BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kaji tindak dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode tindakan (action research) dengan penekanan

BAB III METODE PENELITIAN. ada. Dengan penekanan terhadap proses pembelajaran Matematika siswa kelas 4 SDN 3

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus (cycle) yang mengacu

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang diinginkan dapat tercapai. Dalam penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

I. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Adapun yang dijadikan subjek penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. pengamatan, dan refleksi (Aunurrahman, dkk., 2009: 3-7).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangakan model yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu kejadian terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan puskesmas campus dan berdampingan dengan Jl. Abri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri 1 Gedong Air,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan classroom action risech (Kemiss;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan masalah pembelajaran dikelasnya. Menurut suharsimi (2002)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. sejarah peradapan di Indonesia pada siswa kelas 5 SDN Torongrejo 1 Batu.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun ajaran 2012/2013 menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kedaton Bandar lampung semester 1 tahun ajaran pada materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rejosari menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

BAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam mencapai suatu tujuan diperlukan metode atau cara. Metode merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Hopkins,1993). Langkah-langkahnya terdiri dari tahap perencanaan,

Transkripsi:

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tindakan Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus (cycle) yang mengacu pada model Elliot s (Hopkins, 1993 : 12). Siklus tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi dua kali sehingga diharapkan tercapai tujuan pembelajaran dalam pembelajaran dikelas. Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan refleksi (Hopkins, 1993). Penelitian ini dikembangkan secara bersama-sama. Atau jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau Field research yaitu suatu penelitian yang dilakukan dalam kancah kehidupan yang sebenarnya di lapangan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan (Action research) dengan penekanan cara mengoptimalkan Pembelajaran dengan tugas ulangan harian dalam meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas III di SD N 1 Rajabasa Bandar Lampung. Dalam penelitian ini selalu berkomunikasi dan bekerja sama dengan teman sejawat dan semua dewan guru SDN 1 Rajabasa termasuk dengan kepala sekolah.

2 Perencanaan Refleksi SIKLUS I Tindakan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Tindakan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS III Tindakan Pengamatan PERUBAHAN Gambar 1. Kajian Berdaur Empat Tahap Penelitian (Sumber : Depdikbud tahun 1999)

3 B. Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tindakan (Action research) dengan penekanan terhadap proses pembelajaran Matematika siswa Kelas III SD N 1 Rajabasa Bandar Lampung. Semester ganjil tahun ajaran 2010-2011. Siswa dikelas tersebut berjumlah 29 siswa terdiri dari 15 perempuan dan 14 laki-laki. Metode ini didasarkan oleh pendapat bahwa penelitian tindakan kelas mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran dikelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil belajar yang terjadi pada siswa. Dengan usaha tersebut guru dapat menemukan kelemahan dan kelebihan dari tindakan yang dilakukannya, dan berusaha memperbaiki kelemahan untuk mnyempurnakan tindakan yang sudah dianggap baik. Dengan demikian, data dikumpulkan dari praktek sendiri, bukan dari sumber data yang lain. Pengumpul data adalah guru yang terlibat dalam kegiatan praktek sehingga guru mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai guru dan sebagai peneliti. Guru bukan hanya sekedar pelaksana pembelajaran, tetapi berperan secara aktif dari tahap perencanaan hingga pada tahap evaluasi dan refleksi hasil tindakan.

4 C. Tekhnik Pengumpulan Data 1. Data aktivitas siswa Dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam pengumpulan data aktivitas siswa dilakukan dengan pengamatan menyeluruh. 2. Data Kuantitatif Data penelitian dikumpulkan menggunakan data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar berupa rata-rata dari tes, lembar kerja, presentasi siswa dan latihan yang dikerjakan siswa. Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. D. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data penelitian digunakan berbagai instrument pengumpulan data. 1. Tes hasil belajar, instrument ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajara siswa. 2. Lembar panduan observasi, instrument ini dirancang peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Lembar ini digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas siswa.

