BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa dimulai pada usia 8-14

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal atau muda merupakan salah satu tahap dari siklus

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah menstruasi, kehamilan, dan seksualitas (Gibs, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses. kematangan manusia. Pada masa ini merupakan masa transisi antara masa

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKANAN DARAH PEGAWAI DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak

BAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America

BAB I PENDAHULUAN. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. bayi, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa klimakterum dan

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. kegemukan sebagai lambang kemakmuran. Meskipun demikian, pandangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial, dan perilaku. Perubahan fisik yang dominan terjadi selama proses ini, diikuti

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

I. PENDAHULUAN. Stres merupakan suatu respon fisiologis, psikologis manusia yang mencoba

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. disikapi dengan baik. Perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan telah

BAB I PENDAHULUAN. yang serius dan merupakan penyebab yang penting dari angka kesakitan,

I. PENDAHULUAN. mengalami perubahan fisik yang lebih dahulu dibanding anak laki-laki, dengan menstruasi awal (menarche) (Winkjosastro, 2007).

KARAKTERISTIK, STATUS GIZI DAN PRAKTIK MENYUSUI DENGAN POLA MENSTRUASI AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA DOMBO KECAMATAN SAYUNG DEMAK ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menstruasi merupakan kondisi fisiologis yang terjadi dan di alami

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya mengalami periode menstruasi atau haid. Menstruasi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN. apakah ada hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia pada

BAB I PENDAHULUAN. Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologis (normal), sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. negatif terhadap kehidupan. Dilihat dari dampak positif, teknologi membuat

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat yaitu A,H,C,dan D. PMS A (Anxiety) ditandai dengan gejala

TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. jantung beristirahat. Dua faktor yang sama-sama menentukan kekuatan denyut nadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang banyak terjadi dan tersebar di seluruh dunia terutama di negara

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. biologis, psikologis dan sosial (Rudolph, 2014). Batas usia remaja menurut

BAB I PENDAHULUAN. Ini merupakan pertanda biologis dari kematangan seksual. Perubahan ini terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)

I. PENDAHULUAN. menstruasi dan gangguan menstruasi sering terjadi (Lee dkk, 2006) dengan menstruasi yang abnormal, seperti sindrom premenstruasi dan

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

BAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap wanita normal pasti mengalami menstruasi, pada masa tersebut terjadi peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa dimulai pada usia 8-14 tahun dimana terjadi perubahan yang sangat cepat serta timbulnya ciri-ciri kelompok sekunder (Arief et.al, 2007). Menstruasi merupakan peristiwa pengeluaran darah, yang menandakan bahwa organ dalam kandungan telah berfungsi dengan matang (Kusmiran,2014).Menstruasi yang berulang setiap bulanakan membentuk siklus menstruasi (Cunningham, 2005). Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai siklus menstruasi klasik adalah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas biasanya dengan jarak 21-35 hari. Lama perdarahan yang terjadi 2-7 hari dengan jumlah darah yang hilang sebanyak 50-200 ml. Perubahan dan gangguan dalam siklus menstruasi merupakan indikator penting yang menunjukkan adanya gangguan fungsi sistem reproduksi yang dapat dihubungkan dengan peningkatan risiko berbagai macam penyakit, seperti kanker rahim dan payudara, infertilitas, dan fraktur tulang (Dars et.al, 2014). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi seperti gangguan hormonal, status gizi, tinggi atau rendahnya indeks massa tubuh (IMT), stress, olahraga fisik yang berlebihan, konsumsi kafein, merokok (Gharravi et.al, 2009). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, masalah status gizi yang banyak terjadi pada wanita kelompok umur 16-18 tahun adalah masalah status

gizi berlebih.selain itu, masalah gizi kurang juga masih dapat ditemui pada wanita akibat adanya persepsi dan kekhawatiran bentuk tubuh serta pengaruh perkembangan zaman dan peristiwa globalisasi (Depkes RI, 2013). Sinha et al. (2011) menyimpulkan adanya hubungan indeks massa tubuh dengan siklus menstruasi, dimana apabila terjadi penurunan indeks massa tubuh maka akan terjadi peningkatan dari durasi siklus menstruasi. Penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2013) ditemukan 66,8% responden dengan siklus teratur sementara 33,2% dengan siklus tidak teratur. Didapati 41,7% IMT berat badan kurang, 25% IMT normal, 37,5% IMT berat badan lebih, dan 47,7% IMT obese memiliki siklus tidak teratur.berdasarkan uji hipotesis didapati p<0,05 (X2=8,87, p=0,031, CI 95%) yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan. Dari hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan siklus menstruasi. Penelitian yang dilakukan oleh Sianipar, dkk (2009) didapatkan hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan gangguan menstruasi dimana didapatkan duapertiga responden yang mengalami gangguan menstruasi melakukan aktivitas fisik secara aktif, sedangkan duapertiga responden yang tidak mengalami gangguan menstruasi justru tidak melakukan aktivitas fisik secara aktif. Faktor lain, yaitu faktor stress merupakan suatu ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Keadaan stress sendiri akan mempengaruhi produksi kortisol yang nantinya akan mempengaruhi produksi hormon sex, terutama hormon estrogen pada wanita (Sherwood, 2007).

Barron et al, (2008) bahwa sebanyak 22,1% wanita yang menderita gangguan psikiatri mengalami menstruasi tidak teratur akibat stres. Melihat keadaan pada mahasiswi ilmu keperawatan ada faktor pencetus yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi seperti adanya stress yang muncul akibat permasalahan pribadi, keluarga maupun perkuliahan, keadaan status gizi yang tidak normal, dan pola hidup yang mengkonsumsi minuman yang ber-kafein dan minuman berkarbonasi. Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, bahwa banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi.hal tersebut menjadi alasan peneliti tertarik untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis membuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan? 1.3 Pertanyaan Penelitian 1.3.1 Apakah status gizi mempengaruhi siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan? 1.3.2 Apakah konsumsi kafein mempengaruhi siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan? 1.3.3 Apakah aktivitas fisik mempengaruhi siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan?

1.3.4 Apakah stress mempengaruhi siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan? 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. 1.4.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengidentifikasi pengaruh status gizi terhadap siklus menstruasi b. Untuk mengidentifikasi pengaruh kafein terhadap siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. c. Untuk mengidentifikasi pengaruh aktivitas fisik terhadap siklus menstruasi d. Untuk mengidentifikasi pengaruh tingkat stress terhadap siklus menstruasi

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Pendidikan Keperawatan dapat dijadikan sebagai bahan referensi mata kuliah seksualitas khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi. 1.5.2 Bagi Pelayanan Keperawatan, dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada wanita usia reproduksi untuk merubah gaya hidup sehat. 1.5.3 Bagi Penelitian Keperawatan dapat dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang berkaitan dengan ilmu keperawatan khusunya penelitian yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita.