BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia pada sub sektor pariwisata, hotel, dan restoran dalam kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

: Rizki Anggraeni Faradila NPM : Pembimbing : Dr. Sri Nawangsari, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Hotel Mandarin Regency

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Untuk menghadapi tantangan tersebut, maka teknologi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar dalam BEI pada tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi selular yang digunakan untuk berkomunikasi dengan. banyak permintaan dari konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (surplus fund). Dalam pasar modal, investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara, salah satunya dengan memutuskan untuk go public.

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah pengguna telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. bertahan, berkembang atau keluar (tutup). Keadaan tersebut menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pada zaman seperti sekarang ini menuntut kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

ANALISIS KEBIJAKAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN HOTEL DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dunia ini membutuhkan tempat tinggal. Tanpa bisa di pungkiri berapun harga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel Profitabilitas, Likuiditas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pasti menginginkan adanya pertumbuhan laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat membuat persaingan juga semakin ketat. Tidak terkecuali untuk perkembangan sektor jasa yang melandasi semua kebutuhan masyarakat, seperti komunikasi, sarana perkantoran, kesehatan, hiburan, pendidikan, maupun pariwisata. Perkembangan yang beragam tersebut menciptakan peluang bisnis yang besar di sektor jasa, sehingga dapat menyerap permintaan konsumen yang tinggi, dan dapat menarik perhatian para investor untuk berinvestasi. Hal tersebut membuat sektor ini untuk selalu berinovasi memberikan pelayanan terbaik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan bagi publik, sehingga perkembangan bagi perusahaan pun meningkat. Perkembangan suatu perusahaan tidak terlepas dari kebutuhan akan sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, penerbitan surat-surat utang, maupun dalam bentuk saham (equity). Tujuan perusahaan melakukan pendanaan ialah untuk menambah modal dalam rangka meningkatkan perkembangan perusahaan yang lebih luas, terutama untuk industri jasa yang membuka peluang bisnis bagi para investor, untuk menanamkan modalnya melalui penjualan saham di bursa efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai instrumen keuangan yang dapat diperjual-belikan baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. BEI berperan besar bagi perekonomian negara karena BEI sebagai pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana, serta memberikan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat, karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat 1

2 meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya dapat memberikan kemakmuran bagi masyarakat luas. Di dalam tabel 1.1 berikut ini adalah data perusahaan industri jasa yang terdaftar di BEI. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Industri Jasa yang terdaftar di BEI Jumlah No Sektor Sub.Sektor Perusahaan Properti dan Real Estat 45 1 Properti dan Real Estat Konstuksi Bangunan 9 Energi 3 2 Infrastruktur, utilitas dan Transportasi 3 Keuangan 4 Perdagangan, jasa dan Investasi Jalan tol, pelabuhan & bandara 3 Telekomunikasi 6 Transportasi 33 Konstruksi Non Bangunan 7 Bank 41 Lembaga Pembiayaan 15 Perusahaan Efek 10 Asuransi 11 Perdagangan besar barang produksi 33 Perdagangan Eceran 22 Restoran, Hotel & Pariwisata 21 Advertising, Printing & Media 14 Kesehatan 2 Jasa Komputer & Perangkatnya 5 Perusahaan Investasi 10 Total Perusahaan 290 Sumber : www.idx.co.id Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa indusrti jasa terdiri atas 4 sektor usaha dengan total 290 perusahaan. Jumlah tersebut menunjukkan banyaknya sektor usaha jasa yang mampu berkembang dalam menghadapi persaingan global antar berbagai jenis usaha baik sejenis ataupun berbeda jenis. Industri jasa bukan merupakan bidang usaha yang berdiri sendiri, melainkan adanya peran sub-sub sektor perusahaan yang saling mempengaruhi, sehingga dapat mendorong perkembangan pada sektor tersebut. Sektor perdagangan, jasa dan investasi merupakan sektor perusahaan jasa yang terbagi atas berbagai sub. sektor perusahaan yang berbeda jenis tapi peran utamanya sama yaitu meningkatkan perekonomian nasional.