5 E. Tekhnik Analisis Data Data yang diperoleh pada setiap tahapan penelitian dianalisis dengan menggunakan data kuantitatif, peneliti langsung menganalisis segala sesuatu yang dilihat dan diamati, baik mengenai situasi maupun suasana kelas, serta hubungan siswa satu dengan yang lainnya. F. Urutan Penelitian Tindakan Kelas a. Siklus 1 (Satu) 1. Rencana Tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi : a. Menetapkan kelas penelitian dan menetapkan dua siklus tindakan. b. Menetapkan waktu mulai penelitian. c. Membuat Lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa. d. Menyiapkan soal-soal ulangan harian untuk mengukur hasil belajar siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus pertama dilaksanakan berdasarkan rencana tindakan. Yang dilihat dari aktivitas siswa dan hasil dari ulangan harian yang dilaksanakan. Akivitas siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran matematika pada setiap siklus faktor yang diselidiki adalah sebagai berikut :

6 a. Faktor Siswa 1.Keaktifan Siswa dalam bertanya, menjawab, dan kerja individu maupun kelompok. 2.Keaktifan Siswa dalam meneliti soal-soal Ulangan harian maupun ulangan Semester. Agar lebih jelasnya kegiatan yang dilakukan siswa sebagai berikut : a. Kegiatan awal : siswa memperhatika apa yang dijelaskan oleh guru. b. Kegiatan Inti : siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai materi Garis bilangan atau Operasi Hitung Menggunakan pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah. c. Kegiatan akhir : Mengerjakan latihan dan mengerjakan ulangan harian. b. Faktor Guru 1. Memulai pelajaran, mengolah kegiatan belajar mengajar. 2. Mengorganisasikan waktu, siswa dan Fasilitas belajar 3. Mengakhiri pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dibawah ini. Kegiatan yang dilakukan oleh guru : a. Kegiatan awal : Apersepsi, dengan Tanya jawab dan penyampaiana tujuan pembelajaran, mengaitkan pembelajaran dalam pengetahuan siswa.

7 b. Kegiatan inti : mengelompokkan siswa dalam 3 kelompok terdiri dari 4-5 orang yang heterogen dan memberi tugas kepada siswa untuk didiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi serta menyimpulkan. c. Kegiatan Akhir : Membimbing siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatan dan diskusi. d. Penialaian hasil belajar, dengan melalui ulangan harian yang dilaksanakan oleh guru untuk melihat prestasi siswa naik atau tidak. Terutama pada mata pelajaran matematika. 3. Observasi a. Observasi,mengamati jalannya kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan. b. Peneliti mengamati kemampuan siswa alam menyelesaikan tugas latihan. 4. Refleksi Dari hasil observasi dan hasil pensekoran nilai siswa dilakukan refleksi untuk menyusun rencana perbaikan pada siklus 2 dan menyusun rencana tindakan yang akan diterapkan. b. Siklus II (Kedua) Siklus ke dua merupakan perbaikan dari siklus satu dan tidak jauh berbeda dari siklus satu.

8 1. Rencana Tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi : a. Menyiapkan rencana pembelajaran yang baik. b. Menyiapkan media pembelajaran seperti penggaris, dan jam untuk mengukur waktu seperti dalam materi yang ada yaitu Operasi Hitung Menggunakan pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah. c. Menyiapkan soal-soal untuk ulangan harian siswa. d. Membuat lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan oleh guru meliputi : a. Kegiatan Awal : Memberikan apersepsi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui penguasaan siswa dengan materi yang lalu. Membuat korelasi antara materi yang akan dipelajari b. Kegiatan inti : Dalam kegiatan inti guru menyampaikan materi pelajaran dengan pokok bahasan.

9 Guru mendemonstrasikan materi dilanjutkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa secara bergantian untuk menjelaskan pada siswa yang lain yang belum mengerti. Siswa mengerjakan tugas berkelompok dalam menyelesaikan masalah, guru mendampingi siswa agar tidak terjadinya kegaduhan. d. Kegiatan Akhir : Cara yang dapat dilakukan guru adalah meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan bersama-sama siswa menyimpulkan gagasan dan ringkasan. Mengerjakan soal soal yang sudah disiapkan untuk mengukur samapai dimana siswa menguasai materi yang sudah dijelaskan. Kegiatan yang dilakukan siswa : a. Kegiatan awal : siswa memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. b. Kegiatan inti : siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai materi Garis bilangan atau Operasi Hitung Menggunakan pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah. c. Kegiatan akhir : Mengerjakan latihan dan mengerjakan ulangan harian.

10 3. Observasi a. Observasi,mengamati jalannya kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan. b. Peneliti mengamati kemampuan siswa alam menyelesaikan tugas latihan 4. Refleksi Dari hasil observasi dan hasil pensekoran nilai siswa dilakukan refleksi untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar melalui ulangan harian. c. Siklus III (ketiga) Siklus ke tiga merupakan perbaikan dari siklus satu dan dua yang tidak jauh berbeda dari siklus sebelumnya. 1. Rencana Tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi : a. Menyiapkan rencana pembelajaran yang baik. b. Menyiapkan media pembelajaran seperti penggaris, dan jam untuk mengukur waktu seperti dalam materi yang ada yaitu Operasi Hitung Menggunakan pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah. c. Menyiapkan soal-soal untuk ulangan harian siswa. d. Membuat lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa.

11 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan oleh guru meliputi : a. Kegiatan Awal : Memberikan apersepsi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui penguasaan siswa dengan materi yang lalu. Membuat korelasi antara materi yang akan dipelajari b. Kegiatan inti : Dalam kegiatan inti guru menyampaikan materi pelajaran dengan pokok bahasan. Guru mendemonstrasikan materi dilanjutkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa secara bergantian untuk menjelaskan pada siswa yang lain yang belum mengerti. Siswa mengerjakan tugas berkelompok dalam menyelesaikan masalah, guru mendampingi siswa agar tidak terjadinya kegaduhan. d. Kegiatan Akhir : Cara yang dapat dilakukan guru adalah meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan bersama-sama siswa menyimpulkan gagasan dan ringkasan.

12 Mengerjakan soal soal yang sudah disiapkan untuk mengukur sampai dimana siswa menguasai materi yang sudah dijelaskan. Kegiatan yang dilakukan siswa : a. Kegiatan awal : siswa memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. b. Kegiatan inti : siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai materi Garis bilangan atau Operasi Hitung Menggunakan pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah. c. Kegiatan akhir : Mengerjakan latihan dan mengerjakan ulangan harian. 3. Observasi a. Observasi,mengamati jalannya kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan. b. Peneliti mengamati kemampuan siswa alam menyelesaikan tugas latihan 4. Refleksi Dari hasil observasi dan hasil pensekoran nilai siswa dilakukan refleksi untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar melalui ulangan harian. G. Indikator Keberhasilan Kreteria keberhasilan didasarkan kepada pencapaian SK dan KD dengan memberdayakan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. Sehingga dengan belajar matematika siswa dapat mempelajari dan memahami lebih mendalam tentang diri

13 sendiri dan alam sekitar, serta mampu mengembangkan lebih lanjut dengan menerapkannya didalam kehidupan sehari hari. Didalam penelitian ini kreteria keberhasilan dilihat dari hasil tes yang diberikan guru, sudah mencapai standar kelulusan apa belum. Jadi melalui penskoran atau nilai yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal yaitu : 1. Peningkatan Aktivitas siswa Baik, jika aktivitas belajar mencapai 85 % dari jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran. Cukup, Jika aktivitas siswa hanya mencapai 70 % dari jumlah siswa yang aktif. Kurang, jika hanya mencapai 55% dari jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran. 2. Peningkatan hasil belajar Baik, jika hasil belajar mencapai 85 % dari jumlah siswa yang mendapat nilai 58 keatas. Cukup, jika hasil belajar mencapai 70 % dari jumlah siswa yang mendapat nilai 58 keatas. Kurang, jika hasil belajar mencapai 55 % dari jumlah siswa yang mendapat nilai 58 keatas.