JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA Disampaikan pada Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Makassar, 27 April 2017 Multipurpose Presentation LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM Direktorat Pengembangan Profesi
Pokok Materi Pendahuluan Kedudukan Jabfung dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Peraturan Terkait, Latar Belakang dan Perkembangan, Pengertian, Tujuan Pembentukan dan Manfaat Pembahasan Permen PAN dan RB No. 77 Tahun 2012 Rumpun Jabatan, Kedudukan dan Tugas Pokok, Instansi Pembina & Tugas Pembinaan, Unsur dan Sub Unsur Kegiatan, Penilaian Angka Kredit, Tim Penilai, Pengangkatan dalam Jabatan, Kompetensi, Formasi, Pembebasan Sementara, Pengangkatan Kembali, Pemberhentian
Materi 1 Pendahuluan
Kedudukan Jafung dalam UU No. 5 Tahun 2014 ASN Jabatan Pimpinan Tinggi Jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) Jabatan Pimpinan Tinggi Utama; Jabatan Pimpinan Tinggi Madya; dan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Jabatan Administrator memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan Jabatan Pengawas mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana Jabatan Pelaksana melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan Jabatan Fungsional JF Keahlian: a) Ahli Utama; b) Ahli Madya; c) Ahli Muda; dan d) Ahli Pertama. JF Keterampilan: a) Penyelia; b) Mahir; c) Terampil; dan d) Pemula
Peraturan Terkait 1. Permen PAN-RB No. 77/2012 tentang Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan Angka Kreditnya; 2. Peraturan Bersama Kepala LKPP dan Kepala BKN No. 1/2013 dan No. 14/2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permen PAN-RB No. 77/2012; 3. Perka LKPP No. 14/2013 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; 4. Perka LKPP No. 15/2013 tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Melalui Mekanisme Penyesuaian (Inpassing); 5. Perka LKPP No. 7/2014 tentang Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengelola pengadaan Barang/Jasa; 6. Perka LKPP No. 16/2015 tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Melalui Mekanisme Pengangkatan dari Jabatan Lain; dan 7. Surat Edaran Kepala LKPP No. 8/2015 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan Peraturan Kepala LKPP No 2 Tahun 2017 tentang Penetapan Kelas Jabatan bagi Pengelola Pengadaan Barang/Jasa. 8. Peraturan Kepala LKPP No. 2/2016 tentang Pedoman Penulisan Karya Tulis lmiah Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 9. Peraturan Kepala LKPP No. 7/2016 tentang Pengembangan dan Pembinaan Kompetensi Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 10. Peraturan Presiden No. 109/2016 tentang Tunjangan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 11. Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan No. SE-13/PB/2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 109 tentang Tunjangan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
Hal-Hal Terkait Jabatan Fungsional Pengelola PBJ JF Pengelola PBJ ini adalah jabatan keahlian yang terdiri dari Pengelola Pengadaan Tk. Pertama, Tk. Muda, dan Tk. Madya Ruang lingkup tugas meliputi: 1.Perencanaan Pengadaan, 2.Pemilihan Penyedia, 3.Manajemen Kontrak, 4.Manajemen Informasi Aset? Pejabat Fungsional Pengelola PBJ dapat bertugas sebagai Pokja ULP, Pejabat Pengadaan, PPK/Staf PPK, Staf PA/KPA Untuk menjamin kompetensinya, Pejabat Fungsional akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang kurikulumnya mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pengadaan Barang/Jasa, serta harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
Kondisi SDM Pengelola PBJ Saat Ini dan Yang Diharapkan Kondisi yang Diharapkan (Pelaksana oleh Pejabat Fungsional) 1. Pelaksana ditunjuk secara adhoc, bisa berganti setiap tahun; 2. Rawan pengaruh kepentingan dan intervensi; 3. Kemampuan dan kompetensi pelaksana pengadaan sangat beragam; 4. Profesionalitas tidak terjamin dan tidak terukur; 5. Pelaksanaan kurang fokus karena pelaksana masih merangkap jabatan/ kegiatan lain; 6. Akumulasi keahlian, pengalaman, dan keterampilan pelaksana tidak terdokumentasi; 7. Tidak ada jaminan peningkatan karier di bidang Pengelola PBJ. 1. Pelaksana ditunjuk untuk jangka waktu tertentu atau permanen; 2. Mandiri/ independen dari pengaruh kepentingan dan intervensi; 3. Kemampuan dan kompetensi pelaksana berjenjang sesuai kualifikasi; 4. Profesionalitas lebih terjamin dan terukur; 5. Pelaksanaan lebih fokus karena tidak ada perangkapan jabatan/ kegiatan lain; 6. Akumulasi keahlian, pengalaman, dan keterampilan pelaksana terdokumentasi; 7. Ada jaminan peningkatan karier di bidang Pengelolaan Pengadaan B/J.
Manfaat Jabatan Fungsional Pengelola PBJ Bagi Organisasi Pemerintah: Meningkatkan kualitas barang dan jasa yang diperoleh sekaligus menekan biaya pengadaan (value for money) Memudahkan pembinaan Organisasi Pemerintah Penyedia Barang/Jasa Bagi Penyedia Barang/Jasa: Proses lebih jelas dan transparan karena berhadapan dengan profesional pengadaan karier SDM pengadaan Pejabat Bagi Masyarakat: Bagi Pejabat Fungsional Fungsional Masyarakat Memperoleh kualitas Pengelola Pengadaan Pengelola barang dan jasa Barang/Jasa PBJ berdasarkan prinsip value Hanya fokus pada tusi for money pengadaan Adanya jenjang karir dan insentif yang jelas dapat meningkatkan profesionalisme
Para Pihak terkait Jabatan Fungsional Pengelola PBJ Unit Kepegawaian: Kepala ULP: Melakukan fungsi pembinaan dalam hal pengangkatan dan kenaikan pangkat/jabatan Sekretariat Tim Penilai Unit Kepegawaian Kepala ULP Melakukan pembinaan kompetensi Pemerataan pembagian paket pekerjaan Merencanakan kebutuhan Bagi Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Bekerja sesuai dengan tusi Menyusun DUPAK Pejabat Fungsional Pengelola PBJ Unit Organisasi Unit Organisasi Menghitung beban kerja dan penyusunan formasi Penganggaran Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Jabatan Fungsional 9
Tujuan Pembentukan Jabatan Fungsional Pengelola PBJ Membina tenaga pengelola pengadaan barang/jasa pemerintah agar menjadi tenaga profesional sehingga pelaksanaan pengadaan dapat berjalan sesuai dengan PRINSIP PENGADAAN (efektif, efisien, terbuka, bersaing, transparan, tidak diskriminatif, dan akuntabel)
Kedudukan Jabfung Pengelola Pengadaan di ULP Kepala ULP KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA Sekretariat Pokja Pokja Pokja Pokja
Jumlah Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa s.d Maret 2017 1609 1654 1660 2015 2016 Maret 2017
Sebaran Jenjang Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (per Maret 2017) 13 994 1000 900 800 594 700 600 500 400 300 72 200 100 0 Pertama Muda Madya TOTAL 1.660
Peraturan Kepala LKPP 2/2017 Juga diatur dalam Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 8 Tahun 2015 tentang Tunjangan bagi Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa tanggal 21 Februari 2017 tentang Penetapan Kelas Jabatan bagi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
Peraturan Presiden 109/2016 Pemberian Tunjangan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa bagi PNS yang bekerja pada pemerintah pusat dibebankan pada APBN. Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. tanggal 23 Desember 2016 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor: SE-13/PB/2017 tanggal 23 Februari 2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2016 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Tunjangan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dibayarkan terhitung mulai bulan Januari 2017
Surat Edaran Kepala LKPP kepada Seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian di Instansi Pusat & Daerah Nomor: 56/KA/3/2017 tanggal 21 Maret 2017 tentang Pemberian Tunjangan Jabatan Fungsional bagi Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
SE Kepala LKPP kepada Seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian di Instansi Pusat & Daerah Nomor: 56/KA/3/2017
Materi 2 Permen PAN dan RB Nomor 77 Tahun 2012 Jabatan Fungsional Pengelola PBJ dan Angka Kreditnya
Rumpun Jabatan : Manajemen Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan perencanaan pengadaan, pemilihan penyedia, manajemen kontrak dan manajemen informasi aset Rumpun Jabatan, Kedudukan dan Tugas Pokok *) Kedudukan: Pelaksana teknis fungsional di bidang pengadaan barang/jasa pada instansi pemerintah (Jabaran Karier) *) Pasal 2, 3 & 4
Tugas Instansi Pembina Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan Jafung pengelola PBJ Menyusun pedoman formasi Jafung 1 Pengelola PBJ Melakukan monitoring dan evaluasi Jafung Pengelola PBJ Menyelenggarakan uji kompetensi Jafung Pengelola PBJ Menetapkan standar kompetensi Jafung Pengelola PBJ Melakukan sosialisasi Jafung Pengelola PBJ serta Petunjuk Pelaksanaannya Instansi Pembina Jafung Pengelola PBJ Memfasilitasi diklat fungsional/teknis fungsional pengelola PBJ Melakukan pembinaan terhadap Tim Penilai Mengusulkan tunjangan Jafung Pengelola PBJ Mengembangkan sistem informasi Jafung Pengelola PBJ Menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis fungsional pengelola PBJ Memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan kode etik Jafung Pengelola PBJ Memfasilitasi pelaksanaan Jafung Pengelola PBJ Memfasiilitasi pembentukan organisasi profesi Jafung Pengelola PBJ *) Pasal 5
Unsur dan Sub Unsur Kegiatan Unsur PENDIDIKAN PERENCANAAN PENGADAAN PEMILIHAN PENYEDIA MANAJEMEN KONTRAK MANAJEMEN INFORMASI ASET PENGEMBANGAN PROFESI JAFUNG PBJ Utama *) Pasal 6
Jenjang Jabatan (Pangkat & Golongan Ruang) *) Pasal 7 Ayat 3,4,5 23 Pangkat dan golongan ruang untuk masing-masing jenjang jabatan ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit yang telah ditetapkan. Jenjang jabatan dan pangkat dapat tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan Madya Pembina Utama Muda (IV/c) Pembina Tk.1 (Iv/b) Pembina (IV/a) Muda Pertama Penata Muda (III/a) Penata Tk.1 (III/d) Penata (III/c) Penata Muda Tk.1 (III/b) Angka kredit : Satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang PPBJ dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatan Akumulasi prestasi kerja semua butir kegiatan yang dilaksanakan dikalikan dengan satuan Angka Kredit masing-masing butir kegiatan
Jenjang Jabatan dan Butir Kegiatan *) Pasal 7 & 8 24 Pengelola PBJ Pertama Pengelola PBJ Muda Pengelola PBJ Madya 1. Penata Muda (III/a) 2. Penata Muda Tk I (III/b) 1. Penata (III/c) 2. Penata Tk. I (III/d) 1. Pembina (IV/a) 2. Pembina Tk. I (IV/b) 3. Pembina Utama Muda ( IV/c) 187 butir kegiatan 175 butir kegiatan 92 butir kegiatan Yang termasuk penilaian Angka Kredit Yang termasuk Penilaian Angka Kredit Yang termasuk Penilaian Angka Kredit
Pelaksanaan Tugas Beda Jenjang & 25 Penilaian Angka Kredit *) Pasal 9 & 10 Mengerjakan butir kegiatan milik jabatan 1 jenjang di atas jenjang jabatannya AK = 80% Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Mengerjakan butir kegiatan milik jabatan 1 jenjang di bawah jenjang jabatannya AK = 100%
Penilaian Prestasi Kerja Pejabat Fungsional Pengelola PBJ 26 DUPAK Tim Penilai AK Pengelola Pengadaan Barang/Jasa SKP Atasan Langsung
Jumlah Angka Kredit Kumulatif Minimal untuk Pengangkatan 27 dan Kenaikan Jabatan Pendidikan S1/Diploma IV *) Pasal 12 Jenjang Jabatan/Gol Ruang & Angka Kredit Pengelola PBJ No Unsur % Pertama Muda Madya 1 2 Unsur Utama A. Pendidikan 1. Sekolah 2. Diklat B. Pengelolaan PBJ C. Pengembangan Profesi Unsur Penunjang Penunjang tugas pengelolaan PBJ III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c 100 100 100 100 100 100 100 80% - 40 80 160 240 360 480 20% - 10 20 40 60 90 120 Jumlah 100 150 200 300 400 550 700
Syarat Kenaikan Jenjang Jabatan/Pangkat *) Pasal 13, 14, 15 28 Angka kredit yang disyaratkan dalam kenaikan jenjang jabatan/pangkat berasal dari unsur pengembangan profesi (Pasal 13) 2 Angka kredit 4 Angka kredit 6 Angka kredit 8 Angka kredit 12 Angka kredit PPBJ Madya setiap tahun wajib mengumpulkan minimal 20 angka kredit dari tugas pokok dan pengembangan profesi (Pasal 15) Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang memiliki angka kredit melebihi yang ditentukan untuk kenaikan jabatan kelebihannya diperhitungkan untuk kenaikan pangkat berikutnya (Pasal 14)
Angka Kredit dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah *) Pasal 16 29 Presentase Angka Kredit Apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis 1 Penulis Penulis 1 utama 60% 40% pembantu Apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis 1 Penulis 50% 25% Penulis 2 utama pembantu Apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis 1 Penulis 40% 20% Penulis 3 utama pembantu Jumlah penulis pembantu paling banyak 3 (tiga) orang
30 Penilaian dan Penetapan Angka Kredit *) Pasal 17 Setiap Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Wajib mencatat dan menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan dan mengusulkan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) Setiap Pengelola Pengadaan Barang/Jasa mengusulkan DUPAK secara hierarkhi kepada Pejabat yang berwenang paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, penilaian dan penetapan angka kredit dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat PNS ditetapkan
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit *) Pasal 18 31 Kepala LKPP / Pejabat Es I yang ditunjuk membidangi pembinaan Jabfung bagi Pengelola PBJ Madya, Pangkat Pembina Tingkat I, Gol Ruang IV/b s.d Pangkat Pembina Utama Muda, Gol Ruang IV/c di lingkungan LKPP, instansi pusat diluar LKPP, Provinsi dan Kabupaten/Kota Pejabat Eselon II yang membidangi pembinaan Jafung Bagi Pengelola PBJ Pertama, Pangkat Penata Muda Gol. Ruang III/a s.d Pengelola PBJ Madya, Pangkat Pembina, Gol. Ruang IV/a di lingkungan LKPP Pejabat Eselon II yang membidangi pengadaan barang/jasa Bagi Pengelola PBJ Pertama, Pangkat Penata Muda Gol. Ruang III/a s.d Pengelola PBJ Madya, Pangkat Pembina, Gol. Ruang IV/a di lingkungan instansi pusat di luar LKPP Sekda Provinsi / Pejabat Eselon II yang membidangi pengadaan barang/jasa Bagi Pengelola PBJ Pertama, Pangkat Penata Muda Gol. Ruang III/a s.d Pengelola PBJ Madya, Pangkat Pembina, Gol. Ruang IV/a di lingkungan Provinsi Sekda Kab/Kota / Pejabat Eselon II yang membidangi pengadaan barang/jasa Bagi Pengelola PBJ Pertama, Pangkat Penata Muda Gol. Ruang III/a s.d Pengelola PBJ Madya, Pangkat Pembina, Gol. Ruang IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota
32 Tim Penilai Terdiri Atas: *) Pasal 19 Tim Penilai Pusat Dibentuk oleh Kepala LKPP/Pejabat Eselon I yang membidangi Pembinaan Jafung Tim Penilai Kab/Kota Dibentuk oleh Sekda Kab/Kota atau Pejabat Eselon II yang membidangi Pengadaan Barang/Jasa Tim Penilai Unit Kerja Dibentuk oleh Pejabat Eselon II yang membidangi Pembinaan Jafung Tim Penilai Instansi Dibentuk oleh Pejabat Eselon II yang membidangi Pengadaan Barang/Jasa Tim Penilai Provinsi Dibentuk oleh Sekda Provinsi/ Pejabat Eselon II yang membidangi Pengadaan Barang/Jasa
Pengangkatan dalam Jabatan 33 Inpassing/ Penyesuaian Mekanisme pengangkatan dalam jabatan fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa bagi PNS yang telah dan masih melaksanakan tugas di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah Pengangkatan Pertama Mekanisme pengangkatan dalam jabatan fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa melalui jalur CPNS untuk melaksanakan tugas di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah Perpindahan Jabatan Mekanisme pengangkatan dalam jabatan fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dari jabatan fungsional lain/struktural
Inpassing Nasional 2017-2018 34 Peraturan Menteri PAN-RB No. 26/2016 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing
Tahapan Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Penetapan Kebutuhan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Uji Kompetensi Penyesuaian/Inpassing Penyesuaian/Inpassing
Penetapan Kebutuhan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Instansi pengguna melakukan penyusunan formasi JFPPBJ per jenjang jabatan melalui e-formasi LKPP mengakses data kebutuhan jabatan fungsional per jenjang pada e formasi untuk dilakukan validasi Perhitungan Formasi JF PPBJ Perjenjang melalui e-formasi LKPP menyampaikan hasil validasi kebutuhan JFPPBJ kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) dengan tembusan kepada Kepala BKN. Menteri PAN dan RB menyampaikan hasil penetapan kebutuhan JF PPBJ per jenjang kepada Pejabat Pembina Kepegawaian dengan tembusan Kepala BKN dan LKPP Menteri PAN dan RB menetapkan kebutuhan JF PPBJ per jenjang pada setiap instansi pengguna berdasarkan pertimbangan Kepala BKN dan memperhatikan pendapat Menteri Keuangan Menteri PAN dan RB menyampaikan hasil penetapan kebutuhan JF PPBJ per jenjang kepada Pejabat Pembina Kepegawaian dengan tembusan Kepala BKN dan LKPP
Uji Kompetensi Penyesuaian/Inpassing Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) masing-masing instansi pengguna mengusulkan calon peseta uji kompetensi dengan melampirkan persyaratan yang diwajibkan. LKPP melakukan verifikasi atas usulan calon peserta uji kompetensi yang disampaikan Apabila usulan yang disampaikan tidak lengkap dan tidak sesuai maka akan dikembalikan ke PPK disertai dengan alasan Apabila usulan yang disampaikan lengkap dan terdapat kebutuhan jabatan maka LKPP melakukan pemanggilan untuk mengikuti Uji kompetensi sesuai jenjang yang akan diduduki LKPP akan mengumumkan hasil uji kompetensi pada website LKPP LKPP memberikan sertifikat kepada peserta yang dinyatakan lulus uji kompetensi
Penyesuaian/Inpassing Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) menyampaikan usul pertimbangan pengangkatan dalam JF PPBJ kepada Kepala LKPP up Deputi PPSDM dengan melampirkan : - Fotokopi SK Pengangkatan CPNS - Fotokopi SK Pengangkatan PNS - Fotokopi Sertifikasi lulus Uji Kompetensi - Fotokopi nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu ) tahun terakhir Kepala LKPP akan memberikan pertimbangan teknis dalam pengangkatan JF PPBJ dengan mencantumkan angka kredit sesuai lampiran II PermenPAN-RB No 26 Tahun 2016 Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) mengangkat PNS ybs sesuai dengan pertimbangan teknis LKPP SK Pengangkatan kedalam JF PPBJ ditembuskan kepada LKPP dan BKN/BKN regional untuk diinput dalam database
Persyaratan Inpassing (1 Januari 2017 s.d 31 Desember 2018) Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a Syarat Ketentuan Mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang Jabatan Fungsional Prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir Memiliki sertifikat Keahlian Tingkat Dasar PBJP PNS yang telah dan masih menjalankan tugas di bidang PBJ paling kurang 2 (dua) tahun sebagai PA/KPA, PPK, Pokja ULP, Pejabat Pengadaan, dan PPHP berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang, atau Pejabat pimpinan tinggi, administrator dan pengawas yang memiliki kesesuaian antara jabatan terakhir yang pernah diduduki dengan Jabatan Fungsional PPBJ
Pengangkatan Pertama Pejabat Fungsional 40 Pengelola Pengadaan Barang/Jasa *) Pasal 26 &27 Persyaratan Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV; Pangkat paling rendah Penata Muda, Gol. Ruang III/a Memiliki sertifikat ahli pengadaan nasional tingkat pertama; Prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir Paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat sebagai PNS harus mengikuti dan lulus diklat fungsional pengadaan barang/jasa Paling lambat 1 (satu) tahun setelah mengikuti dan lulus diklat fungsional pengadaan barang/jasa harus diangkat dalam jabatan fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pejabat yang berwenang mengangkat PNS dalam Jafung Pengelola PBJ adalah Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai peraturan perundangundangan (Pasal 26)
Pengangkatan dari Jabatan lain ke Jabatan Fungsional 41 Pengelola Pengadaan Barang/Jasa *) Pasal 28 Persyaratan Pendidikan S1/ Diploma IV sesuai Kualifikasi yang ditetapkan Kepala LKPP Memiliki Sertifikat Ahli pengadaan nasional tingkat pertama Telah mengikuti dan lulus diklat ahli pengadaan barang/jasa tingkat pertama Tersedia formasi untuk jabatan fungsional Pengelola PBJ Memiliki pengalaman di bidang Pangkat paling rendah Penata Muda, Golongan III/a PBJ paling sedikit 2(dua) tahun sebagai pejabat berikut : PPK, Pokja ULP, Pejabat Pengadaan, PPHP, Panitia PBJ Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun Prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
ALUR PROSES PELAKSANAAN PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN Mengajukan usul kepada Pimpinan Unit Organisasi (Satuan Kerja/SKPD) yang bersangkutan dengan menyerahkan berkas yang diperlukan Diusulkan oleh Satuan Kerja/SKPD kepada Pejabat Pembina Kepegawaian melalui pejabat yang secara fungsional membidangi urusan kepegawaian, dengan melampirkan fotocopy persyaratan dan Surat pernyataan bersedia diangkat Pembina Kepegawaian c.q Pejabat yang secara fungsional membidangi urusan kepegawaian dibawahnya menugaskan Calon Pejabat Fungsional Pengelola PBJ yang akan diangkat untuk mengikuti Diklat Penjenjangan Tingkat Pertama Pejabat yang secara fungsional membidangi urusan kepegawaian, kemudian melakukan verifikasi atas kebenaran dan keabsahan berkas dan lampiran usulan Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, menyampaikan penilaian angka kredit Calon Pejabat Fungsional ALUR PROSES PELAKSANAAN PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN Pengelola PBJ dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang kepada yang bersangkutan dan kepada pejabat yang secara fungsional membidangi urusan kepegawaian, untuk diproses pengangkatannya Pejabat yang secara fungsional membidangi urusan kepegawaian menyampaikan kepada Pembina Kepegawaian dan menetapkan angka kredit masingmasing 1 (satu) set DUPAK dan berkas administrasi yang dipersyaratkan, untuk diproses penetapan angka kredit Calon Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang telah mengikuti dan lulus Diklat Penjenjangan Tingkat Pertama menyampaikan Surat Tanda Telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) kepada pejabat yang secara fungsional membidangi urusan kepegawaian Apabila hasil verifikasi tidak lengkap atau tidak sesuai, maka mengembalikan usulan penyesuaian tersebut kepada Satuan Kerja/ SKPD disertai dengan alasan Apabila usulan disetujui oleh pejabat yang berwenang, maka ditindaklanjuti dengan pengangkatan dan penerbitan SK Pengangkatan SK Pengangkatan asli disampaikan kepada PNS yang bersangkutan melalui Satuan Kerja/SKPD yang mengusulkan, dengan tembusan kepada Kepala BKN/Kanreg BKN, Kepala LKPP, DJA Kemenkeu, KPPN, Pimpinan Unit Organisasi Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang bersangkutan. 42
Kompetensi *) Pasal 29 43 Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang akan naik jenjang jabatan setingkat lebih tinggi, harus mengikuti dan lulus uji kompetensi Ketentuan Uji Kompetensi diatur dalam Peraturan Kepala LKPP Nomor 7 Tahun 2016
Indikator Penetapan Formasi *) Pasal 30 Ayat 2 & 4 44 Jumlah ULP Nilai Pekerjaan Rentang Kendali Jumlah Satuan Kerja/ Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jumlah Paket yang dilaksanakan Kompleksitas Pelaksanaan Pekerjaan Formasi Jafung Pengelola PBJ didasarkan pada Analisis jabatan dan Penghitungan Beban Kerja
Jumlah Formasi Jafung Pengelola PBJ *) Pasal 30 Ayat 1 & 3 45 PUSAT DAERAH Formasi Pengelola Pengadaan PBJ ditetapkan Menteri PAN-RB setelah mendapat LKPP Min Max 15 20 Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian Provinsi SKPD ULP Min 1 Min 40 Max 2 Max 60 Formasi Pengelola Pengadaan PBJ ditetapkan Kepala Daerah setelah mendapat Pertimbangan Kepala BKN SATKER Min 2 Max 3 Kab/Kota SKPD Min 1 Max 2 Persetujuan Menteri PAN-RB dan ULP Min 3 Max 7 ULP Min 30 Max 50 mendapat Pertimbangan Kepala BKN
Pembebasan Sementara Jafung Pengelola PBJ *) Pasal 31 46 1 2 3 Belum mencapai pangkat maksimal : Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir, Pengelola Pertama (III/a) s.d Pengelola Madya (IV/b) tidak dapat mengumpulkan AK yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Belum mencapai pangkat maksimal : Dalam waktu 1 (satu) tahun sejak menduduki jabatan/pangkat terakhir, Pengelola Madya (IV/c) tidak dapat mengumpulkan minimal 20 AK dari tugas pokok dan pengembangan profesi Alasan Lain 1. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; 2. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; 3. Menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau 4. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
Pengangkatan Kembali Jafung Pengelola PBJ *) Pasal 32 47 Setelah mengumpulkan AK yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/ pangkat (dalam jangka 1 tahun sejak dibebaskan sementara) Karena alasan lain : 01 Apabila berdasarkan keputusan pengadilan dinyatakan tidak bersalah. 02 Apabila berusia paling tinggi 54 tahun Pengangkatan Kembali 03 Telah selesai menjalani pembebasan sementara
Pemberhentian Jafung Pengelola PBJ *) Pasal 33 48
Terima Kasih