3 Data menunjukkan daya saing pariwisata Indonesia naik 4 tingkat, di tahun 2012 berada di peringkat 74, tahun 2013 naik di peringkat 70, pertumbuhan sektor pariwisata ASEAN tertinggi di dunia, sepanjang periode 2005-2012 tumbuh rata-rata 8,3% per tahun atau di atas rata-rata pertumbuhan pariwisata global yang hanya 3,6% per tahun. Bahkan tahun 2013 arus kunjungan wisatawan ke negara ASEAN mencapai 92,7 juta atau meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pertumbuhan global hanya 5%, (tribina-jasa-wisata.com). Data perusahaan sub.sektor restoran, hotel & pariwisata yang terdaftar di BEI dapat di lihat dalam tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 Daftar Perusahaan Industri Jasa Sub. Sektor Restoran, Hotel & Pariwisata yang terdaftar di BEI No Kode Saham Nama Perusahaan 1 BAYU Bayu Buana Tbk 2 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk 3 FAST Fast Food Indonesia Tbk 4 GMCW Grahamas Citrawisata Tbk 5 HOME Hotel Mandarine Regency Tbk 6 HOTL Saraswati Griya Lestari Tbk 7 ICON Island Concepts Indonesia Tbk 8 INPP Indonesian Paradise Property Tbk 9 JIHD Jakarta International Hotel & Development Tbk 10 JSPT Jakarta Setiabudi International Tbk 11 MAMI Mas Murni Indonesia Tbk 12 PANR Panorama Sentrawisata Tbk 13 PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk 14 PGLI Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk 15 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk 16 PNSE Pudjiadi and sons Tbk 17 PSAB J Resources Asia Pasifik Tbk 18 PSKT Pusako Tarinka Tbk 19 PTSP Pioneerindo Gourment International Tbk 20 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk 21 SHID Hotel Sahid Jaya International Tbk Sumber : www. Idx.co.id Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sub.sektor restoran, hotel& pariwisata terdiri atas 2 perusahaan bergerak di bidang restoran, 15 perusahaan di bidang hotel, dan 4 perusahaan di bidang pariwisata, hal ini menggambarkan

4 banyaknya perusahaan sejenis yang bergerak di bidang pariwisata. Keberadaan perusahaan tersebut tentunya dapat menarik para investor dan pihak pemakai laporan keuangan lainnya untuk menilai informasi keuangan, dalam rangka menilai kelayakan untuk berinvestasi. Upaya penilaian tersebut tidak hanya di lihat dari sisi laporan keuangan perusahaan namun perlu dilakukannya suatu analisis terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sebuah media informasi yang mencatat dan merangkum segala akivitas perusahaan serta digunakan untuk melaporkan keadaan dan posisi perusahaan pada pihak yang berkepentingan. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan menggunakan rasio keuangan. Analisis rasio dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kondisi keuangan suatu perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan seperti rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas, namun rasio keuangan yang mencerminkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba adalah rasio profitabilitas, yang terdiri dari Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Profit margin. Laba perusahaan dapat diukur melalui Return on Equity (ROE). Karena ROE mempunyai hubungan positif dengan perubahan laba. Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur efekivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan modal sendiri. Return on Equity (ROE) merupakan rasio antara laba setelah pajak atau Earning After Tax (EAT) dengan total modal sendiri. Sehingga ROE dapat digunakan untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian (return) dari modal sendiri yang ditanamkan dalam bisnis yang bersangkutan yang dinyatakan dalam persentase. Penanam modal lebih mengharapkan ROE yang tinggi daripada ROA karena ROA sangat berkaitan dengan hutang perusahaan yang mengandung biaya hutang. Hal tersebut sesuai dengan metode Duppont dalam Robert Ang (1997) dalam Elfanika (2012) yang menyatakan bahwa ROA masih mengandung leverage multiplier Return On Equity (ROE) merupakan salah satu dari dua faktor dasar untuk menentukan tingkat pertumbuhan laba perusahaan. ROE yang tinggi di masa yang lalu tidak berarti bahwa ROE perusahaan di masa depan juga akan tinggi (Bodie et al, 2009) dalam Elfanika (2012). Semakin besar hasil ROE maka kinerja

5 perusahaan semakin baik dan menunjukkan bahwa kinerja manajemen meningkat dalam mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menghasilkan laba bersih (profitabilitas meningkat). Berdasarkan uraian uraian tersebut maka ukuran kinerja perusahaan dalam penelitian ini adalah Return on Equity (ROE). Besarnya laba perusahaan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti CR, TAT, RTR, dan DER. Rata- rata rasio yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 1.3 berikut: Tabel 1.3 Rata Rata Variabel Penelitian Variabel (Rata-rata) 2010 2011 2012 2013 CR 1,31 1,39 1,51 1,55 TAT 1,50 1,41 1,25 1,02 RTR 25,62 24,98 26,24 26,54 DER 1,02 0,81 0,84 0,87 ROE 14,57 13,72 12,08 10,40 Sumber : Data excel atas laporan keuangan di BEI yang di olah Berdasarkan rata-rata variabel dalam tabel di atas yang menunjukkan tingkat perubahan nilai yang tidak konsisten setiap tahunnya, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Rasio Likuiditas, Aktivitas, dan Solvabilitas Terhadap Return on Equity (ROE) Pada Perusahaan Jasa Sub.Sektor Restoran, Hotel & Pariwisata di BEI Periode 2010-2013. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah current ratio (CR), total asset turnover (TAT), receivable turnover ratio (RTR) dan debt to equityratio (DER) secara simultan berpengaruh terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan jasa Sub.Sektor Restoran, Hotel & Pariwisata di BEI periode 2010 2013? 2) Apakah current ratio (CR), total asset turnover (TAT), receivable turnover ratio (RTR) dan debt to equity ratio (DER) secara parsial berpengaruh terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan jasa Sub.Sektor Restoran, Hotel & Pariwisata di BEI periode 2010 2013? 3) Manakah diantara variabel current ratio (CR), asset turnover (TAT), receivable turnover ratio (RTR) dan debt to equity ratio (DER) mana yang

6 paling dominan mempengaruhi return on equity (ROE) pada perusahaan jasa Sub.Sektor Restoran, Hotel & Pariwisata di BEI periode 2010 2013? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang maka peneliti membatasi pembahasan berupa penggunaan ratio likuiditas dengan menggunakan analisis current ratio (CR). Rasio aktivitas dengan menggunakan analisis total asset turnover (TAT) dan receivables turnover ratio (RTR ). Rasio pengelolaan utang dengan menggunakan debt to equity ratio (DER) Serta rasio profitabilitas yang hanya menggunakan rasio return on equity (ROE). Analisis laporan keuangan pada perusahaan jasa sub. Sektor restoran, hotel & pariwisata di Bursa Efek Indonesia. Periode yang diambil selama tiga tahun, yaitu dari tahun 2010 sampai 2013. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui pengaruh current ratio (CR), total asset turnover (TAT), receivable turnover ratio (RTR) dan debt to equity ratio (DER) secara simultan terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan jasa Sub.Sektor Restoran, Hotel & Pariwisata yang terdaftar di BEI. 2) Mengetahui pengaruh current ratio (CR), total asset turnover (TAT), receivable turnover ratio (RTR) dan debt to equity ratio (DER) secara parsial terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan jasa Sub.Sektor Restoran, Hotel & Pariwisata yang terdaftar di BEI. 3) Mengetahui antara variabel current ratio (CR), total asset turnover (TAT), receivable turnover ratio (RTR) dan debt to equity ratio (DER) yang paling dominan mempengaruhireturn on equity (ROE) pada perusahaan jasa Sub.Sektor Restoran, Hotel & Pariwisata yang terdaftar di BEI.

7 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat hasil penelitian ini adalah : 1) Sebagai tolak ukur bagi pihak yang berkepentingan pada perusahaan untuk mempertimbangkan dan memperhatikan kondisi perusahaan setelah dilakukannya analisis mengenai pengaruh current ratio (CR), total asset turnover (TAT), receivable turnover ratio (RTR) dan debt to equity ratio (DER) yang paling dominan mempengaruhireturn on equity (ROE). 2) Bagi peneliti supaya lebih memahami teori-teori mengenai pengaruh current ratio (CR), total asset turnover (TAT), receivable turnover ratio (RTR) dan debt to equity ratio (DER) yang paling dominan mempengaruhi return on equity (ROE). 3) Sebagai perbandingan antara penjelasan dan pengetahuan mengenai rasio keuangan. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan kerangka acuan penulisan laporan akhir yang lebih terarah, maka penulis membagi laporan akhir ini menjadi 5 (lima) bab pembahasan, dimana tiap tiap bab memiliki hubungan yang satu dengan yang lain. Untuk memberikan gambaran yang jelas, berikut ini akan diuraikan mengenai sistematika pembahasan laporan akhir ini secara singkat, yaitu sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini memaparkan teori-teori yang menjadi acuan dan pedoman dalam melakukan analisis laporan keuangan mengenai pengaruh current ratio (CR), total asset turnover (TAT), receivable turnover ratio (RTR) dan debt to equity ratio (DER) yang paling dominan mempengaruhi return on equity (ROE) pada perusahaan jasa sub. sektor restoran, hotel & pariwisata di BEI periode 2010 2013. Teori yang digunakan antara lain penjelasan

8 analisis rasio, pengertian dan penjelasan rasio profitabilitas, pengertian dan penjelasan rasio likuiditas, pengertian dan penjelasan rasio pengelolaan aset, pengertian dan penjelasan rasio pengelolaan utang, serta kumpulan hasil uji dari peneliti sebelumnya terkait pembahasan yang sama. BAB III Metodelogi Penelitian Bab ini menguraikan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, identifikasi dan definisi operasional variabel, uji validitas dan reliabilitas, serta model dan teknik analisis. BAB IV Pembahasan Bab ini merupakan bab pembahasan dari permasalahan yang ada yaitu menjelaskan tentang: bagaimana pengaruh current ratio (CR), total asset turnover (TAT), receivable turnover ratio (RTR) dan debt to equity ratio (DER) secara bersama bepengaruh secara simultan dan parsial terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan jasa sub. sektor restoran, hotel & pariwisata di BEI periode 2010 2013. BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan kesimpulan atas apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan mengemukakan saran yang mungkin dapat dijadikan masukan bagi perusahaan yang diteliti ataupun untuk peneliti selanjutnya.