ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF WAKTU DAN KONSESIF PADA NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY. Naskah Publikasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ASPEK GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINAIF DALAM KARANGAN ARGUMENTATIF SISWA X TKJB SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF WAKTU DAN KONSESIF PADA NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

ANALISIS KLAUSA NONINTI DAN HUBUNGAN ANTAR UNSUR- UNSURNYA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AS SAFFAT NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI

Oktorita Kissanti Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi atau terbesar. Wacana direalisasikan dalam bentuk yang utuh berupa

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses

HUBUNGAN SEMANTIS ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA KUMPULAN CERPEN BERJUANG DI TANAH RANTAU KARYA A. FUADI, DKK.

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya, baik sebagai makhluk individu maupun mahluk sosial,

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

ANALISIS BENTUK KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

PRATIWI AMALLIYAH A

KESALAHAN PENULISAN KONJUNGTOR DALAM NOVEL GARIS WAKTU: SEBUAH PERJALANAN MENGHAPUS LUKA KARYA FIERSA BESARI

ANALISIS KELENGKAPAN TEKS PETUNJUK DENAH PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI. Oleh: Heni Susanti A

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERPEN DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI MINGGUAN BULAN MEI 2013

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X A SMK BATIK 2 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

KOMPLEKSITAS KALIMAT DALAM KARANGAN ANAK DIDIK KELAS X MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL HUDA PANUNGGALAN, GROBOGAN DENGAN MADRASAH ALIYAH PPMI ASSALAAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa. Bahasa memegang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KONJUNGSI DALAM KALIMAT MAJEMUK SISWA KELAS X SMK (STUDI KASUS MULTISITUS)

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

ANALISIS KLAUSA SUBORDINASI DALAM WACANA BERITA OTOMOTIF PADA TABLOID OTOMOTIF NOVEMBER 2016

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

BAB I PENDAHULUAN. Idiom salah satu istilah dalam bidang kebahasaan yang digunakan untuk

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

PERBANDINGAN KLAUSA INTI DAN KLAUSA SEMATAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS. Oleh. Suci Sundusiah

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Kata adalah satuan-satuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

WACANA PERSUASI PADA BROSUR KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM SKRIPSI

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan pemiliknya. Sebagai salah satu milik, bahasa selalu muncul dalam

ANALISIS KONJUNGSI PADA TERJEMAHAN SURAT AN NISA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

KOMPLEKSITAS KALIMAT DALAM KARANGAN ANAK DIDIK KELAS X MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL HUDA PANUNGGALAN, GROBOGAN DENGAN MADRASAH ALIYAH PPMI ASSALAAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

Transkripsi:

ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF WAKTU DAN KONSESIF PADA NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh: SITI AMINAH A310 090 037 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ABSTRAK ANALISIS KONJUNGSI SUBORDINATIF WAKTU DAN KONSESIF PADA NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY Siti Aminah¹, dan Markammah² ¹Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. ²Staf Pengajar UMS Surakarta Penelitian ini bertujuan: 1. Mendeskripsikan jenis-jenis konjungsi subordinatif waktu dan konsesif pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy. 2. Mendiskripsikan makna konjungsi subordinatif waktu dan konsesif pada novel Menebus Impian karya Abidah El. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalah analisis konjungsi subordinatif waktu dan konsesif yang terdapat pada novel Menembus Impian karya Abidah El Khalieqy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak, catat, dan pustaka. Hasil penelitian ini yaitu (1) bentuk konjungsi subordinatif waktu ada empat macam yakni konjungsi subordinatif waktu batas permulaan (penanda sejak), batas waktu bersamaan (penanda ketika dan sambil), batas waktu berurutan (penanda setelah), batas waktu akhir (penanda sampai dan hingga), (2) konjungsi subordinatif konsesif terdapat dua macam yang meliputi konjungsi subordinatif waktu konsesif (Penanda meski) dan konjungsi subordinatif kontras konsesif (penanda namun). (3) makna konjungsi subordinatif waktu ada empat yakni konjungsi subordinatif bermakna batas waktu permulaan, konjungsi subordinatif bermakna batas waktu bersamaan, konjungsi subordintaif bermakna batas waktu berurutan, dan konjungsi subordinatif bermakna batas waktu akhir, (4) makna konjungsi subordinatif hubungan konsesif ada dua yakni makna konjungsi subordinatif hubungan konsesif dan makna konjungsi subordinatif hubungan kontras konsesif. Kata kunci: konjungsi subordinatif waktu, dan hubungan makna konjungsi subordinatif konsesif, PEDAHULUAN Manusia sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Sarana 1

yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah bahasa. Dengan demikian fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan (mitrabicara, penyimak, pendengar, dan pembaca). Dalam linguistik terdapat cabang ilmu Sintaksis. Menurut Ramlan (1996 : 21) Sintaksis merupakan bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Dalam kalimat majemuk hubungan antarklausa dapat dinyatakan secara eksplisit melalui kehadiran konjungsi. Kehadiran konjungsi dalam sebuah kalimat majemuk ini sangat penting. Jenis konjungsi yang hadir dapat menentukan makna kalimat majemuk tersebut. Pada cabang ilmu sintaksis terdapat sub ilmu konjungsi. Adapun menurut Chaer (2000:140) konjungsi adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijabarkan bahwa pada dasarnya konjungsi berfungsi sebagai penghubung yang menghubungkan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Adapun jenis jenis konjungsi antara lain konjungsi koordinatif, subordinatif, korelatif, antarkalimat, antarparagraf. Hubungan antarklausa dalam kalimat majemuk dapat dinyatakan secara koordinatif dan subordinatif. Kebergantungan antarklausa dalam kalimat majemuk ini mendasari pemahaman adanya klausa koordinatif dan klausa subordinatif. Menurut Markhammah (2010:167) konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur yang sejajar. Klausa yang diawali konjungsi subordinatif ini dapat ditemukan adanya klausa yang diawali oleh konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu, syarat, pengandaian, sebab, akibat, kontradiktif, tujuan, harapan, penjelas, ketidakpastian, perkecualian, modalitas, konsensif, dan konsekutif. Dalam penelitian ini ada dua konjungsi subordinatif yang akan diteliti yaitu: konjungsi subordinatif waktu dan konjungsi subordinatif konsesif. Suatu penelitian agar lebih terfokus pada suatu masalah, maka perlu adanya perumusan masalah yaitu Jenis konjungsi subordinatif waktu dan konsesif apa 2

sajakah yang terdapat pada novel menebus impian karya Abidah El Khalieqy? dan Apakah makna konjungsi subordinatif waktu dan konsesif yang terdapat pada novel menebus impian karya Abidah El Khalieqy? Penelitian yang baik haruslah memiliki tujuan yang baik dan jelas serta terarah pada tujuan yang tepat. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis-jenis konjungsi subordinatif waktu dan konsesif pada novel Menembus Impian karya Abidah El Khalieqy dan mendeskripsikan makna konjungsi subordinatif waktu dan konsesif pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini dapat dijadikan titik tolak dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, penelitian terhadap penelitian terdahulu sangat penting untuk mengetahu relevansi dan keaslian telaahnya. Penelitian konjungsi subordinatif pernah dilakukan oleh Fatmawati (2012) berjudul Penggunaan Konjungsi Subordinatif Pada Penyampaian Cerita Pribadi Anak Kelas V Di SD Kunti Andong Boyolali. Hasil penelitian Fatmawati menunjukkan (1) menemukan tujuh bentuk konjungsi subordinatif, diantaranya konjungsi subordinatif penyebaban, persyaratan, tujuan, peyuguhan, kesewaktuan, pengakibatan, dan perbadingan. (2) Pola konjungsi subordinatif terdapat dua macam, yaitu: konsisten di awal kalimat, konsisten tengah kalimat. (3) Hubungan makna konjungsi subordinatif terdapat 14 macam, yaitu: konjungsi subordinatif yang menyatakan hububgan makna isi, konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan makna penerangan, penjumlahan, penggandaian, perbandingan, syarat, akibat, sebab, cara, penyertaan, waktu, tidak bersayarat, dan kegunaan. Penelitian yang dilakukan Irianti (2009) berjudul Analisis Penanda Hubungan Konjungsi Subordinatif Pada Cerita Anak Di Http://www.Esmartschool.com. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Konjungsi subordinatif yang terdapat pada wacana ada 9, 2) Pola penggunaan konjungsi subordinatif pada umumnya memiliki 3 macam, 3) Dapat ditemukan bahwa berdasarkan ketergantian 3

tersebut dapat dibagi menjadi dua, 4) Pada wacana konjungsi subordinatif dapat dibagi dua, yaitu: bersifat wajib dan tidak wajib. Jika kadar keintiannya rendah, berarti subordinator yang dilesapkan tidak wajib dalam kalimat. Sebaliknya, jika kadar keintiannya tinggi, berarti yang bersangkutan wajib hadir dalam kalimat. Penelitian yang dilakukan oleh Efri (2003) berjudul Penggunaan Konjungsi Subordinatif Dalam Bahasa Minagkabau. Hasil penelitian Efri menunjukkan (1) bahwa konjungsi subordinatif bahasa minangkabau memiliki ciri-ciri sintaksis dan ciri-ciri semantis. (2) konjungsi subordinatif ini memiliki 13 jenis yakni konjungsi subordinatif waktu, syarat, pengandaian, tujuan, konsesif, perbandingan, sebab, komplementasi, hasil, atributif, dan optatif. (3) akibat penggunaan konjungsi subordinatif terdapat 13 hubungan semantik yaitu hubungan semantik waktu, syarat, pengandaian, tujuan, konsesif, perbandingan, sebab, komplementasi, hasil, atributif, dan optatif. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati (2012) berjudul Aspek Gramatikal Konjungsi Koordinatif Dan Subordinatif Dalam Karangan Argumentatif Siswa X TKJB SMK Muhammadiyah 3 Surakarta. Hasil penelitian Nurhidayati menunjukkan (1) hasil analisis data bentuk kohesi gramatikal dari makna konjungsi koordinatif yang terdapat pada karangan argumtatif meliputi makna penegasan, penjumlahan, penyamaan, penyimpulan, pertentangan, pengurutan, pemilihan, pembetulan, dan pembatasan. (2) makna konjungsi subordinatif yang terdapat pada karangan argumentatif adalah makna pengakibatan, kesewaktuan, perbandinagn, penyebaban, persyaratan. (3) makna konjungsi koordinatif yang mendominasi pada karanagan argumentasi adalah makna penjumlahan dengan analisis penanda hubungan. (4) makna konjungsi subordinatif yang mendominasi adalah makna pengakibatan dengan analisis penanda hubungan hingga. 4

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Mc Milllan dan Schumacher (Syamsudin, 2006:73) penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian. Menurut Tannzeh (2011:83) pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak, catat, dan pustaka. Menurut Mahsun (2005:92) Metode simak merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Setelah dilakukan penyimakan kemudian penyediaan data dilanjutkan dengan teknik cacat yakni mencatat data-data yang dijadikan sebagai objek penelitian. Menurut Ratna (2010:196) teknik pustaka merupakan pengumpulan data yang dilakukan melalui tempat-tempat penyimpanan hasil penelitian, yaitu perpustakaan.teknik cacat yakni mencatat data-data yang dijadikan sebagai objek penelitian. Menurut Patton (Tannzeh, 2011:95) analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar setelah data terkumpul, kemudian data tersebut dianalisis menggunakan metode padan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah metode padan dan metode agih. Menurut Muhammad (2011:242) metode padan adalah cara menganalisis data untuk menjawab masalah yang diteliti dengan alat penentu berasal dari luar bahasa. Metode padan yakni teknik unsur penentu atau PUP. Sedangkan menurut Muhammad (2011:248) metode agih adalah cara menganalisis data yang alat penentunya untuk memilih unsur bahasa yang ada di dalam bahasa, bahkan menyatu dengan bahasanya. 5

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Jenis Konjungsi Subordinatif Waktu pada Novel Menebus Impian Karya Abidah El Khalieqy Tahun 2010. 1. Jenis Konjungsi Subordinatif Waktu 1) Batas Waktu Permulaan Konjungsi yang digunakan untuk menyatakan batas waktu permulaan berupa subordinator sejak. (1) Sebab sejak dulu hingga kini, ia telah meletakan kehidupannya di bawah kendali kalbu paling dalam (Abidah:9). Berdasarkan data (1) dengan konjungsi subordinatif batas waktu permulaan dengan penanda sejak memiliki satu kedudukkan yakni di awal kalimat. Di katakan sebagai batas waktu permulaan karena pada kalimat tersebut menceritakan awal perbuatan yang dilakukan oleh Nur. (2) Sejak aku menyatakan cinta kepadamu, tak perlu lagi rasanya engaku khawatir dan bertanya apakah masih ada perempuan lain di sisiku (Abidah:281). Berdasarkan data di atas, konjungsi subordinatif batas waktu permulaan dengan penanda sejak memiliki satu kedudukan yaitu di awal kalimat. Di katakan sebagai batas waktu permulaan karena kalimat tersebut menceritakan awal perbuatan yang dilakukan oleh Dian yang menyatakan cinta kepada Nur. 2) Batas Waktu Bersamaan Konjungsi yang digunakan untuk menyatakan batas waktu bersamaan pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010 berupa subordinator ketika dan sambil. 1) Penanda ketika (3) Ia merasa gagal dan tak berdaya, sering terjadi ketika manusia salah meletakkan dalam genggaman tangannya sendiri (Abidah:7) Pada data (3) di atas konjungsi subordinatif batas waktu berurutan dengan penanda ketika memiliki satu kedudukan yakni di tengah kalimat. Di 6

katakan sebagai batas waktu bersamaan karena menyatakan kejadian yang berlangsung secara bersamaan yakni ia merasa gagal dan tak berdaya saat manusia salah meletakan dalam genggaman tangannya. (4) Dian bercakap dengan diri sendiri ketika Nur sedang menunggu dan meneteskan air matadi sudut selimut putih emaknya (Abidah: 104) Berdasarkan data (4) di atas konjungsi batas waktu bersamaan dengan penanda ketika memiliki satu kedudukan yakni di tengah kalimat. Di katakan sebagai batas waktu permulan karena menyatakan perbuatan yang berlangsung secara bersamaan. Perbuatan yang berlangsung bersamaan yakni Dian yang bercakap dengan diri sendiri dan kejadian ketika Nur menunggu dan meneteskan air mata. 2) Penanda sambil (5) Nur menatap punggung ibunya sambil merapikan tumpukan pakian, juga diam dan justru dalam diam itu, tangan-tangan kenyal keduanya memiliki gerakan yang lebih sigap hingga beres semua (Abidah: 28). Berdasarkan data (5) konjungsi subordinatif batas waktu bersamaan dengan penanda sambil memiliki satu kedudukan yakni terletak di tengah kalimat. Kalimat di atas di katakan sebagai batas waktu bersamaan karena kalimat yang berkonjungsi sambil tersebut terjadi secara bersamaan yakni ketika Nur menatap punggung ibunya sambil merapikan pakian. 3) Batas Waktu Berurutan Pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010, konjungsi yang digunakan untuk menyatakan batas waktu berurutan berupa subordinator dan setelah. 1) Penanda setelah (6) Setelah debar jatungnya menghilang, Nur keluar dari toilet itu dengan langkah kaki yang tenang (Abidah:190). Berdasarkan data (6) di atas konjungsi subordinatif batas waktu berurutan dengan penanda setelah memiliki satu kedudukan yakni di awal 7

kalimat. Di katakana sebagai batas waktu berurutan karena konjungsi setelah juga menyatakan kejadian yang berlangsung secara berurutan yakni antara debar jatungnya menghilng dan Nur keluar dari toilet. 4) Batas Waktu Akhir Konjungsi yang digunakan untuk menyatakan batas waktu akhir pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010, berupa subordinator sampai dan hingga. 1) Penanda sampai (7) Dian tertawa tak habis-habis merasa dapat teman sepikiran, sampai ibunya menyela dan menasehatinya jangan sok seperti itu (Abidah:156). Berdasarkan data (7) di atas konjungsi subordinatif batas waktu akhir dengan penanda sampai memiliki satu kedudukan yakni di tengah kalimat. Di katakan sebagai batas waktu akhir karena pada kalimat tersebut menyatakan akhir kejadian yakni Dian tertawa tak habis dan ibunyapun menyela dan menasehatinya jangan seperti itu. (8) Sampai-sampai aku tak mungkin bisa mengakhiri langkah kakiku untuk senantiasa mendekat dan mendekapmu (Abidah:280). Pada data (8) di atas konjungsi subordinatif batas waktu batas waktu akhir dengan penanda sampai memiliki satu kedudukan yakni terletak awal kalimat. Di katakan sebagai batas waktu akhir karena pada penanda sampai menyatakan akhir suatu peristiwa yakni antara (Nur) tak bisa mengakhiri langkah kakinya untuk mendekat dan mendekapnya. 2) Penanda hingga (9) Bahkan ke jantung dan hati paling dalam hingga manusia dapat berubah sekejap menjadi hewan (Abidah:33). Pada data (9) di atas dengan konjungsi subordinatif batas waktu akhir memiliki satu kedudukan yakni di tengah kalimat. Di katakan sebagai batas waktu akhir karena kalimat tersebut menyatakan akhir perbuatan dari sebuah 8

peristiwa yakni dari jantung hati paling dalam dan manusia bisa berubah menjadi hewan. B. Jenis Konjungsi Subordinatif Waktu dan Konsesif pada Novel Menebus Impian Karya Abidah El Khalieqy Tahun 2010. 1. Konjungsi Subordinatif Konsesif Jenis konjungsi subordinatif konsesif yang terdapat pada novel Menembus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010 terdiri dari hubungan konsesif dan kontras konsesif. Jenis konjungsi tersebut dapat dilihat di bawah ini: 1) Konjungsi Konsesif Konjungsi yang digunakan untuk menyatakan hubungan konsesif pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010 berupa subordinator meski. (10) Meski hanya lamat-lamat peristiwa itu masih melekat dalam kepala Sekar dari waktu ke waktu, hingga Sekar terniang-niang seperti burungburung yang berterbagan (Abidah:37). Berdasarkan data (10) di atas konjungsi konsensif dengan penanda meski memiliki satu kedudukan yakni di awal kalimat. Di katakan sebagai konjungsi konsesif karena menyatakan bertentangan yakni peristiwa yang melekat di kepala sekar dari waktu ke waktu sperti burung-burung yang berterbangan. (11) Meski ia hampir setiap hari minta ampun pada Tuhan dan sangat cinta dengan Murni, guru ngaji lagi, Kasim lebih setia keluarga besarnya dan bahkan percaya sepenuhnya pada nasehat salah seorang kyai (Abidah:45). Berdasarkan data (11) di atas konjungsi konsesif dengan penanda meski memiliki satu kedudukan yakni di awal kalimat. Kalimat di atas 9

dikatakan sebagai konjungsi konsesif karena pada kata meskipun menyatakan makna yang bertentangan yakni anatara ia minta ampun pada Tuhan yang sangat mencintai Murni namun Kasim lebih setia kelurga besarnya dan percaya pada nasehat seorang kyai. 2) Konjungsi Kontras Konsesif Konjungsi yang digunakan untuk menyatakan hubungan kontras konsesif pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010, berupa subordinator namun. (12) Seperti film hitam putih, masa lalu itu tergambar begitu jelas, namun banyak juga yang kabur (Abidah:3). Berdasarkan data (12) di atas konjungsi kontras konsesif memiliki satu kedudukan yakni di tengah kalimat. Di katakan sebagai konjungsi kontras konsesif karena kalimat di atas menyatakan kejadian yang saling bertentangan yakni hidup itu seperti hitam putih masih banyak yang kabur. (13) Waktu itu Nur belum begitu paham apa maknanya, namun ia tetap mendengarkan lebih serius dibanding teman-teman lain (Abidah:14). Pada data (13) dengan konjungsi kontras konsesif memiliki satu kedudukan yakni di tengah kalimat. Di katakan sebagai konjungsi kontras konsesif karena kalimat tersebut menyatakan kejadian yang berlawanan yakni aku belum paham tetapi ia tetap mendengarkan lebih serius dibandikan dengan teman-teman lain. A. Makna Konjungsi Subordinatif Waktu Pada Novel Menebus Impian Karya Abidah El Khalieqy Tahun 2010. 1. Makna Konjungsi Subordinatif Waktu 1) Konjungsi Subordinatif Waktu Bermakna Batas Waktu Permulaan Makna Konjungsi subordinatif yang menyatakan batas waktu permulaan pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010 sebagai berikut: 10

(1) Sebab sejak dulu hingga kini, ia telah meletakan kehidupannya di bawah kendali kalbu paling dalam (Abidah:9) Menurut KBBI (2009:464) konjungsi sejak bermakna kata depan untuk menandai mulai dari. Konjungsi sejak pada kalimat di atas, menyatakan awal perbuatan yang dilakukan oleh Nur. Kata sejak mengacu pada awal perbuatan (Nur) yang meletakan kehidupannya di bawah kalbu paling dalam. (2) Sejak aku menyatakan cinta kepadamu, tak perlu lagi rasanya engaku khawatir dan bertanya apakah masih ada perempuan lain di sisiku (Abidah:281). Menurut KBBI (2009:464) konjungsi sejak bermakna kata depan untuk menandai mulai dari. Pada konjungsi sejak di atas menyatakan awal perbuatan yang dilakukan oleh Nur setelah menyatakan cinta kepada Dian. 2) Konjungsi Subordinatif Waktu Bermakna Batas Waktu Bersamaan Makna subordinator ketika pada konjungsi subordinatif yang menyatakan batas waktu bersamaan pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010 sebagai berikut: (3) Ia merasa gagal dan tak berdaya, sering terjadi ketika manusia salah meletakkan dalam genggaman tangannya sendiri (Abidah:7). Menurut KBBI (2009:248) konjungsi ketika bermakna yakni kata Penghubung untuk menandai waktu yang bersamaan. Konjungsi ketika pada kalimat di atas, menyatakan kejadian yang di alami manusia. Konjungsi ketika menyatakan kejadian yang berlangsung secara bersamaan yakni antara ia merasa gagal dan tak berdaya saat manusia salah meletakkan dalam genggaman tangannya sendiri. (4) Dian bercakap dengan diri sendiri ketika Nur sedang menunggu dan meneteskan air mata di sudut selimut putih emaknya (Abidah: 104). b 11

Menurut KBBI (2009:248) konjungsi ketika bermakna yakni kata Penghubung untuk menandai waktu yang bersamaan. Pada kalimat di atas, konjungsi ketika menyatakan perbuatan yang berlangsung bersamaan antara Dian yang bercakap dengan diri sendiri dan kejadian ketika Nur menunggu dan meneteskan air mata. (5) Nur menatap punggung ibunya sambil merapikan tumpukan pakian, juga diam dan justru dalam diam itu, tangan-tangan kenyal keduanya memiliki gerakan yang lebih sigap higga beres semuanya (Abidah: 28). Menurut KBBI (2009:248) konjungsi ketika bermakna yakni kata Penghubung untuk menandai waktu yang bersamaan. Konjungsi sambil pada kalimat di atas menyatakan perbuatan yang berlangsung secara bersamaan yakni antara Nur yang menatap punggung ibunya dengan merapikan tumpukan pakaian. 3) Konjungsi Suborninatif Waktu Bermakna Batas Waktu Berurutan Makna subordinator sebelum dan setelah pada konjungsi subordinatif yang menyatakan batas waktu berurutan pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010 sebagai berikut: (6) Setelah debar jatungnya menghilang, Nur keluar dari toilet itu dengan langkah kaki yang tenang (Abidah:190). Menurut KBBI (2009:486) konjungsi setelah bermakna sesudah. Konjungsi setelah pada tuturan di atas, bermakna perisitiwa yang di alami oleh Nur yakni saat debar jatungnya menghilang dan Nur keluar dari toilet. Peristiwa itu terjadi secara berurutan yang ditandai dengan konjungsi setelah yang terdapat di awal kalimat yang menyatakan kejadian itu berlangsung secara berurutan. 4) Konjungsi Subordinatif Waktu Bermakna Batas Waktu Akhir 12

Makna subordinatif sampai pada Konjungsi subordinatif yang menyatakan batas waktu akhir pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010 sebagai berikut: (7) Dian tertawa tak habis-habis merasa dapat teman sepikiran, sampai ibunya menyela dan menasehatinya jangan sok seperti itu (Abidah:156). Menurut KBBI (2009:446) konjungsi sampai bermakna yakni dapat tercapai tujuannya, waktunya tercapai, maksudnya. Pada kalimat (15) konjungsi sampai menyatakan akhir dari sebuah kejadian yakni ketika dian tertawa tak habis-habis dan ibunya menyela dan menasehatinya. (8) Sampai-sampai aku tak mungkin bisa mengakhiri langkah kakiku untuk senantiasa mendekat dan mendekapmu (Abidah:280). Menurut KBBI (2009:446) konjungsi sampai bermakna yakni dapat tercapaitujuannya, waktunya tercapai, maksudnya. Pada kalimat di atas konjungsi sampai mengacu pada akhir suatu peristiwa yakni ketika aku (Nur) tak bisa mengakhiri langkah kakiknya untuk medekat dan medekapmu (Dian). Hubungan batas akhir waktu tersebut di tandai dengan penggunaan konjungsi samapi. (9) Bahkan ke jantung dan hati paling dalam hingga manusia dapat berubah sekejap menjadi hewan (Abidah:33). Menurut KBBI (2009:169) kojungsi hingga bermakna batas yang penghabisan, sampai, sehingga. Kalimat di atas, konjungsi hingga menyatakan akhir perbuatan dari sebuah peristiwa yakni antara perasaan dari jantung dan hati dan manusia bisa berubah menjadi hewan. B. Makna Konjungsi Subordinatif Konsesif pada Novel Menebus Impian Karya Abidah El Khalieqy Tahun 2010. 1. Makna Konjungsi Subordinatif Hubungan Konsesif 1) Makna Konjungsi Subordinatif Hubungan Konsesif 13

Makna konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan konsesif dengan penanda meskipun pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010. (10) Meski hanya lamat-lamat peristiwa itu masih melekat dalam kepala Sekar dari waktu ke waktu, Sekar terniang-niang seperti burung-burung yang berterbangan (Abidah:37). Menurut KBBI (2009:251) makna konjungsi meski bermakna kata (ungkapan) penghubung antara dua kalimat majemuk untuk menyatakan perlawanan. Konjungsi meski pada kalimat di atas, menyatakan makna yang yang bertentangan antara peristiwa yang masih melekat dalam kepala Sekar seperti burung-burung yang berterbangan. (11) Meski ia hampir setiap hari minta ampun pada Tuhan dan sangat cinta dengan Murni, guru ngaji lagi, Kasim lebih setia keluarga besarnya dan bahkan percaya sepenuhnya pada nasehat salah seorang kyai (Abidah:45). Menurut KBBI (2009:251) makna konjungsi meski bermakna kata (ungkapan) penghubung antara dua kalimat majemuk untuk menyatakan perlawanan. Konjungsi meski pada kalimat (13) di atas menyatakan makan yang bertentangan antara perisitwa ia minta ampun pada tuhan yang sangat cinta pada Murni namun Kasim lebih setia keluarga besarnya dan percaya pada nasehat seorang kyai. 2) Makna Konjungsi Subordinatif Kontras Konsesif Makna konjungsi subordinatif yang menyatakan hubungan kontras konsesif dengan penanda namun pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khaliqy tahun 2010. 14

(12) Seperti film hitam putih, masa lalu itu tergambar begitu jelas, namun banyak juga yang kabur (Abidah:3). Menurut KBBI (2009:333) makna konjungsi namun bermakna untuk menguatkan kalimat sesudah kalimat yang memakai kata meskipun. Konjungsi namun pada kalimat di atas, menyatakan kejadian yang saling bertentangan yaitu hidup itu seperti film hitam putih tetapi masih banyak yang kabur. (13) Waktu itu Nur belum begitu paham apa maknanya, namun ia tetap mendengarkan lebih serius dibanding teman-teman lain (Abidah:14). Menurut KBBI (2009:333) makna konjungsi namun bermakna untuk menguatkan kalimat sesudah kalimat yang memakai kata meskipun. Konjungsi namun pada kalimat (13) menyatakan kejadian yang berlawanan yakni antara aku belum begitu paham tetapi ia tetap mendengarkan. Membandingkan hasil penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan dapat mengetahui perbedaan dan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini. Selain itu juga dapat mengetahui bahwa penelitian ini belum ada sebelumnya. Hasil penelitian ini yaitu (1) bentuk konjungsi subordinatif waktu ada empat macam yakni konjungsi subordinatif waktu batas permulaan (penanda sejak), batas waktu bersamaan (penanda ketika dan sambil), batas waktu berurutan (penanda sebelum dan setelah), batas waktu akhir (penanda sampai dan hingga), (2) konjungsi subordinatif konsesif terdapat dua macam yakni konjungsi subordinatif waktu konsesif (Penanda meskipun) dan konjungsi subordinatif kontras konsesif (penanda namun). (3) makna konjungsi subordinatif waktu ada empat yakni konjungsi subordinatif bermakna batas waktu permulaan, konjungsi subordinatif bermakna batas waktu bersamaan, konjungsi subordintaif bermakna batas waktu berurutan, dan konjungsi subordinatif bermakna batas waktu akhir, (4) 15

makna konjungsi subordinatif hubungan konsesif ada dua yakni makna konjungsi subordinatif hubungan konsesif dan makna konjungsi subordinatif hubungan kontras konsesif. Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan Fatmawati (2012). Hasil penelitian Fatmawati menunjukkan (1) menemukan tujuh bentuk konjungsi subordinatif, diantaranya konjungsi subordinatif penyebaban, persyaratan, tujuan, peyuguhan, kesewaktuan, pengakibatan, dan perbadingan. (2) Pola konjungsi subordinatif terdapat dua macam, yaitu: konsisten di awal kalimat, konsisten tengah kalimat. (3) Hubungan makna konjungsi subordinatif terdapat 14 macam. Persamaannya adalah hasil penelitian ini juga menganalisis bentuk konjungsi subordinatif dan hubungan makna konjungsi subordinatif. Perbedannya adalah hasil penelitian Fatmawati yaitu penggunaan konjungsi subordinatif pada penyampaian Cerita Pribadi Anak Kelas V Di SD Kunti Andong Boyolali terdapat 7 konjungsi subordinatif dan 14 macam hubungan makna konjungsi subordinatif. Sementara hasil penelitian ini menunjukkan analisis konjungsi subordinatif waktu dan konjungsi subordinatif konsesif. Selain sama dengan penelitian yang dilakukan Fatmawat, penelitian ini juga senada dengan penelitian Irianti (2009). Hasil penelitian Irianti menunjukkan 1) Konjungsi subordinatif yang terdapat pada wacana ada 9, 2) Pola penggunaan konjungsi subordinatif pada umumnya memiliki 3 macam, 3) Dapat ditemukan bahwa berdasarkan ketergantian tersebut dapat dibagi menjadi dua, 4) Pada wacana konjungsi subordinatif dapat dibagi dua, yaitu: bersifat wajib dan tidak wajib. Jika kadar keintiannya rendah, berarti subordinator yang dilesapkan tidak wajib dalam kalimat. Sebaliknya, jika kadar keintiannya tinggi, berarti yang bersangkutan wajib hadir dalam kalimat. 16

Persamaannya adalah hasil penelitian ini juga menganalisis konjungsi subordinatif. perbedannya adalah hasil penelitian Irianti yaitu analisis penanda hubungan konjungsi subordinatif Pada Cerita Anak Di Http://www.Esmartschool.com ada 9 macam konjungsi subordinatif. Sementara hasil penelitian ini menunjukkan analisis konjungsi subordinatif ada 2 yaitu konjungsi subordinatif waktu dan konsesif. Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Efri (2003). Hasil penelitian Efri menunjukkan (1) bahwa konjungsi subordinatif bahasa minangkabau memiliki ciri-ciri sintaksis dan ciri-ciri semantis. (2) konjungsi subordinatif ini memiliki 13 jenis yakni konjungsi subordinatif waktu, syarat, pengandaian, tujuan, konsesif, perbandingan, sebab, komplementasi, hasil, atributif, dan optatif. (3) akibat penggunaan konjungsi subordinatif terdapat 13 hubungan semantik yaitu hubungan semantik waktu, syarat, pengandaian, tujuan, konsesif, perbandingan, sebab, komplementasi, hasil, atributif, dan optatif. Persamaannya adalah hasil penelitian ini juga menganalisis sebagian konjungsi subordinatif waktu dan konjungsi subordinatif konsesif. Perbedannya adalah hasil penelitian Efri menunjukkan penggunaan konjungsi subordinatif dalam bahasa minangkabau yang memiliki ciri-ciri semantis dan memiliki 13 jenis konjungsi subordinatif. Sementara hasil penelitian ini menunjukkan analisis konjungsi subordinatif waktu dan konsesif terdapat 6 jenis yakni konjungsi subordinatif batas waktu permulaan, batas waktu bersamaan, batas waktu berurutan, batas waktu 17

akhir, konjungsi subordinatif konsesif, dan konjungsi subordinatif kontras konsesif. Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati (2012). Hasil penelitian Nurhidayati menunjukkan (1) hasil analisis data bentuk kohesi gramatikal dari makna konjungsi koordinatif yang terdapat pada karangan argumtatif meliputi makna penegasan, penjumlahan, penyamaan, penyimpulan, pertentangan, pengurutan, pemilihan, pembetulan, dan pembatasan. (2) makna konjungsi subordinatif yang terdapat pada karangan argumentatif adalah makna pengakibatan, kesewaktuan, perbandinagn, penyebaban, persyaratan. (3) makna konjungsi koordinatif yang mendominasi pada karanagan argumentasi adalah makna penjumlahan dengan analisis penanda hubungan. (4) makna konjungsi subordinatif yang mendominasi adalah makna pengakibatan dengan analisis penanda hubungan hingga. Persamaannya adalah hasil penelitian ini juga menganalisis sebagaian konjungsi subordinatif terutama konjungsi subordinatif waktu. Perbedannya adalah hasil penelitian Nurhidayati yaitu analisis bentuk kohesi gramatikal konjungsi koordinatif dan subordinatif yang terdapat pada karangan argumentatif Siswa X TKJB SMK Muhammadiyah 3 Surakarta. Sementara hasil penelitian ini menganalisis konjungsi subordinatif waktu dan konjungsi subordinatif konsesif. 18

SIMPULAN Hasil analisis menunjukkan bahwa konjungsi subordinatif waktu dan konsesif dalam novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy tahun 2010 terdapat 24 Data yang berupa kalimat. Data tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis konjungsi subordinatif waktu dan konsesif pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy, dan makna konjungsi subordinatif waktu dan konsesif pada novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy. Konjungsi subordinatif waktu dapat dibedakan menjadi empat macam yakni: (a) waktu batas permulaan (penanda sejak), (b) waktu bersamaan (penanda ketika dan sambil), (c) waktu berurutan (penanda setelah), (d) waktu batas terjadinya peristiwa atau keadaan (penanda sampai dan hingga). Konjungsi subordinatif konsesif dapat dibedakan menjadi dua macam yakni konjungsi konsesif dengan penanda meskip dan konjungsi kontras konsesif dengan penanda namun. Makna konjungsi subordinatif waktu dapat dibedakan menjadi empat macam yakni (a) konjungsi subordinatif waktu bermakna batas permulaan, (b) konjungsi subordinatif bermakna waktu batas bersamaan, (c) konjungsi subordinatif bermakna batas waktu berurutan, (d) dan konjungsi sobordinatif bermakna batas waktu akhir. Makna konjungsi subordinatif hubungan konsesif dapat dibedakan menjadi dua yakni makna konjungsi subordinatif hubungan konsesif dan makna konjungsi subordinatif hubungan kontras konsesif. 19

DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2000. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. El Khalieqy, Abidah. 2010. Menembus Impian. Yogyakarta: Qalbiymedia. Markammah. 2010. Sintaksis: Keselarasan Fungsi, Kategori Dan Peran Dalam Klausa. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Granfindo Persada. Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Ramlan, M. 1996. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono. Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian: Kajian Budaya Dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Syamsudin. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suharso. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang : CV Widya Karya. Subadi, Tjipto. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: FKIP-UMS. Sutopo, H.B. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Tannzeh, Ahmad. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras. 20