaruh Latihan Senam Sehat Indonesia Terhadap Peningkatan Kapasitas Vital Paru Bagi Wanita Usia Lanjut di Posyandu Saras Utomo Desa Mudal Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali. Harjanto mengatakan bahwa terjadi peningkatan kapasitas vital paru wanita usia lanjut. Rata-rata kapasitas vital paru sebelum mengikuti latihan adalah sebesar 946 ml dan setelah latihan menjadi 1013,33 ml atau terjadi peningkatan sebesar 7,12 %. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Widhiacahyani (2008), tentang Pengaruh Senam Tai Chi terhadap Peningkatan VO 2 maks. Pada Lansia di Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta kepada lansia yang berusia 60 tahun keatas dengan

durasi 45 menit 2 kali seminggu selama 7 minggu. Didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan kapasitas VO 2 maks pada lansia. KESIMPULAN DAN SARAN Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yakni ada pengaruh pemberian senam Tai Chi terhadap peningkatan kapsitas vital paru pada lanjut usia. Saran dalam penelitian ini adalah : 1) Dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh senam Tai Chi untuk mengetahui efek senam Tai Chi secara meluas tidak hanya terhadap kapasitas vital paru saja, 2) Diharapkan para lansia tetap melakukan program senam Tai Chi meskipun waktu penelitian sudah berakhir untuk meningkatkan kualitas kesehatan para lansia, 3) Penelitian dapat dilakukan lebih lanjut dengan menggunakan responden yang lebih banyak sehingga data-data penelitian yang didapat jauh lebih valid. DAFTAR PUSTAKA Arum,S. 2011. Berkenalan Dengan Tai Chi. http://arumsekartaji.wordpress.com /2011/03/25/berknalan-dengan-tai-chi/ Atmaja, Surya. 2007. Identifikasi Kadar Debu di Lingkungan Kerja dan Keluhan Subyektif Pernafasan Tenaga Kerja Bagian Finish Mill. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol.3 No. 2 Januari 2007: 161 172. Chan, S.P, Luk T.C, Hong, Y. 2003. Kinematic and Electromyographic of The Push Movement in Tai Chi. British Journal of Sports Medicine. 37:339-344 Donovan, Jane, Mc. N. Peter, G. 2001. Koreksi Senam yang Membahayakan. Cet 2. Jakarta : Raja Grafindo Persada Fuxing, Z. 2011. Tai Chi Chuan Exercises. Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit PT.Grasindo

Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Cet 1. Jakarta : EGC Ghafadi, M. 2011. Pengaruh Latihan Aerobic Lambat Terhadap Daya Tahan Jantung Paru dan Komposisi Tubuh pada Lansia. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya Guyton. 1994. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi ke 7. Jakarta : EGC. Hal. 149 166, 202 204 Guyton, Hall. 1996. Text Book of Medical Physiology. New York : W B Saunders Company. Page 477 545 Hardjana, 2000. Manfaat Senam Tera Terhadap Kebugaran Lansia. Jurnal Media Eksakta. Vol 8, No 3. Universitas Airlangga Herry Koesyanto dan Eram Tunggul Pawenang, 2005. Panduan Praktikum Laboratorium Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Semarang: UPT UNNES Press. Irianto, K. 2012. Anatomi dan Fisiologi. Bandung : Alfabeta Li, J.X, Hong, Y, Chan, K.M. 2001. Physiological Charecteristic and Beneficial Effect on Health. British Journal of Sport Medicine. 35:148-156 Maryam, R. Siti dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika Nugroho, W. 2000. Keperawatan gerontik & geriatric. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Pinzon, R. 1999. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Indeks Massa Tubuh dengan Kapasitas Vital Paru-paru Golongan Usia Muda. Buletin Penelitian Kesehatan, 26 Potter, P.A, Ferry, A.G. 2005. Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC Pradini, P.A. 2011. Pengaruh Latihan Senam Tai Chi Terhadap Arus Puncak Ekspirasi pada Wanita Usia 50 Tahun Keatas. Artikel Ilmiah. Universitas Diponegoro Pudjiastuti, S.S, Utomo, B. 2002. Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Stanley, Mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Sugiyanto dan Sujdarwo. 1991. Perkembangan Motorik. Jakarta: Depdikbud Sunyoto, D. Setiawan, A. 2013. Buku Ajar Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika Syaifuddin. 2010. Anatomi Fisiologi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC