a home base to excellence Peraturan Gempa Indonesia SNI Pertemuan 14 : Dinamika Struktur & Pengantar Rekayasa Kegempaan

dokumen-dokumen yang mirip
Peraturan Gempa Indonesia SNI

Peraturan Gempa Indonesia SNI

BAB VII PENUTUP. Pada arah arah X. V y = ,68 kg = 642,44 ton. Pada arah Y

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan analisis statik ekivalen, analisis spektrum respons, dan

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

Peraturan Gempa Indonesia SNI

LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS ke 05

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. syarat bangunan nyaman, maka deformasi bangunan tidak boleh besar. Untuk. memperoleh deformasi yang kecil, gedung harus kaku.

A. Hasil Analisis. Ketinggian

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

Dinding Penahan Tanah

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

ANALISIS TORSI PADA BANGUNAN ASYMMETRI DENGAN MODEL STATIK 3D

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS STRUKTUR ATAS KE VII

BAB IV ANALISIS STRUKTUR

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya-gaya pada kolom cukup besar untuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

Analisis Dinamis Bangunan Bertingkat Banyak Dengan Variasi Persentase Coakan Pada Denah Struktur Bangunan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Denah Eksisting dan Denah Per Lantai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada saat gempa terjadi, titik tangkap gaya gempa terhadap bangunan berada pada pusat massanya, sedangkan perlawanan yang dilakukan oleh bangunan berp

LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS ke 03 TOWER THAMRIN NINE DEVELOPMENT

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 3

Contoh Perhitungan Beban Gempa Statik Ekuivalen pada Bangunan Gedung

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

BAB III LANDASAN TEORI. dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DAN DESAIN GEDUNG BETON BERTULANG SEPULUH LANTAI BERBENTUK L DENGAN VARIASI LOKASI KOLAM RENANG PADA LANTAI TERATAS

TEKNOLOGI APLIKASI BETON PRACETAK DAN PRATEGANG BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR RUKO 2 ½ LANTAI JL. H. SANUSI PALEMBANG

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Surat Pernyataan Kata Pengantar DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

PENGARUH DINDING GESER TERHADAP PERENCANAAN KOLOM DAN BALOK BANGUNAN GEDUNG BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODIFIKASI PERENCANAAN APARTEMEN BALE HINGGIL DENGAN METODE DUAL SYSTEM BERDASARKAN RSNI XX DI WILAYAH GEMPA TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA

BAB I PENDAHULUAN. vertikal maupun beban puntir yang bekerja padanya. Disain bangunan tinggi harus bersifat flexible untuk pengaturan tata letak,

BAB III STUDI KASUS 3.1 UMUM

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA PROBOLINGGO DENGAN METODE SISTEM RANGKA GEDUNG

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

BAB IV PERMODELAN STRUKTUR

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG. Pada perencanaan gedung ini penulis hanya merencanakan gedung bagian atas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

Gambar 4.1 Bentuk portal 5 tingkat

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

ANALISA SIMPANGAN PADA STRUKTUR GEDUNG 10 LANTAI MENGGUNAKAN SNI DAN RSNI X

DESAIN STRUKTUR PORTAL DINDING GESER DENGAN VARIASI DAKTILITAS SKRIPSI. Oleh : UBAIDILLAH

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung (SNI ) dan tata cara perencanaan gempa

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

STUDI KOMPARATIF PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG BERDASARKAN TATA CARA ASCE 7-05 DAN SNI

ABSTRAK. Kata Kunci: gempa, kolom dan balok, lentur, geser, rekomendasi perbaikan.

T I N J A U A N P U S T A K A

BAB I PENDAHULUAN. kombinasi dari beton dan baja dimana baja tulangan memberikan kuat tarik

ANALISIS DINDING GESER GEDUNG 17 LANTAI DENGAN BEBAN GEMPA RIWAYAT WAKTU ABSTRAK

PENGARUH PENEMPATAN DAN POSISI DINDING GESER TERHADAP SIMPANGAN BANGUNAN BETON BERTULANG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT BEBAN GEMPA

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harus dilakukan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Tata Cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada perencanaan bangunan bertingkat tinggi, komponen struktur

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. ingin menempatkan jendela, pintu, lift, koridor, saluran-saluran mekanikal dan

BAB I PENDAHULUAN. Keandalan Struktur Gedung Tinggi Tidak Beraturan Menggunakan Pushover Analysis

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN THE BELLEZZEA OFFICE JAKARTA SELATAN MENGGUNAKAN FLAT SLAB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 2

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan berdasarkan permodelan struktur yang telah selesai. Pembebanan diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

Dinding Penahan Tanah

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN STRUKTUR SHEARWALL PADA BANGUNAN GARDU INDUK TINJAUAN TERHADAP PERATURAN GEMPA SNI

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR RANGKA GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK

Jl. Banyumas Wonosobo

STUDI KOMPARASI PERENCANAAN GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN SNI DAN SNI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perencanaan suatu bangunan tahan gempa, filosofi yang banyak. digunakan hampir di seluruh negara di dunia yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. itu sendiri adalah beban-beban baik secara langsung maupun tidak langsung yang. yang tak terpisahkan dari gedung.

PERBANDINGAN ANALISIS RESPON STRUKTUR GEDUNG ANTARA PORTAL BETON BERTULANG, STRUKTUR BAJA DAN STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN BRESING TERHADAP BEBAN GEMPA

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan struktur merupakan unsur yang penting pada

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN 2013

Kampus Bina Widya J. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos Abstract

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG AWANA CONDOTEL YOGYAKARTA BERDASARKAN SNI DAN SNI Oleh : DEDDYMUS BIN STEFANUS NPM :

EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI DENGAN UJI ANALISIS DAN UJI BEBAN (STUDI KASUS GEDUNG SETDA KABUPATEN BREBES)

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

Transkripsi:

Mata Kuliah Kode SKS : Dinamika Struktur & Pengantar Rekayasa Kegempaan : TSP 302 : 3 SKS Peraturan Gempa Indonesia SNI 1726-2012 Pertemuan 14

TIU : Mahasiswa dapat menjelaskan fenomena-fenomena dinamik secara fisik Mahasiswa dapat membuat model matematik dari masalah teknis yang ada serta mencari solusinya TIK : Mahasiswa dapat mengaplikasikan peraturan SNI 1726-2012 dalam perencanaan struktur gedung tahan gempa di Indonesia

Sub Pokok Bahasan : Ketidakberaturan Struktur Gedung

Ketidakberaturan Struktur Gedung Suatu struktur bangunan harus diklasifikasikan sebagai suatu struktur bangunan beraturan ataukah tidak beraturan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam pasal 7.3.2 SNI 1726-2012. Ketidakberaturan tersebut dapat dibedakan berdasarkan pada konfigurasi horizontal dan vertikal dari struktur bangunan tersebut. Struktur bangunan yang dikategorikan memiliki ketidakberaturan vertikal atau horizontal harus memenuhi persyaratan tambahan tertentu, sehingga menjamin keamanan penggunaan bangunan gedung tersebut.

Ketidakberaturan Horizontal

Ketidakberaturan Horizontal

Torsi Tak Terduga (Accidental Torsion)

Pembesaran Torsi Tak Terduga

Perhitungan Eksentrisitas ex= eox+ (0,05BAx) ey= eoy+ (0,05LAy) eox dan eoy adalah eksentrisitas bawaan 0,05 B Ax dan 0,05 L Ax adalah eksentrisitas tak terduga

Ketidakberaturan Horizontal

Ketidakberaturan Horizontal

Ketidakberaturan Horizontal

Ketidakberaturan Horizontal

Perbaikan Pada Struktur Tidak Beraturan

Perbaikan Pada Struktur Tidak Beraturan

Contoh 7 (Irregularitas Horizontal Tipe 1a dan b) Suatu gedung 3 lantai jenis SMRF dengan rigid floor diaphragm. Akibat gaya seismik yang bekerja, diketahui displacement elastik dxe pada lantai 1 dan 2 adalah sbb. dr,2 = 48,26 mm dr,1 = 30,48 mm dl,2 = 30,48 mm dl,1 = 25,40 mm Periksa apakah struktur termasuk pada irregularitas horizontal tipe 1a dan 1b pada tingkat 2. Selanjutnya hitung pula besarnya amplifikasi torsi Ax pada lantai 2

Contoh 8 (Irregularitas Horizontal Tipe 2) Suatu gedung 10 lantai jenis SMRF dengan denah seperti pada Gambar. Periksa apakah struktur termasuk pada irregularitas horizontal tipe 2. (re-entrant corner) A B C 4@7.50 m 3 2 1 3@6.00 m = 18.00 m 4 D E

Contoh 9 (Irregularitas Horizontal Tipe 3) Suatu gedung struktur beton bertulang 5 lantai dengan sistem Bearing Wall yang terletak pada sekeliling perimeter bangunan. Gaya lateral dipikul oleh bearing wall yang berfungsi sebagai shear wall. Gambar di bawah ini merupakan denah lantai 2 dari gedung tsb. Terdapat bukaan dari atrium 12.00 m x 22.50 m. Semua difragma di atasnya tanpa bukaan yang berarti. 37,50 m 24,00 m 12,00 m 22,50 m

Contoh 10 (Irregularitas Horizontal Tipe 4) Sebuah gedung 4 lantai memiliki dinding geser beton bertulang sebagai sistem pemikul gaya lateral. Denah dinding geser diperlihatkan dalam gambar. Periksa apakah ditemukan ketidakberaturan horizontal type 4. 3,00 m 3,00 m typical floor plan 3,00 m 3,00 m 3 2 1 2 3 Elevation - E Ground/first floor plan 1 A B C D E

Contoh 11 (Irregularitas Horizontal Tipe 5) Sebuah gedung 10 lantai dengan denah seperti pada gambar. Seluruh perimeter gedung pada sumbu 1, 4, A dan F merupakan SMRF A B C 4@7.50 m 3 2 1 3@7.50 m = 22.50 m 4 D E F

Ketidakberaturan Vertikal

Ketidakberaturan Vertikal

Ketidakberaturan Vertikal

Ketidakberaturan Vertikal

Contoh 12 (Irregularitas Vertikal Tipe 1.a dan 1.b) Suatu gedung struktur beton bertulang jenis SMRF bertingkat 5 dengan KDS-D. Periksa apakah termasuk irregularitas vertikal tipe 1.a atau 1.b d5e= 51 mm 3,00 m d4e= 44 mm 3,00 m d3e= 37 mm 3,00 m d2e= 27 mm 3,00 m d1e= 18 mm 3,60 m

Contoh 13 (Irregularitas Vertikal Tipe 2) Suatu gedung bertingkat 5 jenis SMRF memiliki peralatan berat yang dipasang pada lantai 2 seperti pada gambar. Periksa apakah termasuk irregularitas vertikal tipe 2 5 W5 = 40 ton 4 W4 = 50 ton 3 W3 = 50 ton 2 W2 = 75 ton 1 W1 = 45 ton

Contoh 14 (Irregularitas Vertikal Tipe 3) Suatu gedung bertingkat 5 jenis SMRF memiliki setback sebesar 7,50 m pada lantai 3,4, dan 5 seperti pada gambar. Periksa apakah termasuk irregularitas vertikal tipe 3 1 2 3 4 @ 7.50 m 5 4 3 2 1 4 5

Contoh 15 (Irregularitas Vertikal Tipe 4) Suatu gedung beton bertulang seperti pada gambar. Shear wall antara sumbu A dan B offset dari shear wall antara sumbu C dan D. Periksa apakah termasuk irregularitas B C D vertikal tipe 4! A 3 @ 7.50 m 5 3,60 m 4 3,60 m 3 3,60 m 2 3,60 m 1 3,60 m

Contoh 16 (Irregularitas Vertikal Tipe 5.a & b) Suatu gedung struktur beton bertulang dari jenis Bearing Wall dengan konfigurasi dinding seperti pada gambar. Seluruh dinding adalah identik dan masing-masing dinding memberikan kontribusi geser. Nilai kuat geser nominal tiap dinding ditujukkan dalam tabel. Periksa apakah struktur termasuk irregularitas vertikal 5.a atau b. 3 Pier 2 5 4 1 1 2 3 Vn (ton) 1 10 2 15 3 7,50 4 40,00 5 7,5